PENGISIAN KAPASITOR
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013
B. Alat dan Bahan 1. Kapasitor 2. Hambatan listrik 3. Voltmeter 4. Stopwatch 5. Power suplay 6. Kabel penghubung
C. Dasar teori Kapasitor adalah piranti yang berguna untuk menyimpan muatan dan energy. Kapasitor terdiri dari dua konduktor yang berdekatan tetapi terisolasi satu sama lain dan membawa muatan yang sama besar dan berlawanan. Kapasitor yangsering digunakan adalah kapasitor keeping sejajar yang menggunakan dua keeping konduktor sejajar. Keeping-keping terhubung dengan piranti yang bermuatan, contohnya baterai. Muatan dipindahkan dari satu konduktor ke konduktor lainya sampai sampai perbedaan potensial antara konduktor-konduktor, akibat muatan-muatan yang sama dan berlawanan tanda yang yang miliki konduktor-konduktor tersebut, sama dengan beda potensial antara ujung-ujung baterai. Jumlah muatan pada keeping bergantung pada pada perbedaan potensial dan pada geometri pada kapasitor.(Paul A.Tipler,2001) Kapasitansi adalah suatu ukuran dari kapasitas penyimpanan muatan untuk suatu perbedaan potensial tertentu. Dimana dirumuskan sebagai berikut:
C Q dimana C= kapasitansi (F) V
Q= muatan (C) V=beda potensial (V) Sebuah kapasitor yang bermuatan menyimpan energi listrik melalui pengisian kapasitor. Energi yang tersimpan pada kapasitor akan sama dengan kerja yang dilakukan untuk memuatinya. Efek total pemuatan kapasitor adalah memindahkan muatan dari suatu pelat dan menambahkannya ke pelat lain. Kapasitor tidak langsung menjadi bermuatan namun diperlukan waktu. Makin banyak muatan yang sudah ada pada pelat, makin besar kerja yang dibutuhkan untuk menambahkannya. Tegangan kapasitor sebanding dengan berapa banyak muatan yang telah diakumulasinya Q=CV, sehingga tegangan bertambah selama proses permuatan dari nol ke nilai akhirnya (Douglas C, Giancoli.2001:49) Kapasitor dapat mengalirkan arus listrik bolak-balik (AC), tetapi tidak dapat mengalirkan arus listrik searah (DC). Namun demikian jika suatu kapasitor diberi beda
tagangan listrik DC dapat mengalirkan arus listrik, selama kapasitor tersebut belum penuh muatan listrik. Untuk mengisi muatan listrik pada kapasitor diperlukan waktu, semakin besar kapasitas kapasitor dan hambatan listrik pada rangkaian akan semakin lama waktu pengisiannya. Perhatikan rangkaian yang terdiri atas sumber tegangan DC, hambatan listrik (R), dan kapasitor dengan kapasitas C, I R
Vc
Arus yang mengalir pada hambatan R sebesar I . waktu yang diperlukan untuk mengisi kapasitor adalah dapat dicari dengan persamaan:
V IR VC V dq R VC dt
ln
V Vc t V RC
t
V Vc e RC V
Vc V Ve
t RC
Keterangan : V = teganagn sumber (volt) R = hambatan listrik (ohm;) C = kapasitas kapasitor (F) t = waktu pengisian kaapsitor (s).(Tim fisika dasar, 2013). Proses pengisian kapasitor adalah sebagai berikut : Pada saat saklar / switch ditekan maka kapasitor akan membentuk loop tertutup dengan battery, maka kapasitor akan melakukan pengisian sampai dengan tegangan pada kapasitor sama dengan tegangan pada baterai. Sedangkan pengosongan kapasitor mekanismenya adalah pada saat saklar / switch dilepas maka polaritas positf kapasitor akan terhubung singkat dengan polaritas negatif kapasitor, maka kapasitor akan
melakukan pengosongan muatan sampai dengan tegangan pada kapasitor habis, dapat dilihat pada tampilan grafiknya. (yosmedia , 2010)
V 12V C 100F 10 4 F
Vc
No 1
Vc percobaan(V) 2,62
Vc perhitungan (V)
VC1 V Ve
t RC 5 219 103.10 4
VC1
VC1 6,94%
VC1 12 12.0,79588
t RC 10 219103.10 4
VC 2 V Ve
VC 2
VC 2 12 12e VC 2 4,40
VC 2 0,23%
VC 2 12 12.0,63342
5,81
VC 3 V Ve
t RC 15 219103.10 4
VC 3
VC 3 12 12e VC 3 5,95
4 6,84
VC 3 2,35%
VC 3 12 12.0,50412
VC 4 V Ve
t RC 20 219103.10 4
VC 4
VC 4 12 12e VC 4 7,19
5 7,91
VC 4 4,87%
VC 4 12 12.0,40122
VC 5 V Ve
t RC 25 219103.10 4
VC 5
VC 5 12 12e VC 5 8,17
6 8,69
VC 5 3,18%
VC 5 12 12.0,31932
VC 6 V Ve
t RC 30 219103.10 4
VC 6
VC 6 12 12e VC 6 8,95
7 9,42
VC 6 2,91%
VC 6 12 12.0,25414
Vc 7 V Ve
t RC 35 219103.10 4
VC 7
VC 7 12 12e VC 7 9,57
8 9,94
VC 7 1,57%
VC 7 12 12.0,20226
VC 8 V Ve
t RC 40 219103.10 4
VC 8
VC 8 12 12e VC 8 10,07
9 10,33
VC 8 1,29%
VC 8 12 12.0,16098
VC 9 V Ve
t RC 45 219103.10 4
VC 9
VC 9 12 12e VC 9 10,46
10 10,70
VC 9 1,24%
VC 9 12 12.0,12812
VC10 V Ve
t RC 50 219103.10 4
VC10
VC10 0,74%
VC10 12 12.0,10197
No 1
Vc percobaan(V) 1,39
Vc perhitungan (V)
VC1 V Ve
t RC 5 392 103.10 4
VC1
VC1 3,47%
VC1 12 12.0,88025
t RC 10 392103.10 4
VC 2 V Ve
VC 2
VC 2 12 12e VC 2 2,70
3 3,57
VC 2 7,41%
VC 2 12 12.0,77484
t RC 15 392103.10 4
VC 3 V Ve
VC 3
VC 3 12 12e VC 3 3,82
4 4,42
VC 3 6,54%
VC 3 12 12.0,68205
t RC 20 392103.10 4
VC 4 V Ve
VC 4
VC 4 12 12e VC 4 4,80
5 5,47
VC 4 7,92%
VC 4 12 12.0,60037
VC 5 V Ve
t RC 25 392103.10 4
VC 5
VC 5 12 12e VC 5 5,66
6 6,20
VC 5 3,36%
VC 5 12 12.0,52848
t RC 30 392103.10 4
VC 6 V Ve
VC 6
VC 6 12 12e VC 6 6,42
7 6,93
VC 6 3,43%
VC 6 12 12.0,46519
t RC 35 392103.10 4
Vc 7 V Ve
VC 7
VC 7 12 12e VC 7 7,09
8 7,42
VC 7 2,26%
VC 7 12 12.0,40948
t RC 40 392103.10 4
VC 8 V Ve
VC 8
VC 8 12 12e VC 8 7,68
VC 8 3,39%
VC 8 12 12.0,36045
8,19
VC 9 V Ve
t RC 45 392103.10 4
VC 9
VC 9 12 12e VC 9 8,19
10 8,53
VC 9 0%
VC 9 12 12.0,31728
t RC 50 392103.10 4
VC10 V Ve
VC10
VC10 1,39%
VC10 12 12.0,27929
No 1
Vc percobaan(V) 1,47
Vc perhitungan (V)
VC1 V Ve
t RC 5 464 103.10 4
VC1
VC1 20,49%
VC1 12 12.0,89784
t RC 10 464103.10 4
VC 2 V Ve
VC 2
VC 2 12 12e VC 2 2,33
3 3,61
VC 2 3,86%
VC 2 12 12.0,80612
t RC 15 464103.10 4
VC 3 V Ve
VC 3
VC 3 12 12e VC 3 3,32
4 4,51
VC 3 8,74%
VC 3 12 12.0,72377
t RC 20 464103.10 4
VC 4 V Ve
VC 4
VC 4 12 12e VC 4 4,20
5 5,48
VC 4 7,38%
VC 4 12 12.0,64984
VC 5 V Ve
t RC 25 464103.10 4
VC 5
VC 5 12 12e VC 5 5,00
VC 5 9,60%
VC 5 12 12.0,58345
6,19
VC 6 V Ve
t RC 30 464103.10 4
VC 6
VC 6 12 12e VC 6 5,71
7 6,91
VC 6 8,41%
VC 6 12 12.0,52385
t RC 35 464103.10 4
Vc 7 V Ve
VC 7
VC 7 12 12e VC 7 6,36
8 7,48
VC 7 8,65%
VC 7 12 12.0,47033
t RC 40 464103.10 4
VC 8 V Ve
VC 8
VC 8 12 12e VC 8 6,93
9 8,00
VC 8 7,94%
VC 8 12 12.0,42228
t RC 45 464103.10 4
VC 9 V Ve
VC 9
VC 9 12 12e VC 9 7,45
10 8,54
VC 9 7,38%
VC 9 12 12.0,37915
t RC 50 464103.10 4
VC10 V Ve
VC10
VC10 7,96%
VC10 12 12.0,34042
Untuk R2=392 k
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Vc percobaan (volt) 1,39 2,50 3,57 4,42 5,47 6,20 6,93 7,42 8,19 8,53 Vc perhitungan (volt) 1,44 2,70 3,82 4,80 5,66 6,42 7,09 7,68 8,19 8,65 t (s) 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
Untuk R3=464 k
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Vc percobaan (volt) 1,47 2,42 3,61 4,51 5,48 6,19 6,91 7,48 8,00 8,54 Vc perhitungan (volt) 1,22 2,33 3,32 4,20 5,00 5,71 6,36 6,93 7,45 7,91 t (s) 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
F. Jawaban Pertanyaan 1. Buat grafik hubunganVC dengan t Jawab : a. Grafik hubungan antara Vc dan waktu pengisian kapasitor pada R= 219 k
G. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis diatas bisa disimpulkan bahwa: a. Proses pengisian kapasitor terjadi pada rangkaian tertutup. Dimana pada saat saklar pada posisi ON maka arus I dari sumber akan mengalir melalui hambatan R menuju ke kapasitor C. Tegangan pada kapasitor Vc akan naik seiring dengan lamanya waktu pengisian pada kapasitor. Semakin lama waktu pengisiannya maka Vc pada kapasitor akan semakin naik. Kapasitor akan terisi oleh muatan listrik. Dan ketika tegangan kapasitor dengan tegangan sumber sama, Vc = Vs maka arus yang mengalir akan berhenti (I=0). Kemudian untuk pengosongan kapasitor dilakukan dengan cara mematikan saklar secara langsung atau menghubung singkatkan rangkaian sehingga tidak ada tegangan yang mengalir dari sumber ke kapasitor. Sehingga arus yang mengalir akan berlawanan dengan arus semula ketika pegisian kapasitor akibatnya, Vc pada kapasitor akan turun sampai arus yang mengalir berhenti ( I=0). b. Besar beda tegangan kapasitor berdasarkan percobaan dan perhitungan setiap kenaikan waktu pengisian, yaitu setiap 5 detik adalah sebagai berikut :
No R1= 219 k Vc prh 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 2,62 V 4,39 V 5,81 V 6,84 V 7,91 V 8,69 V 9,42 V 9,94 V 10,33 V 10,70 V Vc Htg 2,45 V 4,40 V 5,95 V 7,19 V 8,17 V 8,95 V 9,57 V 10,07 V 10,46 V 10,78 V Vc (%) 6,94 0,23 2,35 4,87 3,18 2,91 1,57 1,29 1,24 8,74 R1= 392 k Vc prh 1,39 V 2,50 V 3,57 V 4,42 V 5,47 V 6,20 V 6,93 V 7,42 V 8,19 V 8,53 V Vc Htg 1,44 V 2,70 V 3,82 V 4,80 V 5,66 V 6,42 V 7,09 V 7,68 V 8,19 V 8,65 V Vc (%) 3,47 7,41 6,54 7,92 3,36 3,43 2,26 3,39 0 1,39 R1= 464 k Vc prh 1,47 V 2,42 V 3,61 V 4,51 V 5,48 V 6,19 V 6,91 V 7,48 V 8,00 V 8,54 V Vc Htg 1,22 V 2,33 V 3,32 V 4,20 V 5,00 V 5,71 V 6,36 V 6,93 V 7,45 V 7,91 V Vc (%) 20,49 3,86 8,74 7,38 9,60 8,41 8,65 7,94 7,38 7,96
H. Pembahasan Berdasarkan percobaan yang berjudul pengisian kapasitor ini bertujuan antara lain untuk menunjukkan proses pengisian dan pengosongan kapasitor dan menentukan tegangan kapasitor berkaitan dengan waktu pengisian dan hambatan listrik. Dimana dalam percobaan kali ini, kami menggunakan tegangan sumber sebagai variabel kontrolnya yaitu sebesar 12 V. Selain itu varibel kontrol lainya adalah hambatan dimana erdapat 3 hambatan yaitu 219 k , 392 k, dan 464 k. dari ketiga hambatan tersebut kami akan melakukan percobaan pengisian dan pengosongan kapasitor yang hubunganya dengan lamanya waktu pengisian kapasitor dan hambatan. Dari masing-masing hambatan kami ambil sepuluh data untuk setiap kenaikan 5 detiknya. Jadi untuk setiap satu hambatan lama pengisianya adalah 50 detik dan setiap 5 detik sekali kami catat hasil kenaikan tegangan pada kapasitornya. Untuk mencari tegangan pada kapasitor (Vc) akibat pengisian, berdasaran analisis perhitungan dapat menggunakan persamaan :
Vc V Ve
t RC
Vc
Pertama adalah mengambil data untuk yang R= 219 k. berdasarkan percobaan ternyata diperoleh hasil Vc yang semakin naik seiring lamanya waktu pengisian. Dengan perbedaan sebagai berikut :
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Vc percobaan (volt) 2,62 4,39 5,81 6,84 7,91 8,69 9,42 9,94 10,33 10,70 Vc perhitungan (volt) 2,45 4,40 5,95 7,19 8,17 8,95 9,57 10,07 10,46 10,78 Vc(%) 6,94 0,23 2,35 4,87 3,18 2,91 1,57 1,29 1,24 8,74
Kemudian untuk hambatan yang kedua yaitu R2= 392 k diperoleh perbedaan sebagai berikut :
No 1 2 3 4 Vc percobaan (volt) 1,39 2,50 3,57 4,42 Vc perhitungan (volt) 1,44 2,70 3,82 4,80 Vc(%) 3,47 7,41 6,54 7,92
5 6 7 8 9 10
Tetapi secara keseleuruhan jika dilihat data hasil percobaan langsung dengan hasil perhitungan diperoleh hasil yang hampir sama meskipun terdapat perbedaan prosentase selisihnya. Jika prosentase selisihnya semakin kecil, berarti prosentase kebenaranya antara praktik dengan teori semakin besar. Hal ini dapat dilihat dari analisis grafik yang menunjukkan perolehan grafik antara Vc percobaan dan Vc perhitungan hampir sama. Dan bentuk grafik linier tersebut menunjukkan bahwa hasil percobaan menunjukkan tegangan pada kapasitor akan naik seiring dengan lamanya waktu pengisian kapasitor. Jadi hubungan antara tegangan kapasitor dengan waktu pengisian adalah berbanding lurus, tetapi jika hubungan Vc kapasitor dengan hambatan berbanding terbalik. Hal ini sesuai dengan persamaan yang ada yaitu C
Q Q dan dibuktikan dengan data V IR
percobaan ternyata semakin besar hambatan yang dilalui sumber untuk mengisi tegangan pada kapasitor meskipun waktunya sama dengan hambatan yang lainya, untuk hambatan yang besar hasil Vc kapasitornya semakin kecil. Kemudian mengenai mekanisme pengisian kapasitor seperti yang dijelaskan pada kesimpulan yaitu ketika saklar dalam keadaan on maka secara otomatis akan terjadi pengisian tegangan ke kapasitor. Dan tegangan pada kapasitor akan naik seiring dengan lamanya waktu pengisiannya juga. Kapasitor akan terisi oleh muatan listrik. Dan ketika tegangan kapasitor dengan tegangan sumber sama, Vc = Vs maka arus yang mengalir akan berhenti (I=0). Kemudian untuk pengosongan kapasitor dilakukan dengan cara mematikan saklar secara langsung atau menghubung singkatkan rangkaian sehingga tidak ada tegangan yang mengalir dari sumber ke kapasitor. Sehingga arus yang mengalir akan
berlawanan dengan arus semula ketika pegisian kapasitor akibatnya, Vc pada kapasitor akan turun sampai arus yang mengalir berhenti ( I=0). Perbedaan hasil percobaan dan perhitungan langsung ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain : 1. Ketika pengosongan kapasitor skala tidak tepat menunjukkan skala nol. Sehingga akan berpegaruh pada hasil pengukuran. 2. Karena selang waktu yang kita gunakan cukup singkat yaitu tiap 5 detik sekali, sedangkan skala terus berjalan dan dapat dimungkinkan hasil yang diperoleh tidak atau belum tepat dengan waktunya. 3. Karena hambatan sudah diketahui dan tidak diukur secara langsung dimungkinkan dapat berbeda dengan hasil yang diketahui sehingga akan mempengaruhi pada hasil perhitungannya. 4. Pembulatan angka pada saat perhitungan.
I. Daftar Pustaka
Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Jilid 2 Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.
Tim Fisika Dasar. 2013. Petunjuk Praktikum Pengantar lastrik magnet dan Optika. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA UNY.
Tipler, Paul A. 2001. Fisika, Jilid 2. Alih bahasa, Bambang Soegijono. Jakarta: Erlangga.