PenelitianBIGSMAN14 - Suhanto K
PenelitianBIGSMAN14 - Suhanto K
KARYA TULIS
Oleh:
TAHUN 2006
PENINGKATAN KOMPETENSI WRITING TEKS NARRATIVE
KARYA TULIS
Oleh:
Disetujui/disahkan
Ketua PGRI Kota Surabaya Kepala SMA Negeri 14 Surabaya
Jabatan : Guru
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat meningkatkan
kompetensi menulis teks narrative serta kendala-kendala yang mereka hadapi melalui
pendekatan pembelajaran berbasis genre dan model penilian potofolio. Pendekatan ini
Depdikbud karena sesui dengan Kurikulum 2004. Rekomendasi diberikan karena adanya
kenyataan bahwa kompetensi bahasa Inggris yang dibangun oleh Kurikulum Standar
mendiskusikan apa dan bagaiamana teks narrative. Kemudian mendorong siswa, dengan
teks narrative yang diberikan, agar mampu menemukan sendiri struktur teks arrative,
yang terdapat dalam teks tersebut. Langkah berikut memberikan latihan menulis
teksnarrative secara bersama (groupwork)., dan kemudian diberikan tugas untuk menulis
Dari tugas pada tahapan pertama itu, siswa baru diharapkan untuk termotivasi
menulis. Dari data penelitian ini, siswa menunjukkan hasil teks narrative, diukur
berdasar pada Standar Kompetensi Belajar Minimal (SKBM) 60, hanya 9 siswa (25%)
yang dapat mencapainya dan nilai rata-rata kelasnya sebesar 45,69. Pencapaian nilai
tersebut menggambarkan bahwa kompetensi siswa kelas X-4 dalam menulis teks
Salah satu faktor yang dapat penulis temukan dari kondisi yang demikian ialah
rendahnya kompetensi lingusitik siwa, yang merupakan aspek pendukung penulisan teks
narrative. Dengan kondisi tersebut ‘treatment’ yang penulis pilih dan lakukan ialah
Melalui tes awal dapat diketahui bahwa penguasaan siswa terhadap grammar point
terebut setelah diberikan tes grammar dua kali diperoleh hasil; 21 orang siswa tuntas
langsung dengan nilai rata-rata 61,29, dan 15 siswa lainnya tuntas melalui remidi. Dari
ketuntasan penguasaan linguistik ini, siswa diberikan tugas menulis teks narrative secara
berkelompok (grourpwork) dan nilai rata-rata kelas dicapai sebasar 52. Ini menunjukkan
adanya peningkatan kompetensi dengan nilai sebesar 7, 69 dibanding hasil tulisan awal.
untuk kedua kalinya dengan langkah-langkah sama seperti tahapan pertama dengan
pengembangan teks narrative dan pemberian motivasi yang lebih besar. Dan hasil yang
dicapai ialah bahwa siswa yang mencapai ketuntasan sebanyak 18 siswa dengan nilai
rata-rata kelas sebesar 56,25. Akhirnya dari penelitian ini, peneliti berkesimpulan bahwa
pendekatan pembelajaran writing teks nartive berbasis genre dan dengan penilian
dalam kategori cukup terhadap grammar melalui remidi belum berkompetensi untuk
menggunakan kompetensi yang cukup lewat remidi dalam menulis teks narrative.
Kiranya dapat dipahami bahwa kompetensi menulis teks narrative menuntut adanya
penguasaan grammar yang mantap atau dengan kata lain siswa yang penguasaan
grammarnya belum mantap belum berkompetensi atau memiliki kendala atau kesulitan
Akhirnya, perlu diketahui bersama pula bahwa siswa yang belum tuntas untuk
writing teks narrative tidak berarti bahwa mereka tidak tuntas dalam pelajaran bahasa
Inggris untuk KD teks narrative. Karena nilai Writing masih digabungkan dengan nilai
grammar dan nilai Speaking teks narrative Karena nilai pelajaran bahasa Inggris yang
terdiri dari dua nilai, yaitu Listening dan Reading masuk pada nilai PPK (Pengetahuan
dan Pemahaman Konsep)satu nilai dan nilai lainnya Speaking dan Writing masuk nilai
Praktek. Apabila nilai Writing , Speaking dan Grammarnya digabung kemudian dibagi
tiga bisa mendapat mencapai nilai SKBM, siswa tersebut dinyatakan kompeten atau
Abstract: The existing narrative-writing competence of the students of Class X-4, SMA
Negeri 14 Surabaya was not satifying yet. From the intital study it was found out that of
To impove their writing competence, teaching and learning activities by using the
Genre-Based Approach and portofolio assessment were planned and then applied. Based
on the Genre-Based Approach, teaching and learning activities are classified into two
cycles, oral and written, and four stages; building knowledge of the field (BKOF),
modeling of the text (MOT), joint construction of the text (JCOT) and independent
A portofolio assesement is a type of assessing the students’ writing work that has
be used in this study. In this type of assessment, the teacher shows the students’
writing work. Then they are encouraged not only to rewrite and revise but also to develop
their writing work at their best. These, therefore, are not done once or twice but several
times . The students are made to have a collection of their works, from the one which is
the students were guided to focus on all aspects existing in the narrative text. Through the
class dicussion, they were directed to analyze the narrtive text and then continued by
Those learning activities enabled the students to understand the text of narrative
and its components; the generic structure of the narrative text and lexicogrammatical
featrures. Then, their understanding could help them in their actvities of the narrative
text writing.
The teaching and learning process took about about six weeks from the second
week of February till the first week of March. They were made to undestand the generic
structure of narrtive text from the text model through a class discussion. It was done after
The next activity was to improve th students‘ grammatical mastery. They were
given some grammar exercises, which are dominant in the text of narrative. They are the
Past Tense (Simple, Continuous and Perfect) Direct Indirect Sentances and the use of
conjuctions. By
At the end of the study, only 9 (25%) students could reach the passing grade
(SKBM) of 60. It means there were only 18 (50%) students from class X-4 who could
improve their writing competence through the several treatments carried out this
Finally, from the result of the study, it could be concluded that 50% (18) of class
X-4 students have found it difficlut in applying the grammatical points for producing the
written narrative text. The writer, therefore, suggests that other English teachers who are
interested in this study are expected to find out the reasons of the students’ problems of
Puji dan syukur senantiasa dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan segala
hidayah, rakhmat serta inayah-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini
Penulis bekerja keras dan menumpahkan segala kemampuan yang dimiliki untuk
menyelesaikan penelitian ini. Namun, penulis sangat menyadari bahwa yang penulis
sajikan dalam karya tulis ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, dari lubuk hati
terdalam dan tulus, penulis mengharap saran serta kritik yang konstruktif guna perbaikan
Bapak dan Ibu Guru SMA Negeri 14 Suarabaya serta seluruh staf TU yang telah banyak
memberikan sumbangan selama pelaksanaan penelitian ini. Dan juga keluarga penulis
yang telah kehilangan banyak perhatian selama penulis melaksanakan penelitian. Semoga
mereka semua selalu mendapat kebaikan dari Tuhan Yang Maha Esa.
Akhirnya, penulis berharap bahwa karya tulis ini dapat menambah koleksi
perpustakaan dan bermanfaat bagi para pembaca. Dan juga harapan besar penulis
kepada Bapak dan Ibu Guru khususnya Guru bahasa Inggris agar kiranya karya tulis ini
tindakan kelas yang sebenarnya. Karena dengan melakukan penilitian tindakan kelas
sesunggunya seorang guru telah banyak belajar dan juga membuktikan dirinya berusaha
menjadi guru yang sejati, guru yang tulus melaksanakan tugas profesionalnya.
Halaman
HALAMAN JUDUL……………………………………………………….. i
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………. ii
ABSTRAK………………………………………………………………….. iv
DAFTAR TABEL…………………………………………………………... vi
BAB I PENDAHULUAN………………………………………… 1
A. Latar Balakang…………………………………………. 1
D. Manfaat Penelitian……………………………………… 5
2. Hakekat Writing…………………………………. 7
3. Kompetensi………………………………………. 8
4. Obyek Penelitian…………………………………. 8
viii
B. Persiapan Penelitian……………………………………… 16
C. Siklus Penelitian…………………………………………. 17
D. Instrumen Penelitian……………………………………... 18
A. Refleksi Awal……………………………………………. 21
B. Siklus 1 …………………………………………………… 23
C. Siklus 2…………………………………………………… 27
D. Siklus 3………………………………………………….. 31
E. Siklus 4…………………………………………………… 35
A. Kesimpulan ……………………………………………… 42
B. Saran…………………………………………………….. 42
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 44
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Narrative
No. Lampiran
11 Questionnaire Siklus 1
12 Questionnaire Siklus 3
13 Questionnaire Siklus 4
14 Jadwal Penelitian
15 Biodata Penulis
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Inggris sebagai salah satu bahasa internasioal adalah telah diakui di
Indonesia dan bahkan diakui secara internasional pula. Ini artinya bahwa bahasa
Inggris diakui keberadaan dan peranannya sebagai alat komunikasi antar bangsa.
Sangatlah disadari bahwa banyak manfaat yang dapat diperoleh dari hubungan antar
Inggris yang memadai, siswa diharapkan dapat memperoleh kesempatan yang cukup
besar lulusan SMA masih jauh dari harapan. Banyak faktor yang menjadi penyebab
melaksanakan tugas. Perlu disampaikan bahwa tugas mengajar peneliti selama tahun
pelajaran 2005-2006 adalah di kelas X-4, III IPS -1, III PIS-2 dan III IPS-3.
pelajaran 2005- 2006 terhadap siswa kelas X-4 SMA Negeri 14 Surabaya , penulis
menemukan bahwa sebagian besar siswa kelas X-4 menginginkan untuk bisa
berbahasa Inggris. Kendala yang mereka hadapi adalah sulitnya memahami dan
diakui oleh para siswa yang sering menyatakan bahwa mereka memiliki banyak
kesulitann setiap mendapat tugas ‘Writing’. Ini mencerminkan tidak hanya rendahnya
penguasaan tata bahasa dan kosakata, tetapi juga ejaan dan pengembangan langkah-
langkah retorikanya. Fakta ini mendorong peneliti untuk melanjutkan penelitiannya
dengan memilih judul “Peningkatan Kompetensi Writing Narrative Siswa Kelas X-4
Portofolio”. Dipilihnya ‘Writing Narrative’ sebagai judul penelitian ini adalah karena
yang sering dihadapi siswa ini dapat diimbangi dengan kebebasan siswa
mudah. Masalah yang sering peneliti hadapi adalah bahwa dalam pembelajaran
writing perlu model dan banyak contoh, tahapan-tahapan dan kesabaran karena
menyita banyak waktu (time consuming), utamanya untuk meneliti pekerjaan siswa.
yaitu; Building of the Knowledge (BKOF), Modeling of the Text (MOT), Joint
Construction of the Text (JCOT) dan yang terakhir Joint Construction of the Text
(JCOT). Dengan adanya. Modeling siswa mendapatkan kejelasan struktur teks yang
dipelajari dan ditulisnya. Dengan adanya Joint Construction siswa dapat terbantu
Text , siswa memang harus menulis sendiri teks narrative setelah memahami tentang
meningkatkan kompetensi writing bahasa Inggris siswa kelas X-4 SMA Negeri 14
Surabaya.
B. Rumusan Masalah.
Bahasa Inggris semester gasal, kompetensi siswa kelas X-4 SMA Negeri 14 Surabaya
masih belum memadai. Berdasarkan angket dan hasil penilaian produk tulisan siswa,
ditemukan bahwa terdapat kelemahan siswa dalam penguasaan tata bahasa, pemilihan
kata, ejaan, dan penggunaan langkah-langkah retorika. Peneliti yakin bahwa masalah
Writing Narrative siswa kelas X-4 SMA Negeri 14 Surabaya melalui pembelajaran
C. Tujuan Penelitian
3. mengetahui seberapa besar peningkatakan kompetensi tulis yang bisa siswa capai
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Guru
2. Bagi Siswa :
penilaian Portofolio.
A. Kajian Pustaka
didalamnya disebutkan bahwa tujuan yang ingin dicapai oleh mata pelajaran
Bahasa Inggris ialah siswa mampu berkomunikasi baik lisan maupun tulis,
lisan dan tulis baik reseptif maupun produktif. Dengan target kemampuan
SMA).
Dari apa yang dikemukakan di atas dapat kita tarik kesimpulan sebagai berikut
bahasa Inggris yang berterima, yang berarti bahasa Inggris yang Grammatikal
dan Berbudaya dalam artian berbahasa Inggris yang dapat diterima dan
Berkaitan dengan ini dapat dilihat secara jelas bahwa Kurikulum 2004 mefokus
pada pengembangan kompetensi komunikasi lisan adan tulis siswa. Namun , ini
bahasa Inggris dengan baik dan benar, yakni agar siswa SLTA memiliki
kompetensi berkomunikasi lisan dan tulis yang memadai. Hal yang perlu kita
writing, khususnya dalam penelitian ini menulis teks narrative. Dengan demikian
2. Hakekat ’Writing’
karena dalam kegiatan Writing tercakup penggunaan unsur- unsur bahasa dan
3. Kompetensi
aturan kebahasaan (linguistic) yang baik dan benar, lancar serta berbudaya.
kurikulun 2004 SMA, ketiga kompetensi itu sendiri tersebut lebih dikenal dengan
yang berhubungan dengan aktifitas fisik misalnya: lari, melukis, menari, dan
sebagainya.
Ranah afektif adalah ranah yang berhubungan dengan watak dan perilaku
misalnya : sikap, minat, konsep diri, dan moral. Dalam semua mata pelajaran
selalu terkandung tiga ranah tersebut, namun penekanannya yang berbeda. Dalam
laporan hasil belajar siswa ada beberapa mata pelajaran yang hanya melibatkan
dua ranah saja. Mata pelajaran bahasa Inggris misalnya, hanya melibatkan ranah
kognitif dan afektif saja. Sedangkan ranah afektif dapat dilihat melalui tanggapan
siswa pada saat dan sesudah melaksanakan kegiatan Secara kongkrit bagaimana
kompetensi afektif atau sikap siswa dalam pembelajaran teks narrative ialah
ditunjukkan lewat ketepatan waktu menyelesaikan dan menyerahkan tugas. Ini
berarti pula mereka menunjukkan kerja keras atau kesungguhan mereka dalam
motivasi belajar.
kata menjadi frase dan frase menjadi kalimat yang dikenal dengan grammar.
Kemudian dari apa yang dipahami itui dapat digunakan atau diperlukan untuk
menyusun atau menulis kalimat yang bermakna dan berterima. Pada ahirnya
mendukung keberhasilan siswa dalam belajar. Dengan kata lain guru dituntut
selalu memotivasi siswa. Misalnya : menumbuhkan rasa senang, rasa percaya diri,
siswa dalam belajar, misalnya : rasa malu, takut, segan, dan sebagainya. Untuk
pilihan dari model-model lainnya yang sudah dikuasai guru bahasa Inggris.
4. Obyek Penelitian
Mereka berusia rata-rata 15 – 16 tahun. Dalam penelitian ini usia siswa ikut
berpengaruh pada proses belajar bahasa asing. Berkaitan dengan masalah usia,
Krashen membuat hipotesa yang kemudian dikenal dengan nama The Acquisition
- Learning Hypothesis.
Cara pertama biasa digunakan oleh anak-anak dalam belajar bahasa dan
cara kedua biasa digunakan oleh orang dewasa. Dalam kaitannya dengan hipotesa
diantara posisi anak-anak dan orang dewasa, dan dalam strata pendidikan berada
diantara siswa SD dan Mahasiswa. Secara grafis posisi tersebut dapat digambar
sebagai berikut:
ACQUISITIONS
LEARNING
SD SMP SMA
MAHASISWA
bahasa asing dengan cara Acquisition dan Learning. Proses ini perlu diperhatikan
oleh guru didalam menyusun, menentukan bahan ajar dan memilih pendekatan-
kontekstual berarti dilibatkan dua sisi penting bahasa yaitu sebagai “Skill” yang
mengajarkan berbagai macam genre atau berbagai teks baik lisan maupunn tulis. .
Dengan kata lain kompetensi komumikasi yang dibangun pada siswa bernuansa
genre. Di kelas X diajarkan lima macam teks yaitu: recount, narrative, procedure,
news item dan report. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil teks narrative.
pembelajaran yang terpandu atau ‘guided writing’. Ada 4 tahapan yang harus
dilalui terlebih dahulu oleh siswa sebelum mereka memulai menulis. Siswa perlu
Tahapan ini disebut building knowledge of the field (BKOF). Tahapan kedua
siswa perlu mendapatkan contoh teks narrative, yang mana tahapan ini disebut
‘modeling’. Pada tahapan ini siswa dipandu untuk bengetahui tentang struktur,
Construction of the Text (ICOT), siswa memulai menulis teks narrative secara
mandiri.
berbassi pada dari pembelajaran kontekstual atau CTL ( Contextual Teaching and
siswa dan diterapkannya secara baik dalam berkomkasi secara lisan maupun tulis,
bilamana guru menerapkan strategi pemeblajaran yang tepat. Oleh sebab itu
pembelajaran EGRA.
diarahkan pada gramar poin yangakan dipelajari. Kemudian guru memandu agar
memberdayakan siswa, membangun rasa senang dan rasa percaya diri siswa
dalam belajar.
6. Penilaian Portofolio
penilian hasil tulisan narrative awal siswa . Hasil diskusi digunakan untuk
untuk mengkur peningkatan atau keberhasilan hasil belajar ialah nilai rata-rata
Guna meningkatkan kemampuan penulisan teks narrative siswa kelas X-4 SMA
Grammar. Untuk Grammar dipilih gramnmtical features yang dominant dalam teks
narrative yaitu Past Tense (Simple, Continuous serta Perfect) , Direct Indirect
pembelajaran ini kompetesi menulis teks narrative siswa dibangun melalui tahap-
tahapn tertentu. Dan dalam pembelajaran grammar, guru menggunakan teknik EGRA
kompetensi menulis teks narrative siswa dapat meningkat seacra optimal. Adapun uraian
secara rinci rencana tindakkan penelitian ini disajikan pada BAB IV.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
belajar atau mengetahui efektifitas pembelajaran atau bahan ajar. Sedangkan PTK yang
Penelitian dilakukan pada siswa kelas X-4 SMA Negeri 14 Surabaya. Di kelas
tersebut terdapat 36 orang siswa, yang terdiri dari 16 putra dan 20 putri.. Letak sekolah
berada di tengah perumahan kelas menengah sehingga relatif tenang, tidak ada gangguan
yang berarti dalam kegiatan proses pembelajaran. Namun demikian bukan berarti bahwa
sekolah yang terletak di tengah perumahan kelas menengah ini para siswanya juga
bahwa latar belakang orang tua siswa hanya 6 siswa yang orang tuanya berpendidikan
S1, sedangkan selebihnya yaitu dari sebanyak 30 siswa, 20 siswa orang tuanya berlatar
belakang pendidikan SMA dan 10 lainnya SLTP dan SD. Sedang rata –rata NEM siswa
yang masuk ke SMA Negeri 14 Surabaya ialah kurang lebih 6 atau katgori cukup. Data
ini sedikit banyak dapat menunjukkan bahwa siswa kelas X-4 SMA Negeri 14 Surabaya
berlatar belakang dari keluarga menengah kebawah dan dengan nilai NEM cukup sering
B. Persiapan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian yang kedua yang dilaksanakan oleh peneliti.
Oleh sebab itu peneliti cukup mengetahui peta kompetensi bahas Inggris siswa kelas X-4.
yang terdiri dari teks recount, procedure, news item, report dan narrative . Penelitian
yang dilaksanakan pada semester ganjil yaitu pembelajaran teks recount yang mana
terdapat persamaan dengan teks narrative, yang sedang peneliti ambil sebagai bahan
penelitian.
waktu lampau, yang mana grammatical features yang dominan ialah past tense
demikian pula pada teks narrative. Sedang perbedaanya, struktur teks narrative relatif
lebih sulit dari pada teks recount sebab selain grammar points lebih banyak (direct
indirect sentences, compound sentences dan lainnya.), struktur teks narrative lebih
komplek yaitu terdapat evaluation, complication yang tidak mudah bagi sebagian besar
Untuk persiapan penelitian ini, peneliti telah menyusun renca pembelajaran dalam
bentuk 4 (empat) Lesson Plan . Kempat Lesson Plan tersebut meliputi Pokok Bahasan
2. Selain itu telah dipersiap form-form penilaian dan juga telah dipersiapkan instrumen-
instrumen penelitian.
Peneliti adalah guru bahasa Inggris lulusan Strata 1 Universitas Negeri Surabaya
C. Siklus Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakkan kelas (PTK) yang menggunakan 4
siklus. Dari keempat siklus tersebut berdasarkan pada karakter serta tujuannya
diklasifikasikan manjadi dua, yaitu Siklus 1 dan 4 disebut siklus Reading –Writing
sedang Siklus 2 dan 3, Siklus Grammar, yakni siklus dimana siswa dibangun kompetensi
dalam memahami aturan-aturan menyusun kata-kata manjadi kalimat. Dan siswa, pada
Siklus 3 dan 4, berlatih secara intensif menerapkan pemahaman tersebut untuk lebih
memproduksi teks tulis narrative. Berikut ini akan diuraikan lebih rinci siklus per siklus.
Pada Siklus 1, peneliti membangun pemahaman awal siswa terhadap struktur teks
pemahaman awal terhadap grammatical features yang dominan dalam teks tersebut
kemudian siswa diberi latihan menulis teks narrative sebagai tugas awal. Dari produk
awal penulisan teks narrative, dapatlah diketahui kompetensi awal siswa dalam menulis
teks narrative.
Sedangkan pada siklus ke dua dan ketiga, yaitu siklus pemantapan kompetensi
kemampuan sebagaian besar siswa yang masih lemah dalam mengguanakan Past Tense
atau penguatan kompetensi Grammar siswa ini sangat diperlukan dalam menulis teks
apapun termasuk teks narrative. Pemantapan kompetensi ketiga macam Grammar point
tersebut diperlukan karena sangat dominan kebaradaanya dalam teks narrative. Sehingga
apabila dikuasai secara baik akan dapat meningkatkan kualitas teks narrative yang ditulis
kompetensi siswa yang dibangun pada Siklus 1. Kompetensi yang dimaksud adalah
beberapa kompetensi yang diperlukan dalam menulis teks narrative yaitu kompetensi
memahami dan membuat struktur teks narrative dalam bentuk draft teks narrative,
Ada satu hal yang penting dalam hubungan Siklus 2 , Siklus 3 dan Sklus 4 yaitu
bahwa siswa harus tuntas terlebih dahulu untuk Siklus 2 dan 3 sebelum mengikuti tugas
akhir menulis teks narrative. Yaitu bahwa siswa harus mencapai nilai SKBM terlebih
Maka dengan pembelajaran yang telah diikuti pada Siklus 1,2 , 3 dan 4, siswa
duharapkan akan menunjukkan pencapaian kompetensi writing yang optimal. Ini artinya
bahwa ada peningkatan nilai yang signifikan pada nilai writing teks narrative akhir
a. Siklus 1 : 4 X 45 menit
b. Siklus 2 : 2 X 45 menit
c. Siklus 3 : 2 X 45 menit
e. Siklus 4 : 4 X 45 menit.
f. Total : 14 X 45 menit
A. Rancangan
C. Refleksi
D. Revisi Rancangan
D. Instrumen penelitian
Instrumen yinstrumen yang digunakan oleh peneliti pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Lesson Plan
Bahan ajar adalah bahan yang disajikan kepada siswa sesuai dengan
c. Lembar Observasi
Dalam hal ini peneliti berkolaborasi dengan Drs. Rudy Hermawan, guru bahasa
d. Questionnaire
Merupakan instrument penelitian yang berisi seperangkat pertanyaan yang
langkah-langkah penulian teks narrative , kosa kata , tata bahasa yang digunakan
e. Skala Penilaian
Merupakan format untuk menilai hasil tulisan teks narrative dari hasil kerja
individual awal siwa, tulisan teks narrative dari hasil kerja kelompok dan teks
narrative dari hasil akhir keja individual. Instrumen ini digunakan sebagai salah
A. Refleksi Awal
Seperti yang telah disebutkan oleh peneliti pada bagian sebelumnya bahwa
NEM siswa kelas X-4 SMA Negeri 14 Surabaya rata-rata NEM SLTP mereka
waktu masuk ke SMA Negeri 14 ialah 6, yaitu kategori cukup. Dan sebagian
besar siswa dalam pengamatan peneliti selama satu semester ganjil belum
menampakan tingkat motivasi belajar yang kuat. Dari kegiatan siklus 1, siswa
mampu membangun teks narrative yang baik dan benar. Kemudian dibangun juga
contoh teks naritive kepada siswa kemudian memandu siswa untuk menganalis
teks. Tahapan ini disebut tahapan modeling of the text disingkat MOT. Dari
analisis itu siswa mengetahui struktur teks (generic structure). mengetahui cara
pengembangan teks serta grammar point yang dominan dalam teks tersebut.
mendapatkan tugas untuk menulis teks narrative secara mandiri, (ICOT). Hasil
awal tingkat kompetensi siswa dalam menulis teks narrative dapat dibaca pada
Catatan : Nilai rata-rata : 45.69 Daftar ini dapat dilihat pada lampiran 6
ukur tingkat keberhasilan kompetensi menulis siswa, peneliti dapat menyatakan bahwa 9
siswa, atau 25% , yang mencapai standar kompetensi minimal (KBM). Tentu saja
kondisi ini tidak memadai karena 27 siswa (75%) tingkat kompetensi writing mereka
rendah atau belum mencapai SKBM. Namun, data awal ini menjadi informasi yang
penting bagi peneliti untuk diketahui guna menentukan tindakan-tindakan yang tepat
dalam perencanaan Siklus 2. Untuk pemaparan lebih rinci tentang Siklus 1, peneliti
B. Siklus 1
1. Perencanaan
Siklus 1 berlangsung selama 4 X 45 menit dengan materi antara lain, teks
narrative, generic structure, unsur grammar yang dominan yang ada dalam teks tersebut
d. Menyiapkan questionnaire
2. Pelaksanaan
masing-masing 2 X 45. Pertemuan yang pertama untuk kegiatan Reading dan yang
kedua kegiatan Writing atau lebih tepatnya persiapan untuk ‘Writing”. Sebab prinsip
c. Memberi tugas kepada siswa untuk menjawab pertanyaan isi bacaan dan
e. Memandu siswa agar dapat mengidentifikasi grammar poin apa saja yang
narrative.
narrative.
Dalam pelaksanaannya poin (a) (b) dan (c) dimasukan ke kegiatan Reading dan
dilaksanakan pada pertemuan pertama sedang poin (d) sampai dengan (h)
Dapatlah ditegaskan di sini bahwa pada Siklus 1 ini, peneliti baru pada
tingkat memotivasi siswa agar mau memulai menulis teks narrative. Belum berharap
agar mereka menghasilkan teks narrative yang berkualitas dan panjang, karena untuk
menulis teks narrative ada tuntutan yang lebih sulit dibanding menulis teks lainnya,
yaitu siswa dituntut berimajinasi untuk bisa menulis draft dan mebangun cerita teks
narrative.
3. Pengamatan
Pada akhir Siklus 1, questionnaire dibagikan kepada siswa (lihat lampiran 9). Ini
dimaksudkan untuk mengetahui respon atau kondisi siswa setelah mereka mengikuti
untuk dapat mengungkapkan secara lebih rinci aspek-aspek kondisi siswa yang terkait
dalam proses penulisan teks narrative. Data lewat questionnaire ini diambil setelah siswa
selesai kegiatan Siklus 1 dan selesai dan siswa sudah menyerahkan tugas menulis teks
narrative.
Dari tabel berikut berikut akan terlihat tingkat komitemen/kepribadiaan dan
motivasi siswa dalam upaya guru meningkatkan kompetensi writing . Dari 36 siswa
Tabel 2
Data di atas diperiksa silang dengan Lembar Observasi dalam KBM yang
d. Latihan membuat kalimat yang diberikan Guru kurang banyak , terutama latihan
4. Refleksi
Dari data yang diperoleh lewat questionnaire dan kemudian diadakan cross check
ialah bahwa sebanyak 13 siswa ( dari 36 siswa itu, menyalin dari teks yang
sudah ada. Memang penulis sengaja memberikan test awal ini sebagai tugas
waktu yang cukup kepada siswa agar mereka dapat menunjukkan kompetensi
b. Dan 2 dari 13 siswa itu, terbukti menyerahkan teks yang bukan teks narrative
c. Sebagian besar siswa masih belum memiliki pemahaman yang benar tentang
C. Siklus 2
1. Perencanaan
Siklus 2 berlangsung selama 2 X 45 menit dengan materi , Past Tense yang terdiri
dari Simple Past Tense, Past Continuous Tense dan Past Perfect Tense, yang mana tenses
tersebut sangat dominan dalam teks narrative. Adapun kegiatan perencanaan meliputi
2. Pelaksanaan
yaitu 2 X 45. Pertemuan ini merupakan pembelajaran Grammar: Past Tenses (Simple,
Continuous dan Perfect) dan model pembelajaran yang digunakan yaitu discovery
Perfect)
‘vocabulary.’
Past Tense (SPT) is used to express the past activities and the formula of
SPT is S + V2 + O+ Adverb.
Perfect) .
3. Pengamatan
peneliti melihat kelemahan yang dialamai oleh siswa dalam proses menulis teks
narrative ialah aspek kebahasaan, peneliti membuat treatment atau tindakan untuk
mengatasi hal tersebut dengan pembelajaran grammar yang diperlukan atau diganakan
Teks narrative memiliki grammar features ang dominant, yaitu Past Tense. Ketika
buat meliputi tiga hal yaitu agreement antara subjek dan predikat, agreement antara
dalam past tense Siswa terbanyak memiliki kesulitan dalam pemakaian past perfect tense
sebayak 25 (68,4%) adapun yang bagi siswa yang tidak sulit ialah pemakaian was dan
Secara lengkap kondisi kopetensi siwa dapat dilihat pada table berikut ini.
Tabel 3
Jumlah Siswa Yang Mengalami Kesulitan Dalam Penguasaan Grammatical Features (Past
Tense)
V1 dan V2 5.6
2 Kesulitan membedakan pemkaian 5 1 31 86.1 36 100
did 4.4
4 Kesulitan membedakan was were 15 4 21 58.3 36 100
Past Continuos
7 Kesulitan membedakan antara 25 6 11 30.6 36 100
hasil tes baru 5 siswa yang dapat mencapai ketuntasan untuk siklus 2 ini.
2. Kelemahan sudah dapat diketahui yaitu pada tiga hal yaitu agreement
D. Siklus 3
1. Perencanaan
Sentences dan Conjunction., termasuk sangat dominan dalam teks narrative. Adapun
penilaiannya
45 menit serta 2 X 45 menit lainya untuk ulangan harian grammar blok untuk
and Indirect Sentences dan Conjunction. dan model pembelajaran yang diguankan
Conjunction.
d. Memandu siswa untuk minta siswa untuk menemukan beri tugas kepada
‘vocabulary.’
3. Pengamatan
siswa yang berbeda dengan Siklus 2. Karena peneliti melihat kelemahan yang dialamai
oleh siswa dalam proses menulis teks narrative ialah pada kompetensi liguistik, peneliti
Teks narrative memiliki grammar features yang dominan selain Past Tense, yaitu
dalam membuat kalimat maka kesalahan-kesalahan yang siswa buat ialah perubahan-
perubahan tenses, adapun kesalahan pada perubahan personal pronoun lebih kecil. Dan
untuk Past Tense adan tiga hal kesalahan siswa, yaitu meliputi tiga hal yaitu agreement
antara subjek an predikat, agreement antara article dan noun dan word order.
Pada siklus ini diberikan kepada siswa 2 macam angket. Yang pertama (lampiran
12 )d igunakan untuk mencari data tetang kemajuan siswa dalam penguasaan Past Tense
(lampiran 12.1 ) untuk mencari data tentang tingkat penguasaan Direct Indirect Sentences
dan penggunaan Conjunction Data dari angket pertama menunjukkan bahwa kelemahan
penguasaan grammatical features bisa diperbaiki pada siklus 3. Ini ditunjukkan bahwa
yang mengalami kesulitan lebih dari 50%. Hal ini dapat diperiksa pada tabel 4 berikut ini:
Tabel 4
Jumlah Siswa Yang Mengalami Kesulitan Pada Penguasaan Grammatical Features (Past
pemkaian did
4 Kesulitan membedakan was 10 27.8 26 62.2 36 100
menurunnya prosentase siswa yang mengalami kesulitan dan semakin banyak yang
kompetensi lingusitiknya membaik, di atas 60%. Ini berarti treatment pada siklus 3 cukup
Latihan penulisan teks narrative dalam kelompok atau Joint Construction of the
Text (JCOT) yang merupakan akhir kegiatan pada Sikluis 3 ini. Ini dapat dilihat dari
lampiran 8 bahwa nilai rata-rata kelas penulisan teks narrative sebesar 52.
4. Refleksi
kompetensi pendukung kompetensi tulis teks narrative, sampai pada Siklus 3 siswa yang
mencapai ketuntasan belajar sebanyak 20 siswa (55.6%) jauh lebih baik dari Siklus 2
E. Siklus 4
1. Perencanaan
narrative. Tujuan pembelajaran pada Siklus 4 ialah agar siswa lebih mantap mengetahui
pemantapan dari kompetensi yang dibangun pada Siklus 1 Dan didukung pula oleh
pemantapan lingusitik pada Siklus 2 dan 3, diharapkan siswa mampu memproduksi teks
Secra nmyata tujuan tersebut dapat dicapai bila nilai rata-rata kelas penulisan teks
narrative di Siklus 4 lebih besar disbanding dengan nilai rata-rata kelas penulisan teks
narrative Siklus 1 dan juga lebih besar dari nilai rata-rata kelas penulisan teks narrative
kelompok pada akhir Siklus 3. Untuk mencapai itu semua, peneliti melakukan
4. Menyiapkan questionnaire
Pada Siklus 1, peneliti membangun pemahaman awal siswa terhadap struktur teks
pemahaman awal terhadap grammatical features yang dominan dalam teks tersebut
kemudian siswa diberi latihan menulis teks narrative sebagai tugas awal. Dari produk
awal penulisan teks narrative, dapatlah diketahui kompetensi awal siswa dalam menulis
teks narrative.
Sedangkan pada siklus ke dua dan ketiga, yaitu siklus pemantapan kompetensi
kemampuan sebagaian besar siswa yang masih lemah dalam mengguanakan Past Tense
atau penguatan kompetensi Grammar siswa ini sangat diperlukan dalam menulis teks
apapun termasuk teks narrative. Pemantapan kompetensi ketiga macam Grammar point
tersebut diperlukan karena sangat dominan kebaradaanya dalam teks narrative. Sehingga
apabila dikuasai secara baik akan dapat meningkatkan kualitas teks narrative yang ditulis
dibangun pada Siklus 1. Kompetensi yang dimaksud adalah beberapa kompetensi yang
diperlukan dalam menulis teks narrative yaitu kompetensi memahami dan membuat
struktur teks narrative dalam bentuk draft teks narrative, kemudian kompetensi
mengembangkan draf menjadi teks serta mengembangkan kompetensi penggunakan
Ada satu hal yang penting dalam hubungan Siklus 2 , Siklus 3 dan Sklus 4 yaitu
bahwa siswa harus tuntas terlebih dahulu untuk Siklus 2 dan 3 sebelum mengikuti tugas
akhir menulis teks narrative. Yaitu bahwa siswa harus mencapai nilai SKBM terlebih
duharapkan akan menunjukkan pencapaian kompetensi writing yang optimal. Ini artinya
bahwa ada peningkatan nilai yang signifikan pada nilai writing teks narrative akhir
2. Pelaksanaan
ulang agar siswa lebih memahami apa dan bagaimana teks narrative. Pelaksanaannya
memahami tentang teks narrative, demikian pula peneliti memandu pemahaman siswa
antara konsep pembalajaran narrative dengan apa yang mereka jumpai dalam kehidupan
nyata.
Dari kegiatan membaca dari teks narrative yang kedua, yang pertama pada Siklus
cerita pendek, novel adalah termasuk teks narrative. Kemudian lebih dari itu siswa juga
dapat dipandu untuk dapat menjelaskan bagaimana cerita atau teks narrative dibangun
atau dikembangkan. Satu ciri dalam teks narrative adalah terdapatnya komplikasi atau
3. Pengamatan
yaitu, aspek proses penilaian dari angket siswa dan aspek ketepatan siswa menyerahkan
tugas. Secara rinci hasil pengamatan dimaksud dapat disajikan sebgai berikut:
a. Proses penulisan
Dari lampiran 13 dapat diperoleh data bagaimana siswa menulis teks narrative.
Dan bagaimanakh tingkat kemandirian siswa dalam proses menulis teks narrative dan
seberapa banyak yang dapat merasa dapat menikmati hasil tulisannya. Dari data
Tabel 5
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Langsung menggunakan Bahasa Inggris 15 21
41.7% 58.3%
2 Mandiri dari ketergantungan dengan pada kamus 6 30
16.7% 83.3%
3 Mandiri dari ketergantungan pada teman 9 27
25.0% 75.0%
4 Sadar mampu menggunakan kompetensi grammar 6 30
(linguistik) 16.7% 83.7%
5 Merasa puas dengan hasil tulisan teks narrative 3 33
8.3% 91.7%
Catatan: Hasil Rekapitulasi Questionnaire lampiran 14
Sebagian besar siswa masih merasa kesulitaan dalam menyelesaikan tugas menulis teks
narrative. Jadi walaupun sebagaian besar siswa sudah mencapai ketuntasan , lampiran 7 ,
yaitu sebesar 20 siswa (55.6%) dalam menguasi Grammar tetapi belum bisa
narrative. Ini dapat dilihat pada table 5 pertanyaan nomor 5 yaitu sebanyak 6 (16.7%).
Tabel 6
tugas menulisteks narrative tidak terlambat bisa menyelisaikan tepat pada waktunya
sebanyak 69.4%. Sedangkan yang terlambat dua hari sebanyak 5 (13.9%) dan yang satu
Pada bagian refleksi Siklus ke 4, sebagai bagian akhir, peneliti telah melakukan
kalkulasi dari data penelitian angket siswa maupun pekerjaan atau tulisan narrative
siswa. Ini dimaksudkan agar peningkatan kompetensi ‘writing narrative’ siswa dapat
ditemukan atau ditunjukkan secara jelas. Angka-angka peningkatan itu dapat dilihat
Tabel 7
Kenaikan
Kenaikan prosentase nilai dari kelompok predikat terlihat signifikan. Data ini
terlihat pada table 7. Kelompok Atas (A,B dan C) pada penulisan teks yang jumlahnya
awalnya hanya sembilan ( 1 dan 8) pada penulisan teks akhir menjadi 18 dan penurunan
pada kelompok bawah( D dan E) yaitu yang awalnya 27 siswa menjadi 18. Ini
2. Adapaun tingkat kenaikan kompetensi secara klasikal dapat dilihat pada table 8 berikut
ini.
Tabel 8
a. Dilihat dari nilai rata-rata , dengan membandingkan nilai awal dan akhir, table
c. Dari aspek ketuntasan, terbukti tidak semua siswa dapat mencapai ketuntasan
semua , namun disbanding dengan penulisan awal terdapat kenaikan 50% yaitu
dari 9 siswa menjadi 18 siswa. Dan untuk penuntasan selanjutnya dapat dilakukan
ketuntasan.
BAB V
Dari uraian-urain yang dipaparkan pada bab-bab sebelumnya, sampailah peneliti pada
A. Kesimpulan
kompetensi writing teks narrative siswa melalui ‘model pembelajaran berbasis’ Genre’
berikut:
2. Kompetensi linguistik siswa yang dalam kategori cukup, mencapai SKBM, yang
pula.
3. Tinggi rendahnya motivasi belajar bahasa Inggris siswa terbukti berpengaruh
B. Saran
dalam tugas mengajar. Model pembelajaran ini adalah salah satu model
bernuansa Genre.
2. Guru Bahasa Inggris SMA diharapkan selalu sadar bahwa kompetensi linguistik
(penguasaan grammar) tetap harus dilatihkan atau dibangun kepada siswa secara
penguasaan grammar itu pada siswa dengan kalimat-kalimat lepas saja, tetapi
siswa perlu diberikan latihan grammar secara intensif pula sampai pada tahap
tulis. Oleh sebab itu kualitas kompetensi bahasa Inggris lulusan siswa SMA kita
3. Guru bahasa Inggris yang berminat melakukan PTK disarankan bisa melanjutkan
DAFTAR PUSTAKA
Djohari, BA, dkk, 2003, Tehnik Menyusun Karya Tulis dan Sinopsis, P.T. Bina Ilmu,
Hardy, Judi and Klarwein, Damien, 1999, Written Genre in Secondary School, Peninsula
Nurhadi, M.Pd., Dr., Burhan Yasin, Dip Bis.Ad, M.Ed. Dr., Agus Gerrad Senduk,
Thea Kusuma, Dra, dan Mariana Karim, Dra, MA, 1986, Bahan Materi Pokok
LESSON PLAN 1
Standar Kompetensi:
Berkomunikasi lisan dan tertulis menggunakan ragam bahasa yamg sesuai dengan lancar dan
akurat dalam wacana interaksional dan /atau monolog terutama berkenaan dengan wacana
berbentuk narrative, prosedur, spoof /recount dan news item
Kompetensi Dasar:
4. 3 Memahami nuansa makna dengan langkah-langkah pengembangan
retorika yang benar di dalam teks tertulis yang berbentuk “narrative ”.
4 .4 .Mengungkapkan nuansa makna dengan langkah-langkah pengembangan
retorika yang benar di dalam teks tertulis yang berbentuk “narrative ”.
I. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat:
1. READING
a. Menemukan ide utama paragraph ‘Why Do the Hawks Hunt the Chicks (WDHHC).
b. Menemukan informasi rinci yang tersirat dari teks.
c. Menemukan informasi rinci yang tersurat.
d. Menjelaskan pesan penulis teks narrative.
e. Menjelaskan manfaat membaca cerita teks narrative.
2. WRITING
a. Mengidentifikasi generic structure teks narrative.
b. Mengidentifikasi Grammatical features yang terdapat dalam teks narrative.
c. Membuat langkah-langkah penulisan.
d. Menulis teks berbentuk narrative.
e. Menulis teks berbentuk narrative sebagai ‘TUGAS”(Homework)
1. Pendahuluan
a. Mendiskusikan kembali (dalam oral cycle didiskusikan) contoh-contoh teks narrative
baik teks lisan maupun tulis dalam kehidupan sehari-hari) (BKOF)
b. Beberapa siswa diminta memberikan tanggapan tentang kegiatan dan hasil diskusi
tentang teks narrative
2. Kegiatan Inti
a. Membaca nyaring teks narrative WHHC.
b. Mendiskusikan isi bacaan( Modeling)
c. Menjawab pertanyaan tentang isi bacaan.
d. Menganalisis teks narrative untuk menemukan generic structure.
e. Mendiskusikan proses proses penulisan teks narrative.
f. Memperagakan penulisan teks narrative sederhana (Orientation, Evaluation,
Complication, Resolution, Reorientation).
g. Latihan menulis teks narrative sederhana dalam kelompok (JCOT
VI. Penutup
1. Membuat rangkuman
2. Memberikan homework ‘Writing of Narrative Text’ (ICOT)
---oo000oo---
LESSON PLAN 2
Lampiran 3
LESSON PLAN 2
Standar Kompetensi:
Berkomunikasi lisan dan tertulis menggunakan ragam bahasa yamg sesuai dengan
tata bahasa yang benar lancar dan akurat dalam wacana interaksional dan /atau
monolog terutama berkenaan dengan wacana berbentuk narrative, prosedur, spoof
/recount dan news item
Kompetensi Dasar:
4. 3 Memahami nuansa makna dengan langkah-langkah pengembangan
retorika yang benar di dalam teks tertulis yang berbentuk “narrative ”.
4 .4 .Mengungkapkan nuansa makna dengan langkah-langkah pengembangan
retorika yang benar di dalam teks tertulis yang berbentuk “narrative ”.
I. Tujuan Pembelajaran
1. Text Narrative
2. Past Tense
3. Direct Indirect Sentences
4. Conjunction
IV. Penilaian
4. Completion
5. Uraian (Membuat kalimat)
V. Penutup
3. Membuat rangkuman
4. Memberikan homework
---oo000oo---
Lampiran 4
LESSON PLAN 3
Standar Kompetensi:
Berkomunikasi lisan dan tertulis menggunakan ragam bahasa yamg sesuai dengan
tata bahasa yang benar lancar dan akurat dalam wacana interaksional dan /atau
monolog terutama berkenaan dengan wacana berbentuk narrative, prosedur, spoof
/recount dan news item
Kompetensi Dasar:
4. 3 Memahami nuansa makna dengan langkah-langkah pengembangan
retorika yang benar di dalam teks tertulis yang berbentuk “narrative ”.
4 .4 .Mengungkapkan nuansa makna dengan langkah-langkah pengembangan
retorika yang benar di dalam teks tertulis yang berbentuk “narrative ”.
I. Tujuan Pembelajaran
5. Text Narrative
6. Direct Indirect Sentences
7. Conjunction
7. CONJUNCTION
e. Menyajikan dan menguidentifikasi pemakain conjunction dalam teks
narrative (Exposure)
f. Memandu siswa untk menemukan cera pemakian conjunction conjunction
(Generalization)
g. Mengoreksi banar atau salah generalisasi yang dibuat siswa
(Reenforcement)
h. Siswa berlatih membuat kalimat dengan menggunakan conjunction
(Application)
IV. Penilaian
6. Completion
7. Uraian (Membuat kalimat)
V. Penutup
5. Membuat rangkuman
6. Memberikan homework
Lampiran 5
LESSON PLAN 4
Standar Kompetensi:
Berkomunikasi lisan dan tertulis menggunakan ragam bahasa yamg sesuai dengan
lancar dan akurat dalam wacana interaksional dan /atau monolog terutama
berkenaan dengan wacana berbentuk narrative, prosedur, spoof /recount dan news
item
Kompetensi Dasar:
4. 3 Memahami nuansa makna dengan langkah-langkah pengembangan
retorika yang benar di dalam teks tertulis yang berbentuk “narrative ”.
4 .4 .Mengungkapkan nuansa makna dengan langkah-langkah pengembangan
retorika yang benar di dalam teks tertulis yang berbentuk “narrative ”.
I. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat:
8. READING
a. Menemukan ide utama paragraph ‘Sangkuriang”.
b. Menemukan informasi rinci yang tersirat dari teks.
c. Menemukan informasi rinci yang tersurat.
d. Menjelaskan pesan penulis teks narrative.
e. Menjelaskan manfaat membaca cerita teks narrative.
9. WRITING
a. Mengidentifikasi generic structure teks narrative.
b. Mengidentifikasi Grammatical features yang terdapat dalam teks
narrative.
c. Membuat langkah-langkah penulisan.
d. Menulis teks berbentuk narrative.
e. Menulis teks berbentuk narrative sebagai ‘TUGAS”(SANGKURIANG
3. Pendahuluan
c. Mendiskusikan kembali (dalam oral cycle didiskusikan) contoh-contoh
teks narrative baik teks lisan maupun tulis dalam kehidupan sehari-
hari) (BKOF)
d. Beberapa siswa diminta memberikan tanggapan tentang kegiatan dan
hasil diskusi tentang teks narrative
4. Kegiatan Inti
h. Membaca nyaring teks narrative SANGKURIANG.
i. Mendiskusikan isi bacaan( Modeling)
j. Menjawab pertanyaan tentang isi bacaan.
k. Menganalisis teks narrative untuk menemukan generic structure.
l. Mendiskusikan proses proses penulisan teks narrative.
m. Memperagakan penulisan teks narrative sederhana (Orientation,
Evaluation, Complication, Resolution, Reorientation).
n. Latihan menulis teks narrative sederhana dalam kelompok (JCOT
VI. Penutup
7. Membuat rangkuman
8. Memberikan homework ‘Writing of Narrative Text’ (ICOT)
---oo000oo---
Lampiran 2.1
Topic : Narrative
Subject : English
Class/Semester : XI/I
ORAL CYCLE
Long time ago, there was no …………….. (1). It was always dark
and always ……………. (2). This was because the Kachina, a very ……………
….. (3) people had ………………. (4) the Sun and the Moon and locked them
away in the box. In the ………………… (5), Coyote and eagle, two friends ……
………… (6) the desert. Coyote and eagle had always …………………. (7)
together, but Coyote could not hunt anymore because he could not see at night.
Coyote suggested that they went to ……………………… (8) the Sun and the
Moon and made them light up the world. Eagle was worried. He ……………….
(9) Coyote that the Sun and the Moon were very strong and it was ……………
….. (10) to try to trick them. In the end, eagle agreed to help Coyote. While the
Kachina were sleeping, Coyote and eagle ………………. (11) into their village,
stole the Sun and the Moon, and headed into the hills. Coyote told eagle that he
wanted to open the box containing the Sun and the Moon. Eagle said, “No.” They
must wait after their travels and opened it with their eyes closed. Coyote ………
………….. (12). He couldn’t wait to see what was in the box. Finally, he grew to
curious that he threw it open. The light of the Sun was so bright that it …………
………….. (13) coyote’s eyes. The Sun and the moon …………………….. (14)
and …………………… (15) far away, up into the sky where they are today.
Once upon a time, a hawk fell in love with a hen. The hawk flew down from
the sky and asked the hen, “Will you marry me?”
The hen loved the brave, strong hawk and wished to marry him. But she
said, “I cannot fly as high as you can. If you give me time, I may learn to fly as
high as you. Then we can fly together. “
The hawk agreed. Before he went away, he gave the hen a ring. “This is to show that
you have promised to marry me, “said the hawk.
It so happened that the hen had already promised to marry a rooster. So when the
rooster saw the ring, he became very angry. “Throw that ring away at once!” shouted the
rooster. The hen was so frightened at the rooster’s anger that she threw the ring immediately.
When the hawk came a few months later, the hen told him the truth. The hawk was so
furious that he cursed the hen, “Why didn’t you tell me earlier? Now, you’ll always be
scratching the earth, and I’ll always be flying above to catch your children, “ said the hawk.
4. Find the references of narrative stories in the library and make the
summaries !
Lampiran 4.1
a. Penyajian
a) After I had finished singing, Yudi said to me, “ Your singing technique is
very good”
And I just answered, “Thanks.”
b) Before mother died, she had said to me,” You must look after your sister,
Linda.”
c) At 9 AM, I started writing the financial report. I was very sad when I
found my files affected by virus then I asked Ridwan if he could help me
with it.
d) He said that he could do it. It took him about 25 minutes to apply the
anti virus application. When Ridawan had removed the virus, I started
working again.
b. Identifikasi:
a) Direct sentences:
Yudi said to me, “ Your singing technique is very good”
I just answered, “Thanks.”
…. she had said to me,” You must look after your sister, Linda.”
b) Indirect Sentence
… then I asked Ridwan if he could help me with it
He said that he could do it.
c. Generalisasi:
He said “ Please put your book on my desk. (DS)
He asked me to put my book on his desk. (IS)
Rina said,” I was sick yesterday
Rina said that she had been sick the day before.
d. Penguatan (Re-enforcement)
e. Latihan (Application)
a. Penyajian
a) I sang a Javanese song at Ani’s birthday party because her father had
asked me to do it. (because of her father’s request)
b) Although Yani cried, I continued watering the flowers.
c) They didn’t take my advice so their teacher asked them to apologize to
me.
b. Etc. ….
---oo00oo---
Lampiran 2.1
I. ORAL CYCLE
Long time ago, there was no …………….. (1). It was always dark
and always ……………. (2). This was because the Kachina, a very ……………
….. (3) people had ………………. (4) the Sun and the Moon and locked them
away in the box. In the ………………… (5), Coyote and eagle, two friends ……
………… (6) the desert. Coyote and eagle had always …………………. (7)
together, but Coyote could not hunt anymore because he could not see at night.
Coyote suggested that they went to ……………………… (8) the Sun and the
Moon and made them light up the world. Eagle was worried. He ……………….
(9) Coyote that the Sun and the Moon were very strong and it was ……………
….. (10) to try to trick them. In the end, eagle agreed to help Coyote. While the
Kachina were sleeping, Coyote and eagle ………………. (11) into their village,
stole the Sun and the Moon, and headed into the hills. Coyote told eagle that he
wanted to open the box containing the Sun and the Moon. Eagle said, “No.” They
must wait after their travels and opened it with their eyes closed. Coyote ………
………….. (12). He couldn’t wait to see what was in the box. Finally, he grew to
curious that he threw it open. The light of the Sun was so bright that it …………
………….. (13) coyote’s eyes. The Sun and the moon …………………….. (14)
and …………………… (15) far away, up into the sky where they are today.
the sky and asked the hen, “Will you marry me?”
The hen loved the brave, strong hawk and wished to marry him. But she said, “I
cannot fly as high as you can. If you give me time, I may learn to fly as high as you. Then
we can fly together. “
The hawk agreed. Before he went away, he gave the hen a ring. “This is to show that you have
promised to marry me, “said the hawk.
It so happened that the hen had already promised to marry a rooster. So when the rooster saw
the ring, he became very angry. “Throw that ring away at once!” shouted the rooster. The hen was so
frightened at the rooster’s anger that she threw the ring immediately.
When the hawk came a few months later, the hen told him the truth. The hawk was so furious
that he cursed the hen, “Why didn’t you tell me earlier? Now, you’ll always be scratching the earth,
and I’ll always be flying above to catch your children, “ said the hawk.
4. Find the references of narrative stories in the library and make the
summaries !
5. What do the dominant grammatical features the above text contain?
6. Which sentence belongs to the past tense?
7. Which sentence belongs to the direct indirect?
8. Which sentence has a conjunction in it?
9. Which sentence belongs to the indirect sentence?
10. What lesson can you get after reading this narrative text.
D. Individual Construction of the Text (ICOT)
Make an essay of narrative story (for a free topic ) consist of 150 words !
--oo000oo—
Lampiran 6
Kelas : X- 4
KEGIATAN NILAI
MAKSIMUM PENGAMATAN
1. Aspek Evaluasi Perumusan Indikator
sesuai dengan PB
siswa
kehidupan sehari-hari.
Latihan
pemahaman siswa
4. Umpan Balik
baik. 7 7
Kriteria Evaluasi
Nilai Predikat
Lampiran 7
Ulangan Harian Bahasa Inggris
I. Fill the blanks in each number with the correct form of the verb given in the
box.
II. Fill in the gaps in the following text sing the verbs in the box
Last week Budi and I … (a) to Etty’s birthday party. We arrived at her house at 7 PM.
When I entered the …. (b) room, Etty was talking to Eddy. As she saw us entering the
room, she stood up and came to me. She asked me:” Why …. (c) you come with Linda?”
I told her that her brother had got an accident.”
Linda looked very …. (d) and asked me, “Is he hospitalized now?” Before I answered,
she sat down and cried. Then she ran and got into her room. She locked … (e) . Her
parents asked me what happened to Etty. I told the truth what happened to
her. They knocked her room but there was not any answer.
Eddy knocked the door of her room. …(f) she didn’t answer, either.
Then Eddy approached me. He looked … (g) angry with me and said,” Why
did you … (h) her about Linda’s brother’s accident? I was very confused why
Eddy blamed me. …………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
----oo00oo----
Lampiran
8
Daftar Nilai Grammartical Features Untuk Teks Narrative
Kelas X-4 SMA Negeri 14 Surabaya
SKBM= 60 Ulan Keter Ulang Ketera Tugas Tugas Keterangan
gan anga an 2 ngan Kedua Ketiga
Haria n
n
No. NIS Nama I II III IV
1 5687 Aditia Arief Pradana 45 TT 68 T - Tuntas
2 5688 Aditya Nugroho 36 TT 60 T - Tuntas
3 5692 Agnes Lodovika Qatukan 40 TT 48 TT 60 Tunt-Remd
4 5695 Agus Teguh Kristianto 62 T 80 TT - Tuntas
5 5713 Ariesta Handayani 61 T 75 TT - Tuntas
6 5730 Deby Atu Septiana 40 TT 60 T - Tuntas
7 5733 Dewi Muawanah 45 TT 52 TT 60 Tunt-Remd
8 5740 Dimas Pradhitaresma 56 TT 80 T - Tuntas
9 5741 Dina Jauharunniswah 58 TT 68 T - Tuntas
10 5764 Falah Hitaningrum 40 TT 55 TT 60 Tunt-Remd
11 5766 Fanny Arivandini Putri 40 TT 20 TT 60 Tunt-Remd
12 5769 Fariz M Araghi Akhmad 44 TT 40 TT 60 Tunt-Remd
13 5771 Fhitria Wulandari Machmud 46 TT 30 TT 50 60 Tunt-Remd
14 5784 Hatta Yoga Wardhana 34 TT 52 TT 50 60 Tunt-Remd
15 5795 Herbaskoro Wiyono 50 TT 72 T - Tuntas
16 5787 Husin Abdul Latif 44 TT 68 T - Tuntas
17 5709 Ida Ambarwati 67 T 92 T - Tuntas
18 5792 Imania Daniari 56 TT 70 T - Tuntas
19 6801 Kusbandiyah 56 TT 76 T - Tuntas
20 5806 Lea Dheasy Santoso 32 TT 50 TT 50 60 Tunt-Remd
21 5812 Mailisah Dewi 40 TT 65 T - Tuntas
22 5825 Mochamad Gautama 30 TT 76 T - Tuntas
23 5832 Muh Revo Dwi Putro 30 TT 50 TT 60 Tunt-Remd
24 5860 Retno Palupi 56 TT 72 T - Tuntas
25 5870 Rifki Aristia 40 TT 60 T - Tuntas
26 5877 Rizky Casandra Perdana 44 TT 60 T - Tuntas
27 5882 Rossa Aisyah 34 TT 50 TT 60 Tunt-Remd
28 5897 Synthia Elizabeth 63 T 65 T - Tuntas
29 5990 Tri Wulandari 40 TT 50 TT 50 60 Tunt-Remd
30 5902 Uswatun Chasanah 68 T 70 T - Tuntas
31 5903 Viosantra Renggana 48 TT 80 T - Tuntas
32 5905 Wendi Tri Ananto 48 TT 72 T - Tuntas
33 5906 Wiena Widya Christantie 54 TT 68 T - Tuntas
34 5909 Wiwin Octavia Astuti 34 TT 56 TT 60 Tunt-Remd
35 5910 Yanuar 40 TT 56 TT 60 Tunt-Remd
36 5911 Yayuk Wulandari 30 TT 44 TT 56 60 Tunt-Remd
Jumlah 1651 2210
Rata-rata 45.86 61.39
Tgl.8/2 Tgl.15/3
Lampiran7
Daftar Nilai Writing Awal Dan Akhir, Panjang Teks Narrative dan Jumlah Ketuntasan
Siswa Kelas X-4 SMA Negeri 14 Surabaya
SKBM 60 Nilai Panjang Teks(halaman)
No NIS Nama Awal Akhir Awal Akhir
5
1 687 Aditia Arief Pradana 50 65 2.5 1.5
5
2 688 Aditya Nugroho 40 35 1.5 1
5
3 692 Agnes Lodovika Qatukan 40 65 1 1.5
5
4 695 Agus Teguh Kristianto 65 85 1.5 4
5
5 713 Ariesta Handayani 65 85 1 3
5
6 730 Deby Atu Septiana 60 60 1 1
5
7 733 Dewi Muawanah 35 50 1 1
5
8 740 Dimas Pradhitaresma 45 45 1 1
5
9 741 Dina Jauharunniswah 50 70 1 2
5
10 764 Falah Hitaningrum 50 50 1 1
5
11 766 Fanny Arivandini Putri 45 75 1 1.5
5
12 769 Fariz M Araghi Akhmad 50 55 1 1
13 5 Fhitria Wulandari M 50 65 1 0.5
771
5
14 784 Hatta Yoga Wardhana 25 30 0 0
5
15 795 Herbaskoro Wiyono 35 60 0.5 0.5
5
16 787 Husin Abdul Latif 50 50 1 1
5
17 709 Ida Ambarwati 65 65 1 1
5
18 792 Imania Daniari 60 85 1 2
6
19 801 Kusbandiyah 30 60 1 2
5
20 806 Lea Dheasy Santoso 30 45 1 1
5
21 812 Mailisah Dewi 65 75 1 1
5
22 825 Mochammad Gautama 30 40 1 1
5
23 832 Muh Revo Dwi Putro 30 40 0.5 0
5
24 860 Retno Palupi 50 60 1 0.5
5
25 870 Rifki Aristia 25 60 1 0.5
5
26 877 Rizky Casandra Perdana 45 30 1 1
5
27 882 Rossa Aisyah 25 25 1 1
5
28 897 Synthia Elizabeth 60 60 1 1
5
29 990 Tri Wulandari 35 55 0.5 1
5
30 902 Uswatun Chasanah 55 65 1 2
5
31 903 Viosantra Renggana 35 35 0.5 1
5
32 905 Wendi Tri Ananto 35 45 0.5 1
5
33 906 Wiena Widya Christantie 80 90 1 2
5
34 909 Wiwin Octavia Astuti 60 45 1 1
5
35 910 Yanuar 45 45 1 1
36 5911 Yayuk Wulandari 30 55 0.5 1
Jumlah 1645 2025 34.5 43.5
Nilai rata-rata 45.69 56.25 0.96 1.21
Tuntas 9 18
Tabel
Tingkat Peningkatan Kompetensi Writing Teks Narrative
Siswa Kelas X-4 SMA Negeri Surabaya
Lampiran 11
ANGKET SISWA
1. Apakah kalian masih merasa sulit untuk membedakan pemakaian Verb 2 dan verb
A. Ya B. Tidak
2. Apakah kamu mengetahui secara pasti perbedaan pemakaian was dan were?
A. Ya B. Tidak
A. Ya B. Tidak
4. Apakah kamu mengetahui perbedaan were/was dan kata did dalam membuat
kalimat?
A. Ya B. Tidak
5. Apakah kamu merasa sulit kalimat positif dalam bentuk past tense menjadi
kalimat negative.
A. Ya B. Tidak
A. Ya B. Tidak
7. Apakah kamu dapat membedakan antara pemakaian Simple Past Tense dan Past Perfect Tense
A. Ya B. Tidak
---oo00oo---
Lampiran 13
ANGKET SISWA SIKLUS 4
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Langsung menggunakan Bahasa Inggris 15 21
2 Tidak banyak tergantung pada kamus 6 30
3 Tidak banyak tergantung pada teman 9 27
4 Mampu menggunakan kompetensi 6 30
grammar(linguistik)
5 Merasa puas dengan teks narrative 3 33
Tabel
Lampiran 14
Narrative Awal
15 Peb 2006 Writing 2 X 45 mnt
2. 20 & 22 Peb 2006 2 Grammar 1 2 X 45 mnt
-Kerja Klpk
Writing
4 6 Maret 2006 4 Review 2 X 45 mn Penilain Teks
Wrtng Nrrtve
Individual
5 8 s/d 20 Maret 2006 Menganalis data
6 22 s/d 31 Maret 2006 Menls Laporan
Penelitian
Lampiran 15
BIODATA
6. Alamat kantor :
Jl, Tenggilis Mejoyo Perum YKP IV Blok KK Rungkut Surabaya
Tilp, [031] 8414451
7. Alamat rumah :
Jl, Garuda XI/Blok N-53 Rewwin Waru Sidoarjo 61256 Tilp (031) 8532746 HP
081330661056. JAWA TIMUR