PEMILIHAN UJI KORELATIF

VARIABLE 1 NOMINAL NOMINAL ORDINAL ORDINAL NUMERIK

VARIABEL 2 NOMINAL ORDINAL ORDINAL NUMERIK NUMERIK

UJI KORELATIF KOEFISIEN KONTINGENSI, LAMBDA KOEFISIEN KONTINGENSI, LAMBDA SPEARMAN, SOMERSD SPEARMAN PEARSON GAMMA,

PANDUAN INTERPERTASI HASIL UJI HIPOTESIS BERDASARKAN KEKUATAN KORELASI, NILAI P, ARAH KORELASI
NO. PARAMETER 1 KEKUATAN KORELASI NILAI 0,00-0,199 0,20-0,399 0,40-0,599 0,60-0,799 0,80-1,000 P<0,05 P>0,05 3 ARAH KORELASI + (POSITIF) INTERPERTASI SANGAT LEMAH LEMAH SEDANG KUAT SANGAT KUAT TERDAPAT KORELASI BERMAKNA TDK TERDAPAT KORELASI BERMAKAN SEARAH (SEMAKIN BESAR NILAI SUATU VARABEL SEMAKIN BESAR PULA NILAI VARIABEL LAINNYA) BERLAWANAN (SEMAKIN BESAR NILAI SATU VARIABEL SEMAKIN KECIL NILAI VARIABEL LAINNYA)

NILAIp

-(NEGATIF)

UJI KORELASI PEARSON

KASUS ;

MENGETAHUI KORELASI ANTARA SKOR DEPRSI

DGN SKOR ANSIETAS LAKUKAN LANGKAH2 MENENTUKAN UJI KEMUDIAN LAKUKAN ANALISIS SYARAT UJI UJI LAKUKAN NORMALITAS UJI PEARSON

INGAT HARUSSS TERDISTRIBUSI NORMAL

LANGKAH 2 UJI PEARSON ANALYZE, CORRELATE, BIVARIATE MASUKKAN DEPRESI DAN ANSIETAS KEDALAM KOTAK VARIABEL PILIH UJI PEARSON COEFFICIENTS PADA KOTAK CORRELATION

PILIH TWO TAILED PADA TEST OF SIG OK

SIG.(2 TAILED)= DILIAHAT BERMAKNA LEBIH KECIL DARI 0,05 KASUS KEDUA BANYAK ROKOK 1-10 KADAR NIKOTIN DALAM DARAH 10-20 50

KALO POSITIFSEMAKIN BESAR ROKOK YANG DIHISAP MAKA SEMAKIN BESAR KADAR NIKOTIN DALAM DARAH,.. KALO BERMAKNADILANJUTKAN..

MELIHAT KORALSI BERSAUDARAH IPK= 0-4 SUDARA= 1- 12

IPK

MAHASISWA

DAN

JUMLAH