Anda di halaman 1dari 3

EPIDEMIOLOGI

Bahasan : Penyakit Mulut dan Kuku (Apthae epizootica) Endemik : Suatu keadaan dimana penyakit secara menetap berada dalam masyarakat pada suatu tempat / populasi tertentu. Epidemik : Mewabahnya penyakit dalam komunitas / daerah tertentu dalam jumlah yang melebihi batas jumlah normal atau yang biasa. Pandemik : Epidemik yang terjadi dalam daerah yang sangat luas dan mencakup populasi yang banyak di berbagai daerah / negara di dunia. AE = Apthae epizootica = Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) = foot and mouth disease. AE termasuk dalam penyakit epizootika (non-zoonosis), yakni penyakit menular yang menjangkiti hewan (biasanya hewan ternak). AE menyerang pada segala umur dan segala gender Semua beresiko. Hewan utama yang terserang penyakit ini adalah sapi dan babi. Namun karena daya tular penyakit ini sangat tinggi, sehingga penyakit AE dapat juga menyerang rusa, kambing, domba, serta hewan berkuku genap lainnya. Meskipun dikenal sebagai penyakit hewan berkuku genap, AE dapat terjadi secara alami pada hewan lain, misalnya, landak (Erinaceus spp.), dan sejumlah spesies lainnya. AE endemik di sebagian besar Afrika dan Asia dan sebagian Amerika Selatan. Angka kematian (case fatality rate) AE pada hewan sangat kecil (kurang dari 3%). Angka kesakitan (morbidity rate) sangat besar (dapat mencapai 90% atau lebih). Penyakit ini dibagi menjadi 3 macam bentuk: 1. Bentuk dermostomatitis yang tenang (benigna) 2. Bentuk inrmadiate toxic dengan penyakit yang lebih berat 3. Bentuk ganas (malignant) dengan perubahan pada otot janung dan sklelet

AE disebabkan oleh keluarga Picornavirus dari RNA virus (ss RNA) dan termasuk dalam genus Aphthovirus yang berukuran sangat kecil yaitu sekitar 20 milimikron yang mempunyai tujuh tipe yaitu : A, O, C, South African Territories (SAT) 1, 2, dan 3 dan Asia 1.

a. O, A, dan C Eropa dan Amerika Selatan. b. O, A, dan Asia 1 Asia c. SAT strain 1 dan 2 seluruh Afrika. d. SAT 3 terbatas di Afrika Selatan. e. A, O, Asia 1, dan SAT 1 Timur Tengah

Picornavirus : Icosahedral Non-enveloped Kapsid terdiri dari 60 subunit identik, setiap subunit terdiri dari 4 protein utama yaitu VP1, VP2, VP3 dan VP4. VP4 terletak di permukaan dalam dari kapsid. Sensitif terhadap pengaruh lingkungan, seperti : pH (tetapi akan stabil pada pH 7 dan 9) dan cahaya matahari Dapat bertahan pada suhu yang dingin.

Cara penularan penyakit mulut dan kuku adalah melalui udara secara aerosol sehingga dapat menyerang sapi pada saluran pernafasan. Dan dapat juga melalui kontak langsung dengan hewan ekresi dan sekresi dari hewan yang menderita penyakit mulut dan kuku (Anonim., 2008).

Juga dapat ditularkan melalui produk asal ternak seperti air susu dan daging, lalu lintas barang/bahan yang tercemar virus PMK seperti sepatu, kendaraan dan pakaian, melalui angin dapat menularkan penyakit ke kawasan yang luas dan makanan yang tercemar virus PMK, serta melalui reproduksi (inseminasi buatan yang menggunakan semen beku yang tercemar). Tingkat kematian pada hewan muda mencapai 50% sedangkan pada sapi dewasa berkisar 5%. Usaha yang pernah dilakukan di Indonesia saat AE mewabah adalah melakukan program vaksinasi di seluruh daerah tertular AE dan untuk daerah tersangka dilakukan monitoring dan surveilans aktif. Picornavirus Upper respiratory tract 14 Hari (masa inkubasi) Tanda-tanda klinis Viremia Respon Imun Lesi Sembuh. Virus PMK mampu bertahan lama di pharing untuk jangka waktu yang lama. Pada sapi, virus PMK masih dapat dideteksi sampai 2 tahun setelah infeksi dan pada kambing sampai 6 bulan. Manifestasi klinis : Lesi vesikuler pada pita koroner dari kuku dan di mukosa mulut termasuk lidah dan langit-langit. Vesikula biasanya berisi cairan bening atau berwarna

kuning pucat sebelum mereka pecah dan menjadi luka. Ada kenaikan suhu tubuh 3 - 4
o

C 40 - 41 oC. Hewan tidak mau makan dan dari mulut keluar air liur dengan kuku dan bola kuku bengkak merah

konsistensi yang sedikit kental. Tajuk

dan terasa sakit sehingga hewan pincang. Diagnosa banding : vesicular stomatitis, swine vesicular disease, vesicular exathema, rinderpest dan malignant catarrhal fever. Jenis spesimen dan cara pengiriman ke laboratorium Spesimen untuk diagnosis PMK meliputi cairan lepuh atau jaringan disekitarnya, darah juga perlu diambil. Cairan esofagus-faring perlu juga diambil dan dimasukkan dalam botol steril dengan menggunakan larutan 0,04 M phosphate buffer. Spesimen segera dikirim ke laboratorium dalamkeadaan segar dingin. Apabila tidak

memungkinkan dapat dikirim dalam keadaan beku. Untuk pemeriksaan secara histopatologis, spesimen yang diambil adalah limfoglandula, tyroid, ginjal, limpa dan jantung dalam larutan formlin buffer 10%. Pemeriksaan Laboratorium Deteksi antigen PMK dilakukan dengan ELISA atau CFT, sedangkan isolasi virus dilakukan dengan kultur jaringan. Pencegahan dan pengobatan: Vaksinasi : Kekebalan akan timbul 2 minggu setelah divaksin dan lamanya kekebalan 6 bulan. Pengobatan : Merendam kuku pada larutan formalin dan larutan natrium karbinat 4% sedang luka pada mulut dapat dibersihkan dengan larutan aluminium sulfat 5 %. Untuk mencegat infeksi sekunder diberikan obat antibiotik. Tindakan Higienis :
a.

Usahakan agar hewan sehat tidak kontak dengan hewan penderita atau hewan-hewan yang baru sembuh dan benda-benda yang tercemar.

b. c. d. e.

Benda yang digunakan pada sapi yang sakit segera didesinfektan. Sapi yang telah sakit parah supaya dibunh dan dibakar. Air susu dari sapi yang sakit bisa diminum asal dimasak dulu. Hewan yang baru datang perlu dikarantina paling sedikit selama 2 minggu.

Anda mungkin juga menyukai