Anda di halaman 1dari 18

TUGAS: KULIAH KESEHATAN LINGKUNGAN DOSEN PENGAJAR: dr.B.S.Lampus, M.

Kes

OLEH: KARTINI MASSA NIM: 1223211031

UNIVERSITAS SAM RATULANGI PROGRAM PASCA SARJANA TAHUN 2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena hanya oleh Kasih dan Kemurahan-Nya makalah tugas kesehatan lingkungan pemanfaatan lingkungan abiotik untuk dapat memenuhi kualitas lingkungan, dan Pengaruh lingkungan fisik terhadap kesehatan masyarakat dapat terselesaikan. Adapun penyusunan makalah ini dibuat untuk memenuhi persyaratan

menyelesaikan mata kuliah kesehatan lingkungan pada program Pasca sarjana Universitas Sam Ratulangi Manado. Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan disana sini masih dijumpai kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang. Semoga makalah ini bermanfaat untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan khususnya pengetahuan kesehatan lingkungan dalam kesehatan masyarakat.

Manado,

Oktober 2012

Penyusun

DAFTAR ISI Halaman

LEMBAR JUDUL .................................................................................................... KATA PENGANTAR .............................................................................................. DAFTAR ISI............................................................................................................. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang....................................................................................... B. Maksud dan Tujuan ............................................................................... BAB II PEMBAHASAN A. Pemanfaatan lingkungan abiotik untuk memenuhi kualitas

i ii iii

1 2

lingkungan .............................................................................................

B. Pengaruh Lingkungan Fisik Terhadap Kesehatan Masyarakat ....


BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ........................................................................................... B. Saran ...................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................

10

13 13 14

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

WHO menyatakan Kesehatan adalah suatu keadaan sehat yang utuh secara fisik, mental dan sosial serta bukan hanya merupakan bebas dari penyakit. Dalam Undang Undang No. 9 Tahun 1960 tentang Pokok-Pokok Kesehatan. Dalam Bab 1, Pasal 2 dinyatakan bahwa Kesehatan adalah meliputi kesehatan badan (somatik), rohani (jiwa) dan sosial dan bukan hanya deadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan. Definisi ini memberi arti yang sangat luas pada kata kesehatan. Kesehatan Lingkungan merujuk pada kharakteristik kondisi lingkungan yang dapat mengganggu kesehatan, terutama aspek; Gaya hidup seperti Miras, Rokok,Narkoba,Makanan berlemak dsb. Bahan toksik seperti mikroorganisme patogen, logam berat, B3 dsb. Bahaya fisik seperti kebisingan, sinar ultraviolet, debu di udara Keadaan lainnya seperti kondisi tropis, adat kebiasaan yang tidak sejalan dengan konsep kesehatan, dll. Manusia hidup di bumi tidaklah sendirian, melainkan bersama mahkluk lain yaitu tumbuhan, hewan dan jasad renik. Mahkluk hidup yang lain itu bukanlah sekedar kawan hidup yang hidup bersama secara netral atau pasif terhadap manusia, melainkan hidup manusia itu terkait erat pada mereka. Tanpa mereka manusia tidaklah dapat hidup. Kenyataan ini dapat kita lihat dengan mengandaikan di bumi ini tidak ada hewan dan tumbuhan. Dari manakah kita mendapat oksigen dan makanan? Sebaliknya seandainya tidak ada manusia, tumbuhan, hewan dan jasad renik akan dapat melangsungkan kehidupannya seperti terlihat dari sejarah bumi sebelum ada manusia. Karena itu anggapan bahwa manusia adalah mahkluk yang paling berkuasa sebenarnya tidak benar. Seharusnya kita menyadari bahwa kitalah yang membutuhkan mahkluk hidup yang lain untuk kelangsungan hidup kita dan bukannya mereka yang membutuhkan kita untuk kelangsungan hidup mereka.

Lingkungan hidup adalah suatu sistem komplek yang berada di luar individu yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan organisme. Lingkungan hidup itu terdiri dari dua komponen yaitu komponen abiotik dan biotik. Dalam makalah ini penulis Akan Menjelaskan Pemanfaatan Lingkungan Abiotik Untuk Dapat Memenuhi Kualitas Lingkungan Dan Pengaruh Lingkungan Fisik Terhadap Kesehatan Masyarakat. Komponen-komponen yang ada di dalam lingkungan hidup merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan membentuk suatu sistem kehidupan yang disebut ekosistem. Suatu ekosistem akan menjamin keberlangsungan kehidupan apabila lingkungan itu dapat mencukupi kebutuhan minimum dari kebutuhan organisme.Dalam makalah ini penulis Akan Menjelaskan Pemanfaatan Lingkungan Abiotik Untuk Dapat Memenuhi Kualitas Lingkungan Dan Pengaruh Lingkungan Fisik Terhadap Kesehatan Masyarakat.

B. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dari penyusunan makalah ini adalah sebagai tugas Mata Kuliah Kesehatan Lingkungan. Tujuan dalam penyusunan makalah ini yaitu untuk membantu para mahasiswa kedepan agar dapat dijadikan sebagai pengetahuan dan masukkan tentang bagaimana, Pemanfaatan Lingkungan Abiotik Untuk Dapat Memenuhi Kualitas Lingkungan Dan Pengaruh Lingkungan Fisik Terhadap Kesehatan Masyarakat.

BAB II PEMBAHASAN A. PEMTANFAATAN LINGKUNGAN ABIOTIK UNTUK MEMENUHI

KUALITAS LINGKUNGAN

1. Lingkungan Abiotik Abiotik (bahasa Inggris: Abiotic) adalah salah satu komponen atau faktor dalam lingkungan. Komponen abiotik adalah segala sesuatu yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Pengertian komponen abiotik yang tepat adalah komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup, komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk tak hidup, komponen lingkungan yang terdiri atas manusia dan tumbuhan, serta komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup dan mkhluk tak hidup. Lingkungan abiotik adalah segala kondisi yang terdapat di sekitar makhluk hidup yang bukan organisme hidup, antara lain adalah batuan, tanah, mineral dan sinar matahari, lingkungan ini disebut juga lingkungan anorganik. Lingkungan abiotik merupakan kondisi yang terdapat di sekeliling makhluk hidup berupa benda mati (unsur anorganik), seperti batuan, tanah, mineral, dan udara. Lingkungan abiotik dinamakan juga lingkungan anorganik. Abiotik merupakan lawan kata dari biotik. Komponen abiotik adalah komponen-komponen yang tidak hidup atau benda mati. Yang termasuk komponen abiotik adalah tanah, batu dan iklim, hujan, suhu, kelembaban, angin, serta matahari. Komponen abiotik dapat kita temui dimana saja. Komponen abiotik sama seperti komponen biotik, dimana juga berfungsi bagi kehidupan manusia. Abiotik tidak memiliki ciri sebagaimana faktor biotik, yaitu : 1) Bernapas. 2) Tumbuh. 3) Berkembang biak.

4) Iritabilita. 5) Makan dan minum. 6) Melakukan ekskresi. 7) Beradaptasi dgn lingkunagnnya. Faktor abiotik adalah faktor pendorong untuk biotik sehingga biotik dapat hidup dan melakukan aktivitas. 2. Faktor-Faktor Abiotik Faktor abiotik adalah faktor yang berasal dari alam semesta yang tidak hidup, misalnya udara, air, cahaya, dll. Fungsi-fungsi komponen abiotik dalam pemenuhan kebutuhan manusia dan yang dapat mempengaruhi ekosistem antara lain : 1. Tanah Seperti yang kita ketahui, tempat dimana manusia tinggal dan berpijak adalah tanah. Manusia dapat beraktifitas, membangun rumah, gedung, bahkan bercocok tanam. Tanah juga ditempati oleh komponen biotik seperti tumbuhan dan hewan yang melakukan aktifitasnya setiap hari. 2. Suhu Atau Temperatur Pada umumnya mahkluk hidup rata-rata dapat bertahan hidup hanya pada kisaran suhu 00C400C. hanya mahkluk hidup tertentu saja yang dapat hidup dibawah 00C atau diatas 400C. hewan berdarah panas mampu hidup pada suhu dibawah titik beku karena memiliki bulu dan memiliki suhu tubuh yang konstan (tetap). Suhu merupakan syarat yang diperlukan organisme untuk hidup. Temperatur lingkungan adalah ukuran dari intensitas panas dalam unit standar dan biasanya diekspresikan dalam skala derajat celsius. Secara umum, temperatur udara adalah faktor bioklimat tunggal yang penting dalam

lingkunan fisik ternak. Supaya ternak dapat hidup nyaman dan proses fisiologi dapat berfungsi normal, dibutuhkan temperatur lingkungan yang sesuai. Banyak species ternak membutuhkan temperatur nyaman 13 18 oC atau Temperature Humidity Index (THI) < 72. Keadaan pergerakan molekul ditentukan oleh temperatur atau suhu. Makin tinggi suhu, maka akan mepercepat proses kehilangan air dari tanaman dan sebaliknya.Selama musim hujan, rata-rata temperatur udara lebih rendah, sedangkan kelembaban tinggi dibanding pada musim panas. Jumlah dan pola curah hujan adalah faktor penting untuk produksi tanaman dan dapat dimanfaatkan untuk suplai makanan bagi ternak.Curah hujan bersama temperatur dan kelembaban berhubungan dengan masalah penyakit ternak serta parasit internal dan eksternal. Curah hujan dan angin juga dapat menjadi petunjuk orientasi perkandangan ternak. 3. Sinar / Cahaya Matahari Sinar matahari mempengaruhi sistem secara global, karena sinar matahari menentukan suhu. Sinar matahari juga merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai produsen untuk berfotosintesis. Radiasi matahari dalam suatu lingkungan berasal dari dua sumber utama: a. Temperatur matahari yang tinggi. b. Radiasi termal dari tanah, pohon, awan dan atmosfir. Petunjuk variasi dan kecepatan radiasi matahari, penting untuk mendesain perkandangan ternak, karena dapat mempengaruhi proses fisiologi ternak. Lingkungan termal adalah ruang empat dimensi yang sesuai ditempati ternak.. Mamalia dapat bertahan hidup dan berkembang pada suatu lingkungan termal yang tidak disukai, tergantung pada kemampuan ternak itu sendiri dalam menggunakan mekanisme fisiologis dan tingkah laku secara efisien untuk mempertahankan keseimbangan panas di antara tubuhnya dan lingkungan.

4. Air Sekitar 80-90 % tubuh mahkluk hidup tersusun atas air. Zat ini digunakan sebagai pelarut di dalam sitoplasma, untuk menjaga tekanan osmosis sel, dan mencegah sel dari kekeringan. Air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organisme. Bagi tumbuhan, air diperlukan dalam pertumbuhan,

perkecambahan dan penyebaran biji, bagi hewan dan manusia air diperlukan untuk minum dan sarana hidup lain seperti transportasi bagi manusia dan tempat hidup bagi ikan. Bagi unsur abiotik lain misalnya tanah dan batuan, air digunakan sebagai pelarut dan pelapuk. 5. Udara Selain berperan dalam menentukan kelembaban, angin juga berperan sebagai penyebaran biji tumbuhan tertentu. angin diturunkan oleh pola tekanan yang luas dalam atmosfir yang berhubungan dengan sumber panas atau daerah panas dan dingin pada atmosfir. Kecepatan angin selalu diukur pada ketinggian tempat ternak berada. Hal ini penting karena transfer panas melalui konveksi dan evaporasi di antara ternak dan lingkungannya dipengaruhi oleh kecepatan angin. Udara di atmosfer tersusun atas nitrogen (N2, 78 %), oksigen (O2, 21 %), karbon dioksida (CO2,0,03 %), dan gas lainnya. Jadi gas nitrogen merupakan penyusun udara terbesar di atmosfer bumi. a. Nitrogen Unsur Nitrogen merupakan gas yang diperlukan oleh mahkluk hidup untuk membentuk protein, dan persenyawaan lainnya. Tumbuhan, hewan, dan manusia tidak mampu memamfaatkan nitrogen yang ada di udara secara langsung. Ada bakteri yang dapat menangkap nitrogen bebas dari udara misalnya, bakteri rhizobium yang hidup bersimbiosis diakar tanaman kacang, atau ganggang biru anabaena yang hidup bersimbiosis dengan azolla (tumbuhan air). Tumbuhan lainnya memperoleh nitrogen dalam bentuk nitrit atau nitrat. Nitrit dan nitrat secara alami terbentuk dari nitrogen diudara yang

terkena lecutan petir, secara alami tanah memperoleh nitrit dan nitrat sehingga menjadi subur. b. Oksigen dan karbon dioksida Okigen (O2) merupakan gas pembakar dalam proses pernapasan. Makanan, misalnya karbohidrat yang ada di dalam sel, mengalami pembakaran (oksidasi) guna mendapatkan energi. Oksidasi tersebut sering disebut sebagai pernapasan sel. Dalam pernapasan dihasilkan pula karbondioksida (CO2) dan air (H2O). baik tumbuhan maupun hewan memerlukan oksigen dari udara bebas untuk pernapasannya dlam rangka mendapatkan energi. c. Angin dan kelembaban Angin berperan membantu penyerbukan tumbuhan, menyebarkan spora dan biji tumbuhan. Bebrapa serangga hama tumbuhan dapat diterbangkan oleh angin ke tempat lain yang jauh. Kelembaban berperan menjaga organisme agar tidak kehilangan air karena penguapan. Beberapa mikroorganisme seperti jamur dan bakteri hidup di tempat-tempat yang lembab.

Mikroorganisme tersebut tidak dapat hidup ditempat-tempat kering. Kelembaban adalah jumlah uap air dalam udara. Kelembaban udara penting, karena mempengaruhi kecepatan kehilangan panas dari ternak. Kelembaban dapat menjadi kontrol dari evaporasi kehilangan panas melalui kulit dan saluran pernafasan (Chantalakhana dan Skunmun, 2002). Kelembaban biasanya diekspresikan sebagai kelembaban relatif (Relative Humidity = RH) dalam persentase yaitu ratio dari mol persen fraksi uap air dalam volume udara terhadap mol persen fraksi kejenuhan udara pada temperatur dan tekanan yang sama (Yousef, 1984). Pada saat kelembaban tinggi, evaporasi terjadi secara lambat, kehilangan panas terbatas dan dengan demikian mempengaruhi keseimbangan termal ternak (Chantalakhana dan Skunmun, 2002).

6. Mineral Mineral yang diperlukan tumbuhan misalnya belerang (S), fosfat (P), kalium (K), kalsium (Ca), magnesium (Mg), besi (fe), natrium (Na), dan khlor (Cl). Mineral-mineral itu diperoleh tumbuhan dalam bentuk ion-ion yang larut didalam air tanah. Mineral tersebut digunakan untuk berlangsungnya metabolisme tubuh dan untuk penyusun tubuh. Hewan dan manusia pun memerlukan mineral untuk penyusun tubuh dan reaksi-reaksi

metabolismenya. Selain itu, mineral juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan asam basa dan mengatur fungsi fsikologi (faal) tubuh. 7. Keasaman [PH] Keasaman juga berpengaruh terhadap mahkluk hidup. Biasanya mahkluk hidup memerlukan lingkungan yang memiliki PH netral. Mahkluk hidup tidak dapat hidup di lingkungan yang terlalu asam atau basa. Sebagai contoh tanah di Kalimantan yang umumnya bersifat asam memiliki keanekaragaman yang rendah dibandingkan dengan didaerah lain yang tanahnya netral. Tanah di Kalimantan bersifat asam karena tersusun atas gambut. Oleh karena itu sulit dijadikan areal pertanian jika tidak diolah dan dinetralkan terlebih dahulu. Tanah yang bersifat asam dapat dinetralkan dengan diberikan bubuk kapur. Tanah berhumus seringkali bersifat asam. Tanah berkapur seringkali bersifat basa. Tanah bersifat basa dapat dinetralkan dengan diberi bubuk belerang. 8. Kadar Garam [Salinitas] Jika kadar garam tinggi, sel-sel akar tumbuhan akan mati dan akhirnya akan mematikan tumbuhan itu. Didaerah yang berkadar garam tinggi hanya hidup tumbuhan tertentu. Misalnya pohon bakau di pantai yang tahan terhadap lingkungan berkadar garam tinggi. 9. Topografi Topografi artinya keadaan naik turunnya permukaan bumi disuatu daerah. Topografi berkaitan dengan kelembaban, cahaya, suhu, serta keadaan tanah

disuatu daerah. Interaksi berbagai faktor itu membentuk lingkungan yang khas. Sebagai contoh keanekaragaman hayati di daerah perbukitan berbeda dengan didaerah datar. Organisme yang hidup di daerah berbukit berbeda dengan daerah datar. Topografi juga mempengaruhi penyebaran mahkluk hidup. 10. Garis Lintang Garis lintang yang berbeda menunjukan kondisi lingkungan yang berbeda pula. Garis lintang secara tidak langsung menyebabkan perbedaan distribusi organisme dipermukaan bumi. Ada organisme yang mampu hidup pada garis lintang tertentu saja. Indonesia yang terletak di daerah khatulistiwa dan di antara dua benua, memiliki curah hujan yang cukup tinggi, rata-rata 200-225 cm/tahun. Dengan curah hujan yang tinggi dan merata, cahaya matahari sepanjang tahun, dan suhu yang cukup hangat dengan suhu rata-rata 27 keaneka ragaman flora dan fauna yang tingggi. Dalam sudut pandang ekologi manusia, yaitu ilmu yang mempelajari dan menganalisis hubungan timbal balik (interaksi dan interelasi) antara manusia dan lingkungannya, unsur lingkungan hidup itu dibedakan atas tiga kelompok utama, yaitu lingkungan alam (lingkungan sik), sosial, dan budaya. 1. Lingkungan alam merupakan kondisi alamiah suatu wilayah yang meliputi kondisi iklim, tanah, siogra, dan batuan. 2. Lingkungan sosial adalah manusia dengan semua aktivitas dan karakternya, baik sosial. 3. Lingkungan budaya adalah benda-benda hasil daya cipta manusia, seperti bangunan, karya seni, sistem kepercayaan, dan tatanan kelembagaan sosial. Dalam kenyataan sehari-hari, ketiga unsur lingkungan hidup tersebut tidak berdiri sendiri, akan tetapi memiliki keterkaitan dalam bentuk interaksi dan interelasi antara satu komponen sebagai individu atau pribadi maupun makhluk
0

C, Indonesia memiliki

dan komponen lainnya. Perubahan yang terjadi pada suatu komponen dampaknya akan dirasakan oleh komponen lain. Sebagai contoh, manusia melakukan tindakan berupa penggundulan hutan untuk dimanfaatkan sumber daya kayunya. Namun dalam praktiknya, kegiatan tersebut tidak memperhatikan faktor-faktor

kelestarian dan daya dukung lahan. Maka sebagai reaksinya terjadilah banjir bandang pada saat musim hujan dengan intensitas tinggi. 2. Manfaat Lingkungan bagi Kehidupan Manusia hidup di permukaan bumi bersama-sama dengan komponen lingkungan lainnya, berupa komponen biotik, yaitu hewan, tumbuhan, dan jasad renik, serta komponen abiotik (tidak hidup). Secara langsung maupun tidak, secara disadari ataupun tidak semua unsur-unsur lingkungan yang ada di sekitar senantiasa memberikan manfaat bagi hidup dan kehidupan manusia. Sebagai contoh, untuk memenuhi kebutuhan makanan, manusia memanfaatkan tumbuhan dan hewan. Selain itu, dalam proses pernafasan manusia senantiasa menghirup oksigen yang terdapat di atmosfer. Secara umum beberapa manfaat unsur lingkungan hidup bagi manusia antara lain sebagai berikut: a. Ruang muka bumi sebagai tempat berpijak dan beraktivitas seharihari. b. Tanah dapat dijadikan areal lahan untuk kegiatan ekonomi, seperti lahan pertanian, perkebunan, dan peternakan, aktivitas sosial lainnya. c. Unsur udara (oksigen) sangat bermanfaat untuk bernafas manusia dan hewan. d. Komponen hewan dan tumbuhan merupakan sumber bahan makanan bagi manusia. e. Sumber daya alam yang terkandung dalam lingkungan hidup dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. f. Mikroorganisme atau jasad renik sangat berperan dalam proses penguraian sisa-sisa jasad hidup yang telah mati sehingga tidak terjadi

penumpukan bangkai makhluk hidup, tetapi hancur dan kembali menjadi unsur-unsur tanah. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kelangsungan kehidupan manusia sangat bergantung dari unsur-unsur lingkungan lainnya. Manusia hanyalah salah satu dari komponen lingkungan tersebut. Jika manusia menginginkan kelangsungan kehidupannya, manusia hendaknya sadar benar bahwa kelestarian komponen-komponen lingkungan hidupnya harus senantiasa terjaga dari kehancuran bahkan kepunahan. Hubungan antarmakhluk hidup, terutama manusia dan lingkungannya, sebenarnya telah berlangsung sejak manusia lahir. Begitu seseorang lahir ke dunia, secara langsung ataupun tidak dia sudah melakukan interelasi dengan lingkungan hidupnya, seperti memanfaatkan oksigen di udara untuk bernafas. Setelah lebih besar, tingkat kebergan tungan terhadap lingkungan tentunya semakin tinggi, sejalan perkembangan

kebutuhannya. Semua kebutuhan itu tentunya didapat melalui interaksi dengan lingkungan baik lingkungan alam, sosial, dan budaya.

B.

PENGARUH LINGKUNGAN FISIK TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT Perubahan paradigma sakit ke paradigma sehat Definisi sehat (WHO)

adalah Keadaan lengkap dari sehat jasmani, rokhani dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kecacatan, serta dapat bekerja secara produktif; Definisi WHO telah diterima secara luas, namun indikatornya belum berkembang, masih pakai indikator penyakit. Kesehatan Lingkungan merujuk pada kharakteristik kondisi lingkungan yang dapat mengganggu kesehatan, terutama aspek : 1.Gaya hidup seperti Miras, Rokok,Narkoba,Makanan berlemak dsb. 2.Bahan toksik seperti mikroorganisme patogen, logam berat, B3 dsb. 3.Bahaya fisik seperti kebisingan, sinar ultraviolet, debu di udara 4.Keadaan lainnya seperti kondisi tropis, adat kebiasaan yang tidak sejalan dengan konsep kesehatan, dll.

Tingkatan Perhatian terhadap Kesehatan Lingkungan meliputi: Bare Survival yaitu Pengendalian wabah utama dan pengendalian

minimal sanitasi makanan dan minuman Control of Disease and Injury yaitu Pengendalian penyakit endemis, gizi dan luka Efficient Performance yaitu Diet yang bagus, pemeliharaan lingkungan Comfort yaitu Kepuasan lingkungan, estetika dan kenyamanan hidup Human Survival yaitu Kelangsungan hidup species manusia Bare Survival
HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN

Status kesehatan merupakan refleksi dari hasil akhir interaksi kompleks antara sistem biologis internal dan sistem lingkungan eksternal secara keseluruhan; Sistem penyangga kehidupan menyediakan kebutuhan dasaraktivitas manusia; Akibat aktivitas manusia (industri, pertanian, transportasi, pemukiman, dsb) menghasilkan limbah dan residu; Limbah dan residu selanjutnya mempengaruhi sistem penyangga kehidupan dan juga kesehatan manusia.

Sumber Perubahan Lingkungan

Aktivitas manusia Terutama pembangunan industri, transportasi dan pemukiman menghasilkan limbah yang menurunkan kualitas lingkungan Aktivitas Alam seperti Letusan gunung berapi, banjir, badai, gempa bumi merubah kualitas air, udara, tanah, makanan, vektor atau manusia sendiri Komponen lingkungan bertindak sebagai media atau perantara terjadinya penyakit di masyarakat

Upaya Kesehatan Lingkungan

Peran Lingkungan Dalam Menimbulkan Penyakit, Lingkungan sebagai faktor predisposisi (Faktor kecenderungan) Lingkungan sebagai penyebab penyakit (Penyebab langsung penyakit) Lingkungan sebagai media transmisi penyakit (Sebagai perantara penularan penyakit) Lingkungan sbg faktor mempengaruhi perjalanan suatu penyakit (Faktor penunjang)

BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Abiotik merupakan komponen-komponen yang tidak hidup atau benda mati. Sama seperti biotik, komponen abiotik juga mempunyai fungsi dalam pemenuhan kebutuhan manusia, serta dapat mempengaruhi ekosistem. Abiotik merupakan lingkungan atau alam semesta yang tidak mengalami kehidupan, tetapi mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan tumbuhan dan hewan, atau organisme lainnya dalam suatu ekosistem, contoh udara, air, tanah, unsurunsur organik dan anorganik tanah. Abiotik juga merupakan bahan-bahan yang tidak bisa terurai oleh bakteri pembusuk misalnya kaleng, besi, plastik dll, bahanbahan ini di hasilkan dari limbah rumah tangga, dan limbah industri. Kesehatan Lingkungan merujuk pada karakteristik kondisi lingkungan yang dapat mengganggu kesehatan, terutama aspek;.Gaya hidup seperti Miras, Rokok,Narkoba,Makanan berlemak dsb. Bahan toksik seperti mikroorganisme patogen, logam berat, B3 dsb. Bahaya fisik seperti kebisingan, sinar ultraviolet, debu di udara Keadaan lainnya seperti kondisi tropis, adat kebiasaan yang tidak sejalan dengan konsep kesehatan, dll.

B. SARAN Dengan adanya makalah ini diharapkan kepada mahasiswa agar dapat memahami mengenai pemanfaatan lingkungan Abiotik untuk memahami kualitas lingkungan dan pengaruh lingkungan fisik terhadap kesehatan masyarakat. kemudian untuk lebih maksimalnya dalam memahami tentang komponen abiotik ini diharapkan kepada mahasiswa lainnya untuk mencari bahan-bahan bacaan lain yang berkenaan dengan hal ini, Sehingga diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai komponen abiotik tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
http://geoenviron.blogspot.com/2011/09/menganalisis-pemanfaatan-dan.html

http://dinkesbanggai.wordpress.com/2009/01/13/Dampak Pencemaran Lingkungan Terhadap Kesehatan


Istamar Syamsuri, Mpd, Drs, dkk, 2004. Biologi kelas X. Penerbit Erlangga. Jakarta. Ririh Yudhastuti, Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Undang-undang kesehatan Nomor 36 Tahun 2009, WHO tentang kesehatan Definisi sehat

Anda mungkin juga menyukai