Anda di halaman 1dari 13

Laporan Resmi Praktikum Kimia Organik III Isolasi Senyawa Etil p-metoksisinamat (EPMS) dari Rimpang Kencur (Kaemferia

a galanga L) I. JUDUL : Isolasi Senyawa Etil Para Metoksi Sinamat (EPMS) dari Rimpang Kencur (Kaemferia galangal L) II. TANGGAL :

18 Oktober 2011 23 November 2011 III. TUJUAN :

1. Dapat membuat langkah kerja proses isolasi senyawa EPMS yang terkandung dalam rimpang kencur 2. Dapat memurnikan senyawa EPMS hasil isolaso rimpang kencur melalui proses rekristalisasi 3. Dapat menentukan titik leleh senyawa EPMS sebelum dan setelah dimurnikan 4. Dapat menghitung randemen danprosentase hasil senyawa EPMS dari hasil isolasi IV. TINJAUAN PUSTAKA :

Etil p-metoksisinamat (EPMS) adalah salah satu senyawa hasil isolasi rimpang kencur (Kaempferia galanga L.) yang merupakan bahan dasar senyawa tabir surya yaitu pelindung kulit dari sengatan sinar matahari. EPMS termasuk dalam golongan senyawa ester yang mengandung cincin benzena dan gugus metoksi yang bersifat nonpolar dan juga gugus karbonil yang mengikat etil yang bersifat sedikit polar sehingga dalam ekstraksinya dapat menggunakan pelarut-pelarut yang mempunyai variasi kepolaran yaitu etanol, etil asetat, metanol, air, dan heksana. Kelarutan suatu zat padat dan zat cair pada suatu pelarut akan meningkat seiring dengan kenaikan suhu bila proses pelarutannya adalah endoterm, sedangkan untuk proses pelarutan yang bersifat eksoterm pemanasan justru menurunkan harga kelarutan zat. Fenomena yang kedua ini jarang dijumpai di alam yang umum adalah proses pelarutan yang bersifat endoterm yaitu memerlukan kalor. Beberapa zat dalam larutan akan rusak atau terurai dam menguap dengan pemanasan sehingga suhu ekstraksi harus diperhatikan agar senyawa yang diharapkan tidak rusak. Oleh karena itu ekstraksi etil p-metoksi sinamat dari kencur tidak boleh menggunakan suhu yang lebih dari titik lelehnya yaitu 48 50C.

1|K elo mp o k Tig a / K imia B 2 0 0 9

Laporan Resmi Praktikum Kimia Organik III Isolasi Senyawa Etil p-metoksisinamat (EPMS) dari Rimpang Kencur (Kaemferia galanga L) 1. Hidrolisis etil p-metoksisinamat Salah satu reaksi yang mudah dilakukan terhadap etil p-metoksi sinamat adalah menghidrolisisnya, yang akan menghasilkan asam p-metoksisinamat. NaOH yang ditambahkan pada hidrolisis etil p-metoksi sinamat, akan terurai menjadi Na+ dan OH-. Ion OH- ini akan menyerang gugus C karbonil yang bermuatan positif yang menyebabkan kelebihan elektron. Hal ini akan menyebabkan pemutusan ikatan rangkap antara atom O dan atom C sehingga atom O akan bermuatan negatif. Namun, atom O akan membentuk ikatan rangkap lagi dengan atom C, sehingga atom C akan menstabilkan diri dengan melepaskan OC2H5. Hal ini akan menyebabkan terbentuknya asam p-metoksisinamat Pembuatan asam sinamat Asam sinamat dapat disintesis dari pencampuran dari benzaldehid, asam malonat, piridin dan piperidin yang dipanaskan dalam penangas air. Selama pemanasan ini, karbondioksida akan dibebaskan. Secara kasarnya, reaksi yang terjadi adalah benzaldehid + asam malonat + piridin + piperidin >asam sinamat Pemeriksaan KLT Kromatografi lapis tipis (KLT) merupakan salah satu metode yang digunakan untuk memisahkan komponen komponen atas dasar perbedaan migrasi dan distribusi senyawa atau ion ion dalam fasa yang berbeda. KLT biasanya menggunakan lempeng gelas atau lapisan tipis alumina, silika gel, atau bahan serbuk lainnya. Kromatografi lapis tipis pada umumnya dijadikan metode pilihan pertama pada pemisahan dengan kromatografi karena prosesnya yang mudah dan cepat. Biasanya pelat KLT menggunakan bahan indicator fluoresens yang dapat memancarkan warna biru keunguan di bawah lampu UV pada panjang gelombang 254 nm. Senyawa yang akan diuji dan ditotolkan pada pelat KLT, yang menyerap sinar UV pada panjang gelombang tersebut akan memberikan penampakan noda di bawah lampu UV. Cara lain untuk melihat penampakan noda adalah memasukkan pelat KLT ke dalam wadah yang

2|K elo mp o k Tig a / K imia B 2 0 0 9

Laporan Resmi Praktikum Kimia Organik III Isolasi Senyawa Etil p-metoksisinamat (EPMS) dari Rimpang Kencur (Kaemferia galanga L) berisi iod padat yang akan menyublim dan mengabsorbsi molekul organik pada fasa gas, sehingga akan terbentuk noda keclokatan. Selain berfungsi sebagai analisis kualitatif, KLT juga menyediakan gambaran kuantitatif kromatografik yang disebut nilai Rf. Nilai Rf adalah retardation factor atau nilai ratioto-front yang diekspresikan sebagai fraksi desimal. Kencur (Kaempferia galanga L), adalah terna aromatik yang tergolong kedalam famili Zingiberaceae (temutemuan).Adapun klasifikasi terna kencur sebagai berikut: Kingdom : Plantae Subkingdom : Tracheobionta Superdivisio : Spermatophyta Divisi : Magnoliophyta Kelas : Liliopsida Sub-kelas : Commelinidae Ordo : Zingiberales Familia : Zingiberaceae Genus : Kaempferia Spesies : Kaempferia galanga L. Kencur (Kaempferia galanga L.) banyak digunakan sebagai bahan baku obat tradisional (jamu), fitofarmaka, industri kosmetika, penyedap makanan dan minuman, rempah, serta bahan campuran saus rokok pada industri rokok kretek. Secara empirik kencur digunakan sebagai penambah nafsu makan, infeksi bakteri, obat batuk, disentri, tonikum, ekspektoran, masuk angin, sakit perut. Minyak atsiri didalam rimpang kencur mengandung

3|K elo mp o k Tig a / K imia B 2 0 0 9

Laporan Resmi Praktikum Kimia Organik III Isolasi Senyawa Etil p-metoksisinamat (EPMS) dari Rimpang Kencur (Kaemferia galanga L) etil sinnamat dan metil p-metoksi sinamat yang banyak digunakan didalam industri kosmetika dan dimanfaatkan sebagai obat asma dan anti jamur (Rostiana et al, 2005).

Kandungan Kimia dari Kencur Kandungan kimia rimpang kencur telah dilaporkan oleh Afriastini,1990 yaitu (1) etil sinamat, (2) etil p-metoksisinamat, (3) p-metoksistiren, (4) karen (5) borneol, dan (6) paraffin

Diantara kandungan kimia ini, etil p-metoksisinamat merupakan komponen utama dari kencur (Afriastini,1990). Tanaman kencur mempunyai kandungan kimia antara lain minyak atsiri 2,4-2,9% yang terjadi atas etil parametoksi sinamat (30%). Kamfer, borneol, sineol, penta dekana. Adanya kandungan etil para metoksi sinamat dalam kencur yang merupakan senyawa turunan sinamat (Inayatullah,1997 dan Jani, 1993). Manfaat yang diperoleh dari penanaman kencur adalah untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian yang sekaligus menambah penghasilan petani. Dari rimpang kencur ini dapat diperoleh berbagai macam keperluan yaitu: minyak atsiri, penyedap makanan minuman dan obat-obatan. Berbagai jenis makanan mempergunakan sedikit rimpang atau daun kencur sehingga memberikan rasa sedap dan khas yaitu dalam pembuatan gado-gado, pecal dan urap. Rimpang kencur yang digerus bersama- sama beras kemudian diseduh dengan air masak dan diberi sedikit gula atau anggur dapat digunakan sebagai minuman. Minuman ini berguna bagi kesehatan tubuh, jenis minuman ini sudah diperiksa

4|K elo mp o k Tig a / K imia B 2 0 0 9

Laporan Resmi Praktikum Kimia Organik III Isolasi Senyawa Etil p-metoksisinamat (EPMS) dari Rimpang Kencur (Kaemferia galanga L) dipabrik-pabrik berupa minuman beras kencur. Rimpang kencur di pergunakan untuk meramu obat-obatan tradisional yang sudah banyak di produksi oleh pabrik-pabrik jamu maupun dibuat sendiri, rimpang mempunyai khasiat obat antara lain untuk menyembuhkan batuk dan keluarnya dahak, mengeluarkan angin dari dalam perut, bisa juga untuk melindungi pakaian dari serangga perusak, caranya rimpang kering kencur disimpan diantara lipatanlipatan kain (Afrianstini,1990). Kencur (Kamferia galanga L) adalah salah satu jenis temu-temuan yang banyak dimanfaatkan oleh rumah tangga dan industri obat maupun makanan serta minuman dan industri rokok kretek yang memiliki prospek pasar cukup baik. Kandungan etil pmetoksisinamat (EPMS) didalam rimpang kencur menjadi bagian yang penting didalam industri kosmetik karena bermanfaat sebagai bahan pemutih dan juga anti eging atau penuaan jaringan kulit (Rosita,2007). V. ALAT dan BAHAN Alat Alat 1. Maserator 2. Gelas Ukur 3. Corong Buchner 4. Erlenmeyer 5. Gelas Kimia 6. Pipet 7. Cawan Porselin 8. Gelas Kimia Bahan Bahan 1. Rimpang Kencur 2. N-heksan 3. Kertas Saring : : :

5|K elo mp o k Tig a / K imia B 2 0 0 9

Laporan Resmi Praktikum Kimia Organik III Isolasi Senyawa Etil p-metoksisinamat (EPMS) dari Rimpang Kencur (Kaemferia galanga L) VI. ALUR KERJA
Rimpang Kencur

Dicuci sampai bersih Dipotong tipis tipis Dikeringkan (dibawah sinar matahari secara tidak langsung)

Rimpang Kencur Kering

Digiling / dihaluskan di dalam blender Ditimbang 200 gram serbuk kencur

200 gram serbuk kencur

Dimasukkan ke dalam maserator Direndam dengan n-heksan Didiamkan selama 72 jam Disaring dengan vakum

Larutan EPMS Disimpan dalam lemari es hingga kristal

Kristal Kencur

Disaring dan dikeringkan Diuji titik leleh Ditimbang hasil Kristal yang terbentuk

Kristal Kencur Akhir

6|K elo mp o k Tig a / K imia B 2 0 0 9

Laporan Resmi Praktikum Kimia Organik III Isolasi Senyawa Etil p-metoksisinamat (EPMS) dari Rimpang Kencur (Kaemferia galanga L) VII. NO DATA PENGAMATAN PERLAKUAN : HASIL PENGAMATAN
Rimpang Kencur
- Dicuci sampai bersih - Dipotong tipis tipis - Dikeringkan (dibawah sinar matahari secara tidak langsung)

DUGAAN/REAKSI

KESIMPULAN

Titik leleh Akan didapatkan senyawa EPMS

senyawa EPMS (etil setelah proses para metoksi rekristalisasi adalah 48 C. hal ini sesuai dengan teori bahwa TL EPMS antara 40 50 C/murni.

Rimpang Kencur Kering KeringKering


- Digiling / dihaluskan di dalam blender - Ditimbang 200 gram serbuk kencur

sinamat)
Serbuk kencur : kuning kecoklatan Heksan : tidak berwarna

200 gram serbuk kencur

Vheksan : 150ml

- Dimasukkan ke dalam maserator - Direndam dengan n-heksan - Didiamkan selama 72 jam - Disaring dengan vakum

Lar.EPMS : kuning

Hasil randemen menunjukkan senyawa EPMS yang didapat adalah senyawa murni, karena harga randemen lebih kecil 0,87 % dan prosentasenya cukup tinggi yaitu 99,13 %

Kristal kencur : Kristal kuning jernih

Larutan EPMS
- Disimpan dalam lemari es hingga kristal

TL : 48 C TL setelah dicuci etanol : 45 C Berat Kristal 1,74

Kristal Kencur
- Disaring dan dikeringkan - Diuji titik leleh - Ditimbang hasil Kristal yang terbentuk

gram Randemen : (1,74 g / 200 g) x 100 % = 0,87 % Prosentase = 100 % - 0,87 % = 99,13 %

Kristal Kencur Akhir

7|K elo mp o k Tig a / K imia B 2 0 0 9

Laporan Resmi Praktikum Kimia Organik III Isolasi Senyawa Etil p-metoksisinamat (EPMS) dari Rimpang Kencur (Kaemferia galanga L) VIII. PEMBAHASAN :

Pada praktikum ini dilakukan isolasi senyawa etil parametoksi sinamat (EPMS) dari rimpang kencur (Kaempferia galanga L.) yang bertujuan untuk memurnikan senyawa EPMS hasil isolasi rimpang kencur melalui proses rekristalisasi, menentukan titik leleh senyawa EPMS sebelum dan setelah dimurnikan, dan menghitung randemen dan prosentase hasil senyawa EPMS dari hasil isolasi. Langkah awalnya adalah kencur dicuci hingga bersih dipotong tipis-tipis lalu dikeringkan tanpa terkena sinar matahari dengan tujuan untuk menghilangkan air yang terkandung di dalam kencur, sinar matahari harus dihindari karena senyawa etil parametoksi sinamat mudah mengalami dekomposisi, terutama oleh sinar matahari. dan kemudian

dihaluskan. Hal ini dimaksudkan untuk memperkecil ukuran partikel agar luas bidang sentuh semakin banyak saat pelarutan dengan pelarut, sehingga ekstrak yang diperoleh lebih banyak. Serbuk kencur yang telah kering ditimbang 200gram dan direndam dengan pelarut nheksana selama 24 jam, proses ini disebut maserasi yaitu proses perendaman sampel menggunakan pelarut organik pada temperatur ruangan. Digunakan pelarut n-heksana karena EPMS termasuk dalam golongan senyawa ester yang mengandung cincin benzena dan gugus metoksi yang bersifat nonpolar dan juga gugus karbonil yang mengikat etil yang bersifat sedikit polar sehingga dalam ekstraksinya dapat menggunakan pelarut-pelarut yang mempunyai variasi kepolaran salah satunya adalah n- heksana. Serbuk kencur yang telah direndam dengan n-heksana selama 24 jam diuapkan dengan menggunakan alat water bath pada suhu 60-70oC, yang bertujuan untuk menguapkan senyawa lain selain EPMS, kemudian disaring dengan vakum untuk memisahkan antara larutan ekstrak kencur dengan ampas kencur. Larutan ekstrak kencur yang diperoleh berwarna kuning jernih. Larutan ekstrak kencur kemudian dimasukkan ke dalam lemari es, yang bertujuan untuk mempercepat terbentuknya Kristal dan didiamkan beberapa hari di dalam lemari es tersebut sampai terbentuk kristal. Kristal yang telah terbentuk disaring untuk memisahkan kristal dengan larutan ekstrak kencur, hal ini dilakukan berulang hingga kristal tidak terbentuk lagi. Massa kristal yang diperoleh dari percobaan ini adalah 1,74 gram.

8|K elo mp o k Tig a / K imia B 2 0 0 9

Laporan Resmi Praktikum Kimia Organik III Isolasi Senyawa Etil p-metoksisinamat (EPMS) dari Rimpang Kencur (Kaemferia galanga L) Rendemen = =
,

100 %

100 %

= 0,87 % Dengan Prosentase = 100 % - 0,87 % = 99,13 %

Struktur EPMS :

Titik leleh senyawa EPMS sebelum dicuci dengan etanol adalah 48 oC, kemudian kristal yang setelah dicuci oleh etanol memiliki titik leleh sebesar 45 oC. Hal ini sesuai dengan teori bahwa titik leleh senyawa EPMS antara 40-500 C. Apabila titik leleh senyawa ini melebihi titik lelehnya maka zat dalam senyawa ini akan rusak atau terurai dan menguap dengan pemanasan, sehingga suhu ekstraksi harus diperhatikan agar senyawa yang diharapkan tidak rusak.

IX.

DISKUSI

Pada percobaan isolasi senyawa EPMS ini seharusnya memperoleh kristal tidak berwarna, namun dari hasil percobaan yang telah dilakukan praktikan menghasilkan kristal yang berwarna kuning jernih, hal ini dikarenakan perendaman dengan pelarut n-heksan tidak diulang ulang secara banyak.

X.

KESIMPULAN

1. Senyawa etil para metoksi sinamat dapat diperoleh dari rimpang kencur dengan metode isolasi senyawa EPMS tersebut. 2. Isolasi senyawa EPMS dapat dilakukan dengan menggunakan pelarut yang sesuai yaitu pelarut n-heksan

9|K elo mp o k Tig a / K imia B 2 0 0 9

Laporan Resmi Praktikum Kimia Organik III Isolasi Senyawa Etil p-metoksisinamat (EPMS) dari Rimpang Kencur (Kaemferia galanga L) 3. Titik leleh senyawa EPMS setelah pemurnian adalah 45 0C. Hal ini sesuai dengan teori bahwa titik leleh senyawa EPMS antara 40-500 C. 4. Hasil rendemen pada senyawa ini adalah 0,87 % dan prosentase dari pemurnian tersebut adalah sebesar 99,13 %.

XI.

JAWABAN PERTANYAAN

1. Bagaimana cara mengisolasi EPMS dari rimpang kencur (dalam bentuk alur kerja/diagram alir)?
Rimpang Kencur Dicuci sampai bersih Dipotong tipis tipis Dikeringkan (dibawah sinar matahari secara tidak langsung)

Rimpang Kencur Kering Digiling / dihaluskan di dalam blender Ditimbang 200 gram serbuk kencur

200 gram serbuk kencur Larutan EPMS Kristal Kencur Disaring dan dikeringkan Diuji titik leleh Ditimbang hasil Kristal yang terbentuk Disimpan dalam lemari es hingga kristal Dimasukkan ke dalam maserator Direndam dengan n-heksan Didiamkan selama 72 jam Disaring dengan vakum

Kristal Kencur Akhir

10 | K e l o m p o k T i g a / K i m i a B 2 0 0 9

Laporan Resmi Praktikum Kimia Organik III Isolasi Senyawa Etil p-metoksisinamat (EPMS) dari Rimpang Kencur (Kaemferia galanga L) 2. Bagaimana cara memurnikan senyawa EPMS hasil isolasi rimpang kencur melalui proses rekristalisasi? Hasil serbuk kencur di rendam dengan pelarut n-heksan selama 3 hari, dilakukan maserasi dengan maserator selama hampir 1 jam, kemudian disaring dengan vakum dan direndam kembali (diulangi perendaman dengan n-heksan dan disaring) selama 3 kali sampai warna larutan tidak berwarna. Larutan tersebut dibiarkan pada suhu kamar kemudian disimpan di dalam lemari es. Bila terbentuk kristal laalu disaring dan dikeringkan dalam eksikator.

3. Bagaimana cara menentukan titik leleh senyawa EPMS? Dengan menggunakan pipa kapiler, kristal EPMS yang dihasilkan dimasukkan ke dalam pipa kapiler tersebut kemudian dilakukan pengukuran menggunakan melting boil serta thermometer yang berfungsi sebagai penunjuk suhu yang sedang terjadi. Ketika kristal mulai meleleh maka saat itu pula dapat dikatakan bahwa pada suhu tersebut kristal leleh yang biasa disebut Titik Leleh.

4. Bagaimana menghitung randemen dan prosentasi senyawa EPMS dari hasil isolasi rimpang kencur? Rendemen = =
,

100 %

100 %

= 0,87 % Dengan Prosentase = 100 % - 0,87 % = 99,13 %

XII.

DAFTAR PUSTAKA Anonim1.2009. Ethyl

: p-methoxhy cinnamate-Compound summary,

[www.pubchem.ncbi.nlm.nih.gov].Diakses pada 17 Desember 2009 Anonim2. 1977. Materia Medika Indonesia jilid I. Departemen Kesehatan RI : Jakarta

11 | K e l o m p o k T i g a / K i m i a B 2 0 0 9

Laporan Resmi Praktikum Kimia Organik III Isolasi Senyawa Etil p-metoksisinamat (EPMS) dari Rimpang Kencur (Kaemferia galanga L) Asyar, 2009, Isolasi etil-p-metoksi sinamat dari kencur (kaemferia galanga l.) dan sintesis asam p-metoksisinamat sintesis turunannya dan penetapan struktur, diakses 17 desember 2009, [http:// wordpress.com] Bachtiar, Ujang Yuyut , 2005, Konversi Etil P-Metoksisinamat Menjadi Asam P Metoksisinamat Dengan Iradiasi Gelombang Micro Melalui Media Kalium Karbonat, Undergraduate Theses of Airlangga University, Surabaya. Firdausi, Nur Indah., 2009, Isolasi Senyawa Etil Para Metoksi Sinamat (Epms) dari Rimpang Kencur Sebagai Bahan Tabir Surya Pada Industri Kosmetik, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Jurusan Kimia Universitas Negeri Malang, Malang Hidajati, Nurul dkk.2011.Penuntun Praktikum Kimia Organik

2.Surabaya:Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia Fakultas MIPA, Unesa. Otih Rostiana, Rosita SMD, Mono Rahardjo dan Taryono, 2005, Budidaya Tanaman Kencur, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatika, Yogyakarta

12 | K e l o m p o k T i g a / K i m i a B 2 0 0 9

Laporan Resmi Praktikum Kimia Organik III Isolasi Senyawa Etil p-metoksisinamat (EPMS) dari Rimpang Kencur (Kaemferia galanga L) LAMPIRAN

13 | K e l o m p o k T i g a / K i m i a B 2 0 0 9

Anda mungkin juga menyukai