Anda di halaman 1dari 3

Beberapa pewarna terlarang dan berbahaya yang sering ditemukan pada pangan, terutama pangan jajanan, adalah Rhodamin

B yang berwarna merah yang lazimnya digunakan untuk pewarna tekstil. Penggunaan pewarna yang dilarang ini sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan rhodamin B dapat menyebabkan kerusakan pada organ hati.

Salah satu alternatif untuk mengatasi masalah tersebut adalah penggunaan pewarna alami kayu secang (Caesalpia sappan L.). sebagai alternatif bahan tambahan pangan. Adanya produk pewarna alami fungsional ini, dapat menghindari dampak-dampak yang ditimbulkan dari pemakaian pewarna sintesik, dan untuk mengenalkan alternatif pewarna makanan alami kepada masyarakat sebagai pengganti pewarna sintetik. pentingnya penggunaan bahan pangan yang alami dan menyehatkan, yang rasa dan penampakannya tidak kalah dari yang sintetik.

Tartrazine Cl 19140 Tartrazin yang memiliki rumus kimia C16H9N4Na3O9S2(dikenal juga sebagai E102 atau FD&C Yellow 5) adalah pewarna kuning lemon sintetis yang umum digunakan sebagai pewarna makanan. Tartrazin merupakan turunan dari coal tar, yang merupakan campuran dari senyawa fenol, hidrokarbon polisiklik, dan heterosiklik. Karena kelarutannya dalam air, tartrazin umum digunakan sebagai bahan pewarna minuman maksimal senyawa ini dalam air jatuh pada panjang gelombang 4272 nm. Tartrazin merupakan bahan pewarna yang umum digunakan di Afrika, Swedia, dan Indonesia. Untuk menghasilkan warna lain, tartrazin dapat dicampurkan dengan E133 Biru Brilian (Brillian Blue FCF) atau E142 Hijau Green S untuk menghasilkan sejumlah variasi warna hijau. Parlemen Eropa mengizinkan penggunaan senyawa ini di negara Uni Eropa dengan Surat Keputusan Konsul (Council Directive) 94/36/EC. Tartrazin dapat menyebabkan sejumlah reaksi alergi dan intoleransi bagi orang-orang yang intoleransi terhadap aspirin atau penderita asma. Kasus ini cukup langka dan menurut dapat FDA, prevalensi intoleransi tartrazin di Amerika Serikat jatuh pada angka 0,12% (360 ribu dari 200 juta penduduk). Beberapa referensi lain menyebutkan bahwa penggunaan tartrazin dapat menyebabkan biduran (urtikaria) dengan prevalensi di bawah 0,01% atau 1 dari 10.000 penderita. Jumlah ini cukup kecil bila dibandingkan dengan angka prevalensi penderita alergi terhadap udang, yaitu sebesar 0,6-2,8% (1 dari 50 orang) Gejala alergi tartrazine dapat timbul apabila senyawa ini terhirup (inhalasi) atau ditelan (ingesti). Reaksi alergi yang timbul berupa sesak nafas, pusing, migrain, depresi pandangan kabur, dan sulit tidur.

Selain itu, menurut The American Academyc of Pediastrics Committee on Drugs tartrazine dapat menyebabkan gangguan kesehatan diantaranya tumor di kelenjar tiroid, Lymphocytic lymphomas, dan kerusakan kromosomal. Sunset Yellow Sunset yellow adalah bahan tambahan makanan yang dapat menyebabkan perubahan warna, pewarna ini disimbulkan dengan E 110.sunset yellow adalah jenis pewarna kuning sintetik yang biasa digunakan pada produk fermentasi yang telah mengalami proses pemanasan. pewarna ini biasa digunakan pada pembuatan sirup(orange squash),jelly orange,apricot jam,marmalade citrus,dan pada bahan-bahan pangan lain yang mengandung warna kuning,oranye dan kemerahan. Sunset yellow dapat menyebabkan sejumlah reaksi alergi dan intoleransi bagi orang-orang yang intoleransi terhadap aspirinreaksi yang timbul antara lain adalah gangguan pencernaan, murus, muntah, dan kanker kulit. Ini adalah salah satu jenis pewarna yang dilarang oleh Perkumpulan anak-anak hiperaktif untuk dimasukkan dalam daftar diet anak-anak. Karena berdasarkan hasil riset oleh Food Standards Agency ditemukan bahwa ketika pencampuran antara bahan pewarna tersebut dengan bahan pengawet maka kecenderungan anak untuk hiperaktif meningkat.secara signifikan. Chemical name : disodium salt of 6-hydroxy-5-[(4-sulfophenyl)azo]-2-naphthalenesulfonic acid Chemical Formula : C16102722 Molecular mass : 452,37 g/mol Melting point : 3000 CAS : 2783-94-0

Erythrosine Erythrosine adalah pewarna pada bahan pangan dengan nama IUPAC adalah 2-(6-hydroxy-

2,4,5,7-tetraiodo-3-oxo-xanthen-9-yl)benzoic acid.warna yang dihasilkan oleh pewarna ini adalah merah muda (cherry-pink) yang di absorbansi secara maksimum pada 530 nm. Nama molekulnya adalah C20H6I4Na2O5,moleculer mass 879.86 g/mol.
Pewarna ini digunakan dalam celupan bahan pangan,pewarna tinta,dan medium radiopaque. Meskipun pewarna merah sudah diimplikasikan mengandung senyawa karsinogen,dalam penggunaannya masih terdapat pada produk pangan untuk anak-anak seperti permen, es krim, dan dekorasi cake. Brilliant Blue Brilliant Blue FCF atau yang biasa dikenal dengan FD&C blue no.1 adalah pewarna yang ditambahkan pada bahan pangan atau substansi lain yang dapat menyebabkan perubahan warna. Penampakannya berupa bubuk biru kemerah-merahan. Karakteristik dari pewarna ini adalah larut dalam air, dan dapat di ukur absorbansinya pada 630nm. Merupakan pewarna sintetik dari coal tar. Untuk membuat berbagai bayangan warna hijau,maka pewarna ini di kombinasikan dengan tartrazin(E102). Bahan ini banyak terdapat pada produk es krim, produk berbasis susu, pemanis, dan minuman. Biasa digunekan pula pada produk sabun, sampo, dan berbagai produk kebersihan dan kosmetik. Sebelumnya pewarna ini dilarang digunakan di Australia,Belgia,Perancis, Jerman, Yunani, Italy, norwegia, Spanyol,dll.justru berkebalikan dengan oernyataan tersebut yang kemudian mengeluarkan UU Keamanan Pangan terbaru.dan sekarang larangan itu mulai dicabut. Rumus molekul dari Brilliant blue adalah :C37H34N2Na2O9S3

Somad, Agus, 2006, Pengkajian Produk Unggulan Dalam Meningkatkan Ekspor UKM dan Pengembangan Ekonomi Lokal. Jurnal Pengkajian Koperasi Dan Ukm Nomor 1 Tahun I 2006.

Greijmans, Martin., Boualay Oudomvilay, Julio Banzon, 2007, . Netherlands Development Organization. Dekranasda DIY, 2008, Hasil Karya dari Yogya di Departemen Perdagangan. Kamis, 13 Juli 2006. Pelatihan Pembangunan Rumah Tahan Gempa di Desa Sendangagung Kec. Minggir Kab. Sleman (2008). Mutaqi, A. Saifudin, (2004), Peran Teknologi Konstruksi dalam Kompetisi Pasar Properti, Prosiding Seminar Nasional Prospek dan Kendala Bisnis Properti di Indonesia, Magister teknik Sipil UII, 15 Juni 2004. Simanungkalit P., (2004), Prospek dan Kendala Bisnis Properti di Indonesia, Prosiding Seminar Nasional Prospek dan Kendala Bisnis Properti di Indonesia, Magister teknik Sipil UII, 15 Juni 2004.

Anda mungkin juga menyukai