Anda di halaman 1dari 2

Bambang Kun. Analisis Pangan dan Hasil Pertanian 1.

Prosedur analisis gula reduksi cara spektofotometri, metoda NelsonSomogyi (Sudarmadji dkk., 1997) Pembuatan kurva standar dilakukan dengan membuat larutan glukosa standar (10 mg glukosa/100 ml). Larutan strandrat diencerkan sebanyak 6 kali pengenceran sehingga diperoleh larutan glukosa dengan konsentrasi 2,4,6,8 dan 10 mg/100 ml Disiapkan 7 tabung reaksi bersih, masing-masing diisi dengan 1 ml larutam glukosa standar tersebut di atas. Satu tabung diisi 1 ml air suling sebagai blangko. Masing-masing tabung ditambah dengan 1 ml reagensia Nelson dan dipanaskan pada penangas air mendidih selama 20 menit Semua tabung diambil untuk didinginkan bersama-sama dalam gelas piala yang berisi air dingimn sehingga suhu tabung mencapai 25 oC Setelah dingin ditambah dengan 1 ml reagen arsenomolibdat, digojog agar semua endapan Cu2O larut kembali. Kemudian ditambah 7 ml air suling dan digojog sampai homogen Dilakukan peneraan absorbansi menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 540 nm dan dibuat kurva standar yang menunjukkan hubungan antara konsentrasi glukosa dan optical density Penentuan gula reduksi pada sample dilakukan dengan membuat larutan jernih sample, lalu dipipet 1ml dan dimasukkan dalam tabung reaksi. Selanjutnya ditambah 1 ml reagen nelson dan diperlakukan seperti pada pembuatan kurva standar. Kadar gula reduksi ditentukan berdasarkan absorbansi sample dan kurva standar larutan glukosa

3. Prosedur Analisis Pati (Sudarmadji dkk., 1997) Ditimbang 2-5 gram sampel yang berupa bahan padat dan ditambah dengan 50 ml aquades diaduk selama 1 jam. Suspensi disaring dengan kertas saring dan dicuci dengan aquadest sampai volume filtrate 250 ml. Filtrat ini mengandung karbohidrat yang larut dan dibuang. Residu dipindahkan secara kuantitatif dari kertas saring dalam Erlenmeyer dengan pencucian 200 ml aquasdes dan ditambah 20 ml HCl 25%, ditutup menggunakan pendingin balik dan dipanaskan di ats penangas air mendidih selama 2,5 jam Setelah dingin dinetralkan menggunakan larutan NaOH 45% dan diencerkan samapi volume 500 ml, lalu disaring. Ditentukan kadar gula yang dinyatakan sebagai glukosa dari filtrate yang diperoleh. Penentuan gula menggunakan prosedur seperti penentuan gula reduksi. Berat pati adalah berat glukosa dikalikan 0,9

Bambang Kun. Analisis Pangan dan Hasil Pertanian 3. Prosedur Analisis Vitamin C (Solaiman dkk., 1993; Sudarmadji dkk., 1999) Sepuluh gram sample ditimbang, lalu ditambah dengan 50 ml HPO 3 6%, diaduk, diencerkan sampai dengan 10 ml dan disaring hingga jernih Diambil 5 ml dan direaksikan dengan 5-10 ml dichloroindophenol sampai berwarna merah. Diukur absorbansinya menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 518 nm Kadar vitamin C sample ditentukan dengan rumus:
Konsentrasi asam askorbat x Pengenceran X 100 Vitamin C (mg/100g) = ml ekstrak x berat sampel x 1000

4. Prosedur Analisis Tanin menggunakan Spektrofotometer (Sudarmadji dkk., 1997) Diambil 5 ml larutan asam tanat (100 mg dalam 1 liter aquades) untuk dimasukkan dalam labu takar 100 ml yang telah berisi 75 ml aquades Ditambah 5 ml folin denis dan 10 ml larutan Na2CO3 dan ditambah aquadest sampai tanda Dilakukan pencampuran samapi homogen dan Diukur absorbansinya menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 760 nm Dibuat kurva standar yang menunjukkan hubungan antara ml larutan asam tannat standard an absorbansinya (OD) Tanin sample dilakukan dengan melarutkan 5 g sample ke dalam 40 ml aquades, dididihkan 30 menit lalu didinginkan. Selanjutnya dimasukkan dalam labu takar 50 m dan diencerkan sampai tanda. Dilakukan penggojokan dan disaring. Selanjutnya dilakukan perlakuan seperti di atas. Kadar tannin sample dihitung menggunakan rumus mg asam tannat x factor pengenceran Kadar tanin = Berat sample x 1000 x 100%

5. Total Fenol (Laminkara dan Watson, 2001) Satu gram sampel ditambah 1 ml etanol 95% dalam tabung reaksi. Selanjutnya dalam tabung reaksi ditambahkan 5 ml aquades dan 0,5 ml reagen folin-ciocalteau 50% (v/v). Setelah 5 menit, ditambahkan 1 ml larutan Na 2 CO3 5% (b/v). Selanjutnya campurkan dihogenesasikan dan diinkubasikan pada keadaan gelap selama 1 jam. Setelah campuran dihomogenesasikan kembali, absorbansi larutan tersebut diukur pada panjang gelombang 725 nm.

Anda mungkin juga menyukai