Latar Belakang Sosial Budaya Salah satu yang melatarbelakangi munculnya bimbingan dan konseling adalah semakin cepatnya perubahan sosial dan semakin kompleksnya keadaan masyarakat akan meningkatnya rasa tidak aman bagi remaja dan pemuda. Kebutuhan akan bimbingan timbul karena adanya masalah-masalah yang dihadapi oleh individu dalam kehidupan bermasyarakat. Semakin rumit struktur masyarakat dan keadaannya semakin banyak dan rumit pulalah masalah yang dihadapi oleh individu yang terdapat dalam masyarakat itu. jadi kebutuhan akan bimbingan timbul karena terdapat faktor yang menambah rumitnya keadaan masyarakat dimana individu itu hidup. Faktor-faktor itu antara lain adalah sebagai berikut: 1. Perubahan konstelasi keluarga Perubahan yang cukup berarti adalah melemahnya kewenangan didalam keluarga karena adanya tuntutan persamaan hak bagi wanita. Dari beberapa penelitian diketahui berbagai masalah didalam keluarga yang menuntut adanya bimbingan di dalam masyarakat seperti, anak cenderung diasuh oleh orang luar yang bukan merupakan bagian dari keluarganya, seorang ibu merasa bersalah ketika ia tidak dapat menjaga anak-anaknya, kasus perceraian yang semakin marak di dalam kehidupan masyarakat sekarang ini. Masalah lain adalah semakin banyaknya anak yang lahir tanpa ada hubungan orang tua yang sah. Yang terpenting dari masalah-msalah tersebut adalah ketidakfungsian keluarga yang mengakibatkan dampak negatif bagi kehidupan moralitas anak. 2. Dunia kerja Pada zaman sekarang ini masalah karir menjadi komponen layanan bimbingan yang lebih penting dibandingkan masa sebelumnya. Hal ini dikarenakan terjadinya perubahanperubahan antara lain adalah semakin berkurangnya kebutuhan terhadap para pekerja yang tidak memiliki ketrampilan, berkembangnya perindustrian didaerah dan berkembangnya jenis perkerjaan sebagai dampak kemajuan tekhnologi. 3. Perkembangan komunikasi Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan tekhnologi di dalam masyarakat semakin banyak dihasilkan alat-alat canggih. Contohnya adalah televisi, tidak kurang dari 6 jam anak-anak terbiasa menonton televisi setiap harinya. Yang menjadi permasalahannya adalah saat ini semakin banyak tayangan di televisi yang tidak sesuai dengan aspek pendidikan. Sehubungan dengan hal tersebut, orang tua harus memberikan bimbingan terhadap anak-anaknya mengenai tayangan ditelevisi yang baik untuk di tonton secara kritis. Selain itu adalah penggunaan internet yang sudah merebak dikalangan masyarakat, orang tua juga harus memantau dan membimbing antara informasi-informasi apa yag boleh diakses oleh anak-anaknya melalui internet. 4. Seksisme dan rasisme Seksisme merupakan faham yang mengunggulkan satu jenis kelamin dari jenis kelamin lainnya. Sedangkan rasisme adalah faham yang mengunggulkan ras yang satu dari ras lainnya. Fenomina ini tampak pada saat orang tua lebih berhak menentukan masa depan anak perempuannya, sedangkan anak laki-lakinya dibiarkan menentukan masa depannya sendiri. Dan fenomena rasisme dapat dilihat masih adanya diskriminasi terhadap orang-orang berkulit hitam di Amerika.
5.
Perkembangan Tekhnologi Dengan perkembangan tekhnologi yang pesat, timbullah dua maslah besar yatu penggantian tenaga kerja dengan alat-alat elektronik dan bertambahnya jenis pekerjaan baru yang menghendaki keahlian khusus bagi orang yang menghendaki pekerjaan tersebut. Masalah tersebut menimbulkan kebutuhan bagi masyarakat pada umumnya dan siswa-siswa pada khususnya ketika memilih pekerjaan yang tepat, sehungga menimbulkan kebutuhan untuk meminta bantuan kepada orang lain untuk mencari jalan keluarnya. Dan hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya bimbingan itu.
Latar belakang filosofis Landasan filosofis merupakan landasan yang dapat memberikan arahan dan pemahaman khususnya bagi konselor dalam melaksanakan setiap kegiatan bimbingan dan konseling yang lebih bisa dipertanggungjawabkan secara logis. Jawaban yang hakiki atas pertanyaan filosofis tentang : apakah manusia itu? Untuk menemukan jawaban atas pertanyaan filosofis tersebut, tentunya tidak dapat dilepaskan dari berbagai aliran filsafat yang ada, mulai dari filsafat klasik sampai dengan filsafat modern dan bahkan filsafat postmodern seperti yang dijabarkan dalam hakikat manusia di atas. Bagi bangsa Indonesia yang menjadi landasan filosofis bimbingan dan konseling adalah Pancasila, yang nilai-nilainya sesuai dengan fitrah manusia itu sendiri sebagai makhluk Tuhan yang bermartabat. Sehubungan dengan hal tersebut, maka program bimbingan dan konseling harus merujuk kepada nilai-nilai yang terkandung dalam kelima sila Pancasila tersebut. Pancasila sebagai landasan bimbingan dan konseling mempunyai implikasi sebagai berikut, yaitu: 1. Tujuan bimbingan konseling hendaknya memperhatika nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila. 2. Konselor hendaknya menunjukkan pribadi yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila yaitu beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang maha Esa, bersikap adil dan demokratis.