Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

TEORI BAHASA OTOMATA

Nama NIM Kelas PRODI

: Fepri Hery Topang : 11210090 :D : Teknik Informatika / S1

UNIVERSITAS UYELINDO KUPANG 2013


1

Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan Tugas Makalah Teori Bahasa Otomata ini dapat dikerjakan dengan baik. Saya juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu saya dalam mengerjakan makalah ini. Kiranya isi dari makalah ini dapat berguna bagi para pembaca dan bagi kita semua, agar kita dapat mengetahui lebih banyak mengetahui mengenai Teori yang tercantum dalam makalah ini. Kiranya saran dan pendapat dari para pembaca dapat membangun dalam perbaikan isi dari Makalah ini, sehingga dapat lebih baik lagi dikemudian hari.

Kupang, 3 Mei 2013

Penulis,

Daftar Isi
Kata Pengantar................................................................................................................... 2 Daftar Isi............................................................................................................................. 3 Pembahasan....................................................................................................................... 3

Pembahasan
A. Latar Belakang A Push-Down otomata negara terbatas mesin yang dilengkapi dengan

perangkat memori yang berfungsi sebagai down push store. Push-down automata yang setara dengan tata bahasa bebas konteks, juga dikenal sebagai Tipe 2 Chomsky tata bahasa, yang berarti itu, diberi tata bahasa bebas konteks G, robot-down push A dapat dibuat yang mengakui hanya kalimat yang dihasilkan oleh G. Hubungan antara tata bahasa bebas konteks dan push-down automata pertama kali dijelaskan oleh Chomsky (1962) , meskipun mesin erat kaitannya dengan robot-down push bekerja sebelumnya oleh Yngve (1960) pada model memori transien yang dibutuhkan oleh prosesor manusia untuk menganalisis kalimat dengan berbagai struktur yang berbeda yang dihasilkan oleh tata bahasa bebas konteks.

B. Landasan Teori 1. Definisi Pushdown Automata 1.1. Pengenalan Informal


3

Pushdown Automata merupakan bagian dari otomatan hingga nondeterministik dengan aliran dan sebuah kemampuan tambahan : stack yang dapat menyimpan dengan serangkaian simbol stack. Keberadaan stack ini berarti bahwa tidak seperti sebuah automatan terbatas, pushdown automaton dapat mengingat informasi dalam jumlah tak terbatas. Bagaimanapun, tidak seperti komputer pada umumnya yang juga memiliki kemampuan mengingat sejumlah besar informasi yang berbeda-beda, push down automata hanya dapat mengakses informasi pada stack-nya dengan cara first in first out. Sebagai hasilnya ada beberapa bahasa yang dapat dikenali oleh beberapa komputer, tetapi tidak dikenali oleh beberapa pushdown automaton. Dalam kenyataannya, pushdown automata mengenali semua (dan hanya) bahasa bebas konteks. Sementara ada banyak bahasa bebas konteks, termasuk beberapa yang bukan merupakan bahasa reguler, termasuk beberapa yang kita ketahui bukan merupakan bahasa reguler, terdapat juga beberapa bahasa yang mudah dideskripsikan yang tergolong bukan bahasa bebas konteks. 1.2. Definisi Formal Pushdown Automata Notasi resmi untuk PushDown Automata (PDA) meliputi tujuh komponen. Dituliskan spesifikasi PDA P sebagai berikut: P: (Q,,,,qo,Zo,F) Komponen komponen itu memiliki makna sbb: Q; Himpunan stata hingga, seperti stata pada automata hingga : Himpunan simbol input hingga, yang juga seanalog dengan komponen otomatan hingga yang berhubungan : alfabet stack hingga. Komponen ini tidak memiliki otomatan hingga analog dan merupakan himpunan simbol yang bisa kita push ke dalam stack : Fungsi alihan . Menentukan prilaku otomatan. Secara formal, merupakan argumen triple (q,a,X) , dimana: 1. Q merupakan stata pada Q
4

2. A bisa merupakan simbol input pada atau a= -, yaitu untai kosong yang bisa diasumsikan bukan merupakan simbol input. 3. X merupakan simbol stack , yang merupaka anggota dari qo: stata mula. PDA berada dalam stata ini sebelum membuat alihan tertentu Zo: Simbol awal. Pada awalnya, stack PDA hanya berisi salah satu contoh simbol ini. Tidak ada yang lain F: himpunan stata penerima atau stata akhir 1.3. Notasi Grafis Untuk PDA Sebuah diagram, yang mengeneralisasi diagram alihan dari otomatan terbatas kadangkadang malah memperjelas aspek perilaku PDA. Oleh karena itu, harus mengenal dan kemudian menggunakan diagram alihan untuk PDA dimana: a. Simpul-simpul berhubungan dengan stata PDA b. Panah yang berisi label start mengindikasikan stata awal dan lingkaran ganda menyatakan stata penerima. c. Busur berhubungan dengan alihan PDA dengan cara berikut: Busur berlabel a,X/a dari stata q ke stata p memiliki arti bahwa (q,a,X) berisi pasangan (p,a), barangkali diantara pasangan lainnya. Dengan demikian , label busur memberitahu input apa yang digunakan dan juga menentukan puncak stack yang baru dan lama.

2. Bahasa PDA 2.1. Penerimaan dengan state akhir Misalkan P: (Q,,,,qo,Zo,F) merupakan PDA. Lantas, L(P) bahasa yang diterima oleh P dengan stata akhir adalah {w| (q,w,Zo) *p (q,,)} Untuk beberapa stata 1 dalam F dan beberapa untai stack . Oleh karena itu, dimulai pada ID awal dengan w yang menunggu input. P menggunakan w dari input dan
5

memasuki stata penerimaan . Isi stack pada saat itu tidak relavan. 2.2. Penerimaan oleh Stack Kosong Untuk setiap PDA P: (Q,,,,qo,Zo,F) kita juga mendefinisikan. N(P) ={w| qo,w,Zo) p (q,,)} Untuk beberapa stata q. Jadi N(P) adalah himpunan input w yang bisa digunakan P sementara pada saat yang sama juga mengosongkan stacknya. N dalam N(P) berati stack nol sinonim untuk stack kosong. 2.3. 2.4. Dari Stack Kosong ke state akhir Dari State akhir ke stack kosong

3. Persamaan antara Pushdown Automata dengan conteks free Grammers Bahasa yang didefinisikan oleh PDA merupakan bahasa bebas konteks. Rencana pengerjaannya diperlihatkan oleh gambar di bawah ini

Tata Bahas a

PDA dengan stack kosong

PDA dengan stata akhir

Tujuannya adalah membuktikan bahwa tiga kelas bahasa yang mengikutinya yaitu: 1. Bahasa bebas konteks, misal bahasa yang didefinisikan oleh CFG 2. Bahasa yang diteriman oleh stata akhir oleh beberapa PDA 3. Bahasa yang diterima oleh stack kosong oleh beberapa PDA
6

3.1.

Dari Tata Bahasa ke Pushdown Automata Misalkan G = (V, T, Q, S) adalah sebuah CFG. Buat PDA P yang menerima L(G) dengan empty stack sebagai berikut: P = ({q}, T, V T, , q, S) Dimana fungsi transisi didefinisikan oleh Untuk setiap variabel A, (q, , A) = {(q, ) | A adalah sebuah produksi dari G} Untuk setiap terminal a, (q, a, a) = {(q, )}

Teorema: Jika PDA P dikonstruksi dari CFG G dengan konstruksi di atas, maka N(P) = L(G). Contoh : Konversikan CFG berikut ke PDA I a | b | Ia | Ib | I0 | I1 E I | E + E | E * E | (E) Himpunan terminal dari PDA adalah {a, b, 0, 1, (, ), +, *}. Simbol-simbol ini beserta simbol I dan E membentuk alphabet stack.

Fungsi transisi PDA adalah: (q, , I) = {(q,a),(q,b),(q,Ia),(q,Ib),(q,I0),(q,I1)} (q, , E) = {(q,I), (q,E+E), (q,E*E), (q,(E))}
7

(q, a, a) = {(q,)}; (q,b,b) = {(q,)}; (q,0,0) = {(q,)};

(q,1,1) = {(q,)};

(q,(,( ) = {(q,)}; (q, ),) ) = {(q,)}; (q,+,+) = {(q,)}; (q,*, *) = {(q,)}; Bentuk fungsi transisi a dan b diperoleh dari aturan 1, sedangkan bentuk fungsi transisi c diperoleh dari aturan 2.

3.2.

Dari PDA ke Tata Bahasa Misalkan G = (V, , S, P) adalah sebuah CFG. Dari CFG tersebut dapat dibuat PDA P = (Q, , , , q0, Z0, F), yang menerima L(G) dengan final state (L(P) = L(G)). Konstruksi dilakukan sebagai berikut:

1. Definisikan Q ={q0, q1, q2} Start state: q0 F = {q2} = V {Z0}

4. Pushdown Automata Deterministik 4.1. Definisi PDA Deterministik

PDA merupakan bentuk deterministik jika tidak ada pilihan untuk gerakan atau stata yang diberikan.Pilihan tersebut terbagi ke dalam dua jenis. Jika (q,a,X) berisi lebih dari satu pasangan maka PDA merupakan nondeterministik karena kita dapat memilih dianatara pasangan-pasangan ini dan memutuskan gerakan berikutnya. Akan tetapi jika (q,a,X) selalu singleton, kita tetap dapat memiliki pilhan antara menggunakan simbol input rill atau membuat gerakan pada . Oleh karena itu PDA P didefinisikan P: (Q,,,,qo,Zo,F) menjadi
8

deterministik (DPDA atau PDA deterministik), jika dan hanya jika stata berikut terpenuhi: 1. (q,a,X) memiliki paling banyak satu naggota untuk tiap q pada Q,a pada atau a= - dan X pada 2. jika (q,a,X) tidak kosong untuk semua a pada maka (q,a,X) harus kosong Ada dua model penerimaan-stata akhir dan stack kosong- yang tidak sama untuk DPDA. Lebih lanjut, bahasa yang diterima oleh stack kosong benar benar merupakan bahasa yang diterima oleh stata akhir yang memiliki properti prefiks: tidak ada untao pada bahasa tersebut yang merupakan prefiks dari word lain pada bahasa. Semua bahasa reguler diterima (oleh stata akhir) oleh DPDA dan ada bahasa nonreguler yang diteriman oleh DPDA. Bahasa DPDA merupakan bahasa bebas konteks dan pada kenyataannya merupakan bahasa yang memiliki CFG yang tidak ambigu. Oleh karena itu DPDA secara terbatas terletak di antara bahasa reguler dan bahasa bebas konteks. 4.2. Tata Bahasa Ambigu Tata bahasa bebas konteks ( CFG ) adalah tata bahasa yang mempunyai tujuan sama seperti halnya tata bahasa regular yaitu merupakan suatu cara untuk menunjukkan bagaimana menghasilkan suatu untai-untai dalam sebuah bahasa.

C. Kesimpulan Push Down Automata (PDA) merupakan mesin otomata dari bahasa bebas konteks. PDA di gambarkan sebagai tempat penyipanan yang tidak terbatas berupa stack/tumpukan. Stack merupakan kumpulan dari elemen-elemen sejenis dengan sifat penambahan elemen dan pengambilan elemen melalaui suatu tempat yang disebut top of stack(puncak stack). Pengambilan elemen dari stack dinyatakan dengan operasi pop sedangkan memasukkan elemen kedala stack dengan posisi push.

Anda mungkin juga menyukai