Sap SGD 1
Sap SGD 1
OLEH SGD 1 Ni Putu Sri Wiratini Ni Putu Desy Trisnasari Intan Kencana Putri Ni Komang Ana Merliantika Ni Luh Putu Yuliastini Ni Luh Putu Nopita Apsari Ni Made Gita Anindita I Putu Arya Sedana Putu Citta Wicakyani Ni Putu Oktariani (1102105003) (1102105006) (1102105009) (1102105011) (1102105021) (1102105033) (1102105038) (1102105041) (1102105049) (1102105066)
Pokok bahasan
Sub pokok bahasan : Cushings Syndrome Sasaran Hari/tanggal Waktu Tempat Penyuluh : Klien penderita Cushing Syndrome dan keluarganya : Rabu, 26 September 2012 : 20 menit : Ruangan 4.02 B : Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan FK UNUD
A. LATAR BELAKANG Penyakit endokrin merupakan penyakit yang sangat banyak jenisnya. Penyakit endokrin merupakan penyakit yang jangka panjang dan jarang ada yang dapat disembuhkan secara total meskipun dengan jalan operasi. Salah satunya adalah yang disebabkan oleh peningkatan jumlah kortisol dalam tubuh yaitu sindrom Cushing. Sindrom Cushing merupakan kumpulan gejala penyakit yang diakibatkan peningkatan jumlah kortisol dalam tubuh. Sindrom Cushing walaupun ada yang disebabkan oleh tumor yang tidak dapat kita kontrol, tetapi ada juga yang disebabkan oleh mengonsumsi obat kortikosteroid jangka panjang. Dengan demikian kelompok kami menyusun Satuan Acara Penyuluhan mengenai Sindrom Cushing agar pasien dan keluarga dapat mengetahui dan memahami mengenai Sindrom Cushing. Keluarga juga diharapkan dapat melakukan pencegahan sejak dini dan pasien dapat mengetahui penanganan yang dapat dijalani.
B. TUJUAN 1) Tujuan Instruksional Umum : Setelah dilakukan penyuluhan, pasien dan keluarga mengetahui dan memahami mengenai Sindrom Cushing. 2) Tujuan Instruksional Khusus : Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1x20 menit, diharapkan pasien dan kelaurga mampu : Mengulang kembali pengertian dari sindrom Cushing Mengetahui dan memahami tanda dan gejala dari sindrom Cushing Mengetahui dan memahami komplikasi dari sindrom Cushing Mengetahui dan memahami pengobatan dari sindrom Cushing Mengetahui dan memahami pencegahan dari sindrom Cushing
C. KEPANITIAAN Ketua Sekretaris Bendahara SeksiAcara Seksi Humas Seksi Dokumentasi Seksi Evaluasi Seksi Perlengkapan Seksi Konsumsi Seksi Rohani D. SETTING ACARA Acara : I Putu Arya Sedana : Ni Made Gita Anindita NP : Putu Citta Wicakyani : Ni Luh Putu Yuliastini : Ni Putu Oktariani : Ni Putu Sri Wiratini : Ni Putu Desy Trisnasari : Ni Luh Putu Nopita Apsari : Intan Kencana Putri : Ni Komang Ana Merliantika
No
Kegiatan
Waktu
Penyuluh
Kegiatan Peserta
Pendahuluan
4 menit
Membalas salam
Apersepsi
Kerja
12 menit
Penyampaian
garis
besar materi sindrom Cushing Memberi kesempatan peserta untuk bertanya Menjawab pertanyaan Evaluasi -
Menanyakan hal-hal belum jelas Memperhatikan jawaban penceramah Menjawab pertanyaan dari yang
Penutup
4 menit
Peserta
Fasilitator
Petugas-petugas acara : Moderator : Ni Luh Putu Yuliastini Notulen Penyaji : Ni Made Gita Anindita NP : I Putu Arya Sedana
Pengorganisasian : Pemateri Moderator Notulis Fasilitator Observer : menyajikan materi : mengatur jalannya diskusi : mencatat hasil diskusi : mendampingi peserta penyuluhan : mengobservasi jalannya penyuluhan tentang ketepatan waktu, ketepatan masing-masing peran. E. METODE : Ceramah dan tanya jawab. F. MEDIA : Leaflet G. RENCANA EVALUASI KEGIATAN : 1. Evaluasi Struktur : rencana kegiatan dipersiapkan 1 minggu sebelum kegiatan dan informasi kepengurus 2 hari sebelum kegiatan. 2. Evaluasi Proses :
Peserta yang hadir 90% Tempat : Ruang 4.02 B Peserta yang aktif bertanya 80% 3. Evaluasi Hasil : Pasien mampu menjawab pertanyaan dan mengulang kembali pengertian dan penyebab sindrom Cushing Pasien mampu menyebutkan 6 dari 12 gejala dari sindrom Cushing Pasien mampu menjelaskan 3 dari 5 komplikasi sindrom Cushing Pasien mampu menjelaskan pengobatan sindrom Cushing Pasien mampu menjelaskan pencegahan sindrom Cushing H. DAFTAR PUSTAKA http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000410.htm http://www.nhs.uk/conditions/Cushings-syndrome/Pages/Introduction.aspx Guyton, Arthur C. 2012. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta : EGC Price, Sylvia Anderson. 1995. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-proses penyakit. Jakarta : EGC Smeltzer, Suzanne C. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8. Jakarta : EGC
A. PENGERTIAN DAN PENYEBAB Sindrom Cushing adalah gangguan hormonal yang disebabkan kortisol plasma berlebih dalam tubuh (hiperkortisolisme), baik oleh pemberian glukokortikoid jangka panjang dalam dosis farmakologik (iatrogen) atau oleh sekresi kortisol yang berlebihan akibat aksis hupotalamus-hipofisis-adrenal (spontan). Penyebab dari sindrom cushing adalah : kelebihan hormon ACTH yang diproduksi oleh kelenjar hipofisis yang mungkin disebabkan oleh tumor hipofisis tumor hipofisis tumor pada tempat penghasil ACTH dan kortisol seperti pankreas, paruparu, dan tiroid B. GEJALA KLINIS Gejala klinis yang muncul akibat kelebihan hormon kortisol adalah : Hiperglikemia Hipertensi Tahap hipertensi lebih lanjut dapat menyebabkan stroke, CHF, dan hipertropiventrikular Distribusi lemak yang abnormal pada wajah dan tubuh. Peningkatan risiko infeksi dan penyembuhan luka menjadi lebih lambat karena penurunan respon radang Perubahan mental meliputi kehilangan memori , konsentrasi buruk Maskulinisasi Kulit tipis Penurunan libido Impoten
Rambut pada wajah, leher, dada, perut, dan paha Kelelahan, pusing, sering haus dan BAK Insomnia
C. KOMPLIKASI Diabetes Pembesaran kanker pituitary Patah tulang akibat osteoporosis Batu ginjal Infeksi yang serius
D. PENGOBATAN Pengobatan sindrom cushing bergantung dari jenis penyebabnya Untuk sindrom Cushing yang disebabkan oleh penggunaan
kortikosteroid pengobatan yang dapat dilakukan adalah mengurangi dosis obat di bawah pengawasan medis apabila memungkinkan. Jika tidak, perlu memonitoring gula darah, kolesterol, dan tulang. Untuk sindrom Cushing yang disebabkan oleh tumor, penanganan yang dapat dilakukan adalah operasi penghilangan tumor dengan operasi dan radiasi, kemudian diikuti dengan terapi kortisol post operasi. Jika tumor tidak dapat dihilangkan, pengobatan ditujukan untuk menghambat kortisol. E. PENCEGAHAN Pencegahan yang dapat dilakukan hanya berupa memperhatikan dosis konsumsi obat kortikosteroid apabila dikonsumsi dalam waktu jangka panjang.