Anda di halaman 1dari 8

TUGAS ANALISIS KEPENDUDUKAN

ANALISIS KASUS 2 (MORTALITAS)

Disusun oleh : Kelompok 8

1. 2. 3. 4. 5.

Natalia Desy Ekayanti Luqman Zarkasyi Kusniawati Rahayu Magdalena Mutiarasari Sisilia Rindi Kurniasari

25010111110185 25010111130186 25010111130187 25010111110188 25010111130189

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2013

ANALISIS KASUS 2 (FERTILITAS )


Mortalitas atau kematian merupakan salah satu diantara tiga komponen proses demografi yang berpengaruh terhadap struktur penduduk selain fertilitas dan migrasi. Tinggi rendahnya tingkat mortalitas di suatu daerah tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan penduduk, tetapi juga bisa dijadikan sebagai barometer dari tinggi rendahnya tingkat kesehatan di daerah tersebut.Kasus kematian terutama dalam jumlah banyak berkaitan dengan masalah sosial, ekonomi, adat istiadat maupun masalah kesehatan lingkungan.Indikator kematian berguna untuk memonitor kinerja pemerintah pusat maupun lokal dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat (Budi Utomo, 1985). Jumlah kematian bayi ini dipublikasikan dengan sebuah indikator yang disebut angka kematian bayi dan angka kematian ibuSalah satu ukuran kematian yang cukup menjadi perhatian adalah jumlah kematian bayi.Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat derajatkesehatan perempuan. Angka kematian ibu juga merupakan salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan millenium yaitu tujuan ke 5 yaitu meningkatkan kesehatan ibu dimana target yang akan dicapai sampai tahun 2015 adalah mengurangi sampai resiko jumlah kematian ibu. Dari hasil survei yang dilakukan AKI telah menunjukkan penurunan dari waktu ke waktu, namun demikian upaya untuk mewujudkan target tujuan pembangunan millenium masih membutuhkan komitmen dan usaha keras yang terus menerus. Sedangkan Angka kematian bayi ( Infrant Mortality Rate) merupakan salah satu indikator penting dalam menentukan tingkat kesehatan masyarakat karena dapat menggambarkan kesehatan penduduk secara umum. Angka ini sangat sensitif terhadap perubahan tingkat kesehatan dan kesejahteraan.Angka kematian bayi tersebut dapat didefenisikan sebagai kematian yang terjadi antara saat setelah bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun (BPS).

Analisis Kasus 1 Angka kematian ibu melahirkan di Kabupaten Karangnyar masih cukup tinggi.Tingginya angka kematian ibu tersebut disebabkan oleh faktor penyebab tidak langsung.Yakni adanya penyakit yang diderita dan membahayakan nyawa ibu yang melahirkan. Penyebabnya karena ditemukan penyakit yang membahayakan seperti kanker, paru-paru, karena infeksi dan pendarahan. Dari kasus tersebut dapat dianalisis bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi mortalitas. Faktor-faktor tersebut dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu: faktor lingkungan ,faktor kesehatan, dan faktor keluarga.

A. Faktor lingkungan Di dalam factor lingkungan dibedakan lagi menjadi tiga, yaitu social budaya, fisik, dan biologi. a. Sosial budaya Budaya dan perilaku Budaya dan perilaku dalam masyarakat mempunyai pengaruh yang penting dalam kematian ibu dan anak.kita tahu bahwa masyarakat yang tinggal di pedesaan masih kental dengan budayanya. Misalkan saja, ibu hamil akan cenderung melahirkan anaknya di dukun bayi. Padahal kita tahu dukun bayi tersebut tidak mempunyai keahlian khusus untuk membantu proses melahirkan sehingga peluang bayi yang dilahirkan meninggal cukup besar. Tingkat ekonomi Tingkat ekonomi suatu keluarga mempunyai pengarh yang penting dalam kematian ibu dan anak.Menurut Kawachi (1994) dalam Poerwanto dkk 2 (2003)

mengemukakan bahwa pada kenyatannya kalangan dengan tingkat sosial ekonomi yang rendah memiliki resiko kematian yang lebih tinggi. Sehingga kebijakan pemerintah dalam memperbaiki fasilitas kesehatan dalam rangka menurunkan perbedaan sosial ekonomi antar daerah sangat berpengaruh terhadap penurunan kematian bayi. Selain itu, praktek pemberian makan bayi dan pelayanan lainnya yang buruk mengakibatkan gizi kurang pada ibu dan anak-anak, yang merupakan penyebab dasar kematian anak.Satu dari setiap tiga anak bertubuh pendek (stunted), dan dalam kuintil yang lebih miskin, satu dari setiap empat sampai lima anak mengalami berat badan kurang. Secara nasional, enam persen anak-anak muda bertubuh sangat kurus (wasted), yang menempatkan mereka pada resiko kematian yang tinggi. b. Fisik Fator fisik yang mempengaruhi mortalitas yaitu bencana alam, kecelakaan dan peperangan.Jika pada suatu daerah terjadi bencana amal tsunami misalnya, maka banyak sekali warga yang meninggal, luka-luka.Secara tidak langsung hal tersebut mengakibatkan kematian ibu maupun anak. c. Biologi Faktor biologi yang dapat mempengaruhi mortalitas yaitu: Sanitasi dan interaksi dengan lingkungan. Jika sanitasi pada suatu daerah atau keluarga jelek, maka akan banyak virus dan bakteri yang tumbuh dan dapat mengakibatkan suatu penyakit yang berbahaya. Selain itu, persoalan akses air bersih juga menjadi salah satu yang menjadi pemicu. Belum semua masyarakat mendapatkan akses air bersih. Kondisi diperparah jika kekurangan akses air besih juga terjadi di lembaga kesehatan seperti puskesmas, maka ibu rentan terkena infeksi sehingga risiko kematian ibu akan menjadi lebih tinggi

B. Faktor kesehatan Faktor kesehatan yang dapat mempengaruhi AKI dan AKB yaitu, Yankes (kehamilan, persalinan, dan postnatal), fasilitas kesehatan , tenaga kesehatan, progam KIA, penyakit saat hamil, gizi buruk bumil dan bayi. Pelayanan kesehatan yang kurang memadai sering dijumpai di daerah

pedesaan.Terutama pelayanan saat kehamilan dan persalinan.Pelayanan buruk karena disebabkan oleh fasilitas kesehatan yang kurang memadai.Selain itu tenaga kesehatan yang bertugas di daerah pedesaan juga kurang. Kita bias membayangkan satu bidan mencakup satu desa. Sehingga cakupan bidan tersebut dalam memberikan pelayanan persalinan juga kurang baik.Hal tersebut mengakibatkan beberapa ibu hamil melahirkan di dukun bayi. Factor yang lain yaitu kualitas pelayanan yang diterima selama kunjungan antenatal tidak memadai. Kementerian Kesehatan Indonesia merekomendasikan komponenkomponen pelayanan antenatal yang berkualitas sebagai berikut: (i) pengukuran tinggi dan berat badan, (ii) pengukuran tekanan darah, (iii) tablet zat besi, (iv) imunisasi tetanus toksoid, (v) pemeriksaan perut, dan selain (vi) pengetesan sampel darah dan urin dan (vii) informasi tentang tanda-tanda komplikasi kehamilan. Sekitar 86 dan 45 persen perempuan hamil masing-masing telah diambil sampel darah mereka dan diberitahu tentang tandatanda komplikasi kehamilan. Akan tetapi, hanya 20 persen perempuan hamil mendapatkanl lima intervensi pertama secara lengkap, menurut Riskesdas 2010. Selain pelayanan kesehatan yang kurang memadai, factor penyakit yang diderita ibu hamil juga berpegaruh besar.Sebagian besar ibu yang sedang hamil tidak mau memeriksakan kehamilannya ke puskesmas ataupun bidan.Sehingga petugas kesehatan tidak dapat mengetahui apakah ibu hamil tersebut mempunyai penyakit atau tidak.Inilah grafik distribusi presentasi penyebab kmatian ibu melahirkan.

Grafik

diatas

menunjukkan

distribusi

persentase

penyebab

kematian

ibu

melahirkan,berdasarkan data tersebut bahwa tiga faktor utama penyebab kematian ibu melahirkan yakni , pendarahan, hipertensi saat hamil atau pre eklamasi dan infeksi. Pendarahan menempati persentase tertinggipenyebab kematian ibu ( 28 persen) , anemia dan kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil menjadi penyebab utama terjadinya pendarahan dan infeksi yang merupakan faktor kematian utama ibu. Di berbagai negara paling sedikit seperempat dari seluruh kematian ibu disebabkan oleh pendarahan; proporsinya berkisar antara kurang dari 10 persen sampai hampir 60 persen. Walaupun seorang perempuan bertahan hidup setelah mengalami pendarahan pasca persalinan, namun ia akan menderita akibat kekurangan darah yang berat (anemia berat) dan akan mengalami masalah kesehatan yang berkepanjangan (WHO). Persentase tertinggi keduapenyebab kematian ibu yang adalah eklamsia (24 persen), kejang bisa terjadi pada pasien dengan tekanan darah tinggi (hipertensi) yang tidak terkontrol saat persalinan. Hipertensi dapat terjadi karena kehamilan, dan akan kembali normal bila kehamilan sudah berakhir. Namun ada juga yang tidak kembali normal setelah bayi lahir. Kondisi ini akan menjadi lebih berat bila hipertensi sudah diderita ibu sebelum hamil. (Profil Kesehatan Indonesia, 2007), sedangkan persentase tertinggi ketiga penyebab kematian ibu melahirkan adalah infeksi (11persen). C. Faktor keluarga Faktor keluarga disini yang mempunyai pengaruh terhadap mortalitas yaitu: dinamika keluarga, ekonomi keluarga, pola perkawinan, kehidupan perkawinan, cinta dan kasih sayang keluarga, pemberian ASI. Selain itu Istilah 3 terlambat dan 4 terlalu merupakan fenomena yang paling sering terjadi dan merupakan faktor pendukung penyebab AKI.Istilah

3 terlambat yaitu terlambat dalam mengenali tanda bahaya dan harus mencari pertolongan ke fasilitas kesehatan, terlambat dalam mencapai fasilitas kesehatan yang memadai, dan terlambat dalam menerima pelayanan kesehatan yang cukup memadai pada setiap tingkatan. Istilah 4 terlalu yaitu terlalu muda untuk menikah, terlalu sering hamil dan terlalu banyak melahirkan dan terlalu tua untuk hamil (Depkes, 2004) Dari beberapa factor yang telah dijelaskan, maka ada bebera solusi atau upaya untuk menekan jumlah kematian ibu dan bayi. Salah satu upaya untuk menurunkan AKI adalah dengan melakukan pemeriksaan kehamilan yang sesuai dengan Standar Operasional Prosedur ( SOP ) yaitu pada standar minimal 7 T dalam pelayanan program antenatal ibu hamil. Jika standar pelayanan dilaksanakan sudah sesuai diharapkan dapat mendeteksi resiko tinggi pada ibu hamil lebih awal dan dapat dilakukan rujukan sesegera mungkin Selain itu diadakan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K). dalam progam ini diharapkan mampu mendorong ibu hamil untuk lebih aktif bertanya kepada Bidan atau tenaga kesehatan dan pendamping ibu hamil mengenai kesehatan dirinya dan janin yang ada di dalam kandungannya. Selain itu dengan adanya perencanaan persalinan yang matang diharapkan adanya kejelasan dimana akan melahirkan, kapan waktu untuk melahirkan, dengan alat transportasi apa, siapa pendonor setelah melahirkan, serta bagaimana biaya persalinan sudah tidak menjadi bebanpikiran lagi. Penambahan fasilitas kesehatan pada puskesmas di daerah pedesaan juga penting.Dengan penambahan fasilitas kesehatan tersebut, diharapkan mampu mengatasi permasalahan kesehatan, terutama di daerah pedesaan.Selain penambahan fasilitas kesehatan, penambahan tenaga kesehatan juga harus dilakukan. Dalam hal ini bias penambahan tenaga kesehatan di rimah sakit atau puskesmas. Selain itu, peningkatan kualitas pelayanan emergensi obstetri dan neonatal dengan cara memastikan intervensi medis prioritas yang mempunyai dampak besar pada penurunan kematian dan tata kelola klinis (clinical governance) diterapkan di RS dan Puskesmas. Upaya lainnya yaitu dengan memperkuat sistem rujukan yang efisien dan

efektif mulai dari fasilitas pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas sampai ke RS rujukan di tingkat kabupaten/kota. Masyarakat pun dilibatkan dalam menjamin akuntabilitas dan kualitas fasilitas kesehatan ini. Sistem informasi yang kuat merupakan salah satu komponen pelayanan kesehatan yang berkualitas.Sistem informasi kesehatan di seluruh Indonesia tidak menunjukkan kinerja yang baik seperti yang mereka lakukan sebelum desentralisasi. Data administrasi tidak memadai di banyak kabupaten, sehingga tidak mungkin bagi tim kesehatan kabupaten untuk secara efektif merencanakan dan menentukan target intervensi. Tingkat pusat memerlukan data yang kuat untuk melaksanakan fungsi pengawasannya. Situasi tersebut

mungkin memerlukan sentralisasi ulang dan penyesuaian fungsi-fungsi khusus yang berkaitan dengan sistem informasi kesehatan, khususnya yang berhubungan dengan proses, pelaporan dan standar

DAFTAR PUSTAKA

http://dk-insufa.info/en/headlines/806-faktor-penyebar-tingginya-akiakb http://dk-insufa.info/en/headlines/806-faktor-penyebar-tingginyaakiakbhttp://menegpp.go.id/V2/index.php/datadaninformasi/kesehatan?download=23%3Aangka -kematian-ibu-melahirkan-aki http://www.unicef.org/indonesia/id/A5_-_B_Ringkasan_Kajian_Kesehatan_REV.pdf http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/17422/4/Chapter%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai

  • Dasar Hukum Imunisasi Bayi Fixxxxx
    Dasar Hukum Imunisasi Bayi Fixxxxx
    Dokumen11 halaman
    Dasar Hukum Imunisasi Bayi Fixxxxx
    Sisilia Rindi Kurniasari
    Belum ada peringkat
  • 2936 2330 1 SM
    2936 2330 1 SM
    Dokumen9 halaman
    2936 2330 1 SM
    Sisilia Rindi Kurniasari
    Belum ada peringkat
  • Anopheles
    Anopheles
    Dokumen16 halaman
    Anopheles
    Hasrudin Al-Munajat
    Belum ada peringkat
  • Paper Analisis Kasus Fertilitas
    Paper Analisis Kasus Fertilitas
    Dokumen11 halaman
    Paper Analisis Kasus Fertilitas
    Sisilia Rindi Kurniasari
    Belum ada peringkat
  • Bagan 2. Fertilitas
    Bagan 2. Fertilitas
    Dokumen2 halaman
    Bagan 2. Fertilitas
    Sisilia Rindi Kurniasari
    Belum ada peringkat
  • 3132 3562 1 PB
    3132 3562 1 PB
    Dokumen11 halaman
    3132 3562 1 PB
    Sisilia Rindi Kurniasari
    Belum ada peringkat
  • RISIKO MALARIA
    RISIKO MALARIA
    Dokumen84 halaman
    RISIKO MALARIA
    Arrizal Numero Uno
    Belum ada peringkat
  • Makalah Kelompok 3
    Makalah Kelompok 3
    Dokumen60 halaman
    Makalah Kelompok 3
    Sisilia Rindi Kurniasari
    Belum ada peringkat
  • 2755 1682 1 PB
    2755 1682 1 PB
    Dokumen12 halaman
    2755 1682 1 PB
    Sisilia Rindi Kurniasari
    Belum ada peringkat
  • Materi Paper 1
    Materi Paper 1
    Dokumen2 halaman
    Materi Paper 1
    Sisilia Rindi Kurniasari
    Belum ada peringkat
  • Paper Analisis Kasus Fertilitas
    Paper Analisis Kasus Fertilitas
    Dokumen11 halaman
    Paper Analisis Kasus Fertilitas
    Sisilia Rindi Kurniasari
    Belum ada peringkat
  • Upload
    Upload
    Dokumen33 halaman
    Upload
    Sisilia Rindi Kurniasari
    Belum ada peringkat
  • B01 Tsi
    B01 Tsi
    Dokumen42 halaman
    B01 Tsi
    Sisilia Rindi Kurniasari
    Belum ada peringkat
  • Cover Revisi
    Cover Revisi
    Dokumen8 halaman
    Cover Revisi
    Sisilia Rindi Kurniasari
    Belum ada peringkat
  • Upload
    Upload
    Dokumen33 halaman
    Upload
    Sisilia Rindi Kurniasari
    Belum ada peringkat
  • Laporan Praktikum
    Laporan Praktikum
    Dokumen8 halaman
    Laporan Praktikum
    Sisilia Rindi Kurniasari
    Belum ada peringkat
  • Laporan Praktikum
    Laporan Praktikum
    Dokumen8 halaman
    Laporan Praktikum
    Sisilia Rindi Kurniasari
    Belum ada peringkat