Anda di halaman 1dari 2

BAB I PENDAHULUAN 1.

1 Latar Belakang Masalah Pencemaran udara adalah kehadiran substansi fisik, kimia atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan makhluk hidup serta dapat merusak benda-benda lainnya. Salah satu sumber pencemaran udara adalah gas sulfur dioksida. Sulfur dioksida (SO2) adalah polutan udara yang menyebabkan batuk dan sesak nafas. Dalam jumlah besar polutan ini mengakibatkan gangguan pernapasan hingga kematian. Sumber utama SO2 di udara berasal dari proses pembakaran (batubara atau diesel), industri metalurgi, dan industri asam sulfat. Gas SO2 juga merupakan penyebab terjadinya hujan asam dan kabut fotokimia yang mengganggu kehidupan manusia. Sulfur dioksida diubah menjadi sulfur trioksida atau asam sulfat dan garamnya oleh proses fotokimia atau katalitik di atmosfer. Sulfur trioksida dapat membentuk asam sulfat bila bereaksi dengan uap air. Campuran oksida sulfur, partikulat dan uap air menimbulkan efek perusakan paling berat yang diakibatkan oleh polusi udara yaitu hujan asam. Batas kadar SO2 pada udara bersih adalah 0,03 ppm. Buangan yang di hasilkan adalah SOx dan NOx dalam jumlah tertentu. Karena makin banyak negara yang makin memperhatikan bagaimana cara untuk mengurangi emisi ini adalah sebuah tantangan yang harus di hadapi khususnya pada industri untuk mengembangkan strategi yang tepat untuk menyediakan kontrol polusi udara yang efektif dengan memperhatikan pengurangan polusi yang fleksibel Di Indonesia batasan yang diperbolehkan diatur dalam Kep Men LH Nomor KEP-13/MENLH/3/1995 tentang baku mutu emisi sumber tidak bergerak di mana kadar Sulfur Dioksida (SO2) yng di perbolehkan adalah 800 (mg/m3) dan mempunyai range 0.05 ppm untuk suatu unit pengendali pencemar udara khususnya industri.

1.2 Identifikasi Masalah Pemakaian batubara pada kegiatan industri menyebabkan kadar gas SO2 diudara meningkat. Dampak pencemaran udara dari kadar SO2 pada sisa penambangan yaitu menghasilkan gas nitrogen oksida yang berwarna cokelat dan polusi membentuk acid rain dan ground kevel ozone. Sehingga dilakukan inspeksi/observasi lapangan di PT Kitadin Embalut Site yang berguna untuk mengetahui bagaimana dampak pencemaran udara SO2 yang merupakan sisa penambangan batubara. 1.3 Rumusan Masalah a. Bagaimana dampak pertambangan batubara terhadap peningkatan kadar SO2 di udara? b. Bagaimana strategi yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi, mengurangi dan menanggulangi dampak pencemaran udara SO2 akibat penambangan batubara ? 1.4 Tujuan Masalah a. Mengetahui dampak pencemaran akibat dari sisa/pulutan SO2 di udara. b. Mengetahui faktor penyebab meningkatnya kadar SO2 di udara dari kegiatan industri batubara. c. Mengetahui solusi pencemaran SO2 di udara dari proses industri tambang batubara d. Memberikan rekomendasi kepada industri tambang batubara yang di inspeksi

Anda mungkin juga menyukai