Anda di halaman 1dari 24

BAB I PENDAHULUAN

Riset Akuntansi berkembang begitu pesat hingga sekarang ini. Kebutuhan akan adanya penyelesaian masalah-masalah terkait akuntansi membuat

pelaksanaan riset akuntansi semakin dibutuhkan. Salah satu konsep penting yang paling sering digunakan sebagai landasan riset akuntansi ialah Hipotesis Pasar Effisien yang dikemukakan oleh Fama pada tahun 1970. Sejak dikemukakan tahun 1970, teori pasar efisien seakan-akan menjadi magnet peniliti keuangan untuk terus diuji keabsahannya. Miller (1999), sebagai salah satu penerima hadiah nobel dan beberapa ahli keuangan perusahaan dengan tegas mengatakan bahwa salah satu temuan penting dalam sejarah perkembangan teori keuangan adalah teori pasar efisien dan dari sekian banyak teori keuangan, teori pasar efisien adalah yang paling banyak mendapat perhatian dan diuji secara empiris di hampir semua pasar modal dunia. Dalam perkembangan riset akuntansi, hipotesis pasar sering digunakan sebagai landasaan pengujian oleh para peneliti. Smith mengatakan bahwa hipotesis ini begitu penting dalam dunia kauntansi. Smith bahkan mengatakan hipotesis ini merupakan suatu building block dari akuntansi di dunia dan menjadi sebuah hipotesis yang sangat penting dalam riset akuntansi. Smith, dalam salah satu artikelnya yang berjudul The Theory Of Corporite Finance: A Historical Overview, pada tahun 1990, menyatakan bahwa teori pasar efisien merupakan tonggak penting dalam perkembangan teori keuangan dan menyebutnya sebagai

alah satu kerangka bangun dasar (fundamental building stock) keuangan. Hal senada juga disampaikan oleh Megginson (1997) serta Shanken dan Smith (1996). Jadi, teori pasar efisien merupakan bagian penting dalam kita membahas teori keuangan perusahaan. Beranjak dari hal-hal tersebut penulis mencoba untuk membahas mengenai Hipotesis Pasar Effisien dalam makalah ini. Penulis berharap dengan pembahasan mengenai Hipotesisi Pasar Effisien ini pembaca dapat memperoleh pengetahuan yang memadai terkait Hipotesis Pasar Effisien dan dapat mengembangkan riset akuntansi yang ada sekarang ini.

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Definisi Hipotesis Pasar Efisien 2.1.1. Gambaran Umum Mengenai Pasar dalam Hipotesis Pasar Effisien Pasar merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli. Pasar juga dapat didefinisikan sebagai suatu pertemuan antara kekuatan penawaran dan permintaan (www.wikipedia.com). Pasar bergerak sesuai dengan mekanisme yang disebut dengan mekanisme pasar. Mekanisme pasar merupakan mekanisme yang mengatur pergerakan harga dalam pasar dimana harga akan tergantung dengan kekuatan permintaan dan pembelian. Penjual maupun pembeli secara individu tidak dapat melakukan pengaruh terhadap pasar karena adanya kekuatan permintaan dan penawaran yang bersifat agregat. Pasar memiliki berbagai bentuk sesuai dengan barang diperjualbelikan di dalamnya, misalnya pasar tenaga kerja, pasar uang, pasar modal, pasar ikan, pasar beras, dan lainnya. Dalam konteks Hipotesis Pasar Effisien, pasar yang dimaksud dalam definisi pasar ialah suatu pasar modal dan pasar uang. Jadi hipotesis pasar effisien menerangkan mengenai pasar tempat transaksi jual beli modal dan uang.

2.1.2. Definsi Hipotesis Pasar Effisien Hipotesis Pasar Effisien merupakan hipotesis yang menjelaskan mengenai keadaan suatu pasar yang effisien adalah pasar yang bereaksi aktif terhadap

ketersediaan informasi di dalamnya. Berdasarkan hipotesis pasar effisien, pasar dapat digolongkan sebagai suatu pasar yangn effisien apabila ia memiliki reaksi aktif terhadap informasi yang masuk pasar. Harga dalam pasar effisien akan mencerminkan ketersediaan informasi di dalam pasar tersebut. Menurut Beaver (1989), efisiensi pasar didefinisikan sebagai hubungan antara harga-harga sekuritas dengan informasi. Secara detail, efisiensi pasar dapat didefinisikan dalam beberapa arti diantaranya: 1) Definisi efisiensi pasar berdasarkan nilai intrinsik sekuritas untuk konteks ini diukur sebagai pasar yang nilai-nilai sekuritasnya tidak menyimpang dari nilai-nilai intrinsiknya. 2) Definisi efisiensi pasar berdasarkan akurasi ekspektasi harga. Dimana suatu pasar ekuitas dikatakan efisien apabila harga-harga sekuritas mencerminkan secara penuh informasi yang tersedia. 3) Definisi pasar berdasarkan distribusi informasi. Dimana pasar dikatakan efisien apabila harga-harga sekuritas bertindak seakan seorang mengamati informasi tersebut. Definisi efisiensi pasar tersebut kemudian berkembang dan digunakan secara luas dalam berbagai literatur akuntansi, mencerminkan dua perspektif informasi dalam pendekatan kegunaan-keputusan informasi akuntansi yaitu perspektif pengukuran (measurement perspective) dan perspektif informasi (information perspective) (Scott, 2006; Beaver, 1998). Perspektif pengukuran menekankan peran fundanmental dari informasi (angka) akuntansi untuk menentukan nilai perusahaan. Sedangkan perspektif informasi lebih menekankan penyediaan

informasi sebanyak-banyaknya (pengungkapan penuh atau full disclosure) bagi investor. Definisi pasar efisien juga dapat ditinjau berdasarkan pada distribusi informasi. Beaver (1986:130) mencoba untuk melihat pasar efisien dari sudut pandang distribusi informasi dengan mengatakan bahwa a security market is said to be efficient with respect to an information system if and only if the prices act as if everyone observes the signals from that information system. Menurut definisi ini, harga merupakan cermin dari adanya pemahaman menyeluruh (universal) atas suatu informasi, sehingga jika harga memiliki kandungan informasi, maka dikatakan bahwa harga yang terbentuk sepenuhnya mencerminkan sistem informasi. Terkait dengan definisi menurut Beaver (1986), pertanyaannya yang perlu dijawab sekarang adalah informasi apa yang dikatakan sebagai mencerminkan sepenuhnya tadi. Tidak dapat disangkal bahwa informasi yang diyakini dapat mencerminkan harga akan menjadi sorotan banyak pihak yang berkepentingan di pasar modal. Pihak-pihak dimaksud antara lain adalah pembuat kebijakan (pemerintah, badan pengawas pasar modal atau asosiasi penentu kebijakan akuntansi), manajemen perusahaan sebagai pembuat laporan keuangan, akuntan (auditor) sebagai pihak yang memberikan sertifikasi, dan perantara informasi, seperti pelanggan dan pesaing, serta investor. Dalam perkembangan riset akuntansi, hipotesis pasar sering digunakan sebagai landasaan pengujian oleh para peneliti. Smith mengatakan bahwa hipotesis ini begitu penting dalam dunia kauntansi. Smith bahkan mengatakan

hipotesis ini merupakan suatu building block dari akuntansi di dunia dan menjadi sebuah hipotesis yang sangat penting dalam riset akuntansi.

2.1.3. Perkembangan Hipotesis Pasar Effisien Konsep pasar efisien pertama kali dikemukakan dan dipopulerkan oleh Fama (1970). Pasar dalam konteks hipotesis pasar effisien adalah pasar modal (capital market) dan pasar uang. Menurut Fama (dalam Pinasti, 2009), suatu pasar dikatakan effisien jika harga-harga sekuritas mencerminkan secara penuh informasi yang tersedia. Effisiensi pasar didefiniskan sebagai suatu hubungan antara harga-harga sekuritas dengan informasi (Beaver dalam Pinasti, 2009). Suatu pasar dikatakan efisien apabila tidak seorangpun, baik investor individu maupun investor institusi, akan mampu memperoleh return tidak normal (abnormal return), setelah disesuaikan dengan risiko, dengan menggunakan strategi perdagangan yang ada. Artinya, harga-harga yang terbentuk di pasar merupakan cerminan dari informasi yang ada atau stock prices reflect all available information. Ekspresi yang lain menyebutkan bahwa dalam pasar yang efisien harga-harga aset atau sekuritas secara cepat dan utuh mencerminkan informasi yang tersedia tentang aset atau sekuritas tersebut. Konsep awal dari hipotesis ini ialah pengukuran. Isu Effisiensi pasar dikaitkan dengan informasi laporan keuangan berawal dari praktek analisis sekuritas-sekuritas dengan harga yang kurang benar (mispriced). Sekuritassekuuritas jenis ini adalah sekuritas yang harganya menyimpang dari nilai intrinsiknya atau nilai fundamentalnya. Oleh karena itu, awalnya pasar effisien

didefiniskan sebagai pasar yang nilai sekuritasnya tidka menyimpang dari nilai intrinsik dan fundamentalnya. Namun, dalam perkembangannya, konsep pasar effisien dengan landasan pengukuran tidak lagi berkembang. Menurut Haugen (dalam Gumanti, 2003), informasi dapat dibagi menjadi tiga kelompok yakni : 1. informasi harga saham masa lalu (information in past stock prices) 2. semua informasi publik (all public information) 3. semua informasi yang ada termasuk informasi orang dalam (all available information including inside or private information). Masing masing kelompok informasi tersebut mencerminkan sejauh mana tingkat efisiensi suatu pasar. Pada tahun 1998, Jones (dalam Gumanti, 2003) menyebutkan bahwa harga sekarang suatu saham (sekuritas) mencerminkan dua jenis informasi, yaitu informasi yang sudah diketahui dan informasi yang masih memerlukan dugaan. Informasi yang sudah diketahui meliputi dua macam, yaitu informasi masa lalu (misalnya laba tahun atau kuartal yang lalu) dan informasi saat ini (current information) selain juga kejadian atau peristiwa yang telah diumumkan tetapi masih akan terjadi (misalnya rencana pemisahan saham). Contoh untuk informasi yang masih membutuhkan dugaan adalah jika banyak investor percaya bahwa suku bunga akan segera turun, harga-harga akan mencerminkan kepercayaan ini sebelum penurunan sebenarnya terjadi. Pasar sekuritas dapat dikatakan efisien jika pasar ini mencerminkan semua informasi yang tersedia dan dapat dengan mudah bereaksi (berubah) akibat

masuknya suatu informasi baru. EMH menegaskan bahwa seorang investor tidak dapat melebihkan keuntungan (keuntungan yang melebihi dari apa yang seharusnya diharapkan dari kelompok sekuritas, dengan kondisi pasar dan resiko yang terkait dengan sekuritas) melalui pengetahuan akan informasi tertentu. Menurut Fama (1970) (dalam Gumanti, 2002), bentuk efisien pasar dapat dikelompokkan menjadi tiga, yang dikenal sebagai hipotesis pasar efisien (efficient market hypothesis). Ketiga bentuk efisien pasar dimaksud adalah bentuk lemah, kuat dan semi-kuat.

2.1.4. Alasan Adanya Suatu Pasar yang Effisien Pasar yang effisien berarti pasar tersebut bereaksi terhadap ketersediaan informasi di dalam pasar. Beberapa ide kenapa pasar yangn effisien diaharapkan ada di kehidupan nyata, yaitu : 1. Banyak terdapat investor rasional dan berorientasi pada maksimalisasi keuntungan yang secara aktif berpartisipasi di pasar dengan menganalisis, menilai, dan berdagang saham. Investor-investor ini adalah price taker, artinya pelaku itu sendiri tidak akan dapat mempengaruhi harga suatu sekuritas tetapi mereka akan berharap adanya informasi yang memadai dalam pasar sehingga mereka dapat mengambil keputusan secara tepat. 2. Informasi tersedia di pasar sehingga investor tidak memerlukan biaya untuk mendapatkan informasi dan informasi tersedia bebas bagi pelaku pasar pada waktu yang hampir sama (tidak jauh berbeda).

3. informasi diperoleh dalam bentuk acak, dalam arti setiap pengumuman yang ada di pasar adalah bebas atau tidak terpengaruh dari pengumuman yang lain. 4. investor berharap dapat dengan cepat bereaksi terhadap informasi baru yang masuk di pasar, yang menyebabkan harga saham segera melakukan penyesuaian. Investor pasti senantiasa memperhatikan pergerakan harga di pasar. Investor individual maupun institusi mengikuti pergerakan pasar tiap saat secara seksama, dan selalu siap untuk melakukan transaksi beli atau jual manakala menurut perhitungan akan didapat hasil yang menguntungkan,. Dengan kata lain, investor yang secara cepat dapat mengetahui potensi adanya nilai tambah akan dapat memperoleh keuntungan dengan menggunakan pilihan strategi yang tepat. Informasi muncul secara acak di dalam pasar. Investor ataupun para pemakai informasi yang lainnya tidak dapat memprediksi kapan sebuah perusahaan akan mengeluarkan suatu informasi ke pasar. Investor dan para pemakai informasi lainnya akan dengan aktif untuk mencari informasi terkait perusahaan di pasar. Investor berharap dengan mendapatkan informasi lebih cepat maka mereka dapat menngunakannya untuk mengambil keputusan lebih cepat dibandingkan investor dan pemakai laiinya, dan tentu saja merek menginginkan untuk mendapatkan keuntungan dari pengambilan keputusan tersebut. Pasar yang effisien akan dengan senantiasa dapat memberikan ketersediaan informasi yang memadai kepada para investor dengan cepat. Perubahan harga adalah independen dan tidak terpengaruh oleh harga yang lain dan harga bergerak dalam bentuk acak

(random walk). Hal ini berarti harga hari ini tidak terpengaruh oleh harga kemarin, karena harga yang terbentuk hari ini terjadi berdasarkan pada informasi baru yang masuk ke dalam dan diterima di pasar. Dari paparan di atas, menunjukkan bahwa jika ke empat kondisi ideal yang disyaratkan terpenuhi, maka terwujudlah suatu pasar efisien.

2.2. Bentuk Pasar Effisien Fama, sebagai pencetus dari hipotesis pasar effisien, mengelompokkan pasar effisien menjadi tiga bentuk yang membentuk hipotesisinya dan terkenal hingga sekarang dalam dunia riset akuntansi. Ketiga bentuk itu ialah pasar bentuk lemah (weak form), bentuk kuat (strong form), dan bentuk semi-kuat (semmistrong). Perbedaan ketiga bentuk pasar ini adalah pada reaksi informasi terhadap ketersediaan informasi. Perbedaan tersebut dapat dilihat dalam tabel di bawah ini :

Perbedaan Harga berekasi terhadap ketersediaan informasi :

Lemah Historis

Semi-Kuat Historis Publik

Kuat Historis Publik Private

Masing masing bentuk pasar efisien tersebut terkait erat dengan sajauh mana penyerapan informasi terjadi di pasar. Bentuk dari pasar effisien ialah sebagai berikut :

10

1. Hipotesis Pasar Efisien bentuk lemah (weak form of the efficient market hypothesis) Hipotesis ini menyatakan bahwa harga saham diasumsikan mencerminkan semua informasi yang terkandung dalam sejarah masa lalu tentang harga sekuritas yang bersangkutan. Hal ini menunjukkan bahwa harga saham berubah sesuai dan mencerminkan pergerakan harga sahaam yang bersangkutan pada masa lalu. Dalam hipotesis ini harga saham diasumsikan mencerminkan semua informasi yang terkandung dalam sejarah masa lalu tentang harga sekuritas yang bersangkutan. Artinya, harga yang terbentuk atas suatu saham, misalnya merupakan cermin dari pergerakan harga saham yang bersangkutan di masa lalu. Berdasarkan pada hipotesis pasar efisien bentuk lemah, pasar akan segera mengetahui dan merevisi kebijakan harganya dengan melakukan perubahan terhadap strategi perdagangannya. Jika hipotesis pasar bentuk lemah terpenuhi, dan akibatnya harga adalah bebas (independen) dari bentuk harga saham histories, maka dapat dikatakan bahwa perubahan-perubahan harga akan mengikuti kaedah jalan acak (random walk) manakala pengujian hanya dilakukan terhadap perubahan harga secara histories. Jalan acak adalah konsep statistic yang memprediksi bahwa keluaran (output) berikutnya dalam suatu urutan tidak tergantung pada keluaran (output) sebelumnya.

11

2. Hipotesis pasar efisien bentuk setengah kuat (semistrong form of the efficient market hypothesis) Menurut hipotesis pasar efisien bentuk semi-kuat, harga saham mencerminkan semua informasi publik yang relevan. Hipotesis ini mengatakna bahwa harga saham tidak hanya dipengaruhi oleh pergerakan harga saham di masa lalu. Harga saham yang sekarang juga dipengaruhi oleh informasi yang ada di pasar, termasuk di dalamnya adalah laporan keuangan dan informasi tambahan (pelengkap)

sebagaimana diwajibkan oleh peraturan akuntansi. Informasi yang tersedia di publik juga dapat berupa peraturan keuangan lain seperti pajak bangunan (property), suku bunga, dan rating perusahaan. Investor tidak akan dapat mmempengaruhi harga dengan mempergunakan analisis terhadap laporan keuangan. Investor tidak akan mampu untuk memperoleh keuntungan yang abnormal dengan yang

menggunakan strategi yang dibangun berdasarkan informasi

tersedia di publik. Konsep dasar dari hipotesis ini ialah sekali informasi tersebut menjadi informasi publik (umum), dengan kata lain, informasi tersebut telah tersebar di pasar, maka semua investor akan bereaksi dengan cepat sehingga harga akan berubah dengn mencerminkan semua informasi publik yang ada.

12

3. Hipotesis pasar efisien bentuk kuat (strong form of the efficient market hypothesis). Hipotesis ini menyatakan bahwa harga yang terjadi mencerminkan semua informasi yang ada, baik informasi publik (public information) maupun informasi pribadi (private information). Pasar effisien bentuk kuat mencakup semua informasi historis yang relevan dan juga informasi yang ada di publik yang relevan, disamping juga informasi yang hanya diketahui oleh beberapa pihak saja. Bentuk pasar ini merupakan bentuk pasar yang paling ketat, hal ini dikarenakan karena pasar ini bereaksi terhasap semua informasi, baik itu informasi publik maupun non-publik. Di dalam pasar efisien bentuk kuat, tidak ada seorangpun baik individu maupun institusi dapat memperoleh keuntungan yang abnormal, untuk suatu periode tertentu, dengan menggunakan informasi yang tersedia di publik dalam konteks kelebihan informasi, termasuk di dalamnya informasi yang hanya dapat diakses oleh orang-orang tertentu. Dalam perkembangannya, para peneliti sepertinya sepakat untuk menyebut bahwa pengujian terhadap bentuk kuat hipotesis pasar efisien sering dikaitkan dengan keberhasilan dalam penggunaan akses

monopolistik terhadap informasi oleh pelaku pasar tertentu. Apabila dikaitkan dengan teori akuntansi, hipotesis pasar effisien merupakan salah satu terobosan penting dalam perkembangan teori akuntansi. Sejak dikemukakan tahun 1970, teori pasar efisien seakanakan menjadi magnet bagi peneliti keuangan untuk terus diuji

13

keabsahannya. Miller (1999), sebagai salah satu penerima hadiah Nobel bidang Ekonomi dalam artikelnya tentang sejarah keuangan, berpendapat bahwa Fama juga pantas untuk mendapatkan hadiah Nobel atas teori yang disampaikannya tersebut. Miller (1999) dan beberapa ahli keuangan perusahaan dengan tegas mengatakan bahwa salah satu temuan penting dalam sejarah perkembangan teori keuangan adalah teori pasar efisien dan dari sekian banyak teori keuangan, teori pasar efisien adalah yang paling banyak mendapat perhatian dan diuji secara empiris di hampir semua pasar modal di dunia. Smith (1990), dalam salah satu artikelnya yangberjudul The Theory of Corporate Finance: A Hist orical Overview, menyatakan bahwa teori pasar efisien merupakan tonggak penting dalam perkembangan teori keuangan dan menyebutnya sebagai salah satu kerangka bangun dasar (fundamental building block) keuangan. Hal senada juga disampaikan oleh Megginson (1997) serta Shanken dan Smith (1996).

2.3. Hubungan Penelitian Akuntansi dengan Bentuk Pasar Setengah Kuat Penelitian akuntansi umumnya menggunaka asumsi bentuk pasar semi kuat. Hal ini dikarenakan oleh bentuk pasar ini yang memang paling mendekatai kehidupan nyata kita sehari-hari. Pasar Modal kita menyediakan pergerakan harga saham suatu perusahaan dari tahun ke tahun, kwartal ke kwartal, artinya informasi harga saham terdahulu telah disediakan secara akurat oleh sistem pasar modal. Selain itu, pasar modal kita juga selalu menyediakan informasi yang bersifat

14

publik seperti Laporan Keuangan yang secara rutin diterbitkan perusahaan, dan juga sebagai suatu kewajiban bagi perusahaan yang listing di bursa efek atau pasar modal, serta segala infomasi laiinya yang sering dilempar perusahaan ke publik seperti adanya corporate action dan lain-lainnya. Sedangkan pada kenyataanya, perusahaan pastilah memiliki suatu batasan tersendiri dalam menyediakan informasi ke publik. Tidak semua informasi yang ada di dalam perusahaan dapat diakses oleh publik dengan alasan apapun. Oleh karena itu, terdapat suatu restriksi informasi yang bersifat private oleh perusahaan ke publik. Informasi-informasi yang bersifat ini mungkin saja memang merupakan suatu hal yang bersifat rahasia dan sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup perusahaan apabilai dibagi ke publik karena dapat digunakan sebagai bomerang ke perusahaan itu sendiri oelh para pesaingnya apabila diketahui. Intinya, di dunia nyata tidaka akan ada bentuk pasar bentu kuat, karena adanya restriksi perusahaan terhadap rahasia perusahaannya. Keberadaan pasar bentuk lemah juga tidak mungkin untuk dilihat di kehidupan nyata karena pada bentuk ini kita tidak akan melihat peran akuntan sebagai salah satu penyedia informasi publik melalui Laporan Keuangan yang dibuat Akuntan. Selain itu, investor akan sangan sulit dalam melakukan pengambilan keputusan terkait investasi apabila informasi yang mereka miliki hanyalah informasi pergerakan harga saham yang terdahulu saja. Mereka tidak akan dapat melakukan peramalan dan analisa jangka panjang hanya dengan menggunakan informasi historis tersebut, mereka perlu lebih dari itu. Hal itulah yang membuat penelitian akuntansi hingga saat ini memnggunakan bentuk semmi kuat sebagai dasar dalam berbagai bentuk penelitian akuntansi.

15

2.4. Riset Keprilakuan dan Riset Pasar Modal 2.4.1. Perbedaan Riset Keprilakuan dan Riset Pasar Modal Riset Pasar Modal merupakan bagian dari Keprilakuan. Tidak banyak orang sadar bahwa penelitian di pasar modal juga merupakan penelitian di bidang keperilakuan. Perbedaan antara penelitian pasar modal dengan penelitian akuntansi lainnya yang dianggap sebagai penelitian akuntansi keperilakuan adalah pada level obyek. Pada akuntansi keperilakuan, obyek studinya adalah pada level individu atau kelompok, sedangkan pada penelitian pasar modal obyeknya adalah pada level agregat (pasar) secara keseluruhan. Sebagai contoh, penelitian pasar modal ingin meneliti reaksi para investor secara keseluruhan terhadap suatu peristiwa (event study) atau terhadap suatu pengumuman laba. Oleh sebab itu, perbedaan antara penelitian akuntansi keperilakuan dengan penelitian di pasar modal menjadi sangat tipis. Bahkan sekarang sudah banyak juga ahli di bidang keuangan mengklaim bahwa mereka ahli behavioral finance sehingga sekarang sudah banyak penelitian pasar modal yang berkategorikan keprilakuan. Riset akuntansi keperilakuan menganalisis isu di berbagai bidang seperti akuntansi manajemen, akuntansi keuangan, pengauditan, sistem informasi, dan akuntansi sektor publik, sebagai suatu aliran, penelitian di bidang ini dapat dianggap sejajar dengan penelitian pasar modal efisien, penelitian analitis. Jadi, penelitian akuntansi keperilakuan mengobservasi, menganalisis, dan menguji fenomena individu dan kelompok dalam kaitannya dengan penciptaan,

16

penggunaan, dan pengenaan akibat dari adanya aspek keperilakuan dalam bidang akuntansi secara luas.

2.4.2. Perkembangan Riset Keprilakuan Riset Keprilakuan telah berkembang lebih awal dibandingkan dengan penelitian di bidang pasar modal efisien. Penelitian pasar modal efisien mulai populer ketika Ball dan Brown pada tahun 1968 melakukan penelitian tentang kegunaan informasi laba dalam pasar modal sedangkana penelitian akuntansi keperilakuan dimulai sejak tahun 1952 ketika Argyris meneliti "The Impact of Budgets on People" yang kemudian dilanjutkan lagi oleh Argyris di tahun 1953 dalam jurnal Harvard Business Review dengan judul "Human Problems with Budgets" Bahkan penelitian oleh Argyris ini mendahului Maslow, McGregor, atau Likert yang dianggap sebagai pionir penelitian bidang keperilakuan dalam bisnis. Istilah akuntansi keperilakuan itu sendiri baru muncul pada tahun 1967 dalam artikel Journal of Accounting Research oleh Becker yang mereview tulisan Cook (1967). Becker lebih jauh mengatakan bahwa perbedaan penelitian akuntansi keperilakuan dengan bidang lain adalah penelitian akuntansi keperilakuan mengaplikasi teori dan metodologi dari ilmu keperilakuan untuk memeriksa persinggungan antara informasi dan proses akuntansi dengan perilaku manusia (termasuk perilaku organisasional). Sementara itu, jurnal yang secara khusus memuat mengenai akuntansi keperilakuan masih belum ada sampai dengan tahun 1976 ketika munculnya jurnal baru dengan judul "Accounting, Organization, and Society." Jurnal ini

17

menjadi penyelamat karena seringkali peneliti akuntansi keperilakuan tidak mendapat perlakuan yang sepantasnya dalam jurnal akuntansi yang prestisius ". seperti The Accounting Review ataupun Journol of Accounting Research kala itu. Jurnal inipun sebenarnya tidak melulu mengenai akuntansi keperilakuan seperti tersirat dalam judulnya yang memuat 3 komponen: akuntansi, organisasi, dan kemasyarakatan. Jurnal yang secara khusus memuat mengenai penelitian akuntansi keperilakuan baru lahir pada tahun 1989. Jurnal ini diberi nama Behavioral Research in Accounting (dikenal dengan sebutan BRIA). Tahun 2003 ini merupakan tahun ke 15 penerbitan (tahunan). Perkembangan penelitian akuntansi keperilakuan setelah jurnal ini lahir menjadi semakin pesat karena wadah yang tepat sekarang sudah dimiliki. Beberapa peneliti yang paling sering muncul tulisannya di jurnal baru ini diantaranya adalah Philip M. Recker, Arnold M. Wright, Jacob G. Birnberg , Steven E. Kaplan, dan Michael K. Shaub.

2.5. Studi Ball & Brown Studi mengenai Anomali Pasar Effisien Studi Ball dan Brown menunjukkan bahwa adanya hubungan antara unexpected returns dengan abnormal returns. Unxpected returns beruubah searah dengan perubahan abnormal returns. Temuan Ball dan Brown menunjukkan bahwa invetor dalam suatu pasar yang effisien dengan menggunakan strateginya dapat mengalahkan mekanisme paar dan mendapatkan abnormal returns dari aksinya tersebut. Hal ini menunjukkan suatu perubahan yanng searah dengan

18

unexpected returns dari individu. Study Ball & Brown didirikan pada tiga asumsi penting: 1. Investor menemukan laba per saham yang relevan dalam pengambilan keputusan 2. Bahwa investor memiliki kemampuan untuk memprediksi laba per saham melalui informasi akuntansi 3. Investor bereaksi terhadap kesalahan dalam perkiraan mereka, ketika mengungkapkan, dengan menyesuaikan harga saham saat ini saham tertentu. Studi Ball dan Brown Ball and Brown mengidentifikasikan bahwa arah perubahan laba yang tidak terduga sesuai dengan arah abnormal returns. Penelitian selanjutnya menemukan bahwa terdapat hubungan antara perubahan laba yang tidak terduga, erning per share dengan abnormal return. Hubungan ini mengacu pada earnings response coefficient. Hubungan ini bergantung pada apakah perubahan diharapkan untuk menjadi temporer atau permanen. Peningkatan secara permanen diharapkan dapat meningkatkan dividen, cash flow, dan nilai perusahaan. Sedangkan peningkatan secara temporer dapat diabaikan karena peningkatan ini tidak diharapkan mempunyai dampak yang sama terhadap dividen masa depan. Keanehan yang terjadi di pasar yang effisien tersebut disebut dengan suatu anomali pasar effisien. Anomali di sini adalah salah satu bentuk dari fenomena yang ada di pasar. Pada anomali ditemukan hal-hal yang seharusnya tidak ada bilamana dianggap bahwa pasar efisien benar-benar ada. Artinya, suatu peristiwa (event) dapat

19

dimanfaatkan untuk memperoleh abnormal return. Dengan kata lain seorang investor dimungkinkan untuk memperoleh abnormal return dengan

mengandalkan suatu perisitiwa tertentu. Anomali yang ada, tidak hanya ditemukan pada satu jenis bentuk pasar efisien saja, tetapi ditemukan pada bentuk pasar efisien yang lain. Artinya, bukti empiris adanya anomali di pasar modal muncul pada semua bentuk pasar efisien, walaupun kebanyakan ditemukan pada bentuk efisien semi-kuat (semi strong). Pengujian berbasis ada tidaknya anomali menggunakan model pendekatan uji ke belakang (back tested method). Pada model pendekatan ini peneliti melakukan pengujian untuk menjawab pertanyaan bagaimana harga historis (hystorical price data) bergerak (berubah) sebagai konsekuensi dari adanya kejadian atau pengamatan. Untuk kuatnya suatu pernyataan atau bukti akan adanya anomali pasar, perlu adanya dukungan yang tidak sedikit. Artinya, beberapa penelitian harus memiliki kesimpulan yang tidak jauh berbeda satu sama lain. Dalam teori keuangan, dikenal sedikitnya empat macam anomali pasar. Keempat anomali tersebut adalah anomali perusahaan (firm anomalies), anomali musiman (seasonal anomalies), anomali peristiwa atau kejadian (event anomalies), dan anomali akuntansi (accounting anomalies)

20

BAB III KESIMPULAN

Dari pembahasan makalah ini dapat kita tari beberapa kesimpulan yakni : 1. Konsep Hipotesis Pasar Effien merupakan suatu konsep yang sangat penting dalam perkembangan riset akuntansi. Sejak pertama kalinya konsep ini diajukan dan dipopulerkan oleh Fama pada tahun 1970, konsep pasar effisien telah berkembang dan digunakan hingga sekarang dalam riset. 2. Dalam konserp hipotesis pasar effisien, suatu pasar dapat dikatakan effisien apabila ia bereaksi terhadap ketersediaan informasi dalam pasar tersebut. Pasar yang dimaksud di sini ialah pasar modal dan uang. 3. Fama membagi pasar effisien menjadi tiga bentuk yakni bentuk lemah, semmi kuat, dan kuat. Pengelompokkan tersebut dilakukan dengan berdasarkan pada reaksi pasar terhadap informasi. Bentuk semmi kuat merupakan bentuk yang paling sering digunakan dalam penelitian akuntansi karena mencerminkan keadaan nyata pasar modal kita. 4. Riset akuntansi sendiri dibagi menjadi dua macam yaitu riset keprilakuan dan riset pasar modal. Perbedaan antara riset keprilakuan sendiri dengan riset pasar modal adalah pada level obyeknya dimana level obyek dari riset pasar modal lebih luas daripada level obyek dari riset keprilakuan. 5. Temuan Ball dan Brown mengenai abnormal returns yang muncul sebagai suatu anomali pasar effisien yang membuat effisiensi pasar hilang.

21

DAFTAR PUSTAKA Deegan, C (2004). Financial Accounting Theory. McGraw-Hill Australia Pty limited, NSW, Australia Mulyani, Sri, dkk (2007). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Earnings Response Coefficient pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. JAAI VOLUME 11 NO. 1, JUNI: 35-45. Pinasti, Margani (2009). Hipotesis Pasar Efisien Berbasis Perspektif Pengukuran: Suatu Gagasan dan Pengujian Alternatif Terhadap Efisiensi Pasar. MODUS Vol. 21 (1): 1-11. Kusuma, Indra Wijaya (2003). Topik Penelitian Akuntansi Keperilakuan dalam Jurnal Behavioral Research In Accounting (BRIA). JURNAL BISNIS DAN AKUNTANSI Vol 5, No. 2, Agustus, 147-166 Marfuah (2006). Pengaruh Kecanggihan Investor Terhadap Ketepatan Reaksi Pasar dalam Merespon Pengumuman Deviden Meningkat. JAAI VOLUME 10 NO. 2, DESEMBER: 137-154 Subroto, Setyowati, dkk (2008). Pengujian Efisiensi Pasar Bentuk Setengah Kuat Secara Keputusan. SOSEKHUM Vol. 4 No. 5 November Setiawan, Doddy, dkk (2003). Pengujian Efisiensi Pasar Bentuk Setengah Kuat Secara Keputusan: Analisis Pengumuman Dividen Meningkat. JURNAL RISET AKUNTANSI INDONESIA Vol. 6, No. 2, Mei

22

Gumanti, Tatang Ary, dkk (2002). Bentuk Pasar Efisien dan Pengujiannya. Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 4, No. 1, Mei: 54-68 Trisnawati, Fenny (2010). Pengaruh Peristiwa Politik Terhadap Perubahan Volume Perdagangan Saham dan Harga Saham. Universitas Padjadjaran Widharatna, Amelia Ratih (2009). Reaksi Pasar Terhadap Pengumuman Opini Auditor Wajar tanpa Pengecualian dan Wajar tanpa Pengecualian dengan Bahasa Penjelas pada Perusahaan yang Tergolong LQ 45 Periode Tahun 2006-2007. Skripsi. Universitas Airlangga, Surabaya Moradi, Mehdi, dkk (2010) A Study of the Effect of Financial Leverage on Earnings Response Coefficient through out Income Approach: Iranian Evidence. International Review of Accounting, Banking and Finance Vol 2, No. 2, Summer Page 104-116 Rohman, Abdul (2005). Pengaruh Langsung dan Tidak langsung Arus Kas dan Laba Terhadap Volume Perdagangan Saham pada Emiten di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Akuntansi & Auditing Volume 01/ No. 02/Mei: 95-111 Danuprata, Danu, dkk (2010). Pengujian Efisiensi Pasar Bentuk Setengah Kuat Secara Keputusan Akibat Pengumuman Dividen Meningkat di Bursa Efek Jakarta. Prihantoro (2002). Estimasi Asimetrik Informasi Laba Perusahaan di Bursa Efek Jakarta (Pengujian Empiris Pendekatan Kontingensi). Jurnal Ekonomi & Bisnis No. 3, Jilid 7

23

Chang, Conrad C., dkk (1992). An Empirical Investigation of Information Content of Financial Ratios. THE CHINESE ACCOUNTING REVIEW Vol. 26 PP.94-112 APRIL

24

Anda mungkin juga menyukai