Anda di halaman 1dari 10

1 |L S I D A V I D K O L B

INVENTORI GAYA BELAJAR


(LEARNING STYLE INVENTORY) DAVID KOLB
PETUNJUK : Bacalah setiap kelompok kata ini dan pilihlah dua butir pernyataan yang paling sesuai dengan gaya belajar Anda.

1. a. Suka berimajinasi b. Suka menyelidik c. Bersifat realistis c. Suka menganalisis 2. a. Teratur b. Mudah beradaptasi c. Kritis d. Penuh rasa ingin tahu 3. a. Suka berdebat b. Langsung pada permasalahan c. Suka mencipta d. Suka menghubung-hubungkan 4. a. Personal/pribadi b. Praktis c. Akademis d. Suka menghubung-hubungkan 5. a. Tepat b. Feksibel c. Sistematis d. Penemu 6. a. Suka berbagi b. Teratur c. Penuh perasaan d. Mandiri 7. a. Kompetitif b. Perfeksionis c. Kooperatif d. Logis

2 |L S I D A V I D K O L B

8. a. Intelektual b. Sensitive c. Kerja keras d. Mau mengambil resiko 9. a. Suka membaca b. Suka bergaul c. Mampu memecahkan masalah d. Suka membuat perencanaan 10. a. Suka/jago menghafal b. Berasosiasi c. Berpikir mendalam d. Kreatif 11. a. Reformis b. Suka membuat penilaian c. Spontan d. Mengharapkan arahan 12. a. Berkomunikasi b. Menemukan c. Waspada/hati-hati d. Menggunakan nalar 13. a. Suka tantangan b. Suka berlatih/practicing c. Peduli d. Memeriksa 14. a. Menyelesaikan pekerjaan b. Melihat kemungkinan-kemungkinan c. Mendapat gagasan d. Menafsirkan 15. a. Mengerjakan b. Berperasaan c. Berpikir d. Bereksperimen

3 |L S I D A V I D K O L B

INVENTORI GAYA BELAJAR

Petunjuk : Lingkari dua huruf yang anda pilih untuk setiap jawaban pada kolom yang tersedia Jumlahkan total kolom I, II, III dan IV

No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 JML

I C A B B A B B C D A D C B A A

II D C A C C C D A A C B D D C C

III A B D A B A C B B B C A C D B

IV B D C D D D A D C D A B A B D

4 |L S I D A V I D K O L B

IV

III

II

5 |L S I D A V I D K O L B

6 |L S I D A V I D K O L B

7 |L S I D A V I D K O L B

Kolb (Tennant 1996)

LEARNING STYLE Converger

LEARNING CHARACTERISTIC Abstract conceptualization + active experimentation

DESCRIPTION strong in practical application of ideas can focus on hypodeductive reasoning on specific problems unemotional has narrow interests strong in imaginative ability good at generating ideas and seeing things from different perspectives interested in people broad cultural interests strong ability to create theoretical models excels in inductive reasoning concerned with abstract concepts rather than people greatest strength is doing things more of a risk taker performs well when required to react to immediate circumstances solves problems intuitively

Diverger

Concrete experience + reflective observation

Assimilator

Abstract conceptualization + reflective observation

Accommodator

Concrete experience + active experimentation

8 |L S I D A V I D K O L B Gaya Belajar Peserta didik (Styles of Learning) A. Apakah Belajar Itu? Belajar adalah suatu proses. Artinya kegiatan belajar terjadi secara dinamis dan terusmenerus yang menyebabkan terjadinya perubahan dalam diri peserta didik. Perubahan yang dimaksud dapat berupa pengetahuan (knowledge) atau perilaku (behavior). Dua peserta didik yang tumbuh dalam kondisi dan lingkungan yang sama dan meskipun mendapat perlakuan yang sama, belum tentu akan memiliki pemahanan, pemikiran dan pandangan yang sama terhadap dunia sekitarnya. Masing-masing memiliki cara pandang sendiri terhadap setiap peristiwa yang dilihat dan dialaminya. Cara pandang inilah yang kita kenal sebagai "Gaya Belajar". Kata "belajar" yang sering dipersepsikan sebagai tindakan murid duduk diam di dalam kelas, mendengarkan penjelasan dosen, dan membaca textbook BUKANLAH arti "belajar" yang sebenarnya yang akan kita bahas dalam artikel ini. Belajar sebenarnya mengandung arti bagaimana kita menerima informasi dari dunia sekitar kita dan bagaimana kita memproses dan menggunakan informasi tersebut. Mengingat setiap individu memiliki keunikan tersendiri dan tidak pernah ada dua orang yang memiliki pengalaman hidup yang sama persis, hampir dipastikan bahwa "Gaya Belajar" masing-masing orang berbeda satu dengan yang lain. Namun, di tengah segala keragaman "Gaya Belajar" tsb, banyak ahli mencoba menggunakan klasifikasi atau pengelompokan "Gaya Belajar" untuk memudahkan kita semua, khususnya para dosen, dalam menjalankan tugas pendidikan dengan lebih strategis. B. Gaya Belajar Menurut David Kolb Tanpa disadari dan direncpeserta didikan sebelumnya, setiap peserta didik memiliki cara belajarnya sendiri. Mencoba mengenali "Gaya Belajar" peserta didik, dan tentunya setelah dosen mengenali "Gaya Belajar"nya sendiri, akan membuat proses belajar-mengajar jauh lebih efektif. Dari sekian banyak teori atau temuan mengenai "Gaya Belajar", dalam kesempatan ini kita akan membahas sebuah model yang dikemukakan oleh David Kolb (Styles of Learning Inventory, 1981).

9 |L S I D A V I D K O L B David Kolb mengemukakan adanya empat kutub (a-d) kecenderungan seseorang dalam proses belajar, kutub-kutub tersebut antara lain: 1. Kutub Perasaan/FEELING (Concrete Experience) Peserta didik belajar melalui perasaan, dengan menekankan segi-segi pengalaman kongkret, lebih mementingkan relasi dengan sesama dan sensitivitas terhadap perasaan orang lain. Dalam proses belajar, peserta didik cenderung lebih terbuka dan mampu beradaptasi terhadap perubahan yang dihadapinya. 2. Kutub Pemikiran/THINKING (Abstract Conceptualization) Peserta didik belajar melalui pemikiran dan lebih terfokus pada analisis logis dari ideide, perencanaan sistematis, dan pemahaman intelektual dari situasi atau perkara yang dihadapi. Dalam proses belajar, peserta didik akan mengandalkan perencanaan sistematis serta mengembangkan teori dan ide untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya. 3. Kutub Pengamatan/WATCHING (Reflective Observation) Peserta didik belajar melalui pengamatan, penekanannya mengamati sebelum menilai, menyimak suatu perkara dari berbagai perspektif, dan selalu menyimak makna dari hal-hal yang diamati. Dalam proses belajar, peserta didik akan menggunakan pikiran dan perasaannya untuk membentuk opini/pendapat. 4. Kutub Tindakan/DOING (Active Experimentation) Peserta didik belajar melalui tindakan, cenderung kuat dalam segi kemampuan melakspeserta didikan tugas, berani mengambil resiko, dan mempengaruhi orang lain lewat perbuatannya. Dalam proses belajar, peserta didik akan menghargai keberhasilannya dalam menyelesaikan pekerjaan, pengaruhnya pada orang lain, dan prestasinya. Menurut Kolb, tidak ada individu yang gaya belajarnya secara mutlak didominasi oleh salah satu saja dari kutub tadi. Yang biasanya terjadi adalah kombinasi dari dua kutub dan membentuk satu kecenderungan atau orientasi belajar. Empat kutub di atas membentuk empat kombinasi gaya belajar. Pada model di atas, empat kombinasi gaya belajar diwakili oleh angka 1 hingga 4, dengan penjelasan seperti di bawah ini: 1. Gaya Diverger Kombinasi dari perasaan dan pengamatan (feeling and watching). Peserta didik dengan tipe Diverger unggul dalam melihat situasi kongkret dari banyak sudut pandang yang berbeda. Pendekatannya pada setiap situasi adalah "mengamati" dan bukan "bertindak". Peserta didik seperti ini menyukai tugas belajar yang menuntutnya untuk menghasilkan ide-ide (brainstorming), biasanya juga menyukai isu budaya serta suka sekali mengumpulkan berbagai informasi.

10 |L S I D A V I D K O L B

2. Gaya Assimillator Kombinasi dari berpikir dan mengamati (thinking and watching). Peserta didik dengan tipe Assimilator memiliki kelebihan dalam memahami berbagai sajian informasi serta merangkumkannya dalam suatu format yang logis, singkat, dan jelas. Biasanya peserta didik tipe ini kurang perhatian pada orang lain dan lebih menyukai ide serta konsep yang abstrak, mereka juga cenderung lebih teoritis. 3. Gaya Converger Kombinasi dari berfikir dan berbuat (thinking and doing). Peserta didik dengan tipe Converger unggul dalam menemukan fungsi praktis dari berbagai ide dan teori. Biasanya mereka punya kemampuan yang baik dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Mereka juga cenderung lebih menyukai tugas-tugas teknis (aplikatif) daripada masalah sosial atau hubungan antar pribadi. 4. Gaya Accomodator Kombinasi dari perasaan dan tindakan (feeling and doing). Peserta didik dengan tipe Accommodator memiliki kemampuan belajar yang baik dari hasil pengalaman nyata yang dilakukannya sendiri. Mereka suka membuat rencana dan melibatkan dirinya dalam berbagai pengalaman baru dan menantang. Mereka cenderung untuk bertindak berdasarkan intuisi / dorongan hati daripada berdasarkan analisa logis. Dalam usaha memecahkan masalah, mereka biasanya mempertimbangkan faktor manusia (untuk mendapatkan masukan / informasi) dibanding analisa teknis. Menyimak berbagai gaya belajar di atas, sebagai dosen perlu kiranya kita tetap sensitif terhadap strategi belajar kita sendiri, yang mungkin sama atau sama sekali berbeda dengan orientasi belajar peserta didik di kelas. Perbedaan itu dapat menimbulkan kesulitan dalam kegiatan belajar-mengajar (dalam interaksi, komunikasi, kerjasama, dan penilaian). Jika mengajar kita pahami sebagai kesempatan membantu peserta didik untuk belajar, maka kita harus berusaha membantu mereka memahami "Style of Learning"nya, dengan tujuan meningkatkan segi-segi yang kuat dan memperbaiki sisi-sisi yang lemah dari padanya.

Anda mungkin juga menyukai