A
DATA ORGANISASI PERUSAHAAN
A.1.
Latar Belakang Perusahaan 1. Umum CV. TRI MATRA DISAIN terbentuk dengan dilandasi sikap kerjasama dan keinginan mengembangkan diri bersama serta tanggungjawab profesi, dimana didalamnya tergabung beberapa sumber daya manusia dengan berbekal ilmu pengetahuan dan profesionalisme yang tinggi. CV. TRI MATRA DISAIN adalah badan usaha Jasa Konsultansi yang didirikan pada Tanggal 27 Januari 1992 di Denpasar - Bali dengan lingkup layanan Bidang Sipil, Arsitektur, Tata Lingkungan, Mekanikal dan Elektrikal. Disisi lain, CV. TRI MATRA DISAIN didirikan dengan tujuan untuk memberikan jangkauan pelayanan yang lebih luas di bidang jasa konsultansi serta mengantisipasi perkembangan pembangunan yang ada. Perkembangan dunia usaha jasa konsultasi yang sejalan dengan laju pembangunan bangsa dituntut adanya sumber daya manusia yang handal dengan profesionalisme tinggi dalam usaha peningkatan kualitas pembangunan. Meningkatnya profesionalisme telah mampu mengikuti perkembangan pembangunan, hal ini menyebabkan semakin meningkatnya mutu layanan yang diberikan dibidang jasa konsultasi. Dalam meningkatkan mutu pelayanan CV. TRI MATRA DISAIN didukung oleh sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam bidangnya masing-masing. Serta dalam hal penanganan berbagai masalah pekerjaan, CV. TRI MATRA DISAIN ada dalam posisi untuk mendapatkan
1
solusi teknik terbaik dan pendekatan ekonomis untuk masing-masing penyelesaian permasalahan. CV. TRI MATRA DISAIN adalah badan usaha Jasa Konsultansi yang didirikan pada tanggal 20 April 1984 di Denpasar - Bali dengan lingkup layanan Bidang Sipil, Arsitektur, Tata Lingkungan, dan Mekanikal dan Elektrikal. Konsultan ini didirikan dengan tujuan untuk berpartisipasi dan mendukung pelaksanaan pembangunan daerah dan nasional khususnya dalam memberikan pelayanan di bidang jasa konsultansi. 2. Data Administrasi Data data administrasi yang akan kami presentasikan adalah bertujuan untuk memudah bagi pengguna jasa yang akan mempercayakan kepada kami untuk melaksanakan pekerjaan. Data Administrasi CV. TRI MATRA DISAIN adalah sebagai berikut : Nama Perusahaan Bentuk Badan Usaha Alamat Kantor Pusat Akte Pendirian Perusahaan : CV. TRI MATRA DISAIN : Perseroan Komanditer : Jalan Tunggul Ametung I/9 Denpasar Bali : No. 63 Tanggal 27 Januari 1992 Notaris Amir Sjarifudin, SH. Akte Perubahan : Nomor 39 Mei 2007 Notaris Ida Ayu Dwi Lestari, SH. NPWP Perusahaan Ijin Usaha Keanggotaan Profesi : No. 01.543.621.5-901.000 : IUJK No. 2203.1.91.92.01153 : INKINDO No. 5049/P/0057.BL (Anggota Penuh)
2
: No. A008-2-BL71-000007
Untuk operasional perusahaan CV. TRI MATRA DISAIN dilakukan oleh beberapa pengurus perusahaan yang memiliki pengalaman manajemen dan pengalaman teknis yang di koordinir oleh seorang Direktur. A.2. Struktur Organisasi Perusahaan Struktur Organisasi Perusahaan CV. Tri Matra Disain seperti tergambar pada diagram berikut.
DIREKTUR
DIVISI
PERENCANAAN TEKNIK
DIVISI
PENGAWASAN TEKNIK
DIVISI
ADMINISTRASI
PROYEK
B
DATA PENGALAMAN PERUSAHAAN
B.1.
Pengalaman Perusahaan. Dalam perkembangan dunia usaha khususnya dalam bidang jasa konsultansi bersama ini pula kami prsentasikan jenis pekerjaan sejenis yang pernah ditangani sesuai dengan Bidang dan Sub Bidang Layanan yang dimiliki meliputi Bidang Sipil Sub Bidang Prasarana Keairan seperti Perencanaan dan Pengawasan Embung, Sistem Irigasi, Sarana dan Prasarana Penyediaan Air Baku, untuk bidang Teknik Lingkungan seperti penyusunan RIS Kabupaten Jembrana, AMDAL, UKL & UPL dan Perencanaan Kota dan Wilayah.
B.2.
Pengalaman dalam Jasa Inspeksi Teknis/Supervisi Bidang Sipil Keairan Bidang Sipil Sub Bidang Prasarana Keairan. Dalam bidang pengembangan dan
pengelolaan sumber daya air CV. TRI MATRA DISAIN telah berpengalaman
dalam perencanaan embung, bendung, sistem penyediaan air baku, jaringan irigasi,
pengamanan pantai dan pengendalian banjir dan bangunan air lainnya. Untuk pekerjaan Advisory RIS SPAM, CV. TRI MATRA DISAIN telah melaksanakan kegiatan sejenis pada tahun 2011 dari Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali, Satker Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum Bali yaitu Konsultan Advisory Perencanaan Teknis dan RIS yang mencakup dua perencanaan RIS SPAM yaitu RIS SPAM Kabupaten Tabanan dan RIS SPAM Kabupaten Jembrana. Untuk perencanaan Embung untuk rencana penyediaan air baku, CV. TRI MATRA DISAIN telah melaksanakan kegiatan perencanaan dari Dinas
4
Pekerjaan Umum Kabupaten karangasem yaitu Perencanaan Embung Lean di Kecamatan Kubu Kabupaten Karangasem, dengan lingkup pekerjaan yaitu
survei topografi, investigasi geoteknik, perencanaan detail embung dan bangunan penunjang, rencana biaya konstruksi dan penyusunan O & P. Perencanaan pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi meliputi
Perencanaan Rehabilitasi Jaringan Irigasi D,I Manduang di Kabupaten Klungkung. Adapun lingkup kegiatan yang dilakukan meliputi survei inventarisasi kondisi eksisting jaringan, survei sosial ekonomi pertanian, survei kelembagaan, perencanaan pola tanam, perencanaan detail bangunan dan jaringan irigasi dan penyusunan biaya konstruksi Pengalaman dibidang perencanaan
Kabupaten Karangasem. Dalam Bidang Sipil CV. TRI MATRA DISAIN juga telah berpengalaman dalam desain teknis dan jasa`survei sebagai berikut : 1. Desain Teknis Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Air diantaranya : Desain Sistem Penyediaan Air Bersih Telagawaja Di
Kabupaten Karangasem. Desain Pengamanan Pantai di Nusa Penida Survei Geolistrik untuk Pengembangan Air Tanah di Kabupaten Buleleng. 2. Desain Teknis Sarana Transportasi diantaranya :
5
Detail Desain Ruas Jalan Kawasan Pedesaan di Kabupaten Karangasem, dan Kabupaten Buleleng Provinsi Bali.
Master Plan Pengembangan Pelabuhan Benoa. Master Plan Utilitas Kawasan Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung.
3. Jasa
Survei
Geohidrologi diantaranya :
Survei Geolistrik Untuk Pengembangan Air Tanah di Kawasan Wisata Batuampar Kabupaten Buleleng.
Bidang Arsitektur Untuk Desain Teknik dan Supervisi Konstruksi Bidang Arsitektur, baik Arsitektur Gedung,
Landscape, Interior dan Ekterior CV. TRI MATRA DISAIN didukung oleh Arsitektur Tradisional Bali dan Arsitektur Modern dan telah menghasilkan beberapa desain Villa, Hotel, dan Gedung Kantor Instansi Pemerintah, diantaranya : Desain Villa The Bale di
Review Desain Arsitektur dan Supervisi Konstruksi Cafe dan Restoran The Wave Inna Kuta Beach Hotel Kuta Bali.
Desain
Interior
Villa
di
Canggu Bali. Desain Gedung Kantor PT. Swadarma Indotama Finance Denpasar - Bali Dalam bidang Perencanaan Kota dan Wilayah CV. TRI MATRA DISAIN telah memiliki pengalaman dalam penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Studi Penataan Kawasan. Dan pengalaman lainnya di bidang pengembangan dan pengelolaan sumber daya air yang telah banyak dilakukan dalam eksistinsinya di bidang jasa konsultan ditunjukkan pada bagian B mengenai uraian Pengalaman Perusahaan pada Data Teknis ini. Disamping itu CV. TRI MATRA DISAIN telah menyelesaikan beberapa paket pekerjaan. Bersama ini kami lampirkan daftar pengalaman perusahaan untuk pekerjaan sejenis selama periode 10 ( Sepuluh ) tahun terakhir Khusus pengalaman dalam Bidang Tata Lingkungan
LINGKUP LAYANAN
4
LOKASI
5
PERIODE
6
MITRA KERJA
9
- Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Cipta Karya - PPK Pembinaan Pelaksanaan Penataan Ruang Daerah II
Kodya Denpasar
15,00
446.363.000,00
- Pemerinah Provinsi Bali Bidang Tata Ruang Dan Cipta Karya - Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali
Kab. Gianyar
12,00
96.745.000,00
- Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Cipta Karya - PPK Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum Bali
Kampanye Publik
Provinsi Bali
5,00
96.745.000,00
Perencanaan Pengamanan Mata Air Jehem Mata Air Tirta Bulan Dan Mata Air Tirta Rare di Kabupaten Bangli
Kab. Bangli
9,50
112.546.000,00
Perencanaan Teknik Sistem Penyediaan Air Minum Telaga Waja Di Kec. Bebandem Kab. Karangasem
Kab. Karangasem
16,50
213.408.000,00
- Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Cipta Karya - PPK Pembinaan Penataan Bangunan Dan Lingkungan, Satker Penataan Bangunan Dan Lingkungan Bali - Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Cipta Karya - PPK Pembinaan Penataan Bangunan Dan Lingkungan, Satker Penataan Bangunan Dan Lingkungan Bali
Provinsi Bali
19,00
335.357.000,00
Kab. Gianyar
30,00
479.165.000,00
- Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Cipta Karya - PPK Pembinaan Penataan Bangunan Dan Lingkungan, Satker Penataan Bangunan Dan Lingkungan Bali - Departemen Pekerjaan Umum Dirjen SDA Balai Wilayah Sungai Bali-Penida - PPK Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air - Departemen Pekerjaan Umum Dirjen SDA Balai Wilayah Sungai Bali-Penida - PPK Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air - Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Cipta Karya - PPK Pengembangan Infrastruktur PLP Satker Pengembangan PLP Bali
Kab. Buleleng
10,00
236.989.000,00
Monitoring dan Evaluasi Tahunan Embung Seraya Timur dan Muntig di Kabupaten Karangasem
Kab. Karangasem
10,50
184.706.000,00
10
Monitoring dan Evaluasi Garis Pantai dan Kinerja Bangunan Pengamanan Pantai di Kab. Gianyar dan Kab. Klungkung
Kab. Klungkung
9,00
184.277.000,00
11
Provinsi Bali
22,00
668.222.000,00
12
- Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Cipta Karya - PPK Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum Bali
Kab. Karangasem
14,00
372.350.000,00
13
- Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Cipta Karya - PPK Pengembangan Infrastruktur PLP Satker Pengembangan PLP Bali
Kab. Buleleng
11,00
167.975.000,00
14
- Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Cipta Karya - PPK Pembinaan Teknis, Pengembangan Permukiman, Satker Pengembangan Kawasan Permukiman Bali. - Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Sumber Daya Air - Pejabat Pembuat Komitmen Perencanaan dan Program, Satuan Kerja Balai Wilayah Sungai Bali-Penida - Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Cipta Karya - PPK Pengembangan Infrastruktur PLP Satker Pengembangan PLP Bali
Penyusunan Rencana Tindak Penanganan Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan Kabupaten Tabanan.
Kab. Tabanan
12,00
167.975.000,00
15
Kab. Jembrana
20,50
236.665.000,00
16
Kab. Karangasem
16,00
236.665.000,00
17
- Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Cipta Karya - PPK Pengembangan Infrastruktur PLP Satker Pengembangan PLP Bali
Kota Denpasar
6,00
74.360.000,00
18
- Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Cipta Karya - PPK Pengembangan Infrastruktur PLP Satker Pengembangan PLP Bali
Kab. Karangasem
8,50
171.435.000,00
19
- Pemerinah Kabupaten Buleleng Kantor Lingkungan Hidup - PPK / PA Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng - Pemerintah Kota Denpasar Badan Perencanaan Pembanguan Daerah - Kepala Bappeda Kota Denpasar, selaku PA/Pengguna Barang
Kab. Buleleng
4,50
39.600.000,00
20
Penyesuaian Kajian Teknis dan Draft Raperda RDTR Kecamatan Denpasar Timur
Kota Denpasar
7,00
86.410.000,00
21
- Pemerintah Kabupaten Badung Dinas Cipta Karya - PPK Kegiatan Pemutakhiran/ Updating Data Sarana dan Prasarana Pendidikan - Pemerintah Prov. Bali Dinas Pekerjaan Umum - Kepala Bidang Tata Ruang dan Cipta Karya selaku Kuasa PA / Pengguna Barang DPU. Prov. Bali - Pemerintah Kabupaten Badung Badan Lingkungan Hidup - Kepala Badan Lingkungan Hidup Kab. Badung selaku Pejabat Pengguna Anggaran Kegiatan Pemantauan Kualitas Lingkungan dengan Pek. Pemeriksaan Kualitas Lingkungan - Pemerintah Prov. Bali Badan Lingkungan Hidup - Kegiatan Pengendalian Sampah - Kementrian Pekerjaan Umum Dirjen Cipta Karya - PPK Penataan Lingkungan Permukiman (PLP) Sakter Penataan Bangunan dan Lingkungan Bali
Kabupaten Badung
3,00
48.999.000,00
22
Kab. Karangasem
12,00
166.863.000,00
23
Kab. Badung
14,00
97.900.000,00
24
9,00
71.967.000,00
25
Kab. Gianyar
13,00
244.483.000,00
10
26
- Pemerintah Kabupaten Badung Dinas Cipta Karya - PPK Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Pemanfaatan Ruang di Kabupaten Badung - Pemerintah Prov. Bali Dinas Pekerjaan Umum - Kepala Bidang Tata Ruang dan Cipta Karya selaku Kuasa PA / Pengguna Barang DPU. Prov. Bali - Pemerintah Prov. Bali Dinas Pekerjaan Umum - Kepala Bidang Tata Ruang dan Cipta Karya selaku Kuasa PA / Pengguna Barang DPU. Prov. Bali - Pemerintah Prov. Bali Dinas Pekerjaan Umum - Kepala Bidang Tata Ruang dan Cipta Karya selaku Kuasa PA / Pengguna Barang DPU. Prov. Bali - Pemerintah Kab. Tabanan Kantor Lingkungan Hidup - Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Tabanan - Pemerintah Kab. Buleleng Kantor Lingkungan Hidup - PPK/Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng - Pemerintah Prov. Bali Dinas Pekerjaan Umum - Kepala Bidang Pertambangan - Departemen Pekerjaan Umum Dirjen Cipta Karya - PPK Pengembangan Infrastruktur Metropolitan - Departemen Pekerjaan Umum Dirjen SDA Balai Wilayah Sungai Bali-Penida - PPK Perencanaan dan Program
Kabupaten Badung
7,00
34.903.000,00
27
Kab. Karangasem
10,00
97.927.000,00
28
Perencanaan Air Minum Desa Duda, Duda Timur dan Kec. Sidemen Kab. Karangasem
Kab. Karangasem
11,90
291.000.000,00
29
Kab. Karangasem
15,30
341.000.000,00
30
Kab. Tabanan
9,50
74.497.500,00
31
Kab. Buleleng
7,40
87.505.000,00
32
Kab. Karangasem
93.893.000,00
33
14,00
283.459.000,00
34
Kab. Karangasem
17,50
284.234.000,00
11
35
- Departemen Pekerjaan Umum Dirjen Cipta Karya - Direktorat PBL - PPK Pembinaan Teknis Bangunan Gedung (PTBG) Satker Penataan Bangunan dan Lingkungan Bali - Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Klungkung - Kepala Dinas Pekerjaan Umum Selaku Pejabat Pembuat Komitmen - Pemerintah Prov. Bali Dinas Pekerjaan Umum - Kepala Bidang Sumber Daya Air selaku Kuasa PA /Kuasa Pengguna Barang DPU. Prov. Bali - Pemerintah Prov. Bali Dinas Pekerjaan Umum - Pemerintah Kabupaten Badung Dinas Cipta Karya - Kepala Dinas Cipta Karya Kabupaten Badung - Pemerintah Kab. Karangasem Dinas Pekerjaan Umum - Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kab. Karangasem / Pengguna Anggaran - Pemerintah Kab. Karangasem Dinas Pekerjaan Umum - Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kab. Karangasem / Pengguna Anggaran Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Klungkung
13,00
211.524.000,00
36
Kab. Klungkung
4,00
30.336.000,00
37
Kab. Buleleng
6,50
88.716.000,00
38
Pembuatan Ded Sistem Distribusi Air Bersih Telaga Waja Penyusunan Database Kegiatan Keciptakaryaan
Kab. Karangasem
13,20
225.420.000,00
39
5,00
44.660.000,00
40
Perencanaan Teknis Kegiatan Perbaikan Irigasi Subak di Kec. Manggis dan Abang
Kab. Karangasem
5,00
34.806.000,00
41
DED Perencanaan Jaringan Air Bersih / Air Minum di Kecamatan Selat dan Sidemen
Kab. Karangasem
3,00
29.914.000,00
42
Kab. Klungkung
10,00
120.350.000,00
43
- Dep. Pekerjaan Umum - UPT Balai Pengelolaan Infrastruktur Kawasan Bali Utara
4,50
39.395.000,00
12
44
- Departemen Pekerjaan Umum Dirjen Cipta Karya - PPK Pengembangan Infrastruktur Persampahan dan Sanitasi SARBAGITA
Kawasan SARBAGITA
3,00
46.420.000,00
45
- Departemen Pekerjaan Umum - Satker Pengembangan penyehatan Lingk Permukiman Bali - Pemerintah Prov. Bali Badan Lingkungan Hidup - (BLH) - Pemerintah Prov. Bali Dinas Pekerjaan Umum - Kepala Bidang Pertambangan - Pemerintah Kab. Buleleng Kantor Lingkungan Hidup - Departemen Pekerjaan Umum - Dirjen Cipta Karya Satker Pengembangan Persampahandan Sanitasi Sarbagita - Dep. Pekerjaan Umum Dirjen SDA Balai Wilayah Sungai Bali-Penida - PPK Perencanaan dan Program - Dep. Pekerjaan Umum Dirjen SDA Balai Wilayah Sungai Bali-Penida - PPK Perencanaan dan Program - Pemerintah Prov. Bali Badan Perenc. Pemb. Bali
3,90
95.865.000,00
46
5,50
19.900.000,00
47
Pembuatan DED Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Kab. Bangli
Kab. Bangli
13,00
173.283.000,00
48
Penyusunan Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Buleleng Outline Plan Drainase Kawasan Kuta
Kab. Buleleng
125.050.000,00
49
- Bidang Inspeksi Teknis Kawasan Kuta dan Bidang Inspeksi Teknis Kab. Badung
6,50
93.797.000,00
50
Kab. Buleleng
12,00
172.227.000,00
51
Studi Evaluasi Sistem Penyedian Air Baku Mata Air Pejarakan di Kab. Buleleng
Kab. Buleleng
14,50
174.718.000,00
52
Iventarisasi Kerusakan dan Bangunan Pengaman Pantai Serta Teknis Pengamanan Abrasi Pantai di Prov. Bali Pemantuan pemanfaatan ruang kawasan strategis Kota Denpasar, Kab. Tabanan, Kab, Badung
20,00
238.060.000,00
53
- Pemerintah Provinsi Bali Dinas Pekerjaan Umum - Kuasa Pengguna Anggaran/Pengguna Barang DPU. Provinsi Bali - Pemerintah Prov. Bali Dinas Pekerjaan Umum
7,00
86.806.000,00
54
Monitoring Perkembangan DAS SUB SWS 03.01.15 & 03.01.16 di Kab. Karangasem
Kab. Karangasem
8,50
93.582.000,00
13
55
Kab Gianyar
9,00
47.465.000,00
56
Kab. Bangli
91.762.000,00
57
- Pemerintah Kab. Badung Badan Perencanaan Pembangunan Daerah - Dep. Pekerjaan Umum Dirjen Cipta Karya - Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman Bali/PPK Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan. - Dirjen Cipta Karya Satker PengebanganPersampahan dan Sanitasi Sarbagita - Pemerintah Prov. Bali (Bapedalda) Prov. Bali - Dinas Pekerjaan Umum Kab. Karangasem Dinas Pekerjaan Umum Kab. Karangasem Dinas Pekerjaan Umum Kab. Karangasem - Pemerintah Kabupaten Klungkung Dinas Pekerjaan Umum - Kepala Dinas Pekerjaan Umum / Pengguna Anggaran - Dep. Pekerjaan Umum Dirjen Sumber Daya Air - Kepala Satuan Kerja Sementara Proyek Penyediaan Air Baku Bali
Kab. Badung
8,00
46.596.000,00
58
Penyusunan DED Infrastruktur Pulau Kecil dan Kawasan Perdesaan Tertinggal di Nusa Penida Kabupaten Klungkung
Kab. Klungkung
5,50
89.457.500,00
59
Kota Denpasar
7,00
47.355.000,00
60
Penyusunan Kajian Peraturan Gubenur Tentang Lokasi Pembuangan Limbah FS. Perbaikan Lingkungan Permukiman di Kabupaten Karangasem FS. Rehabilitasi Pantai Penunjang Pariwisata Perencanaan 1 Unit Embung Dusun Lean Desa Bunutan Kecamatan Abang Perencanaan Teknis Rehabilitasi Bendung dan Jaringan Irigasi DI. Cai
9,00
48.190.000,00
61
4,50
59.321.000,00
62
Kab. Karangasem
6,50
59.411.000,00
63
Kab. Karangasem
8,50
84.714.000,00
64
Kab. Karangasem
4,50
75.250.000,00
65
Studi Identifikasi Pra Desain Embung Daerah Kritis Air Kabupaten Buleleng
Kab. Buleleng
6,00
93.582.000,00
14
C
URAIAN PENGALAMAN PERUSAHAAN
Berdasarkan daftar pengalaman kerja pada Bab sebelumnya, maka kami lampirkan uraian pengalaman kerja dari CV. Tri Matra Disain untuk pekerjaan sejenis selama periode 10 ( Sepuluh ) tahun terakhir.
15
1. PENGGUNA JASA 2. NAMA PEKERJAAN 3. LINGKUP PRODUK UTAMA 4 LOKASI PROYEK 5 NILAI KONTRAK 6 NO. KONTRAK 7 WAKTU PELAKSANAAN 8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) ALAMAT NEGARA ASAL 9 JUMLAH TENAGA AHLI
: PPK Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum Bali : Konsultan Advisory Perencanaan Teknis dan RIS : Konsultan Advisory Perencanaan Teknis dan RIS : Kab. Karangasem : Rp372.350.000 : KU.03.08/PKPAM-TMD/120 tanggal 23 Mei 2011 : 23 Mei 2011 s/d 18 Nopember 2011 : : : : Tenaga Ahli Asing : Tenaga Ahli Indonesia : - Orang Bulan : 4 Orang Bulan Jumlah Tenaga Ahli
No. 1. 2. 3. dst. -
Nama Perusahaan -
TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT : No. 1 2 3 4 Team Leader Ahli Air Minum Ahli Kelembagaan Ahli Keuangan Posisi Keahlian - Teknik Sipil / Pengairan/Penyehatan - Teknik Sipil - Hukum - Ekonomi JUMLAH Jumlah Orang Bulan 4,00 4,00 3,00 3,00 14,00
16
1. PENGGUNA JASA 2. NAMA PEKERJAAN 3. LINGKUP PRODUK UTAMA 4 LOKASI PROYEK 5 NILAI KONTRAK 6 NO. KONTRAK 7 WAKTU PELAKSANAAN 8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) ALAMAT NEGARA ASAL 9 JUMLAH TENAGA AHLI
Pejabat Pembuat Komitmen Perencanaan dan Program, Satuan Kerja Balai Wilayah Sungai Bali-Penida
: Studi Pengembangan Pemanfaatan Mata Air Pulesai di Kabupaten Jembrana : Studi Pengembangan Pemanfaatan Mata Air Pulesai di Kabupaten Jembrana : Kab. Jembrana : Rp332.475.000 : HK.02.03/BWS-BP/PPR/09 tanggal 12 Mei 2011 : 12 Mei 2011 s/d 8 Oktober 2011 : : : : Tenaga Ahli Asing : Tenaga Ahli Indonesia : - Orang Bulan : 6 Orang Bulan Jumlah Tenaga Ahli
No. 1. 2. 3. dst.
Nama Perusahaan -
TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT : No. 1 2 3 4 5 6 Team Leader Ahli Disain/Struktur Ahli Hidrologi/Hidrolika Ahli Mekanikal dan Elektrikal Ahli Geodesi Ahli Cost Estimator Posisi Keahlian - Teknik Sipil / Pengairan/Penyehatan - Teknik Sipil - Teknik Penyehatan - Teknik Elektro - Teknik Geodesi - Teknik Sipil JUMLAH Jumlah Orang Bulan 5,00 4,50 4,00 2,00 3,00 2,00 20,50
17
1. PENGGUNA JASA 2. NAMA PEKERJAAN 3. LINGKUP PRODUK UTAMA 4 LOKASI PROYEK 5 NILAI KONTRAK 6 NO. KONTRAK 7 WAKTU PELAKSANAAN 8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) ALAMAT NEGARA ASAL 9 JUMLAH TENAGA AHLI
: Pemerintah Provinsi Bali Dinas Pekerjaan Umum : Perencanaan Teknik Sistem Penyediaan Air Minum Telaga Waja Di Kec. Bebandem Kab. Karangasem Perencanaan Teknik Sistem Penyediaan Air Minum Telaga Waja Di Kec. Bebandem : Kab. Karangasem
: Kab. Karangasem : Rp96.745.000 : 602.1/3518/DPU tanggal 20 Juni 2011 : 20 Juni 2011 s/d 1 Nopember 2011 : : : : Tenaga Ahli Asing : Tenaga Ahli Indonesia : - Orang Bulan : 5 Orang Bulan Jumlah Tenaga Ahli
No. 1. 2. 3. dst.
Nama Perusahaan -
TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT : No. 1 2 3 4 5 Posisi Team Leader/Teknik Lingk. Ahli Struktur/Sipil Konstruksi Ahli Teknik Lingkungan Ahli Pemetaan / Teknik Geodesi Ahli Cost Estimate Keahlian - Teknik Sipil / Lingkungan - Teknik Sipil - Teknik Lingkungan - Teknik Geodesi - Teknik Sipil JUMLAH Jumlah Orang Bulan 4,50 3,50 3,50 2,50 2,50 16,50
18
1. PENGGUNA JASA 2. NAMA PEKERJAAN 3. LINGKUP PRODUK UTAMA 4 LOKASI PROYEK 5 NILAI KONTRAK 6 NO. KONTRAK 7 WAKTU PELAKSANAAN 8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) ALAMAT NEGARA ASAL 9 JUMLAH TENAGA AHLI
: Pemerintah Provinsi Bali Dinas Pekerjaan Umum : Perencanaan Pengamanan Mata Air Jehem Mata Air Tirta Bulan Dan Mata Air Tirta Rare di Kabupaten Bangli Perencanaan Pengamanan Mata Air Jehem Mata Air Tirta Bulan Dan Mata Air Tirta : Rare di Kabupaten Bangli
: Kab. Bangli : Rp112.546.000 : 602.1/2956/DPU tanggal 1 Juli 2011 : 1 Juli 2011 s/d 28 Oktober 2011 : : : : Tenaga Ahli Asing : Tenaga Ahli Indonesia : - Orang Bulan : 4 Orang Bulan Jumlah Tenaga Ahli
No. 1. 2. 3. dst.
Nama Perusahaan -
TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT : No. 1 2 3 4 Team Leader Ahli Disain/Struktur Ahli Lingkungan Ahli Sosiologi Posisi Keahlian - Teknik Sipil / Pengairan/Penyehatan - Teknik Sipil - Teknik Penyehatan - Teknik Geodesi Jumlah Orang Bulan 4,00 3,00 1,00 1,50
JUMLAH
9,50
19
1. PENGGUNA JASA 2. NAMA PEKERJAAN 3. LINGKUP PRODUK UTAMA 4 LOKASI PROYEK 5 NILAI KONTRAK 6 NO. KONTRAK 7 WAKTU PELAKSANAAN 8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) ALAMAT NEGARA ASAL 9 JUMLAH TENAGA AHLI
: Pejabat Pembuat Komitmen Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum Bali : Kampanye Publik : Kampanye Publik : Provinsi Bali : Rp96.745.000 : 602.1/5828/DPU tanggal 11 Agustus 2011 : 11 Agustus 2011 s/d 8 Nopember 2011 : : : : Tenaga Ahli Asing : Tenaga Ahli Indonesia : - Orang Bulan : 2 Orang Bulan Jumlah Tenaga Ahli
No. 1. 2. 3. dst.
Nama Perusahaan -
TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT : No. 1 2 Posisi Team Leader/Teknik Lingk. Ahli Disain Grafis Keahlian - Teknik Sipil / Pengairan/Lingkungan - Geografi Jumlah Orang Bulan 3,00 2,00
JUMLAH
5,00
20
1. PENGGUNA JASA 2. NAMA PEKERJAAN 3. LINGKUP PRODUK UTAMA 4 LOKASI PROYEK 5 NILAI KONTRAK 6 NO. KONTRAK 7 WAKTU PELAKSANAAN 8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) ALAMAT NEGARA ASAL 9 JUMLAH TENAGA AHLI
: PPK Pengembangan Infrastruktur PLP Metropolitan Satker Pengembangan PLP Bali : Evaluasi Pemanfaatan Pembangunan Prasarana PLP : Evaluasi Pemanfaatan Pembangunan Prasarana PLP : Kab. Gianyar dan Kab. Klungkung : Rp668.222.000 : KU.08.08/PIPLPM-TMD/11.18 tanggal 24 Mei 2011 : 24 Mei 2011 s/d 20 Nop 2011 : : : : Tenaga Ahli Asing : Tenaga Ahli Indonesia : - Orang Bulan : 9 Orang Bulan Jumlah Tenaga Ahli
No. 1. 2. 3. dst. -
Nama Perusahaan -
TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT : No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Team Leader Ahli Penglolaan Sampah Ahli Struktur Bangunan Ahli Teknik Drainase Ahli Air Limbah-1. Ahli Air Limbah-2. Ahli Mekanikal Elektrikal Ahli Kelembagaan Ahli Estimasi Biaya Posisi Keahlian - Teknik Lingkungan - Teknik Lingkungan - Teknik Sipil - Teknik Sipil - Teknik Lingkungan - Teknik Lingkungan - Teknik Elektro - Hukum - Teknik Sipil Jumlah Orang Bulan 6,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 2,00 2,00 3,00
JUMLAH
22,00
21
1. PENGGUNA JASA 2. NAMA PEKERJAAN 3. LINGKUP PRODUK UTAMA 4 LOKASI PROYEK 5 NILAI KONTRAK 6 NO. KONTRAK 7 WAKTU PELAKSANAAN 8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) ALAMAT NEGARA ASAL 9 JUMLAH TENAGA AHLI
: :
Pejabat Pembuat Komitmen Perencanaan dan Program, Satuan Kerja Balai Wilayah Sungai Bali-Penida
Monitoring dan Evaluasi Tahunan Embung Seraya Timur dan Muntig di Kabupaten Karangasem Monitoring dan Evaluasi Tahunan Embung Seraya Timur dan Muntig di Kabupaten : Karangasem
: Kab. Karangasem : Rp184.706.000 : HK.02.03/BWS-BP/OP/06 tanggal 25 Mei 2011 : 25 Mei 2011 s/d 21 Oktober 2011 : : : : Tenaga Ahli Asing : Tenaga Ahli Indonesia : - Orang Bulan : 3 Orang Bulan Jumlah Tenaga Ahli
No. 1. 2. 3. dst.
Nama Perusahaan -
TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT : No. 1 2 3 Team Leader Ahli Dam Ahli Operasi dan Pemeliharaan Posisi Keahlian - Teknik Sipil / Pengairan - Teknik Sipil - Teknik Sipil Jumlah Orang Bulan 5,00 3,00 2,50
JUMLAH
10,50
22
1. PENGGUNA JASA 2. NAMA PEKERJAAN 3. LINGKUP PRODUK UTAMA 4 LOKASI PROYEK 5 NILAI KONTRAK 6 NO. KONTRAK 7 WAKTU PELAKSANAAN 8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) ALAMAT NEGARA ASAL 9 JUMLAH TENAGA AHLI
Pemerintah Prov. Bali, Dinas Pekerjaan Umum, Kepala Bidang Tata Ruang dan Cipta Karya selaku Kuasa PA / Pengguna Barang DPU. Prov. Bali
: Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum IKK Abang Kabupaten Karangasem : Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum IKK Abang Kabupaten Karangasem : Kabupaten Karangasem : Rp166.863.000 : 602.1/3609/DPU tanggal 16 Juni 2010 : 16 Juni 2010 s/d 14 Oktober 2010 : : : : Tenaga Ahli Asing : Tenaga Ahli Indonesia : - Orang Bulan : 5 Orang Bulan Jumlah Tenaga Ahli
No. 1. 2. 3. dst.
Nama Perusahaan -
TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT : No. 1 2 3 4 5 Posisi Team Leader/Teknik Penyehatan Lingk. Ahli Struktur/Sipil Konstruksi Ahli Teknik Penyehatan Lingkungan Ahli Pemetaan/Teknik Geodesi Ahli Cos Estimator Keahlian - Teknik Sipil / Pengairan/Penyehatan - Teknik Sipil - Teknik Penyehatan - Teknik Geodesi - Teknik Sipil JUMLAH Jumlah Orang Bulan 4,00 2,00 3,00 2,00 1,00 12,00
23
1. PENGGUNA JASA 2. NAMA PEKERJAAN 3. LINGKUP PRODUK UTAMA 4 LOKASI PROYEK 5 NILAI KONTRAK 6 NO. KONTRAK 7 WAKTU PELAKSANAAN 8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) ALAMAT NEGARA ASAL 9 JUMLAH TENAGA AHLI
: : :
Pemerintah Prov. Bali, Dinas Pekerjaan Umum, Kepala Bidang Tata Ruang dan Cipta Karya selaku Kuasa PA / Pengguna Barang DPU. Prov. Bali Perencanaan Air Minum Desa Duda, Duda Timur dan Kec. Sidemen Kab. Karangasem Perencanaan Air Minum Desa Duda, Duda Timur dan Kec. Sidemen Kab. Karangasem
: Kabupaten Karangasem : Rp291.000.000 : 620.1/8734/DPU, Tanggal 11 Nopember 2009 : 11 Nov 2009 - 31 Des 2009 : : : : Tenaga Ahli Asing : Tenaga Ahli Indonesia : - Orang Bulan : 7 Orang Bulan Jumlah Tenaga Ahli
No. 1. 2. 3. dst.
Nama Perusahaan
TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT : No. 1 2 3 4 5 6 7 Posisi Team Leader/Teknik Penyehatan Lingk. Ahli Struktur/Sipil Konstruksi Ahli Teknik Penyehatan Lingkungan Ahli Pemetaan/Geodesi Ahli ME/Teknik Mesin Ahli Geoteknik/Teknik Sipil/Geologi Ahli Cos Estimator Keahlian - Teknik Penyehatan Lingkungan - Teknik Sipil - Teknik Lingkungan/Teknik Penyehatan - Teknik Geodesi - Teknik Mesin - Teknik Sipil / Geologi - Teknik Sipil Jumlah Orang Bulan 1,70 1,70 1,70 1,70 1,70 1,70 1,70
JUMLAH
11,90
24
1. PENGGUNA JASA 2. NAMA PEKERJAAN 3. LINGKUP PRODUK UTAMA 4 LOKASI PROYEK 5 NILAI KONTRAK 6 NO. KONTRAK 7 WAKTU PELAKSANAAN 8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) ALAMAT NEGARA ASAL 9 JUMLAH TENAGA AHLI
Pemerintah Prov. Bali, Dinas Pekerjaan Umum, Kepala Bidang Tata Ruang dan Cipta Karya selaku Kuasa PA / Pengguna Barang DPU. Prov. Bali
: Perencanaan Air Minum IKK Manggis di Kab. Karangasem : Perencanaan Air Minum IKK Manggis di Kab. Karangasem : Kabupaten Karangasem : Rp341.000.000 : 602.1/8731/DPU, tanggal 11 Nopember 2009 : 11 Nov 2009 - 31 Des 2009 : : : : Tenaga Ahli Asing : Tenaga Ahli Indonesia : - Orang Bulan : 9 Orang Bulan Jumlah Tenaga Ahli
No. 1. 2. 3. dst. -
Nama Perusahaan -
TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT : No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Posisi Team Leader/Teknik Penyehatan Lingk. Ahli Struktur/Sipil Konstruksi Ahli Teknik Penyehatan Lingkungan - 1 Ahli Teknik Penyehatan Lingkungan - 2 Ahli Teknik Penyehatan Lingkungan - 3 Ahli Pemetaan/Teknik Geodesi Ahli ME/Teknik Mesin Ahli Geoteknik/Teknik Sipil/Geologi Ahli Cos Estimator Keahlian - Teknik Sipil / Pengairan/Penyehatan - Teknik Sipil - Teknik Penyehatan - Teknik Penyehatan - Teknik Penyehatan - Teknik Geodesi - Teknik Mesin - Teknik Sipil - Teknik Sipil JUMLAH Jumlah Orang Bulan 1,70 1,70 1,70 1,70 1,70 1,70 1,70 1,70 1,70 15,30
25
1. PENGGUNA JASA 2. NAMA PEKERJAAN 3. LINGKUP PRODUK UTAMA 4 LOKASI PROYEK 5 NILAI KONTRAK 6 NO. KONTRAK 7 WAKTU PELAKSANAAN 8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) ALAMAT NEGARA ASAL 9 JUMLAH TENAGA AHLI
: : :
Departemen Pekerjaan Umum Dirjen Cipta Karya - PPK Pengembangan Infrastruktur Metropolitan DED Sistem Drainase Kawasan Wisata Kuta DED Sistem Drainase Kawasan Wisata Kuta
: Kawasan Kuta - Badung : Rp283.459.000 : Ku.08.08/PPLP. M-TMD/08.09 : : : : : Tenaga Ahli Asing : Tenaga Ahli Indonesia : - Orang Bulan : 6 Orang Bulan Jumlah Tenaga Ahli 7 Juli 2009 S/D 6 Oktober 2009
No. 1. 2. 3. dst.
Nama Perusahaan
TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT : No. 1 2 3 4 5 6 Posisi Team Leader/Ahli Lingkungan Ahli Teknik Drainase Ahli Geodesi / Pemetaan Ahli Struktur Bangunan Ahli Mekanika Tanah / Geologi Teknik Ahli Estimasi Biaya Keahlian - Teknik Sipil / Pengairan - Teknik Sipil / Pengairan - Teknik Geodesi - Teknik Sipil - Teknik Sipil - Teknik Sipil Jumlah ASSISTEN AHLI 1 2 3 4 Ass. Ahli Muda Pengukuran / Geodesi Ass. Ahli Muda Gambar Ass. Ahl;I Muda Lab. Aulity Test Ass. Ahli Muda Bor Master Jumlah Orang Bulan 3,00 3,00 2,00 2,00 2,00 2,00 14,00 4x2 3,00 1,00 1,00 1,00
26
1. PENGGUNA JASA 2. NAMA PEKERJAAN 3. LINGKUP PRODUK UTAMA 4 LOKASI PROYEK 5 NILAI KONTRAK 6 NO. KONTRAK 7 WAKTU PELAKSANAAN 8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) ALAMAT NEGARA ASAL 9 JUMLAH TENAGA AHLI
: Pemerintah Kabupaten Klungkung, Dinas Pekerjaan Umum : Review Desain Teknis Rehabilitasi Tanggul Pengaman Pantai Jungutbatu : Review Desain Teknis Rehabilitasi Tanggul Pengaman Pantai Jungutbatu : Kabupaten Klungkung : Rp30.336.000,00 : 602.1/940/DPUK-AIR dan 28.1/CV. TMD/IV.2009 tanggal 28 April 2009 : 28 April 2009 s/d 27 Mei 2009 : : : : Tenaga Ahli Asing : Tenaga Ahli Indonesia : - Orang Bulan : 4 Orang Bulan Jumlah Tenaga Ahli
No. 1. 2. 3. dst. -
Nama Perusahaan -
TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT : No. 1 2 3 4 Team Leader Ahli Disain / Struktur Ahli Geodesi Ahli Estimasi Biaya Posisi Keahlian - Teknik Sipil /Pengairan - Teknik Sipil - Teknik Geodesi - Teknik Sipil Jumlah Orang Bulan 1,00 1,00 1,00 1,00
JUMLAH
4,00
27
1. PENGGUNA JASA 2. NAMA PEKERJAAN 3. LINGKUP PRODUK UTAMA 4 LOKASI PROYEK 5 NILAI KONTRAK 6 NO. KONTRAK 7 WAKTU PELAKSANAAN 8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) ALAMAT NEGARA ASAL 9 JUMLAH TENAGA AHLI
Pemerintah Prov. Bali Dinas Pekerjaan Umum, Kepala Bidang Sumber Daya Air selaku Kuasa PA /Kuasa Pengguna Barang DPU. Prov. Bali
: Perencanaan Penyediaan Air Baku Sanggalangit di Kab. Buleleng : Perencanaan Penyediaan Air Baku Sanggalangit di Kab. Buleleng : Kabupaten Buleleng : Rp88.716.000 : 602.1/1693/DPU dan 24/CV-TMD/IV/2009, Tanggal 24 April 2009 : 24 April 2009 - 22 Juli 2009 : : : : Tenaga Ahli Asing : Tenaga Ahli Indonesia : - Orang Bulan : 3 Orang Bulan Jumlah Tenaga Ahli
No. 1. 2. 3. dst. -
Nama Perusahaan -
TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT : No. 1 2 3 Team Leader Ahli Hidrolika Ahli Desain / Struktur Posisi - Teknik Sipil - Teknik Sipil / Pengairan - Teknik Sipil Keahlian Jumlah Orang Bulan 3,00 2,00 1,50
JUMLAH
6,50
28
1. PENGGUNA JASA 2. NAMA PEKERJAAN 3. LINGKUP PRODUK UTAMA 4 LOKASI PROYEK 5 NILAI KONTRAK 6 NO. KONTRAK 7 WAKTU PELAKSANAAN 8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) ALAMAT NEGARA ASAL 9 JUMLAH TENAGA AHLI
: : :
Pemerintah Prov. Bali, Dinas Pekerjaan Umum, Kepala Bidang Tata Ruang dan Cipta Karya selaku Kuasa PA / Pengguna Barang DPU. Prov. Bali Pembuatan DED Sistem Distribusi Air Bersih Telaga Waja Pembuatan DED Sistem Distribusi Air Bersih Telaga Waja
: Kabupaten Karangasem : RP. 225.420.000,00 : 602.1 / 1837 / DPU : 2 April 2009 - 3 Juni 2009 : : : : Tenaga Ahli Asing : Tenaga Ahli Indonesia : - Orang Bulan : 7 Orang Bulan Jumlah Tenaga Ahli
No. 1. 2. 3. dst.
Nama Perusahaan
TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT : No. 1 2 3 4 5 6 7 Posisi Team Leader/Teknik Penyehatan Lingk. Ahli Konstruksi/Sipil Konstruksi Ahli Teknik Hidrologi/Sipil Hidro Ahli Pemetaan/Teknik Geodesi Ahli ME/Teknik Mesin Ahli Geoteknik/Teknik Sipil/Geologi Ahli Cos Estimator - Teknik Sipil - Teknik Sipil - Teknik Sipil / Pengairan - Teknik Geodesi - Teknik Mesin - Teknik Sipil - Teknik Sipil JUMLAH Keahlian Jumlah Orang Bulan 2,10 1,85 1,85 1,85 1,85 1,85 1,85 13,20
29
1. PENGGUNA JASA 2. NAMA PEKERJAAN 3. LINGKUP PRODUK UTAMA 4 LOKASI PROYEK 5 NILAI KONTRAK 6 NO. KONTRAK 7 WAKTU PELAKSANAAN 8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) ALAMAT NEGARA ASAL 9 JUMLAH TENAGA AHLI
: Pemerintah Kabupaten Karangasem, Dinas Pekerjaan Umum : Perencanaan Teknis Kegiatan Perbaikan Irigasi Subak di Kec. Manggis dan Abang : Perencanaan Teknis Kegiatan Perbaikan Irigasi Subak di Kec. Manggis dan Abang : Kabupaten Karangasem : Rp34.806.000 : 602.1/175/DPU/2009 tanggal 12 Pebruari 2009 : 12 Pebruari 2009 - 13 Maret 2009 : : : : Tenaga Ahli Asing : Tenaga Ahli Indonesia : - Orang Bulan : 3 Orang Bulan Jumlah Tenaga Ahli
No. 1. 2. 3. dst.
Nama Perusahaan
TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT : No. 1 2 3 Team Leader Ahli Irigasi Cost Estimator Posisi - Teknik Sipil - Teknik Sipil/Pengairan - Teknik Sipil Keahlian Jumlah Orang Bulan 1,0 1,0 1,0
JUMLAH
3,00
30
1. PENGGUNA JASA 2. NAMA PEKERJAAN 3. LINGKUP PRODUK UTAMA 4 LOKASI PROYEK 5 NILAI KONTRAK 6 NO. KONTRAK 7 WAKTU PELAKSANAAN 8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) ALAMAT NEGARA ASAL 9 JUMLAH TENAGA AHLI
: Pemerintah Kabupaten Karangasem - Dinas Pekerjaan Umum : DED Perencanaan Jaringan Air Bersih/ Air Minum di Kec. Selat dan Sidemen : DED Perencanaan Jaringan Air Bersih/ Air Minum di Kec. Selat dan Sidemen : Kabupaten Karangasem : Rp29.914.000 : 602.1/1050/DPU/2009, tanggal 17 Pebruari 2009 : 17 Feb 2009 - 17 April 2009 : : : : Tenaga Ahli Asing : Tenaga Ahli Indonesia : - Orang Bulan : 2 Orang Bulan Jumlah Tenaga Ahli
No. 1. 2. 3. dst. -
Nama Perusahaan -
TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT : No. 1 2 Team Leader Ahli Hidrolika Posisi - Teknik Sipil - Teknik Sipil / Pengairan Keahlian Jumlah Orang Bulan 2,00 1,00
JUMLAH
3,00
31
1. PENGGUNA JASA 2. NAMA PEKERJAAN 3. LINGKUP PRODUK UTAMA 4 LOKASI PROYEK 5 NILAI KONTRAK 6 NO. KONTRAK 7 WAKTU PELAKSANAAN 8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) ALAMAT NEGARA ASAL 9 JUMLAH TENAGA AHLI
: Pemerintah Kabupaten Klungkung, Dinas Pekerjaan Umum : DED Teknik Pembangunan Tanggul Pengaman Pantai Lembongan : DED Teknik Pembangunan Tanggul Pengaman Pantai Lembongan : Kabupaten Klungkung : Rp120.350.000 : 602.1/6521/DPUK-AIR dan 11/CV. TMD/XI/2008 tanggal 11 Nopember 2008 : 10 Nopember 2008 s/d 10 Des 2008 : : : : Tenaga Ahli Asing : Tenaga Ahli Indonesia : - Orang Bulan : 5 Orang Bulan Jumlah Tenaga Ahli
No. 1. 2. 3. dst. -
Nama Perusahaan -
TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT : No. 1 2 3 4 5 Team Leader Ahli Disain / Struktur Ahli Geodesi Ahli Pantai Ahli Estimasi Biaya Posisi Keahlian - Teknik Sipil /Pengairan - Teknik Sipil - Teknik Geodesi - Teknik Pantai / Sipil - Teknik Sipil Jumlah Orang Bulan 2,50 2,00 2,00 2,00 1,50
JUMLAH
10,00
32
1. PENGGUNA JASA 2. NAMA PEKERJAAN 3. LINGKUP PRODUK UTAMA 4 LOKASI PROYEK 5 NILAI KONTRAK 6 NO. KONTRAK 7 WAKTU PELAKSANAAN 8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) ALAMAT NEGARA ASAL 9 JUMLAH TENAGA AHLI
: Pemerintah Prov. Bali Dinas Pekerjaan Umum Kepala Bidang Pertambangan : Pembuatan DED Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Kab. Bangli : Pembuatan DED Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Kab. Bangli : Kabupaten Bangli : Rp173.283.000 : 602.1/85/DPU-TB/2008 dan 28/TMD-KONT/VIII/2008 tanggal 28 Agustus 2008 : 28 Agustus 2008 s/d 25 Nop. 2008 : : : : Tenaga Ahli Asing : Tenaga Ahli Indonesia : - Orang Bulan : 6 Orang Bulan Jumlah Tenaga Ahli
No. 1. 2. 3. dst.
Nama Perusahaan -
TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT : No. 1 2 3 4 5 6 Posisi Team Leader/Ketua Tim Ahli Teknik Mesin / Elektro Ahli Sipil (Struktur) Ahli Geologi Ahli Geodesi Ahli Hidrologi Keahlian - Teknik Sipil Mesin / Elektro / Sipil - Teknik Mesin / Elektro - Teknik Sipil - Teknik Geologi - Teknik Geodesi - Teknik Geologi / Sipil / Pengairan Jumlah Orang Bulan 3,00 2,50 2,00 2,00 2,00 1,50
JUMLAH
13,00
33
1. PENGGUNA JASA 2. NAMA PEKERJAAN 3. LINGKUP PRODUK UTAMA 4 LOKASI PROYEK 5 NILAI KONTRAK 6 NO. KONTRAK 7 WAKTU PELAKSANAAN 8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) ALAMAT NEGARA ASAL 9 JUMLAH TENAGA AHLI
Departemen Pekerjaan Umum Dirjen Cipta Karya, Satker Pengembangan Infrastruktur Persampahan dan Sanitasi Sarbagita
: Outline Plan Drainase Kuta : Outline Plan Drainase Kuta : Kawasan Kuta : Rp93.797.000,00 : KU.08.08/PIPSS-TMD.22.08, tanggal 21 Juli 2008 : : : : : Tenaga Ahli Asing : Tenaga Ahli Indonesia : - Orang Bulan : 4 Orang Bulan Jumlah Tenaga Ahli 21 Juli 2008 s/d 18 September 2008 (60 hari kalender)
No. 1. 2. 3. dst.
Nama Perusahaan
TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT : No. 1 2 3 4 Posisi Ketua Team / Team Leader Ahli Drainase Perkotaan Ahli Sungai Ahli Estimasi Biaya Keahlian - Teknik Lingkungan - Teknik Sipil / Pengairan - Teknik Sipil / Pengairan - Teknik Sipil Jumlah 1 2 ASSISTEN AHLI Ass. Ahli Drainase Perkotaan Ass. Ahli Sungai - Teknik Sipil / Pengairan - Teknik Sipil / Pengairan Jumlah Orang Bulan 2,0 1,5 1,5 1,5 6,50 1,0 1,0
34
1. PENGGUNA JASA 2. NAMA PEKERJAAN 3. LINGKUP PRODUK UTAMA 4 LOKASI PROYEK 5 NILAI KONTRAK 6 NO. KONTRAK 7 WAKTU PELAKSANAAN 8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) ALAMAT NEGARA ASAL 9 JUMLAH TENAGA AHLI
: Dep. Pekerjaan Umum, Dirjen SDA Balai Wilayah Sungai Bali-Penida : Studi Identifikasi dan Detail Desain Pompa Hidrant di Kabupaten Buleleng : Studi Identifikasi dan Detail Desain Pompa Hidrant di Kabupaten Buleleng : Kab. Buleleng : Rp172.227.000 : KU. 08.08/BWS-BP/PPR/18, tanggal 24 Juni 2008 : 24 Juni 2008 - 22 Oktober 2008 (4 Bulan) : : : : Tenaga Ahli Asing : Tenaga Ahli Indonesia : - Orang Bulan : 4 Orang Bulan Jumlah Tenaga Ahli
No. 1. 2. 3. dst.
Nama Perusahaan -
TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT : No. 1 2 3 4 Team Leader Ahli Mekanikal Ahli Irigasi Ahli Geologi Posisi - Teknik Sipil - Teknik Mesin - Teknik Sipil / Pengairan - Teknik Sipil / Geologi Keahlian Jumlah Orang Bulan 4,00 3,00 2,50 2,50
JUMLAH
12,00
35
1. PENGGUNA JASA 2. NAMA PEKERJAAN 3. LINGKUP PRODUK UTAMA 4 LOKASI PROYEK 5 NILAI KONTRAK 6 NO. KONTRAK 7 WAKTU PELAKSANAAN 8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) ALAMAT NEGARA ASAL 9 JUMLAH TENAGA AHLI
: Departemen Pekerjaan Umum, Dirjen SDA Balai Wilayah Sungai Bali-Penida : Studi Evaluasi Sistem Penyedian Air Baku Mata Air Pejarakan di Kab. Buleleng : Studi Evaluasi Sistem Penyedian Air Baku Mata Air Pejarakan di Kab. Buleleng : Kab. Buleleng : Rp174.718.000 : Kontrak No. : KU. 08.08/BWS-BP/PPR/15, tanggal 23 Juni 2008 : 23 Juni 2008 - 21 Oktober 2008 (4 Bulan) : : : : Tenaga Ahli Asing : Tenaga Ahli Indonesia : - Orang Bulan : 7 Orang Bulan Jumlah Tenaga Ahli
No. 1. 2. 3. dst. -
Nama Perusahaan -
TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT : No. 1 2 3 4 5 6 7 Team Leader Ahli Desain / Hidrolika Ahli Geodesi Ahli Hidrologi Ahli Hidrogeologi Ahli Sosial Ekonomi dan Lingkungan Ahli Mekanikal & Elektrikal Posisi - Teknik Sipil - Teknik Mesin - Teknik Geodesi - Teknik Sipil / Pengairan - Teknik Sipil / Geologi - Ekonomi Pembangunan - Teknik Mesin JUMLAH Keahlian Jumlah Orang Bulan 4,00 3,50 2,00 1,50 1,50 1,00 1,00 14,50
36
1. PENGGUNA JASA 2. NAMA PEKERJAAN 3. LINGKUP PRODUK UTAMA 4 LOKASI PROYEK 5 NILAI KONTRAK 6 NO. KONTRAK 7 WAKTU PELAKSANAAN 8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) ALAMAT NEGARA ASAL 9 JUMLAH TENAGA AHLI
Pemerintah Prov. Bali, Dinas Pekerjaan Umum UPT Balai Pengelolaan Infrastruktur Kawasan Bali Utara
: Survey Kondisi Sungai-sungai Potensial di Kawasan Bali Utara : Survey Kondisi Sungai-sungai Potensial di Kawasan Bali Utara : Kab. Buleleng : Rp39.395.000 : Kontrak No. : 602.1/8896/DPU/ 10.1/TMD KONT/XI.2008, Tanggal 10 Nop. 2008 : 10 Nop. 2008 - 24 Des. 2008 : : : : Tenaga Ahli Asing : Tenaga Ahli Indonesia : - Orang Bulan : 3 Orang Bulan Jumlah Tenaga Ahli
No. 1. 2. 3. dst. -
Nama Perusahaan -
TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT : No. 1 2 3 Posisi Team Leader / Ketua Tim Ahli Sungai Ahli Geodesi / Pemetaan Keahlian - Teknik Sipil / Pengairan - Teknik Sipil / Pengairan - Teknik Geodesi Jumlah Orang Bulan 1,50 1,50 1,50
JUMLAH
4,50
37
1. PENGGUNA JASA 2. NAMA PEKERJAAN 3. LINGKUP PRODUK UTAMA 4 LOKASI PROYEK 5 NILAI KONTRAK 6 NO. KONTRAK 7 WAKTU PELAKSANAAN 8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) ALAMAT NEGARA ASAL 9 JUMLAH TENAGA AHLI
: Pemerintah Prov. Bali Dinas Pekerjaan Umum : Monitoring Perkembangan DAS SUB SWS 03.01.15 & 03.01.16 di Kab. Karangasem : Monitoring Perkembangan DAS SUB SWS 03.01.15 & 03.01.16 di Kab. Karangasem : Kab. Karangasem : Rp. 93.582.000 : Kontrak No. : 602.1/3621/DPU/14/TMD-KONT/V/2008 : 14 Mei 2008- 24 Agustus 2008. : : : : Tenaga Ahli Asing : Tenaga Ahli Indonesia : - Orang Bulan : 4 Orang Bulan Jumlah Tenaga Ahli
No. 1. 2. 3. dst. -
Nama Perusahaan -
TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT : No. 1 2 3 4 Team Leader Ahli Disain Ahli Hidrologi Ahli Sosial Ekonomi dan Lingkungan Posisi - Teknik Sipil - Teknik Sipil - Teknik Sipil - Teknik Sipil JUMLAH Keahlian Jumlah Orang Bulan 3 2 2 1,5 8,50
38
1. PENGGUNA JASA 2. NAMA PEKERJAAN 3. LINGKUP PRODUK UTAMA 4 LOKASI PROYEK 5 NILAI KONTRAK 6 NO. KONTRAK 7 WAKTU PELAKSANAAN 8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) ALAMAT NEGARA ASAL 9 JUMLAH TENAGA AHLI
: Pemerintah Prov. Bali - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) : : Iventarisasi Kerusakan dan Bangunan Pengaman Pantai Serta Teknis Pengamanan Abrasi Pantai di Prov. Bali Iventarisasi Kerusakan dan Bangunan Pengaman Pantai Serta Teknis Pengamanan Abrasi Pantai di Prov. Bali
: Tersebar di Provinsi Bali : Rp238.060.000 : Kontrak No. : 602.1/3355/FISIK/BAPPEDA, Tanggal 16 Juni 2008 : 16 Juni 2008 -12 Nop. 2008 : : : : Tenaga Ahli Asing : Tenaga Ahli Indonesia : - Orang Bulan : 3 Orang Bulan Jumlah Tenaga Ahli
No. 1. 2. 3. dst. -
Nama Perusahaan -
TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT : No. 1 2 3 4 5 6 Team Leader Ahli Teknik pantai Ahli Hidrologi Ahli Geoologi Teknik Ahli Teknik Lingkungan Ahli GIS Posisi Keahlian - Teknik Sipil / Pengairan - Teknik Sipil / Pengairan - Teknik Sipil / Pengairan - Teknik Geologi - Teknik Lingkungan - Ahli Komputer / Prog. Map Info Jumlah Orang Bulan 5,00 4,00 3,00 2,50 2,00 3,50
JUMLAH
20,00
39
1. PENGGUNA JASA 2. NAMA PEKERJAAN 3. LINGKUP PRODUK UTAMA 4 LOKASI PROYEK 5 NILAI KONTRAK 6 NO. KONTRAK 7 WAKTU PELAKSANAAN 8 NAMA PEMIMPIN KEMITRAAN (JIKA ADA ) ALAMAT NEGARA ASAL 9 JUMLAH TENAGA AHLI
: Dinas Pekerjaan Umum Pemerintah Prov. Bali : Membuat Petunjuk O&P Untuk D.I. Cengcengan Kab. Gianyar : Membuat Petunjuk O&P Untuk D.I. Cengcengan Kab. Gianyar : Kabupaten Gianyar : Rp47.355.000 : Kontrak No. : 602.1/2250/DPU/ 09-KONT/CV-TMD/V/2008 : 9 Mei 2008 - 6 Agust 2008 : : : : Tenaga Ahli Asing : Tenaga Ahli Indonesia : - Orang Bulan : 3 Orang Bulan Jumlah Tenaga Ahli
No. 1. 2. 3. dst. -
Nama Perusahaan -
TENAGA AHLI TETAP YANG TERLIBAT : No. 1 2 3 Team Leader Ahli Agronomi Ahli Sosial Ekonomi/Fasilitator Posisi Keahlian - Ahli Teknik Sipil / Pengairan - Ahli Pertanian Agronomi - Ahli Pertanian Sosial Ekonomi Jumlah Orang Bulan 3 3 3
JUMLAH
9,00
40
D
TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KAK
D.1.
Umum Konsultan telah mempelajari dengan seksama kerangka acuan kerja (KAK)
yang tercantum dalam Dokumen Seleksi Umum Kegiatan Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis di Kabupaten Badung yang dikeluarkan oleh Satuan Kerja Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum Bali, Direktorat Pengembangan Air minum, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum. maka Kami sebagai penyedia jasa telah memahami dan benarbenar mengerti. D.2. Tanggapan Terhadap KAK
D.2.1. Tanggapan Umum Secara garis besar Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk Kegiatan Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis di Kabupaten Badung yang ada sudah memenuhi alur kerja yang sistematis dan pada hakikatnya merupakan patokan dasar dalam pelaksanaan pekerjaan yang di dalamnya telah dijelaskan secara rinci. Oleh karena itu, pihak Konsultan akan mengikuti semua ketentuan yang tercantum dalam KAK dan syarat syarat tersebut mulai dari tahapan mengikuti seleksi umum ini sampai dengan tahapan pelaksanaan pekerjaan apabila pihak kami mendapat kepercayaan untuk memenangkan seleksi ini. Untuk mendapatkan hasil yang optimal diperlukan kejelasan /
kesepahaman dari setiap aspek yang tertuang dalam KAK tersebut diantara kedua belah pihak dalam hal ini pihak Satuan Kerja Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum Bali dan Konsultan, sehingga diharapkan tidak ada lagi pertanyaan pertanyaan yang menyebabkan hambatan pada pelaksanaan pekerjaan. Disamping itu dengan maksud untuk dapat memberikan masukan atau pertimbangan bagi pihak panitia / direksi sehingga akan lebih menyempurnakan
41
Kerangka Acuan Kerja yang ada, diperlukan beberapa tanggapan terhadap Kerangka Acuan Kerja. D.2.2. TANGGAPAN KHUSUS 1. Tanggapan Terhadap Latar Belakang Setelah konsultan mempelajari dengan seksama bagian pendahuluan dan latar belakang yang terdapat pada Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk Kegiatan Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis di Kabupaten Badung, pada prinsipnya kerangka acuan untuk pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan sudah jelas dan dapat memberikan gambaran mengenai bentuk pelaksanaan pekerjaan yang akan dilaksanakan. 2. Tanggapan Terhadap Kegiatan Yang Dilaksanakan dan Cara
tercapai jika memahami dengan seksama terhadap apa yang dimaksud di dalam Kerangka Acuan Kerja. Dengan demikian keseluruhan lingkup pekerjaan yang masuk didalamnya bisa terlaksana sepenuhnya dengan baik, dan sasaran dari pekerjaan yang diharapkan bisa tercapai dengan tepat waktu. Dan konsultan cukup memahami apa yang disajikan dalam KAK, maupun penjelasan-penjelasan yang disampaikan dalam rapat penjelasan yang telah dilakukan. Lingkup kegiatan seperti yang termuat di dalam kerangka acuan kerja yang harus dilaksanakan oleh konsultan mencakup beberapa bagian pekerjaan yang sudah dirinci tahapan pelaksanaannya, dan setelah dipelajari dan diamati dengan sebaik - baiknya maka konsultan berpendapat bahwa lingkup pekerjaan sudah sangat jelas dan mudah dipahami oleh Konsultan. Hal yang perlu dipertanyakan hanya bersifat teknis pelaksanaan pekerjaan di lapangan. 3. Tanggapan Terhadap Maksud dan Tujuan Dengan memperhatikan penjelasan mengenai maksud, tujuan dan sasaran pekerjaan di atas masih perlu diperjelas dengan kondisi saat ini terhadap
42
kegiatan perencanaan RIS yang sedang berlangsung maupun akan berlangsung. Hal ini untuk memperjelas sasaran yang ingin dicapai untuk Kegiatan Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis di Kabupaten Badung secara detail. Terlepas dari hal ini konsultan berpendapat bahwa maksud, tujuan dan sasaran dari pekerjaan sudah cukup jelas dan konsultan berkeyakinan dapat menyelesaikannya dengan sebaik - baiknya. 4. Tanggapan Terhadap Keluaran Secara jelas keluaran yang harus diperoleh adalah tersedianya dokumen Kegiatan Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis di Kabupaten Badung yang harus diserahkan dalam pelaksanaan Kegiatan Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis di Kabupaten Badung sudah dapat mengadopsi semua kebutuhan penyusunan dan evaluasi Kelembagaan SPAM. 5. Tanggapan Terhadap Tempat Pelaksanaan Kegiatan Konsultan menyadari pelaksanaan Kegiatan Penyusunan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis di Kabupaten Badung ini akan dapat berjalan dengan baik pada tempat atau Kabupaten / Kota yang memenuhi persyaratan kriteria yang bisa difasilitasi, sebab semua perencanaan dan kegiatan yang akan dilakukan selalu berdasarkan atas ketersediaan sumber daya yang terdapat dilokasi pekerjaan. Dengan adanya sumber daya yang memadai maka kegiatan akan dapat berjalan dengan baik. 6. Tanggapan Terhadap Personil Personil yang disyaratkan dalam Kerangka Acuan Kerja untuk Kegiatan Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis di Kabupaten Badung dirasa sudah mencukupi dari segi kuantitas maupun kualitas apabila sesuai dengan kriteria yang sudah ditetapkan. Jadi semua tenaga ahli yang disyaratkan dalam Kerangka Acuan Kerja ini telah sesuai dengan lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan seperti yang tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja.
43
7.
Tanggapan Terhadap Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Konsultan berpendapat bahwa jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang disediakan selama 4 (empat) bulan kalender atau 120 (seratus dua puluh) hari kalender, mencukupi untuk menyelesaikan Kegiatan Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis di Kabupaten Badung dengan sebaik baiknya. Konsultan sanggup menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan tersebut dengan bantuan dari Direksi Pekerjaan dan Instansi terkait lainnya. Untuk mengantisipasi padatnya kegiatan yang harus dilakukan oleh konsultan, maka dalam penyusunan Bagan Alir dan Jadwal Pelaksanaan, Jadwal Personil dan Jadwal Penggunaan Alat harus sangat hati-hati dan harus konsekuen dengan Jadwal masing-masing, agar tidak terdapat kegiatan yang mundur. Apabila ada kegiatan yang mundur maka semua kegiatan yang telah disusun tidak akan berjalan sesuai dengan kehendak.
44
E
URAIAN PENDEKATAAN METODOLOGI DAN PROGRAM KERJA PROGRAM KERJA
E.1. LATAR BELAKANG E.1.1.Gambaran Umum Seiring dengan semakin meningkatnya masalah lingkungan hidup di seluruh pelosok bumi yang terbentang lokal Hingga global, langkah-langkah pencegahan timbulnya dampak negatif terhadap kerusakan sumber daya alam dan lingkungan hidup menjadi semakin mendesak untuk ditempuh. Penanggulangan dan Pengendalian dampak negatif terasa tidak cukup dan kurang efektif jika dilakukan pada saat kegiatan telah memasuki operasi dan sepenuhnya hanya mengandalkan pendekatan teknologi. Dalam upaya mencegah dan meminimalisasi terjadinya kerusakan sumber daya alam dan pencemaran lingkungan, telah berkembang Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) untuk mengintegrasikan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup dalam pengambilan keputusan terhadap kebijakan, rencana, dan/atau program, yang diterapkan sejak formulasi Kebijakan, Rencana dan program (KRP). Berkenaan dengan hal tersebut di atas, pada saat ini Kabupaten Badung, Bali sedang melakukan revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Badung, dan untuk meyakinkan bahwa RTRW Kabupaten Badung dengan kebijakan, rencana dan program pembangunan tidak merusak lingkungan sekaligus menjamin keberlanjutan pembangunan itu sendiri, mengacu pada Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, maka Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib menyusun Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) terhadap RTRW untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan
45
berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program pembangunan. . E.1.2.Maksud Dan Tujuan Kerangka Kerja Acuan (KAK) ini dimaksudkan sebagai petunjuk bagi Konsultan dalam melakukan penelitian perencanaan Penyusunan KLHS agar prinsip-prinsip pembangunan secara tegas terintegrasi dalam
penyusunan RTRW kabupaten Badung, sehingga diperoleh keluaran seperti yang dimaksud
E.2. Lingkup Pekerjaan Lingkup Pekerjaan Belanja Jasa Konsultasi Perencanaan Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis, Kegiatan Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis di Kabupaten Badung meliputi : 1) Lingkup Wilayah Perencanaan tata ruang meliputi seluruh wilayah administratif Kabupatenn Badung yang terdiri dari 6 ( enam ) wilayah Kecamatan yang terbentang dari bagian Utara ke Selatan yaitu Kecamatan Petang, Abiansemal, Mengwi, Kuta, Kuta Utara, & Kuta Selatan. Disamping itu di wilayah ini juga terdapat 16 Kelurahan, 46 Desa, 369 Banjar Dinas, 164 Lingkungan 8 Banjar Dinas Persiapan dan 8 Lingkungan Persiapan dengan luas wilayah 418,52 km2 Ha. Terletak pada posisi 08o14'17"08o50'57" Lintang Selatan dan 115o05'02" -115o15'09"BujurTimur.
2) Lingkup Substansi Pekerjaan ini adalah melakukan penyusunan KLHS dengan metode dan pendekatan yang dapat dipertanggungjawabkan terhadap kebijakan, rencana dan program yang tertuang dalam RTRW Kabupaten Badung 2011 2031, dengan lingkup pengkajian sebagai berikut : - Identifikasi isu-isu dan permasalahan lingkungan hidup strategis yang berdamapk penting dan diperkirakan akan saling berpengaruh terhadap kebijakan, rencana dan program yang akan dilakukan;
46
- Melakukan kajian terhadap pengaruh kebijakan, rencana dan program terhadap kondisi lingkungan hidup di wilayah Kabupaten Badung; - Perumusan alternatif penyempurnaan kebijakan, rencana dan program untuk pemenuhan prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan - Rekomendasi perbaikan pengambilan keputusan kebijakan, rencana dan program yang memenuhi prinsip prinsip pembangunan berkelanjutan.
E.3. Keluaran Hasil/produk yang akan dihasilkan dari Pekerjaan Belanja Jasa Konsultasi Perencanaan Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis, Kegiatan Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis di Kabupaten Badung adalah berupa dokumen KLHS terhadap RTRW Kabupaten Badung 2011 2031 yang berisikan pengkajian dan penyempurnaan terhadap kebijakan, rencana dan program yang saling terkait serta alternatif KRP serta rekomendasi perbaikan yang mempengaruhi pengambilan keputusan dan kebijakan dengan memenuhi prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan meliputi Laporan Pendahuluan, Laporan Akhir, dan Laporan Exucutive Summary
E.4. Pendekataan Teknis dan Metodelogi Kegiatan E.4.1.Pendekatan Studi Defenisi Ada dua definisi KLHS yang lazim diterapkan, yaitu definisi yang menekankan pada pendekatan telaah dampak lingkungan (EIA-driven) dan pendekatan keberlanjutan (sustainability-driven). Pada definisi pertama, KLHS berfungsi untuk menelaah efek dan/atau dampak lingkungan dari suatu kebijakan, rencana atau program pembangunan. Sedangkan definisi kedua, menekankan pada keberlanjutan pembangunan dan pengelolaan sumberdaya.
47
Definisi KLHS untuk Indonesia kemudian dirumuskan sebagai proses sistematis untuk mengevaluasi pengaruh lingkungan hidup dari, dan menjamin diintegrasikannya prinsip-prinsip keberlanjutan dalam,
pengambilan keputusan yang bersifat strategis [SEA is a systematic process for evaluating the environmental effect of, and for ensuring the integration of sustainability principles into, strategic decision-making]. Peran KLHS dalam Perencanaan Tata Ruang KLHS adalah sebuah bentuk tindakan stratejik dalam menuntun, mengarahkan, dan menjamin tidak terjadinya efek negatif terhadap lingkungan dan keberlanjutan dipertimbangkan secara inheren dalam kebijakan, rencana dan program [KRP]. Posisinya berada pada relung pengambilan keputusan. Oleh karena tidak ada mekanisme baku dalam siklus dan bentuk pengambilan keputusan dalam perencanaan tata ruang, maka manfaat KLHS bersifat khusus bagi masing-masing hirarki rencana tata ruang wilayah [RTRW]. KLHS bisa menentukan substansi RTRW, bisa memperkaya proses penyusunan dan evaluasi keputusan, bisa dimanfaatkan sebagai instrument metodologis pelengkap (komplementer) atau tambahan (suplementer) dari penjabaran RTRW, atau kombinasi dari beberapa atau semua fungsi-fungsi diatas. Penerapan KLHS dalam penataan pelaksanaan ruang juga bermanfaat Mengenai untuk
meningkatkan
efektivitas
Analisis
Dampak
Lingkungan Hidup (AMDAL) dan atau instrumen pengelolaan lingkungan lainnya, strategis dan partisipatif, kerjasama lintas batas wilayah administrasi, serta memperkuat pendekatan kesatuan ekosistem dalam satuan wilayah (kerap juga disebut bio-region dan/atau bio-geo-region). Sifat pengaruh KLHS dapat dibedakan dalam tiga kategori, yaitu KLHS yang bersifat instrumental, transformatif, dan substantif. Tipologi ini membantu membedakan pengaruh yang diharapkan dari tiap jenis KLHS terhadap berbagai ragam RTRW, termasuk bentuk aplikasinya, baik dari sudut langkah-langkah prosedural maupun teknik dan metodologinya.
48
Penerapan KLHS pada Kebijakan Tata Ruang di Daerah Penerapan Kajian Lingkungan Hidup Strategi dan penyusunan Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah upaya untuk mencapai tujuan-tujuan diatas yang didasarkan atas kondisi dan kebutuhan masing-masing. Oleh karena itu, implementasi perangkat-perangkat ini tidak akan berangkat sebagai sebuah beban tambahan. Seluruh tata laksana yang diharapkan ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah akan diupayakan untuk mengakomodasikan berbagai
keterbatasan, fleksibel, dan tetap mengedepankan efisiensi dan efektivitas kerja. Pada intinya, perangkat-perangkat ini tidak dimaksudkan untuk mengulang pekerjaan yang serupa, menghambat proses perencanaan yang sudah berjalan, dan memperpanjang birokrasi. Kondisi-kondisi yang dibutuhkan di daerah, seperti penyiapan organisasi dan kelembagaan, jaringan kerja, peningkatan kapasitas, sampai dengan kemungkinan-kemungkinan pemecahan masalah pendanaan akan selalu kami pertimbangkan, bahkan disiapkan untuk dapat dibuat keputusankeputusannya. Adalah tugas kami untuk selalu memberikan pedoman bagi para hadirin sekalian. Hasil yang akan dicapai pasti berdampak langsung pada penentuan arah kebijakan lingkungan hidup, sumberdaya alam, dan pemanfaatan ruang di tingkat Pemerintah. Diharapkan pula inspirasi akan terbentuk dan kemudian mewarnai arah kebijakan pembangunan di tingkat daerah. Dengan bersama-sama merumuskan langkah dan strategi yang pragmatic untuk dapat secara langsung menyempurnakan persepsi dan sistem bekerja kita dalam melaksanakan pembangunan berkelanjutan, diharapkan akan tersebar semangat pencapaian target kesejahteraan masyarakat yang tidak mengorbankan lingkungan hidup di kalangan para talon legislatif yang sedang bersiap menghadapi pemilihan umum maupun kalangan masyarakat secara umum.
49
Pendekatan KLHS Pendekatan KLHS dalam penataan ruang didasarkan pada kerangka bekerja dan metodologi berpikirnya. Berdasarkan literatur terkait, sampai saat ini ada 4 (empat) model pendekatan KLHS untuk penataan ruang, yaitu : 1) KLHS dengan Kerangka Dasar Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup/AMDAL (EIA-Mainframe) KLHS dilaksanakan menyerupai AMDAL yaitu mendasarkan telaah pada efek dan dampak yang ditimbulkan RTRW terhadap lingkungan hidup. Perbedaannya adalah pada ruang lingkup dan tekanan analisis telaahannya pada tiap hirarhi KRP RTRW. 2) KLHS sebagai Kajian Penilaian Keberlanjutan Lingkungan Hidup (Environmental Appraisal) KLHS ditempatkan sebagai environmental appraisal untuk memastikan KRP RTRW menjamin pelestarian fungsi lingkungan hidup, sehingga bisa diterapkan sebagai sebuah telaah khusus yang berpijak dari sudut pandang aspek lingkungan hidup. 3) KLHS sebagai Kajian Terpadu/Penilaian Keberlanjutan (Integrated Assessment Sustainability Appraisal) KLHS diterapkan sebagai bagian dari uji KRP untuk menjamin keberlanjutan secara holistik, sehingga sudut pandangnya merupakan paduan kepentingan aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup. Dalam prakteknya, KLHS kemudian lebih ditempatkan sebagai bagian dari kajian yang lebih luas yang menilai atau menganalisis dampak sosial, ekonomi dan lingkungan hidup secara terpadu. 4) KLHS sebagai pendekatan Pengelolaan Berkelanjutan Sumberdaya Alam (Sustainable Natural Resource Management) atau Pengelolaan
Berkelanjutan Sumberdaya (Sustainable Resource Management) KLHS diaplikasikan dalam kerangka pembangunan berkelanjutan, dan a) dilaksanakan sebagai bagian yang tidak terlepas dari hirarki sistem perencanaan penggunaan lahan dan sumberdaya alam, atau b) sebagai bagian dari strategi spesifik pengelolaan sumberdaya alam. Model a) menekankan pertimbangan pertimbangan kondisi sumberdaya alam sebagai dasar dari substansi RTRW, sementara model b) menekankan
50
penegasan fungsi RTRW sebagai acuan aturan pemanfaatan dan perlindungan cadangan sumberdaya alam.
Aplikasi-aplikasi pendekatan di atas dapat diterapkan dalam bentuk kombinasi, sesuai dengan : hirarki dan jenis RTRW yang akan dihasilkan/ditelaah, lingkup isu mengenai sumberdaya alam dan lingkungan hidup yang menjadi fokus, konteks kerangka hukum RTRW yang dihasilkan/ditelaah, kapasitas institusi dan sumberdaya manusia aparatur pemerintah selaku pelaksana dan pengguna KLHS, serta tingkat kemauan politis atas manfaat KLHS terhadap RTRW.
51
E.4.4.Metodelogi Kegiatan Kerangka kerja KLHS Integrasi pertimbangan-pertimbangan lingkungan dalam proses penyusunan dan pengambilan keputusan (pembangunan) secara luas dikenal sebagai cara efektif untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Dalam pengelolaan lingkungan, KLHS merupakan alat/instrumen yang digunakan untuk mengintegrasikan secara terstruktur aspek-aspek LH ke dalam proses pengambilan keputusan-keputusan stratejik (KRP). Perlu dikemukakan kembali mengapa KLHS dianggap strategis? Pertama, karena sasaran kajian KLHS adalah KRP yang akan memberikan implikasi luas terhadap berbagai aspek kehidupan manusia. Selain itu, studi KLHS fokus pada KRP yang merupakan komponen-komponen stratejik dalam suatu proses pengambilan keputusan. Kerangka kerja KLHS bervariasi, tapi secara umum, terdiri dan mencakup komponen komponen tersebut pada Gambar 3.1. Elaborasi kerangka kerja dan metodologi KLHS yang umum digunakan adalah seperti tersebut dalam Gambar 2.1.
52
Perlu
dikemukakan
di
sini
bahwa
tidak
ada
standar
baku
prosedur/metodologi pelaksanaan KLHS. Masing-masing negara/pelaksana melakukan KLHS dengan menggunakan metodologi yang dikehendaki. Namun demikian, KLHS adalah kajian lingkungan yang diimplementasikan pada tingkat KRP. Dengan demikian, kerangka kerja pelaksanaan KLHS
53
dapat bervariasi, tapi umumnya mempunyai urutan kerja seperti tersebut dalam Gambar 3.1. Meskipun KLHS dapat diimplementasikan untuk berbagai macam KRP (antara lain, pembangunan sektoral, regional, dan daerah aliran sungai), dalam panduan ini implementasi KLHS adalah untuk perencanaan tata ruang. Implementasi KLHS dalam Perencanaan Tata Ruang Panduan diarahkan untuk menunjukkan pada tahapan mana implementasi KLHS terhadap proses penyusunan rencana tata ruang seharusnya dilakukan. Untuk itu, diperlukan informasi yang menunjukkan keterkaitan antara tahapan proses penyusunan rencana tata ruang dan tahapan prosedur KLHS seperti tampak dalam Tabel 3.1. menjadi acuan implementasi KLHS dalam perencanaan tata ruang wilayah provinsi.
54
Perencanaan tata ruang terkait dengan penyusunan struktur dan pola ruangnya. Oleh karena itu, perlu kajian tentang persoalan dan analisis dari sisi tata ruang untuk internalisasi konsep KLHS. Aspek infrastruktur merupakan kunci dari penyusunan struktur dan pola pemanfaatan ruang di tingkat nasional, provinsi, maupun kabupaten/kota. prosedur penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi berdasarkan Keputusan Menteri Kimpraswil No. 327 Tahun 2002. Dalam pedoman tersebut dikemukakan tujuh tahapan proses penyusunan RTRW Provinsi dimulai dengan persiapan yang meliputi penyusunan TOR hingga pemberitahuan kepada publik tentang rencana penyusunan RTRWP. Langkah berikutnya adalah melakukan review terhadap RTRW sebelumnya sebagai pertimbangan untuk perbaikan RTRW berikutnya. Kegiatan review ini diikuti dengan pengumpulan data yang diperlukan untuk penyusunan suatu RTRW. Selanjutnya dilakukan analisis terhadap sembilan aspek dari mulai analisis kebijakan dan strategi pengembangan kabupaten hingga analisis kelembagaan. Langkah penting selanjutnya adalah melakukan konseptualisasi rencana (tata ruang) setelah
merumuskan tujuan perencanaan. Kegiatan ini meliputi delapan langkah dari mulai arahan struktur dan pola pemanfaatan ruang hingga arahan kebijakan tata guna tanah, air, udara dan sumberdaya lainnya. Dua langkah penyusunan tata ruang terakhir adalah diskusi terbuka dihadapan seluruh pemangku kepentingan dan pengesahan oleh DPRD Provinsi. Dari keseluruhan langkah-langkah penyusunan RTRW tersebut di atas, meskipun telah dipertimbangkan pentingnya aspek keterpaduan dalam proses penyusunan rencana tata ruang dan aspek LH, namun demikian tidak dijelaskan bagaimana analisis keterpaduan (utamanya antar sektor dan antar wilayah) dan pertimbangan kepentingan lingkungan hidup seharusnya dilakukan dalam proses penyusunan rencana tata ruang. Dengan demikian, pertimbangan kepentingan lingkungan hidup belum sepenuhnya
Mempertimbangkan bahwa perencanaan tata ruang di Indonesia ada yang belum dibuat (untuk wilayah pengembangan baru) dan akan selalu direvisi (minimal sekali dalam lima tahun), maka dalam panduan ini disiapkan dua pilihan cara melakukan implementasi KLHS dalam perencanaan tata ruang. Implementasi KLHS pada Proses Penyusunan RTRWP Implementasi KLHS untuk mengintegrasikan kepentingan LH dalam proses penyusunanrencana tata ruang tidak dilakukan pada setiap tahapan proses penyusunan rencana tata ruang sebagaimana diatur oleh Kep. Men. Kimpraswil No. 327/2002, melainkan pada tahapan yang dianggap strategis, yaitu salah satu atau kombinasi dari tiga tahapan proses penyusunan RTRWP berikut (Gambar 3.2): 1. dilaksanakan pada tahap Review RTRWP; 2. dilaksanakan pada tahap Analisis penyusunan RTRWP; 3. dilaksanakan pada tahap Konsepsi Rencana penyusunan RTRWP. Dalam Gambar 3.2 ditunjukkan implementasi KLHS terhadap proses penyusunan rencana tata ruang untuk masing-masing tahapan. Misalnya, langkah 1 dan 2 dalam prosedur pelaksanaan KLHS seperti tersebut dalam Gambar 3.1 diimplementasikan pada proses review RTRWP Demikian pula, langkah 3 dan 4 dalam prosedur KLHS diimplementasikan pada Tahap 4 proses penyusunan rencana tata ruang. Dengan demikian, keseluruhan tahapan prosedur KLHS dapat diimplementasikan berdasarkan tahapan yang relevan dari keseluruhan proses penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi.
56
Implementasi KLHS pada Evaluasi Laporan RTRWP Pilihan implementasi KLHS lainnya adalah KLHS dilaksanakan pada tahap Evaluasi Laporan RTRWP. Dalam hal ini, penerapan KLHS dapat dilakukan pada salah satu atau ketiga pembahasan laporan RTRWP yang sedang dievaluasi sebagai berikut (Gambar 3.3) : 1. dilaksanakan pada pembahasan Laporan Pendahuluan, yang dilakukan setelah tahap persiapan dan tahap review RTRW.
57
2. dilaksanakan pada pembahasan laporan Buku Data dan Analisis, yang dilakukan setelah tahap pengumpulan data dan tahap analisis; 3. dilaksanakan pada pembahasan laporan Buku Rencana, yang dilakukan setelah tahap konsepsi rencana. Dalam hal ini, apabila implementasi KLHS dilakukan pada ketiga tahap proses penyusunan dan/atau dilakukan pada ketiga tahap evaluasi laporan RTRWP tersebut di atas, maka pelaksanaan KLHS masuk dalam katagori standar maksimal. Apabila implementasi KLHS hanya dilaksanakan pada salah satu dari ketiga tahap proses penyusunan dan/atau dilakukan pada salah satu dari ketiga tahap evaluasi laporan RTRWP, maka masuk dalam katagori standar minimal. Namun demikian, untuk pilihan standar minimal implementasi KLHS seharusnya dilaksanakan pada tahap Analisis (Gambar 3.2) dan/atau pada pembahasan laporan Buku Data dan Analisis (Gambar 3.3). Karena pada kedua tahap tersebut seharusnya dilakukan analisis integrasi kepentingan LH dalam proses penyusunan rencana tata ruang. Kedua katagori tersebut merupakan pilihan, tergantung pada kebutuhan dan prioritas pengelolaan lingkungan hidup di daerah.
58
Penapisan Kegiatan penapisan menentukan perlu atau tidaknya dilakukan KLHS terhadap sebuah konsep/muatan rencana tata ruang. Langkah ini diperlukan atas alasan-alasan : 1) memfokuskan telaah pada KRP yang memiliki nilai strategik, 2) memfokuskan telaah pada KRP yang diindikasikan akan memberikan konsekuensi penting pada kondisi lingkungan hidup, dan 3) memberikan gambaran umum metodologi pendekatan yang akan digunakan.
59
Karena penyusunan RTRW wajib dilakukan maka tahap penapisan tidak diperlukan, sementara penyusunan RTR dengan tingkat kerincian Kawasan bisa ditapis terlebih dulu dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut : 1. Apakah rancangan RTR berpotensi mendorong timbulnya percepatan kerusakan sumber daya alam (hutan, tanah, air atau pesisir) dan pencemaran lingkungan yang kini tengah berlangsung di suatu wilayah atau DAS? dan/atau 2. Apakah rancangan RTR berpotensi meningkatkan intensitas bencana banjir, longsor, atau kekeringan di wilayah-wilayah yang saat ini tengah mengalami krisis ekologi? dan/atau 3. Apakah rancangan RTR berpotensi menurunkan mutu air dan udara termasuk ketersediaan air bersih yang dibutuhkan oleh suatu wilayah yang berpenduduk padat? dan/atau 4. Apakah rancangan RTR akan menyebabkan meningkatnya jumlah penduduk golongan miskin sebagai akibat adanya pembatasan baru atas akses dan kontrol terhadap sumber-sumber alam yang semula dapat mereka akses? dan/atau 5. Apakah rancangan RTR berpotensi mengancam keberlanjutan
penghidupan (livelihood sustainability) suatu komunitas atau kelompok masyarakat tertentu di masa mendatang? Jawaban positif bagi salah satu pertanyaan diatas sudah cukup untuk memberikan alasan bahwa rancangan RTR tersebut memiliki potensi efek penting dan perlu dipertimbangkan untuk dilengkapi dengan KLHS.
Pelingkupan Pelingkupan merupakan proses yang sistematis dan terbuka untuk mengidentifikasi isu-isu penting atau konsekuensi lingkungan hidup yang akan timbul berkenaan dengan rencana KRP RTR Wilayah dan Kawasan. Berkat adanya pelingkupan ini, pokok bahasan dokumen KLHS akan lebih difokuskan pada isu-isu atau konsekuensi lingkungan dimaksud.
60
Telaah dan Analisis Teknis Telaah dan analisis teknis adalah proses identifikasi, deskripsi, dan evaluasi mengenai konsekuensi dan efek lingkungan akibat diterapkannya RTRW; serta pengujian efektivitas RTRW dalam menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan. Telaah dan analisis teknis mencakup : a) pemilihan dan penerapan metoda, serta teknik analisis yang sesuai dan terkini, b) penentuan dan penerapan aras rinci (level of detail) analisis agar sesuai dengan kebutuhan rekomendasi, dan c) sistematisasi proses pertimbangan seluruh informasi, kepentingan dan aspirasiyang dijaring. Jenis-jenis kerangka telaah yang lazim dibutuhkan, antara lain: Telaah daya dukung dan daya tampung lingkungan, Telaah hubungan timbal balik kegiatan manusia dan fungsi ekosistem. Telaah kerentanan masyarakat dan kapasitas adaptasi terhadap perubahan iklim dan bencana lingkungan. Telaah ketahanan dan potensi keanekaragaman hayati.
Pengembangan Alternatif Alternatif yang dikembangkan dapat mencakup : 1) substansi pokok/dasar RTRW (misalnya: pilihan struktur dan pola ruang), 2) program atau kegiatan penerapan muatan RTRW (misalnya: pilihan intensitas pemanfaatan ruang), dan/atau 3) kegiatan-kegiatan operasional pengelolaan efek lingkungan hidup (misalnya: penerapan kode bangunan yang hemat energi).
Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan dilakukan untuk memilih alternatif terbaik yang bisa dilaksanakan yang dipercaya dapat mewujudkan tujuan penataan ruang dalam kurun waktu yang ditetapkan. Alternatif terpilih tidak hanya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan keadilan sosial akan tetapi juga dapat
61
menjamin terpeliharanya fungsi lingkungan secara terus menerus. Berbagai metodologi yang lazim diterapkan dalam pengambilan keputusan, antara lain: compatibility [internal dan eksternal] appraisal, benefit-cost ratio, analisis skenario dan multikriteria, analisis risiko, survai opini untuk menentukan prioritas, dll.
Pemantauan dan Tindak Lanjut Sesuai dengan kebutuhannya, kegiatan pemantauan dan tindak lanjut dapat diatur berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku. Pada dasarnya efektivitas penerapan rekomendasi KLHS berkaitan langsung dengan efektivitas RTRW bagi wilayah rencananya, sehingga tata laksananya bisa mengikuti aturan pemantauan efektivitas RTRW.
Partisipasi dan Konsultasi Masyarakat Seluruh rangkaian KLHS bersifat partisipatif. Semua komponen kegiatan diwarnai berbagai bentuk partisipasi dan konsultasi masyarakat. Namun demikian, tingkat keterlibatan atau partisipasi masyarakat sangat bervariasi tergantung pada aras (level of detail) RTRW, peraturan perundangan yang mengatur keterlibatan masyarakat, serta komitmen dan keterbukaan dari pimpinan organisasi pemerintahan baik di tingkat pusat maupun daerah. Secara umum boleh dikatakan bila KLHS diaplikasikan pada tingkat nasional atau provinsi, maka keterlibatan atau partisipasi masyarakat harus lebih luas dan intens dibanding KLHS pada tingkat kabupaten atau kota. Bila KLHS diaplikasikan untuk tingkat kabupaten, kota, atau kawasan, maka proses pelibatan masyarakat atau konsultasi publik harus dilakukan sedini mungkin dan efektif. Hal ini disebabkan cakupan muatan RTRW yang bersifat operasional memiliki ragam penerapan yang variatif dan bersinggungan langsung dengan kegiatan masyarakat. Secara spesifik, harus ada ketersediaan waktu yang cukup bagi masyarakat untuk menelaah, memberikan masukan, dan mendapatkan tanggapan dalam proses KLHS. Kegiatan ini juga mensyaratkan adanya tata laksana
62
Internalisasi KLHS dalam Proses Penyusunan RTRW Komponen-komponen kerja KLHS dilaksanakan dengan memperhatikan proses formal yang berjalan. Kombinasi berbagai alternatif pelaksanaannya sangat ditentukan oleh kekhususan proses pengambilan keputusan yang sedang terjadi pada masing-masing RTRW. Dalam kasus dimana proses perencanaan RTRW belum terbentuk atau dilaksanakan, seluruh komponen kerja KLHS bisa dijadikan bagian yang tak terpisahkan dari langkah-langkah pekerjaan penyusunan RTRW. Pada situasi dimana KLHS hadir sebagai kebutuhan untuk mendukung proses pengambilan keputusan di tahap akhir proses perencanaan, proses kerjanya bisa terpisah (stand alone). Banyak kondisi dimana kombinasi antara kedua hal diatas akan terjadi, misalnya pengintegrasian beberapa komponen kerja di tahap-tahap tertentu dan memisahkannya pada tahap yang lain. Dapat pula terjadi situasi dimana tidak semua komponen kerja perlu dilaksanakan atas alasan-alasan tertentu tanpa mengurangi nilai penting dari pelaksanaan KLHS itu sendiri.
63
Kerangka kerja diatas bisa dilakukan paralel atau semi terintegrasi terhadap proses revisi RTRW, misalnya dengan melakukan langkah-langkah (1) dan (2) pada tahap persiapan revisi RTRW, langkah (3) dan (4) pada tahap pengumpulan data dan analisis RTRW, dan langkah (5) dan (6) pada proses konsepsi muatan RTRW hasil revisi. Namun bisa pula dilakukan proses KLHS terpisah saat draft dokumen hasil revisi RTRW sudah siap untuk ditelaah.
64
Tantangan Bagi Pemerintah Daerah Namun demikian, tidak dapat disangkal bahwa tantangan diatas dapat memberikan tekanan bagi pemerintah daerah jika dihadapkan pada berbagai bentuk keterbatasan sumberdaya masing-masing. Banyaknya sorotan yang menyatakan ketentuan dalam Undang-undang dirasakan memberatkan merupakan dasar dari pelaksanaan membangun upaya bersama yang produktif dan didasari prinsip berbagi tanggung jawab secara adil. Hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategic terhadap rencana penataan ruang pulau Sumatera, Jawa, dan Sulawesi serta kajian singkat terhadap pulau Kalimantan yang dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup
menyimpulkan bahwa daya dukung lingkungan hidup keempat pulau besar tersebut telah mengalami tekanan berat. Jawa telah mencapai tingkat kritis, Sumatera dan Kalimantan akan segera memasuki kondisi kritis bila kegiatan tetap berjalan dengan pola business as usual, dan Sulawesi sudah dipastikan menjadi jauh lebih rentan daripada masa-masa sebelumnya. Secara umum, margin biaya sosial dan lingkungan
65
yang timbul akibat pembangunan fisik dan ekonomi pada masa mendatang akan jauh lebih tinggi daripada sebelumnya. Untuk mengakomodasikan pertumbuhan ekonomi, perkembangan
penduduk, ekspansi wilayah perkotaan, dan pemanfaatan sumber daya alam, langkah-langkah inovatif harus segera dilakukan. Pengembangan
infrastruktur perkotaan dan ekonomi harus diikuti dengan pengembangan infrastruktur lingkungan hidup (green infrastructure); kemampuan daya dukung dan daya tampung lingkungan ditingkatkan melalui inovasi IPTEK dan pendekatan social budaya; pola produksi dan konsumsi diubah untuk memenuhi standar keberlanjutan; dan atmosfir demokrasi yang menjadi aset bangsa dioptimalkan sepenuh-penuhnya untuk membangun kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pelestarian lingkungan hidup. Kesemua aspek diatas harus diawali dengan perencanaan yang
komprehensif dan didasarkan pada prinsip-prinsip keberlanjutan, dimana dalam Undang-undang telah secara spesifik diatur pets jalannya. Untuk membantu pemenuhan mandat Undang-undang, maka berbagai bentuk strategi yang bisa dilakukan dalam kurun waktu transisi satu tahun, kurun waktu jangka menengah lima tahun, dan kurun waktu jangka panjang yang minimal mencakup masa dua puluh tahun. Strategi-strategi ini perlu dikritisi sebelum disepakati untuk dapat dilaksanakan. Kesamaan keterbatasan yang disikapi dengan berbagai inovasi menarik dari beberapa daerah diharapkan akan menjadi sumber inspirasi mengenai bagaimana menyiapkan dan menindaklanjuti tantangan yang harus dihadapi dalam menerapkan pembangunan berkelanjutan secara umum dan penerapan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 secara khusus.
E.4. PROGRAM KERJA Rencana kerja merupakan gambaran menyeluruh dan komprehensif usulan dari konsultan dalam melaksanakan pekerjaan yang akan ditangani sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang telah diberikan. Dalam rencana kerja ini akan diuraikan urutan urutan pekerjaan, konsep penanganan masalah, tanggung jawab dan personil yang terlibat, pengerahan sarana maupun personil pendukung,
66
schedule pelaksanaan pekerjaan serta schedule personil. Untuk memudahkan dalam pelaksanaan pekerjaan, maka harus disusun Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan. Bagan Alir ini berisikan tahapan-tahapan pekerjaan yang akan dikerjakan, sehingga dalam penyusunan jadwal pelaksanaan pekerjaan harus berpatokkan pada Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan tersebut.
Program Kerja diatas dapat dirinci kedalam tahap tahap pekerjaan berikut : 1. Tahap Penyusunan a. Tahap Persiapan Mobilisasi Personil dan Peralatan Administrasi dan Koordinasi Pemahaman Metodelogi dan peraturan atau kebijakan terkait b. Penyusunan KLHS 1. Penapisan Apakah diperlukan Studi KLHS ; menentukan konteks dan data dasar; konteks kelembagaan; isu-isu permasalahan lingkungan; keterkaitan KRP dengan persoalan LH; tujuan dan fokus KLHS. 2. Pelingkupan Ruang lingkup KLHS; Studi dan Data Dasar; isu isu keberlanjutan pembangunan; sasaran KLHS dan sasaran KRP. 3. Alternatif KRP Tujuan/sasaran KRP, Identifikasi dan Perbandingan alternative KRP; Analisis KRP dan alternatifnya; KRP lain yang relevan; analisis system. 4. Analisis Lingkungan (Evaluasi dan Valuasi) Interprestasi data; Evaluasi dan perkiraan dampak; Fokus dampak : tidak langsung, kumulatif, dan sinergistik; Analisis: multi-kriteria, ketidakpastian, dan pembobotan; mitigasi dampak 5. Alternatid KRP dan Pengambilan Keputusan Hasil, proses dan mekanisme pengambilan keputusan; keterlibatan public dan stakeholder lain; Argumentasi pengambilan keputusan
67
6. Rencana Pemantauan dan Pengelolaan KRP Implementasi mitigasi dampak; monev untuk perbaikan KRP; tindak lanjut pengelolaan dampak KRP melalui pembentukan system pengelolaan LH Adaptif a. Keluaran 2. Keluaran a. Laporan Pendahuluan Laporan Pendahuluan ini sekurang-kurangnya memuat : Data awal wilayah perencanaan; Hasil kajian awal berupa kebijakan terkait wilayah perencanaan; Potensi dan permasalahan awal wilayah perencanaan, serta gagasan awal pengembangan wilayah perencanaan; Program kerja pelaksanaan penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis RTRW Kabupaten Badung, Bali; 1. Metode pendekatan yang digunakan; 2. Perangkat survei primer & sekunder yang akan dilakukan dalam penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis RTRW Kabupaten Badung, Bali; Jumlah laporan pendahuluan yang telah disetujui dicetak sebanyak 5 buku dan dilengkapi dengan soft copy : Laporan Pendahuluan, bahan tayangan presentasi. Temuan yang terdapat pada laporan pendahuluan ini merupakan bahan masukan awal dalam Kajian Lingkungan Hidup Strategis terhadap RTRW Kabupaten Badung, Bali selanjutnya
b. Laporan Akhir Laporan Akhir ini sekurang-kurangnya memuat : 1. Identifikasi isu-isu dan permasalahan lingkungan hidup strategis yang diperkirakan akan saling berpengaruh terhadap kebijakan, rencana, dan program yang disusun; 2. Pengkajian pengaruh kebijakan, rencana, dan/atau program terhadap kondisi lingkungan hidup di wilayah Kabupaten Badung, Bali;
68
3. Perumusan alternatif penyempurnaan kebijakan, rencana, dan/atau program; 4. Rekomendasi perbaikan untuk pengambilan keputusan kebijakan, rencana, dan/atau program yang mengintegrasikan prinsip
pembangunan berkelanjutan. Laporan Akhir ini dibuat sebanyak 10 buku dan dilengkapi dilengkap dengan soft copy : Laporan Akhir , bahan tayangan presentasi dan peta berwarna 5 album yang dicopy dalam 10 (lima) buah CD
c. Laporan Exucutive Summary Laporan Executive summary merupakan ringkasan dari seluruh
pelaksanaan penyusunan Dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis RTRW Kabupaten Badung, Bali, diserahkan pada saat melakukan seminar/diskusi/ pembahasan Laporan Akhir sebanyak 10 buku.
69
E.5.
E.5.1. Organisasi Berdasarkan pada pengalaman Konsultan dalam pelaksanaan pekerjaan studi selama ini, sangat diperlukan struktur organisasi pelaksanaan pekerjaan yang mantap, disertai pula dengan penempatan personil tenaga ahli yang berkualitas sesuai dengan spesialisasi masing-masing, disamping penyediaan sarana peralatan kerja dengan kualitas yang dapat dipertanggung jawabkan. Untuk mencapai tujuan yang diharapkan pada akhir pekerjaan studi ini, maka tim Konsultan telah menyiapkan organisasi pelaksanaan pekerjaan seperti yang tertera pada Gambar Bagan Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan. Organisasi pelaksanaan pekerjaan menggambarkan hubungan antar personil Konsultan dan hubungan kerja antara Konsultan dengan Pemberi pekerjaan sesuai hirarki tugas, tanggung jawab dan wewenangnya masing-masing.
70
Administrator
Bagan Organisasi Pelaksana Pekerjaan E.5.2. Personil a. 1 (satu) orang Team Leader dengan pendidikan Sarjana (S1) Teknik Lingkungan yang memiliki pengalaman profesional selama 6 (enam) tahun dan memiliki sertifikat keahlian (SKA Perancana Teknik Lingkungan). b. 1 (satu) orang Ahli Kebijakan Publik dengan pendidikan Sarjana (S1) Sarjana Ekonomi Studi Pembangunan yang memiliki pengalaman profesional selama 5 tahun c. 1 (satu) orang Ahli Perencanaan Tata Ruang Wilayah, dengan pendidikan Sarjana (S1) Tehnik Perencanaan Wilayah Kota/Planologi,
71
yang memiliki pengalaman 5 Tahun dan memiliki sertifikat keahlian (SKA Wilayah & Kota) d. 1 (satu) orang Ahli Hidro-geologi, dengan pendidikan Sarjana (S1) Hidro Geologi/Teknik Kimia, yang memiliki pengalaman 5 Tahun e. 2 (dua) orang Sub Profesional Staff/Asisten Ahli masing-masing dengan pendidikan Sarjana (S1) Teknik Lingkungan dan Pendidikan Sarjana (S1) Tehnik Perencanaan Wilayah Kota/Planologi yang memiliki pengalaman profesional selama 2 (dua) tahun, f. 1 (satu) orang Administrator, dengan pendidikan Sarjana (S1) Ekonomi yang memiliki pengalaman profesional selama 1 (satu) tahun. g. 1 (satu) orang Operator Komputer, dengan pendidikan Sarjana (S1) Informatika/komputer yang memiliki pengalaman profesional selama 1 (satu) tahun
72
F
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
Dalam proses pelaksanaan Kegiatan Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis di Kabupaten Badung, konsultan akan memperhatikan ruang lingkup kegiatan serta jangka waktu pelaksanaan. Hal ini dimaksudkan agar produk/ hasil rencana nantinya tidak bertentangan dengan ketentuan yang terdapat pada Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang sudah ditetapkan oleh Satuan Kerja Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum Bali serta dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Sesuai dengan Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan yang tercantum dalam KAK , Konsultan telah mencermati secara sungguh-sungguh ragam kegiatan dan waktu pelaksanaannya, sehingga perhitungan man - month personel dan perhitungan volume pekerjaan yang akan dilaksanakan harus mampu ditransfer pada sebuah rencana kerja yang matang, yang efisien dan terkendali oleh sebuah jalur aktifitas yang mantap. Pekerjaan akan dibagi menjadi dua bagian yaitu Pekerjaan Lapangan dan Pekerjaan Kantor. Waktu pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan yang ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja adalah 120 (seratus dua puluh) hari kalender. Semua kerangka berpikir dalam program kerja ini dituangkan dalam bentuk Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan dan Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan. Secara teknis administrasi, jadwal pelaksanaan pekerjaan disusun berdasarkan pertimbangan sebagai berikut : 1. Pekerjaan dimulai setelah proses administrasi kontrak kerja antara konsultan dengan pihak pemberi tugas diselesaikan. 2. Penyelesaian keseluruhan pekerjaan diselesaikan dalam waktu 120 (seratus dua puluh) hari kalender sesuai dengan berita acara rapat penjelasan umum terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Kerja (SPK).
73
3.
Rencana kerja yang diusulkan oleh Konsultan sesuai dengan KAK berkaitan dengan tugas-tugas konsultan, maka untuk lebih jelasnya secara umum jadwal terinci dapat dilihat dalam Tabel yang terdapat pada halaman berikut.
74
Tabel F.1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis di Kabupaten Badung
No 1 Persiapan Uraian Kegiatan 1 a Mobilisasi Perosnil dan Peralatan b Administrasi dan Koordinasi c Pemahaman Metodelgi, Peraturan & Kebijakan 3 Penyusunan KLHS a PENAPISAN - Menentukan Konsteks dan Data Dasar - Konteks Kelembagaan - Isu - isu Permalsahan Lingkungan \ - Keterkaitaan KRP Dengan Persoalan Lingkungan Hidup - Tujuan dan Fokus KLHS b PELINGKUPAN - Penentuan Ruang Lingkup KLHS - Isu - Isu Keberlanjutan Pembangunan - Sasaran KRP dan KLHS c ALTERNATIF KRP - Tujuan dan Sasaran KRP - Identifikasi dan Perbandingan alternative KRP - Analisis KRP dan alternatifnya d ANALISIS LINGKUNGAN (EVALUASI DAN VALUASI) e f 5 ALTERNATIF KRP DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN RENCANA PEMANTAUAN DAN PENGELOLAAN KRP Laporan 2 I 3 4 1 Waktu Pelaksanaan II III 2 3 4 1 2 3 IV 4 1 2 3 4 Keterangan
75
Selain jadwal pelaksanaan kegiatan diatas, diperlukan juga sarana dan prasarana pendukung dimana sarana pendukung ini dapat digunakan untuk mempermudah dan memperlancar pekerjaan. Dalam melaksanakan Kegiatan Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis di Kabupaten Badung ini, Konsultan menggunakan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan sebagai pendukung dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut, yang pada dasarnya telah disesuaikan dengan persyaratan yang tertuang dalam kerangka acuan kerja. Uraian mengenai fasilitas dan sarana yang digunakan oleh Konsultan dalam pelaksanaan pekerjaan ini disajikan pada sebagai berikut. Fasilitas Dan Sarana Yang Digunakan Konsultan akan menyediakan fasilitas dan peralatan yang diperlukan untuk menunjang pekerjaan ini, yang meliputi antara lain : 1. Kantor/studio lengkap dengan peralatan yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan 2. Biaya Komunikasi 3. Biaya Alat Tulis Kantor 4. 4 (empat) unit kendaraan operasional roda 2 5. 1 (satu) unit kendaraan operasional roda 4 6. Kebutuhan lainnya guna memperlancar dan menyukseskan pelaksanaan pekerjaan ini 7. Apabila ada yang peralatan yang harus dibeli dalam kegiatan ini, maka pada akhir penugasan barang atau peralatan yang dibeli tersebut harus diserahkan kepada pengguna jasa. Ruang Kerja/Kantor Untuk kelancaran kegiatan pekerjaan pihak konsultan telah menyiapkan kantor yang permanen Denpasar sehingga memudahkan Team Konsultan berkoordinasi dengan pemberi pekerjaan dan setiap saat dapat
76
nantinya setelah selesai pekerjaan pihak pemberi pekerjaan mudah menghubungi konsultan. Peralatan Peralatan yang digunakan untuk setiap pekerjaan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing kegiatan, tergantung dari volume dan kapasitas alat. Adapun volume dan kapasitas alat dari masing-masing pekerjaan tersaji pada Tabel Daftar Peralatan (Terlampir).
DATA PERALATAN / PERLENGKAPAN
Nama Perusahaan
Kapasi tas atau NO . Je ni s Pe ral atan/Pe rl e n gkapan JUMLAH O utput Saat Ini A. 1 2 3 4 5 6 7 B. 1 2 3 C 1 2 3 D 1 2 Pe ralatan Kan tor Meja Kerja+Kursi OHP Media St al Laptop Komput er Print er Scanner T elepon+Fax Pe ralatan Pe nu njang Kamera Meja Gambar Kalkulat or Pe ral atan Lapan gan Alat Ukur T heodolit he Alat Ukur Wat erpass Alat Sondir Tran sportasi Kendaraan roda 4 Kendaraan roda 2
Me rk dan Ti pe
Tahu n
Kondi si
Bu kti Kepe mi l i k an
10 1 2 8 4 1 1
5 GB X GB 30 lbr/mnt -
Milik P ribadi Milik P ribadi Milik P ribadi Milik P ribadi Milik P ribadi Milik P ribadi Milik P ribadi
2 2 2
1 1 1
1 1
Baik Baik
Denpasar Denpasar
77
Jadwal Peralatan Jadwal peralatan untuk pekerjaan akan disesuaikan dengan waktu pemakaian, dan jadwal peralatan ini berkaitan dengan schedule pelaksanaan dan personil untuk pelaksanaan seluruh kegiatan. Jadwal peralatan dan volume serta waktu pemakaian tersaji pada Tabel Jadwal Penggunaan Peralatan (Terlampir). Tabel F.2. Jadwal Penggunaan Peralatan
JADWAL PENGGUNAAN PERALATAN
Nama Perusahaan: CV. TRI MATRA DISAIN
JUMLAH BULAN
KET.
A. Pe ralatan Kantor 1 2 3 4 5 6 7 Meja Kerja+Kursi OHP Media Stal Laptop Komputer Printer Scanner Telepon+Fax 10 1 2 8 4 1 1 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00
B. Pe ralatan Penunjang 1 2 C 1 2 3 D 1 3 Kamera Kalkulator Peralatan Lapangan Alat Ukur Theodolithe Alat Ukur Waterpass Alat Sondir Transportasi Kendaraan roda 4 Kendaraan Roda 2 1 1 4,00 4,00 2 2 1 1,50 1,50 2,00 2 4 4,00 4,00
78
G
KOMPOSISI DAN PENUGASAN PERSONIL
G.1.
UMUM Konsultan dalam peleksanaan pekerjaan ini akan menyediakan dan menugaskan beberapa Tenaga Ahli sesuai dengan yang dibutuhkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK). Tenaga Ahli yang akan ditugaskan tersebut dikoornidir oleh seorang Team Leader yang memiliki kemampuan dalam koordinasi dan komunikasi dengan pihak pengguna jasa, instansi teknis terkait dan Tenaga Ahli lainnya. Adapun Tenaga Ahli yang diusulkan dalam pelaksanaan studi ini telah memilki kualifikasi pendidikan, pengalaman dibidang penanganan pekerjaan sejenis dalam pengembangan sumber daya air. Masing-masing Tenaga Ahli tersebut memilki tugas dan tanggung-jawab masing-masing sesuai dengan bidang keahliannya. Uraian mengenai Tenaga Ahli seperti yang disyaratkan dalam KAK, baik mengenai jenis keahlian, maupun kualifikasi pendidikan, serta pengalaman personil, menurut Konsultan telah sesuai dengan lingkup kegiatan yang dituntut dalam studi ini. Dalam hal ini konsultan akan mengusulkan Tenaga Ahli dengan pendidikan (S1) sesuai bidang keahliannya dan memiliki sertifikat keahliaan (SKA) yang dikeluarkan Asosiasi Keahlian atau Badan/Lembaga yang berwenang serta memiliki pengalaman sesuai bidang keahlian untuk menangani pekerjaan sejenis. Tanggapan terhadap tugas dan tanggung jawab tenaga ahli, dalam hal ini perlu adanya penekanan terhadap desain yang akan dilakukan. Dimana masing-masing Tenaga Ahli memiliki pemahaman yang sama mengenai kondisi dan permasalahan daerah lokasi studi, keinginan masyarakat pengguna, sehingga mampu menghasilkan beberapa inovasi desain tidak hanya secara teknis, efesiensi pendanaan, layak secara lingkungan, dan mampu memberikan manfaat lebih secara ekonomi kepada masyarakat.
79
Kualifikasi dan jumlah Tenaga Ahli yang disediakan oleh penyedia jasa untuk menangani pekerjaan ini sesuai dengan KAK dengan tugas dan tanggung jawab sebagai berikut : a. 1 (satu) orang Team Leader dengan pendidikan Sarjana (S1) Teknik Lingkungan yang memiliki pengalaman profesional selama 6 (enam) tahun dan memiliki sertifikat keahlian (SKA Perancana Teknik Lingkungan). b. 1 (satu) orang Ahli Kebijakan Publik dengan pendidikan Sarjana (S1) Sarjana Ekonomi Studi Pembangunan yang memiliki pengalaman profesional selama 5 tahun c. 1 (satu) orang Ahli Perencanaan Tata Ruang Wilayah, dengan pendidikan Sarjana (S1) Tehnik Perencanaan Wilayah Kota/Planologi, yang memiliki pengalaman 5 Tahun dan memiliki sertifikat keahlian (SKA Wilayah & Kota) d. 1 (satu) orang Ahli Hidro-geologi, dengan pendidikan Sarjana (S1) Hidro Geologi/Teknik Kimia, yang memiliki pengalaman 5 Tahun e. 2 (dua) orang Sub Profesional Staff/Asisten Ahli masing-masing dengan pendidikan Sarjana (S1) Teknik Lingkungan dan Pendidikan Sarjana (S1) Tehnik Perencanaan Wilayah Kota/Planologi yang memiliki pengalaman profesional selama 2 (dua) tahun, f. 1 (satu) orang Administrator, dengan pendidikan Sarjana (S1) Ekonomi yang memiliki pengalaman profesional selama 1 (satu) tahun. g. 1 (satu) orang Operator Komputer, dengan pendidikan Sarjana (S1) Informatika/komputer yang memiliki pengalaman profesional selama 1 (satu) tahun
80
Tabel G.1. Komposisi dan Pengugasan Personil Kegiatan Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis di Kabupaten Badung
NO. A 1 Tenaga Ahli Ir. Tietien Setiyo Rini, MT CV. TRI MATRA DISAIN Tenaga Ahli Lokal Ahli Lingkungan Team Leader Mengkoordinir seluruh kegiatan mulai dari tahap persipan sampai pada tahap penyusuan laporan Membantu team leader dalam mengidentifikasi kebijakan publik dalam KRP pada RTRW Identifikasi dan analisis kondisi wilayah dengan KRP pada RTRW 4,00 PERUSAHAAN TENAGA AHLI LOKAL/ASING LINGKUP KEAHLIAN POSISI DIUSULKAN URAIAN PEKERJAAN JUMLAH ORANG BULAN
Ahli Teknik Lingkungan Bidang Air Minum Ahli Sipil (Hidrologigeologi) Ahli Perencanaan Tata Ruang Wilayah
1,50
1,50
Panca Yusyahnota, ST
Membantu team leader dalam Ahli Perencanaan Tata Ruang mengevaluasi KRP pada RTRW Wilayah yang mempunyai dampak lingkungan Membantu Team Leader dalam mengindentifikasi isu - isu permasalahan lingkungan dan dampak KRP pada Lingkungan Hidup Membantu Tenaga Ahli Perencanaan Tata Ruang dalam mengevaluasi KRP pada RTRW yang berdampak pada Lingkungan Hidup
4,00
Tenaga Pendukung
Komang Santhi, ST
Ahli Lingkungan
4,00
4,00
B 1
Tenaga Penunjang To Be Name CV. TRI MATRA DISAIN Tenaga Ahli Lokal Membantu administrasi dan Administrasi dan Keuangan Administrasi dan Keuangan keuangan dalam pelaksanaan kegiatan Memabantu dalam Operator Komputer Operator Komputer pengoperasionalan komputer 4,00
To Be Name
4,00
81
H
JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI
Berdasarkan pengalaman konsultan dalam melaksanakan pekerjaanpekerjaan sejenis, diperlukan pengaturan jadwal pelaksanaan pekerjaan. Hubungan kerjasama antar personil, serta koordinasi pelaksanaan pekerjaan berperan penting dalam menghasilkan itu, kualitas pula kerja yang dapat jadwal
dipertanggungjawabkan.
Untuk
diperlukan
pengaturan
pelaksanaan penugasan personil dan sampai sejauh mana keterlibatan masingmasing personil terhadap kegiatan pekerjaan ini, agar dapat dicapai suatu pola tata koordinasi pelaksanaan pekerjaan secara baik. Dalam menunjang pelaksanaan Kegiatan Penyusunan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis di Kabupaten Badung ini, mobilisasi tenaga profesional oleh pihak konsultan dengan berbagai disiplin ilmu yang berbeda sesuai dengan kebutuhan dalam kegiatan ini nantinya. Selain itu, tim konsultan juga akan memobilisasi tenaga pendukung, yang akan mendukung tenaga profesional dalam melaksanakan tugasnya. Oleh karena itu, kebutuhan mobilisasi tenaga penunjang akan selalu memperimbangkan kebutuhan tenaga profesional. Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Badung adalah pihak yang
mengharapkan hasil pekerjaan ini secara optimal. Pemberi kerja senantiasa akan memberikan instruksi/perintah kerja, serta menyetujui hasil pekerjaan yang dihasilkan konsultan. Untuk itu, penugasan Personil Tim Konsultan disusun berdasarkan jenis dan macam pekerjaan yang tersurat didalam Kerangka Acuan Kerja (KAK). Tim didukung sepenuhnya oleh semua fungsional dari Konsultan. Berikut ini, untuk lebih jelasnya dipaparkan dalam Tabel Jadwal Penugasan Personil tim konsultan dalam pelaksanaan pekerjaan dan nama personil tenaga profesional yang terlibat secara langsung dalam kegiatan ini.
82
Tabel H.1. Jadwal Penugasan Tenaga Ahli Kegiatan Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis di Kabupaten Badung
Waktu Penugasan II III 2 3 4 1 2 3
Posisi
Nama 1 Ir. Tietien Setiyo Rini, MT Drs. I Putu Suyasa Drs. I Wayan Budiarsa Suyasa Panca Yusyahnota, ST 2
I 3 4 1
IV 4 1 2 3 4
Orang Bulan
4,0 1,5 1,5 4,0 Sub Total 11,0 4,0 Sub Total 4,0 8,0 4,0 Sub Total Total 4,0 8,0 27,0
2 Ahli Kebijakan Publik 3 Ahli Sipil (Hidrologi-geologi) 4 Ahli Perencanaan Tata Ruang Wilayah B Staff Pendukung 1 Ass. Ahli Lingkungan
Komang Santhi, ST
2 Ass. Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota Dewi Rahayu Santi Maryam, ST B Staff Penunjang 1 Administrasi dan Keuangan 2 Operator Komputer To Be Name To Be Name
83