Anda di halaman 1dari 2

Pendahuluan Mukjizat berasal dari bahasa Arab : al-mu jizat yang berarti membuat sesuatu menjadi tidak mampu

atau sesuatu yang luar biasa di mana manusia tidak mampu mendatangkan hal yang serupa ) 1. Sesuatu hal yang luar biasa yang nampak pada diri seorang nabi. Keluarbiasaaan itu mendapat tantangan, tetapi tantangan itu tidak mampu mengalahkannya. Menurut az-Zarqoni, mukjizat ialah sesuatu yang melemahkan manusia atau makhluk lainnya, baik secara individu maupun kolektif, untuk mendatangkan sesuatu yang lain yang serupa dengan mukjizat tersebut. Mukjizat pada umumnya bertujuan untuk membuktikan kenabian seorang nabi dan menambah keyakinan para pengikut nabi di samping untuk menyeru kepada umat lainnya agar percaya akan keeesaan tuhan. Unsur yang harus ada di dalam mukjizat adalah sbb : (1) Ada sesuatu hal yang terjadi di luar kebiasaan (2) Nampak pada diri seorang nabi (3) ada tantangan, biasanya dari pihak yang menentang atau menyangsikan kedudukan seorang nabi(4) tantangan tersebut tidak dapat menandingi atau menentang hal yang luar biasa tersebut Mukjizat berbeda dengan karamah yang biasanya muncul pada diri seorang wali dan sihir yang bisa muncul pada setiap orang yang menguasai ilmunya. Mukjizat hanya muncul pada diri seorang nabi yang sedang menghadap tantangan Jenis mukjizat bagi para nabi berbeda-beda, sesuai dengan jenis-jenis tantangan yang populer pada masa nabi yang bersangkutan. Misalnya, mukjizat nabi Muhammad antara lain mengeluarkan air bersih di sela-sea jari-jemarinya dan mencukupkan makanan yang sedikt pada waktu penggalian parit pada perang khandaq dapat menjamu dan mengenyangkan banyak orang danyang paling penting adalah al-Quran.

Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, PT. Ichtiar Baru van Hoeve, Jakarta, 1997,

289-290

Kemukjizatan al-Quran terletak pada tiga segi yaitu segi bahasa, segi isyarah ilmiah dan segi pemberitaan gaib. Kemukjizatan al Quran dari segi bahasa tidak diragukan lagi. Terbukti hingga kini tidak seorangpun yang dapat menandingi keindahan uslub (gaya bahasa). Alquran yang diturunkan selama lebih 23 tahun dan sebagian ayatayatnya diturunkan berdasarkan peristiwa dan latar belakang tertentu, ternyata rangkaian ayat-ayatnya bisa tersusun secara sistematis, serasi, utuh dan tidak terdapat pertentangan. Keteraturan dan keseimbangan susunan membuat seseorang tidak akan menduga bahwa ayat-ayatnya diturunkan secara terpisah-pisah dan terpotong-potong. Az-arqoni, ahli ilmu kalam dan tafsir, memperkenalkan istilah as-Sarfah, yaitu kemukjizatan alquran dari segi bahasa bukan karena alquran itu menggunakan bahasakhusus tetapi Allah swt memalingkan niat manusia untuk menandingi alquran. Pendapat ini didukung oleh golongan muktazilah. Namun kebanyakan ulama menolak teori tersebut. Az zarkasyi (ahli tafsir) misalnya mengatakan bahwa teori tersebut bertentangan dengan surah al-Isra (baniIsrail) ayat 88 yang intinya manusia dan jin tidak mampu untuk menembus ayat-ayat tandingannya. Alquran sering disebut sebagaqi Umal-Mujizat ( induk semua mujizat) karena jika dibandingkan dengan mukjizat-mukjizat nabi-nabi lainnya, Al-Quran adalah mukjizt terbesar. Kemukjiazatannya tidak hanya terjadi pada masa nabi Muhammad s.a.w masih hidup, tetapi juga setelah Nabi s.a.w meninggal. Berbeda dengan mukjiazat nabi-nabi sebelumnya, mukjizat mereka hanya dapat disaksikan ketika nabi yang bersangkutan masih hidup. Mukjizat para nabi yang disebutkan di dalam Al-Quran antar lain adalah : nabi Sulaiman a.s.. dapat berkomunikasi dan menguasai bahasa binatang dan jin dan menguasai mereka. Nabi Musa a.s. dapat mengubah tongkat menjadi ular; nabi Isa a.s. dapat menghidupkan orang yang telah meninggal. Nabi Ibrahin a.s. tahan terhadap api dan nabi Saleh a.s. dapat mengeluarkan unta betina yang gemuk dari perut batu karang.

Anda mungkin juga menyukai