Anda di halaman 1dari 8

DESKRIPSI PROSES

A. Spesifikasi Bahan baku dan Produk 1. Spesifikasi Bahan Baku Spesifikasi Garam Dapur (NaCl) Warna Wujud Kadar NaCl Kadar H2O Kadar CaSO4 : putih : padat : minimal 99,5 % : maksimal 0,4 % : maksimal 0,1 %

Spesifikasi Amonium Sulfat Warna Wujud Kadar (NH4)2SO4 Kadar H2SO4 Kadar H2O : abu abu : padat : minimal 99,75 % : maksimal 0,1 % : maksimal 0,15 %

2. Spesifikasi Produk Spesifikasi Amonium klorida Warna Wujud Kadar NH4Cl Kadar (NH4)2SO4 Kadar NaCl : putih : padat : minimal 99,5 % : maksimal 0,8 % : maksimal 0,1 %

Kadar N2SO4 Kadar H2SO4 Kadar H2O

: maksimal 0,1 % : maksimal 0,05 % : maksimal 0,5 %

3. Spesifikasi Produk Samping Spesifikasi Sodium Sulfat Warna Wujud Kadar Na2SO4 Kadar (NH4)2SO4 Kadar NaCl Kadar CaSO4 Kadar NH4Cl Kadar H2O : Putih : Padat : minimal 95 % : maksimal 0,15 % : maksimal 0,1 % : maksimal 0,1 % : maksimal 0,1 % : maksimal 0,5 %

B. Konsep Proses 1. Dasar Reaksi Reaksi pembentukan Amonium Klorida dalah reaksi yang terjadi antara amonium sulfat dengan natrium klorida (Proses Amonium Sulfat-Sodium klorida) dengan reaksinya sebagai berikut : (NH4)2SO4(aq) + 2NaCl(aq) 2NH4Cl(aq) + Na2SO4(s) H = +

Reaksi pembuatan Amonium Klorida ini berlangsung pada kondisi operasi reaktor sebagai berikut : Temperatur Tekanan = 100oC = 1 atm

Fase Sifat reaksi

= cair-cair = reaksi endotermis

2. Tinjauan Termodinamika Tinjauan termodinamika adalah untuk mengetahui reaksi itu memerlukan panas atau melepaskan panas. Secara termodinamika reaksi pembentukan amonium klorida dapat dilihat dari harga enthalpi dan konstanta kesetimbangannya. Diketahui pada suhu kamar : Hfo NH4Cl Hfo Na2SO4 Hfo (NH4)2SO4 Hfo NaCl = -71,62 kcal/gmol = -331,52 kcal/gmol = -281,74 kcal/gmol = -97,324 kcal/gmol (Reff : Perry Chemical Engineering Hand Book)

Hr

= Hproduk - Hreaktan = (2 Hfo NH4Cl + Hfo Na2SO4 ) (2 Hfo NaCl + Hfo (NH4)2SO4) = {(2 x -71,62) + (-331,52) (-281,74 + (2 x -97,324)} = 1,628 kcal/gmol Dari harga Hfo tersebut dapat dilihat bahwa reaksi pembentukan amonium

klorida adalah endotermis. Pada suhu kamar diperoleh data sebagai berikut : Gfo NH4Cl Gfo Na2SO4 Gfo (NH4)2SO4 = -48,59 kcal/gmol = -329,772 kcal/gmol = -214,02 kcal/gmol

Gfo NaCl Gr

= -93,92 kcal/gmol

= Gproduk - Greaktan = (2 Gfo NH4Cl + Gfo Na2SO4 ) (2 Gfo NaCl + Gfo (NH4)2SO4) = {(2 x -48,59) + (-329,77) (2 x -93,92 + (-214,02)} = -25,092 kcal/gmol Dari harga Hfo tersebut dapat dilihat bahwa reaksi pembentukan amonium

klorida adalah endotermis, dan reaksi ini berlangsung secara spontan karena mempunyai harga Gr <0.

3. Tinjauan Kinetika (NH4)2SO4(aq) + 2NaCl(aq) 2NH4Cl(aq) + Na2SO4(s) H = 1,628 kcal/ mol

Reaksi tersebut diasumsikan reaksi orde dua dimana kecepatan reaksi dinyatakan dengan rA = rB = kc.CA.CB Dengan harga k (konstanta kecepatan reaksi) adalah sebagai berikut : kc = Dimana : P = probabilitas/kemungkinan reaktan bereaksi menjadi produk (dalam reaksi ini harganya diasumsi 1)
P.. . T -G/RT e h

= konstanta Bolzman, harganya = 1,3805 x 10-16 erg/K.molekul


h = konstanta Planck, harganya = 6,624 x 10-23 erg s /molekul

T = suhu (oK) R = 1,987 cal/gmoloK

Sehingga untuk reaksi ini, diperoleh harga kc :

0,33087 x 10 -23 calories/ o K molecule T 0 K kc . e 1,58427x1034 calories/molecule


kc = 2,09084.1010 . T exp-25092,50/RT = 0,01543 gmol / L.s = 55,56 gmol/L.jam

25092,50 RT

Menghitung harga konstanta keseimbangan pada suhu 250C (2730K) Ln K273=


G RT
25,092 = 46,25 0,001987 x 273

Ln K273=

Menghitung harga konstanta keseimbangan pada suhu 1000C (3730K)


ln K 373 H 1 1 ( ) ln K 273 R t1 t2 ln K 373 1,628 1 1 ( ) 46 ,25 0,001987 273 373 )

ln K 373 0,804 46 ,25


K373 = ln-1 37,21 = 1,45 x 1016 K =
k1 k2

1,45 x 1016

55 ,56 k2

k2 = 3,83 x 10-15 Karena harga konstanta kecepatan reaksi pembentukkan reaktan (k2) sangat kecil maka dapat disimpulkan bahwa reaksi berjalan irreversible/ searah, ke arak produk/ke kanan.

4. Sifat Reaksi Ditinjau dari besarnya harga panas reaksi yang terjadi pada suhu 25oC adalah sebagai berikut : Hr = 1,628 kcal/gmol. Jadi reaksi tersebut berjalan searah dan membutuhkan panas. Dari harga Hfo yang harganya positif dapat disimpulkan bahwa reaksi yang terjadi adalah reaksi endotermis yang berarti ada penyerapan panas. Hal ini mengakibatkan suhu reaktor akan mengalami penurunan terus-menerus. Oleh karena itu perlu adanya jaket pemanas untuk mempertahankan suhu reaktor. 5. Perbandingan Mol Reaktan Pada proses pembuatan Amonium Klorida reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut : (NH4)2SO4(aq) + 2NaCl(aq) 2NH4Cl(aq) + Na2SO4(s) H = 1,628 kcal/gmol

Diketahui perbandingan mol reaktan dari koefisien reaksi masing-masing reaktan secara stoikiometri adalah 1 : 2 yaitu 1 mol ammonium sulfat bereaksi dengan 2 mol sodium klorida. C. Diagram Alir Proses 1. Langkah Proses Pada pembuatan Amonium Klorida dengan bahan baku Amonium Sulfat dan Sodium Klorida secara garis besar dapat dibagi empat tahap : a) Tahap penyiapan bahan baku b) Tahap pembentukan produk c) Tahap pemurnian produk d) Tahap penyimpanan produk a). Tahap Penyiapan Bahan Baku Tahap ini dimaksudkan untuk mengangkut bahan baku amonium sulfat dari gudang penyimpanan (NH4)2SO4 pada kondisi tekanan 1 atm dengan temperatur 30O C,

selanjutnya dilewatkan dalam belt conveyor. Kemudian diangkut oleh bucket elevator untuk dimasukan ke hopper dan ditambah air untuk dimasukan bersama-sama menjadi larutan jenuh amonium sulfat dalam mixer pada kondisi tekanan 1 atm dengan temperatur 30O C. Bahan baku NaCl dari gudang pada kondisi tekanan 1 atm dengan temperatur 30OC dilewatkan dalam belt conveyor kemudian diangkut dengan bucket elevator untuk dimasukan ke hopper selanjutnya ditambah air untuk dimasukan kedalam mixer pada kondisi tekanan 1 atm dengan temperatur 30O C sehingga dicapai larutan jenuh NaCl.

b).Tahap Pembentukan Produk Dalam Reaktor CSTR yang dilengkapi dengan jaket pemanas untuk menaikkan temperatur serta dijaga kondisi operasi pada temperatur 100oC, tekanan di dalam reaktor 1 atm dan konversi 95%. Reaktor ini digunakan untuk mereaksikan (NH4)2SO4 dan NaCl dengan menggunakan proses batch, sehingga membentuk produk amonium klorida dan produk samping natrium sulfat. Reaksi yang terjadi dalam Reaktor adalah sebagai berikut (NH4)2SO4(aq) + 2NaCl(aq) 2NH4Cl(aq) + Na2SO4(s) H = 1,628 kcal/gmol

c). Tahap Pemurnian Produk Bertujuan untuk memisahkan kristal natrium sulfat dari larutan amonium klorida melalui rotary filter (P = 1 atm dan T = 80OC), sebelum masuk ke rotary filter, slurry didinginkan di Heat Exchanger hingga suhu 800C dengan media pendingin aliran recycle dari centrifuge. Kemudian mengeringkan kristal basah natrium sulfat menjadi kristal kering dengan menghilangkan sebagian air digunakan rotary dryer (P = 1 atm dan T = 100OC). Untuk memekatkan amonium sulfat digunakan evaporator (P = 1 atm dan T = 105OC). Larutan jenuh dari evaporator dialirkan ke crystallizer untuk membentuk kristal

amonium klorida pada kondisi operasi P = 1 atm dan T = 40OC, untuk mempertahankan suhu pada Crystalizer dialirkan air pendingin yang dimasukan lewat jaket Crystalizer. Kemudian kristal dan mother liquor dari Crystalizer dialirkan ke centrifuge ( P = 1 atm dan T = 40OC) melalui screw conveyor (SC 01), di dalam centrifuge, kristal dan mother liquor akan dipisahkan dan mother liquor akan dikembalikan atau direcycle ke reaktor. Sedangkan kristal amonium klorida melalui screw conveyor dikeringkan kedalam rotary dryer ( P = 1 atm dan T = 100 OC), untuk mengurangi kadar airnya sehingga sesuai dengan spesifikasi produk yang diharapkan. 2.3.2.4. Tahap Penyimpanan Produk Penyimpanan produk pada silo 1. Penyimpanan produk pada silo 2.

Kristal natrium sulfat dari rotary dryer 1 dilewatkan kedalam belt conveyor yang kemudian dimasukkan kedalam silo 1, untuk dimasukkan kedalam gudang penyimpanan. Kristal amonium klorida dari rotary dryer 2 dilewatkan kedalam belt conveyor untuk dimasukkan kedalam silo 2 untuk selanjutnya dimasukkan kedalam gudang penyimpanan.

Anda mungkin juga menyukai