Anda di halaman 1dari 17

Tugas Kelompok: KMB / SISTEM ENDOKRIN

Oleh: KELOMPOK IV MUH. ASWAR ANAS MUH. ARIF FALAQ ISTIANAH NUR QURANI.B ANDI USMIANTI MAISARAH BINTI MADJID KHAERUN NISA KARTIKA SARI ETTY ISWAHYUNI ASNIRAWATI AULIA RAHMA

Keperawatan A Fakultas ilmu kesehatan Universitas islam negeri makassar 2013

Kasus :
Seorang penderita laki- laki Tn M 47 tahun, suku Bugis Makassar, Agama Islam, bertempat tinggal di Samata, MRS tanggal 31 Maret 2013 di Ruang Interna 2 dengan keluhan utama panas badan. Dari hasil anamnesis ditemukan klien mengatakan panas badan dirasakan sejak 2 minggu sebelum masuk Rumah Sakit, panas tidak tinggi dan tidak naik turun disertai mual, tidak muntah, klien mengatakan nafsu makan menurun, mulut terasa kering sehingga sering minum dan berat badan turun 48 kg menjadi 41 kg saat masuk Rumah Sakit. Klien mengeluh sesak nafas disertai dada berdebar- debar sejak 3 bulan dan memberat 2 minggu sebelum masuk Rumah Sakit, sesak bertambah dengan aktivitas seharihari dan berkurang dengan isterahat. Selama 2 minggu ini sering buang air kecil terutama pada malam hari sampai 5 x/ hari. Selama 3 bulan ini klien mengeluh badan terasa lemas dan cepat lelah terutama jika melakukan aktivitas agak berat, sering pusing, nyri seluruh badan. Tn M sering mengeluh gugup, mudah gelisah, sulit tidur dan kadang- kadang disertai dada berdebar- debar, rambut penderita normal dan tidak mudah rontok, kulit berkeringat normal. Penderita sering diare sebanyak rata- rata 3- 5 x dalam sehari, cair bercampur ampaas berwarna kuning tanpa darah dan lendir. Saat masuk Rumah Sakit tidak ada keluhan BAB.Sebelumnya tidak ada riwayat penyakit kencing manis, hipertensi, penyakit gondok maupun asma. Merokok selama 15 tahun berhenti 1 tahun yang lalu. Tanggal 18 februari 2013 penderita kadang ke poli jantung karena keluhan sesak napas terutama jika aktivitas disertai berdebar- debar. Dilakukan pemeriksaan EKG dan hasilnya normal. Foto rongen toraks PA dengan hasil normal. Tanggal 31 maret 2013 penderita masuk Rumah Sakit di ruang interna 2. Pemeriksaan fisik didapatkan data sebagai berikut : kesadaran komposmentis, gizi kurang dan keadaan umum cukup baik. TB 161 cm, BB 41 kg, (BBR : ...... dan BMI : .... ) TD 130/ 80 mmHg, N 120 x/ i irreguler, suhu badan 36,5 C, pernapasan 24 x/i. Pada pemeriksaan mata nampak adanya eksophtalmus ringan. Pada leher dijumpai sedikit pembesaran kelenjar tiroid, difus, kanan lebih besar dari pada kiri (ukuran 8 x 7 cm dan 6 x 6 cm), padat kenyal, yang nyata ketika

pandeita menengadah dan ikut bergerak jika menelan. Tidak didapatkan nyeri tekan maupun bruit. JVP tidak meningkat. Pemeriksaan dada : tidak terjadi pembesaran jantung, suara jantung S1 dan S2 tunggal, tidak ada suara tambahan, frekuensi 120 x / I, tidak teratur, tidak terdapat bising jantung. Suara perkusi sonor pada lapang paru, suara napas vesikuer, tidak ada ronchi maupun wheezing. Pada abdomen tidak terjadi asites dan tidak terjadi hepatomegali. Pada pemeriksaan ekstermitas didapatkan adanya tremor halus pada jari- jari tangan, tidak ada jari tabuh, tidak didapatkan edema dan akral hangat. Adapun hasil pemeriksaan laboratorium adalah Hb 15,0 g/dl, leukosit 6,1 x 109 /L, trombosit 258 x 109 / L, SGOT 59 u/l, SGPT 110 U/l, biliburin indirect 0,61 mg/dl, albumin 4,4 g/dl, HbsAg (-), BUN 24 mg/dl, kreatinin serum 1,07 mg/dl, Pco2 25,8, Po2 94,4, widal test tipe 0 :1/ 100, tipe H : 1/ 200. Urinalis didapatkan eritrosit 0-8 plp, leukosit1-3 plp, epitel 2-4 plp, glukosa +3, keton (-), protein (-). Hasil pemeriksaan GDP 400 mg/dl, GD 2PP 300 mg/dl, K 4,6 mEq/I, Na 133 mEq, kolestrol total 94 mg/ dl, kolestrol HDL 46 mg/dl, kolestrol LDL 85 mg/dl.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PENYAKIT HIPERTIROIDISME A. Pengkajian Pengkajian dilakukan di Gedung UKM kampus 2 UIN Alauddin pada tanggal 11 April 2013 I. Biodata a. Identitas Klien 1. Nama/Nama panggilan 2. Usia 3. Jenis kelamin 4. A g a m a 5. Suku 6. Pendidikan 7. Alamat 8. Tgl masuk 9. Tgl pengkajian 10. Diagnosa medik 11. Rencana terapi b. Riwayat Kesehatan Sekarang 1. Alasan Masuk RS : Klien masuk RS karena klien merasakan panas badan dirasakan sejak 2 minggu sebelum masuk Rumah Sakit, panas tidak tinggi dan tidak naik turun disertai mual, tidak muntah ,klien mengatakan nafsu makan menurun, mulut terasa kering sehingga sering minum dan berat badan turun dari 48 kg menjadi 41 kg saat MRS. 2. Keluhan Utama : klien mengatakan Panas badan 3. Riwayat Keluhan Utama Klien mengatakan panas badan dirasakan sejak 2 minggu sebelum masuk Rumah Sakit, panas tidak tinggi dan tidak naik turun disertai mual, tidak muntah, klien mengatakan nafsu makan menurun, mulut terasa kering sehingga sering minum dan berat badan turun. : Tn. M : 47 Tahun : Laki-laki : Islam : Bugis :: Samata : 31 Maret 2013 : 11 April 2013 : Hipertiroid :-

Klien mengatakan sesak napas disertai dada berdebar-debar sejak 3 bulan dan memberat 2 minggu sebelum MRS. Selama 3 bulan ini klien mengatakan badan terasa lemas dan cepat lelah terutama jika melakukan aktivitas agak berat, sering pusing, nyeri seluruh badan. 4. Riwayat Kesehatan Yang Lalu Tidak ada riwayat penyakit kencing manis, hipertensi, penyakit gondok maupun asma. Akan tetapi klien memiliki riwayat merokok selama 15 tahun berhenti 1 tahun yang lalu. 5. Aktivitas Sehari-hari Klien selama 2 minggu sering buang air kecil terutama pada malam hari sampai 5 x/hari dan kurangnya aktivitas sehari-hari dari klien. 6. Pola fungsi kesehatan a. Aktivitas Gejala : badan terasa lemas dan cepat lelah, jika melakukan aktivitas berat. b. Sirkulasi Gejala : Tanda : tidak terjadi pembesaran jantung. Suara jantung s1 dan s2 tunggal tidak ada suara tambahan, frekuensi 120 x/I, tidak teratur, tidak terdapat bising jantung. Suara perkusi sonor pada lapang paru suara nafas vesikuler. c. Eliminasi Gejala : urine :buang air kecil terutama malam hari sampai bercampur ampas berwarna kuning tanpa darah dan lendir. Saat masuk RS tidak ada keluhan BAB. d. Integritas ego Gejala : keadaan umum cukup baik, kesadaran komposmentis

: feses :sering diare sebanyak rata-rata 3-5 x dalam sehari, cair

Tanda : e. Makanan/ cairan Gejala : kehilangan BB (48 kg menjadi 41 kg), mulut terasa kering dan sering minum, nafsu makan menurun, di sertai mual dan tidak muntah. f. Neurosensori Gejala : adanya tremor halus pada jari-jari tangan. Tidak ada jari tabuh, tidak di dapatkan edema dan akral hangat. g. Nyeri/kenyamanan Gejala : h. Pernafasan Tanda : frekuensi pernafasan meningkat (24x/m) i. Keamanan Gejala : kulit berkeringat normal Tanda : eksostalmus ringan j. Sexualitas Tanda : k. Penyuluhan dan pembelajaran Gejala : sebelumnya tidak ada tiwayat penyakit kencing manis, hipertensi, penyakit gondok maupun asma. Merokok selama 15 tahun berhenti 1 tahun yang lalu. 7. Pemeriksaan Fisik 1. Tingkat kesadaran: komposmentis, keadaan umum cukup baik 2. Tanda-tanda vital meliputi: Tekanan darah Nadi Pernafasan 3. Pemeriksaan Head to too a. Kulit: : 130/80 mmHg : 120 x/menit (takikardi) : 24 x/menit

Suhu badan : 36,5 C

Inspeksi: nampak kulit berkeringat normal. b. Kepala: Inspeksi: nampak simetris tegak lurus dengan garis tengah tubuh, tidak ada luka, kulit kepala bersih, rambut penderita normal dan tidak mudah rontok. c. Mata: Inspeksi: nampak adanya eksophtalmus ringan, ikterus (), pupil isokhor kiri dan kanan, refleks cahaya (+), tanda-tanda anemis tidak dijumpai, d. Telinga: Inspeksi: nampak bentuk simetris kiri dan kanan, pendengaran tidak terganggu dan tidak ada nyeri, serumen sedikit, tidak mengganggu pendengaran dan tidak ditemukan cairan. e. Hidung: Inspeksi: nampak bentuk simetris, fungsi penciuman baik, polip (), tidak ditemukan darah/cairan keluar dari hidung. f. Mulut dan tenggorokan: Inspeksi: nampak mulut terasa kering g. Leher: Palpasi: teraba pembengkakan kelenjar tiroid, dan leher dapat digerakkan dengan bebas. h. Dada: Bentuk dada simetris, klien selalu merasakan dada berdebar-debar. i. Ekstremitas atas: Bentuk ekstremitas simetris, dan klien selalu merasakan lemah dan cepat lelah sehingga terjadi penurunan aktivitas gerak. j. Ekstremitas bawah:

Bentuk ekstremitas simetris, dan klien selalu merasakan lemah dan cepat lelah sehingga terjadi penurunan aktivitas gerak.

8. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan HB Leukosit Trombosit SGOT SGPT Bilirubin Direct Bilirubin Indirect Albumin HBsAg BUN Kreatinin Serum pCO2 pO2 Widal Test (Tipe 1/100 dan Tipe H: 1/200) Urinalisis Eritrosit Loukosit Epitel Glukosa Keton Protein GDP GD 2 PP K 0-8 plp 1,3 plp 2-4 plp +3 (-) (-) <5 plp <5 plp Hasil Lab. Pasien 15,0 g/dl 6,1x 258x 59 /L 110/L 1,89 mg/dl 0,61 mg/dl 4,4 g/dl (-) 24 mg/dl 1,07 mg/dl 25,8 mmHg 94,9mmHg O: Tipe O: 1/100 dan Tipe H: 1/200 6-20 mg/dl 0,7-1,2 mg/dl 35-45 mmHg 80-100 mmHg L L Nilai Normal 13 gr 5000-10.000 150.000-400.000 5-40 /L 5-41 /L 0-0,2 mg/dl 0,2-0,8 mg/dl 3,8-5,6 mg/dl

400 mg/dl 300 mg/dl 4,6 mEq/L

126 mg/dl 80-140 mg/dl 3,5-5 mEq/L

Na Kolestrol Total Kolestrol HDL Kolestrol LDL

133 mEq 94 mg/dl 46 mg/dl 85 mg/dl

135-145 mEq <200 mg/dl >55 mg/dl <150 mg/dl

9. Terapi : -

KLASIFIKASI DATA DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF 1. Klien mengatakan panas badan dirasakan sebelum masuk rumah 1. Penurunan BB dari 48 Kg menjadi 41 Kg. sakit. 2. Klien mengatakan panas tidak tinggi dan tidak naik turun, disertai mual, namun tidak muntah. 3. Klien mengatakan mengeluh sesak nafas disertai dada berdebardebar sejak 3 bulan dan memberat 2 minggu sebelum masuk rumah sakit, sesak bertambah dengan aktivitas sehari-hari dan berkurang dengan istirahat. 4. Klien mengatakan sering buang air kecil terutama pada malam hari sampai 5 x/hari selama 2 minggu ini. 5. Klien mengatakan badan terasa lemas dan cepat lelah terutama jika melakukan aktivitas yang berat, sering pusing, dan nyeri seluruh badan dalam 3 bulan ini. 6. Klien mengatakan sering g ugup, mudah gelisah, sulit tidur, dan kadang-kadang disertai dada berdebar-debar. 2. Hasil BBR : 67 % (kurus) 3. Hasil IMT : 15,8 % (kurus) 4. Tanda-tanda vital a. TD : 130/80 mmHg b. N : 120 x/i c. Suhu badan : 36,5 C d. Pernapasan : 24 x/i 5. Pada leher dijumpai sedikit pembesaran kelenjar tiroid, difus, dan kanan lebih besar daripada kiri (kanan : 8x7 cm, dan kiri : 6x6 cm), konsistensinya padat kenyal, yang nyata jika penderita menengadah dan ikut bergerak jika menelan.. 6. Pemeriksaan ekstremitas : ada tremor halus pada jari-jari tangan. 7. Pemeriksaan mata nampak adanya ekspotalmus ringan.

ANALISA DATA NO. 1. DATA DO : Suhu 36, 3 C DS : Klien mengatakan badannya terasa panas sejak 2 minggu sebelum masuk rumah sakit, panas tidak tinggi dan tidak 2. naik turun. DO: BB menurun dari 48 Kg menjadi 41 Kg tidak ada muntah. 3. DO: nadi : 120 x/menit Status hipermetabolik Ansietas Penurunan Berat badan Nafsu Nutrisi kurang dari kebutuhan ETIOLOGI Laju Metabolisme Hipermetabolik MASALAH KEPERAWATAN meningkat Kelelahan

DS: Klien mengatakan nafsu makan menurun, ada mual namun makan menurun

DS: Klien mengatakan sering gugup , sulit tidur, dan kadang- stimulasi ssp efek kadang disertai dada berdebar-debar. pseudokotekolamin dari hormon tiroid 4. DO: DS: klien sering mengeluh mudah gelisah Tidak mengenal sumber Kurang pengetahuan, mengenal

informasi tentang penyakitnya

kondisi, prognosis, dan kebutuhan pengobatan.

DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN :

1. Kelelahan b/d hipermetabolik dan peningkatan kebutuhan energi 2. Nutrisi kurang dari kebutuhan b/d menurunnya nafsu makan. 3. Ansietas 4. Kurang pengetahuan, mengenal kondisi, prognosis, dan kebutuhan pengobatan.

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN (HARUS SMART) Nama Pasien : Tn. M Ruang No. M R : Interna 2 : Tujuan dan Kriteria Evaluasi b/d Tujuan : dan Kelelahan klien dapat teratasi dan Kriteria hasil: Klien akan mengungkapkan secara b. Ciptakan lingkungan yang tenang verbal tentang peningkatan tingkat energi . c. b. Menurunkan kemungkinan dan imsomnia. Sarankan pasien untuk mengurangi c. Membantu melawan pengaruh aktivitas d. dari peningkatan metabolisme. stimulasi besar yang dapat Intervensi Rasional Nama Mahasiswa NPM : Kelompok IV :

No. Diagnosa 1. Keperawatan Kelelahan hipermetabolik energi.

a. Pantau tanda vital dan catat nadi baik a. Nadi secara luas meningkat dan istirahat maupun saat aktivitas bahkan istirahat, takikardia mungkin ditemukan.

peningkatan kebutuhan terjadi peningkatan energi.

menimbul-kan agitasi, hiperaktif,

Berikan tindakan yang membuat d. Meningkatkan relaksasi pasien merasa nyaman seperti massage

2.

Nutrisi

kurang

dari Tujuan: Berat badan klien stabil b/d Kriteria hasil: nafsu Klien akan menunjukkan berat badan stabil dengan kriteria : a. Nafsu makan baik b. Berat badan normal c. Tidak ada tanda-tanda malnutrisi

a. Pantau masukan makanan setiap hari, a. Penurunan berat badan terus timbang berat badan setiap hari menerus dalam keadaan masukan kalori yang cukup merupakan indikasi kegagalan terhadap terapi antitiroid. b. Mungkin memerlukan bantuan b. kolaborasi untuk pemberian diet tinggi kalori, protein, karbohidrat dan vitamin untuk menjamin pemasukan zatzat makanan yang adekuat dan mengidentifikasi pengganti yang sesuai. a. Peningkatan pengeluaran bersamaan kelebihan menimbulkan makanan

kebutuhan menurunnya makan.

3. Ansietas b/d status Tujuan: Tampak rileks Melaporkan ansietas berkurang a. Pantau respon fisik, palpitasi, gerakan yang berulang-ulang, hiperventilasi, insomnia hipermetabolik pseudokotekolamin)

penyekat beta-adrenergik pada daerah dengan hormon reseptor, efek-efek tiroid,

(stimulasi SSP, Efek Kriteria hasil: sampai tingkat yang dapat diatasi Nadi dalam batas normal: 80-100 x/ i Mampu mengidentifikasi cara hidup yang sehat

manifestasi klinik dari peristiea kelebihan katekolamin ketika kadar epinefrin/ norepinefrin dapat peka insomnia. dalam keadaan normal. b. Ansietas ditunjukkan rangsangan ringan dengan dan

Ansietas berat yang berkembnag

b. Observasi

tingkah

laku

yang

kedalam untuk bicara

panik dan

dapat bergerak,

menunjukkan tingkah ansietas.

menimbulkan ketidak mampuan berteriak-teriak/ bersumpah.

c. Jelaskan

prosedur,

lingkungan c. Memberikan informasi akurat yang dapat menurunkan distorsi / kesalahan interpretasi yang dapat berperanan pada reaksi ansietas.

sekeliling atau suara yang mungkin didengar oleh klien.

d. Bicara singkat dengan kata yang d. Rentang sederhana. menjadi berkurang,

perhatian pendek, yang

mungkin konsentrasi membatasi untuk

kemampuan mengasimilasi informasi.

e. Kurang stimulasi dari luar: tempatkan e. Menciptakan lingkungan yang pada ruangan yang tenang, beriakan kelembutan, musik yang nyaman, kurangi lampu yang terlalu terang, kurangi jumlah orang yang berhubungan dengna klien. f. Diskusikan dengan klien atau orang f. Memahami bahwa tingkah laku terdekat penyebab emosionalyang didasarkan atas fisiologis dapat memungkinkan respon labil / reaksi psikotik. terapeutik penerimaan unit / menunjukkan bahwa personel aktivitas dapat

meningkatkan ansietas klien

/pendekatan g. Tekankan diberikan harapan sesuai bahwa g. Memberikan meyakinkan dan akan dengan

yang

berbeda, dan bahwa dengan

penerimaan terhadap situasi. informasi pasien membaik pengendalian emosi itu harus tetap perkembangan terapi obat.

keadaan itu adalah sementara pengobatan

h. Kolaborasi dengan pemberian obat h. Dapat antiansietas (transquilizer, siroid dengan sekresi 4. Kurang mengenal prognosis, pemajanan, pengetahuan, Tujuan: a. Tinjau ulang proses penyakit dan kondisi, Klien dapat mengerti tentang harapan masa dating kebutuhan keadaan penyakitnya dari informasi kesalahan Kriteria hasil: Pasien megatakan mengerti tentang proses penyakit dan pengobatannya. Mengidentifikasi hubungan antara tanda dan gejala pada proses c. Identifikasi sumber stress dan penyakit dan hubungan gejala dengan diskusikan faktor pencetus krisis tiroid faktor penyebabnya. yang terjadi. b. Berikan informasi yang tepat dengan keadaan individu yangedatif) dan pantau efeknya

digunakan

bersamaan untuk dari yang

pengobatan pengaruh tiroid hormon

menurunkan berlebihan.

a. Memberikan pengetahuan dasar dimana pasien dapat menentukan pilihan berdasarkan informasi b. Berat ringannya keadaan,

pengobatan b/d kurang yang diberikan interpretasi informasi. penyebab, usia dan komplikasi yang muncul akan menentukan tindakan pengobatan c. Faktor psikogenik seringkali sangat penting dalam memunculkan / eksaserbasi dari penyakit ini

Memulai perubahan pola hidup yang penting dan berpartisipasi dalam tindakan pengobatan.

d. Tekankan pentinganya perencanaan waktu istirahat

d. mencegah munculnya kelelahan, menurunkan kebutuhan metabolisme. e. Penting sekali untuk menentukan efektivitas dari terapi dan pencegahan terhadap kompliaksi fatal yang sangat potensial terjadi.

e. Tekankan pentingnya evaluasi medik secara teratur

SMART : Specific, Measurable, Achievable, Reality and Time (singkat, jelas, dapat dimengerti, spesifik, dapat diukur, dapat dinilai, realistis, berdasarkan diagnosis keperawatan dan kriteria waktu tertentu)

Anda mungkin juga menyukai