Oleh:
Victor Paskalathis
15405081
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
DAFTAR TABEL..............................................................................................................6
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................................7
KATA PENGANTAR........................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN...........................................................................................................10
4.1.Persyaratan Akademis........................................................................................12
4.2.Prosedur Administrasi........................................................................................12
5.Sistematika Pembahasan...........................................................................................14
BAB 2
TINJAUAN TERHADAP INSTANSI KERJA PRAKTEK............................................15
1.Otorita Batam............................................................................................................15
2.Biro Perencanaan......................................................................................................18
2.1.Kedudukan.........................................................................................................18
3
3.Organisasi Pelaksanaan Proyek................................................................................20
BAB 3
PEMBAHASAN MATERI KERJA PRAKTEK.............................................................25
1.1.Latar Belakang...................................................................................................25
1.3.Ruang Lingkup...................................................................................................26
1.3.1.Lingkup Wilayah......................................................................................26
1.3.2.Lingkup Pekerjaan....................................................................................28
1.4.Keluaran Studi....................................................................................................32
1.5.Kerangka Pikir....................................................................................................33
4
3.2.Pembahasan Materi Kerja Praktek terhadap Aturan/Undang-Undang Tata Ruang
..................................................................................................................................40
BAB 4
KESAN DAN EVALUASI..............................................................................................42
3.3.Manajemen Pekerjaan........................................................................................42
3.4.Lingkup Kerja....................................................................................................43
4.4.Calon Praktikan..................................................................................................44
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................45
LAMPIRAN....................................................................................................................46
5
DAFTAR TABEL
6
DAFTAR GAMBAR
KATA PENGANTAR
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang kerja praktek, maksud dan tujuan
kerja praktek, lingkup kerja praktek, persyaratan kerja praktek, dan proses pemilihan
instansi kerja praktek.
10
kerja praktek di suatu instansi kerja praktek dan menyusun laporan kerja praktek. Kerja
praktek dapat dilakukan di instansi pemerintah/swasta, lembaga penelitian, ataupun
badan-badan yang bergerak di bidang perencanaan.
11
3. Instansi yang bersangkutan bersedia menerima praktikan sebagai tenaga kerja
praktek sesuai dengan prosedur mata kuliah kerja praktek yang berlaku.
4. Rentang waktu pengerjaan materi kerja praktek minimal 2 bulan dan
menghasilkan suatu produk rencana.
5. Materi kerja praktek yang dilakukan Otorita Batam mencerminkan disiplin
profesi perencana wilayah dan kota di dunia nyata.
4.1.Persyaratan Akademis
Untuk mengikuti mata kuliah PL 4103 Kerja Praktek terdapat beberapa persyaratan
akademis yang harus dipenuhi oleh mahasiswa antara lain:
1) Telah lulus Tahap Pendidikan Sarjana Muda (TPSM) pada Program Studi
Perencanaan Wilayah dan Kota ITB dan telah mengikuti mata kuliah studio
perencanaan yang diwajibkan sampai Tahap Pendidikan Sarjana Muda (TPSM).
2) Jika belum menyelesaikan TPSM, maka beban kredit mata kuliah TPSM yang
belum lulus tidak lebih dari 4 sks yang bukan mata kuliah studio dengan
perincian sebagai berikut:
a. Satu mata kuliah (2 sks) di semester ganjil atau satu mata kuliah (2 sks) di
semester genap, atau
b. Dua mata kuliah (4 sks) di semester ganjil atau genap.
Materi kerja praktek berkaitan dengan mata kuliah dan atau studio yang telah diambil
oleh mahasiswa dengan status lulus.
4.2.Prosedur Administrasi
Prosedur administrasi yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa dalam melakukan
kerja praktek adalah:
12
1. Mengajukan permohonan melaksanakan kerja praktek dengan mengisi formulir
permohonan kerja praktek dan telah disetujui oleh dosen wali calon praktikan
yang bersangkutan, kemudian diikuti dengan pembuatan surat permohonan
(SKP-01).
2. Berdasarkan SKP-01 yang telah diajukan tersebut, pihak Program Studi
Perencanaan Wilayah dan Kota kemudian mengeluarkan SKP-02 yang
merupakan surat keterangan yang dipergunakan calon praktikan untuk mencari
instansi kerja praktek (IKP) yang diminati.
3. Mencari IKP yang diminati oleh calon praktikan dan terkait dengan bidang ilmu
perencanaan wilayah dan kota. Setelah instansi yang dituju bersedia menerima
praktikan, maka pihak IKP mengeluarkan surat SKP-03 sebagai balasan dari
surat lamaran praktikan (SKP-02) yang berisi kesediaan IKP untuk menerima
praktikan melakukan kerja praktek di instansi tersebut disertai dengan nama
proyek dan pembimbing praktikan dalam mengerjakan kerja praktek. SKP-03
dibuat oleh instansi tempat praktikan melakukan kerja praktek, yaitu Otorita
Batam yang ditujukan kepada koordinator KP. Setelah mendapat surat balasan
dari IKP, pihak Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota kemudian
mengeluarkan SKP-02 yang berisi persetujuan bagi praktikan untuk
melaksanakan kerja praktek di instansi tersebut. Pada SKP-04 ini pihak Program
Studi Perencanaan Wilayah dan Kota juga memohon kepada pembimbing
praktikan untuk memberikan penilaian atas kinerja praktikan selama
mengerjakan kerja praktek yang terdiri dari nilai kerja dan nilai pribadi.
4. Setelah menyelesaikan kerja praktek di Otorita Batam, maka IKP tersebut
mengeluarkan SKP-05 yang menerangkan bahwa praktikan telah menyelesaikan
kerja praktek dan juga diberikan penilaian terhadap kinerja praktikan.
5. Membuat draft laporan kerja praktek dan menyerahkannya kepada koordinator
kerja praktek melalui Tata Usaha untuk diperiksa oleh dosen yang bersangkutan
untuk selanjutnya dilakukan revisi-revisi oleh praktikan. Setelah itu, laporan
kerja praktek yang telah diperbaiki tersebut diserahkan kepada Tata Usaha
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota.
13
5. Sistematika Pembahasan
Laporan kerja praktek ini terdiri dari empat bab. Penjelasan dari masing-masing bab
akan dijabarkan di bawah ini:
Bab 1 Pendahuluan
Bagian ini berisi hal-hal yang menjelaskan mengenai kerja praktek itu sendiri seperti:
latar belakang kerja praktek, maksud dan tujuan kerja praktek, lingkup kerja praktek,
persyaratan kerja praktek, dan sistematika pembahasan kerja praktek.
14
BAB 2
TINJAUAN TERHADAP INSTANSI KERJA PRAKTEK
1. Otorita Batam
Berikut akan dijelaskan mengenai latar belakang, tugas pokok dan struktur organisasi
dari Otorita Batam.
15
1.2.Tugas Pokok dan Kegiatan Otorita Batam
Berdasarkan Keppres Nomor 41 Tahun 1973, tugas Otorita Pengembangan Daerah
Industri Pulau Batam adalah sebagai berikut :
Mengembangkan dan mengendalikan pembangunan Pulau Batam sebagai suatu daerah
industri;
Merencanakan kebutuhan prasarana dan pengusahaan instalasi-instalasi prasarana dan
fasilitas lainnya;
Mengembangkan dan mengendalikan kegiatan pengalihkapalan (transhipment) di Pulau
Batam;
Menampung dan meneliti permohonan izin usaha yang diajukan oleh para pengusaha
serta mengajukannya kepada instansi-instansi yang bersangkutan;
Menjamin agar tata cara perizinan dan pemberian jasa-jasa yang diperlukan dalam
mendirikan dan menjalankan usaha-usaha di Pulau Batam dapat berjalan lancar dan
tertib, segala sesuatunya untuk dapat menumbuhkan minat para pengusaha
menanamkan modalnya di Pulau Batam.
Dalam menjalankan tugasnya, salah satu fungsi lahan yakni Hak Pengelolaan Lahan
diberikan pada Otorita Batam berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 41 Tahun 1973
Bab 3 Pasal 6 ayat 2 dan ditindak lanjuti dengan Surat Keputusan Menteri Dalam
Negeri Nomor 43 Tahun 1977 dan Keputusan Menteri Negara Agraria/Kepala BPN
No. 9 – VIII – 1993 tentang Pengelolaan dan Pengurusan Tanah di Daerah Industri P.
Rempang, P. Galang dan Pulau-Pulau lain di sekitarnya; yang menyatakan bahwa
“Seluruh areal tanah yang terletak di Pulau Batam dan lima pulau di sekitarnya yaitu
Pulau Tanjung Sauh, Ngenang, Kasem, Moi-moi dan Kepulauan Janda Berhias
diberikan hak pengelolaan kepada Ketua Otorita Batam sehingga seluruh pemanfaatan
dan penggunaan lahan didaerah tersebut oleh pihak ketiga harus mendapat persetujuan
Otorita Batam selaku pengelola kawasan dimaksud”.
Berlakunya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah
terakhir diubah dengan Undang-Undang Nomor 32 tentang Pemerintahan Daerah tahun
2004 dan Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kota Batam
sebagai Daerah Otonom; berpengaruh terhadap keberadaan Otorita Batam. Selama ini
16
Otorita Batam telah ditunjuk sebagai penguasa yang bertanggung jawab atas
pengembangan dan pertumbuhan daerah industri P. Batam. Hingga saat ini belum ada
instrumen hukum yang mengatur hubungan kerja antara Pemerintah Kota Batam dengan
Otorita Batam, khususnya terhadap kebijaksanaan yang akan ditempuh oleh Otorita
Batam ke depan. Oleh karena itu saat ini beberapa kerjasama dan kesepakatan telah
dibuat antara pihak Otorita Batam dengan Pemerintah Kota Batam dalam rangka
pengembangan kota Batam.
Gambar 2-
Struktur Organisasi Otorita Batam Tahun 2008
17
Sumber: Otorita Batam, 2008.
2. Biro Perencanaan
Berikut akan dijelaskan mengenai kedudukan, tupoksi dan struktur organisasi dari Biro
Perencanaan dalam Otorita Batam.
2.1.Kedudukan
Bidang Perencanaan berubah namanya menjadi Biro Perencanaan sejak tanggal 30
Desember 1998. Biro Perencanaan adalah unsur pelaksana Otorita Batam dibidang
Perencanaan Umum serta penyiapan dan Penyusunan Program kegiatan keseluruhan di
lingkungan Otorita Batam. Biro Perencanaan dipimpin oleh Kepala Biro Perencanaan
yang bertanggungjawab langsung kepada Deputi Administrasi dan Perencanaan
18
Biro Perencanaan mempunyai tugas menyiapkan dan melaksanakan penyusunan
perencanaan umum, perencanaan tata guna lahan dan utilitas, perencanaan perhubungan
dan perencanaan lingkungan.
Fungsi :
Penyiapan dan penyusunan rencana induk pengembangan wilayah kerja Otorita Batam,
pelaksanaan pemetaan dan penyusunan program;
Penyiapan dan penyusunan rencana tata guna lahan, tata bangunan dan sarana utilitas;
Penyiapan dan penyusunan rencana perhubungan darat, perhubungan laut dan
perhubungan udara;
Penyiapan dan penyusunan rencana lingkungan hidup, lingkungan sosial serta
pertamanan.
19
Gambar 2-
Struktur Organisasi Biro Perencanaan Otorita Batam Tahun
2008
20
Biro Perencanaan OB mengirim KAK kepada PPK
Panitia pengadaan Barang/Jasa Pemerintah menyiapkan dokumen termasuk KAK yang
disusun oleh Biro Perencanaan OB.
Setelah dokumen siap untuk ditenderkan, kemudian Panitia Pengadaan Barang/Jasa
pemerintah mulai melakukan proses tender dengan mengacu pada Keppres 80 tahun
2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Panitia Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (PPBJP) mengusulkan calon pemenang
tender kepada PPK.
PPK menetapkan pemenang tender proyek.
Setelah ditetapkan pemenang tender oleh PPK, proyek mulai dilaksanakan oleh
kontraktor (pekerjaan fisik) atau oleh Konsultan perencana (pekerjaan konsultansi).
PPK kemudian membetuk organisasi proyek untuk membantu konsultan dalam
melaksanakan pekerjaan.
Untuk pekerjaan konsultasi seperti Bandara Hang Nadim konsultan melaksanakan
pengumpulan data kemudian mengkaji sesuai dengan tugas yang diberikan dalam KAK.
Umumnya pembahasan untuk pekerjaan konsultansi meliputi :
Pembahasan Laporan Pendahuluan
Pembahasan Laporan Interim
Pembahasan Laporan Draft final
Laporan Final
Dalam pembahasan laporan diundang pihak pihak terkait di lingkungan Otorita Batam
dan instansi lain terkait; dalam Pekerjaan Master Plan Bandara Hang Nadim yang
diundang oleh PPK: Ka. Kantor Bandara dan staf terkait, Ka. Biro Perencanaan dan staf
terkait, Direktur Pembangunan dan staf terkait, Inspektur Teknik.
Setelah melewati pembahasan hasil kerja konsultan dinyatakan ditolak atau diterima
dengan perbaikan
Apabila hasil pekerjaan sudah diterima oleh PPK, konsultan menyiapkan seluruh
dokumen sesuai yang tercantum dalam KAK.
21
4. Kedudukan Praktikan di Instansi Kerja Praktek
Dalam pelaksanaan kerja praktek di Otorita Batam, praktikan bertugas untuk menyusun
laporan kajian awal mengenai Revisi Masterplan Kawasan Bandara Hang Nadim.
Dalam pelaksanaan kerja praktek, pada awalnya praktikan melakukan pemahaman
terhadap proyek yang akan dilaksanakan melalui studi literatur, review studi terdahulu,
serta pemahaman terhadap kebijakan dan peraturan yang menyangkut proyek Revisi
Masterplan Kawasan Bandara Hang Nadim. Selanjutnya dilakukan survey lapangan
untuk mengetahui gambaran umum kondisi eksisting serta pengumpulan data yang
berkaitan dengan proyek tersebut.
Karena pada proyek ini terdapat dua orang praktikan yang sedang melaksanakan kerja
praktek, maka terdapat pembagian tugas untuk membedakan fokus masing-masing
praktikan terhadap kegiatan Revisi Masterplan Kawasan Bandara Hang Nadim, untuk
itu praktikan mengambil sub bahasan kajian pengembangan aerotropolis.
22
Tabel 2-
Jadwal Pelaksanaan Review Masterplan Kawasan Bandara
Hang Nadim
N Juli Agustus September Oktober
Kegiatan
o 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penandatanganan Kontrak
Pengumpulan Data
2
Sekunder
3 Survei Pendahuluan
Rapat Laporan
4
Pendahuluan
Survei lapangan (topografi,
5
penyelidikan tanah)
6
Evaluasi Kondisi Eksisting
7 Kajian Bisnis Penerbangan
Analisis lalu lintas,
8
perkiraaan permintaan
Analisis lokasi bandara,
9 ruang udara PLUU, tata
letak dan tata guna lahan
Analisis kebutuhan fasilitas
10
dan penyediaan utilitas
Analisis ekonomi dan
11
finansial
12 Penyusunan draft laporan
13 penyusunan laporan final
Tabel 2-
Jadwal Kerja Praktek Praktikan
N Juni Juli
Kegiatan
o 3 4 1 2 3 4 1 2
1 Pengumpulan data peraturan dan kebijakan terkait
2 Studi literatur yang berkaitan dengan proyek
3 Pemahaman proses pelelangan pengadaan barang/jasa
4 Evaluasi Proposal Teknis Konsultan
5 Rona awal wilayah studi
23
N Juni Juli
Kegiatan
o 3 4 1 2 3 4 1 2
1 Pengumpulan data peraturan dan kebijakan terkait
6 Review dokumen rencana terdahulu
24
BAB 3
PEMBAHASAN MATERI KERJA PRAKTEK
1.1.Latar Belakang
Perkembangan volume pertumbuhan penumpang yang sangat pesat di Terminal
Penumpang Bandar Udara Hang Nadim Pulau Batam pada kurun waktu 5 (lima) tahun
terakhir mengalami pertumbuhan rata – rata yang cukup signifikan dan konsisten yaitu
30,2% untuk Trafik Penumpang, 16,8% untuk Trafik Kargo dan 16% untuk pergerakan
Pesawat Terbang. Sedangkan hampir 17 tahun belum dilakukan revisi terhadap
Masterplan Bandara Hang Nadim (1991).
Oleh karena itu Otorita Batam sebagai Operator Pengelola Jasa Pelayanan Penerbangan
menaruh perhatian yang sangat penting dan mendesak mengantisipasi perkembangan
pertumbuhan lalu lintas penerbangan, Penumpang dan Barang untuk kebutuhan 25 (Dua
puluh lima) tahun kedepan melalui program "Evaluasi Masterplan Kawasan Bandara
Hang Nadim" secara lengkap dan tepat sasaran untuk memenuhi kualitas pelayanan
jasa penerbangan yang sesuai dengan standar kebutuhan operasional di Indonesia dan
Dunia lnternasional.
25
untuk semua aspek kebutuhan Fasilitas Infrastruktur dan perluasan Bandar Udara yang
sesuai dengan hasil kajian dan analisis perencanaan pedoman pengembangan,
pembangunan dan tahapan prioritas yang akan dilaksanakan kebutuhan 25 (Dua puluh
lima) tahun kedepan yang akan dilaksanakan antara lain mencakup :
Analisis permintaan jasa lalu lintas penerbangan Bandara Hang Nadim
Analisis tentang studi kelayakan terhadap lokasi dan kondisi fasilitas kebandarudaraan
Analisis rencana tata guna lahan dan rencana tata letak fasilitas kebandarudaraan
Analisis mengenai pemanfaatan daerah sekitar kawasan Bandar Udara Hang Nadim
Analisis prioritas dan tahapan pengembangan dan pembangunan fasilitas
kebandarudaraan
Rancangan Keputusan Rencana Induk Bandar Udara
Sasaran dari kegiatan ini adalah sebagai berikut:
Memberikan pedoman dan skala prioritas pembangunan pengembangan Bandara Hang
Nadim untuk 25 (Dua puluh lima) tahun kedepan bagi OTORITA BATAM.
Memberikan kemudahan bagi dunia usaha yang menggunakan jasa komersial di Bandar
Udara Hang Nadim
Memberi referensi untuk melakukan koordinasi, monitoring, evaluasi, dan informasi
bagi Otorita Batam kedepan
Memberikan model dan jenis usaha yang cocok bagi pengembangan unit usaha
komersial di Bandar Udara Hang Nadim Batam untuk 25 (Dua puluh lima) tahun
kedepan
1.3.Ruang Lingkup
1.3.1.Lingkup Wilayah
Bandara Hang Nadim adalah bandara Udara Internasional yang berada di Pulau Batam
dengan letak koordinatnya adalah 01⁰ 07’ 07” LU 104⁰ 06’ 50” BT dengan panjang
runway 4025 meter dengan lebar 45 meter arah navigasi (nomor runway) 04 dan 22.
Sehingga sudah bisa didarati oleh pesawat berbadan lebar seperti Boeing 747 dan
sejenisnya. Runway tersebut merupakan runway terpanjang di Indonesia saat ini.
26
Gambar 3-
Bandara Hang Nadim
Luas appron 110.541, 150 meter persegi. Dengan kapasitas Appron Boeing 747=7buah
+ DC=3 buah + Fokker 27 = 3 buah dan sejenis. Elevasi dari muka air laut/mean sea
level : Runway 22 = +21 m, Runway 04 = + 38 m.
Dibangun oleh Badan Pengembangan Otorita Batam dari tahun 1990 sampai dengan
tahun 1995. Dan resmi menjadi Bandara Internasional pada tahun 2000. Dilengkapi
fasilitas-fasilitas yang berstandard internasional, sehingga sudah mendapatkan sertifikat
ISO 9002.
Airline-airline yang beroperasi di Bandar Udara Hang Nadim untuk melayani
penerbangan domestik diantaranya adalah: Garuda, Merpati, Jatayu, Lion Air, Air Asia,
Sriwijaya, Batavia dan lain-lain. Dengan route penerbangan Batam-Jakarta, Batam-
Medan, Batam-Pekanbaru, Batam-Padang, Batam-Pontianak. Bahkan ada beberapa
penerbangan yang melayani route Batam-Surabaya, Batam-Bandung.
Sedangkan untuk penerbangan ke luar negeri sementara ini melayani Penerbangan Haji
untuk kloter dari Batam sendiri maupun kloter dari daerah lain. Serta melayani
27
penerbangan transit internasional Batam-Penang. Lokasi Bandar Udara berjarak kurang
lebih 7 km dari pusat kota. Transportasi dilayani dengan menggunakan taxi dan juga
angkutan umum lainnya. Dari Bandara Sukarno Hatta Jakarta menuju Bandara Hang
Nadim memerlukan waktu terbang 1 jam 20 menit dengan menggunakan pesawat
Boeing 737 dan sejenisnya.
1.3.2.Lingkup Pekerjaan
Lingkup Kerja jasa layanan Konsultan Perencanaan adalah sebagai berikut :
1) Tahapan Pengumpulan Data
a) Data Primer .
i. Pengukuran Topografi areal eksisting dan Rencana pengembangan 1200 HA
seluruh Fasilitas Infrastruktur Bandar Udara Hang Nadim Pulau Batam ( tidak
perlu diukur ulang karena memakai data ukur yang sudah ada ) dan Gambar
Desain Awal General Master Plan Bandar Udara Hang Nadim Pulau Batam dari
Operator Pengelola Bandar Udara Hang Nadim Pulau Batam.
ii. Survey Penyelidikan Tanah (Soil Test Investigation)
-
b) Data Sekunder :
i. Pengumpulan data peraturan yang berkaitan dengan operasional Bandar Udara
saat ini dan kebijakan pemerintah lainnya, khususnya yang berkaitan dengan
kebandarudaraan.
ii. Pengumpulan data kondisi fisik fasilitas dan instalasi jaringan utilitas eksisting.
iii. Pengumpulan data klimatologi pada stasiun Meteorologi dan Geofisika terdekat
dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir.
iv. Pengumpulan data arus penumpang dan arus barang (kargo) dalam kurun waktu
5 (lima) tahun terakhir.
v. Pengumpulan data lalu lintas arus pergerakan penerbangan Pesawat Terbang
yang ada pada Bandar Udara Hang Nadim Pulau Batam dalam kurun waktu 5
(lima) tahun terakhir serta jam operasional penerbangan.
28
vi. Pengumpulan data arus kendaraan di area parkir dalam kurun waktu 5 (lima)
tahun terakhir.
vii. Pengumpulan studi terdahulu berkaitan dengan rencana pengembangan dan
pembangunan Daerah Kawasan Industri Pulau Batam termasuk kebijakan dan
strategi pengembangannya.
viii.Pengumpulan studi terdahulu berkaitan dengan rencana pengembangan dan
pembangunan fasilitas Bandar Udara Hang Nadim.
ix. Data Kebijakan / Strategi pengembangan sistem kebandar udaraan nasional dan
SISTRANAS.
2) Tahap kajian literatur.
a) Kajian terhadap peraturan-peraturan pemerintah dan Departemen Perhubungan,
maupun yang dikeluarkan oleh Direktotart Jenderal Perhubungan Udara, serta
peraturan peraturan internasional dalam hal penyelenggaraan dan pengoperasian
Bandar udara, khususnya yang dikeluarkan oleh ICAO (International Civil
Aviation Organization) dan FAA (Federal Aviation Authority).
b) Kajian terhadap studi yang berkaitan dengan Bandar Udara Hang Nadim Pulau
Batam saat ini dengan membandingkannya terhadap studi terdahulu Desain Awal
pengembangan dan pembangunan antara lain meliputi :
i. Kajian pengembangan dan strategi kebijakan pengembangunan Daerah
Industri Pulau BATAM (Master Plan Daerah lndustri Pulau Batam)
ii. Kajian pengembangan dan strategi kebijakan pembangunan Propinsi
Kepulauan Riau
iii. Kajian pengembangan dan strategi kebijakan pembangunan Kota Batam
iv. Kajian terhadap studi terdahulu berkaitan dengan pengembangan dan
pembangunan fasilitas Bandar Udara Hang Nadim Pulau Batam
3) Tahapan Evaluasi Kondisi Eksisting Bandar Udara Hang Nadim Pulau Batam
yang meliputi antara lain berikut ini :
a) Evaluasi terhadap Master plan Bandara Hang Nadim tahun 1991:
i. Evaluasi terhadap proyeksi dan realisasi arus lalu lintas penerbangan, untuk
setiap tahapan pengembangan.
29
ii. Evaluasi terhadap konsep pengembangan fasilitas kebandar udaraan.
iii. Evaluasi terhadap konsep tata letak fasilitas kebandarudaraan.
iv. Evaluasi terhadap kinerja dan pola operasional.
b) Evaluasi terhadap Fasilitas Sisi Udara (Air Side Plan) berdasarkan Master plan
Bandar Udara Hang Nadim tahun 1991 yang mencakup:
i. Evaluasi penyediaan fasilitas Runway, Taxiway dan Apron untuk setiap
pengembangan.
ii. Evaluasi fasilitas alat bantu Navigasi dan alat bantu Visual Aids eksisting
iii. Evaluasi fasilitas jaringan Drainase
iv. Evaluasi fasilitas jaringan jalan inspeksi dan pemeliharaan fasilitas sisi udara.
v. Evaluasi Menara Pengawas Lalu lintas Penerbangan pesawat udara (ATC Tower)
vi. Evaluasi jaringan instalasi pemipaan bahan bakar pesawat eksisting
vii. Evaluasi penyediaan fasilitas sistem pengamanan (Security system)
viii.Evaluasi sistem pelayanan keselamatan bahaya kebakaran (Fasilitas Pemadam
kebakaran)
ix. Evaluasi konsep penyediaan fasilitas bangunan — bangunan penunjang
operasional dan peralatan pemeliharaan Bandar Udara
c) Evaluasi terhadap Fasilitas Sisi Darat (Land Side Plan) berdasarkan Master plan
Bandar Udara Hang Nadim tahun 1991 yang mencakup:
i. Evaluasi terhadap konsep penyediaan fasilitas Bangunan Terminal Penumpang
dan Bangunan Terminal Barang saat ini untuk dikembangkan pada tahap
berikutnya.
ii. Evaluasi penyediaan fasilitas bangunan — bangunan operasional dan
pemeliharaan.
iii. Evaluasi peyediaan fasilitas jaringan jalan akses dan parkir kendaraan
iv. Evaluasi penyediaan fasilitas pengguna jasa Bandara dan pengunjung
v. Evaluasi penyediaan fasilitas utilitas kawasan Bandara
vi. Evaluasi penyediaan fasilitas penunjang operasional Bandara.
4) Tahapan Analisis prediksi perkembangan arus lalu lintas penerbangan,
mencakup:
30
a) Analisis asal Tujuan dari dan menuju Bandara Hang Nadim.
b) Analisis kecenderungan biaya penerbangan murah (Low Cost Carrier / LCC).
c) Analisis potensi daerah (potensi perekonomian dan pariwisata).
d) Analisis rute jaringan penerbangan
e) Analisis pergerakan penumpang tiap tahunan
f) Analisis pergerakan barang tahunan
g) Analisis pergerakan pesawat terbang
h) Analisis jenis dan tipe pesawat terbang pada masa yang akan datang
5) Tahapan Analisis kebutuhan fasilitas kebandarudaraan
a) Analisis kebutuhan fasilitas sisi udara (Air Side Facilities Requirement) :
i. Analisis kebutuhan Runway (jumlah, sistem konfigurasi dan panjang runway
sesuai dengan prediksi pergerakan pesawat/ Aircraft movement, jenis pesawat
kritis/ Critical Aircraft dan jarak penerbangan langsung terjauh).
ii. Analisis kebutuhan Taxiway (jumlah normal dan rapid exit taxiway, jumlah dan
sistem konfigurasi paralel taxiway).
iii. Analisis kebutuhan Apron (kebutuhan luasan Apron, kapasitas dan konfigurasi
parkir pesawat).
iv. Analisis kebutuhan fasilitas alat bantu navigasi dan alat bantu visual Runway,
Taxiway dan Apron.
v. Analisis kebutuhan fasilitas Meteorologi untuk Analisis desain Runway,
Taxiway dan Apron.
vi. Analisis kebutuhan bangunan – bangunan teknis operasional
vii. Analisis sistem tata letak fasilitas sisi udara
viii.Analisis sistem kebutuhan Energy Power Supply
ix. Analisis sistem supply bahan bakar pesawat terbang
x. Analisis sistem jaringan drainase
xi. Analisis kebutuhan jaringan jalan inspeksi dan pemeliharaan fasilitas sisi udara
xii. Analisis kebutuhan sistem pengamanan kawasan sisi udara (Air side Security
System)
b) Analisis kebutuhan fasilitas sisi darat (Land Side Facilities Requirement)
31
i. Analisis kebutuhan bangunan Terminal Penumpang.
ii. Analisis kebutuhan bangunan VVIP
iii. Analisis kebutuhan bangunan Terminal Barang.
iv. Analisis kebutuhan bangunan Administrasi dan Operasional Pengelola Bandara
v. Analisis kebutuhan area Komersial dan Penunjang
vi. Analisis tata letak fasilitas sisi darat
vii. Analisis kebutuhan jalan akses alternatif dan parkir kendaraan
viii.Analisis kebutuhan Utilitas .
ix. Analisis kebutuhan jaringan drainase
x. Analisis kebutuhan sistem pengamanan kawasan sisi darat
xi. Analisis terhadap kawasan keselamatan operasi penerbangan
xii. Analisis terhadap kondisi kebisingan
c) Analisis perkiraan Biaya pengembangan jangka pendek Review Desain General
Master Plan Bandar Udara Hang Nadim Pulau Batam untuk 25 (Dua puluh lima)
tahun kedepan yang antara lain meliputi:
i. Umum
ii. Perkiraan Waktu Pelaksanaan Pembangunan
iii. Perkiraan Biaya Pengembangan Pembangunan jangka pendek
6) Rancangan Peraturan Menteri
Konsep Peraturan Menteri Perhubungan tentang Rencana Induk Bandar Udara Hang
Nadim – Pulau Batam.
1.4.Keluaran Studi
Keluaran studi yang diharapkan dari proyek ini adalah:
Dokumen analisis perancangan (Design calculation) Evaluasi Masterplan Kawasan
Bandara Hang Nadim T.A 2008 untuk 25 (Dua puluh lima) tahun kedepan.
Dokumen Teknis Tahapan Pengembangan Pembangunan
Dokumen Uraian pengembangan pekerjaan General Master Plan
Dokumen Album Gambar Review General Master Plan
32
Dokumen perkiraan biaya pengembangan jangka pendek hasil Review Desain General
Master Plan 25 (Dua puluh lima) tahun kedepan (berikut Tabel biaya).
Dokumen Rancangan Peraturan Menteri Perhubungan tentang Rencana Induk Bandar
Udara Hang Nadim.
Semua keluaran studi diatas harus selalu dikoordinasikan dan dikonsultasikan dengan
Pimpinan Otorita Batam serta Departemen Teknis terkait (Departemen Perhubungan,
Departemen Pekerjaan Umum, Kantor Bandara Hang Nadim, dll).
1.5.Kerangka Pikir
33
1.6.Sistematika Pelaporan Studi
Laporan diaharapkan dilengkapi visualisasi secara grafis, gambar gambar dan photo
serta terdiri dari :
1) Laporan Pendahuluan
Laporan ini berisikan antara lain pemahaman konsultan terhadap lingkup pekerjaan,
termasuk rencana jadwal pelaksanaan pekerjaan, rencana penugasan tenaga ahli
(Manning schedule), termasuk program rencana pelaksanaan penyelidikan (Survey)
lapangan dan pengumpulan data.
2) Laporan Antara.
Laporan ini berisikan antara lain tentang uraian kondisi eksisting, kerangka
pemikiran dan metodologi yang akan dipergunakan dalam pekerjaan ini.
3) Laporan Pra Akhir.
Laporan Pra Akhir ini berisikan antara lain tentang uraian hasil analisis, serta
rumusan rumusan kebutuhan fasilitas sisi udara, dan perkiraan biaya konstruksi.
4) Laporan Akhir.
Laporan Akhir ini merupakan perbaikan dari Laporan Pra Akhir, setelah diterimanya
masukan dari hasil bahasan dengan kelompok pendamping teknis.
5) Laporan Ringkasan Eksekutif.
Laporan Ringkasan Eksekutif ini merupakan Ringkasan dari Laporan Akhir, setelah
diterimanya masukan dari bahasan dengan kelompok pendamping teknis.
6) Rancangan Peraturan.
Rancangan Peraturan Menteri Perhubungan tentang Rencana Induk Bandar Udara
Hang Nadim-Pulau Batam yang berisikan narasi Rancangan Peraturan dan
lampiran-lampiran.
34
2. Proses Pelaksanaan Kegiatan
35
Dari 12 Peserta yang terdaftar, hanya 7 konsultan yang lulus prakualifikasi. Setelah
melalui tahap prakualifikasi, diperoleh nilai terbaik penawaran teknis dan biaya yang
dimenangkan oleh PT Tridaya Pamurtya.
36
Kondisi geografis yang mendukung berupa pulau besar seperti halnya Singapura,
sehingga perencanaan dapat terarah dengan baik
37
Gambar 3-
Skema Aerotropolis
Konsep aerotropolis sudah banyak diterapkan di bandara utama kelas dunia, terutama di
Asia, di mana bandara dibangun di lahan baru yang luas. Praktikan dalam konsep ini
berupaya mengkaji lebih dalam penerapan konsep Aerotropolis di Hong Kong
International Airport (Chek Lap Kok, Hong Kong), yang mana bandara tersebut
merupakan bandara yang sukses menerapkan konsep aerotropolis dalam kurun waktu 10
tahun saja. Namun sebagai perbandingan, praktikan juga mengambil beberapa bandara
di ASEAN yang juga menerapkan konsep aerotropolis, antara lain:
38
Gambar 3-
Hong Kong International Airport
39
PL3202 Teknik Evaluasi Perencanaan
Pada kuliah ini praktikan memperoleh materi mengevaluasi suatu kebijakan, dalam hal
ini kebijakan Revisi Masterplan Kawasan Bandara Hang Nadim.
PL3221 Pengembangan Lahan
Prosedur pengembangan lahan diperlukan dalam proyek ini. Tahapan seperti feasibility
study, site analysis, design, hingga proses konstruksi merupakan prosedur yang dalam
kegiatan praktis di lapangan perlu dilakukan.
PL3231 Pengelolaan Transportasi
Materi kuliah 8 mengenai terminal. Pada kuliah tersebut dijelaskan fungsi terminal
dalam berbagai matra, salah satunya adalah udara, yakni bandara udara, dari elemen
pokok hingga sistem Bandar udara. Meski dalam kuliah tidak dibahas secara mendalam,
namun praktikan memiliki dasar serta gambaran awal.
40
• Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 44 Tahun 2002 tentang Tatanan
Kebandarudaraan Nasional
• Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 48 Tahun 2002 tentang Bandara Umum
• Sistem Transportasi Nasional
• SK Dirjen Hubud Tahun 2002 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembuatan
Rencana Induk Bandar Udara
• Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Kepulauan Riau 2007-2027
• Masterplan Kota Batam 2008-2027
• Business Plan Kota Batam 2008-2027
• FTZ Batam 2008
• Zoning Regulation Batam
• Masterplan Bandara Hang Nadim 1991
• ICAO (International Civil Aviation Organization) Annex 14 Aerodrome Design
and Operations
• FAA (Federal Aviation Authority) AC 150 series
41
BAB 4
KESAN DAN EVALUASI
Pada bab penutup ini, praktikan ingin mengungkapkan kesan yang diperoleh setelah
menjalani kerja praktek di Otorita Batam, serta saran-saran bagi IKP, Prodi PWK, dan
bagi calon praktikan yang akan menjalani kerja praktek di masa mendatang.
3.3.Manajemen Pekerjaan
Kesan-kesan yang diperoleh praktikan selama mengikut kerja praktek yang terkait
dengan manajemen pekerjaan adalah:
• memperoleh pengalaman bekerja dengan para ahli dalam bidang yang terkait
dengan perencanaan suatu kawasan dengan adanya diskusi dan kesempatan
untuk mengikuti rapat-rapat yang terkait bidang studi.
• memperoleh ilmu tentang cara dan metode praktis yang belum diperoleh selama
di bangku perkuliahan, yang pada umumnya merupakan hasil modifikasi
maupun adaptasi dari konsep-konsep yang ada.
42
• memperoleh pengalaman-pengalaman yang menarik selama diikutkan dalam
berbagai kegiatan yang ada di instansi kerja praktek.
3.4.Lingkup Kerja
Kesan yang diperoleh praktikan selama mengikuti kerja praktek yang terkait dengan
lingkungan kerja adalah praktikan merasakan suasana kekeluargaan yang baik. Para
karyawan di kantor Otorita Batam tidak segan memberikan saran dan masukan kepada
praktikan terkait dengan disiplin dalam bekerja.
43
yang jelas dan terperinci sehingga mahasiswa dapat melaksanakan kerja praktek dengan
baik dan terencana.
4.4.Calon Praktikan
Praktikan yang akan mengikuti kerja praktek sebaiknya memilih instansi yang bergerak
di bidang yang sesuai dengan minatnya. Terutama bagi calon praktikan yang ingin
memanfaatkan kerja praktek untuk mendapat inspirasi tugas akhir yang akan diambil.
Dengan adanya kesempatan ini, akses dalam mendapatkan data-data dan informasi yang
dibutuhkan akan lebih terbuka. Praktikan sendiri memang memiliki minat terhadap
bidang transportasi sehingga pengalaman yang didapat memang benar-benar
bermanfaat.
44
DAFTAR PUSTAKA
Ashford, N., & Wright, P. H. (1992). Airport Engineering (3rd ed.). New York: John
Wiley & Sons, Inc.
Kasarda, J. D. (2008). Airport Cities: The Evolution. London: Insight Media.
Kasarda, J. D. (2001). From Airport City to Aerotropolis. Airport World , 6 (4), 42-45.
Wells, A. T., & Young, S. B. (2004). Airport Planning & Management (5th ed.). New
York: McGraw Hill.
45
LAMPIRAN
46