Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Hari air dunia diperingati pada 22 Maret setiap tahunnya sejak tahun 1993. Peringatan Hari Air Dunia ini ditujukan untuk mendorong upaya-upaya positif yang terkait dengan sumber daya air di seluruh dunia. Lalu apa hubungannya dengan STBM? Sudah bukan hal yang baru lagi kalau air merupakan kebutuhan utama bagi manusia. Air digunakan untuk minum, memasak, mencuci, mandi dan sejumlah kegiatan rutin sehari-hari lainnya. Bahkan tidak jarang sebuah permukiman terbentuk dimana sumber air berada. Sayangnya, aktivitas manusia tersebut tak jarang pada akhirnya memberikan dampak negatif bagi kondisi sumber daya air yang tersedia. Perilaku buang air besar sembarangan, membuang sampah rumah tangga tidak pada tempatnya, serta limbah cair yang tidak dikelola secara baik merupakan beberapa contoh kegiatan yang pada akhirnya merusak sumber air. Pencemaran terjadi tidak hanya di sungai atau air permukaan lainnya, tetapi juga di air tanah, bahkan di laut lepas. Tahun 2013, tema yang diangkat untuk Hari air Dunia adalah International Year of Water Cooperation. Pengelolaan sumber daya air merupakan upaya multi-dimensi, mulai dari pendidikan, kebudayaan, infrastruktur, dan berbagai macam dimensi lainnya. Karena itu, dibutuhkan kerjasama yang kuat untuk mendukung pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan. Pada newsletter elektronik edisi ini, kami mencoba mengangkat peran STBM dalam mendukung upaya pengelolaan sumber daya air. Dalam peringatan hari air dunia, pengelolaan sampah rumah tangga menjadi salah satu isu yang perlu diperhatikan karena secara kasatmata, banyak sumber air yang tercemari oleh sampah rumah tangga. Demikian halnya dengan buruknya layanan sanitasi yang juga berdampak negatif terhadap layanan penyediaan air minum. Kami juga mencoba mengangkat beberapa kisah mengenai upaya mengelola limbah cair di tingkat rumah tangga yang selain membantu mengurangi pencemaran lingkungan, namun juga memberikan keuntungan. Tentu saja banyak upaya lain yang mungkin tidak terekam dalam newsletter ini. Tetapi kami berharap informasi yang kami sampaikan dapat berguna dan menginspirasi timbulnya inovasi-inovasi baru dalam memperbaiki kondisi air dan sanitasi di Indonesia.
Kontak Kami Sekretariat STBM Nasional Direktorat Penyehatan Lingkungan, Direktorat Jenderal PPPL Gedung D Lantai 1 Jl. Percetakan Negara No. 29, Jakarta Pusat 10560 - PO BOX 223 Telp. (021) 4247608 Ext: 182, (021) 42886822, Fax: (021) 42886822 email: sekretariat@stbm-indonesia.org website: http://www.stbm-indonesia.org
Modul Pengolahan Limbah Organik/Cair Menjadi Biogas, Pupuk Padat dan Cair
Membuang Sampah Rumah Tangga di Sungai Menjadi Penyebab Utama Banjir Jakarta
Modul Pengolahan Limbah Organik/Cair Menjadi Biogas, Pupuk Padat dan Cair
Seiring dengan perkembangan teknologi, saat ini pengelolaan lingkungan memungkinkan untuk menjadikan profit/keuntungan, misalnya pengolahan limbah organic seperti tinja, kotoran binatang, makanan bekas dan limbah organic lainnya yang diolah menjadi biogas (bahan bakar alternatif) dan produk sampingan berupa pupuk padat, pupuk cair bahkan energi listrik. Modul yang berjudul Pengolahan limbah organik/cair menjadi biogas, pupuk padat dan cair ini dirancang bagi para tenaga kesehatan ataupun lainnya untuk dapat mengetahui aplikasi teknologi biogas sehingga dapat diterapkan di daerahnya dan dapat memberikan kontribusi dan pembelajaran kepada masyarakat tentang bagaimana meningkatkan nilai ekonomis limbah/kotoran organic menjadi energi alternatif, dan barang ekonomis lainnya.
Tema yang diangkat untuk Hari Air Dunia Tahun 2013 adalah International Water Cooperation yang di Indonesia menjadi Gotong Royong Peduli Air. Semangat gotong royong tersebut mendasari penyelenggaraan peringatan Hari Air Dunia secara beramai-ramai antara Pemerintah Daerah, sektor swasta, donor, hingga komunitas masyarakat. Salah satu bentuk peringatan tersebut adalah dengan peluncuran Gerakan Ciliwung Bersih. Sungai Ciliwung sendiri merupakan salah satu sungai di Jakarta yang memiliki pengaruh besar bagi kehidupan warga Jakarta. Sungai ini melewati banyak perkampungan, perumahan padat hingga permukiman kumuh yang pada umumnya memiliki kondisi sanitasi yang buruk. Akibatnya, sungai Ciliwung dikatakan sebagai sungai yang memiliki kerusakan paling parah diantara sungai-sungai lain di Jakarta. Sampah merupakan salah satu permasalahan utama di Sungai Ciliwung. Warga yang tinggal di sekitar sungai bahkan terang-terangan membuang sampah ke sungai. Dalam rangka mengkampanyekan perilaku mengelola sampahnya dengan baik, Komunitas Ciliwung Lenteng Agung menyampaikan pesan untuk tidak membuang sampah sembarangan pada peringatan Hari Air Dunia 2013 lalu di Jakarta. Disampaikan melalui operet singkat oleh Komunitas Ciliwung Lenteng Agung tersebut bahwa sudah ada Perda di DKI Jakarta yang melarang pembuangan sampah ke sungai (Perda DKI Jakarta No. 8/2007). Beberapa alternatif pengelolaan sampah yang disampaikan antara lain melalui Bank Sampah atau mengumpulkan kembali sampah dan mengolahnya menjadi barang kerajinan tangan yang dapat menghasilkan keuntungan. Produksi sampah di Jakarta sendiri setiap harinya mencapai 6.000 ton per hari dan sekitar 300 ton berada di sungai-sungai di Jakarta. Dengan demikian, dapat dimaklumi jika sampah menjadi penyebab utama banjir di DKI Jakarta. Ditulis oleh: Dyota Condrorini (dyota.condrorini@gmail.com)
Hasil survey tersebut menunjukkan kebutuhan nyata untuk perbaikan kondisi air minum dan sanitasi di daerah tersebut, terutama dalam rangka memperbaiki kondisi sungai Cikapundung. Sebagian besar warga (90%) menyatakan tidak lagi buang air besar di tempat terbuka, dan mereka juga mengetahu bahayanya buang air besar sembarangan terhadap kesehatan. Namun, sarana jamban yang dimiliki sebagian besar warga (63%) tidak dilengkapi dengan tangki septik yang memadai. Lebih dari itu, dari 37% warga yang mengaku memiliki tangki septik, hampir seluruhnya (91%) ternyata belum pernah menguras tangki septiknya. Sehingga, bisa disimpulkan bahwa kualitas pembuangan limbah tinja di daerah tersebut masih belum memenuhi kriteria.
Berdasarkan survey terbaru EPA, hingga kini hanya 18% dari 2,25 juta ton barang elektronik yang terdiri dari TV, ponsel dan komputer yang berhasil didaur ulang, sedangkan selebihnya sebesar 82% berakhir ditempat pembuangan sampah. EPA menyatakan, mereka sangat menyanyangkan terjadinya hal tersebut. Sebab, bila didaur ulang barang-barang elektronik ini dapat menghasilkan keuntungan yang sangat besar bagi para pelakunya. EPA menuliskan, dari setiap satu juta ponsel yang didaur ulang dapat menghasilkan sebanyak 35 pound tembaga, 772 pound perak, 75 kilogram emas dan 33 pound paladium yang dapat digunakan kembali. Untuk mendaur ulang gadget seperti handphone, langkah mudah yang disarankan EPA ialah dengan memberikan ponsel tersebut kepada anak atau kerabat daripada membuangnya ke tempat sampah. Namun, bila rusak tentunya Anda perlu memperbaikinya terlebih dulu. Selain itu langkah lain yang dapat dilakukan ialah menjual gadget tersebut. Dalam mendukung kegiatan recycle barang elektronik ini perusahan IT ternama dunia AT&T mengadakan program tukar tambah. Para pemilik handphone lama bisa menjual handphone tersebut kemudian menukarnya dengan handphone terbaru. Dalam laporannya, EPA menuliskan bukan hanya mendaur ulang handphone saja yang menguntungkan, melainkan daur
ulang laptop dan komputer juga sangat bermanfaat. Bahkan bukan hanya untuk diri pribadi, melainkan orang lain. Misalnya saja, bila Anda memberikan perangkat komputer ataupun laptop tua yang dimiliki kepada sekolah yang sebagian besar muridnya berasal dari kalangan masyarakat menegah kebawah. Bisakah dibayangkan betapa senangnya mereka akan hal tersebut. Tetapi, bila Anda memilih untuk menjual perangkat elektronik, hal tersebut juga disarankan, salah satu langkah yang dapat dilakukan ialah memasukan profil gadget ke situs jual beli online seperti eBay. Seperti yang dilansir dari salah satu artikel di majalah Parent, ThinkGreen.com menyatakan membuang TV maupun barang elektronik lain ke tempat sampah sangatlah beresiko tinggi dan tidak aman. Karena, bukan hanya mencemari lingkungan saja, namun juga dapat membahayakan dan bisa memicu hal yang tidak diinginkan. Berangkat dari semua paparan diatas terkait langkah mudah dalam mendaur ulang barang eletronik, rasanya kini Anda tidak perlu bingung apa langkah yang dapat anda lakukan untuk melakukan daur ulang gadget yang tentunya bermanfaat untuk bumi. Ayo sebarkan virus 3R (Reuse, Reduce, Recycle) manfaatkan barang bekas agar kembali bermanfaat. Cheerli Sumber: www.ampl.or.id