Anda di halaman 1dari 5

LABORATORIUM FISIKA DASAR JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA PRAKTEK FISIKA DASAR Dra.

. Ermi Medias Resonansi Suara (M 1) 21 Maret 2013 Lab. Fisika Dasar Tek. Elektro FT UNJ Agung Prasetyo (5115 10 0200) Eko Haryanto

Dosen Pembimbing Jobsheet Tanggal Percobaan Tempat Nama Mahasiswa Nama Partner A.

TUJUAN PRAKTEK Menentukan bilangan getar suatu garpu tala dengan turut getar (resonansi)

B.

LANDASAN TEORI Resonansi atau turut getar adalah turut bergetarnya suatu benda disebabkan

benda lain yang sedang bergetar. Bilangan getar (frekuensi) kedua getaran, yakni getaran dari benda yang bergetar mula-mula dan dari benda yang turut bergetar adalah sama. Sebuah garpu tala digetarkan. Garpu tala yang sedang bergetar tersebut diletakkan di mulut sebuah tabung udara yang dapat diatur kedalamannya. Udara dalam tabung akan turut bergetar, bila bilangan getar dari getaran yang terjadi (dalam tabung udara) sama dengan bilangan getar garpu tala. Getaran yang merambat dalam tabung udara sesuai dengan prinsip perambatan getaran, pada ujung tetap merupakan simpul dan pada ujung bebas merupakan perut. Jarak antara dua titik turut getar yang pertama dan yang kedua adalah : N = 2 . (L2 L1) = Vt : N = Vt : = 331.
(1 +0,00367.t )

Kecepatan rambat bunyi di udara berubah sebagai fungsi suhu : Vt t C. PERALATAN 1. Garpu tala m/dt = suhu kamar

2. Martil 3. Tabung udara 4. Bejana yang dapat diatur tinggi rendahnya 5. Penggaris 6. Thermometer ruangan D. LANGKAH KERJA

1. Mengatur tabung dan bejana yang dihubungkan dengan pipa karet ke dasar tabung 2. Mengisi bejana dengan air 3. Mengatur tinggi rendah air dalam tabung dengan menurun dan menaikan bejana 4. Memegang garpu tala tepat di atas tabung udara (tepat di atasnya), pada sikap air tertinggi. Kemudian pukulah garpu tala tersebut perlahan-lahan dengan martil, sambil mengatur tinggi tabung udara dengan menurun dan menaikan bejana. Pada ketinggian tabung udara tertentu akan terdengar suara 5. Dengan lebih halus mengatur ketinggian tabung udara, sehingga diperoleh suara yang keras 6. Ulangi percobaan tersebut 7. Ulangi percobaan tersebut dengan posisi bejana mulai dari bawah yakni, dengan menaikan ketinggian air dalam bejana sehingga diperoleh suara yang keras 8. Kemudian turunkan bejana tersebut perlahan-lahan dengan tetap garpu tala yang sedang bergetar yang berada di mulut tabung udara. Pada ketinggian tertentu akan diperoleh suara seperti tersebut di atas 9. Ulangi percobaan tersebut 6 kali, dengan 3 kali diperoleh dengan mendekati suara keras dari atas, dan 3 kali dari bawah 10. Lanjutkan pekerjaan tersebut di atas, jika masih ada suara keras yang lain. E. DATA PERCOBAAN

Frekuensi Garpu Tala : 512 Hz

Jenis Garpu Tala Dari Atas Dari Bawah

L1 (cm) 14,50 14,30 14,60 15,10 14,80 15,00

Rata-rata (cm) 14,47 14,97

L2 (cm) 48,60 48,60 48,50 49,90 49,80 50,00

Rata-rata (cm) 48,57 49,90

F. PERTANYAAN 1. Hitung berapa bilangan getar garpu tala dan perhitungan ralatnya ? t = 30 oC
(1 +0,00367.t )

Vt = 331. = 331. Dari Atas :

m/dt = 367,4431 m/dt

(1 +0,00367.(30)

= 2.(L2 L1) = 2.(48,57 14,47) = 68,20 cm = 0,682 m

=Vt : = 367,4431: 0,682 = 538,77 Hz = 2.(L2 L1) = 2.(49,90 14,97) = 69,86 cm = 0,6986 m

Dari Bawah :

= Vt . = 367,4431: 0,06896 = 525,97 Hz

Perhitungan Ralat :
(538,77 + 525,97 ) = 532,37 Hz 2

X Sr =

|538,77 - 532,37| +|525,97 - 532,37| 6,40 +9,40 = = 7,90 2 2

Sb =

( 6,40)

+( 9,40 ) 2 1

= 11,37
Sr 7,90 100 % = 100 % X 532,37

Kesalahan dalam prosen =

= 1,48 %

2.

Apa yang dimaksud dengan frekuensi, panjang gelombang dan perioda ? Frekuensi atau bilangan getar (f) adalah banyaknya getaran tiap detik yang melalui titik tertentu Panjang gelombang () adalah jarak yang ditempuh gelombang untuk tiap periode. Periode (T) adalah waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak satu gelombang.

3.

Gambarkanlah getaran yang terjadi di dalam tabung suara, waktu terjadi resonansi !

4.

Sama dengan berapa panjang gelombang jarak antara L2 dengan L1? Karena = 2 (L2-L1), maka = (L2-L1). Jadi, jarak antara L2 dengan L1 sama dengan setengah panjang gelombang ( ).

5.

Hukum atau prinsip apa yang digunakan, kita menggunakan bejana untuk mengatur tinggi tabung udara ? Yakni hukum hidrostatika pada bejana U. Dimana air memiliki sifat bahwa permukaannya rata dimana-mana. Maka bila kedudukan air pada kedua bejana tidak sama, maka air pada kedua bejana akan berusaha agar saling mencapai tinggi yang sama.

6.

Apakah kecepatan rambat antara bunyi yang merambat di tabung udara dan pada garpu tala sama ? Coba terangkan !

Kecepatan rambat antara bunyi di tabung udara dan pada garpu tala adalah sama. Pada rumus untuk mencari bilangan getar garpu tala pun menggunakan cepat rambat bunyi di ruangan, yaitu N=Vt/ dimana Vt yang digunakan adalah Vt dengan suhu di ruangan (udara). Dengan demikian pada dasarnya, cepat rambat bunyi di udara dengan di garpu tala adalah sama.

KESIMPULAN 1. Resonansi adalah turut bergetarnya suatu benda disebabkan benda lain yang sedang bergetar. Getaran yang dihasilkan oleh resonansi ini sesuai dengan prinsip perambatan getar yang kecepatan rambat bunyi di udara berubah sebagai fungsi suhu. 2. Bunyi timbul karena adanya getaran dari bendanya. Bunyi dapat merambat dalam berbagai media, yaitu cair, padat dan gas. 3. Benda lain akan turut bergetar (resonansi) karena pengaruh getaran dari benda lain. Dalam resonansi, kedua benda yang bergetar frekuensinya sama besar. 4. Cepat rambat antara tabung dan garpu tala adalah sama karena adanya resonansi 5. Gelombang adalah gangguan sifat fisik suatu medium yang merambat melalui medium tersebut menurut waktu dan tempat, tetapi medium tersebut tidak ikut bersama gelombang.

Anda mungkin juga menyukai