Anda di halaman 1dari 2

INFEKSI Infeksi merupakan suatu keadaan sakit yang disebabkan oleh masuk, berkembang biak dan prosesnya mikro

organisme pathogen didalam tubuh (Fragiskos, 2007). Infeksi terjadi akibat invasi dan kolonisasi dari mikroorganisme patogenik pada jaringan tubuh yang menyebabkan injuri selular lokal dikarenakan adanya metabolisme kompetitif, toksin, replikasi intraselular, atau respon antigen-antibodi (Bhalaji, 2007) Inflamasi Inflamasi adalah reaksi terlokalisasi dari jaringan vaskular dan konektif tubuh terhadap sebuah iritan, yang akan menghasilkan sebuah produk eksudat yang kaya akan protein dan sel (Fragiskos, 2007). Inflamasi merupakan reaksi protektif dan bertujuan untuk melimitasi atau mengeliminasi iritan dengan berbagai prosedur ketika mekanisme perbaikan jaringan sedang dipicu. Bergantung pada durasi dan keparahan, inflamasi dibedakan menjadi akut, subakut dan kronik. Akut - terjadi secara cepat dan terdapat gejala-gejala tipikal (eksudatif); subakut -transisi antara akut dan kronis; kronis jangka waktu lebih panjang dan sedikit gejala. terutama ditandai dengan terbentuknya jaringan konektif. (eksudatif dan reparatif) Tanda inflamasi hadir hampir pada seluruh pasien yang terkena infeksi. Ketidakhadirannya mungkin merupakan indikasi bahwa fase akut infeksi sedang mereda; infeksi telah menyebar ke jaringan yang lebih dalam; terapi obat efektif (analgesic, antibiotic); atau pasien adalah compromised host. Tanda-tanda inflamasi tersebut adalah: 1) Rubor/kemerahan terlihat ketika infeksi dekat dengan permukaan jaringan pada individu yang light complexion dan hasil dari vasodilatasi. 2) Tumor/membengkak hasil dari akumulasi cairan eksudat atau pus 3) Kolor/panas hasil pemasukan darah yang relatif hangat dari jaringan yang lebih dalam, meningkatkan kecepatan aliran darah, dan meningkatkan tingkat metabolisme. 4) Dolor/rasa sakit hasil dari tekanan saraf sensori dari distention jaringan yang disebabkan edema atau penyebaran infeksi. 5) Functio Laesa (kehilangan fungsi) Faktor-faktor yang mempengaruhi infeksi 1. Host Pertahanan tubuh host lokal, Humoral, Seluler Kondisi sistemik kelainan sistemik/pengobatan yg mempengaruhi pertahanan tubuh secara umum Faktor pertahanan host usia (usia meningkat resistensi menurun); penyakit yg diderita; obat-obatan (imunosupresan); terapi radiasi 2. Lingkungan, dapat mempengaruhi terjadinya perubahan keseimbangan : Keseimbangan flora rongga mulut dan interaksi antara mikroorganisme patogen dan nonpatogen Saliva

Jenis diet host Oral Hygiene buruk; media yang baik untuk pertumbuhan mikroorganisme patogen 3. Agent/Mikroorganisme Pathogen Infeksi Spesifik disebabkan oleh mikroorganisme spesifik. Contoh: Tuberculosis disebabkan oleh Bacillus tuberculosum. Infeksi Non-Spesifik disebabkan oleh bermacam-macam mikroorganisme patogen. Klasifikasi Infeksi Orofasial 1. Berdasarkan organisme yang menyebabkan infeksi : bakteri, virus, jamur, parasit 2. Berdasarkan jaringan yang terkena : odontogenik, non-odontogenik 3. Berdasarkan rute masuknya agen : pulpal, periodontal, pericoronal, fracture, tumour, iatrogenic, opprtunistic 4. Berdasarkan tampakan klinis : akut, kronis 5. Berdasarkan deep facial spaces pada kepala dan leher yang diinfiltrasi oleh infeksi Infeksi Odontogenik Infeksi odontogenik merupakan infeksi yang berasal dari pulpa, periodonsium, tulang rahang atau jaringan di dekatnya. Sekitar 90-95% infeksi orofasial merupakan infeksi odontogenik. Skema jalur perkembangan infeksi odontogenik: 1. Berasal dari periapikal : pulpa terinfeksi bakteri pulpitis Infeksi menyebar ke tulang sekitar abses dentoalveolar

2. Berasal dari periodonsium : plak dan kalkulus gingivitis/periodontitis infeksi menyebar ke tulang sekitar abses periodontal

3. Berasal dari perikoronal : erupsi parsial gigi M3 infeksi operculum perikoronitis bengkak, pus pada sekitar mahkota gigi M3

Anda mungkin juga menyukai