Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI DESA SUMRINGAH KEC. JEMBAR KAB.

KENDAL

Disusun Oleh : 1. Agnes Gardika 2. Aniek Andriani 3. Asrofikah 4. Danang Sabudi 5. Dhenis Jarindika S 6. Dwi Kurniawati 7. Ela Fatmawati 8. Elok Nuradita
I

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDAL TAHUN AKADEMIK 2012 2013
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

DESA SUMRINGAH RW 01 KEC. JEMBAR KAB. KENDAL

Pendahuluan Hari pertama datang ke Desa Sumringah, sebelum pengkajian, pada tanggal 22 Agustus 2012, telah dilaksanakan Musyawarah Warga 1, yaitu untuk perkenalan dengan warga desa dan menjelaskan program. Nama anggota kelompok yang melaksanakan praktik keperawatan komunitas meliputi : Agnes Gardika Aniek Andriani Asrofikah Danang Sabudi Dhenis Jarindika S Dwi Kurniawati Ela Fatmawati Elok Nuradita

Program yang akan dilakukan selama melaksanakan praktik keperawatan komunitas pada tanggal 22 Agustus sampai dengan tanggal 15 September 2012 adalah : - Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan upaya promotif dan preventif. - Mengajak masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat. - Bersama sama warga desa melakukan asuhan keperawatan komunitas sesuai dengan masalah yang ditemukan pada tahap pengkajian

Pengkajian Pengkajian dilakukan selama 3 hari di Desa Sumringah. Pengkajian dilakukan mulai tanggal 23, 24 dan 25 Agustus 2012. Hari pertama, pada tanggal 23 Agustus 2012 pengkajian dilakukan dengan cara observasi dari rumah ke rumah, mengamati keadaan lingkungan di Desa Sumringah. Hari kedua pengkajian dilakukan dengan mewawancarai kepada desa dan petugas kesehatan yang ada di Desa Sumringah. Hari ketiga pengkajian dilakukan dengan cara mendatangi rumah rumah warga Desa Sumringah dan mewawancarai warga desa. Dari hasil pengkajian, didapatkan data sebagai berikut : 1. Data demografi a. Jumlah penduduk : 1000 jiwa

Laki laki : 400 jiwa ( 40 %) Perempuan : 600 jiwa ( 60 %)

b. Jumlah kepala keluarga : 96 KK c. Kepadatan Perbandingan penduduk dengan jumlah wilayah keseluruhan : 1000 / 16 km2 Distribusi penduduk berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin: no 1 2 3 4 5 Kelompok umur 0 05 tahun 06 12 tahun 13 17 tahun 18 55 tahun Lansia Jumlah L 70 20 80 150 80 400 P 80 30 120 250 120 600 jumlah 150 50 200 400 200 1000 % % % % % % %

2. Lingkungan a. Luas wilayah : Luas wilayah Desa Sumringah adalah 16 km2, yang wilayahnya terdiri dari pemukiman penduduk, jalan utama, area persawahan dan sungai. b. Letak geografis Batas desa Sumringah RW 02 Utara : Sungai Kalisebrang

Selatan : Jalan Utama Timur Barat : Desa Kulonkandang : Desa Ademayem

c. Sarana ibadah : sarana ibadah di Desa Sumringah terdiri dari 1 mushola dan 1 masjid. d. Sarana sosial budaya : Desa Sumringah memiliki 1 gedung pertemuan di Balai Desa Sumringah. Balai desa tersebut digunakan untuk pertemuan warga desa, baik kegiatan formal maupun informal. Kegiatan formal seperti rapat warga dengan kepala desa, penyuluhan kesehatan. Kegiatan informal seperti diadakannya pertunjukan Barongan dan Jaran Eblek. e. Pemukiman warga : Rata rata keadaan rumah warga tidak memiliki ventilasi udara. Dari 250 rumah, hanya 50 rumah ( 20% ) yang memiliki ventilasi udara dan memenuhi criteria rumah yang sehat. Keadaan dalam rumah warga lembab karena lantai rumah masih tanah.

f. Sarana MCK : Dari 250 rumah yang ada, hanya 20 % ( 50 rumah ) yang memiliki fasilitas MCK. Sisanya sebanyak 80 % ( 200 rumah ) tidak memiliki fasilitas MCK. Warga desa mengatakan biasanya menggunakan sumber air dari Sungai Kalisebrang untuk mandi, mencuci, dan masak. Kebiasaan BAK / BAB mereka juga dilakukan di sungai. Tidak ada sumber air bersih yang berasal dari PAM. g. Pembuangan sampah : Warga Desa Sumringah mengatakan memiliki kebiasaan membuang sampah di sungai karena tidak memiliki tempat pembuangan sampah. h. Pencemaran limbah : Kepala desa mengatakan sumber pencemaran berasal dari limbah rumah tangga yang dibuang di sungai. i. Keadaan ternak : Semua warga Desa Sumringah memiliki ternak. Jenis ternak yang dipelihara adalah ayam, sapi, dan kambing. Kandang ternak berada di pekarangan rumah yang sangat dekat dengan rumah. 3. Pendidikan a. Tingkat pendidikan : Tingkat pendidikan di Desa Sumringah rata rata masih rendah. Didapatkan data bahwa 200 orang ( 20 % ) tidak pernah merasakan duduk di bangku pendidikan, 100 orang ( 10 % ) tidak tamat SD, 50 orang (5 %) belum tamat SD, 300 orang ( 30 % ) tamat SD, 150 orang ( 15 % ) tamat SMP, 200 orang ( 20 % ) tamat SMA. b. Sarana pendidikan : Di desa Sumringah tidak terdapat fasilitas pedidikan. SD terdekat berada di desa seberang. Jarak tempuh menuju SD terdekat adalah 5 km2 dari Desa Sumringah. Sedangkan fasilitas pendidikan untuk SMP atau SMA berada di kota yang jarak tempuhnya sangat jauh (25 km2) dan tidak dapat dijangkau tanpa alat transportasi darat. 4. Ekonomi a. Pekerjaan : Pekerjaan warga Desa Sumringah sebagian besar sebagai petani 60 %, pedagang 15 %, dan lain lain sebanyak 25 %. b. Pendapatan : Pendapatan rata rata warga Desa Sumringah kurang dari Rp 1.000.000,00 per bulan. Sehingga tingkat ekonomi warga Desa Sumringah rata rata menengah ke bawah. 5. Komunikasi a. Bahasa : Bahasa yang digunakan oleh warga Desa Sumringah adalah Bahasa Jawa.

b. Alat komunikasi : Alat komunikasi yang ada di Desa Sumringah adalah TV, radio, surat kabar, serta majalah. Tidak ada fasilitas telepon umum, dan telepon rumah. 6. Pelayanan kesehatan : a. Fasilitas kesehatan : Fasilitas kesehatan yang ada di Desa Sumringah meliputi 1 Posyandu yang berada di RW 1, 1 Psukesmas yang berada di wilayah perbatasan antara Desa Sumringah dengan Desa Kulonkandang, dengan jarak tempuh 25 km2. Posyandu yang berada di RW 1 tidak menjalankan fungsinya dengan baik. b. Pelayanan atau kegiatan sosial : Kegiatan sosial yang dilakukan warga Desa Sumringah adalah pengajian yang dilakukan setiap Kamis malam. Organisasi yang ada di Desa Sumringah adalah Ikatan Remaja Masjid ( IRMA ), dan kelompok pengajian Ibu Ibu. c. Sumber daya : Petugas kesehatan yang ada di Desa Sumringah meliputi 1 bidan desa yang tinggal di RW 01 Desa Sumringah. d. Data kesehatan : Dari hasil pengkajian, 80% (150 ibu hamil) yang tinggal di daerah Desa Sumringah menderita anemi (120). Gejala yang timbul antara lain pusing, lemah, letih (mudah capek), mudah mengantuk, hipotensi (90/70 mmHg), dan konjungtiva anemis. Tingginya penderita anemi pada ibu hamil diakibatkan karena rendahnya pengetahuan, ekonomi rendah, pola makan ibu, masih mempercayai mitos - mitos dan rendahnya kesadaran warga untuk memeriksakan kesehatan. Mereka juga tidak mengetahui jika penyakit anemi merupakan salah satu penyakit keturunan, sehingga tidak mau memeriksakan kehamilannya lagi. Mereka menganggap bahwa penyakit tersebut adalah penyakit pusing dan lelah biasa yang dapat sembuh sendiri tanpa diobati. 7. Sosial politik : Desa Sumringah dipimpin oleh kepala desa. Dalam melaksanakan tugasnya, kepala desa dibantu oleh perangkat desa. Pengambilan keputusan diambil dengan cara musyawarah untuk mufakat. Kebijakan yang diambil kepala desa untuk memajukan dan mensejahterakan warganya adalah dengan

mengadakan kegiatan kerja bakti setiap sebulan sekali dengan melibatkan warga desa. 8. Transportasi dan keamanan : Transportasi yang digunakan oleh warga Desa Sumringah adalah sepeda. Untuk menuju ke desa lain, warga menggunakan delman. Sedangkan untuk menuju ke tengah kota, warga memanfaatkan angkutan

umum yang melewati jalan utama. Keadaan jalan utama beraspal. Keadaan jalan kecil di tengah desa berbatu, tanpa aspal.

Analisis Data Fokus pada Ibu Hamil No. DS - Ibu hamil mengatakan jarang memeriksakan kehamilannya. DO - Dari hasil pengkajian, 80% (150 ibu hamil) yang tinggal di daerah Desa Sumringah menderita anemi (120) - Ibu hamil mengatakan bahwa penyakit pusing yang di - Pusing, lemah, letih (mudah capek), mudah mengantuk, hipotensi 90/70 mmHg, dan konjungtiva anemis - Tingkat pendidikan di Desa Sumringah rata rata masih rendah mengatakan masih

deritanya adalah penyakit biasa yang diobati. - Ibu dapat sembuh tanpa

mempercayai mitos mitos.

Diagnosa Keperawatan No 1. DO : Dari hasil pengkajian, 80% (150 ibu hamil) yang tinggal di daerah Desa menderita (120), Pusing, lemah, letih (mudah capek), mudah mengantuk, hipotensi 90/70 mmHg, dan Sumringah anemi Data Fokus Kurang pengetahuannya ibu Etiologi Problem Peningkatan kejadian anemi di

hamil tentang anemi di desa sumringah

Desa sumringah.

konjungtiva anemis Tingkat pendidikan di Desa Sumringah rata rata masih rendah DS : - Ibu hamil mengatakan jarang memeriksakan kehamilannya.

- Ibu hamil mengatakan bahwa penyakit pusing deritanya adalah yang di penyakit

biasa yang dapat sembuh tanpa diobati. - Ibu mengatakan masih

mempercayai mitos mitos.

Intervensi Keperawatan Dx Keperawatan Peningkatan Tujuan Setelah Rencana Intervensi dilakukan 1. Lakukan Rasional Untuk menjalin percaya tokoh

kejadian ISPA di tindakan selama 1 desa sumringah minggu, diharapkan tidak masalah peningkatan

pendekatan dengan rasa tokoh masyarakat dengan atau

berhubungan dengan terpenuhinya

lapisan masyarakat dan

masyarakat untuk warga desa menginformasikan temuan lingkungan Untuk masalah

criteria rumah yang kejadian ISPA di sehat kurangnya dan desa dapat sumringah

berkurang 2. Rencanakan criteria

pengetahuan warga dengan Desa tentang ISPA Sumringah hasil : penyakit - Tidak

pertemuan dengan menentukan masyarakat desa waktu yang tepat

terjadi

untuk memberikan dalam pendidikan kesehatan memberikan penkes. batuk Agar orang tua dan balita dada terserang yang ISPA

peningkatan penderita

penyakit ISPA di 3. Ajarkan Desa Sumringah - Orang tua balita yang ISPA menerapkan batuk efektif dan fisioterapi dada 4. Berikan pendidikan kesehatan terserang dapat efektif fisioterapi

kepada orang tua mampu balita yang menerapkan batuk efektif dan fisioterapi dada pada anaknya. Agar warga desa tahu penyakit tentang ISPA

terserang ISPA

kepada anaknya - Warga Sumringah Desa tahu

tentang penyakit ISPA dan

mengenai penyakit dan ISPA dan cara pencegahannya.

pencegahannya.

pencegahannya 5. Kolaborasi dengan Untuk mengatasi dokter dalam penyakit ISPA.

pemberian obat

Implementasi Keperawatan Implementasi dilakukan selama 2 minggu, mulai tanggal 27 Agustus 2012 sampai tanggal 8 September 2012. No Tanggal 1. 27 / 08 Dx Keperawatan Peningkatan kejadian ISPA di desa sumringah berhubungan dengan tidak terpenuhinya criteria rumah yang sehat dan kurangnya pengetahuan warga Desa Sumringah 2. 27 / 08 tentang penyakit ISPA Implementasi 1. Makukan pendekatan dengan tokoh masyarakat atau lapisan masyarakat untuk menginformasikan temuan masalah lingkungan dengan cara mengadakan pertemuan dengan warga saat Musyawarah Warga 2. 2. Merencanakan pertemuan dengan masyarakat desa untuk memberikan pendidikan kesehatan tentang penyakit ISPA dan pencegahannya. 3. 29 - 30 / 08 3. Mengajarkan batuk efektif dan fisioterapi dada kepada orang tua balita yang terserang ISPA dengan cara berkunjung dari rumah ke rumah. 4. 31 / 08 4. Berikan pendidikan kesehatan mengenai penyakit ISPA dan cara pencegahannya Sebagian besar warga menghadiri pertemuan untuk pendidikan kesehatan, 8 orang Warga Desa Sumringah menyepakati pertemuan untuk pendidikan kesehatan pada tanggal 31 Agustus. Orang tua balita yang terserang ISPA menanggapi dengan positif apa yang telah diajarkan. Respon hasil Hampir semua warga hadir dalam MW 2, hanya 10 orang warga yang tidak hadir karena suatu hal. Warga menyetujui intervensi yang telah ditetapkan.

tidak hadir karena berhalangan. 5. 3 8 / 09 5. Berkolaborasi dengan dokter untuk memberikan pengobatan kepada balita yang menderita ISPA dan cek kesehatan gratis. Warga desa menyambut dengan positif program yang dilakukan.

Evaluasi Keperawatan Evaluasi keperawatan dilakukan pada tanggal 14 September 2012. Dari serangkaian asuhan keperawatan yang telah dilakukan, maka dapat diambil hasil evaluasi sebagai berikut : 1. Kejadian penyakit ISPA tidak mengalami peningkatan selama dilakukannya asuhan keperawatan sampai tanggal 14 September 2012. 2. Orang tua balita yang terserang ISPA mengetahui teknik dan dapat menerapkan batuk efektif dan fisioterapi dada pada anaknya. 3. Warga Desa Sumringah mengetahui tentang penyakit ISPA dan cara

pencegahannya, dibuktikan saat evaluasi setelah pendidikan kesehatan, warga desa antusias untuk bertanya dan menjawab pertanyaan yang diajukan. 4. Warga Desa Sumringah sadar akan pentingnya kesehatan, dibuktikan dengan antusiasme warga saat program pengobatan dan cek kesehatan gratis diselenggarakan.

Anda mungkin juga menyukai