I.
Tujuan a. Mengetahui cara kerja PLT Mikrohidro. b. Bisa menentukan ukuran pulley pada generator dan turbin pada kecepatan putaran turbin 1500 rpm dan 3000 rpm.
II.
Dasar Teori MIKROHIDRO Mikrohidro adalah istilah yang digunakan untuk instalasi listrik yang menggunakan energi air. Kondisi air yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber daya penghasil listrik adalah memiliki kapasitas aliran dan ketinggian tertentu dalam instalasi. Semakin besar kapasitas aliran maupun ketinggian dari instalasi maka semakin besar energi yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik. Secara teknis, mikrohidro memiliki tiga komponen utama yaitu air, turbin dan generator.
Jika dilihat dari skema maka komponen-komponen mikrohidro adalah: Diversion Weir dan Intake (Dam/ Bendungan Pengalih dan Intake) Dam pengalih berfungsi untuk mengalihkan air melalui sebuah pembuka dibagian sisi sungai (Intake pembuka) kedalam sebuah bak pengendap (Settling Basin). Settling Basin (Bak Pengendap)
Bak pengendap digunakan untuk memindahkan partikel-partikel pasir dari air. Fungsinya sangat penting untuk melindungi komponen-komponen berikutnya dari dari dampak pasir. Headrace (Saluran Pembawa) Saluran pembawa mengikuti kontur dari sisi bukit untuk menjaga elevasi dari air yang disalurkan. Headtank (Bak Penenang) Berfungsi untuk mengatur perbedaan keluaran air antara sebuah penstock dan headrace, dan untuk pemisah akhir kotoran dalam air seperti pasir. Penstock (Pipa Pesat) Penstock dihubungkan pada sebuah elevasi yang lebih rendah ke sebuah roda air (turbin). Settling Basin (Bak Pengendap) Digunakan untuk memindahkan partikel-partikel pasir dari air. Headrace (Saluran Pembawa) Saluran pembawa mengikuti kontur dari sisi bukit untuk menjaga elevasi dari air yang disalurkan. Turbin dan Generator
Keunggulan mikrohidro adalah: 1. Karena teknologi ini memanfaatkan sumber daya yang terbarukan, maka biaya operasi dan pemeliharaannya lebih rendah dibandingkan dengan mesin diesel yang menggunakan energi fosil (BBM). 2. Penerapannya relatif mudah dan ramah lingkungan, tidak menimbulkan polusi udara dan suara. 3. Effisiensinya tinggi. Kelemahan mikrohidro adalah: 1. Teknologi mikrohidro belum mempunyai nilai ekonomi yang baik karena masih dibuat secara pesanan, sehingga harga relatif tinggi.
2. Sosialisasi teknologi mikrohidro masih sangat kurang, terutama mengenai fungsinya. TURBIN Turbin Propeller merupakan turbin yang memiliki ns (putaran) yang tinggi, sehingga cocok untuk H (head) yang rendah dan Q (debit) yang tinggi. Semakin tinggi nilai ns (putaran) maka akan lebih ekonomis. Oleh karena itu, kecepatan yang tinggi berarti unit turbinnya lebih kompak dan kecepatan roda turbin bergantung pada konstruksi dan kekuatan material turbin dan generator atau beban. Menurut sudunya turbin propeller dibagi menjadi 2, yaitu: a. Sudu tetap (fixed blade), turbin jenis ini merupakan turbin generasi pertama dari jenis ini. Karena sudu tidak dapat diatur, maka efisiensinya berkurang jika digunakan pada kisaran debit yang lebar. Oleh karena itu dikembangkan jenis dengan sudu yang dapat diatur agar efisiensi tetap tinggi walaupun kisaran debitnya lebar. b. Sudu dapat diatur (adjustable blade) contoh : turbin Kaplan. Kelebihan dari turbin propeller adalah: a. Bangunan sipil sederhana yang hanya menggunakan bak penampung b. Tidak memerlukan saluran pembawa (head race) c. Ukurannya kecil dan pemeliharaannya rendah d. Dapat digunakan pada head 1 - 10 m, daya yang dibangkitkan sebesar 200 5400W Prinsip kerja turbin propeller Turbin propeller bekerja dengan cara menghisap. Pada saat pintu air dibuka, air masuk menuju bak penampungan, kemudian air menggerakkan sudu turbin, sehingga sudu turbin dapat berputar. Sudu tersambung dengan as turbin, ketika sudu berputar maka as akan mengikuti gerakan sudu. Putaran as dihubungkan ke pulley turbin sehingga pulley dapat berputar. Pulley turbin dikopel dengan pulley generator dengan menggunakan V-belt. Pulley generator akan menggerakkan generator sehingga menghasilkan listrik.
III.
IV.
Prosedur Pengujian 1. Siapkan alat ukur, perangkat mikrohidro dan sumber DC. 2. Sambungkan perangkat mikrohidro ke sumber DC. 3. Tekan tombol ON untuk memompa air ke dalam bak pengisi. 4. Setelah bak terisi penuh, tekan tombol OFF dan ukur waktu turunnya air pada ketinggian yang telah ditentukan. 5. Ulangi langkah ke 3 sebanyak 3 kali. 6. Ukur volume bak penampung. 7. Ukur ketinggian (head) dari titik permukaan atas ke titik permukaan bawah. 8. Ukur kecepatan putaran turbin pada porosnya. 9. Ukur diameter pulley generator dan turbin. 10. Setelah hasil pengukuran, matikan perangkat mikrohidro dari sumber DC dan bereskan peralatan ke tempat semula.
V.
Volume Bak Penampung V = p x l x t = 0,63 m x 0,67 m x 0,15 m = 0,063 m3 Debit air Q= = = 0,01 m3/s = 10 lt/s
Daya Hidraulis (Pin turbin) Pin turbin =gHQ = (1000 kg/m3) (9,8 m/s2) (0,924 m) (0,01 m3/s)
= 90,55 W Perbandingan Pulley nT = k n G k= Diameter pulley turbin DT = 25,5 cm Diameter pulley generator DG = 6,5 cm Pada putaran generator 1500 rpm k= DG = = = = 1,33 = 19,17 cm
VI.
Kesimpulan Pada pengujian ini kita belum mengetahui besarnya putaran yang dihasilkan oleh generator, sehingga pada pengujian ini dilakukan perhitungan diameter generator pada posisi putaran generator 1500 rpm dan 3000 rpm. Karena dengan mengetahui diameter generator kita dapat mengetahui besarnya putaran generator. Pada kondisi 1500 rpm maka diameter generator diketahui 19,17 cm dan pada kondisi 3000 rpm diameter generator sebesar 9,62 cm. Tetapi pada kenyataannya diameter generator yang dipakai kurang dari standar kondisi putaran generator, baik pada kondisi 1500 rpm maupun 3000 rpm.
VII.
Daftar Pustaka Wiranto, Arismunandar. 1997. Penggerak Mula Turbin. Penerbit ITB. Bandung. Maridjo, Drs. 1995. Petunjuk Praktikum Mesin Konversi. Pusat Pengembangan Pendidikan Politeknik. Bandung.
: Bpk. Aceng Daud : Rodhotul Jannah : 05221053 :3A : Fitrian Kustanti (07221078) Budi Nugraha (07221008) Gilang langen Tresna (07221012) Yuda Dwian P (07221030)