Anda di halaman 1dari 6

2.4. Artritis Gout 2.4.

1 Definisi Artritis gout merupakan kelompok penyakit heterogen sebagai akibat deposisi Kristal monosodium urat pada jaringan atau akibat supersaturnasi asam urat di dalam cairan ekstraselular. Manifestasi klinik deposisi urat meliputi arthritis gout akut, akumulasi Kristal pada jaringan yang merusak tulang (tofi), batu asam urat dan gout nefropati (jarang terjadi). Gangguan metabolism yang mendasarkan gout adalah hiperurikemia yang merupakan peninggian kadar urat lebih dari 7,0 ml/dl dan 6,0 mg/dl.

2.4.2 Epidemiologi Dominan terjadi pada pria dewasa, dan jarang terjadi pada pria remaja dan wanita sebelum menopause. Prevalensi diantara pria African American lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok pria Caucasian.

2.4.3 Patogenesis Awal (onset) serangan gout akut berhubungan dengan perubahan kadar asam urat serum.

2.4.4 Manifestasi Klinik 1) Artritis Gout Akut

Radang sendi pada stadium ini sangat akut dan timbul sangat cepat dalam waktu singkat.

Yang bersifat monortikuler biasnya keluhan utama berupa nyeri, bengkak, terasa hangat, merah dengan gejala sistemik berupa demam, menggigil dan merasa lelah.

Lokalisasi yang paling sering yaitu pada metatarsophalang (MTP) 1 (disebut juga dengan podagra).

Jika berlanjut, dapat terjena sendi lain yaitu pergelangan tangan/kaki, lutut dan siku.

Faktor pencetus serangan akut; trauma lokal, diet tinggi purin, kelelahan fisik, stress, tindakan operasi, pemakaian obat diuretic atau penurunan dan peningkatan asam urat.

2) Stadium Interkritikal Merupakan kelanjutan stadium akut Bersifat asimptomatik, namun pada aspirasi sendi ditemukan kristal urat. 3) Stadium Artritis Gout Menahun Umumnya terjadi pada pasien yang melakukan pengobatan sendiri. Biasanya disertai tofi yang banyak dan terdapat poliartikular. Tofi ini sering pecah dan sulit sembuh dengan obat, yang terkadang dapat timbul infeksi sekunder. Lokalisasi tofi yang paling sering; cuping telinga, MTP 1, olekranon, tendon Achilles dan jari tangan.

Biasanya disertai dengan batu saluran kemih hingga penyakit ginjal menahun.

2.4.5 Diagnosis Diagnosis spesifik: Kristal urat (+) pada tofi. Namun tidak semua pasien mempunyai tofi, sehingga tes diagnostic ini kurang sensitif. Penegakan diagnosis dengan adanya: Riwayat inflamasi kasik arthritis monoartikuler khusus pada sendi MTP 1 Diikuti oleh stadium interkritik dimana bebas symptom Resolusi sinovitis yang cepat dengan pengobatan kolkisin Hiperurikemia

Kriteria ACR (1977) : A. Didapatkan kristal monosodium urat di dalam cairan sendi atau B. Didapatkan kristal monosodium urat di dalam tofus atau C. Didapatkan 6 dari 12 kriteria berikut : 1. Inflamasi maksimal pada hari pertama 2. Serangan artritis akut lebih dari satu kali 3. Artritis monoartikular 4. Sendi yang terkena berwarna kemerahan 5. Pembengkakan dan sakit pada sendi MTP I 6. Serangan pada sendi MTP unilateral 7. Serangan pada sendi tarsal unilateral

8. Tofus 9. Hiperurisemia

2.4.6 Diagnosis Banding Diagnosis banding dari kasus ini adalah pseudogout, artristis septik, rtritis reumatoid

2.4.7 Pemeriksaan Penunjang Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan kadar asam urat yang tinggi dalam darah (> 6 mg%). Kadang ditemukan leukosistosis ringan dan LED meninggi sedikit. Kadar asam urat dalam urin juga sering tinggi (500 mg%liter per 24jam). Di samping pemeriksaan tersebut, pemeriksaan cairan tofi juga penting untuk menegakkan diagnosis. Cairan tofi adalah cairan berwarna putih seperti susu dan kental sekali sehingga sukar diaspiasi. Diagnose dapat dipastikan bila ditemukan gambaran Kristal asam urat (berbentuk lidi) pada sediaan mikroskopik.

2.4.8 Penatalaksanaan 1) Penyuluhan 2) Pengobatan fase akut

Kolkisin. Dosis 0,5 mg diberikan tiap jam sampai terjadi perbaikan inflamasi atau terdapat tanda-tanda toksik atau dosis tidak melebihi 8 mg/24 jam.

Obat antiiflamasi non-steroid Glukokortikoid dosis rendah bila ada kontraindikasi dari kolkisin dan obat antiinflamasi non-steroid.

3) Pengobatan hiperurisemia : Diet rendah purin Obat penghambat xantinoksidase Obat urikosuri

2.4.9

Komplikasi

1) Deformitas sendi 2) nefropati gout, gagal ginjal, batu saluran kencing

2.4.10 Pencegahan Penyakitnya sendiri tidak bisa dicegah, tetapi beberapa faktor pencetusnya bisa dihindari (misalnya cedera, alkohol, makanan kaya protein). Untuk mencegah kekambuhan, dianjurkan untuk minum banyak air, menghindari minuman beralkohol dan mengurangi makanan yang kaya akan protein. Banyak penderita yang memiliki kelebihan berat badan, jika berat badan mereka dikurangi, maka kadar asam urat dalam darah seringkali kembali ke normal atau mendekati normal. Beberapa penderita (terutama yang mengalami

serangan berulang yang hebat) mulai menjalani pengobatan jangka panjang pada saat gejala telah menghilang dan pengobatan dilanjutkan sampai diantara serangan. Kolkisin dosis rendah diminum setiap hari dan bisa mencegah serangan atau paling tidak mengurangi frekuensi serangan. Mengkonsumsi obat anti peradangan non-steroid secara rutin juga bisa mencegah terjadinya serangan. Kadang kolkisin dan obat anti peradangan non-steroid diberikan dalam waktu yang bersamaan. Tetapi kombinasi kedua obat ini tidak mencegah maupun memperbaiki kerusakan sendi karena pengendapan kristal dan memiliki risiko bagi penderita yang memiliki penyakit ginjal atau hati.

2.4.11 Prognosis Tanpa terapi yang adekuat, serangan dapat berlangsung berhari-hari, bahkan beberapa minggu. Periode asimptomatik akan memendek apabila penyakit menjadi progresif.Semakin muda usia pasien pada saat mulainya penyakit, maka semakin besar kemungkinan menjadi progresif. Artritis tofi yang kronik terjadi setelah serangan akut berulang tanpa terapi yang adekuat. Pada pasien gout ditemukan peningkatan insidensi hipertensi, penyakit ginjal, diabetes mellitus dan aterosklerosis.

Anda mungkin juga menyukai