Anda di halaman 1dari 4

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah Wilayah Indonesia merupakan wilayah kepulauan yaitu mempunyai 17.508 pulau dan mempunyai luas perairan dan panjang garis pantai Indonesia sebagai berikut: Tabel 1.1 Luas perairan dan panjang garis pantai Indonesia. Wilayah Indonesia (water area) 1 Luas Laut Indonesia a. Luas Perairan Kepulauan / Laut Nusantara b. Luas Perairan Teritorial c. Luas Perairan ZEE 2 Panjang Garis Pantai Indonesia Sumber : Dishidros TNI AL, 1987 Oleh sebab itu kebutuhan akan sarana transportasi laut sebagai penghubung antar pulau sangat tinggi. Sarana transportasi laut yang dimaksud adalah kapal. Kapal menjadi pertimbangan utama masyarakat karena merupakan sarana transportasi yang ekonomis. Secara prinsip kapal dibangun dengan tujuan mengangkut manusia dan barang untuk mengerjakan suatu operasi di tengah laut. Agar memenuhi tujuan tersebut suatu kapal harus memenuhi beberapa karakteristik dasar yaitu mengapung dalam posisi tegak lurus, bergerak dengan kecepatan sesuai dengan rancangan awal, cukup kuat untuk menahan beban yang dialami akibat cuaca yang buruk, dan mampu berjalan pada suatu lintasan lurus serta manoeuver di laut lepas seperti halnya dalam perairan terbatas. Salah satu aplikasi hidrodinamika yang berpangkal dari interaksi antara fluida dan benda padat adalah masalah hambatan dan seakeeping. Kondisi laut yang tidak ramah pada saat-saat tertentu dapat mengakibatkan kapal tidak melakukan aktivitas berlayarnya. Hal tersebut merupakan tantangan bagi seorang ahli perkapalan untuk merancang kapal yang mempunyai tingkah laku 1 Luas (area) 5.8 juta km2 2.3 juta km2 0.8 juta km2 2.7 juta km2 81.290 km

dinamis yang baik dalam kondisi laut yang tidak bersahabat. Permasalahan ini adalah salah satu contoh yang mungkin bisa diselesaikan dengan pendekatan seakeeping. Di dalam kapal maupun bangunan laut harus dilengkapi suatu alat penyelamat yaitu lifeboat (sekoci penolong). Penggunaan lifeboat di kapal atau bangunan laut didasarkan jika terjadi suatu kecelakaan di kapal atau bangunan laut misalnya kebakaran, maka para crew dan penumpang yang ada di kapal masih dapat selamat yaitu dengan menggunakan lifeboat. Lifeboat merupakan suatu jenis kapal penyelamat yang mempunyai peranan sangat penting di kapal. Sekoci atau perahu penyelamat adalah perahu tegar (rigid) atau mengembang (inflatable) yang dirancang untuk menyelamatkan nyawa manusia jika terjadi masalah di laut. Suatu sekoci penyelamat yang dirancang untuk suatu kondisi tertentu akan aman bila dioperasikan sesuai dengan prosedur-prosedur yang digunakan dalam perancangan lifeboat tersebut. Tipe life boat yang dianalisis dalam penelitian ini adalah tipe FRB (Fast Rescue Boat) yaitu kapal penolong cepat. FRB ini akan dioperasikan di sekitar Laut Natuna. FRB ini masih tergolong baru barangnya, keadaan cuaca dan perairan sangat mempengaruhi pengoperasiannya, dimana kondisi cuaca dan perairan di Laut Natuna belum tentu sama dengan kondisi cuaca dan perairan sewaktu life boat dibuat ditempat pembuatannya. Analisis yang akan dilakukan adalah analisis hambatan dan seakeeping (olah gerak) pada FRB dengan hitungan manual dengan excel dan dengan software Maxsurf. Berdasarkan permasalahan di atas maka tujuan perancang yaitu menganalisis hambatan dan menganalisis suatu bentuk FRB pada berbagai kondisi gelombang dan variasi kecepatan dengan hambatan kecil atau sekecil mungkin yang menjadi tujuan perancang kapal, sebab akan berarti pemakaian tenaga kuda akan menjadi hemat dengan akibat penghematan bahan bakar, berat mesin penggerak lebih ringan sehingga menambah daya muat kapal tersebut dan analisis seakeeping bertujuan untuk menganalisis berkurangnya respon gerakan FRB terhadap
gelombang baik untuk gerak heaving, pitching dan rolling.

1.2

Perumusan Masalah Berdasakan paparan tersebut di atas maka permasalahan yang dapat diambil dalam

penelitian ini yaitu : 1. Bagaimanakah konfigurasi hambatan pada FRB (Fast Rescue Boat). 2. Bagaimanakah karakteristik gerakan / seakeeping (heaving, rolling, dan pitching) pada FRB?

1.3 Batasan Masalah Untuk membatasi agar pembahasan permasalahan tidak meluas, maka perlu untuk memberikan batasan masalah yaitu menganalisis hambatan dan seakeeping pada fast rescue boat. 1. Penelitian hanya sebatas teoritis, yaitu semua perhitungan dilakukan dengan perhitungan manual dengan excel dan dengan software Maxsurf. Perhitungan hambatan kapal dengan menggunakan metode Savitsky dan perhitungan manual dan software Maxsurf Seakeepers. 2. Kapal yang diteliti adalah kapal fast rescue boat dengan bentuk badan kapal hard chine. 3. Desain dan dimensi kapal berbentuk hard chine menggunakan data dari perusahaan Conocophillips Indonesia, dimana kapal tersebut dioperasikan di Laut Natuna. 4. Tidak dilakukan analisa stabilitas dan analisa biaya. 1.4 Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk menganalisis hambatan pada FRB (Fast Rescue Boat). 2. Untuk mengukur besarnya nilai heaving, pitching dan rolling pada fast rescue boat. 3. Untuk menganalisis karakteristik gerakan / seakeeping (heaving, rolling dan pitching) pada fast rescue boat. 1.5 Manfaat Adapun manfaat dari penulisan Tugas Akhir ini adalah: 1. Sebagai pembelajaran / pengetahuan tentang bagaimana menganalisa hambatan dan seakeeping pada fast rescue boat. 2. Sebagai literatur pada penelitian yang sejenisnya dalam rangka pengembangan teknologi khususnya untuk kapal jenis fast rescue boat. software Maxsurf Hullspeed. Perhitungan olah gerak kapal dilakukan dengan

1.6 Sistematika penulisan.


BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi konsep dasar penyusunan tugas akhir yang meliputi latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan, sistematika penulisan, metodologi penelitian dan manfaat. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini membahas tentang teori perhitungan hambatan, seakeeping kapal dengan manual dan dengan menggunakan software Maxsurf. BAB III TINJAUAN DAERAH PENELITIAN Berisi penjelasan umum tentang kondisi geografis, karakteristik perairan Laut Natuna. BAB IV METODOLOGI Pada bab ini dibahas mengenai metode yang akan digunakan, teknik pengumpulan dan teknik analisis data. BAB V PEMODELAN dan DATA PERHITUNGAN Pada bab ini akan dibahas mengenai pembuatan model dan metode simulasi yang digunakan serta hasil dari pemodelan. BAB VI ANALISA DATA dan PEMBAHASAN Pada bab ini berisi rekapitulasi data hasil simulasi dan pembahasan BAB VII KESIMPULAN dan SARAN Pada bab ini berisi kesimpulan dari hasil tugas akhir yang telah diselesaikan dan saransaran yang berguna untuk pengembangan lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai