Anda di halaman 1dari 3

lengkung refleks lengkung refleks 19 05 2009

Menurut sinapsnya lengkung refleks dibagi menjadi: 1. refleks monosinaps: terdiri dari 2 neuron dan 1 sinaps, disebut juga refleks myotatic/ refleks regang/ refleks ekstensor. Contohnya: refleks patella, refleks biseps, refleks tendo Achilles, dll. 2. Refleks bisinaps: terdiri dari 3 neuron (neuron sensoris interneuron neuron motorik) dan 2 sinaps, disebut juga refleks menarik diri(withdrawal refleks)/refleks superfisial/ refleks fleksor. 3. Refleks polisinaps : terdiri dari banyak neuro dan banya sinaps. Merupakan refleks yang kompleks dan melibatkan beberapa segmen spinalis. Refleks regang otot. 1. Lingkaran neuron refleks regang lingkaran ini merupakan jaras monosinaptik yang akan mengirimkan sinyal refleks agar otot dapat kembali tanpa ada kemungkinan perlambatan otot sesudah perangsangan pada kumparan. 2. Refleks regang dinamik dan refleks regang statik. Refleks regang dinamik dicetuskan oleh sinyal dinamik yang kuat, yang dijalarkan dari ujung primer kumparan otot akibat regangan otot yang berlangsung cepat. Bila otot-otot tiba-tiba diregang, maka akan ada sinyal kuat yang dijalarkan ke medula spinalis, dan ini akan segera menimbulkan refleks kontraksi yang kuat pada otot yang sama dari tempat sinyal tadi keluar. Fungsi refleks ini adalah untuk melawan perubahan panjang otot yang mendadak, sebab konraksi otot akan melawan regangan tadi. Setelah refleks dinamik berakhir, maka dilanjutkan dengan refleks regang statik yang lebih lemah dalam waktu yang lama. Refleks ini dicetuskan oleh sinyal yang terus-menerus dikeluarkan oleh reseptor statik yang dijalarkan oleh ujung primer dan ujung sekunder. Refleks ini terus-menerus menimbulkan kontraksi otot selama otot tetap dalam kondisi panjang. Kontraksi otot sebaliknya akan melawan kekuatan yang menimbulkan panjang yang berlebihan. 3. Refleks regang negatif. Bila otot-otot tiba-tiba memendek, maka akan timbul efek yang berlawanan akibat penurunan impuls saraf dari kumparan. Refleks regang negatif ini akan melawan pemendekan otot dengan cara yang sama seperti refleks regang positif melawan pemanjangan otot. Gambar 2. Refleks patella 4. Penerapan klinis refleks regang. Pemeriksaan fisik yang biasanya dilakukan oleh dokter, hampir selalu menimbulkan refleks regang. Tujuannya untuk menentukan berapa besar eksitasi yang terjadi, atau tonus, yang dikirimkan oleh otak ke medulla spinalis. Refleks yang

dihasilkan adalah sebagai berikut: sentakan lutut (knee jerk) dan sentakan otot lainnya Sentakan ini dapat ditimbulkan dengan cara memukul pelan-pelan tendo patella dengan palu refleks; pukulan ini akan meregangkan otot kuadriseps dan memicu terjadinya refleks regang dinamik yang kemudian akan menyebabkan tungkai bawah menyentak ke depan. Refleks yang serupa juga dapat ditimbulkan di setiap bagian tubuh yakni dengan cara memukul tendo ototnya. Peregangan mendadak pada kumparan otot diperlukan untuk menimbulkan refleks regang. Refleks ini kebanyakan dipakai untuk menentukan ada tidaknya spasmei otot yang menyertai lesi dalam salah satu area motorik otak atau spasme otot pada penyakit yang mengeksitasi daerah fasilitasi bulboretikular pada batang otak. Lesi yang luas di daerah motorik kontralateral korteks serebri, akan sangat memperburuk sentakan otot. Refleks fleksor dan refleks menarik diri. Pada binatang spinal, hampir setiap macam stimulus sensorik kulit pada anggota tubuh tampaknya dapat menyebabkan otot-otot anggota tubuh berkontraksi, sehingga akan menarik anggota tubuh menjauhi objek yang menstimulasi. Hal ini disebut refleks fleksor. Refleks fleksor dapat dicetuskan paling kuat dengan cara merangsang ujung-ujung serat nyeri, misalnya dengan tusukan jarum atau rasa panas, dengan beberapa alasan sering disebut dengan refleks nosiseptif, atau refleks nyeri. Perangsangan pada reseptor raba adakalanya dapat menimbulkan refleks fleksor yang lebih lama dan lebih lemah. 1. mekanisme neuronal refleks fleksor. Jaras yang dipakai untuk menimbulkan refleks fleksor tidak secara langsung melewati neuron motorik anterior, namun mula-mula berjalan menuju kumpulan interneuron dan selanjutnya ke neuron motorik. Lingkaran terpendek yang memungkinkan adalah lengkungan yang hanya terdiri atas 3 sampai 4 neuron; namun, sebagian besar sinyal-sinyal refleks ini akan melintasi lebih banyak neuron lagi dari lengkungan tadi dan mencakup jenis-jenis dasar dari lingkaran tersebut, yaitu: lingkaran bercabang(diverging circuits) menyebarkan refleks tadi ke otot-otot yang diperlukan untuk menarik diri. Lingkaran untuk menghambat oto-otot antagonis, disebut dengan lingkaran penghambat timbal-balik(reciprocal inhibition circuits). Lingkaran yang menyebabkan after-discharge yang berlangsung lama dan beruntun walaupun stimulusnya sudah tidak ada. Lama after-discharge bergantung pada intensitas stimulus sensorik yang mencetuskan refleks. 2. Pola menarik diri(withdrawal). Pola menarik diri yang timbul sewaktu refleks fleksor bergantung pada saraf sensoris mana yang distimulasi. Stimulus yang sangat nyeri yang diberikan di bagian dalam lengan tidak hanya menimbulkan refleks fleksor di lengan, namun juga akan menmbulkan kontraksi otot-otot abduktorii untuk menarik lengan tadi menjauh.

Dengan kata lain, pusat integrasi dalam medulla menyebabkan otot-otot berkontraksi sehingga secara sangat efektif dapat memindahkan bagian nyeri tersebut. Prinsip yang sama ini ini disebut prinsip tanda lokal (local sign),dapat diterapkan di setiap bagian tubuh namun teristimewa pada anggota gerak, sebab bagian inilah yang paling banyak menimbulkan refleks fleksor. Refleks Ekstensor Silang. Kira-kira 0,2 sampai 0,5 detik sesudah suatu stimulus menimbulkan refleks fleksor pada salah satu anggota tubuh, maka anggota tubuh yang lain ini dapat mendorong seluruh tubuh menjauhi objek yang menyebabkan stimulus nyeri pada anggota tubuh yang menarik diri. 1. Mekanisme neuronal dari refleks Ekstensor silang. Biasanya refleks ekstensor silang tidak timbul sampai 200 hingga 500 milidetik sesudah stimulus awal yang menimbulkan nyeri, maka pasti sebgaian besar interneuron yang terlibat, yang terletak dalam lingkaran antara neuron sensorik yang baru masuk dan neuron motorik dari sisi lain medula, bertanggung jawab terhadap timbulnya ekstensi silang. Selanjutnya, sesudah stimulus nyeri dipindahkan, ternyata refleks ekstensor silang masih berlangsung bahkan dalam periode afterdischarge yang lebih lama daripada waktu yang diperlukan untuk refleks fleksor.

Anda mungkin juga menyukai