Anda di halaman 1dari 23

MENGENAL RESOLUSI KONFLIK KELOMPOK TANI PLKSDA-BM

MODUL 10

Program Penanganan Lahan Kritis dan Sumber Daya Air Berbasis Masyarakat (PLKSDA-BM)

DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ..................................................................................................... 2 Modul 10 Mengenal Penyelesaian Konflik .................................................... 3 Bahan Bacaan Mengenal Penyelesaian Konflik ............................................... 11 A. Pengertian Konflik ...................................................................................... 11 B. Jenis dan Penyebab Konflik ....................................................................... 13 C. Model Penanganan Pemecahan Konflik .................................................... 15 D. Peran TPM dalam Mengatasi Konflik Kelompok Tani ................................ 19 E. Menjadi Pihak Ketiga Netral ....................................................................... 22

Mengenal Resolusi Konflik Kelompok Tani PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Modul 10

MENGENAL PENYELESAIAN KONFLIK


Gambaran Umum

Konflik merupakan realita yang sering kita lihat dimanapun di kota di desa atau di masyarakat (komunitas), dam mungkin saja akan terjadi dalam Kelompok Tani. Dalam kehidupan sehari-hari konflik bisa disebabkan oleh salah tafsir terhadap informasi atau informasinya sendiri yang salah, hubungan antar manusia, nilai Salah satu sumber konflik dalam skala pelaksanaan pemerintahan desa yang sering terjadi adalah tarik ulur perbedaan kepentingan terhadap asset desa yang melibatkan penguasa dan rakyat disamping sumber-sumber yang lain. Upaya penyelesaian konflik sering kita lihat adanya ketidak seimbangan dan kesetaraan dalam prosesnya sehingga menghasilkan bentuk perdamaian atau penyelesaian yang labil dan berpotensi untuk terjadinya konflik yang lebih besar. Modul ini dapat dijadikan alat untuk membantu peserta latihan TPM untuk memahami secara komprehensip tentang konflik dan upaya penyelesaiannya dengan menggunakan teknik dan metode yang sesuai untuk menghasilkan resolusi yang stabil sekaligus membantu peserta tentang bagaimana melakukan mediasi (penyelarasan kepentingan) sebagai pihak ketiga netral.

Tujuan

: 1. Peserta memamahami pengertian konflik 2. Peserta mampu menjelaskan dan memberikan contoh konflik berdasarkan penyebabnya; 3. Peserta memahami teknik-teknik pendekatan dalam penyelesaian konflik;

Mengenal Resolusi Konflik Kelompok Tani PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI

4. Peserta memahami cara membangun kerjasama dalam penyelesaian konflik; 5. Peserta memahami prinsip-prinsip menjadi pihak ketiga netral; Pokok Bahasan : 1. Pengertian Konflik (Apakah yang dimaksud konflik, Mengapa konflik terjadi, Apakah konflik sama dengan kekerasan, Bagaimana kita melihat konflik dan Penyebab konflik); 2. Konflik data dan penafsiran (Konflik hubungan antar manusia, Konflik kepentingan, Konflik nilai dan Konflik structural): 3. Metode/teknik mediasi penyelesaian konflik (Pendekatan menghindar, Pendekatan dominasi /menguasai, Pendekatan mewajibkan, kerjasama 4. Membangun Strategi dalam Penyelesaian Konflik (Bagaimana membangun strategi, Langkah-langkah membangun kerjasama dalam pemecahan konflik, Kendala penghalang dalam penyelesaian konflik dan Prinsip-prinsip menjadi pihak ketiga netral). Metode Bahan : Curah pendapat, Diskusi dan penugasan : Panduan diskusi/penugasan

Pendekatan

kompromi

dan

Pendekatan

Studi kasus Spidol Flip chart Kertas Metaplan

Waktu

: 90 menit.

Mengenal Resolusi Konflik Kelompok Tani PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Proses Fasilitasi:
Langkah-langkah Fasilitator menyampaikan salam singklat kepada peserta, dan menyampaikan bahwa sessi ini kita akan mendiskusikan topik memahami masalah konflik dan bagaimana alternatif penyelesaiannya Memahami pengertian Konflik 1. Bagilah peserta dalam empat kelompok. Setelah masing-masing berada dalam kelompoknya. Bagikan lembar kisah Rahman dan Rahmi. Setelah kisah Rahman dan Rahmi dibaca mintalah setiap kelompok mendiskusikan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam lembar kisah tersebut. 2. Masing-masing kelompok mempresentasikan dalam kertas plano dan fasilitator mencatat bagian-bagian penting yang terkait dengan nilai HAM kedalam potongan kertas metaplan. Daftarlah pokok-pokok hasil diskusi dan tempelkan pada plano (hasil catatan dalam metaplan). Meskipun contoh kasus tersebut lebih bersifat individual, namun yang penting kasus ini dapat menemukan aspek-aspek nilai-nilai dasar yang melatar belakangi (penyebab) orang berkonflik. 3. Tanyakan kepada peserta, siapa diantara peserta yang belum pernah memiliki konflik atau daerah mana yang belum pernah mengalami konflik. Pastikan dari semua jawaban peserta bahwa tidak ada manusia di dunia ini yang tidak pernah mempunyai konflik. dengan kata lain bahwa konflik itu riel terjadi dan merupakan realitas kehidupan manusia sehari-hari. 4. Jelaskan bahwa konflik bukan berarti kekerasan. Namun situasi konflik yang sudah mengarah pada pemaksaan kehendak terhadahap pihak lain yang melanggar hak asasinya, maka hal ini akan bisa berobah menjadi KEKERASAN

Mengenal Resolusi Konflik Kelompok Tani PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Langkah-langkah

Memetakan penyebab konflik 1. Jelaskan setidak-tidaknya konflik bisa dipetakan berdasarkan penyebabnya ke dalam 5 macam antara lain: 1) Konflik data dan penafsiran; 2) Konflik hubungan antar manusia; 3) Konflik kepentingan; 4) Konflik nilai; 5) Konflik structural; 2. Mintalah peserta untuk melihat kembali studi kasus Rahman dan Rahmi . Tanyalah bagian mana saja dari ceritera tersebut yang masuk dalam klasifikasi konflik berdasarkan penyebabnya. Tuliskan kedalam flip chart sbb. 3. Jelaskan pengetian dan beberapa contoh lain dari macam-macam konflik berdasarkan penyebabnya dalam kehidupan sehari-hari. 4. Mintalah beberap peserta untuk menyampaikan contoh konflik berdasarkan penyebabnya dari apa yang telah dialami atau dilihat dari kehidupan seharihari.

Mengenal Resolusi Konflik Kelompok Tani PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Langkah-langkah Membangun Strategi dalam Penyelesaian Konflik 1. Tegaskan kepada peserta bahwa keberhasilan upaya penyelesaian konflik akan ditentukan oleh strategi yang tepat. Perlu pahami pula bahwa upaya penyelesaian konflik juga dihadapkan pada kendala-kendala baik yang bersumber dari pihak yang terlibat dalam konflik maupun oleh mediator, sedapat mungkin pengkondisian kearah penghindaran terhadap kendala perlu dilakukan sebelumnya. 2. Jelaskan langkah-langkah membangun kerjasama dalam pemecahan konflik. Berikan kesempatan perserta untuk tanya jawab terhadap hal-hal yang belum dipahami. 3. Jelaskan berbagai kendala yang dapat menghalang dalam penyelesaian konflik berikut contohnya. 4. Berikan kesempatan peserta untuk menyampaikan pendapatnya bagaimana mengatasi kendala penghalang dalam penyelesaian konflik. Prinsip-prinsip menjadi pihak ketiga netral 1. Tegaskan kepada peserta, dalam upaya penyelesaian konflik peran pihak ketiga netral sangat diperlukan untuk menghindari terjadinya kekerasan sebagai akibat dari luapan emosi yang tidak terkendali. 2. Jelaskan prinsip-prinsip menjadi pihak ketiga netral. Akhiri session ini dengan mengingatkan kembali bahwa : 1. Konflik itu riil terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan setiap orang hidup akan selalu berhadapan dengan konflik. 2. Konflik bukan berarti kekerasan, namun konflik dapat berpeluang menjadi kekerasan apabila konflik tersebut idak diatasi. 3. Konflik tidak perlu ditakuti, namun upaya penyelesaiannya harus dilakukan. 4. Dalam upaya penyelesaian konflik perlu mempertimbangkan strategi yang tepat.

Mengenal Resolusi Konflik Kelompok Tani PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Kisah Rahman dan Rahmi

(cerita fiktif)

Rahman dan Rahmi adalah suami istri penduduk desa Sukaraja Kabupaten Lampung Barat, mereka telah menjalani keluarga selama 7 tahun namun sampai saat ini belum dikaruniai anak. Belakangan ini diketahui ternyata Rahmi menderita kanker pada mulut rahimnya dan telah menunjukkan tanda-tanda jiwanya terancam. Menurut dukun yang pernah menolongnya sebenarnya penyakit isterinya karena di jahili (di guna-guna) oleh salah seorang tetangga dekatnya. Disamping pergi ke dukun, selama ini Rahmi hanya berobat di Puskesmas Pembantu yang dihadiri oleh bidan 3 kali dalam 1 minggu sesuai dengan jadwalnya. Sebenarnya Rahman juga telah mencoba konsultasi ke salah satu rumah sakit swasta terkenal di Bandar Lampung dan memohon agar mereka diberikan keringanan biaya. Namun ditolak dan kalau mau mengoperasikan kankernya harus menyediakan dana sebesar dua puluh juta dan 50 % nya dibayar di muka. Pada suatu malam ketika para tetangga sudah tidur Rahmi berteriak kesakitan saking tidak bisa menahan sakitnya dan sesekali dia pingsan, dibantu oleh tetangganya. Rahman tidak tahan melihat penderitaan isterinya dan mereka keluar ke depan rumahnya sambil menangis campur bingung karena tidak punya uang sepeserpun untuk membawa ke rumah sakit besar karena satu-satunya rumah sakit yang memiliki peralatan yang cukup hanya di Bandar Lampung, melihat kenyataan saudara-saudaranya pun juga miskin. Melihat kenyataan seperti ini Rahman timbul niat untuk mencuri uangnya Pak Syamsul pedagang sapi dan orang terkaya di desa tersebut. Pertanyaan . Jika anda Rahman; Anda akan mencuri, karena .. Anda tidak dapat memutuskan apa-apa, karena ... Anda tidak akan mencuri, karena ........

Bagian kesatu

Mengenal Resolusi Konflik Kelompok Tani PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Dalam cerita ini akhirnya Rahman mencuri uangnya Pak Syamsul sebesar Rp. 20 juta dan akhirnya Rahmi berhasil di obati di Rumah sakit terkenal di Bandar Lampung dan Rahmi menjadi sehat. Ketika dia kembali ke Lampung Barat Rahman langsung ditangkap polisi. Setelah proses pengadilan Rahman di hukum selama 2 tahun penjara. Setelah mendekam di penjara selama 6 bulan mereka melarikan diri dan pindah ke Jakarta bersama Rahmi dengan memakai nama baru yakni Rahim dan Riama. Di Jakarta, berkat keuletannya Rahman menjadi penjual bakso yang sukses dan menjadi kaya bahkan bisa mempekerjakan banyak orang tetangganya. Setiap ada acara keagamaan Rahman (Rahim) selalu menyumbang dengan jumlah yang tidak sedikit, pikir-pikir sebagai bentuk taubat masa lalunya. Tanpa di sadari tetangganya Kusnul yang sangat baik, mengetahui atas petunjuk seseorang yang pernah satu bus ketika mau pergi Ke Bandar Lampung yang kebetulan orang tersebut berasal dari desanya Rahman (Rahim) dan dia tahu kalau Rahman sedang dicari polisi sejak 4 tahun yang lalu. Pertanyaan. Jika anda Kusnul apa yang akan anda lakukan? Anda harus melaporkan ke polisi, karena Anda tidak dapat mengambil keputusan karena Anda tidak boleh melaporkannya karena

Bagian ke dua

Kembali cerita tentang Rahmi setelah di Jakarta selama 6 tahun ternyata kanker rahimnya kambuh lagi, menurut perhitungan Dr. Suparlan yang merawatnya Rahmi diperkirakan hanya bisa bertahan selama dua bulan lagi pada saat ini badannya sangat lemah dan berat badannya tinggal 35 kg pada hal sebelumnya mencapai 60 kg. Pada suatu hari ketika Dr. Suparlan datang Rahmi meminta agar diberikan suntikan yang melebihi dosisnya agar segera bebas dari penderitaan sakit yang sangat luar biasa selama ini, dalam hati dia berkata sekarang mati dua bulan lagi juga mati. Sungguh dok saya tidak mampu menahan sakit lagi tolonglah saya, demikian permohonan Riama. Pertanyaan. Jika anda Dr. Suparlan Anda boleh memberikan suntikan yang diminta Rahmi, karena Anda tidak dapat memutuskan apa-apa, karena ........ Anda tidak boleh memberikan suntikan karena ........ ..

Bagian ketiga

Mengenal Resolusi Konflik Kelompok Tani PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Check list Jenis Konflik Ceritera Rahman dan Rahmi


Tulislah bagian-bagian dalam ceritera yang menggambarkan konflik menurut klasifikasi pada kolom 2 sd. 6 dibawah ini.
Ceritera 1 Bagian 1 Konflik data 2 Konflik Hub. Antar Manusia 3 Konflik Kepentingan 4 Konflik Nilai 5 Konflik Struktural /kebijakan 6

Bagian 2

Bagian 3

Mengenal Resolusi Konflik Kelompok Tani PLKSDA-BM

10

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Bahan Bacaan

Mengenal Penyelesaian Konflik


A. Pengertian Konflik Konflik adalah perbedaan, perselisihan, dan atau perbenturan pendapat dan tindakan antar individu/kelompok dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Sebagai contoh, dalam pemilihan Kades, sebagian warga/kelompok berpendapat harus putra desa dan sebagian yang lain penduduk desa setempat. Dalam penetapan urunan biaya pembangunan Balai Desa, sebagian warga/ kelompok menghendaki pukul rata dan sebagian yang lain disesuaikan dengan kemampuan /kekayaan. Teradinya konflik di lingkungan keluarga, masyarakat dan negara disebabkan oleh: 1. Perbenturan kepentingan yang sama, terjadinya konflik dari perbenturan kepentingan yang sama dikarenakan adanya usaha salah satu pihak untuk menunjukkan kewenangan terhadap yang lain atau merasa yang paling berhak. Contoh persaingan pemilihan pimpinan desa/kelurahan antara calon yang telah memiliki pengalaman sebagai perangkat dan yang belum punya pengalaman. 2. Perbenturan kepentingan yang berbeda, terjadinya usaha menunjukkan kualitas paling benar. Contoh seseorang ingin menjadi Ketrua Kelompok Tani dengan motif mempermudah proses untuk memperkaya diri, sehingga mereka berusaha sedemikian rupa agar posisi yang diinginkan dapat tercapai. Konflik berbeda dengan kekerasan. Kekerasan adalah salah satu wujud dari konflik, namun kekerasan bukan satu-satunya. Dengan kata lain konflik bukan berarti kekerasan. Konflik yang mulai melanggar atau memasuki dengan paksa wilayah hak-hak atau keutuhan seseorang atau kelompok (tubuh/badan, rumah, desa, kota atau negara menjadi sebuah kekerasan

Mengenal Resolusi Konflik Kelompok Tani PLKSDA-BM

11

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Gambar 1
KONFLIK KEKERASAN

WILAYAH A A

WILAYAH B

Sebagaimana gambar 1, konflik pertentangan terjadi antara pihak satu dengan pihak lain, namun masing-masing masih berada di wilayah/posisi masing-masing. Dalam kekerasan tergambarkan wilayah A dengan paksa memasuki wilayah B sehingga terjadi ledakan atau kekerasan. Konflik merupakan hal biasa, Ia akan senantiasa terjadi dan atau mewarnai kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang berurusan dengan kepentingan orang banyak bahkan dengan urusan individunya sendiri contoh untuk menghadiri undangan yang mengharuskan menggunakan seragam dengan warna tertentu sedangkan warna tersebut merupakan warna yang paling tidak disukai. Oleh karenanya, kehadiran konflik tidak perlu dibenci atau ditakuti. Dalam menyikapi konflik yang menyangkut pihak lain yang terpenting adalah mencari dan menemukan cara terbaik untuk menyelesaikannya sehingga tidak menjurus kepada sikap saling curiga, menjegal dan memusuhi tertapi kerjasama yang sinergis, saling mengisi dan melengkapi demi kebaikan bersama.

Mengenal Resolusi Konflik Kelompok Tani PLKSDA-BM

12

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI

B. Jenis Dan Penyebab Konflik Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mengalami berbagai macam bentuk konflik. Untuk dapat menyelesaikannya dengan baik kita perlu terlebih dahulu memastikan apa penyebab konflik. Paling sedikit ada lima macam konflik menurut penyebabnya, yakni konflik data dan penafsiran, konflik hubungan antar sesama, konflik kepentingan, konflik nilai, dan konflik struktural. (Lihat Gambar 1)

PENYEBAB KONFLIK

MASALAH HUBUNGAN ANTAR MANUSIA

MASALAH KEPENTINGAN MATERIIL DAN NON-MATERIIL

MASALAH STRUKTURAL MASALAH PERBEDAAN DATA DAN KEMAMPUAN INTERPRETASI MASALAH PERBEDAAN NILAI (AGAMA, ADAT, IDEOLOGI)

34

1. Konflik Data dan Penafsiran Konflik data dan penafsiran adalah perselisihan karena perbedaan data dan informasi serta cara dan tafsir (makna) atas data dan informasi. Sebagai contoh, sekelompok warga kampung A mengajak semua warga siaga-satu karena mendapat informasi bahwa kampungnya akan diserang oleh warga kampung B. Hal serupa juga terjadi di kampung B, siaga-satu karena mendapat informasi akan diserang oleh sekelompok warga kampung A. Kondisi ini, jika tidak segera diklarifikasi dan dicari jalan keluarnya, dapat sewaktu-waktu meledak, antar kampung saling 13

Mengenal Resolusi Konflik Kelompok Tani PLKSDA-BM

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI

menyerang hanya karena piutang, dll.

dipicu oleh tengkar mulut antara dua orang

petani dari kampung A dan kampung B terjadi perang mulut soal utang-

2. Konflik Hubungan Antar Manusia Konflik Hubungan Antar Manusia adalah merupakan perselisihan karena ucapan dan ekspresi wajah/badan salah satu dinilai tidak sopan atau menyinggung perasaan oleh yang lain; atau karena yang satu pernah (sering) disakiti atau diperlakukan tidak baik oleh yang lain. Sebagai contoh, dua orang warga perang mulut karena yang satu merasa dipelototi oleh yang lain; dua orang anggota Kelompok Tani selalu beda pendapat dalam rapat karena yang satu sering dibohongi oleh yang lain; Pak Kades menolak menemui warga yang menghadap dengan pakai sandal jepit, celana pendek, dan kaos singlet; dll. 3. Konflik Konflik Kepentingan Konflik Kepentingan adalah merupakan perselisihan karena perbedaan kepentingan atau tujuan yang hendak dicapai mengenai sesuatu hal. Sebagai contoh, dua orang petani perang mulut karena berebut air sungai untuk mengairi sawah, atau karena berebut hak atas buah pohon durian di pagar pembatas kebun, atau karena calon Kades yang didukung berbeda, dll. 4. Konflik nilai Konflik Nilai adalah merupakan perselisihan karena perbedaan keyakinan, acuan nilai, ideologi, dan atau agama. Sebagai contoh, sejumlah warga memprotes rencana pembangunan rumah ibadat agama lain di kampungnya, seorang anggota Kelompok Tani menolak persyaratan agama dalam pemilihan pengurus Kelompok Tani, dll.

Mengenal Resolusi Konflik Kelompok Tani PLKSDA-BM

14

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI

5. Konflik struktural Konflik Struktural adalah merupakan perselisihan karena perbedaan kedudukan dalam struktur sosial maupun geografis. Sebagai contoh, BPD bersama Kades mendesak Pemkab untuk mengatur membagi secara adil hasil retribusi air bersih yang dikelola PDAM dari mata air yang berada di desanya; buruh tani menyampaikan aspirasinya kepada BPD dan Kades untuk mengadakan Perdes yang mewajibkan tuan tanah menyesuaikan besaran upah yang sesuai dengan UMR; dll. C. Model Penanganan Pemecahan Konflik Dalam upaya menyelesaian konflik diperlukan pendekatan, metode, atau teknik yang tepat. Dalam hal ini terdapat 5 (lima) pendekatan, metode, dan teknik penyelesaian konflik yang dapat dipertimbangkan, yaitu menghindar, menguasai, mewajibkan diri, kompromi, dan kerjasama. (Lihat Gambar 2), yaitu: 1. Pendekatan Menghindar Pendekatan penyelesaian konflik dengan cara MENGHINDAR adalah dilakukan dengan cara masing-masing dari kedua belah pihak yang berkonflik menjauhkan diri dari urusan yang berkenaan dengan sumber konflik. Sebagai contoh, semua anggota Kelompok Tani menahan diri untuk tidak memasukkan unsur agama sebagai syarat dalam pencalonan Ketua Kelompok Tani guna menghindari perdebatan yang berkepanjangan antar anggota kelompok tani maupun saling hubungan antar petani di desa yang berbeda agama.

Mengenal Resolusi Konflik Kelompok Tani PLKSDA-BM

15

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Tips untuk mediasi dengan pendekatan menghindar dari konflik, adalah dengan melakukan penyadaran kepada masing-masing pihak dengan jalan: (1) melakukan SWOT, (2) menyusun urutan prioritas kebutuhan dari yang paling mendesak sampai dengan yang kurang mendesak, (3) melihat berbagai peluang di luar sumber konflik yang sebaiknya didahulukan pemanfaatannya daripada yang sekarang menjadi sumber

L IM A M O D E L P E N Y E L E S A IA N K O N F L IK
T

K e p e d u lia n th d . O ra n g L a in

3 M e w a jib k a n (o b lig in g )

5 K e rja sa m a (c o lla b o ra tin g )

K o m p ro m i (c o m p ro m is in g ) 4 M e n g h in d a r (a v o id in g ) 1 M enguasai (d o m in a tin g ) 2 T
34

K e p e d u lia n t h d . D ir i S e n d ir i

konflik, (4) menghitung kembali untung-rugi jika tetap berada dalam kancah sumber konflik, (5) menghitung untung-rugi jika menjauhi sumber konflik, (6) membandingkan hasil langkah (4) dan (5) guna memastikan bahwa keluar dari kancah sumber konflik adalah jalan terbaik. Kemudian pertemukan mereka dalam suatu forum untuk melakukan 6 langkah tersebut dalam kerangka kebersamaan dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 2. Dominasi (menguasai) Pendekatan penyelesaian konflik dengan cara MENDOMINASI (menguasai) adalah merupakan salah satu dari kedua belah pihak menghimpun kekuatan dan menggunakannya untuk menekan dan memaksa lawan untuk tunduk dan mengikuti kehendaknya. Sebagai
Mengenal Resolusi Konflik Kelompok Tani PLKSDA-BM

16

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI

contoh, salas seorang Calon Ketua Kelompok Tani mengerahkan massa pendukung untuk memaksa Kelompok tani yang sedang menjabat untuk mengundurkan diri. Tips untuk mediasi dengan pendekatan menghindar dari konflik, adalah pertama, lakukan penyadaran kepada masing-masing pihak dengan jalan: (1) melakukan SWOT, (2) menyusun urutan prioritas kebutuhan dari yang paling mendesak sampai dengan yang kurang mendesak, (3) mencari dan menemukan pilihan tindakan yang paling mungkin saat itu, dan (4) merumuskan cara bertindak yang paling masuk akal dan tidak bertentangan dengan HAM. Kemudian pertemukan mereka dalam suatu forum untuk melakukan 4 langkah tersebut dalam kerangka kebersamaan dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 3. Mewajibkan Pendekatan penyelesaian konflik dengan cara MEWAJIBKAN adalah dengan cara salah satu dari kedua belah pihak mewajibkan diri untuk mengorbankan sebagian keinginan dan kepentingannya agar yang lain dapat memenuhi kebutuhan/kepentingannya. Sebagai contoh, seorang pengusaha beras memilih membeli beras hasil Selep milik koperasi setempat dari pada membuka Selep sendiri, dengan pertimbangan buka Selep sendiri akan mengakibatkan Selep milik koperasi setempat gulung tikar. Tips untuk mediasi dengan pendekatan menghindar dari konflik, adalah dengan melakukan penyadaran kepada masing-masing pihak dengan jalan: (1) melakukan SWOT, (2) menyusun urutan prioritas kebutuhan dari yang paling mendesak sampai dengan yang kurang mendesak, (3) menemukan siapa diantara kedua belah pihak yang secara moral paling berhak di satu pihak dan siapa yang secara obyektif paling pantas
Mengenal Resolusi Konflik Kelompok Tani PLKSDA-BM

17

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI

mengalah atas obyek konflik di lain pihak, dan (4) menemukan pilihan tindakan yang paling manusiawi dan dapat dipertanggungjawabkan secara moral. Kemudian pertemukan mereka dalam suatu forum untuk melakukan 4 langkah tersebut dalam kerangka kebersamaan dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 4. Pendekatan kompromi Pendekatan penyelesaian konflik dengan KOMPROMI adalah kedua belah pihak bersepakat untuk saling berkorban demi kepentingan bersama. Sebagai contoh, seorang pengusaha beras dan koperasi usaha penggilingan padi di suatu desa bersepakat untuk kerjasama dalam pengadaan beras. Masing-masing berkorban: pengusaha membatalkan niat membuka usaha penggilingan dan koperasi memberikan potongan harga sewa giling padi milik pengusaha. Tips untuk mediasi dengan pendekatan menghindar dari konflik, adalah dengan melakukan penyadaran kepada masing-masing pihak dengan jalan: (1) melakukan SWOT, (2) menyusun urutan prioritas kebutuhan dari yang paling mendesak sampai dengan yang kurang mendesak, (3) menemukan batas minimum pemenuhan kepentingan atas obyek konflik di satu pihak dan batas maksimum pengorbanan di lain pihak, dan (4) menemukan pilihan tindakan yang paling masuk akal dan realistis. Kemudian pertemukan mereka dalam suatu forum untuk melakukan 4 langkah tersebut dalam kerangka kebersamaan dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 5. Pendekatan kerjasama (gotong royong) Pendekatan penyelesaian konflik dengan KERJASAMA adalah dengan cara kedua belah pihak bersepakat untuk melakukan kerjasama yang sinergis guna mencapai keuntungan atau manfaat yang lebih besar.
Mengenal Resolusi Konflik Kelompok Tani PLKSDA-BM

18

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Tips untuk mediasi dengan pendekatan menghindar dari konflik, adalah dengan melakukan penyadaran kepada masing-masing pihak dengan jalan: (1) melakukan SWOT, (2) menyusun urutan prioritas kebutuhan dari yang paling mendesak sampai dengan yang kurang mendesak, (3) menemukan unsur-unsur obyek konflik yang penggarapannya mutlak perlu atau lebih baik/produktif jika kedua belah pihak bekerjasama (bergotongroyong), dan (4) menemukan bentuk kerjasama antara kedua belah pihak guna mencapai hasil optimal. Kemudian pertemukan mereka dalam suatu forum untuk melakukan 4 langkah tersebut dalam kerangka kebersamaan dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. D. Peran TPM dalam Mengatasi Konflik Kelompok Tani TPM sebagai pendamping dan fasilitator untuk penguatan kapasitas kelembagaan petani, dalam menyikapi konflik petani hendaknya menjadi bagian dari upaya pemecahan masalah, bukan menjadi bagian dari masalah. Artinya kehadiran TPM membantu upaya-upaya kearah pemecahan masalah dengan damai tanpa menimbulkan masalah yang diakibatkan oleh perasaan tidak adil atau salah strategi dalam memberikan bantuan pemecahannya. Dalam proses pemecahan konflik antar warga BPD dapat mengambil peran sebagai : Moderator, Mediator dan Fasilitator. Dalam menjalankan peranperan tersebut TPM dituntut menjadi PIHAK KETIGA NETRAL. 1. Membangun Strategi dalam Penyelesaian Masalah/Konflik TPM harus mampu membangun strategi dalam membantu menyelesaikan konflik kelompok tani, harus mencari cara agar bagaiaman konflik tidak berkembang menjadi kekerasan. Oleh sebab itu, memerlukan strategi yang melibatkan semua pihak yang terlibat dalam konflik. Berdasarkan urutannnya membangun strategi mengatasi konflik adalah sebagai berikut.

Mengenal Resolusi Konflik Kelompok Tani PLKSDA-BM

19

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI

a. Afirmasi (penegasan) semua pihak mau menghargai diri dan menghargai orang lain. b. Komunikasi; artinya semua pihak harus mau mendengarkan, empati, menegaskan SAYA pesan mamisahkan orang dari masalahnya. c. Kerjasama; artinya pihak yang terlibat dalam konflik merumuskan masalahnya dan melahirkan pilihan-pilihan alternatif pemecahan.

Pemecahan masalah

Solusi inklusif

kerjasama

komunikasi

penegasan

Dari gambar diatas, tingkatan yang paling tinggi adalah terjadinya kerjasama atas kesadaran untuk memecahkan konflik. Namun demikian untuk menghasilkan kerjasama perlu mempertimbangkan langkahlangkah yang efektif dan efisien .

2. Langkah-langkah membangun kerjasama dalam pemecahan konflik Ada sembilan langkah dalam membangun kerjasama dalam pemecahan konflik meliputi: a. Rumuskan secara jelas masalahnya b. Carilah kesamaan-kesamaannya
Mengenal Resolusi Konflik Kelompok Tani PLKSDA-BM

20

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI

c. Hargai semua kontribusi walaupun lemah (sedikit) d. Akuilah berbagai kepentingan e. Hormati semua individu baik dalam kata-kata meupun perilaku. f. Carilah penyelesaiannya g. Bergeserlah dari pertanyaan apakah manfaat hal itu bagi saya menjadi apakah manfaat itu bagi kita h. Pusatkan kegunaan. i. Sisihkan waktu untuk mengevaluasi dan mengambil keputusan. perhatian pada keuntungan-keuntungan /kegunaan-

3. Kendala yang menjadi penghalang dalam penyelesaian konflik Dalam proses pemecahan konflik yang gagal biasanya disebabkan oleh : a. Menutup-nutupi kekurangan Proses penyelesaian konflik akan buntu apabila masing-masing yang terlibat dalam konflik saling menganggap dirinya sempurna dan tidak mau menerima kekurangan sehingga timbul konflik. Dal hal ini pihak yang konflik harus memahami kedua belah pihak mempunyai kontribusi terhadap timbulnya konflik. b. Memberi jawaban premature Permasalahan akan menjadi semakin ruwet apabila salah satu pihak atau mediator memberikan informasi yang semestinya belum saatnya diberikan khususnya menyangkut sikap salah satu pihak, karena boleh jadi informasi tersebut bertentangan dengan keadaan yang

sebenarnya.

Mengenal Resolusi Konflik Kelompok Tani PLKSDA-BM

21

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI

c. Mendengarkan MEMAHAMI.

untuk

MENYETUJUI

dan

bukannya

untuk

Penyelesaian konflik akan terhambat apabila mediator maupun pihak yang terlibat dalam konflik tidak mendengarkan secara utuh terhadap uneg-uneg yang disampaikan salah satu pihak. Sering terjadi salah paham antar pihak, satu pihak menyampaikan uneg-unegnya diterima berbeda, mereka bermaksud agar pihak yang lain mau memahami tetapi langsung menyimpulkan bahwa telah ada persetujuan karena mengedepankan subyektifitasnya. d. Pikiran kacau Penyelesaian masalah akan terganggu apabila dihadapkan oleh pikiran kacau antar semua pihak yang terlibat dalam konflik. e. Pada Prinsipnya Istilah pada prinsipnya baik yang diucapkan oleh salah satu pihak yang terlibat konflik terhadap pihak yang lain, maupun oleh mediator belum tentu dipahami dan diterima oleh pihak yang lain contoh pada prinsipnya penyebab konflik ini adalah anda berdua sendiri contoh lain pada prinsipnya konflik disebabkan oleh salah paham saja . Lebih baik kita menghindari kata-kata pada prinsipnya, kecuali telah melalui proses pemahaman bersama prinsip-prinsip penyebab dari konflik ini.

E. Menjadi Pihak Ketiga Netral Apabila seorang TPM ingin menyelesaikan konflik kelompok tani, maka secara umum prinsip menjadi pihak ketiga netral adalah: Tidak memihak Menjaga kerahasiaan
Mengenal Resolusi Konflik Kelompok Tani PLKSDA-BM

22

DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Mau mendengar secara cermat Menghindari membuat pengandaian-pengandaian Tidak mengkritik, memancing kebencian, atau menghukum. Sadar akan tugas, waktu dan peralatan ; seorang pihak ketiga netral harus sadar dan tahu dengan jelas tugas yang dibebankan, mempertibangkan waktu dan mau menggunakan peralatan yang tersedia. Tidak terjebak dalam isi konflik melainkan berorientasi pada bagaimana proses penyelesaian konflik. Bersedia dan terampil untuk masuk ke pusat konflik dan berada dalam proses penyelesaian konflik Menilai proses dan bukan menghakimi orang. Merespon (menanggapi) dan bukan reaksi. Tetap menjunjung tinggi martabatdan rasa hormat untuk memperkuat kepercayaan. Mendapatkan mandat dan ijin untuk memulai proses. Memperhitungkan tempat, posisi dan kehadiran dalam proses mediasi mempertemuakan pihak yang terlibat dalam konflik. Menguasai proses dan bukan hasil; artinya kepentingan pihak ketiga netral adalah pada prosesnya bukan apa yang harus dihasilkan. Tidak menggunakan kata saya tetapi kita. Sadar akan beban dan muatan histories. Seorang pihak ketiga netral harus sadar bahwa manusia memiliki emosi, pengalaman masa lalu, kecurigaan, macam-macam sikap, mudah tersinggung, simpul-simpul pemicu.

Mengenal Resolusi Konflik Kelompok Tani PLKSDA-BM

23

Anda mungkin juga menyukai