Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Nama Kelompok :
1. 2. 3. 4. 5. 6. Inam Annurdiyansah Lalu Didik Hamzani Melanda Devi Amanta M. Faisal Fanani R Novan Iman A Nurul Hidayati
PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI MALANG 2013
40
30
20
10
mm
Rangkaian Elektro-Pneumatik :
+24V 1 2 +24V 3
S1
K1
S2
2 2 1Y 1 1 3 K1 1Y 1 1Y 2 1 0V 3 0V 1Y 2
Prinsip Kerja : Apabila Push Button S1 pada jalur pertama ditekan maka kontaktor K1 akan bekerja yang mengakibatkan kontak K1 pada jalur 2 menutup dan membuat katub solenoid 1Y1 bekerja.
80
60
40
20
mm
Rangkaian Elektro-Pneumatik :
+24V 1 2
S1
K1
1Y1 5 1 3 K1 1Y1
0V
Prinsip Kerja : Apabila Push Button S1 pada jalur pertama ditekan maka kontaktor K1 akan bekerja yang mengakibatkan kontak K1 pada jalur 2 menutup dan membuat katub solenoid 1Y1bekerja.
80
60
40
20
mm
Rangkaian Elektro-pneumatik :
+24V
S1
S2
K1
1Y 1 5 1 3 K1 1Y 1
0V
Prinsip Kerja : Apabila Push Button S1 atau S2 pada jalur pertama ditekan maka kontaktor K1 akan bekerja yang mengakibatkan kontak K1 pada jalur 2 menutup dan membuat katub solenoid bekerja
80
60
40
20
mm
Rangkaian Elektro-pneumatik :
+24V 1 2 3 4
S1
S2
K1
K2
1Y1 5 1 3
1Y2
K1 0V
K2
1Y1
1Y2
Prinsip Kerja : Apabila Push Button S1 pada jalur pertama ditekan maka kontaktor K1 akan bekerja yang mengakibatkan kontak K1 pada jalur 3 menutup dan membuat katub solenoid 1Y1 pada jalur 3 bekerja (beregerak maju). Apabila Push Button S2 pada jalur 2 ditekan maka kontaktor pada jalur 2 bekerja yang mengakibatkan kontak K2 menutup dan membuat katub solenoid 1Y2 bekerja (bergerak mundur).
80
60
40
20
mm
Rangkaian Elektro-pneumatik :
+24V 1 2 3 4
1S2 S1 1S2 K1 K2
1Y1 5 1 3
Prinsip Kerja : Apabila Push Button S1 pada jalur pertama ditekan maka kontaktor K1 akan bekerja yang mengakibatkan kontak K1 pada jalur 3 menutup dan membuat katub solenoid 1Y1 pada jalur 3 bekerja (beregerak maju). Apabila Limit Switch 1S2 pada jalur 2 ditekan maka kontaktor pada jalur 2 bekerja yang mengakibatkan kontak K2 menutup dan membuat katub solenoid 1Y2 bekerja (bergerak mundur).
80
60
40
20
mm
Rangkaian Elektro-pneumatik :
+24V 1S1 1S2 1 2 3 4
S1
1S2
K1
K2
2 1S1
1Y1 5 1 3
1Y2
K1 0V
K2
1Y1
1Y2
Cara Kerja : Apabila Push Button S1 pada jalur pertama ditekan maka Limit Switch akan bekerja dan kontaktor K1 akan bekerja yang mengakibatkan kontak K1 pada jalur 3 menutup dan membuat katub solenoid 1Y1 pada jalur 3 bekerja (beregerak maju). Apabila Limit Switch 1S2 pada jalur 2 ditekan maka kontaktor pada jalur 2 bekerja yang mengakibatkan kontak K2 menutup dan membuat katub solenoid 1Y2 bekerja (bergerak mundur). Problem 7 Diagram Langkah :
Component Description Designation 0 50 40 Single acting cy linder 1A 30 20 10 mm 100 80 Double acting cy linder 2A 60 40 20 mm 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Rangkaian Elektro-pneumatik :
+24V 1 2 3
S1
K1
K1
1S2
1S2
2 K1 1Y1
1Y1 1 3
1Y1 5 1 3 0V
2 3
Cara kerja : Apabila Push Button S1 pada jalur pertama ditekan maka kontaktor K1 akan bekerja yang mengakibatkan kontak K1 pada jalur 2 menutup dan kontak K1 pada jalur 3 menutup sehingga membuat katub solenoid 1Y1 pada jalur 3 bekerja (beregerak maju).
80
60
40
20
mm
Rangkaian Elektro-pneumatik :
+24V 1 2
1S1
1S2 S1 1S2
1S1
1Y1 5 1 3
Cara Kerja : Apabila Push Button S1 pada jalur 1 ditekan, maka akan mengakibatkan Katub Solenoid 1Y1pada jalur 1 bekerja ( bergerak maju) kemudian Limit switch 1S2 pada jalur 2 menutup dan mengakibatkan Katub Solenoid 1Y2 pada jalur 2 bekerja (bergerak mundur)
80
60
40
20
mm
Rangkaian Elektro-pneumatik :
+24V 1S1 1S2 S1 1 2 3 4
K1
1S2
K1
2 1S1
1Y 1 5 1 3
K2
K1 0V
K2
1Y 1
2 4
Cara Kerja : Apabila Push Button S1 pada jalur pertama ditekan maka kontaktor K1 akan bekerja yang mengakibatkan kontak K1 pada jalur 2 menutup dan kontak K1 pada jalur 4 menutup sehingga membuat katub solenoid 1Y1 pada jalur 4 bekerja (beregerak
maju). Apabila Limit Switch 1S2 pada jalur 3 ditekan maka kontaktor K2 pada jalur 3 bekerja dan langsyang mengakibatkan kontak K2 menutup dan membuat katub solenoid 1ang memutuskan aliran listrik kontaktor K1 pada jalur 1.
80
60
40
20
mm
Rangkaian Elektro-pneumatik :
+24V 1S1 1S2 S1 1 2 3 4
1S2
K1
K2
2 1S1
1Y 1 5 1 3
1Y 2
K1 0V
K2
1Y 1
1Y 2
Designation
K1 1Y 1
S1 K1 1S1 1Y 2 K2 1S2 K2
Pushbutton (make) Make switch Make switch 5/2-way solenoid impulse v alv e Valv e solenoid Relay with switch-on delay Make switch Make switch
Langkah kerja: Ketika tombol S1 maka katub solenoid 1Y1 akan menyala secara sesaat lalu setelah 5 detik, timer on delay akan menyalakan katub solenoid 1Y2 secara sesaat.
0 100
9 10
80
60
40
20
mm
Rangkaian Elektro-pneumatik :
+24V 1S1 1S2 S1 1 2 3 4
K1
1S2
K1
2 1S1
1Y 1 5 1 3
K2
K1 0V
K2
1Y 1
2 4
Designation
Component Description 5/2-way solenoid v alv e Double acting cy linder Compressed air supply
K1 1Y 1
S1 K1 K1 1S1 K2 1S2 K2
Pushbutton (make) Make switch Make switch Make switch Break switch Make switch Relay with switch-on delay
Prinsip Kerja: Ketika tombo S1 ditekan maka katub solenoid 1Y1 akan menyala lalu 5 detik kemudian katub solenoid 1Y1 akan mati.
0 100
9 10
80
60
40
20
mm
Rangkaian Elektro-pneumatik :
+24V 1S1 1S2 S1 1 2 3 4
1S2
K1
K2
2 1S1
1Y1 5 1 3
1Y2
K1 0V
K2
1Y1
1Y2
Designation
K1 1Y 1
S1 K1 1S1 1S2 1Y 2 K2 K2
Pushbutton (make) Make switch Make switch Break switch 5/2-way solenoid impulse v alv e Valv e solenoid Break switch Relay with switch-of f delay
Prinsip Kerja: Ketika tombol S1 maka katub solenoid 1Y1 akan menyala secara sesaat lalu setelah 5 detik, timer off delay akan menyalakan katub solenoid 1Y2 secara sesaat.
0 100
9 10
80
60
40
20
mm
Rangkaian Elektro-pneumatik :
+24V 1S1 1S2 S1 1 2 3 4
K1
1S2
K1
2 1S1
1Y 1 5 1 3
K2
K1 0V
K2
1Y 1
2 4
Designation
Component Description 5/2-way solenoid v alv e Double acting cy linder Compressed air supply
K2 K1 1Y 1
Relay with switch-of f delay Relay Valv e solenoid Electrical connection 0V Electrical connection 24V
S1 K1 K1 K2 1S1 1S2
Pushbutton (make) Make switch Make switch Make switch Make switch Break switch
Prinsip Kerja: Ketika tombol S1 ditekan maka katub solenoid 1Y1 akan menyala lalu katub solenoid 1Y1 akan mati setelah menyala 5 detik oleh timer off delay.
Rangkaian Elektro-pneumatik :
+24V
K1 S1 6 7
K1 11
1S1
K1
2B2 1S2 K2
2B1
K1 0V
K2
1Y1
2Y1
2Y2
1Y2
2 5
1A
1S1
1S2
2A
2B1
2B2
1V
1Y 1
2V
1Y 2 2Y 1
2Y 2 5 1 3
Prinsip Kerja : Posisi awal, optic proximity switch 2B2 dalam keadaan aktif yang kemudian mengaktifkan valve solenoid 1Y2. valve solenoid 2Y2 dalam keadaan aktif. Apabila tombol Push Button ditekan, relay K1 akan bekerja sehingga memutuskan aliran arus pada optic proximity switch 2B2 dan valve solenoid 2Y2. Kemudian valve solenoid 1Y1 akan aktif yang menyebabkan katub 5/2 bergerak kekanan sehingga silinder 1A bergerak maju. Setelah silinder 1A maju maksimum dan membuat limit switch 1S2 menutup maka solenoid 2Y1 bekerja dan akan mengakibatkan katub bergerak 5/2 kekanan sehingga akan menyebabkan silinder 2A bergerak maju.
Setelah silinder 2A maju maksimum sehingga menebabkan optic proximity switch 2B1 bekerja kemudian mengaktifkan relay timer ON delay K2. Setelah timer ON, kemudian timer akan memutuskan aliran arus pada K1 dan dan membuat valve solenoid 2Y2 bekerja dan mendorong katub 5/2 kekiri yang akan menyebabkan silinder 2A bergerak mundur yang kemudian mengaktifkan optic proximity switch 2B1. Setelah itu, optic proximity switch akan mengaktifkan valve solenoid 1Y2 yang akan mendorong katub 5/2 bergerak kekiri dan membuat silinder 1A bergerak mundur dan keadaan kembali seperti semula.
Problem 12
Rangkaian Elektro-pneumatik :
+24V 1 2 3 4 5 6 7 8 9
S1
1S1
K1
1S2
K2
2S2
K3
2S1
K1
K2
K4
K1
K2
K3
K3
K1
K2
K3
K4
1Y 1
2Y 1
0V
2 3 8
4 5 9
6 7
1A
1S1
1S2
2A
2S1
2S2
1V
1Y 1
2V
2Y 1
Prinsip Kerja : Apabila tombol push button ditekan relay K1 akan bekerja kemudian mengaktifkan solenoid 1Y1 sehingga silinder 1A bergerak maju sampai menyentuh limit switch 1S2 yang kemudian mengaktifkan relay K2. Setelah itu, relay yang tadinya aktif kemudian akan mengaktifkkan solenoid 2Y1 yang kemudian membuat silinder 2A
bergerak maju sampai menyentuh limit switch 2S2. Ketika limit switch 2S2 tersentuh oleh silinder 2A, maka limit switch 2S2 akan mengaktifkan relay K3 yang kemudian memutuskan aliran arus keselenoid 2Y1 sehingga silinder 2A kembali ke posisi awal dan menyentuh limit switch 2S1. Setelah limit switch 2S1 tersentuh, relay K4 akan aktif dan kemudian memutuskan aliran arus pada K1 sehingga memutuskan aliran ke solenoid 2Y1. Setelah solenoid 1Y1 tidak dialiri arus, maka silinder 1A kembali keposisi semula dan menyentuh 1S1 dan keadaan kembali seperti semula.
Problem 13
+24V
S1
2S1
K1
1S2
K2
2S2
K3
1S1
K1
K2
K4
K1
K2
K3
K3
K4
K1
K2
K3
K4
1Y 1
2Y 1
0V
2 3 8
4 5 9
6 7
1 9
1A
1S1
1S2
2A
2S1
2S2
1V
1Y 1
2V
2Y 1
Prinsip Kerja : Apabila tombol push button ditekan relay K1 akan bekerja kemudian mengaktifkan solenoid 1Y1 sehingga silinder 1A bergerak maju sampai menyentuh limit switch 1S2 yang kemudian mengaktifkan relay K2. Setelah itu, relay yang tadinya aktif kemudian akan mengaktifkkan solenoid 2Y1 yang kemudian membuat silinder 2A bergerak maju sampai menyentuh limit switch 2S2. Ketika limit switch 2S2 tersentuh oleh silinder 2A, maka limit switch 2S2 akan mengaktifkan relay K3 yang kemudian memutuskan aliran arus keselenoid 1Y1 sehingga silinder 2A kembali ke posisi awal dan menyentuh limit switch 2S1. Setelah limit switch 2S1 tersentuh, relay K4 akan aktif dan kemudian memutuskan aliran arus pada K1 sehingga memutuskan aliran ke solenoid 2Y1. Setelah solenoid 2Y1 tidak dialiri arus, maka silinder 1A kembali keposisi semula dan menyentuh 1S1 dan keadaan kembali seperti semula.
Rangkaian Elektro-pneumatik :
+24V 1 2 3 4 5 6 7 8 9
S1
2S1
K1
1S2
K2
1S1
K3
2S2
K1
K3
K4
K1
K2
K3
K2
K4
K1 0V
K2
K3
K4
1Y 1
2Y 1
2 3 8
4 5
6 7 9
1 9
1A
1S1
1S2
1V
2S1
2S2
2A
1Y 1
2V
2Y 1
Prinsip Kerja Kontak 2S1 dan 1S1 tertekan akibat dari kondisi piston yang sedang dalam posisi off, jika tombol start s1 ditekan maka kontaktor K1 akan aktif dan kontak bantu K1 pada jalur 2, 3 dan jalur 8 akan menutup, sehingga menyebabkan kontaktor solenoid 1Y1 pada jalur 8 akan bekerja dan
memberikan sinyal kepada katup 5/2 NC untuk mendorong piston 1A untuk bergerak maju karena piston bergerak maju maka tombol 1S1 otomatis terbuka. Saat piston 1A bergerak maju dan mencapai batas maksimum kontak 1S2 akan menutup menyebabkan kontaktor K2 pada jalur 2 akan bekerja. Kontak bantu K2 pada jalur 4 akan terkunci sehingga saat tombol 1S2 pada jalur 3 terbuka kontak bantu K2 pada jalur 4 masih aktif, dan saat itu juga kontak bantu pada jalur 5 akan menutup. Kemudian Piston 1 A akan
kembali bergerak mundur. Saat piston 1A bergerak mundur, maka tombol tombol 1S1 akan menutup dan menyebabkan kontaktor K3 pada jalur 5 akan bekerja, dan mengunci kontak bantu K3 pada jalur 6 dan kontak bantu K3 pada jalur 9. Kontaktor solenoid 2Y1 pada jalur 9 akan bekerja dan memberikan sinyal kepada katup 5/2 NC untuk menggerakkan piston 2A bergerak maju. Saat piston 2A bergerak maju mencapai batas maksimum maka akan menekan tombol 2S2 pada jalur 7 dan kontaktor K4 pada jalur 7 akan bekerja mengakibatkan kontak bantu K4 NC pada jalur 9 akan membuka sehingga piston 2A akan kembali bergerak mundur.
+24V
3 4
10
S1
1S2
2S1
1S1
2S2
K4
K3
K3 K1
K4
K3 0V
K4
K1
1Y1
2Y1
1Y2
2Y2
5 6
3 10
1A
1S1
1S2
2A
2S1
2S2
1V
1Y1
2V
1Y2 2Y1
2Y2 5 1 3
Prinsip Kerja : Saat tombol S1 ditekan kontaktor K3 berkerja mengaktifkan kontak NO K3 pada jalur 6. Kontak NO K3 pada jalur 6 menutup sehingga selenoid 1Y1 bekerja. Silinder 1A bergerak maju mengaktifkan limit switch 1S2 sehingga Counter K1 akan menggerakkan silinder 2A maju dan mundur sebanyak 3 putaran. Pada putaran terakhir, changeover K1 mengaktifkan selenoid 1Y2 sehingga silinder 1A bergerak mundur.