Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

PENKES PEMBAGIAN LEAFLET UNTUK MENCEGAH PENYAKIT DBD DI KABUPATEN KUBU RAYA DAN KOTA PONTIANAK KALIMANTAN BARAT

PUSAT PENELITIAN,PENGEMBANGAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH PONTIANAK 2011

PENDAHULUAN A.Latar Belakang Wabah DBD pertama kali terjadi pada tahun 1780-an secara

bersamaan di Asia, Afrika, dan Amerika Utara. Penyakit ini kemudian dikenali dan dinamai pada 1779. Wabah besar global dimulai di Asia Tenggara pada 1950-an dan hingga 1975 demam berdarah ini telah menjadi penyebab kematian utama di antaranya yang terjadi pada anakanak di daerah tersebut.
KLB terjadi pada tahun 1998, dimana Departemen Kesehatan RI mencatat sebanyak 2.133 korban terjangkit penyakit ini dengan jumlah korban meninggal 1.414 jiwa.

Demam Berdarah banyak ditemukan di daerah tropis dan sub-tropis. Asia menempati urutan pertama dalam jumlah penderita Demam Berdarah di tiap tahunnya. Sementara itu, terhitung sejak tahun 1968 hingga tahun 2009. World Health Organization (WHO) mencatat negara Indonesia sebagai negara dengan kasus Demam Berdarah tertinggi di Asia Tenggara. Dari jumlah keseluruhan kasus tersebut, sekitar 95% terjadi pada anak di bawah 15 thn.(sumber : Magister epidemiologi UNHAS). Demam berdarah (DB) atau demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit demam akut yang ditemukan di daerah tropis, dengan penyebaran geografis yang mirip dengan malaria. Penyakit ini disebabkan oleh salah satu dari empat serotipe virus dari genus Flavivirus, famili Flaviviridae. Setiap serotipe cukup berbeda sehingga tidak ada proteksisilang dan wabah yang disebabkan beberapa serotipe (hiperendemisitas) dapat terjadi. Demam berdarah disebarkan kepada manusia oleh nyamuk Aedes aegypti.

Sampai sekarang belum ada vaksin pencegah penyakit Demam Berdarah. Hingga saat ini dunia kedokteran belum menemukan vaksin pencegah penyakit mematikan ini. Pencegahan harus terus dilakukan, terutama di musim pancaroba dan musim hujan karena biasanya di waktu inilah daya tahan manusia menurun dan mudah terjangkit penyakit (DBD). Kegiatan penanggulangan yang dilakukan antara lain pengasapan, pemberantasan sarang nyamuk (PSN), abatisasi dan penyuluhan. Beberapa faktor penyebab DBD diantaranya karena peningkatan kasus di daerah endemis, beberapa daerah yang selama ini sporadis terjadi KLB, kemungkinan ada kaitannya dengan pola musiman 3-5 tahunan, kemudian bila dilihat dari hasil PJB, angka bebas jentik (ABJ) dibeberapa daerah endemis masih dibawah 95% (tahun 2004 ABJ sebesar 92,0%), untuk tahun 2006, ABJ tercatat sebesar 68,48%. Sedangkan untuk tahun 2007 ABJ tercatat 65,21% dan untuk tahun 2008 ini ABJ mengalami peningkatan sebanyak 68,90 %. Kota Pontianak tahun 2009 telah dinyatakan mengalami kejadian luar biasa (KLB) DBD, tahun 2009 dengan 3.187 kasus, sebanyak 62 orang meninggal tahun 2005 sebanyak 450 kasus, meninggal enam pasien, tahun 2006 sebanyak 1.288 kasus, meninggal 16 pasien, tahun 2007 sebanyak 121 kasus, meninggal tiga pasien, tahun 2008 sebanyak 282 kasus, meninggal 20 pasien.Tahun 2010, dari 70 kasus dua orang diantaranya meninggal, satu kasus di Kecamatan Pontianak, Utara dan Timur. Dalam rangka MILAD Muhammadiyah yang ke 102 ,Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah dan melalui unit pusat penelitian,pengembangan pengabdian masyarakat bekerjasama

dengan HIMA dan BEM STIK Muhammadiyah Pontianak kami berencana melakukan Pengabdian Pada Masyarakat melalui penyuluhan tentang DBD B. TUJUAN 1. Tujuan Umum

Diharapkan setelah

dilaksanakan Penkes tentang

DBD masyarakat

mampu mengetahui dan memahami serta melakukan pencegahan DBD 2. Tujuan Khusus Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan melalui Leaflet diharapkan masyarakat mampu: a) Mengetahui tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala penyakit DBD b) Mengetahui tentang cara mencegah dan melindungi keluarganya dari penyebab penyakit DBD. c) Termotivasi untuk menjaga kebersihan lingkungan. d) Memiliki kesadaran terhadap pemanfaatan pusat-pusat

pelayanan kesehatan bagi anggota keluarga. e) Melakukan salah satu pencegahan dengan cara memberikan abate ditempat-tempat penampungan air

PENKES PEMBAGIAN LEAFLET

A. PERSIAPAN Kegiatan pengabdian masyarakat ini di wilayah-wilayah yang beresiko terjadinya DBD di kabupaten Kubu Raya dan kota Pontianak. Kegiatan tersebut dilaksanakan sesuai rencana yaitu hari Jumat tanggal 11 November 2011, mulai pukul 08.00 selesai wib. Persiapan dan perlengkapan yang dipersiapkan untuk kegiatan penyuluhan kesehatan ini antara lain leafleat tentang DBD. Kegiatan ini bekerjasama dengan HIMA,BEM STIK Muhammadiyah Pontianak dan pihak jurnalistik. Kegiatan pendidikan kesehatan ini meliputi pemberian leafleat yang berjumlah sebanyak 3000 copy. B. MATERI Adapun isi materi yang terdapat didalam leafleat penyuluhan kesehatan ini sebagai berikut: 1. Pengertian DBD: Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang masuk melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti 2. Penyebab DBD: Demam berdarah disebabkan oleh virus dengue dan disebarkan oleh nyamuk aedes aegypti. 3. Tanda dan Gejala DBD: a) b) c) d) e) Demam akut 2 sampai 7 hari yang disertai : Nyeri kepala Nyeri perut, mual-muntah Nyeri otot/sendi Muka kemerahan

f) g)

Petechi/uji RL (+)/bintik-bintik merah Leucopenia/leukosit berkurang

4. DEMAM BERDARAH DAPAT MENGAKIBATKAN KEMATIAN DALAM WAKTU SINGKAT Orang yang digigt nyamuk demam berdarah (aedes-Aegypti) yang mengandung virus Demam Berdarah (virus dengue) dalam waktu 1 minggu dapat menderita sakit demam berdarah. Virus ini berada dalam darah selama 7 hari Obat untuk membunuh virus itu belum ada. Upaya penyembuhan hanyalah dengan meningkatkan daya tahan tubuh penderita Dalam waktu kurang dari 7 hari penderita dapat meninggal bila tidak ditolong dengan cepat dan tepat.

5. CARA PENYEMBUHAN DEMAM BERDARAH Demam Berdarah hanya dapat ditularkan oleh nyamuk Demam Berdarah (Aedes aegypti) Nyamuk ini mendapatkan virus Demam Berdarah dari orang yang di dalam darahnya terdapat virus tersebut. Orang ini disebut Carrier. Orang ini mungkin sakit demam berdarah, tapi mungkin juga tidak, yaitu bila kebetulan memiliki kekebalan terhadap virus tersebut. Sebagai orang yang tidak sakit, ia bisa pergi kemana saja dan menularkan virus itu kepada orang lain. Bila orang yang ditulari itu tidak memiliki kekebalan (umumnya anak-anak) orang itu segera akan menderita demam berdarah. Jadi pada dasarnya semua orang dapat tersereang demam berdarah setelah digigit nyamuk Aedes-aegypti yang membawa virus dengue tersebut.

6. CARA PALING TEPAT MENCEGAH DEMAM BERDARAH DENGAN 3M Menguras. Tempat-tempat penampunganair seperti bak mandi/WC, tempayan, drum dan lain-lain sekurang-kurangnya seminggu sekali atau menaburkan bubuk abate (abatisasi) Menutup rapat-rapat tempat penampungan air setelah mengambil airnya, agar nyamuk tidak dapat masuk dan berkembang biak. Mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan seperti plastik bekas kaleng dan lain-lain.

7. TAKARAN PENGGUNAAN BUBUK ABATE Satu gram bubuk Abate cukup untuk 10 liter air atau 10 gram untuk 100 liter dan seterusnya. Bila tidak ada alat untuk mengukur,

gunakan sendok makan. Satu sendok makan peres (diratkan diatasnya) berisi 10 gram Abate. Anda tinggal membaginya atau menambahnya sesuai banyaknya air yang akan diabatisasi. Takaran tidak perlu tepat betul. Abatisasi diulang setiap 3 bulan. 8. TEMPAT YANG MEMPUNYAI RISIKO UNTUK TERJADINYA PENULARAN Demam Berdarah dapat terjangkit di mana saja , baik di rumah maupun di tempat-tempat umum (sekoah, tempat ibadah, hotel/penginapan, rumah sakit/Puskesmas, kantor, pabrik dan tempat-tempat lain) Survai oleh Departemen Kesehatan Tahun 1986-1987 di 9 kota menunjukkan bahwa nyamuk Demam Berdarah ditemukan di 1 di antara 3 rumah dan 1 di antara 3 tempat umum.

9. DEMAM BERDARAH HANYA DAPAT DIBERANTAS DENGAN PERAN AKTIF ANDA Karena banyanya tempat yang mempunyai risiko tinggi untuk penularan, maka pemberantasan jentik haruslah dilaksanakan oleh masyarakan secara menyeluruh.

ESTIMASI BIAYA Mata Anggaran Biaya copy leaflet (media Rp. 400.000,Rp 1000.000,Rp. 100.000,Rp 1000.000 Rp. 2.500.000,-

Foto

penyuluhan) 3000 lbr Konsumsi Transportasi ke lokasi Dokumentasi dan publikasi Jumlah

PENUTUP

A. KESIMPULAN Kegiatan penkes; leaflet bertujuan untuk mencegah dan

mengurangi angka kejadian DBD. Kegiatan merupakan salah satu intervensi yang bersifat promotif melalui peran serta mahasiswa. Pengabdian masyarakat sangatlah dibutuhkan oleh staf edukatif dalam rangka melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

B. SARAN Peningkatan kegiatan pengabdian masyarakat berupa pendidikan kesehatan pengetahuan sangatlah kepada penting terutama Kegiatan dalam penkes memberikan sebaiknya

masyarakat.

dilakukan dengan melibatkan peran serta dari berbagai pihak baik lintas program maupun lintas sektoral dengan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Propinsi dan Kota agar kegiatan penkes lebih optimal.

Kegiatan ini diharapkan mampu menurunkan angka kejadian penyakit DBD akibat perubahan cuaca yang merupakan penyakit tahunan yang sering melanda khususnya kota Pontianak ini.

C. PENUTUP Demikian Proposal ini dibuat, dan semoga dapat memberikan manfaat yang lebih untuk masyarakat serta memberikan

pengalaman kepada mahasiswa untuk melakukan kegiatan yang bersifat preventif dan promotif. Pontianak 8 November 2011

Ka.PusLitbang Mengetahui Puket II

Lince Amelia,S.Kep.Ns SKM.M.Kep NIDN. 1114098601

Chau Kim Jiu, NINDN. 1121057802

Ketua STIK Muh Ptk

Wuriani, S,Kep, Ns. NIDN. 1128127 501

Anda mungkin juga menyukai