Anda di halaman 1dari 16

1

LAPORAN AKHIR
FISIKA EKSPERIMEN II B
SIFAT LISTRIK BAHAN


Nama : Faizal
NPM : 140310100056
Partner : Nia Restu Juliantie
NPM : 140310100062
Hari/Tgl Praktikum : Selasa, 2 April 2013
Waktu : 12.30 - 15.00 WIB
Asisten : Rizqi R. S













LABORATORIUM FISIKA EKSPERIMEN
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2013
2

LEMBAR PENGESAHAN
FISIKA EKSPERIMEN II B
SIFAT LISTRIK BAHAN


Nama : Faizal
NPM : 140310100056
Partner : Nia Restu Juliantie
NPM : 140310100062
Hari/Tgl Praktikum : Selasa, 2 April 2013
Waktu : 12.30 - 15.00 WIB
Asisten : Rizqi R. S

















LP
Jatinangor, 2 April 2013
Asisten




( )
Speaken LAkhir
3


BAB I
PENDAHULUAN


1.1. Latar Belakang
Pada model atom bohr yang menjelaskan tentang kelemahan-kelemahan dari
model atom Rutherford. Dari model atom tersebut terdapat dua mekanisme utama
yang dapat mengeksitasikan sebuah atom ke tingkat energi diatas tingkat dasar,
sehingga dapat menyebabkan atom itu memancarkan radiasi.
Sederetan eksperimen yang berdasarkan pada tumbukan dilakukan oleh
Franck-Hertz menunjukkan secara langsung bahwa tingkat energi atomik memang
ada dan tingkst-tingkat ini sama dengan tingkat-tingkat yang terdapat pada
spektrtum garis..

1.2. Tujuan Percobaan
1. Menentukan tegangan eksitasi atom merkuri.
Objective learning :
- Kuanta energi
- Tumbukan elektron
- Model atom Bohr
- Energi eksitasi

1.3 Identifikasi Masalah
Pada percobaan ini identifikasi masalah yang dihadapi adalah bagaimana
eksitasi atom memelalui peristiwa tumbukan elastik dan inelastik bisa terjadi,
menentukan potensial eksitasi Hg. Jika sebuah elektron ditembakkan pada sebuah
atom maka akan terjadi tumbukan yang lenting sempurna dengan atom tanpa
merubah struktur atom selama energi elektron yang ditentukan itu tidak melebihi
4
energi ikat inti atom, akan tetapi jika energi elektron tersebut lebih besar maka
akan terjadi transisi elektron pada atom tersebut.



BAB II
TEORI DASAR


Atom adalah struktur mikroskopik dari setiap materi. Atom terdiri dari 3
partikel sub-atomik yaitu elektron (bermuatan negatif), proton (bermuatan positip)
dan neutron (tidak bermuatan / netral). Setiap atom mempunyai jumlah proton dan
elektron yang sama, tetapi bila jumlah proton dan elektron tidak sama maka disebut
ion. Bila atom mempunyai jumlah neutron yang berbeda maka akan disebut isotop.

Struktur atom
Model struktur atom yang dianut secara luas adalah model gelombang
(wave model). Model ini adalah model Bohr tetapi dengan memperhitungkan
penemuan terbaru dalam bidang mekanika quantum. Model ini mengatakan
bahwa :
a. Atom terdiri dari 3 subatomik partikel yaitu proton, elektron dan neutron,
tetapi sebagian besar dari volume atom adalah kosong.
b. Pada pusat atom terdapat nucleus (bermuatan positif karena terdiri dari
neutron dan proton). Nukleus mempunyai ukuran 100000 kali lebih kecil
dari pada atom.
c. Kebanyakan ruang atom diisi oleh orbital yang berisi elektron dengan
konfigurasi tertentu.
d. Tiap orbital dapat menggandeng sampai 2 elektron dan ditentukan dengan
3 bilangan quantum yaitu principal, azimuthal dan magnetik. Tiap elektron
dalam orbital mempunyai bilangan keempat dalam bilangan quantum
sebagai spin. Orbital tidak secara nyata ada tetapi lebih dari sebagai
distribusi probabilitas dimana electron mempunyai nilai yang sama pada
tiga bilangan quantum pertamanya. Akhir dari orbital umumnya
didefinisikan sebagai probabilitas keberadaan elektron dibawah 90 %.
5
e. Bila elektron bergabung dengan sebuah atom, maka mereka akan jatuh
dalam energi kulit terendah, yaitu orbital yang paling dekat dengan
nukleus. Hanya elektron yang terletak pada bagian terluar orbital yang bisa
digunakan untuk ikatan atomik.

2.1 Sifat-Sifat Dasar Atom
Sebelum membahas tentang percobaan Franck-Herz ini terlebih dahulu
kita mengetahui sifat-sifat dasar dari atom, beberapa sifat-sifat dasar dari atom
adalah :
- Atom sangatlah kecil, jari-jarinya sekitar 0,1 nm (0,1 x
9
10

m).
- Semua atom stabil, mereka tidak membelah diri secara spontan menjadi
bagian-bagian yang lebih kecil; semua gaya dalam yang mengikat atom
haruslah berimbang. Ini berarti, semua gaya tarik dalam atom tentulah
saling berlawanan, karena bila tidak demikian, semua atom dalam alam
semesta ini akan berantakan.
- Semua atom mengandung elektron bermuatan negatif, namun netral.
- Atom memancarkan dan menyerap radiasi elektromagnet.

2.2 Model Atom Bohr
Niels Bohr pada tahun 1913 mengemukakan bahwa atom ternyata mirip
sistem planet mini, dengan elektron-elektron mengedari inti atom seperti halnya
planet-planet mengedari matahari. Dengan alasan yang sama bahwa sistem tata
surya tidak runtuh karena tarikan gravitasi antara matahari dan tiap planet, atom
juga tidak runtuh karena tarikan elektrostatik Coulomb antara inti atom dan tiap
elektron. Dalam kasus ini gaya tarik berperan dalam memberikan percepatan
sentripetal yang dibutuhkan untuk mempertahankan gerak edar.

Gambar 1: Model Atom Bohr


6



Postulat Dasar Model Atom Bohr
Ada empat postulat yang digunakan untuk menutupi kelemahan model
atom Rutherford, antara lain :
1. Atom Hidrogen terdiri dari sebuah elektron yang bergerak dalam suatu lintas
edar berbentuk lingkaran mengelilingi inti atom. Gerak elektron tersebut
dipengaruhi oleh gaya coulomb sesuai dengan kaidah mekanika klasik.
2. Lintas edar elektron dalam hydrogen yang mantap hanyalah memiliki harga
momentum angular L yang merupakan kelipatan dari tetapan Planck dibagi
dengan 2.
3. Dalam lintas edar yang mantap elektron yang mengelilingi inti atom tidak
memancarkan energi elektromagnetik, dalam hal ini energi totalnya E tidak
berubah.
4. Jika suatu atom melakukan transisi dari keadaan energi tinggi E
U
ke keadaan
energi lebih rendah E
I
, sebuah foton dengan energi h=E
U
-E
I
diemisikan. Jika
sebuah foton diserap, atom tersebut akan bertransisi ke keadaan energi rendah
ke keadaan energi tinggi
Berdasarkan model atom Rutherford dan Teori Kuantum, Neils Bohr
mengemukakan teorinya:
1. Elektron hanya dapat mengelilingi inti atom melalui lintasan-lintasan tertentu
saja, tanpa membebaskan energi. Masing-masing lintasan hanya dapat dilalui
elektron yang memiliki momentum anguler kelipatan bulat dari h/2.
n L
dst n
h
n mvr L
=
= = = .. .......... 3 . 2 . 1 ,
2t

2. Elektron akan mengalami eksitasi (pindah ke lintasan yang lebih tinggi) atau
ionisasi jika menyerap energi, dan transisi ke lintasan yang lebih rendah jika
memancarkan foton.
Jari-jari lintasan elektron:
7
rn = 5.28 x 10
-11
n
2
meter
n = 1, 2, 3, .............. = bilangan kuantum utama
Tingkat-tingkat energi (energi kulit ke-n):
E
n
= - (k e
2
/2 r n
2
)= (-13.6/n
2
) ev
1 eV= 1.6 x 10
-19
joule
Untuk sederhananya, ditinjau atom hidrogen yang terdiri dari satu elektron
yang mengedari sebuah inti atom dengan bermuatan positif satuan seperti pada
gambar 1. Jari-jari orbit lingkarannya adalah r, elektron bermassa m bergerak
dengan laju singgung tetap v.
Gaya tarik Coulomb berperan memberikan percepatan sentripetal v
2
/r, jadi :
F =
r
mv
r
e
r
q q
2
2
2
0
2
2 1
0
4
1
4
1
= =
tc tc
. (1)
F =
2
0
2
4 r
e
tc
.... (2)
Karena stasioner, maka kedua gaya harus saling meniadakan, sehingga kecepatan
elektron adalah :
v =
r m
e
e 0
2
4tc
..... (3)
Dan energi kinetiknya adalah :
K =
r
e
0
2
8tc
....... (4)
Karena energi potensial elektron itu adalah
V = -
r
e
0
2
4tc
.. (5)
Maka energi totalnya (E= K+V) pada orbit berjari-jari r adalah:
E = -
r
e
0
2
8tc
... (6)
dimana :
r
n
=
2
0
2 2
e m
h n
e
t
c
... (7)
8
dengan mensubstitusikan persamaan (7) ke persamaan (6) akan diperoleh energi
stasioner pada orbit ke n sebagai berikut:
E = -
2 2 2
0
4
8 n h
e m
e
c
. (8)
Tenaga total mempunyai tanda negatif, sebab tingkatan tenaga potensialnya
diambil terhadap elektron pada jarak tak hingga dari inti.
Tenaga atom adalah terkecil apabila elektronya beredar pada orbit di mana
nilai n = 1, lantas E akan mempunyai nilai negatif terbesar. Untuk n = 2,3,, nilai
mutlak E lebih kecil; jadi di dalam orbit yang lebih luar tenaganya lebih besar.
Keadaan normal atom, yang disebut keadaan dasar, ialah keadaan tenaga yang
paling rendah, bertalian dengan electron yang beredar dai dalam orbit yang jari-
jarinya terkecil (r
0
). Sebagai hasil tumbukan dengan elektron-elektron yang
bergerak cepat dalam suatu pelepas muatan listrik, atau untuk sebab-sebab
lainnya, maka dalam waktu yang singkat atom itu memperoleh cukup tenaga
untuk menaikkan elektron ke suatu orbit yang lebih luar lagi. Maka atom itu
dikatakan dalam keadaan tereksitasi. Keadaan ini merupakan suatu keadaan yang
tidak stabil, dan elektron segera turun kembali ke suatu keadaan yang tenaganya
lebih rendah, sambil memancarkan sebuah foton.
Ambil n sebagai bilangan kuantum dari suatu keadaaan yang tereksitasi,
dan l sebagai bilangan kuantum dari keadaan yang lebih rendah ke mana elektron
itu kembali lagi setelah proses pancaran (emisi). Maka tenaga awal (E
i
) ialah :
2 2
4
2
0
8
1
h n
me
E
i
c
= (9)
dan tenaga akhir (E
f
) ialah :
2 2
4
2
0
8
1
h l
me
E
f
c
= ..(10)
berkurangnya tenaga, E
i
E
f
kita samakan dengan tenaga foton yang dipancarkan
hf, ialah :
2 2
4
2
0
2 2
4
2
0
8
1
8
1
h l
me
h n
me
hf E E
f i
c c
+ = = ..(11)
9
atau
|
.
|

\
|
=
2 2 3
4
2
0
1 1
8
1
n l h
me
f
c
.(12)
persamaan ini sama betul bentuknya dengan rumus Balmer untuk frekuensi dalam
spectrum hydrogen jika kita tuliskan :
Rc
h
me
=
3
4
2
0
8
1
c
..(13)
R = konstanta Rydberg = 1.097 x 10
7
m
-1

Nilai n pada energi E mencirikan tingkat energi. Dengan menghitung semua
tetapannya, kita peroleh :
2
6 , 13
n
eV
E
n

= ....................(14)
Pada tingkat terendahnya, dengan n=1, elektron memiliki energi E
1
=-13,6 eV dan
beredar dengan jari-jari edar sebesar 0,053 nm. Ini adalah keadaan dasar. Semua
keadaan yang lebih tinggi adalah keadaan eksitasi.
Dari postulat Bohr yang kedua, tingkat energi pada keadaan dasar n=1, dan
tingkat energi pada n>1 disebut tingkat energi yang lebih tinggi. Elektron
biasanya menduduki keadaan dasar dan harus diberi tenaga untuk berpindah ke
tingkat yang lebih tinggi. Elektron tidak akan berada selamanya di tingkat yang
lebih tinggi dan akan turun ke tingkat yang lebih rendah.
Teori atom Bohr seperti telah dkemukakan membuka pandangan orang
tentang struktur atom. Tetapi selanjutnya disadari bahwa teori Bohr itu memiliki
beberapa masalah antara lain:
1. Jika atom memiliki lebih dari satu electron, maka selain gaya tarik inti ada
pula gaya tolak antara electron.
2. Dengan pengamatan yang lebih teliti, ternyata kebanyakan garis spektrum
bukanlah garis tunggal tetapi merupakan gabungan dari dua atau lebih garis-
garis yang sangat rapat.
3. Dalam teori atom bohr posisi dan momentum secara pasti dapat ditentukan,
artinya ketidakpastian posisi r = 0 dan ketidakpastian menentukan p = 0.

10

2.3 Eksitasi Atom
Terdapat dua mekanisme utama yang dapat mengeksitasikan sebuah atom
ke tingkat energi di atas tingkat dasar, sehingga dapat menyebabkan atom itu
memancarkan radiasi. Salah satu mekanisme ialah tumbukan dengan partikel lain,
pada waktu itu sebagian dari energi kinetik bersamanya diserap oleh atom. Atom
yang tereksitasi dengan cara ini akan kembali ke tingkat dasar dalam waktu rata-
rata 10
-8
s dengan memancarkan satu atau lebih foton.
Cara lain ialah dengan menimbulkan lucutan listrik dalam gas bertekanan
rendah, sehingga timbul medan listrik yang mempercepat elektron dan ion atomik
sampai energi kinetiknya cukup untuk mengeksitasikan atom ketika terjadi
tumbukan. Karena transfer energi maksimum jika partikel yang bertumbukan
mempunyai massa yang sama, elektron dalam pelucutan listrik semacam itu jauh
lebih relatif daripada ion dalam pemberian energi pada elektron atomik.
Lampu neon dan air raksa merupakan contoh yang biasa dijumpai dari
mekanisme bagaimana medan listrik kuat yang dipasang antara elektroda dalam
tabung berisi gas menimbulkan emisi radiasi spektral karakteristik dari gas itu
yang ternyata merupakan cahaya berwarna kemerah-merahan dalam kasus neon
dan cahaya kebiru-biruan dalam kasus uap air raksa.
2.4 Percobaan Franck-Hertz
Percobaan Franck-Hertz bertujuan untuk membuktikan bahwa energi
eksitasi elektron atom itu terkuantisasi serta untuk menentukan nilai energi
eksitasi atom Neon dan panjang gelombang foton yang dipancarkan. Berdasarkan
literatur, nilai energi eksitasi atom Neon berkisar antara 18,3 19,5 Volt. Melalui
percobaan ini diperoleh nilai energi eksitasi atom Neon sebesar dan panjang
gelombang foton yang dipancarkan bernilai . Pada saat elektron terkuantisasi
(berpindah ke tingkat energi yang lebih rendah) maka elektron tersebut akan
memencarkan energi berupa foton dengan panjang gelombang tertentu. Panjang
gelombang dari foton tersebut bergantung dari nilai energi eksitasi dari atom
tersebut.
11
Franck dan Hertz menembaki uap berbagai unsur dengan elektron yang
energinya diketahui dengan memakai alat seperti yang terlihat dalam gambar
dibawah ini :









Gambar 2 : Alat Percobaan Franck-Hertz

Perbedaan potensial kecil Vo dipasang diantara kisi dan keping
pengumpul, sehingga setiap electron yang mempunyai energi yang lebih besar
dari harga minimum tertentu memberi kontribusi (sumbangan) pada arus I yang
melalui amperemeter. Ketika potensial pemercepat V bertambah, elektron yang
datang pada keping bertambah banyak dan arus I naik.
Jika energi kinetik kekal dalam tumbukan antara elektron dan sebuah atom
uap itu, elektronnya hanya terpental dalam arah yang berbeda dengan arah
datangnya. Karena atom itu jauh lebih massif dari elektron, atom hampir tidak
kehilangan energi dalam proses itu. Setelah suatu energi kritis tercapai, ternyata
arus keping menurun secara tiba-tiba. Tafsiran dari efek ini ialah elektron yang
bertumbukan dengan atom memberikan sebagian atau seluruh energi kinetiknya
untuk mengeksitasikan atom ke tingkat energi di atas tingkat dasar. Tumbukan
semacam ini disebut tak elastik, sebagai lawan dari tumbukan elastik (lenting
sempurna) yang berlangsung dengan energi kinetik kekal. Energi kritis elektron
bersesuaian dengan energi yang diperlukan untuk menaikkan atom ke tingkat
eksitasi terendah.
12
Ketika potensial pemercepat V bertambah naik, arus keping bertambah
lagi, karena sekarang elektronnya mempunyai cukup besar energi yang tertinggal
setelah mengalami tumbukan tak elastik untuk sampai pada keping. Akhirnya
penurunan arus keping I yang sangat tajam terjadi lagi yang ditafsirkan timbul
dari eksitasi tingkat energi yang sama pada atom lain. Seperti yang ditunjukan
dalam gambar dibawah ini :








Gambar 3 : Hasil Percobaan Franck-Hertz menggunakan air raksa

Sederetan potensial kritis untuk atom tertentu didapatkan dengan cara
seperti di atas. Jadi potensial yang tertinggi diperoleh dari beberapa kali tumbukan
dan merupakan kelipatan dari yang terendah.
Untuk mengecek mengenai tafsiran potensial krisis ditimbulkan oleh
tingkat energi atom yang diskrit, Franck dan Hertz mengamati spektrum emisi uap
ketika ditembaki elektron. Dalam hal uap air raksa, misalnya, mereka
mendapatkan bahwa energi elektron minimum 4,9 eV diperlukan untuk
mengeksitasi garis spektral air raksa 2.536 foton cahaya 2.536 berenergi
tepat 4,9 eV. Eksperimen Franck-Hertz dilakukan dalam waktu singkat setelah
Bohr mengumumkan teorinya mengenai atom hidrogen, dan eksperimen itu
memberikan bukti bebas tentang ide dasar Bohr.
13
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN

3.1. Alat-Alat Percobaan
1. Franck-Hertz Control Unit
Berfungsi sebagai alat untuk mengontrol dan mengatur suhu, tegangan
dan arus pada percobaan.
2. Tabung Franck-Hertz berisi Hg (Mercury) dilengkapi dengan oven
Berfungsi sebagai bahan yang akan diamati serta pemanas agar terjadi
atomisasi.
3. Osiloskop
Berfungsi sebagai alat untuk melihat hasil percobaan yang berupa grafik.

3.2. Prosedur Percobaan








1. Menyusun alat-alat percobaan Franck-Hertz seperti pada gambar diatas.
2. Mengkalibrasi osiloskop.
3. Menghidupkan Control Unit (CU) dengan menekan switch on/off yang
terletak dibagian belakan CU.
4. Mengeset parameter-parameter dibawah ini dengan memutar rotary
switch :
- Suhu atomisasi (T
nominal
) = 175
o
C
- Tegangan pemercepat (U1) = 30 V
- Tegangan henti (U2) = 1 V
14
5. Memanaskan oven dengan menekan tombol no. 4 pada CU dan
mengatur pemanasan hingga mencapai T
nominal
dengan memutar saklar
putar pada bagian bawah oven (max skala 7).
6. Setelah suhu mencapai T
nominal
(175
o
C), menunggu 15-30 menit setelah
LED indicator tidak berkedip, kemudian menekan tombol no. 5 pada CU
untuk memulai pengukuran.
7. Memplot Grafik yang ditampilkan osiloskop pada milimeter blok.
8. Menentukan U1 (sumbu x) dan IA (sumbu y) dari grafik yang diperoleh.
9. Mengulangi prosedur 4-8 dengan memvariasikan U1 = 35 V dan 40 V
dengan U2 = 1,5 V dan 2 V.

3.2. Tugas Pendahuluan
1. Buat bahasan lengkap mengenai model atom Bohr lengkap dengan
perumusan tingkat-tingkat energi atomik menurut model ini!
2. Sebutkan dan jelaskan beberapa sifat fisik dari Hg!
3. Bagaimana kemungkinan terjadinya proses yang sama pada atom lain
jika diberikan perlakuan yang sama seperti percobaan ini?

Jawaban:
1. Sudah dipaparkan pada teori dasar.
2. Nomor atom : 80
Nomor massa : 200.59
Konfigurasi atom : 1s, 2s, 2p, 3s, 3p, 3d, 4s, 4p, 4d, 4f, 5s, 5p, 5d, 6s
Titik Beku : 38.83 C
Titik Didih : 356.73 C
3. Jika menggunakan zat lain, maka fluktuasi energi eksitasi ketika sudah
ditembakkan beberapa kali tidak terlihat begitu signifikan
menyebabkan masih kaburnya pembuktian ide dasar Bohr.



15
TABEL PENGAMATAN

1. Prosedur Pertama
I
osiloskop
V
osiloskop
Volt/div Time/div
Eksitasi 1
1



Eksitasi 1
2



Eksitasi 1
3



2. Prosedur Kedua
I
osiloskop
V
osiloskop
Volt/div Time/div
Eksitasi 2
1



Eksitasi 2
2



Eksitasi 2
3



3. Prosedur Ketiga
I
osiloskop
V
osiloskop
Volt/div Time/div
Eksitasi 3
1



Eksitasi 3
2



Eksitasi 3
3



4. Prosedur Keempat
I
osiloskop
V
osiloskop
Volt/div Time/div
Eksitasi 4
1



Eksitasi 4
2



Eksitasi 4
3



5. Prosedur Kelima
I
osiloskop
V
osiloskop
Volt/div Time/div
Eksitasi 5
1



Eksitasi 5
2



Eksitasi 5
3



16
DAFTAR PUSTAKA

- KRANE, Kenneth S. 1992. Fisika Modern. Jakarta: Penerbit Universitas
Indonesia.
- Beiser, Arthur. 1982. Konsep Fisika Modern. Jakarta: Penerbit Erlangga.
(Diakses 31 Maret 2013 pukul 12.39 WIB)
- http://www.scribd.com/doc/111206999/Franck-Hertz (Diakses 1 April
2013 pukul 18.50 WIB)
- http://www.scribd.com/doc/37667607/Atom-Adalah-Suatu-Satuan-Dasar-
Materi (Diakses 1 April 2013 pukul 18.55 WIB)



.

Anda mungkin juga menyukai