Anda di halaman 1dari 7

Makalah Sistem Politik Perbandingan Sistem Politik Indonesia Republik Rakyat Cina (RRC)

Disusun Oleh Muhammad Rizky 41812032

Daftar Isi

BAB I Pendahuluan
Pengertian Sistem Politik A. Pengertian Sistem Sistem adalah kesatuan yang terbentuk dari beberapa unsur. Unsur, Komponen, Atau bagian yang banyak ini satu sama lain berada dalam keterkaitan yang saling kait mengait dan fungsional. Sistem dapat diartikan pula sebagai suatu yang lenih tinggi daripada sekedar merupakan cara, tata, rencana, skema, prosedur atau metode. B. Pengertian Politik Politik berasal dari kata polis (negara kota), yang kemudian berkembang menjadi kata dan pengertian dalam berbagai bahasa. Aristoteles dalam Politics mengatakan bahwa pengamatan pertama tamamenunjukkan kepada kita bahwa setiap polis atau negara tidak lain adalah semacam asosiasi. Istilah politik dalam ketatanegaraan berkaitan dengan tata cara pemerintahan, dasar dasar pemerintahan, ataupun dalam hal kekuasaan Negara. Politik pada dasarnya menyangkutu tujuan tujuan masyarakat, bukan tujuan pribadi. Politik biasanya menyangkut kegiatan partai politik, tentara dan organisasi kemasyarakatan. Dapat disimpulkan bahwa politik adalah interaksi antara pemerintahan dan masyarakat dalam rangka proses pembuatan kebijakan dan keputusan yang mengikat tentang kabaikan bersama masyarakat yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu. C. Pengertian Sistem Politik Sistem politik adalah berbagai macam kegiatan dan proses dari struktur dan fungsi yang bekerja dalam suatu unit atau kesatuan(masyarakat / negara). Menurut Drs. Sukarno, sistem politik adalah sekumpulan pendapat, prinsip, yang membentuk satu kesatuan yang berhubungan satu sama lain unutk mengatur pemerintahan serta melaksanakan dan mempertahankan kekuasaan dangan cara mengatur individu satu sama lain atau dengan Negara dan hubungan negara dangen Negara. Menurut Rusadi Kartaprawira adalah Mekanisme atau cara kerja seperangkat fungsi atau peranan dalam struktur politik yang berhubungan satu sama lain dan menunjukkan suatu proses yang langggeng Menurut Almond, Sistem Politik adalah interaksi yang terjadi dalam masyarakat yang merdeka yang menjalankan fungsi integrasi dan adaptasi.

Menurut Rober A. Dahl, Sistem politik adalah pola yang tetap dari hubungan hubungan antara manusia yang melibatkan sampai dengan tingkat tertentu, control, pengaruh, kekuasaan, ataupun wewenang. Dapat disimpulkan bahwa sistem politik adalah mekanisme seperangkat fungsi atau peranan dalam struktur politik dalam hubungan satu sama lain yanh menunjukan suatu proses yang langsung memandang dimensi waktu (melampaui masa kini dan masa yang akan datang). (Sumber: estuputri.wordpress.com/2010/05/26/pengertian-sistem-politik/ ) Sebagai suatu sistem, sistem politik memiliki ciri ciri tertentu yaitu: 1. Ciri ciri identifikasi, Untuk membedakan suatu sistem politik dengan sistem sosial lainnya kita harus dapat mengidentifikasikannya dengan menggambarkan unit unit dasarnya dan membuat garis batas yang memisahkan unit unit itu dari unit unit yang ada diluar sistem politik itu a) Unit unit sistem politik. Unit unit adala unsur unsur yang membentujk suatu sistem. Dalam sistem politik unit unit ini berwujud tindakan tindakan politik. b) Perbatasan. Suatu sistem politik memiliki perbatasan dalam pengertian yang sama dengan yang dimilikioleh suatu sistem fisik. Yang termasuk dalam sistem politik adalah semua tindakan yang lebih kurang langsung berkaitan dengan pembuatan keputusan keputusan yang mengikat masyarakat; dan setiap tindakan sosial yang tidak mengandung ciri tersebut tidak termasuk dalam sistem politik, sehingga secara otomatisakan dipandang sebagai variabel eksternal di dalam lingkungan sistem tersebut. 2. Input dan Output, Untuk menjamin tetap bekerjanya suatu sistem diperlukan input input yang membangun. Tanpa input sistem itu tidak akan dapat berfungsi; tanpa output kita takkan dapat mengidentifilasiakn pekerjaan yang dikerjakan oleh sistem. Dalam hubungan ini yang perlu diteliti lebih lanjut adalah bagaiman mengidentifikasikan input input itu, menelusuri proses proses yang mentransformasikan input input itu menjadi output output, menggambarkan kondisi kondisi umum yang dapat memelihara proses proses itu, dan menarik hubungan antara output output denga input input berikutnya dalam sistem tersebut.

3. Difrensial dalam suatu sistem, Sistem menghasilkan suatu jenis output yang bebeda dari input yang diperoleh dari lingkungannya. Suatu sistem politik menjalankan pekerjaan bermacam macam tetapi dalam waktu yang terbatas, maka struktur strukturnya harus mengenal diferensial minimal. 4. Integrasi dalam suatu sistem, m suatu sistem, Suatu sistem berstruktur inign mempertahankan dirnya sistem itu harus memiliki mekanisme yang bisa mengintegrasi atau memaksa anggota anggotanya untuk bekerja sama walaupun dalam kadar minimal sehingga mereka dapat memebuat keputusan yang otritatif. (Sumber: Perbandingan sistem politik, Mochtar Masoed & Colin MacAndrews, hal: 5 8)

BAB II ISI

1.1 Sistem Politik Indonesia Indonesia adlah negara kesatuan berbentuk republik, dimana kedaulatan berada ditangan rakyat dan dijalankan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Indonesia menganut sistem pemerintahan presidensil, dimana Presiden berkedudukan sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Para Bapak Bangsa (the Founding Father) yang meletakkan dasar pembentukan negara Indonesia, setelah tercapainya kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945. Mereka sepakat menyatukan rakyat yang berasal dari beragam suku bangsa , agama, dan budaya yang tersebar di ribuan pulau besar dan kecil, di bawah payung Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Setelah jatuhnya Orde Baru (1996 1997), pemerintah merespon desakan daerah daerah terhadap sistem pemerintahan yang sistem pemerintahan yang bersifat sangat sentralistis, dengan menawarkan konsep Otonomi Daerah untuk mewujdkan desentralisasikekuasaan. 1.2 Undang undang dasar 1945 Konstitusi Negara Indonesia adalah Undang Undang Dasar (UUD) 1945, yang mengatur kedudukan dan tanggung jawab penyelenggara negara; kewenangan, tugas, dan hubungan antara lembaga lembaga negara (legislatif, eksekutif, dan yudikatif). UUD 1945 juga mengatur hak dan kewajibanwarga negara. Lembaga legislatif terdiri atas Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang merupakan lembaga tertinggi negara dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Lembaga eksekutif terdiri atas Presiden, yang dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh seorang wakil presiden dan kabinet. Di tingkat regional, pemerintahan provinsi dipimpin oleh seorang gubernur, sedangkan di pemeintahan kabupaten / kotamadya dipimpin oleh seoranf bupati / walikota. Lembaga yudikatif menjalankan kekuasaan kehakiman yang dilakukan oleh Mahkamah Agung (MA) sebagai lembaga kehakiman tertinggi bersama badan badan kehakiman lain yang berada dibawahnya. Fungsi MA adalah melakukan pengadilan, pengawasan, pengaturan memberi nasehat dan fungsi adminstrasi. Saat ini UUD 1945 dalam proses amandeme, yang telah memasuki tahap amandemen keempat. Amandemen konstitusi ini mengakibatkan perubahan mendasar terhadap tugas dan hubungan lembaga lembaga negara. 1.3 Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Fungsi pokok MPR selaku lembaga tertinggi negara adalah menyusun konstitusi negara; mengangkat dan memberhentikan presiden / wakil presiden; dan menyusun Garis Garis Besar Haluan Negara (GBHN) Fungsi pokok MPR yang disebut diatas dapat berubah bergantung pada proses amandemen UUD 1945 yang sedang berlangsung.

Jumlah anggota MPR adalah 750 orang yeang terdiri atas 550 anggota DPR dan 200 anggota Utusan golongan dan Utusan Daerah, dengan masa jabatan lima tahun, jumlah anggota MPR makin tahun makin meninggkat sejalan dengan bertambahnya anggota DPR karena bertambahnya jumlah penduduk. 1.4 Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Selaku lembaga legislatif, DPR berfugsi mengawasi jalannya pemerintahan dan bersama sama dengan pemerintahan menyusun Undang undang. Jumlah anggota DPR adalah 550 orang, yang dipilih melalui Pemilihan Umum setiap lima tahun sekali. Jumlah angota DPR ini berbanding lurus dengan pertambahan jumlah penduduk. 1.5 Presiden / Wakil Presiden Presiden Republik Indonesia memegang pemerintahan munurut UUUd 1945 dan dalam melaksanakan kewajibannya, presiden dibantu oleh seorang wakil presiden. Dalam sistem politik Indonesia, Presiden adalah Kepala Negara sekaligus Kepala Pemerintahan yang kedudukannya sejajar dengan lembaga tinggi negara lainnya. Presiden juga berkedudukan selaku mandataris MPR, yang berkewajiban menjalankan Garis Garis Besar Haluan Negara yang ditetapkan oleh MPR. Presiden mengangkat menteri menteri dan kepala lembaga non departemen ( TNI / polri / Jaksa Agung) setingkat menteri untuk membantu pelaksanaan tugasnya. Dalam UUD 1945 (Versi sebelum Amandemen0 disebutkan bahwa Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh MPR dengan suara yang terbanyak. Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama masa lima tahun dan sesudahnya dapat dipilh kembali. Tetapi setrelah reformasi presiden dipilih langsung oleh rakyat melalui Pemilihan Umum yang diadakan lima tahun sekali, dan seseorang hanya dapat menjadi presiden selama dua periode pemilihan umum. 1.6 Mahkamah Agung Mahkamah Agung (MA) adalah pelaksanaan fungsi yudikatif, yang kedudukannya sejajar dengan lembaga tinggi negara lainnya. MA bersifat independen dari intervensi pemerintah dalam menjalankan tugasnya menegakkan hukum dan keadilan, meski penunjukan para hakim agung dilakukan Presiden. 1.7 Lembaga Tinggi Negara Lainnya Lembaga tinggi negara lainnya adalah Badan Pengawas Keuangan (BPK) dan Dewan Pertimbangan Agung (DPA) Fungsi utama BPK adalah melakukan pemeriksaan keuangan pemerintah. Temuan temuan BPK dilaporkan ke DPR, selaku badan yang menyetujui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). DPA berfungsi untuk memberi jawaban terhadap pertanyaan pertanyaan Presiden yang berkaitan dengan penyelenggaraan negara, termasuk dalam masalah politik, ekonomi, sosial budaya dan militer. DPA juga dapat meberio nasehat atau saran atau rekomendasi terhadap masalah yang berkaitan dengan kepentingan negara. Anggota DPA diusulkan oleh DPR dan diangkat oleh Presiden untuk masa bakti lima tahun. Jumlah anggota DPA adal 45 orang.

1.8 Pemerintah Daerah Di tingkat daerah, sebuah provinsi dikepalia oleh negara seorang gubernur sedangkan kabupaten / kotamadya dikepalai oleh seorang bupati / walikota. Saat ini terdapat 33 provinsi dan 518 kabupaten / kotamadya. Sejak diberlakukannya UU No.32 / 2004 tentang Pemerintahan Daerah , kewenangan pengelolaan daerah dititkberatkan ke kabupaten, sehingga hubungan antara pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten lebih bersifat koordinasi. Hubungan lembaga legislatif, eksekutif dan yudikatif ditingkat daerah sama halnya dengan hubungan antarlembaga di tingkat nasional. Contohnya, tugas DPR tingkat I adalah mengawasi jalannya pemerintahan di tingkat provinsi dan bersama sama dengan Gubernur menyusun peraturan daerah. Lembaga yudikatif di tingkat daerah diwakili oleh Pengadilan Tinggi dan Pengadilan Negeri. 2.1

Anda mungkin juga menyukai