I. Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah mempelajari operasi dan karakteristik dari JK flipflop.
mengubah FF ke keadaan Q = 0. Kalau S dan R dalam keadaan yang sama, yakni nol maka dapat dibutikan bahwa FF dapat dalam keadaan set ( Q=1) maupun dalam keadaan reset (Q = 0). Rangkaian S-R FF dapat digambarkan sebagai berikut :
R
Gambar 1 . Rangkaian SR-FF
Berdasarkan gambar dapat kita lihat bahwa pada rangkaian S-R flip-flop, output juga dipengaruhi oleh output rangkaian sebelumnya Tabel kebenarannya adalah : No S R Mula-Mula Qn 1 2 3 4 5 6 7 8 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1
Qn
Output Qn+1 0 1 0 0 1 1 1 1
Qn + 1
1 0 1 0 1 0 1 0
1 0 1 1 0 0 1 1
1 Berdasarkan tabel kebenaran didapat bahwa saat S=1 dan R=1 nilai Qn+1= Qn + . hasil ini
Clocked SRFF. Terkadang dalam melakukan praktikum, seorang praktikan sering melupakan output rangkaian sebelumnya. Untuk mempermudah mengingat output rangkaian sebelumnya, pada rangkaian dapat dipasang clock. Output rangkaian akan berubah setelah diberikan clock. Akan tetapi, clock yang diberikan tidak mengubah tabel kebenaran dari rangkaian SR-flip-flop sebelum diberikan clock. Rangkaian clocked SR-FF dapat digambarkan sebagai berikut :
S Q
Clock
R
Gambar 2 .Clock SR-FF
D Flip-Flop Berdasarkan gambar rangkaian D-FF di bawah dapat kita ketahui bahwa kalau harga S/J berlawanan dengan harga R/K, maka setelah pulsa klok dengan outputnya akan sama dengan harga S/J. Dengan demikian, kalau input S/J dihubungkan dengan R/K lewat gerbang NOT seperti di bawah maka akan terbentuk delay FF yang outputnya setelah pulsa klok terjadi, sama dengan inputnya (D), atau outputnya tertunda 1 waktu klok terhadap input. D-FF dapat dibentuk dari SR FF atau JK FF. Gambar rangkaian dari D-flip flop adalah sebagai berikut :
S/J
CK
R/K
1 1 0 0
Salah satu rangkaian Flip Flop adalah D-Flip Flop. Berdasarkan gambar rangkaian D-FF di bawah dapat kita ketahui bahwa kalau harga S/J berlawanan dengan harga R/K, maka setelah pulsa klok dengan outputnya akan sama dengan harga S/J. D-FF dapat dibentuk dari SR FF atau JK FF. Gambar rangkaian dari D-flip flop adalah sebagai berikut.
S/J
CK
4
Q
R/K
Rangkaian D-FF dapat digunakan sebagai dasar memory RAM computer seperti pada rangkaian register karena dapat sebagai pengingat keadaan sebelumnya. Seperti terlihat pada tabel kebenaran tersebut, walaupun tidak di clock, dengan input 1 output Q tetap 1, dan ketika dibei input 0, output tetap mengingat sebelumnya yaitu 1. Rangkaian register merupakan sederetan rangkaian Flip Flop yang mampu menyimpan data n bit. Ada 2 cara untuk memasukkan atau mengeluarkan data dari suatu register, yaitu serial atau parallel. Pada cara serial, data dimasukkan/dikeluarkan bit demi bit berganti-ganti lewat satu saluran, sedangkan pada cara parallel, n bit dimasukkan/dikeluarkan secara bersamaan lewat n saluran. Terdapat 4 macam register yaitu serial in-serial out, serial in-pararel out, parallel in-paralel out, serial in-paralel in-serial out. Salah satu yang akan dijelaskan lebih lanjut adalah serial input serial output yang gambarnya sebagai berikut.
Gambar 5. Rangkaian D-FF Kalau setelah data dimasukkan secara serial seperti yang dijelaskan pada bagian I, kemudian dimasukkan pulsa klok sebanyak 3 kali, maka setiap bit akan bergeser ke kanan 3 kali. Atau dengan kata lain data 3 bit akan keluar lewat Q secara berganti-ganti sinkron dengan pulsa klok . Jadi register gambar diatas juga dapat bekerja sebagai register serial in- serial out.
JK Flip-Flop Untuk menyusun rangkaian ini, maka masing-masing input SR FF perlu ditambahkan gerbang AND seperti gambar di bawah ini :
J CK
Qn+1 0
Qn + 1
2 3 4 5 6 7 8
0 0 0 1 1 1 1
0 1 1 0 0 1 1
1 0 1 0 1 0 1
0 1 0 1 0 1 0
1 0 0 1 1 1 0
0 1 1 0 0 0 1
Perubahan output terjadi dalam rangkaian ini kalau pulsa kloknya =1 (High Level) sehingga kalau inputnya berubah selama klok 1 maka outputnya juga berubah dan harga Qn+1 akan ditentukan oleh Jn, Kn, dan Qn sesaat sebelum turun menjadi 0. Hanya saja meskipun input dipertahankan tetap, kesulitan akan terjadi ketuka pulsa klok terlalu lebar atau besar pada harga 1, terutaman kalau J=K=1. Bila hal ini terjadi maka harga Q akan tidak menentu, kejadian ini disebut dengan Race Arround. Hal ini tidak akan terjadi kalau lebar pulsa tetap lebih kecil dari waktu yang diperlukan untuk merubahnya output t D dalam puluhan nano detik. Untuk menghindari kesulitan tersebut maka pada umumnya terdapat JK FF menggunakan Master Slave. Rangkaian master slave JK Flip-Flop dapat digambar sebagai berikut :
J CK K
Qn
S CK s
Qn
Gambar 7. Master Slave JK FF Perlu diperhatikan pada rangkaian ini output yang dikembalikan pada JK FF bukan hanya outputnya sendiri melainkan output dari SR FF secara keseluruhan. Kedua dengan adanya gerbang NOT maka CK=CKm=CKs. Dengan demikian kalau mula-mula CK=0, karena CK m juga 0 maka Qm dan tidak Qn tetap. Meskipun ada perubahan input sedangkan pada keadaan ini CKs =1 maka S= Qm=0 dan R = tidak Q n=1 maka Q = Qs=0. Kalau S=Qm=1 dan R=Qm=0 maka Q=Qs =1. Atau dengan kata lain pada saat CK=0, output pada master tetap sedangkan output slave mengikuti output masternya. Kemudian CK berubah menjadi 1 maka Q m sesuai denga output JK FF. Pada saat ini karena CK s =0 maka harga Q masih tetap sehingga mencegah terjadinya race around. Baru setelah CK berubah menjadi 0 kembali maka Q ajkan berbah menjadi sama dengan Qm. jadi perubahan dari output master slave JK Flip-flop sama dengan JK FF hanya saja perubahan outputnya terjadi pada saat pulsa klok turun kembali menjadi 0. Dapat diketahui bahwa kalai CK =1, Qm akan berubah kalau input ( J,K ) di ubah, sebaliknya saat CK =1 harga dari input dibuat tetap.
T Flip-Flop T-FF merupakan J-FF yang inputnya dihubungkan dengan seperti gambar di bawah. Demikian kalau inputnya T=J=K=0, outputnya tidak berubah setelah terjadi pulsa klok. Gambar T-FF dapat digambarkan sebagai berikut
CK
K
CK
S Q
Clock
R Q
- Gunakan LED sebagai Indikator untuk mengetahui keadaan output Q dan tidak Q Hubungkan input S atau R ke ground untuk memperoleh keadaan 0 dan hubungkan input S atau R ke VCC agar diperoleh level 1 Input clock selalu dihubungkan dengan ground untuk memberi pulsa clock, hubungan tersebut cukup dilepas sebentar saja dan kemudian dihubungkan lagi dengan ground. - Ukurlah dengan multimeter, berapa besarnya tegangan output Q pada saat 1 dan pada saat 0. - Melalui indikator LED catat nilai output yang baru untuk mengkombinasikan input S dan R Mewujudkan rangkaian seperti di bawah ini.
Q
9
Clock
Cara membuat input 0 dan cara mengetahui outputnya sama seperti langkah pada percobaan 1. Merealisasikan JK-FF dengan IC 7476 yang sudah tersedia. Catat hasil pengamatan Buat table hasil pengamatan
1 1 0 0 0 0 0 0
0 0 1 1 1 1 1 1
10
Rn 0 0 0 1 0 0 0 1
Qn + 1
0 0 0 0 1 0 1 0
0 1 0 0 1 1 1 0
Harga Sn dan Qn tidak pernah keduanya berharga 1, sehingga tidak pernah terjadi FF kecuali untuk J=K=1, yaitu : a. Saat S=0 dan R=0 maka Qn+1=Qn ( tetap sama dengan sebelumnya) b. Saat S=0 dan R=1 maka Qn+1=0 c. Saat S=1 dan R=0 maka Qn+1=1 d. Saat J=K=1, harga Qn+1 berlawanan dengan Qn, atau Qn+1= Qn
Q =Q
Lebih lanjut terlihat bahwa JK-FF mempunyai table kebenaran yang hampir sama dengan SR-
Tetapi dalam hal ini antara teori dan hasil praktikum sangatlah jauh karena berdasarkan teori sesuai dengan tabel kebenaran yang disebutkan bahwa untuk Q =1 dan
Q =0 .
Jadinya untuk
teori dan hasil praktikum sangatlah menunjukan angka yang tidak seimbang. Dan hal yang diperlukan pada JKFF adalah bahwa perubahan outputnya terjadi kalau pulsa klok = 1 (high level pulse), sehingga kalau inputnya berubah-ubah selama klok = 1, maka outputnya juga berubah-ubah, dan harga Qn + akan ditentukan oleh harga J n K n Qn sesaat sebelum 1 pulsa klok turun menjadi 0. Sehingga seharusnya J dan K dipertahankan tetap selama klok = 11
1. Hanya saja meskipun input dipertahankan tetap, kesulitan akan terjadi kalau pulsa klok terlalu lebar atau terlalu lama pada harga 1, terutama kalau J = K = 1 dan Q = 0 (baris 7). Q akan berubah menjadi 1 kalau klok = 1. Dan kemudian karena sekarang Q = 1 sedang J dan K tetap 1 (baris 8), maka kalau tetap klok = 1, Q akan berubah-ubah dari 0 ke 1 dan sebaliknya akan terus menerus (Dikutip : Buku Panduan Elektronika II Elektronika Digital).
IX. Kesimpulan
1. Harga Sn dan Qn tidak pernah keduanya berharga 1, sehingga tidak pernah terjadi FF kecuali untuk J=K=1, yaitu : a. Saat S=0 dan R=0 maka Qn+1=Qn ( tetap sama dengan sebelumnya) 12
Q =Q
Lebih lanjut terlihat bahwa JK-FF mempunyai table kebenaran yang hampir sama dengan SR-
b. Saat S=0 dan R=1 maka Qn+1=0 c. Saat S=1 dan R=0 maka Qn+1=1 d. Saat J=K=1, harga Qn+1 berlawanan dengan Qn, atau Qn+1= Qn 2. Adapun hasil percobaan yang dilakukan selama praktikum adalah : INPUT J 0 0 0 0 1 1 1 1 K 0 0 1 1 0 0 1 1 Perubahan Pada T 0 ke 1 1 ke 0 0 ke 1 1 ke 0 0 ke 1 1 ke 0 0 ke 1 1 ke 0 OUTPUT
Q
Q
1 1 0 0 0 0 0 0
0 0 1 1 1 1 1 1
13
DAFTAR PUSTAKA
Hill Frederick J & Peterson, Gerald R. (198). Switching Theory and Logical Design. New York: John Wiley & Sons Millman, Jacob & Halkias, Cristos C. (1972) Integrated Electronics: Analog and Digital Circuits and System Tokyo: Mc. Graw-Hill International Book Company. Sadia,I Wayan. 1992. Buku Panduan Elektronika II (Elektronika Analog). Diktat Kuliah Sadia,I Wayan. 1992. LKM Elektronika II (Elektronika Analog). Diktat Kuliah(tidak diterbitkan).
14
LAMPIRAN-LAMPIRAN
15
16