Anda di halaman 1dari 8

Puslitbang Sumber Daya Air - Indeks Resiko Bendungan Tipe Urugan

Senin, 06 September 2010 15:05

Pembangunan dan pengoperasian bendungan tipe urugan di Indonesia, telah berlangsung sejak tahun 1900. Sampat saat ini, sudah lebih dari 120 buah bendungan besar dan ratusan bendungan menengah dan kecil Pada mulanya bendungan-bendungan ini dibangun hanya untuk memenuhi kebutuhan irigasi saja. Namun seiring dengan meningkatnya kebutuhan air untuk sektor lain, kini telah banyak dibangun bendungan multifungsi, seperti halnya sebagai pembangkit tenaga listrik, penyediaan air bersih ataupun pengendali banjir. Peningkatan fungsi selalu diikuti dengan peningkatan persyaratan seperti persyaratan keamanan, keselamatan dan pelestarian fungsi lingkungan hidup. Dalam merancang bendungan besar dan bangunan air lainnya, risiko keruntuhan akibat bencana alam gempa, banjir, dan longsoran dipertimbangkan dalam analisis dan perhitungan. Untuk mencegah atau mengurangi risiko sampai seminimum mungkin, hal hal berikut ini mendapat perhatian khusus ialah : 1. Bendungan dan bangunan air lainnya, dirancang oleh desainer yang berpengalaman sesuai dengan bidang keahliannya, dan mengacu pada standar-standar mutu untuk desain, konstruksi, operasi dan pemeliharaan termasuk penyediaan SOP untuk melaksanakan pemantauan dan evaluasi, terutama terhadap aspek keamanan. 2. Bendungan dan bangunan air lainnya, dibangun oleh kontraktor yang berpengalaman yang mematuhi dan melaksanakan serangkaian uji mutu konstruksi agar sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan dalam desain. As built drawing pascakonstruksi, disimpan dan dipelihara dan dapat ditemukan apabila sewaktu waktu dibutuhkan. 3. Untuk bendungan dan bangunan air lainnya yang telah dibangun dan dioperasikan, dilakukan inspeksi dan pengamatan secara berkala untuk mengetahui status dan tingkat keamanannya. 4. Pelaksanaan inspeksi dan penilaian tingkat keamanan bendungan dan bangunan air lainnya dilakukan oleh engineer yang terlatih dan berpengalaman. Temuan-temuan hasil inspeksi, pengamatan yang dinilai dapat mempengaruhi keamanan bendungan dan bangunan air lainnya, dikomunikasikan kepada pihak yang berwenang untuk ditindaklanjuti sesegera mungkin. Pemantauan dan evaluasi terhadap tingkat keamanan bendungan dan bangunan air dapat dilakukan dengan pendekatan dan metoda yang sederhana, mudah dilaksanakan tetapi ketelitiannya tinggi merupakan kebutuhan semua pihak. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, selama beberapa tahun terakhir ini telah dikembangkan suatu metoda Indeks Risiko untuk menilai tingkat keamanan bendungan dan bangunan air pada periode waktu tertentu. Metode indeks risiko dapat mengatasi masalah pemantauan keamanan bendungan yang sistem instrumentasinya tidak berfungsi dengan baik atau bahkan tanpa instrumentasi. Walaupun demikian, untuk bendungan dengan instrumentasi yang cukup, metode indeks ini masih tetap bermanfaat, untuk mengetahui kinerja, perilaku dan tingkat keamanan bendungan. Metode ini dikembangkan dari Andersen G.R. dkk [1,2,3] yang bekerja sama dengan US. Corps of Engineers. Metoda Andersen, termasuk kategori analisis pengambilan keputusan sederhana dan digunakan untuk inventarisasi bendungan. Metoda ini, juga disebut Risk Indexing Tool, untuk menentukan prioritas pengambilan keputusan dalam rehabilitasi bendungan tipe urugan. Saat ini, metode Indeks Risiko yang dikembangkan di Indonesia cukup praktis untuk diterapkan dalam mengkaji keamanan bendungan tipe urugan pasca konstruksi maupun pasca rehabilitasi. Pada rentang tahun 2003 sampai dengan tahun 2006 telah dilakukan pengkajian keamanan

1/8

Puslitbang Sumber Daya Air - Indeks Resiko Bendungan Tipe Urugan


Senin, 06 September 2010 15:05

bendungan-bendungan di Pulau Jawa. Keunggulan 1. Relatif sederhana sehingga penggunaannya dilapangan relatif mudah. 2. Tersedia formulir formulir standar untuk kebutuhan terhadap perhitungan tingkat keamanan awal maupun tingkat keamanan relatif dan melakukan inspeksi lapangan. 3. Perhitungan menggunaka. Kelemahan 1. Parameter P[MiF] dan P[CjMi] merupakan parameter yang sangat sulit diperoleh. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya data kegagalan bendungan di Indonesia, sehingga belum dapat dilakukan suatu analisis yang teliti. 2. Memerlukan data yang cukup banyak, sehingga memerlukan waktu untuk mengumpulkannya. 3. Variabel yang diamati cukup banyak sehingga perlu lebih hati hati dan teliti dalam melakukan perhitungan perhitungan. Metode Perhitungan Indeks Risiko Perhitungan Indeks Risiko dilakukan dengan langkah langkah berikut ini: 1. Survai dan pengumpulan data teknis bendungan termasuk inspeksi keamanan bendungan pada bangunan utama dan bangunan pelengkapnya, sistem instrumentasi geoteknik yang dipasang di tubuh dan fondasi bendungan, serta parameter kegempaan. 2. Evaluasi hasil pemantauan instrumen geoteknik sejak tahun pengamatan dengan membuat kontur tekanan air pori pada tubuh dan fondasi bendungan, serta menggambarkan perilaku perubahan tinggi tekan dan hubungannya dengan muka air waduk. 3. Analisis stabilitas lereng bendungan akibat gempa pada kondisi aliran langgeng (steady seepage) dengan periode ulang T = 100 tahun dan T = 10.000 tahun. 4. Analisis dan perhitungan terhadap unsur unsur (elemen elemen) Indeks Risiko berikut ini dengan menggunakan formulir standar yang tersedia.

- Perhitungan faktor tingkat kepentingan awal bendungan (Importance factor = Idam). - Perhitungan faktor tingkat kepentingan relatif bendungan (Relative Importance factor = RI). - Pembobotan dengan parameter fisik di lapangan dan formulir isian inspeksi keamanan bendungan. - Perhitungan indeks risiko total (IRtot). Rumus Rumus Perhitungan Indeks Berikut ini adalah Rumus rumus yang digunakan untuk menghitung unsur unsur indeks risiko bendungan dan bangunan air Lainnya.

2/8

Puslitbang Sumber Daya Air - Indeks Resiko Bendungan Tipe Urugan


Senin, 06 September 2010 15:05

1. Rumus untuk menghitung Faktor Tingkat Kepentingan Awal Bendungan (Importance factor = Idam) Faktor tingkat kepentingan awal bendungan (Idam) merupakan hasil perkalian antara bobot faktor kerawanan total (Vulnerability) dengan bobot faktor bencana (Hazard). Rum us untuk menghitung faktor tingkat kepentingan awal bendungan (Idam) adalah sebagai berikut:

2. Rumus untuk menghitung Faktor Tingkat Kepentingan Relatif (Relative importance = RI). Faktor tingkat kepentingan relatif bendungan diperoleh dengan menggunakan persamaan berikut:

Parameter P[MiF] dan P[CjMi] merupakan parameter yang sangat sulit diperoleh. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya data kegagalan bendungan di Indonesia, sehingga belum dapat dilakukan suatu analisis yang teliti. Oleh karena itu, dalam penilaian keamanan bendungan di Kalimantan, Sulawesi dan Batam, digunakan pengalaman penelitian yang ada di dunia dan pengalaman USCOLD, 1998. Parameter P[MiF] dan P[CjMi] yang digunakan dalam penilaian keamanan bendungan-bendungan di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Bentuk formulir untuk menghitung RIj terdapat pada lampiran 2.3. Rumus untuk menghitung indeks risiko total . Indeks risiko total yang merupakan nilai untuk menentukan apakah bendungan berfungsi dengan baik, diperoleh dari kombinasi nilai bobot kondisi lapangan (CFi) dengan faktor kepentingan relatif menggunakan persamaan berikut:

3/8

Puslitbang Sumber Daya Air - Indeks Resiko Bendungan Tipe Urugan


Senin, 06 September 2010 15:05

Contoh Aplikasi Indeks Risiko Hasil Perhitungan Indeks Risiko dan pemanfaatannya untuk pengambilan Tabel berikut keputusan. ini adalah rangkuman

untuk segera Pada bendungan contoh untuk dioperasikan mengamankan tersebut Prijetan terdapat secara dan bendungan. Selorejo, 3normal. (tiga) bendungan perlu Sementara dilakukan yang itu, analisis bendungan memerlukan tentang Notopuro tindak dapat lanjut perlu tidaknya misalnya perbaikan Catatan Akhir: terjadinya Apabila bendungan bahwa Pemanfaatan kehilangan pemantauan bencana. dapat metoda diantisipasi harta dan Indeks dan evaluasi nyawa Risiko secara dilakukan manusia dapat dini sehingga memberi secara akibat risiko kontribusi runtuhnya berkala, bencana maka siknifikan bendungan, dapat potensi untuk dicegah. runtuhnya tidak mencegah harus Hal itu terjadi. berarti

4/8

Puslitbang Sumber Daya Air - Indeks Resiko Bendungan Tipe Urugan


Senin, 06 September 2010 15:05

5/8

Puslitbang Sumber Daya Air - Indeks Resiko Bendungan Tipe Urugan


Senin, 06 September 2010 15:05

6/8

Puslitbang Sumber Daya Air - Indeks Resiko Bendungan Tipe Urugan


Senin, 06 September 2010 15:05

7/8

Puslitbang Sumber Daya Air - Indeks Resiko Bendungan Tipe Urugan


Senin, 06 September 2010 15:05

8/8

Anda mungkin juga menyukai