Anda di halaman 1dari 4

Abid Zulfikar 10/301070/BI/8438

Acclimatization of Phalaenopsis and Cattleya obtained by micropropagation


Luca Primitiva Daz, Jorge Julio Namur, Sebastin Agustn Bollati, Osvaldo Ernesto Antonio Arce Pendahuluan Aklimatisasi dalam mikropropagasi tanaman anggrek merupakan salah satu tahap yang paling menentukan produksi planlet yang sehat dan dapat bertahan hidup. Dalam hal ini tingkat prosentase yang dapat hidup adalah sedikit karena adanya perubahan kondisi dari lingkungan in vitro dalam botol yang aseptis mengandung kelembaban tinggi, temperatur dan pencahayaan yang terkontrol berubah menjadi lingkungan ex vitro. Kondisi ex vitro inilah yang merupakan kondisi dimana perubahan lingkungan kondisi ekstrim. Salah satu aspek yang menyebabkan planlet tidak dapat bertahan adalah adanya kontaminasi dari medium. Pemilihan substrat pada medium yang sesuai dengan planlet sangat menentukan dalam perubahan kondisi planlet dari kondisi hetetrofik ke kondisi autotofik. Tanaman pada kondisi ini menjalani perubahan fisiologis dan morfologis serta besar kemungkinan timbul adanya penyakit. Pemilihan substrat yang sesuai akan mendukung tanaman untuk dapat bertahan hidup. Syarat sebagai substrat yang bagus anatara lain : substrat yang padat dan berpori, materi alami atau sintesis, yang dikombinasikan atau tidak. Fungsi substrat sendiri adalah untuk menyediakan pendukung mekanis dan untuk meningkatkan penyerapan udara dan air oleh akar. Dengan adanya pemilihan substrat yang sesuai dapat mendukung proses aklimatisasi anggrek. Pemilihan jenis substrat sendiri tergantung pada spesies (pada penelitian ini dikhususkan pada anggrek epifit). Anggrek Phalaenopsis dapat hidup optimal pada suhu antara 15 - 35 C, 10% pencahayaan matahari dan 70% kelembaban relative. Sementara Cattleya membutuhkan kondisi lingkungan dengan suhu antara 10 - 35 C, 30% pencahayaan matahari dan 50% kelembaban relative. Anggrek Phalaenopsis dan Cattleya sendiri merupakan nilai penting dalam ekonomi sebagai tanaman hias dan tanaman interior. Sehingga hal tersebut merupakan kebutuhan dasar sebagai produsen dalam menghasilkan anggrek yang berkualitas tinggi. Penelitian dilaksanakan bertujuan untuk mengembangkan protokol yang efisien dalam pelaksanaan aklimatisasi dari anggrek Phalaenopsis dan Cattleya yaitu (1) mendapatkan kemampuan adaptasi Phalaenopsis dari kondisi in vitro ke kondisi ex vitro menggunakan pencampuran substrat dan mengevaluasi efek dari ranking pertumbuhan yang berbeda-beda

Abid Zulfikar 10/301070/BI/8438 dalam pertumbuhan dan pertahanan hidup; (2) mendapatkan kemampuan adaptasi Cattleya dari kondisi in vitro ke kondisi ex vitro menggunakan kombinasi substrat dari yang berbeda.

Metode Penelitian Jenis substrat yang digunakan pada percobaan ini adalah a) Perlite (P) b) moss (M), c) vegetal charcoal (C) dan d) serbuk gergaji pohon Mesquite (A). Material vegetasi berasal dari genus kultivasi in vitro: 1. Phalenopsis : hibrid yang dikultivasi berasal dari nodus bunga yang diinkubasi pada medium murashige dan skoog (MS) dengan garam dan vitamin. Bahan (Phalaenopsis) yang digunakan dikelompokan menjadi 3 kategori : R0, RI, dan RII. R0 merupakan tanaman dengan tinggi kurang dari 2 cm dan panjang akar 1-4 cm; RI merupakan tanaman dengan tinggi kurang dari 2-3 cm dan panjang akar 1-6 cm; dan RII merupakan tanaman dengan tinggi kurang dari 3-4 cm dan panjang 3 akar 1-8 cm. Substrat yang digunakan merupakan campuran dari moss, serbuk gergaji mesquite, dan perlite (MAP) dengan perbandingan 1:1:1. Planlet yang digunakan sebanyak 75 planlet (masing-masing 25 planlet tiap kategori) ditanam pada plastik ukuran 40x60 cm. Pada greenhouse dengan ondisi inkubasi 10% pencahayaan dan 30% cahaya matahari. Serta dengan 10 C (malam hari) dan 25 C (siang hari) selama musim dingin, dan 20 C (malam hari) dan 35 C (sing hari) selama musim panas. 2. Cattleya : anggrek hibrid Cattleya maxima x nibilior berasal dari kultivar in vitro pada medium Knudson C (1951) dan diperbanyak dari ukuran protocorm yang kecil dan sedang pada medium MS dengan penambahan garam dan vitamin, BAP, ANA, sukrosa serta agar. Tanaman dengan panjang 1-2 cm diregenerasikan pada bilik dengan kelembaban yang terkontrol dengan menggunakan substrat MCP : moss, choarcoal and perlite (1:1:1); ACP : serbuk gergaji mesquite, choarcoal, dan perlite (1:1:1); MP : moss dan perlite (1:1); AP : serbuk gergaji dan perlite (1:1:1). 100 planlet ditanam dalam plastic berukuran 40x60 cm. Tanaman kategori R0 merupakant anaman dengan panjang 1-2 cm dengan dua akar dengan panjang 1-4 cm. Tidak ada bahan yang bisa dimasukkan ke dalam R I dan RII apabila mengacu pada dasar

Abid Zulfikar 10/301070/BI/8438 kategori Phalaenopsis. Phalaenopsis. Evaluasi yang diteliti pada Phalaenopsis : kemapuan bertahan pada 4 waktu evaluasi (25, 40, 55, dan 85 hari setelah penanaman), pengukurann tinggi, jumlah dan panjang akar setelah penanaman pada hari ke 60 dan 90 setelah penanaman. Evaluasi yang diteliti pada Cattleya : kemampuan bertahan pada hari ke 35, 50, 75, dan 105 setelah penenaman. Pengukuran panjang tumbuhan setelah penanaman pada hari ke 90. Selain itu dilakukan evaluasi pengukuran pada substrat yaitu : Ph, konduktivitas listrik, dan abu (kalsinasi). Komposisi perlite yang digunakan (%): Si O2 (74 -79%), Al2O3 (13-17%), K2O (0.5- 5%), Na2O (2-5%), CaO (0,4-0,6%), Fe2O3 (0,3-0,9) dan MgO (0,04-0,15%). Analisis teknik statistik yang digunakan : a) ketahanan hidup : prosentase tanaman yang mampu bertahan dihitung dan dibandingkan dengan jumlah tanaman yang ditanam pada setiap waktu (hari) evaluasi) dan b) efek perlakuan terhadap tinggi tanaman, jumlah dan panjang akar, analisis variansi dan tes komparatif Tukey. Hasil dan diskusi Anggrek Phalaenopsis dan Cattleya mempunyai adaptasi yang lambat dan sulit, selain itu belum ada referensi yang ditemukan menyangkut dalam adaptasi in vitro dengan menggunakan substrat yang berbeda. Dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengkondisikan sesuai dengan kondisi alam di mana anggrek epifit tumbuh dengan substrat yang permeabel, mempunyai aerasi, tahan lama, bersifat asam atau netral sehingga dapat menjamin kelangsungan hidup dalam pembentukan materi in vitro dan pertumbuhan dalam kondisi rumah kaca. Phalaenopsis : Pada evaluasi ketahanan hidup pada aklimatisasi menggunakan MAP yaitu terdapat 40% pada R0, 100% RI dan RII. Hasil ini menunjukkan bahwa tanaman perlu mencapai pertumbuhan tertentu untuk dapat bertahan pada kondisi rumah kaca. Pada pengukuran akar menunjukkan bahwa pertumbuhan pada RI dan R2 mempunyai laju pertumbuhan yang signifikan dibandingkan R0. Hal tersebut berarti bahwa pertumbuhan yang baik bagi planlet untuk dapat menjamin kelangsungan hidup yaitu pada nilai ambang batas RI dan RII. Pada pengkuran rata-rat jumlah daun yaitu RI dan RII menunjukkan jumlah yang lebih banyak daripada R0. Kondisi inkubasi sama dengan kondisi inkubasi pada

Abid Zulfikar 10/301070/BI/8438 Cattleya : Pada evaluasi ketahanan hidup pada aklimatisasi yaitu 80% tanaman yang mampu bertahan pada medium AP (90 hari setelah penanaman), MCP menunjukkan hasil yang paling buruk (0% pada 90 hari). Dua media lain menunjukkan hasil intermediet, yaitu 16% untuk medium MP dan 32% untuk medium ACP. Pada pengukuran tinggi tanaman terdapat perbedaan yang signifikan, pada MP menghasilkan tinggi tanaman lebih besar yaitu sekitar 1 cm. Ukuran tanaman tersebut merupakan ukuran yang sesuai bagi planlet mencapai jumlah dan panjang akar yang tepat dan rata-rata pertumbuhan area daun untuk bertahan hidup di bawah kondisi greenhouse. Pendapat lain mengemukakan bahwa adanya hubungan antara kelangsungan hidup dengan ukuran bibit dalam substrat berbeda. Bibit dengan ukuran kurag lebih 5 cm mermpenuyai frekuensi tertinggi untuk dapat bertahan hidup. Hasil pada penelitian ini juga menunjukkan bahwa pada kedua genus tersebut pertumbuhan panjang planlet harus mencapai sekitar 2-4 cm. Dalam mencapai ukuran ini, planlet juga telah menghasilkan sejumlah kecambah yang tepat, mempunyai area pertumbuhan daun (berdasar pada ukuran dan jumlah daun) dan jumlah serta panjang akar yang memungkinkan untuk bertahan hidup maksimal pada kondisi ex vitro. Simpulan Pada angrek Phalaenopsis dan Cattleya pertumbuhan panjang planlet harus mencapai sekitar 2-4 cm untuk dapat bertahan hidup dalam greenhouse. Ukuran plantet yang sesuai untuk kondisi aklimatisasi Phalaenopsis adalah 2-4 cm (kategori RI dan RII) dengan perakaran yang berjumlah kira-kira tiga buah (panjang 1-8 cm).Substrat yang paling baik untuk aklimatisasi Cattleya adalah campuran moss, perlit (MP).

Anda mungkin juga menyukai