Anda di halaman 1dari 2

KOR PULMONAL

1. PENGERTIAN Kor pulmonal merupakan keadaan hipertrofi ventrikel kanan akibat suatu penyakit yang mengenai fungsi atau struktur jaringan paru, tidak termasuk didalamnya kelainan jantung kanan akibat kegagalan dari fungsi ventrikel kiri atau akibat penyakit jantung bawaan (Arif muttaqin, 2008).

2. ETIOLOGI Penyebab yang paling sering adalah PPOM, dimana terjadi perubahan struktur jalan napas dan sekresi yang tertahan mengurangi ventilasi alveolar. Penyebab lainnya adalah kondisi yang membatasi atau menganggu ventilasi yang mengarah pada hipoksia atau asidosis (deformitas sangkar iga dan obesitas massif) atau kondisi yang mengurangi jarring-jaring vascular paru (hipertensi arteri pulmonal idiopatik primer dan embolus paru). Kelainan tertentu dalam system persarafan, otot pernafasan, dinding dada dan percabangan arteri pulmonal juga dapat menyebabkan terjadinya kor pulmonal.

3. GEJALA Keluhan sesak napas merupakan gejala tersering pada penyakit paru primer. Gejala ini terjadi saat melakukan aktivitas atau bahkan saat istirahat dan kadangkadang diperberat dengan posisi tidur. Batuk kronis yang produktif sering ditemukan. Sianosis sering didapatkan pada kor pulmonal karena polisitemia sekunder maupun desaturasi arteri. Klien mungkin gelisah dan kesadarannya terganggu karena hiperkapnea.

4. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK a. Elektrokardiogram Kelainan pada elektrokardiogram yang sering ditemukan pada klien dengan kor pulmonal menahun antara lain P pulmonal di lead II, III dan aVF; deviasi aksis kekanan >110; rasio R/S di V6 <1; gambaran rSR pada

V1; RBBB lengkap atau tidak lengkap; R atau R yang tinggi pada V1 atau V3R; dan T inverted pada sandaran prekordial. Elektrokardiogram normal tidak menyingkirkan kemungkinan adanya kor pulmonal. Aritmia atrial atau ventricular dapat terjadi pada hipoksemia dengan/tanpa hiperkapnea. b. Gambaran radiologi Etiologi kor pulmonal kronis amat banyak dan semua etiologi itu akan menyebabkan berbagai gambaran histologi parenkim dan pleura yang mungkin dapat menunjukkan penyakit primernya. Gambaran radiologi hipertensi pulmonal adalah dilatasi arteri pulmonalis utama dan cabang cabangnya, meruncing keperifer dan lapang paru perifer tampak relative oligemia. Pada hipertensi pulmonal, diameter arteri pulmonalis kanan >16mm dan diameter arteri pulmonalis kiri >18mm pada 93% penderita. Hipertrofi ventrikel kanan terlihat pada rontgen thoraks PA sebagai pembesaran batas kanan jantung, pergeseran kearah lateral batas jantung kiri dan pembesaran bayangan jantuing ke anterior, ke daerah retrostern al pada foto dada lateral.

5. PENATALAKSANAAN MEDIS Sasaran pengobatan adalah untuk memperbaiki ventilasi klien dan mengatasi penyakit paru yang mendasarinya atau mengurangi manifestasi penyakit jantung. Pada PPOM, pemberian oksigen mungkin diperlukan untuk memperbaiki pertukaran gas dan mengurangi tekanan arteri pulmonal dan tahanan vaskuler paru. Transport oksigen yang membaik akan meredakan hipertensi paru yang menjadi penyebab kor pulmonal. Oleh karena itu pemberian oksigen menjadi bagian penting dari pengobatan. Angka ketahanan hidup yang lebih baik dan reduksi tahanan vascular paru telah dilaporkan berhasil dalam terapi oksigen kontinu sepanjang waktu untuk klien dengan hipoksia berat. Perbaikan yang berarti dapat membutuhkan terapi oksigen selama 4-6 minggu dan biasanya dilakukan di rumah. Pengkajian 6.

Anda mungkin juga menyukai