Anda di halaman 1dari 12

Paper Bank dan Lembaga Keuangan

Mengetahui Lebih Jauh tentang Financial Engineering

Anggota :
1. Rochim Wajianti 2. Dirga Abriyanti K. 3. Aisah Kumala Sari 4. Dewi Kartika 5. Danik Purbaya (296749) (296823) (296834) (297254) (297327) 6. Rina Yanti Br Sitorus 7. Abraham Septa M. 8. Nisa Tri Lestari 9. Sita Uswatun Khasanah (299342) (299379) (299585) (299625)

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada

Tahun 2012
I. Pendahuluan a. Latar Belakang Istilah financial engineering saat ini sudah tidak asing lagi, apalagi untuk orang- orang yang bekerja di bidang keuangan. Di beberapa negara, perusahaanperusahaan telah menerapkan financial engineering ini untuk menganalisis perusahaan. Pro dan kontra mengenai apa itu definisi/ istilah financial engineering dan teknik- teknik penerapannya memang masih menjadi bahan diskusi yang menarik untuk dibicarakan. Berbagai masalah yang muncul dari financial engineering dan segala kontroversi inilah yang melatarbelakangi pembuatan paper ini, dimana akan dibahas lebih lanjut tentang beberapa hal yang menarik dari financial engineering itu sendiri. b. Identifikasi Masalah Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, terdapat identifikasi masalah yang muncul, yaitu: a. Pengertian dan pentingnya financial engineering. b. Instrumen-instrumen dari financial engineering. c. Orang- orang yang perlu memehami financial engineering. d. Manajemen resiko dan faktor- faktor yang perlu diperhatikan. e. Peran financial engineering dalam meningkatkan pertumbuhan nilai perusahaan. f. Contoh penerapan financial engineering. c. Rumusan Masalah Ada beberapa rumusan masalah yang muncul dari financial engineering ini, yaitu :

1. Apa pengertian dan pentingnya Financial Engineering? 2. Apa instrumen dari Financial Engineering? 3. Siapa yang perlu memahami Financial Engineering? 4. Faktor apa yang perlu diperhatikan dalam Financial Engineering? 5. Bagaimana Financial Engeenering meningkatkan pertumbuhan nilai perusahaan? 6. Bagaimana contoh penerapan Financial Engineering? d. Tujuan Penulisan a. Mengetahui pengertian/ definisi dari financial engineering. b. Untuk mengetahui dan mendalami instrumen- instrumen yang ada dalam financial engineering. c. Untuk mengaetahui orang-orang yang perlu memahami financial engineering d. Mengetahui dan mendalami faktor- faktor yang perlu diperhatikan dalam financial engineering e. Mengetahui peran financial engineering dalam meningkatkan nilai perusahaan f. Mengetahui contoh penerapan financial engineering e. Manfaat Penulisan Manfaat penulisan paper ini antara lain, yaitu : a. Menambah pengetahuan bagi para pembaca baik kalangan akademisi maupun non akademisi. b. Dapat membantu memahami lebih lanjut terhadap materi yang disajikan

dalam paper ini yaitu financial engineering. .

II.

Pembahasan II.1 Pengertian dan Pentingnya Financial Engineering Financial Engineering adalah disiplin ilmu yang berusaha memanfaatkan perkembangan mutakhir teori-teori keuangan untuk menciptakan produk-produk finansial yang bisa menangani kebutuhan-kebutuhan finansial yang semakin kompleks. Secara teknis yang dimaksudkan sebagai financial engineering adalah derivative. Derivative sendiri merupakan asset keuangan yang sangat (paling) berisiko. Jika kita urutkan kadar risikonya dari yang paling rendah maka kita akan dapatkan urutan sebagai berikut: asset bebas risiko (rf/SBI), tabungan/deposito, obligasi, saham, derivative. Jika saham saja merupakan asset berisiko (tidak ada janji jaminan pengembalian baik berupa capital gain maupun deviden) tentu dapat kita bayangkan kadar risiko dari darivative: tidak ada kadar janji jaminan pengembalian, yang ada adalah kepastian kadar investasi yang hilang. Tidak ada janji jaminan, bukan berarti tidak akan kembali (untung), melainkan, yang dimaksudkan, tidak ada yang memastikan akan untung. Namun dibalik keseraman derivative tersebut, ternyata derivative sangat berguna untuk alat lindung nilai (hedging). Sebagai alat lindung nilai inilah yang dimaksudkan sebagai financial engineering. Sebagai alat lindung nilai berarti kita akan memperoleh jaminan nilai kekayaan. Tentu saja ini tidak gratis. Ada sejumlah uang (premi) yang dibayarkan sebagai ongkos lindung nilai ini. Tetapi dengan adanya ongkos tersebut, kita akan memperoleh kekayaan yang bersifat pasti. II.2 Instrumen- Instrumen Financial Engineering Ada banyak instrumen financial engineering, tetapi disini hanya akan dibahas tiga instrumen FE :

a. Options Contract b. Forward Contract c. Future Contract II.3 Orang- Orang yang Perlu Memahami a. Pelaku bisnis dan pemilik bisnis Pelaku bisnis dan pemilik bisnis jelas harus memahami apa yang dimaksud dengan financial engineering dan bagaimana penerapan teknikteknik FE. Dengan memahami FE ini diharapkan keberlangsungan hidup perusahaan akan berlangsung lama/ panjang, dan dan terhindar dari keadaan ketidakpastiaan atas kelangsungan hidup perusahaan. Selain itu dengan memahami financial engineering ini pelaku bisnis dan pemilik bisnis akan terhindar dari kecurangan yang mungkin akan dilakukan para rekan bisnis, pesaing dan lain sebagainya. b. Direktur Direktur juga dianggap penting untuk dapat memahami financial engineering, karena sesuai tugas direksi secara umum yaitu memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan perusahaan , memilih, menetapkan, mengawasi tugas dari karyawan dan kepala bagian (manajer) , menyetujui anggaran tahunan perusahaan ,menyampaikan laporan kepada pemegang saham atas kinerja perusahaan. Tanpa memahami financial engineering maka direksi tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik. c. Komisaris perusahaan Para komisaris perusahaan sebaiknya harus memahami financial engineering supaya tidak mudah dicurangi oleh orang yang diberi amanat untuk menjalankan perusahaan, dan bisa mengetahui seluk beluk laporan pertanggungjawaban yang telah diberikan.

d. Direktur keuangan Direktur keuangan sangat jelas harus memahami financial engineering, karena sesuai dengan tugas seorang direktur keuangan yaitu berhubungan dengan keuangan, membuat, menyusun, dan menganalisis laporan keuangan. Jadi dengan memahami financial engineering akan memberikan kemudahaan dalam melaksanakan tugasnya. II.4 Manajemen Resiko dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhi

Financial Engineering Adapun beberapa aspek yang meliputi financial engineering selain dari penggunaan FE dalam perusahaan yakni sebagai berikut, peramalan, manajemen risiko perangkat lunak, strategi perencanaan perusahaan, efek perdagangan dan manajemen risiko keuangan, derivatif perdagangan dan manajemen resiko, manajemen investasi, pensiun, asuransi kebijkan, mortgage perjanjian, undian desain, perbankan islam, penilaian komoditas emas, credit defaultswap, perundingan dan desain mekanisme pasar. Ada beberapa prinsip manajemen resiko yang dapat dilakukan oleh perusahaan yakni 1. Menciptakan nilai objektif dari kesehatan, reputasi, keuntungan, dan menekan biaya manajemen resiko. 2. Manajemen resiko adalah kesatuan bagian dari proses yang telah terorganisasi, termasuk proyek manajemen, perencanaan strategi, pengauditan, dan proses lainnya. 3. Merupakan bagian dalam penyusunan kebijakan seperti analisis, evaluasi, dan memahaman resiko tersebut dan menyamakan persetujuan sebagai bagian dari manajemen resiko tersebut. 4. Ketidakpastian dari tujuan tujuan eksplisit dan bagaimana memodifikasinya.

5. Didasarkan pada informasi yang terpercaya termasuk data historikal, expert opinion, dan lebih memberikan fokus pada para pemegang saham. Inti dari manajemen resiko adalah setiap entitas yang ada mempunyai nilai bagi stakeholder. Semua entitas memiliki ketidakpastian dan yang menjadi tantangan adalah bagaimana mengelola, mengindentifikasi kemungkinan ketidakpastian yang mungkin diterima seberapa besar oleh stakeholder.

Ketidakpastian merepresentasikan resiko dan peluang dimana memiliki potensi untuk mengikis dan mengubah nilai. Manajemen resiko membuat pemgelolan ketidakpastian menjadi lebih efektif terkait dengan resiko dan peluang dengan tujuan untuk meningkatkan nilai. Selain manajemen resiko, yang harus diperhatikan dalam penerapan ilmu financial engineering yaitu : 1. Regulatory or Legislative Factors 2. Academic Work 3. Accounting Benefits 4. Technological Development and Other Factors II.5 Peran Financial Engineering dalam Meningkatkan Nilai Perusahaan Manfaat Financial Engineering (FE) dalam rangka meningkatkan nilai perusahaan. Pendekatan financial engineering dengan mengoptimalkan instrumen keuangan dapat digunakan dalam meningkatkan nilai perusahaan tersebut. Proses peningkatan FE tersebut tidak dapat menciptakan nilai perusahaan yang optimal bila lingkungan PELT (politic, economic, legal and technology) juga tidak diengineering. Nilai perusahaan tersebut dapat meningkat jika kondisi good cooperate dapat diwujudkan dalam lingkungan perusahaan tersebut. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan nilai perusahaan yakni sebagai berikut: 1. Politicall will, law enforcement dan leadership ditingkatkan secara konsisten dan sustainable. Kondisi ini secara mutlak dilakukan untuk

menciptakan the company value creration pada perusahaan tersebut. pendekatan FE perlu tindakan kreatif, inovatif, dan integratif dari dewan direksi perusahaan tersebut. 2. Pendekatan FE pada kebijakan peningkatan nilai perusahaan tersebut dengan metode NON IPO dapat optimal harus mendapat dukungan dari sistem keuangan yang kuat (financial market institutions). Metode privatisasi non IPO yang digunakan antara lain melakukan kombinasi antara metode strategic sale (SS), management by out (MBO), employee management by out (EMBO), dan lain lain. pada waktu yang tepat dengan menggunakan secara optimal instrumen keuangan yang ada baik yang berupa undetlying assets maupun derivative instruments. Financial engineering digunakan dalam penciptaan baru instrumen keuangan dan strategi, biasanya pilihan eksotis dan khusus tingkat bunga derivatif. Bidang ini berlaku metodologi rekayasa untuk masalah di bidang keuangan, dan menggunakan teori keuangan dan matematika terapan, serta perhitungan dan praktek pemrograman. Financial engineering juga digunakan dalam proses menciptakan efek baru atau proses, dan merancang instrumen keuangan baru, terutama efek derivatif. Lebih penting lagi, financial engineering digunakan dalam proses menggunakan kemampuan pemodelan matematika, keuangan dan komputer untuk membuat keputusan harga, lindung nilai, perdagangan dan manajemen portofolio.Memanfaatkan berbagai efek derivatif dan metode lainnya,financial engineering bertujuan untuk tepat mengontrol risiko keuangan bahwa entitas mengambil. Metode dapat digunakan untuk mengambil risiko tak terbatas di bawah peristiwa-peristiwa tertentu, atau sama sekali menghilangkan risiko lainnya dengan memanfaatkan kombinasi dari efek derivatif dan lainnya. Pendekatan Financial Engineering (FE) dapat menjadi alat analisis yang penting karena dapat mengakomodasikan berbagai bidang ekonomi dan manajemen keuangan. Secara definisi pendekatan FE mempunyai penekanan pada

aspek innovative dan creative yang sangat tepat untuk rancangan pemecahan masalah kebijakan privatisasi perusahaan tersebut. Tujuan financial engineering dalam perusahaan agar terciptanya beragam produk keuangan modern, memperbaiki kesehatan keuangan melalui penerapan manajemen risiko yang efektif, dan mempelajari metode valuasi perusahaan. Produk akhir dari financial engineering adalah kontrak-kontrak derivatif, sebagai contoh cross currency swap yang bisa mengatasi keinginan suatu perusahaan untuk mengubah obligasi dari satu mata uang ke mata uang lainnya. Selain memberi solusi, financial engineering juga menunjukkan nilai wajar dari solusi tersebut. informasi tentang nilai wajar suatu kontrak memungkinkan berbagai pihak untuk saling menawarkan harga yang kompetitif sehingga pasar bisa tetap berjalan. II.6 Contoh Penerapan Financial Engineering Opsi menerapkan derivative atau financial engineering. Opsi merupakan hak (bagi pemegang), sebaliknya merupakan kewajiban (bagi penerbit). Sebagai hak maka opsi bisa dieksekusi pemegang jika kondisinya menguntungkan, jika konsidi tidak menguntungkan maka opsi tidak perlu dieksekusi. Penerbit hanyalah mengikuti apa yang dilakukan oleh pemegang. Untuk mendapatkan hak ini maka pemegang wajib membayar pemi misal Rp 1/opsi. Hak yang dapat dibeli adalah hak beli (opsi call) atau hak jual (opsi put). Dalam opsi ada jatuh tempo (T), ada underlying asset yaitu asset yang dijadikan patokan, serta strike/excersie price (X). strike price (X) ini yang merupakan hak untuk melakukan hak beli (opsi call) atau hak jual (opsi put). Misalkan Bapak Jaka membeli opsi put pada X = 1000 untuk saham A jatuh tempo (T) 3 bulan lagi dengan harga Rp 100/opsi. Ini artinya Pak Jaka sekarang harus mengeluarkan uang Rp 100. Tiga bulan lagi Pak Jaka mengamati harga saham. Jika harga saham di bawah Rp 1000, misalnya Rp 750, maka Pak Jaka akan untung. Karena Pak Jaka punya hak jual (opsi put) pada harga Rp 1000, sementara di pasar harga saham A hanya Rp 750. Dengan demikian keuntungan

Pak Jaka sebesar Rp 25. Namun jika harga saham 3 bulan lagi sebesar Rp1300, maka Pak Jaka tidak mengekskusi opsi put yang dimilikinya. Karena Pak Jaka punya hak jual (opsi put) pad harga Rp 1000 sementara di pasar harga saham A RP 1300. Karen atidak mengeksukusi opsinya maka niai (payoff) bagi Pak JAka sebesar 0. Jadi opsi hanya memiliki dua alternative nilai yaitu bernilai atau nol. Dari penjelasan diatas, dapat diketahui bahwa opsi put bernilai positif jika harga saham A (sebagai underlying asset) mengalami penurunan. Makin turun harga saham A maka opsi put akan semakin bernilai. Ekstrimnya jika PT A bangkrut, harga saham menjadi RP 0. maka keuntungan kita akan maksimal yakni sebesar X, dalam contoh ini Rp 1000. Seandainya Pak Jaka memiliki saham A, apa yang akan terjadi? Jika harga saham A sebesar Rp 0, tentu Pak Jaka akan rugi. Tetapi jika Pak Jaka membeli opsi put dengan underlying asset saham A dan X sebesar RP 1000, maka Pak Jaka mendapat manfaat (perlindungan) sebesar RP 1000. Jadi jika harga saham di bawah () Rp 1000, Pak Jaka rugi dari saham A namun mendapat manfaat dari opsi put. Jika dijumlah nilai saham + opsi put akan sebesar RP 1000. Jika harga saham > Rp 1000, maka Pak Jaka untung dari saham, sementara opsinya tidak bernilai. Jadi Pak Jaka sudah pasti akan mendapat RP 1000. Inilah yang dimaksud dengan lindung nilai atau financial engineering. Biaya yang Pak Jaka keluarkan adalah harga opsi put+membeli saham A. Biaya ini dapat lebih besar dari RP 1000. Tetapi jika Pak Jaka hanya membeli saham A, biayanya sebesar saham A, namun kepastian nilai ke depan tidak diketahui.

III.

Penutup III.1 Kesimpulan Jadi sebagai pelaku keuangan tidak ada salahnya perusahaan

menggunakan atau menerapkan financial engineering sebagai alat lindung nilai. Sebagai alat lindung nilai inilah berarti akan diperoleh jaminan nilai kekayaan. Financial engineering memanfaatkan perkembangan mutakhir teori-teori keuangan untuk menciptakan produk-produk finansial yang bisa menangani kebutuhan-kebutuhan finansial yang semakin kompleks. Selama tidak menyalahi aturan yang ada, seharusnya perusahaan memanfaatkan teknik- teknik keuangan ini untuk mencapai tujuan umum perusahaan yaitu mendapatkan laba. III.2 Saran Saran yang dapat diberikan dari penerapan financial engineering ini yaitu sebaiknya jika perusahaan akan menerapkan financial engineering, perusahaan harus mempertimbangkan dengan matang resiko- resiko yang akan dihadapi perusahaan dan harus siap dengan solusi alternatif lain jika resiko tersebut benarbenar terjadi, misalnya perusahaan mengalami kerugian, sehingga jika sudah dipikirkan dengan matang, tidak akan menganggu keberlangsungan kegiatan perusahaan.

Yang masih kurang : Instrumen FE pengertian belom Contoh penerapan Cuma 1, mau ditambah nggak?yg dipenjelasan itu kan baru option contract, masih ada forward contract dan future contract Kesimpulan dan saran???ada pendapat lain???? Referensi belum pada di cantum in

Referensi : http://ihedge.wordpress.com/2007/06/11/financial-engineering-apaan-tuh/ http://saidkelana.wordpress.com/2009/01/19/37/ http://ihedge.wordpress.com/category/derivatif/

Anda mungkin juga menyukai