Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN KUNJUNGAN RUMAH SEORANG IBU DENGAN HIPERTENSI

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat dalam menempuh Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat Disusun oleh :

Eugenius

(030.04.071)

PRAKTEK KEDOKTERAN KELUARGA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI JAKARTA 2012

LAPORAN HASIL KUNJUNGAN RUMAH

I. IDENTITAS PASIEN DAN KELUARGA A. Identitas Pasien Nama Umur Jenis Kelamin : An. nani :7 tahun : Perempuan

Status perkawinan : belum menikah Alamat Agama Suku Bangsa Pendidikan Pekerjaan : Kuningan Barat RT 09/RW 05 : Islam : Jawa : SD : pelajar

B. Identitas Kepala Keluarga Nama Umur Jenis Kelamin : Tn. Joko : 39 tahun : Laki- laki

Status perkawinan : Menikah Alamat Agama Suku Bangsa Pendidikan Pekerjaan : Kuningan Barat RT 09/RW 05 : Islam : Jawa : SD : Buruh

C. Sumber Pembiayaan Kesehatan Jaminan Non-Jaminan : Jamkesmas :-

D. Perilaku Kesehatan Keluarga 1. Bila ada anggota keluarga yang sakit, yang pertama dilakukan : - langsung ke Puskesmas 2. Keikut sertaan pada program Kesehatan di lingkungan rumah : - Posyandu balita: tidak - Posyandu lansia: tidak - Perkumpulan kesehatan lainnya : tidak 3. Pemanfaatan waktu luang : Olah raga : tidak Rekreasi : ya ,

sebutkan jalan jalan bersama keluarga Frekuensi 1x per bulan

Melakukan hobi :tidak Aktifitas Sosial di Lingkungan pemukiman : ya -Arisan : ya -Pertemuan RT : tidak -Organisasi : tidak -Lain, sebutkan : tidak

II. PROFIL KELUARGA Tabel 1. Daftar Anggota Keluarga Kandung


No Nama Kedudukan dalam Keluarga Bapak Ibu Anak I Anak II Sex Umur Pedidikan (tahun ) 39 Tamat SD 35 15 Tamat SD Pekerjaan Keterang an Sehat sehat sehat sehat Tempat Tinggal

1. 2. 3. 4.

J F

L P P P

Buruh IRT pelajar pelajar

S
A

8 7

5.

Anak III

pelajar

sakit

Kuningan Barat Kuningan Barat Kuningan Barat Kuningan Barat Kuningan Barat

Diagram 1. Genogram Keluarga kandung Pasien

10

11

12

13

14

15

Keterangan : 1. Kakek dari ibu 2. Nenek dari ibu 3. Kakek dari ayah 4. Nenek dari ayah 5. Kakek pasien 6.Nenek pasien 7. Tante pasien 8. Om pasien 9. Ibu pasien 10. Ayah pasien 11. Tante pasien 12. Tante pasien 13. Kakak I pasien 14. Kakak II pasien 15. Pasien

(meninggal) (meninggal) (meninggal) (meninggal) stroke (meninggal) darah tinggi darah tinggi sehat sehat sehat sehat sehat sehat sehat Sakit

III. RESUME PENYAKIT DAN PENATALAKSANAAN YANG SUDAH DILAKUKAN

Dilakukan dengan autoanamnesa pada Tanggal 13 Juli 2012 A. Keluhan Utama Sakit sejak 1 hari yang lalu. B. Riwayat Penyakit Saat Datang ke Klinik Kedokteran Keluarga Pasien datang dengan keluhan sakit kepala 3 hari sebelum datang berobat ke puskesmas. Sakit kepala yang dirasakan berdenyut, berkurang bila tidur seharian dan beristirahat. Sakit kepala yang dirasakannya oleh pasien ini mengganggu aktivitas nya sehari-hari. Pasien juga mengeluh merasa berat dileher belakang disertai mual serta nyeri ulu hati. Pasien menyangkal adanya trauma sebelum keluhan dirasakan. Keluhan lain seperti demam, batuk dan pilek disangkal. BAB dan BAK lancar. Pasien mengatakan bahwa memang memiliki sakit darah tinggi dan telah mendapat obat darah tinggi sejak 2011. Selain itu, pasien juga mengaku selama ini memiliki kebiasaan buruk dalam meminum obat, yaitu tidak tepat waktu. Sehingga obat nya pun tidak diminum secara teratur. Pasien sering kencing pada malam hari namun nafsu makan tetap, dan menyangkal sering kehausan. Pasien mengaku punya kebiasaan makan yg tidak teratur, gemar

mengkonsumsi makanan yg asin, bersantan dan pedas, serta mengkonsumsi kopi dua gelas perharinya. Kesehariannya pasien jarang sekali melakukan olahraga Riwayat Penyakit Dahulu DM (-) Penyakit jantung (-) Penyakit ginjal (-) Alergi (-) Pasien biasa tidak memakan makanan dengan gizi seimbang saat sebelum sakit sampai sekarang dan tinggi garam Pasien jarang berolahraga

Riwayat Kebiasaan

C. Riwayat Penyakit Keluarga Ayah pasien menderia stroke dan meninggal pada tahun 2002. Ibu pasien menderita penyakit darah tinggi Hasil Pemeriksaan Fisik Tanggal 20 Juli 2012 di rumah pasien Keluhan Keadaan Umum Kesadaran Tinggi Badan Berat Badan BMI Keadaan Gizi Tanda Vital : Tensi Nadi Kepala Mata Telinga Hidung : Sakit kepala : Tampak sakit ringan : Compos Mentis : 158 cm : 75 kg : 30 kg/m2 : lebih : 170/90 mmHg : 88x / menit RR : 22x / menit Suhu : 36,0o

: Normocephali : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil bulat isokor : Normotia, serumen -/-, sekret -/: Bentuk normal, sekret -/-, septum deviasi -

Tenggorok : T1-1, hiperemis (-), faring hiperemis (-), detritus -/-, kripta -/Mulut Dada Cor : Bibir kering (-), sianosis (-) : I : Iktus kordis tak tampak Pa : Iktus kordis teraba di SIC V 2cm medial LMCS Pe : Konfigurasi jantung dalam batas normal Au: BJ I-II normal, murmur (-), gallop (-) Pulmo I : Asimetris saat statis dan dinamis Pa : Vocal fremitus simetris paru kiri dan kanan Pe : Sonor pada kedua hemithorax, nyeri ketuk (-) Au: Ka: Suara nafas vesikuler, rhonki (-), wheezing (-) Ki: Suara nafas vesikuler, rhonki (-), wheezing (-)

Abdomen I : Datar Pa : Supel, hepar dan lien tak teraba, nyeri tekan (-) Pe : Timpani Au : Bising usus (+) normal

Superior Ekstremitas Oedema Akral dingin -/-/-

Inferior

-/-/-

D. Hasil Laboratorium dan Pemeriksaan Penunjang Hasil Lab : -

Diagnosis Kerja

: Hipertensi Grade II Gastritis kronis

E. Rencana Penatalaksanaan Pengobatan yang telah diberikan : Captopril 25 mg Terapi medikamentosa : - Captopril tablet 25 mg 1x1 - Ranitidin Tablet 150mg 2x1 (sebelum makan) - Asam Mefenamat tablet 500mg (bila diperlukan) - Vit B complex tablet 3x1 Anjuran Pemeriksaan: - Pemeriksaan Gula darah - Profil Lipid - Ronget thorax - Pemerikdaan EKG

Terapi edukasi : Minum obat yang diberikan dengan teratur sampai habis Istirahat yang cukup Makan makanan yang rendah garam Hindari makanan pedas, santan dan asam

Hindari stress Melakukan Olahraga

F. Hasil Penatalaksanaan Medis Keluhan yang dirasakan sudah berkurang setelah minum obat secara rutin dan teratur. Saat kunjungan rumah (Jumat 3 Agustus 2012) keadaan kesehatan penderita sudah merasa lebih baik, tidak mengeluh nyeri kepala namun sesekali terasa tegang dibelakang kepala. Faktor Pendukung : Penderita minum obat secara rutin dan teratur Penderita memiliki keinginan untuk sembuh Penderita beristirahat cukup Penderita makan gizi seimbang dan rendah garam Faktor Penghambat : makanan masih menggunakan cukup banyak garam

Indikator Keberhasilan : tekanan darah sudah turun.

IV. IDENTIFIKASI FUNGSI FUNGSI KELUARGA A. Fungsi Biologis Dari hasil wawancara dengan penderita didapatkan informasi bahwa penderita sudah mengalami penyakit darah tinggi sejak tahun 2011, dan diawali dengan kebiasaan pasien yang sering makan makanan yang asin , gorengan dan bersantan. Pasien juga tidak berolahraga. Memang dikeluarga pasien ada faktor keturunan dari ayah maupun ibu pasien yang menderita penyakit darah tinggi. Pasien juga mengaku akan berobat untuk penyakit darah tingginya ke puskesmas apabila timbul keluhan saja dan pasien juga tidak minum obat secara teratur.

B. Fungsi Psikologis Penderita tinggal di rumah dengan anggota keluarga yang berjumlah 6 orang. Penderita terbiasa tidur pukul 21.30. Hubungan penderita dengan keluarga baik. Penderita termasuk orang yang mudah bergaul. Pasien mengatakan bahwa dia selalu

berusaha untuk menjaga dirinya supaya tidak sakit agar dapat menguruskan rumah tangganya karena dia adalah seorang ibu rumah tangga.

C. Fungsi Ekonomi Penghasilan anak dan menantu pasien sebagai pedagang sebesar masing 2.000.000/ bulan cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

D. Fungsi Pendidikan Pendidikan penderita ialah tidak tamat SD, suami penderita juga tidak tamat SD, ketiga anak-anakya minimal berpendidikan setingkat SMA.

E. Fungsi Religius Penderita beragama Islam dan rutin menjalankan ibadahnya. Kegiatan melakukan ibadah (sholat) di rumah ada, namun tidak tersedia ruangan khusus di rumah untuk beribadah.

F. Fungsi Sosial Budaya Penderita tinggal di tempat pemukiman penduduk yang tidak terlalu padat. Hubungan penderita dengan tetangga cukup baik. Sosialisasi dengan tetangga cukup baik. Penderita masih aktif mengikuti arisan ibu-ibu disekitar rumahnya dan sering mengikuti pengajian. Namun bila sakit kepala hebat, penderita terpaksa berisitarahat dirumah saja.

V. POLA KONSUMSI MAKANAN PENDERITA

FORMULIR 24 HOUR RECALL


(Catatan : asupan makanan/minuman KEMARIN mulai bangun pagi hingga tidur malam)

Waktu Makan Pagi

Jam

Nama makanan atau minuman

Bahan makanan

Jumlah URT gram

6.30

Minum teh manis Rebus pisang karbohidrat

1 cangkir 2 buah 200

Selingan

10.00

Gorengan tahu

karbohidrat

2 buah

100

Makan Siang

12.30

Nasi Sayur asam Tahu, tempe, ayam goring

karbohidrat

piring 1 mangkok

100 100 50 50 100 100

Protein Protein protein karbohidrat

1 potong 1 potong 1 potong 2 potong

Selingan

16.00

Gorengan tempe

Makan Malam

19.00

Nasi Sayur asam Tahu Tempe Ayam goring

karbohidrat

piring 1 mangkok

100 100 50 50 100

Protein Protein protein -

1 potong 1 potong 1 potong -

Selingan

Penjelasan : Frekuensi makan rata rata setiap harinya 3x/hari dengan variasi makanan sebagai berikut : nasi, lauk (tempe,tahu.), sayur , diselingi gorengan dan jarang memakan buahbuahan dan meminum susu. Menu nasi dan sayuran merupakan menu yang lebih sering ada di rumah penderita, tambahan lauk jika ada uang tambahan.

VI. IDENTIFIKASI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN A. Faktor Perilaku Penderita memiliki kebiasaan makan teratur dengan frekuensi makan 3x/hari. Menurut penderita, dia tidak patuh untuk meminum obat secara rutin, penderita hanya minum obat jika timbul keluhan saja dan penderita juga tidak menjaga makannya (diet rendah garam) tetapi penderita cukup mempedulikan kebersihan rumah dan sering membuka jendela di rumahnya. Penderita tidak memiliki kebiasaan berolahraga. Pemanfaatan waktu luang untuk tidur dan nonton TV.

B. Faktor Non Perilaku Sarana pelayanan kesehatan yang paling dekat dengan rumah adalah Puskesmas kelurahan. Hal ini cukup berpengaruh terhadap kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan jika ada anggota keluarga yang sakit, jarak rumah ke puskesmas 1 Km.

VII. DIAGNOSIS FUNGSI KELUARGA A. Fungsi Biologis Penderita mengalami darah tinggi sejak tahun 2011 dan berobat jika obat lagi habis atau ada keluhan. Keluhan yang terakhir pada saat pasien berobat diakui pasien karena sejak 3 hari pasien tidak meminum obat karena obat sudah habis dan tidak diet rendah garam. Ayah pasien adalah penderita penyakit stroke tetapi sudah meninggal dunia, sedangkan ibu pasien menderita penyakit darah tinggi. Tidak ada anggota keluarga ataupun tetangga dan orang sekitar yang mengeluhkan penyakit yang serupa. Riwayat penyakit menular dan penyakit kronis pada anggota keluarga lain dalam tiga bulan terakhir disangkal

B. Fungsi Psikologis Hubungan penderita dengan keluarga baik.

Penderita termasuk orang yang mudah bergaul dan riang

C. Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan Kebutuhan Kebutuhan keluarga masih dapat terpeuhi

D. Fungsi Sosial Dapat bersosialisasi dengan masyarakat sekitar\

E. Faktor Perilaku Tidak patuh meminum obat Tidak mengkonsumsi makanan gizi seimbang dan rendah garam Tidak melakukan olahraga secara teratur Mempedulikan kebersihan rumah dan sering membuka jendela di rumahnya.

F. Faktor Non Perilaku Tidak ada masalah

VIII. IDENTIFIKASI LINGKUNGAN RUMAH A. Gambaran Lingkungan Rumah Rumah pasien terletak di pemukiman penduduk yang sedikit padat dengan

ukuran ukuran 6m x 10m, bentuk bangunan 1 lantai. Secara umum gambaran rumah terdiri ruang tamu, 2 kamar tidur, satu dapur, 1 kamar mandi. Ventilasi terdapat pada ruang depan, kemudian pada tiap kamar terdapat jendela yang tidak dapat dibuka. Penerangan didalam ruangan kurang, kamar mandi agak gelap. Udara didalam ruangan tidak lembab, dan kebersihan dalam dan luar rumah cukup bersih, tata letak barangbarang cukup rapi .Listrik 450 watt, sumber air dari sumur pompa listrik. Jamban berbentuk kloset jongkok. Jarak antara sumber air dan sepitank 5 meter. Bak mandi dikuras 2 minggu sekali, air limbah dialirkan ke selokan/got. Sampah rumah dibuang tiap hari oleh pasien ke tempat pembuangan sampah didekat rumah yang berjarak 4 km.

B. DENAH RUMAH 5 4

3 10 meter

6 meter

Keterangan ruangan: 1. Ruang tamu 2. Kamar tidur utama 3. Kamar tidur anak 4. Dapur 5. Kamar mandi

Analisis Keadaan Rumah : 1. Letak rumah : di daerah pemukiman biasa 2. Bentuk bangunan rumah : tidak bertingkat Kepemilikan rumah 3. Luas rumah : sendiri : 6 x 10 m2 : 1x2 m2

Jumlah orang dalam satu rumah : 6 orang Luas halaman rumah 4. Lantai rumah dari: semen 5. Dinding rumah dari 6. Atap rumah : batako : genteng

7. Pembagian ruangan rumah : 6 ruangan Ruang tamu Ruang tidur : ada : ada Ukuran 3x1 m2 Ukuran 3x2 m2; Jumlah 2 kamar Ukuran 1,5 x 1 m2

8. Jendela rumah : ada Perbandingan luas lantai dan jendela di : Ruang tamu Ruang tidur : <25% : <25%

Penerangan didalam rumah (dinilai setelah membandingkan luas jendela dengan lantai dan kesan subjektif saat membaca tulisan didalam rumah) : Kurang 9. Listrik di rumah : ada 450 watt

Lubang ventilasi : Ruang tamu Ruang makan Ruang tidur Kamar mandi : ada : ada : ada : ada ; ; ; ; ukuran 0,5 x 1 m2 ukuran 0,5 x 1 m2 ukuran 0,5 x 1 m2 ukuran 0,5 x 1 m2

Kelembaban dalam rumah : tidak terasa lembab Kesan ventilasi di dalam rumah : cukup 10. Kebersihan dalam rumah : cukup

11. Sumber air minum dari: sumur pompa listrik 12. Kamar mandi : ada 13. Limbah rumah tangga di alirkan ke : got 14. Tempat sampah diluar rumah : ada ; tertutup 15. Jalan di depan rumah lebarnya : 1,5 meter, terbuat dari : semen Kesan kebersihan lingkungan pemukiman : cukup

IX. DIAGRAM REALITA YANG ADA PADA KELUARGA

Ayah pasien penderita Stroke Ibu pasien penderita Hipertensi Genetik

Yan Kes

Pelayanan kesehatan terjangkau

Status kesehatan

Lingkungan

Lingkungan rumah cukup bersih

Perilaku

Makan obat tidak teratur

Tidak mengamalkan diet rendah garam Tidak berolahraga secara teratur

X. TABEL PERMASALAHAN PADA KELUARGA

No 1.

Resiko dan Masalah Rencana Pembinaan Kesehatan Tidak patuh untuk rutin Menjelaskan bahwa kebiasaan meminum obat ini akan memperberat penyakitnya

2.

Indikator Keberhasilan Penilaian Tekanan darah turun dan stabil setelah mengkonsumsi obat secara teratur Makan makanan rendah Menjelaskan bahwa makan Tekanan darah turun dan garam dengan rendah garam dapat stabil mencegah tekanan darah naik Rajin berolah raga Menjelaskan bahwa rajin Tekanan darah turun dan berolah raga akan stabil mempercepat penyembuhan Menjelaskan agar tidak Tekanan darah turun dan mencetuskan stress sehingga stabil tekanan darah stabil bahwa orang Tekanan darah turun dan

Isitirahat cukup

Kontrol rutin dan minum Menjelaskan obat setiap hari

dengan darah tinggi perlu stabil setelah mengetahui kegunaan minum mengkonsumsi obat obat sebagai cara untuk secara teratur

mengontrol tekanan darah dan harus diminum setiap harinya oleh pasien

XI. PEMBINAAN DAN HASIL KEGIATAN

Tgl kunjungan 20 Juli 2012

Kegiatan yang Dilakukan

Memberi penjelasan kepada penderita tentang penyakitnya, meliputi penyebab, faktor pencetus, akibat dari penyakit, komplikasi, penatalaksanaannya dan keteraturan minum obat.

Keluarga yang Terlibat Penderita

Hasil Kegiatan

Penderita memahami penjelasan tentang penyakitnya.

Indikator evaluasi kegiatan Tekanan darah turun menjadi 160/90 mmHg, keluhan nyeri kepala masih ada tapi sudah berkurang

21 Juli 2012

Memberikan penjelasan tentang obat-obatan anti hipertensi dan pengaruh tentang keteraturan minum obat Memberikan penjelasan tentang pengaruh makanan dan olahraga terhadap penyakitnya, serta menghimbau untuk mengurangi konsumsi kopi Evaluasi kepatuhan pasien terhadap edukasi dan saransaran yang telah diberikan

Penderita dan anak penderita

27 Juli 2012

Penderita

3 Agustus 2012

Penderita

Penderita memahami tentang pengaruh keteraturan minum obat terhadap penyakit Penderita memahami tentang pengaruh makanan dan olahraga terhadap penyakit Penderita memahami dan melaksanakan saran-saran yang telah diberikan demi kesehatan dirinya

Tekanan darah 160/90 mmHg, keluhan nyeri kepala sudah menghilang Tekanan darah turun menjadi 150/80 mg dan keluhan sudah tidak ada Tekanan darah turun menjadi 130/80 mg dan keluhan sudah tidak ada

XII. KESIMPULAN PEMBINAAN KELUARGA 1. Tingkat pemahaman 2. Faktor pendukung 3. Faktor penyulit 4. Indikator keberhasilan : cukup baik : minum obat teratur dan diet rendah garam dan kolesterol : jarang berolahraga : tekanan darah turun stabil.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai