No Lampiran Perihal
Kami telah melakukan audit atas Program Pelatihan Karyawan PT IndoJewel periode Tahun 2008. Audit kami tidak dimaksudkan untuk memberikan pendapat atas kewajaran laporan keuangan perusahaan dan oleh karenanya kami tidak memberikan pendapat atas laporan keuangan tersebut. Audit kami hanya mencakup bidang personalia untuk menilai ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas atas program pelatihan karyawan. Kami telah memberikan saran perbaikan atas kelemahan-kelemahan yang ditemukan selama audit, sehingga diharapkan di masa yang akan datang dapat dicapai perbaikan atas kekurangan tersebut dan perusahaan dapat beroperasi dengan lebih ekonomis, efisien dan lebih efektif dalam mencapai tujuannya. Hasil audit kami sajikan dalam bentuk laporan audit yang meliputi : Bab I Bab II Bab III Bab IV : Informasi Latar Belakang : Kesimpulan Audit yang Didukung dengan Temuan Audit : Rekomendasi : Ruang Lingkup Audit
Dalam melaksanakan audit kami telah memperoleh banyak bantuan, dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak baik jajaran direksi maupun staf yang berhubungan dengan pelaksanaan audit ini. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang telah terjalin dengan baik ini.
Kris Palguna
Susunan direksi perusahaan, sebagai berikut : Direktur Utama Direkur Akuntansi dan Keuangan Direktur Pemasaran Direktur Produksi Manajer SDM : Tn. Kevin Suparno : Tn. Cecep Mulyadi : Nn. Sandra Gultom : Tn. Steve Handayana : Tn. Syam Nugroho
Sedangkan tujuan dilakukannya audit adalah untuk : 1. Menurunkan tingkat kegagalan produksi yang disebabkan oleh kurang terampilnya karyawan dalam mengoperasikan mesin baru 2. Meningkatkan program pelatihan karyawan yang dilaksanakan perusahaan agar mampu meningkatkan keterampilan karyawan dalam mengoperasikan mesin baru.
kelemahandiantaranya : a) Perusahaan tidak memiliki program rencana pelatihan karyawan secara periodik. b) Tidak memadainya anggara biaya pelatihan karyawan. c) Tidak ada penilaian keberhasilan yang dilakukan perusahaan selama pelatihan secara formal. 2. Terjadinya penurunan produk gagal dari 20% menjadi 18%, dari informasi yang diberikan oleh perusahaan bahwa total biaya kegagalan produk yang terjadi pada tahun 2008 adalah sebesar Rp 825,25 juta.
Kriteria : 1. 2. Rencana pelatihan dan pengembangan karyawan harus disusun secara periodik. Program pelatihan karyawan harus didukung dengan anggaran yang memadai dan harus disetujui oleh Direktur Akuntansi dan Keuangan. 3. Melakukan penilaian terhadap pelatihan yang telah dilakukan untuk mendapatkan umpan balik bagi perbaikan pelatihan berikutnya. 4. Perusahaan harus melakukan benchmarking atas persentase kegagalan produk pada industri yang sama yang lebih berhasil dalam proses produksi.
Penyebab : 1. 2. Perusahaan tidak dapat menentukan topik pelatihan yang dibutuhkan oleh karyawan. Tidak tersedianya dana yang cukup untuk melanjutkan pelatihan sampai pada akhir praktik lapangan. 3. Tidak ada dokuman/catatan yang bisa dipertanggungjawabkan atas penilaian hasil pelatihan yang telah dilakukan. 4. Banyak kegagalan produk yang terjadi.
Akibat : 1. Program pelatihan karyawan yang dilaksanakan perusahaan belum mampu meningkatkan keterampilan tiap karyawan. 2. 3. Tidak tuntasnya program pelatihan karyawan sampai dengan tahap akhir. Tidak ada informasi sebagai umpan balik dalam meningkatkan kualitas proses dan produk yang dihasilkan. 4. Volume produksi menjadi lebih kecil dari tahun sebelumnya yang mengarah pada kenaikan harga pokok produksi.
Pejabat yang bertanggung jawab : Direktur Akuntansi dan Keuangan Direktur Produksi Manajer Pemsaran
Atas keseluruhan kelemahan yang terjadi, maka diberikan rekomendasi sebagai koreksi atau langkah perbaikan yang bisa diambil manajemen untuk memperbaiki kelemahan tersebut.
Rekomendasi : 1. Perusahaan harus memberikan anggaran yang memadai untuk program pelatihan karyawan. 2. Rencana pelatihan dan pengembangan karyawan harus disusun secara periodik. 3. Laporan biaya kualitas harus terdikumentasi dengan baik untuk meneyediakan informasi sebagai umpan balik dalam meningkatkan kualitas proses dan produk yang dihasilkan.
Keputusan untuk melakukan perbaikan atas kelemahan ini sepenuhnya ada pada manajemen, tetapi jika kelemahan ini tidak segera diperbaiki kami mengkhawatirkan terjadi akibat yang lebih buruk pada Program Pelatihan Karyawan dimasa yang akan datang.
Kriteria Rencana pelatihan dan pengembangan karyawan harus disusun secara periodik
Penyebab Perusahaan tidak dapat menentukan topik pelatihan yang dibutuhkan oleh karyawan
2.
3.
4.
Program pelatihan karyawan harus didukung dengan anggaran yang memadai dan harus disetujui oleh Direktur Akuntansi dan Keuangan Perusahaan Perusahaan harus mengalami melakukan penurunan produk benchmarking atas gagal menjadi persentase 18% kegagalan produk dibandingkan pada industri yang sebesar 20% sama yang lebih tahun lalu berhasil dalam proses produksi Tidak ada Melakukan penilaian penilaian terhadap keberhasilan yang pelatihan yang telah dilakukan dilakukan untuk perusahaan mendapatkan selama pelatihan umpan balik bagi secara formal perbaikan pelatihan berikutnya
Tidak tersedianya dana yang cukup untuk melanjutkan pelatihan sampai pada akhir praktik lapangan
Akibat Program pelatihan karyawan yang dilaksanakan perusahaan belum mampu meningkatkan keterampilan tiap karyawan Tidak tuntasnya program pelatihan karyawan sampai dengan tahap akhir
Volume produksi menjadi lebih kecil dari tahun sebelumnya yang mengarah pada kenaikan harga pokok produksi
Tidak ada dokuman/catatan yang bisa dipertanggungjawabkan atas penilaian hasil pelatihan yang telah dilakukan
Tidak ada informasi sebagai umpan balik dalam meningkatkan kualitas proses dan produk yang dihasilkan