Ismail Setyopranoto Unit Stroke RSUP Dr Sardjito / Bagian Ilmu Penyakit Saraf FK UGM
Oksigen adalah zat yang sangat penting untuk menjaga metabolisme aerobik pada tingkat selular tubuh
11/7/2012
Peranan Oksigen
11/7/2012
Sistem Respirasi
Menyediakan kecukupan oksigen untuk metabolisme sel dan megeluarkan CO2 sebagai hasil metabolisme
11/7/2012
Sistem Respirasi
STRUKTUR ANATOMI
VENTILASI PARU
TRANSPORT GAS
PERTUKARAN GAS
KONTROL RESPIRASI
11/7/2012
Hipoksia
Hipoksemia
11/7/2012 6
Hipoksemia
Penurunan tekanan parsial oksigen pada arteri Defisiensi oksigen relatif dalam darah arteri Penurunan konsentrasi oksigen dalam darah arteri.
11/7/2012
11/7/2012
Hipoksia
Kekurangan oksigen pada tingkat selular Ambilan dan pemakaian oksigen selular yang tidak adekuat Penurunan oksigen untuk pernafasan jaringan. Tekanan oksigen di tingkat selular tidak adekuat.
11/7/2012
10
11/7/2012
11
Jenis Hipoksia
1. 2. 3. 4. 5. Hypoxic Hypoxia Circulatory Hypoxia Hemic Hypoxia Demand Hypoxia Histotoxic Hypoxia
11/7/2012
12
Hypoxic Hypoxia
PaO2 (tekanan oksigen arteri) rendah akibat FiO2<21 atau penurunan tekanan barometer (berada pada ketinggian) Gangguan ventilasi akibat kelemahan otot-otot pernafasan atau overdosis narkotik. Gangguan oskigenasi akibat fibrosis paru, ARDS
11/7/2012
13
Circulatory Hypoxia
Pompa darah ke jaringan tidak adekuat, disebabkan penurunan CO seperti MI, volume cairan rendah, hipotensi, supply arteri jelek. Pada pasien dengan MI harus diberikan terapi oksigen
11/7/2012
14
Hemic Hypoxia
Penurunan kapasitas pembawa oksigen seperti pada anemia atau keracunan karbon monoksida
11/7/2012
15
Demand Hypoxia
Peningkatan konsumsi oksigen jaringan pada keadaan status hipermetabolik, seperti demam
11/7/2012
16
Histotoxic Hypoxia
Pemakaian oksigen abnormal seperti pada keracunan sianida
11/7/2012
17
11/7/2012
18
Struktur Anatomi
Trakea
CABANG BRONKUS
Bronkus primer
Bronkus sekunder
Bronkus tersier
Zona konduksi
Bronkiolus
Zona respirasi
Saccus alveolii
19
11/7/2012
11/7/2012
20
11/7/2012
21
N2
PAN2: 573 mmHg PAO2: 104 mmHg
H2O
PAH2O: 47 mmHg PACO2: 40 mmHg
Kapiler Paru
Proses Difusi O2
PaO2: 40 mmHg
O2
CO2
O2
CO2
PaCO2: 45 mmHg
CO2
PaCO2: 40 mmHg
11/7/2012
22
Terapi Oksigen ditujukan untuk mengatasi hipoksia secara langsung dengan meningkatkan FiO2
Pemberian Oksigen untuk terapi oksigen dalam praktek sehari-hari harus melalui inhalasi
11/7/2012 23
11/7/2012
24
11/7/2012
25
11/7/2012
26
Jenis Alat
Konsentrasi O2
Aliran O2
Nasal kanula
Simple face mask Partial rebreather
24 - 54%
35 - 60% 35 - 95%
1 - 2 Lpm
6 - 12 Lpm 6 - 10 Lpm
Non Rebreater
Venturi Bag Valve Mask
80 - 50%
24 - 50%
8 - 12 Lpm
4 - 12 Lpm
Tanpa Oksigen
Dengan Oksigen Positive Press
21% (udara)
50 - 100% > 100%
27
8 - 12 Lpm 8 - 12 Lpm
Rebreathing
Udara yang dihasilkan paru-paru ditampung dalam reservoir Mempunyai penyerap CO2 ( absorbsi CO2 ) Udara yang di hasilkan paru dihirup kembali tanpa CO2. Dipakai untuk deliveri gas anestesi Jarang atau tidak dipakai dalam prakteksehari-hari
11/7/2012
28
Partial rebreathing
Sebagian udara hasil ekspirasi dari anatomic dead space masuk ke dalam kantong reservoir. Reservoir juga menerima aliran udara segar . Udara inspirasi terdiri dari udara ekspirasi (CO2 sedikit) dan aliran udara segar (O2 murni)
11/7/2012
29
Nonrebreathing
Merupakan sistim deliveri oksigen pada umumnya. Udara ekspirasi dikeluarkan. CO2 yang dikeluarkan tidak dihirup kembali selama pernafasan berikutnya. High flow system & low flow system
11/7/2012
30
11/7/2012
31
Venturi Masks
Venti-Masks
Deliver himidified oxygen Dapat meningkatkan FiO2 sampai 24%-50% dengan cara mencampur udara ruangan dengan O2 FiO2 dapat diatur dengan tepat sesuai dengan yang dikehendaki. Konsentrasi rendah: 24%, 26%, 28%, 31%. Konsentrasi tinggi: 35%, 40%, 50%.
11/7/2012 32
Venturi Masks
Venti-Masks
11/7/2012
33
Aerosol Devices
Face tents, face masks,trach collar,t-piece
Memakai prinsip yang sama dengan venturi masks dengan tambahan menggunakan botol aerosol. Berguna untuk terapi obat-obatan seperti inhalasi.
11/7/2012
34
11/7/2012
35
11/7/2012
36
11/7/2012
37
Anatomic reservoir terdiri dari hidung, nasopharynx dan oropharynx Diperkirakan volume dari reservoir anatomi adalah sepertiga dari ruang mati anatomi. 1/3 x 150 ml = 50 ml
11/7/2012
38
Kanula nasal O2 6 L/menit (100 ml/detik) Sebagian besar aliran ekspirasi terjadi selama 75% pertama waktu ekspirasi (1.5 detik) O.5 detik sisanya adalah kesempatan mengisi reservoir anatomi dengan oksigen 100% dari sumber oksigen.
11/7/2012
39
Komposisi udara inspirasi adalah 50 ml O2 100% dari reservoir anatomi 100 ml O2 100% dari kannula nasal 350 ml O2 20% dari udara ruang
FiO2 adalah
44%
40
FiO2 adalah
50 + 200 +50
500
11/7/2012
60%
41
Pada sistim low-flow: Tidal volume besar atau respiratory rate cepat, FiO2 rendah; Tidal volume kecil atau respiratory rate lambat, FiO2 tinggi
11/7/2012
42
FiO2 (Approximate)
24% 28% 32% 36% 40% 44% 40 60% 60 80% 85 100 %
Flowrate (L/min)
1 2 3 4 5 6 58 8 15 10 15
Venturi Mask
3 3 6 6 9 12 15
43
11/7/2012
Kanula Nasal
Meningkatkan FiO2 2%-4% untuk setiap liter O2 (flow rate). Maksimum 6 l/menit. FiO2 24-44% (tergantung pola ventilasi pasien). Flow > 6 l/menit tidak signifikan meningkatkan FiO2, karena keterbatasan rongga hidung. Flow yang tinggi (> 4 l/menit) akan merusak mukosa hidung. Disarankan memakai humidifikasi kanula hidung dengan bubble device.
11/7/2012
44
Kanula Nasal
Dewasa 1 L = 24 2 L = 28 3 L = 32 4 L = 36 5 L = 40 6 L = 44
% % % % % %
11/7/2012
45
6 L = 40 % 7 L = 50 % 8 L = 60 %
11/7/2012
47
11/7/2012
48
11/7/2012
49
Non-Rebreathing Mask
Meningkatkan FiO2 paling tinggi diantara simple oxygen devices. FiO2 dapat mencapai 100% (60%90%, tergantung dari ada atau tidaknya kebocoran antara masker dan wajah. Flowrate harus tinggi untuk menjaga kantong tetap mengembang selama inspirasi. (> 10 l.menit).
11/7/2012
50
Non-Rebreathing Mask
11/7/2012
51
Tracheostomy Mask
Deliveri udara atau oksigen aerosol panas. Setting FiO2 dengan cara mengatur di blender. FiO2 maksimum 40 60% Flow rate minimum 8 L/menit
11/7/2012
52
Tracheostomy Mask
11/7/2012
53
55
Kriteria Pontoppidan
N O PARAMETER ACCEPTAB LE RANGE FISIOTERAPI TERAPI OKSIGEN PEMANTAUAN KETAT INTUBASI TRACHEOSTO MI VENTILASI
1
2 3
12-25
70-30
25-35
30-15
>35
<15
PaO2
PaCO2 AaD02 4 VD/VT
100-70 (UDARA)
35-45 50-200 0,3-0,4
INSP. FORCE
100-50
50-25
<25
56
From: Pontoppidan,H.,Laver,M.B.,and Geffin,B,Acute respiratory failure in the surgical patient, in Welch.,C.E.(ed): Advances in surgery, volume 4,Chicago, Year. Book Medical Publishers,1970,p.163 After 15 minutes of 100% O2 Except in chronic hypercapnia
Masker sederhana Dengan reservoir bag Flow O2 : 6-10 lpm FiO2 : 60%- 100%
Terapi oksigen
BVM Dengan reservoir bag Flow O2 : 8-10 lpm FiO2 : 80%- 100%
BVM Dengan reservoir bag Flow O2 : 8-10 lpm FiO2 : 80%- 100%
57
11/7/2012
58
59