Anda di halaman 1dari 1

Pemupukan Spesifik Lokasi

Padi Sawah
Pakai pupuk nitrogen (N), fosfor (P2O5), kalium (K2O) pada stadia pertumbuhan berikut:
Pupuk Pertumbuhan awal Anakan aktif Primordia Matang

Pemupukan N Susulan Ada dua pilihan untuk pemupukan N susulan yaitu berdasarkan (1) stadia pertumbuhan dan (2) kebutuhan riil tanaman.

Lembaran fakta padi

Pilihan 1. Berdasarkan stadia pertumbuhan. Bandingkan warna daun padi dengan skala BWD pada saat anakan aktif (sekitar 20 HST) dan fase primordia (sekitar 35 HST). Beri pupuk urea sebagaimana ditunjukkan dalam tabel berikut.
Pembacaan BWD sesaat sebelum pemupukan rendah 5 t/ha 75 50 5 Respon pupuk N sedang tinggi sangat tinggi target hasil 6 t/ha 7 t/ha 8 t/ha) aplikasi urea (kg/ha) 100 75 0-50 125 100 50 150 125 50

Umur, hari setelah tanam (HST) Nitrogen (N) Fosfor (P2O5) dan Sulfur (S)* Kalium (K2O)
* Bila hara sulfur diperlukan

0-14 Takaran sedang (50-75 kg/ha) 100% 50100 %

21-28 Berdasarkan BWD -

34-50 Berdasarkan BWD Bila perlu 50% -

BWD 3 BWD= 3,5 BWD 4

Pada stadia awal pertumbuhan (0-14 HST): 1. Tetapkan target hasil yang ingin dicapai berdasarkan pengalaman setempat sebelumnya (5-8 t/ha). 2. Pilih takaran pupuk yang sesuai dengan target hasil berdasarkan tabel berikut. 3. Sesuaikan pemakain pupuk P, K, dan S berdasarkan pengalaman setempat sebelumnya dan apakah jerami dikembalikan ke sawah atau tidak.
Pupuk (0-14 HST) N (Urea) P2O5 (SP36) P2O5 (SP36) Target lokasi Semua lokasi Aplikasi (kg/ha) Target hasil 6 t/ ha 7 t/ ha 2535 3040 (55-75) (65-90) 2530 (70-85) 2835 (80-100)

Pilihan 2. Bandingkan warna daun dengan skala BWD selang 710 hari, mulai 21-28 HST sampai 50 HST. Berikan pupuk N apabila warna daun di bawah nilai kritis seperti ditunjukkan dalam tabel berikut.
Pembacaan BWD sesaat sebelum pemupukan rendah 5 t/ha 50 Respon pupuk N sedang tinggi sangat tinggi target hasil 6 t/ha 7 t/ha 8 t/ha aplikasi urea (kg/ha) 75 100 125

BWD <4 8 t/ ha 4050 (90-110) 3540 (100-110)

K2O (KCl)

K2O (KCl) ZA

Pemupukan di atas dapat menggunakan pupuk tunggal maupun majemuk dengan memperhitungkan kandungan haranya.

Dalam 5 musim terakhir, lahan sawah mendapat pemupukan >30 kg/ha Dalam 5 musim terakhir, lahan sawah mendapat pemupukan <30 kg/ha Jerami tidak dikembalikan atau jerami dikembalikan tapi suplai K tanah relatif rendah Jerami dikembalikan dan suplai K tanah relatif tinggi Di lokasi kahat sulfur (S)

5 t/ ha 2025 (45-55) 2025 (60-70)

2535 (70-100)

3042 (85-120)

3549 4056 (100-140) (110-160)

Pemupukan K Susulan Di lokasi yang kebutuhan akan hara K tergolong tinggi, pemupukan K susulan biasanya diperlukan. Untuk itu petani perlu didorong untuk menguji sendiri dalam petakan kecil di sawahnya dan membandingkan hasilnya dengan petakan sekitar yang tidak diberi pupuk K. Beberapa faktor seperti pengembalian jerami dan kapasitas suplai hara K menjadi bahan pertimbangan takaran pupuk K susulan yang perlu diberikan sesuai dengan target hasil (lihat tabel berikut).
5 t/ha Target hasil 6 t/ha 7 t/ha aplikasi pupuk K (kg/ha) 15-25 (25-40) 25-35 (40-60) 8 t/ha

20-30 (30-50)

30 (50)

3040 (50-65)

3040 (50-65)

0 75

10 (15-20) 100

1525 (25-40) 100

2030 (30-50) 100125

Jerami tidak dikembalikan dan beberapa musim terakhir tidak dipupuk K Jerami dikembalikan dan kapasitas suplai hara K relatif rendah

5-15 (10-25)

40-50 (65-80)

0-20 (0-35)

15-35 (25-60)

Angka dalam kurung adalah KCl dalam kg/ha

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi Rice Knowledge Bank di http://www.knowledgebank.irri.org. Sumber: Roland J. Buresh, IRRI Filipina Disadur oleh M. Syam dan Diah WS Kerja sama: Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Balai Besar Penelitian Tanaman Padi International Rice Research Institute 2006

Anda mungkin juga menyukai