Bab 2 Model Evaluasi SP
Bab 2 Model Evaluasi SP
Model-Model Evaluasi Dalam melakukan evaluasi, perlu dipertimbangkan model evaluasi yang aka n dibuat. Model evaluasi merupakan suatu desain yang dibuat oleh para ahli atau pa kar evaluasi. Biasanya n seseorang, model evaluasi ini dibuat berdasarkan kepentinga
lembaga atau instansi yang ingin mengetahui apakah program yang telah dilaksanak an dapat mencapai hasil yang diharapkan. l Berdasarkan evaluasi yang hal tersebut, dibawah ini dijelaskan lima mode
biasanya sering digunakan, yaitu 1. 2. 3. 4. 5. Model Evaluasi CIPP Model Evaluasi UCLA Model Evaluasi Brinkerhoff Model Evaluasi Stake atau model Countenance
Berikut uraian dari kelima model evaluasi di bawah ini : 1. Model Evaluasi CIPP & Model evaluasi Shinkfield sebuah CIPP yang dikemukakan evaluasi yang oleh Stufflebeam berorientasi structured) unt
pendekatan oriented
approach
administrator
pengambil
keputusan.
mengemukakan bahwa hasil evaluasi akan memberikan alternatif pemecahan masalah bagi para pengambil keputusan. dari 4 hurup yang diuraikan sebagai berikut: Model evaluasi CIPP ini terdiri
a. cermat
Contect evaluation to serve planning decision. Seorang evaluator harus dan tajam memahami konteks evaluasi yang berkaitan dengan merencanakan keputusan, mengidentifikasi kebutuhan, dan merumuskan tujuan program.
ng
structuring pelaksanaan
decision. evaluasi
Segala
sesuatu
ya
harus
dengan men be
ata rbagai
ini akan
memberikan yang
bantuan
sumber-sumber
dibutuhkan,
----------------------- Page 2----------------------uat yang akan strategi dilakukan, menentukan rencana yang matang, memb
yang akan dilakukan dan memperhatikan prosedur kerja dalam mencapainya. c. Process evaluation proses ini to serve implementing decision. Pada evalu
asi g
berkaitan dengan implementasi suatu program. Ada sejumlah pertanyaan yan harus dijawab apakah rencana yang Dalam dalam telah proses dibuat pelaksanaan sesuai dengan evaluasi pelaksanaan ini. Mi di
salnya, lapangan?
proses pelaksanaan program adakah yang harus diperbaiki? Dengan demikian proses pelaksanaan program dapat dimonitor, diawasi, atau bahkan diperba iki. d. Product hasil digunakan evaluation to serve recycling keputusan apa yang decision. Evaluasi akan dikerjakan dengan
dirasakan
oleh masyarakat
berkaitan
digulirkan? Apakah memiliki pengaruh dan dampak dengan adanya program tersebut? Evaluasi hasil berkaitan dengan manfaat dan dampak suatu prog ram setelah dilakukan evaluasi secara seksama. Manfaat model
untuk pengambilan jawaban keputusan (decision program penggambaran making) dan bukti pertan eva
kepada
perolehan
(obtaining), dan penyediakan (providing) bagi para pembuat keputusan. 2. Model Evaluasi UCLA an Menurut keputusan, Alkin (1969) evaluasi adalah suatu proses meyakink
memilih ga
memilih beberapa alternatif. Ia mengemukakan lima macam evaluasi yakni : a. Sistem assessment, an atau posisi sistem. b. Program kin akan planning, membantu pemilihan program tertentu yang mung yaitu memberikan informasi tentang keada
berhasil memenuhi kebutuhan progam. c. Program implementation, rogram sudah yang menyiapkan informasi apakah
diperkenalkan kepada kelompok tertentu ng tepat seperti yang direncanakan? d. Program improvement, yang memberikan informasi tentang mana program n tujuan, adakah hal-hal atau masalah-masalah baru yang muncul takterduga? e. Program certification, yang memberi informasi tentang nilai atau guna program. ----------------------- Page 3----------------------3. Model Evaluasi Brinkerhoff Brinkerhoff & Cs . (1983) mengemukakan tiga golongan evaluasi yang disu sun berdasarkan penggabungan elemen-elemen yang sama, seperti bagai
evaluator-evaluator lain, namun dalam komposisi dan versi mereka sendiri sebagai berikut : a. Fixed vs Emergent dan kriteria akhirnya rusan? Belum Evaluation Design . Dapatkah demikian, apakah masalah itu evaluasi keha
dipertemukan? Apabila
suatu
lengkap penjelasannya b. Formative an dipakai tu perbaikan program? keduanya? c. Experimental sive Inquiry. and Quasi Experimental Design vs Natural/ Unobtru vs Summative untuk atau Atau untuk Evaluation . kegunaan Apakah atau evaluasi manfaat ak sua
melaporkan
Apakah evaluasi akan melibatkan am/mencoba a, atau hanya diamati, atau keduanya? 4. Model
Evaluasi Stake atau model Countenance Menurut model Countenance, penilaian harus mengandung langkah-langkah
program;
melaporkan
keterangan
tersebut
kepada
berkepentingan; mendapatkan dan menganalisis judgment; melaporkan kembali hasil analisis ngkan kepada pelanggan. perhatian oleh Seterusnya, penilai 12 dan model semua responsif pihak interaksi yang antara mencada terlibat penila
yang terus menerus dengan penilaian. Stake (1975) telah i dan pelanggan dalam proses penilaian. es Model evaluasi
menentukan
langkah
analisis
pros
merupakan
untuk
lebih jauh dalam bidang nis operasi yaitu deskripsi (descriptions) kan tiga fase dan
evaluasi.
Stake
menekankan (judgments )
pada serta
dua
je
pertimbangan
membeda
dalam evaluasi program yaitu : Persiapan atau pendahuluan (antecedents) Proses/transaksi (transaction-processes ) Keluaran atau hasil (outcomes, output) ----------------------- Page 4----------------------Model stake tersebut dapat digambarkan dalam bentuk diagram sebagai berikut : Rational dgment Intens Observation Antecedents Transactions Otucomes Description Matrix Descriptions an observations matrix menunjukkan Intents Judgment Matrix (goal=tujuan) d Standard Ju
(effect=akibat) atau yang sebenarnya terjadi. Judgment berhubungan dengan stand ar (tolak ukur = kriteria)/danjudgment (pertimbangan). Stake menegaskan bahwa keti ka kita kan, menimbang-nimbang kita tentu di dalam menilai suatu program pendidi
melakukan pembandingan relatif (antara satu program dengan standard). Model /penilaian ini menekankan sedang kepada evaluator dievaluasi disatu model agar membuat benar, berbeda keputusan akurat dan
tentang program yang lengkap. Stake menunjukkan pertimbangan (judgment) atau endent (input), bahwa
secara pihak
description dalam
dengan Antec
menilai. Di
Transaction (process) dan Outcomes (Product) data tidak hanya dibandingkan untuk menentukan kesenjangan antara yang diperoleh dengan yang diharapkan, tetapi juga
agar diketahui
dengan
jelas kema
kegiatan di dalam suatu program. 5. Model Evaluasi Metfessel dan Michael Metfessel dan evaluator dan Michael (1967), dapat digunakan oleh guru
program. Dalam strategi model Metfessel dan Michael terdapat delapan langkah yai tu kni a. Keterlibatan : orangtua, masyarakat (envalvement of the community) ya
ahli-ahli pendidikan dan peserta didik b. c. kan pengajaran. ----------------------- Page 5----------------------si d. Mengembangkan pencapaian tujuan. si e. Menyusun pencapaian tujuan f. Menganalisis hasil pengukuran g. Menginterpretasi dan mengevaluasi data h. Menyusun rekomendasi untuk mengembangkan pengajaran Metode ini dilengkapi dengan instrumen pengumpulan data, lengkap dengan kriteria-kriteria royek/kegiatan yang dapat digunakan untuk mengevaluasi meliputi sebuah p dan mengadministrasi ukuran untuk mengevalua metode untuk mengukur dan mengevalua Pengembangan tujuan dan memilih tujuan menurut skala prioritas. Menterjemahkan tujuan menjadi bentuk tingkah laku dan mengembang
instrumen
tersebut
: tes, angket,
sebagainya serta cara-cara lain untuk menghimpun data penunjang. B. Model Pendekatan Evaluasi Program Pendidikan Tiga pendekatan evaluasi program pendidikan yang banyak dikenal dan ser ing
dijadikan rujukan n, yakni : a) Objective-Oriented ach, dan c) Naturalistic-Participant disertai contoh penggunaannya.
dalam
pelaksanaan
evaluasi
program
Approach, Approach .
a) OBJECTIVE- ORIENTED EVALUATION APPROACH proach? Pernahkah Model anda mendengar istilah objective-oriented penilaian ap
Approach
(pendekatan
berorientasi
pendekatan dalam melakukan evaluasi program yang menitik beratkan pada penilaian ketercapaian tujuan. Oleh bahwa suatu program pendidikan spesifiknya secara jelas. rulah harus karena itu, pandangan atau ini mempersyaratkan tujuan-tujuan
menetapkan
merumuskan
evaluasi program difokuskan. Tujuan program yang dimaksud bisa saja hanya tujuan dari sebuah jaran, atau program juga pembelajaran di kelas dalam satu mata pela
tujuan program dalam pengertian yang lebih luas, misalnya tujuan program sekolah dalam tahun satu 200X tahun, di tujuan program pembangunan pendidikan
Kabupaten/ Kota A, dsb. ----------------------- Page 6----------------------Agar anda tidak menganggap konsep ini sesuatu yang sangat baru bagi and a, coba anda ingat-ingat apa yang sering dilakukan di lingkungan sekolah. Apakah an da ingat laian apa yang dilakukan keberhasilan yang dengan seorang guru ketika melakukan guru peni
pembelajaran penilaian
dilakukanya?
Kebanyakan
melakukan
memberikan sebagai
siswa.
Bentuk
kegiatan dilandasi
pembelajaran
dianggap berhasil baik jika tujuan-tujuan belajar tercapai. Ketercapaian tujuan belajar tersebut tercermin dari hasil tes siswa. Oleh karena itu, tes sebagai alat (inst rument) untuk melakukan penilaian selalu dibuat berdasarkan pada tujuan-tujuan belajar y ang telah ditetapkan. Kalau tentu masih ingat bagaimana membuat n pada ranahanda pernah penyusunan sudah dilakukan menjadi soal seorang yang guru, anda didasarka pembe satu
selalu
ditetapkan guru
tujuan salah
pendekatan penilaian program yang berorientasi tujuan (objective-oriented approa ch). uatu Tyler proses mendefinisikan untuk sejauhmana atau penilaian tujuan-tujuan penilaian pendidikan pendidikan yang sebagai dari dikemukakan s progr
menentukan am sekolah
Pendekatan
langkah-langkah sebagai berikut: 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) Menentukan tujuan secara jelas Mengklasifikasikan tujuan-tujuan tersebut Mendefinisikan tujuan-tujuan dalam istilah perilaku terukur Temukan situasi dimana prestasi atau tujuan dapat diperlihatkan Mengembangkan atau memilih teknik-teknik pengukuran Mengumpulkan data Membandingkan dinyatakan dalam perilaku terukur. an Langkah-langkah suatu siklus, sebagaimana diuraikan di atas merupak data kinerja dengan tujuan-tujuan yang
artinya bahwa jika dari ngan tujuan sudah diperoleh berupa kukan perumusan/
hasil membandingkan
data maka
kinerja perlu
de dila
kesenjangan-kesenjangan,
penentuan ulang tujuan program yang telah dievaluasi tersebut. terdiri Kalau kita simak dari dua 1) secara bagian seksama, yang langkah-langkah terkait yang dengan secara di atas pe m
bagian pokok, yaitu: rencanaan program (langkah emang satu sampai merupakan
kegiatan langsung
tiga), 2) bagian
----------------------- Page 7----------------------kegiatan dalam tahap lanjutnya). Dengan evaluasi program (langka empat dan se
demikian, siklus kegiatan yang dimaksud sebenarnya lebih merupakan siklus kegiat an pengelolaan umi oleh dan pengembangan karena program. Hal ini bisa dimakl
pemikiran ini dilahirkan dalam rangka pengembangan kurikulum. dapat Pola pikir yang diterima secara ditawarkan untuk Tyler ini sangat logis dan
oleh para
pendidikan (evaluator). Salah satu penerapan model ini oleh Tyler adalah bagaima na melakukan pengukuran gkan dengan tes kemampuan awal siswa (pre -test) dibandin
hasil pengukuran paska kegiatan pembelajaran (post -test). Kegiatan ini menjadi salah satu teknik yang penilaian program pembelajaran di dunia i pula lah yang banyak laian dilakukan keberhasilan banyak berpengaruh Contoh yang terhadap dilakukan melakukan praktis, dilakukan cara-cara Tyler in peni pendek pad
di
selama
karena
itu,
dengan
pendekatan yang
seperti
ini
sang
tradisi pemikiran manajemen kegiatan evaluasi sebagai kegiatan terakhir. Dari pendidikan, pengalamannya Tyler
(pengelolaan)
menempatkan
melakukan
penilaian
program
mengadvokasikan tujuan-tujuan umum pendidikan yang perlu menjadi criteria dalam melakukan di Amerika, penilaian Tyler program pendidikan. Untuk pendidikan
merekomendasikan 6 (enam) tujuan umum pendidikan, yaitu: 1) memperoleh informasi, 2) mengembangkan kebiasaan bekerja dan ketrampilan belajar, 3) mengembangkan cara berfikir yang efektif, 4) menginternalisasikan sikap social, minat, apresiasi, dan sensitifitas, 5) memelihara kesehatan fisik, dan 6) mengembangkan filsafat hidup. b) DISCREPAN CY EVALUATION MODEL ler Pendekatan dikembangkan lain yang banyak dipengaruhi pemikiran Ty
Provus berdasarkan pada tugas-tugas evaluasi di sebuah sekolah umum di Pittsburg h, Pensylvania. Provus proses pengelolaan (1973) memandang penilaian sebagai
informasi berkelanjutan yang dirancang memberi pelayanan sebagai the watchdog o f ----------------------- Page 8----------------------program agement management dan the of handmaiden of administration in the man
program development trough sound decision making . Walaupun Provus, nampak adanya pendekatan manajemen dalam pemikiran
tetapi tradisi Tyler lebih dominan. Hal ini dapat dilihat dari definisi evaluasi yang ia kembangkan. Menurut berdasarkan Provus, evaluasi adalah proses: 1) menyetujui
standar (istilah lain yang digunakan lah tujuan), 2) menentukan apakah ogram dengan standar kinerja yang kesenjangankesenjangan yang engelola, atau ada kesenjangan
secara
bergantian
dengan
isti pr
tentang m
ditemukan
meningkatkan
mengakhiri program atau salah satu aspek dari program tersebut. Pendekatan Discrepancy Evaluation Model . si dengan yang diperkenalkan ini Provus ini dinamakan evalua
Pendekatan
memperkenalkan
pelaksanaan
5. Analisis Biaya-Manfaat (Cost-Benefit Analysis) skan proses sipan Dalam tujuan, atau untuk tahap definisi, focus kegiatan dilakukan sumberdaya untuk dan merumu parti diteta yang m
melakukan aktifitas dan mencapai pkan. Menurut Provus, eliputi program inputs pendidikan
tujuan-tujuan system
merupakan
(antecedent), proses, dan outputs (juga outcomes). Standar atau harapan-harapan yang ingin dicapai ditentukan . Standar ini merupakan tujuan program nilaian yang dilakukan. andar Selama untuk tahap instalasi, rancangan langkah-langkah program digunakan program. sebagai st untk masing-masing komponen tersebut
mempertimbangkan
operasional
Seorang
evaluato
perlu
mengembangkan seperangkat tes kongruensi untuk mengidentifikasi tiap kesenjangan antara instalasi program atau aktifitas yang diharapkan dan yang actual. Hal ini perlu untuk meyakinkan ancangan yang ditetapkan. bahwa program telah diinstal sesuai dengan r
yang sama dioperasionalkan oelh guru-guru dengan aktifitas yang berbeda-beda. ----------------------- Page 9----------------------na Pada tahap proses, memperoleh evaluasi difokuskan pada upaya bagaima
data tentang kemajuan para peserta program, untuk menentukan apakah perilakunya berubah sesuai dengan tidak, maka perlu dilakukan n untuk perubahan mencapai yang diharapkan atau tidak. Jika yang ternyata diarahka
terhadap
aktifitas-aktiaitas
tujuan perubahan perlaku tersebut. apakah Selama tahap produk, tujuan atau dampak penilaian tidak. jangka dilakukan Provus panjang untuk menentukan antar
akhir program tercapai a dampak terminal (immediate outcomes) ). Dengan pemikiran ini rupa dan
membedakan (long
term-outsomes
untuk tidak hanya mengevaluasi hasil be dari itu perlu mengadakan studi
Tahap lainnnya yang ditawarkan Provus adalah analisis biaya-manfaat (co stbenefit analysis), dimana hasil-hasil yang diperoleh dibandingkan dengan biaya y ang dikeluarkan. an sumber Analisis daya ini menjadi sangat urgen dalam keada
(khususnya biaya) pembangunan pendidikan yang sangat terbatas (limited resources ). Apapun kesenjangan yang ditemukan melalui evaluasi, Provus menganjurkan
agar pemecahan masalah r dengan staf pengelola program. lain membicarakan tentang: 1) mengapa apa yang mungkin dilakukan, 3) ahkan masalah yang dihadapi. rientasi Selama tahun tujuan upaya
secara
kooperatif yang
antara
evaluato antara
dilakukan
1950-an dalam
sampai rangka
awal
1960-an, dan
pendekatan pengembangan
bero kur
evaluasi
(1962) seorang ahli yang beraliran Tyler (Tylerian) mengemukakan langkah-langkah pengembangan kebutuhan, kurikulum 2) sebagai berikut: 1) mendiagnosis
memformulasikan tujuan-tujuan, 3) memilih materi/ isi, 4) mengorganisasikan mate ri/ isi, 5) memilih pengalaman galaman belajar, 7) menentukan apa hli pendidikan dan bagaimana 1969; belajar, evaluasi Popham, tujuan, 6) megorganisasikan akan 1973) sementara tujuan berupa dilakukan. Beberapa pen a
spesifikasi
perilaku
pengembangan atau evaluasi kurikulum. ----------------------- Page 10----------------------c) PENILAIAN BERORIENTASI TUJUAN ra Pendekatan penilaian teknologis telah yang berorientasi tujuan ini seca tujuan prosedur s peng
proses-proses instrument-instrumen
perumusan maupun
dari
kajian
dan
literature,
pendekatan
pen
diaplikasikan dalam penilaian di kelas, penilaian sekolah, penilaian program sek olah di satu kabupaten, atau ana dapat dikatakan bahwa kelebihan , mudah untuk diimpelementasikan, n informasi dan lainnya. Oleh ini banyak karena adalah pendidik itu, secara sederh dipahami menghasilka
pendekatan disepakati
mudah dapat
yang relevan dengan misi mereka. Pendekatan ini juga telah merefleksikan dan mengklarifikasi u berkaitan dengan bersama perhatian mereka menyebabkan para pendidik terdahul
terhadap
pemikiran-pemikiran
ambiguitas masyarakat
Diskusi-diskusi paling yang sudah ahli tepat, dija dilakukan. dirancang terhadap pen
tentang tujuan pendidikan dikan ajang untuk meningkatkan Dengan validitas behitu,
akuntabilitas dan legitimasi menjadi lebih kuat. Sebagai dekatan hasil dari ini adalah perhatian
program berlebih
berkembangnya tes (ujian) dan praktek-praktek pengukuran lainnya yang broadened unobtrusive and non paper and pencil evidence. paparkan Disamping manfaat di atas, dan keungulan beberapa sebagaimana kritik yang di sekali kriti
tersebut. Beberapa
adalah (Worten and Sander, 1987): 1) komponen pengukuran penilaian dan kurang realistis ( lebih memfasilitasi
penilaian ketercapaian tujuan daripada menghasilkan pertimbangan-pertimbang an tentag kebenaran dan merit secara eksplisit) 2) kurangnya diskrepansi standar yang untuk memberi pertimbangan pentingnya
nampak antara tujuan dan kinerja; 3) mengabaikan nilai (value) dari tujuan itu sendiri; alternative penting yang harus dipertimbangkan dala
4) mengabaikan m perencaaan
suatu program pendidikan ----------------------- Page 11----------------------5) mengabaikan transaksi as program yang dinilai 6) mengabaikan konteks dimana suatu penilaian dilakukan; 7) mengabaikan yag dirumuskan tujuan-tujuan penting lainnya diluar yang tujuan yang terjadi selama proses atau aktifit
(termasuk tercapainya tujuan-tujuan yang tidak diharapkan); 8) omit fakta dari nilai suatu program tidak merefleksikan tujuan 9) mempromosikan penilaian yang linier dan tidak fleksibel Dari kesembilan kelemahan tersebut, secara umum dapat disimpulkan bahwa kelemahan pendekatan penilaian berorientasi tujuan dapat menghasilkan suatu tun nel vision yang cenderung membatasi efektifitas dan potensi penilaian. Untuk melihat penilaian dengan pendekatan berorientasi an penting untuk direnungkan. 1) Siapa sesungguhnya tujuan pendidikan selama ini? 2) Apakah tujuan-tuuan semua hal yang pendidikan tersebut telah mencakup yang menetapkan atau merumuskan lebih tujuan, jauh kelemahan ini ada dan keterbatasan pertanya
dibawah
beberapa
dianggap penting? 3) h Apakah semua pihak yang berkepentingan (stakeholders) dalam pendidikan suda sepakat dengan tujuan-tujuan yang ditetapkan tersebut? 4) Siapa yang menetapkan criteria keberhasilan atau ketercapaian/ ketidakercap aian tujuan tersebut? 5) Dan pertanyaan-pertanyaan kritis lain yang perlu dipertimbangkan agar penil aian dengan pendekatan ini tetap memiliki makna. Kalau ampaknya kita sumber simak pertanyaan-pertanyaan penilaian penilaiannya pada saat yang sendiri, berorientasi tetapi leih di atas, tujuan pada n bu ranca program.
kelemahan pendekatan kan terletak pada prosedur pelaksanaan nan program yang akan dinilai, Oleh karena
terutama itu,
penetapan
tujuan-tujuan
penting untuk disadari seorang evaluator bahwa kegiatan penilaian program tidak bisa berdiri sendiri terlepas ika penilaian akan dari kegiatan perencanaan. Apalagi j
dilakukan dengan mempergunakan penekatan yang berorientasi tujuan. ----------------------- Page 12----------------------d) MANAGEMENT-ORIENTED APPROACH ndekatan Management-oriented dalam yang approach memfokuskan berorientasi Hal ini merupakan pada kepentingan sangat pentingnya baik. salah sau pe
penilaian
para pengambil keputusan. hasil penilaian sebagai bagian wa pengambilan keputusan informasi penilaian. dari
pengamblan dan
keputusan jika
berguna
didasarkan
pada
informasi-
inkan
dengan
pendekatan kepada
evaluator memberi komite sekolah, pengambil keputusan/ an, atau pihak lainnya; sesuai sing-masing. dengan
bermanfaat
keputusan
pengguna utama hasil-hasil penilaian, bagaimana mereka akan menggunakannya, dan pada aspek-aspek apa mereka akan mengambil keputusan. Aspek-aspek yang menjadi cakupan penilaian dalam pendekatan ini biasanya diklasifikasi berdasarkan kompon en system, yakni: input, proses, dan out put. Untuk mempelajari lebih dalam tentang management-oriented approach akan diperkenalkan pada dan kelemahan konsep dasar, cara penggunaan, serta kelebihan
pendekatan ini, khususnya dalam penilaian bidang pendidikan. tan Konstributor penilaian utama dalam terhadap pendidikan berkembangnya adalah Stufflebeam pendeka da
Mereka sama-sama menyadari banyaknya kelemahan dari pendekatan penilaian yang selama ini ada. Dengan ulu, seperti Bernard, Mann, Harris, dan ir berlandaskan pada pemikiran-pemikiran terdah
Wishburne, mereka
sistematis tentang studi-studi administrative dan pengambilan keputusan pendidik an. Selama tahun 1960-1970-an mereka juga mengembangkan wacana berdasarkan pada teori manajemen (seperti, Braybrook dan Lindblom 1963). Baik Stufflebeam maupun Alkin menjadikan keputusan manajer program the pivotal organizer bagi penilaian. Dalam pendekatan utama, ini, tujuan program bukan menjadi
perhatian
mereka lebih menekankan pada kebersamaan atara evalutator dan administrator seca ra erat dalam melakukan penilaian. Mereka bersama-sama mengidentifikasi keputusankeputusan dimana mengumpulkan administrator harus membuat dan kemudian
----------------------- Page 13----------------------informasi ri setiap yang cukup alternaif tentang keunggulan dan kelemahan da
keputusan agar diperoleh keputusan dan pertimbangan yang adil berdasarkan criter ia yang spesifik. Oleh karena itu, suksesnya penilaian sangat bergantung pada kuali tas tim kerja antara evaluator dan para pengambil keputusan. Stufflebeam gembangkan apa dalam sejarah penilaian ini pada akhirnya men
yang disebut sebagai CIPP Model ( Contex, Input, Process, dan Product Model). Dilihat dari namanya nampak jelas bahwa pendekatan ini merupakan kerangka kerja penilaian yang bertujuan dan administrator memberi pelayanan kepada manajer
program untuk menghadapi empat macam keputusan pendidikan yang berbeda, yaitu: 1) Context perencanaan. ang , akan termasuk dijadikan dasar dalam pengembangan program pendidikan Evaluation, melayani keputusan-keputusan pada level
perumusan tujuan-tujuan program. ai eks hanya milik berpengalaman dalam bidang Undang-undang sebut orang pusat. luar Bagi anda (atau yang yang di era ini dalam di Pada era pada strategi sentralisasi, dimana kurikulum bahkan samp
pendidikan 2003
sekolah
disebut
tentang
Sistem
Pendidikan
Nasional,
l ini h kat dikarenakan lebih banyak program-program dari Walaupun pendidikan kebutuhan luar belajar sekola masyara banyak di
istilah yang
pergunakan (needs
evaluasi konteks tapi sering disebut analisis atau penilaian kebutuhan analysis atau needs assessment). Kini di era desentralisasi penilaian konteks ini menjadi penting untuk semua level pengambl pendidikan di baik pada jalur mal. Sebagaimana pendidikan formal, in an formal maupun non for keputusan, apakah pengelola pemerintahan
otonomi
desentralisasi
pendidikan
desentralisasi pemerintahan pendidikan kepada Pemerintah Propinsi maup Kabupaten/ Kota, serta 2) otonomi pengelolaan satuan pendidikan. Pembe rian kewenangan Kabupaten/ Kota berimplikasi pendidikan kepada pada pemerintahan adanya Propinsi perencanaan maupun pembangunan
keharusan
----------------------- Page 14----------------------ah yang khas otonom. Memperhatikan menjadi arkan amat penting pada sesuai kewenangan agar dengan seperti kebutuhan itu, yang masing-masing kegiatan disusun evaluasi benar-benar daer konteks berdas
perencanaan
lebih teknis
banyak
menyusun
memberi bukan,
pendidikan. hanya
menetapkan
standar
kompetensi
tersebut Kota
diimplementasikan
di satu
Kabupaten/
terrtentu, di sekolah-sekolah
tertentu, akan bergantung pada masing-masing kebutuhan. Untuk merancang ing maupun level mengevaluasi inilah rancangan evaluasi program sangat pada masing-mas penting
konteks
keberlangsungan pembangunan pendidikan yang lebih baik. 2) a Input Evaluation , kegiatan melayani keputusan-keputusan pad
pengorganisasian. Menentukan sumberdaya yang tersedia, strategi alternative yang perlu dipergunakan dalam program, serta perencaan yang terbaik bagi pemenuhan kebutuhan, merupakan focus utama penilaian pada level ini. Jika anda paling tidak ng mengenal dari dievaluasi berpengalaman informasi dalam proyek, pengelolaan unsur input yang proyek paling atau seri
adalah biaya. Apakah biaya yang disediakan untuk suatu proyek mencukupi? Apakah komponen kegiatan tersebut merupakan pendidikan tau lainnya. 3) Process dengan Evaluation, melayani keputusan-keputusan yang berkaitan dana yang tersedia yang fokus itu dialokasikan direncanakan? evaluasi sesuai komponen-
proyek contoh
input. Tentu
bukan satu-satunya biaya, banyak input lain seperti: guru, buku pelajaran, a
implementasi bagaimana
program.
Fokus
utama
pada
level
ini
adalah:
a)
rencana yang sudah ditetapkan dapat dilaksanakan secara baik? b) hambatanhambatan rbaikanapa yang dihadapi dan menghambat kesuksesan? c) pe
perbaikan apa yang diperlukan? Untuk bisa menjawab hal-hal tersebut perlu dilakukan evaluasi. ----------------------- Page 15----------------------ng Evaluasi terhadap merupakan proses disebut monitoring. JAdi monitori
upaya melakukan evaluasi terhadap proses pelaksanaan suatu program. Jika di lingkungan kerja anda masih kelihatan kegiatan monitoring sebagai kegiatan itu an jalan-jalan belum merupakan pengelolaan memotret monitoring istilah keadaan yang yang lapangan sesungguhnya. seolah-olah tidak saja, Dalam bisa sebenarnya tatar dirubah
saking sudah melembaga, yaitu ME (singkatan dari Monitoring dan Evaluasi). Istilah ini tentu diberikan proyek tidak salah, tetapi dalam pemaknaan yang
terhadap kegiatan ME seringkali menjadi kurang bermakna. Salah satu contoh pengertian yang banyak di lingkungan proyek adalah: monitoring merupakan kegiatan mengumpulkan data sedangkan analisis dan interpretasi terhadap data dilakukan dalam evaluasi. Pegertian ini memberi makna seolah-olah M dan E uka n ia, dan judgment . terhadap proses s maka dalam analisis dan Jadi, kalau monitoring monitoring juga merupakan harus evaluasi terjadi prose adalah sebuah kembali modul dan evaluasi kegiatan yang berurutan. dinyatakan Padahal bahwa kalau setiap anda b
referensi
sebelumnya
kegiata
paling sedikit selalu megandung 3 (tiga) komponen utama, yaitu: data, kriter
kegiatan
interpretasi terhadap data dibandingkan dengan kriteria, apakah sesuai, kur ang atau melebihi. Jika ingin dua kegiatan k. an proporsional, diperlukan sebaiknya dalam M-E di diposisikan pengelolaan pelaksanaan sebagai proye kegiat
rangka teradap
penilaian
sedangkan evaluasi memrupakan penilaian terhadap hasil proyek. 4) Product dengan arena mana a kebutuhan yang harus sudah dapat terpenuhi atau berkurang? c) Ap evaluation, program melayani dan keputusan-keputusan perencanaan yang ulang. berkaitan Oleh k
pencapaian itu,
kemungkinan
dilakukan setalah program berjalan seperti itu? Evaluasi hasil (product evaluation ) merupakan kegiatan evaluasi yang selama ini banyak memahami langkah-langkah menempatkan kegiatan alan, pada evaluasi, ahir dilakukan. Mungkin keadaan ini berakar yang pada trad selalu sej
isi
pengelolaan pengendalian,
(management) dan
kegiatan pengelolaan. Sehingga evaluasi yang banyak dikenal adalah evaluasi ----------------------- Page 16----------------------yang dilakukan jika suatu program sudah berakhir. kolah kita juga masih seperti mengevaluasi ahir r semester), program tiap itu, ujian misalnya ujian akhir (untuk semester mengevaluasi Ingat di se (untuk akhi
akhir nasional
jenjang pendidikan secara nasional), dll. mfokuskan ang pada hasil biasanya berorientasi identik dengan
tujuan sebagaimana dikemukakan pada pembahasan sebelumnya. Dalam evaluasi hasil, biasanya berkembang beberapa focus, yakni : 1) evaluasi yang memfokuskan pada hasil nyata sesuai tujuan program (out-p ut evaluation), i suatu program dari g eh ampak halnya nilaian program bertujuan mengevaluasi antara lain dipengaruhi biasanya dilakukan penilaian manfaat dampak. (impact/ outcome evaluation). hanya yang hasil berbeda. Masing-masin yang diperol d evaluasi terhadap manfaat yang diperoleh dar
Penilaian lain
berakhir,
daripada langsung
pe
penilaian
dilaukan
berakhir. Oleh karena itu, penilaian manfaat dan dampak program lebih ru dan memerlukan program pemikiran yang lebih luas dari sekedar s
yang sudah dirancang. ing level Untuk itu, dapat merancang kegiatan evaluasi pada masing-mas
Stufflebeam mengajukan beberapa langkah yang perlu ditempuh sebagai berikut: 1) Membuat Fokus Evaluasi dilayani l? b) Untuk tiap level pengambilan keputusan, perkirakan situasi kepu tusan focus, yang tingkat akan dilayani dan gambarkan masing-masing a) Identifikasi, dengan level keputusan apa yang utama akan
kekritisan, waktu, dan alternative komposisinya eputusan dan (2) standar-standar yang akan digunakan dalam memberi pertimaba gan alternative. d) Definisikan harus melakukan pada area kebijakan mana evaluator c) Definisikan dengan criteria untuk masing-masing situasi k
seluruh kegiatan penilaian ----------------------- Page 17----------------------2) Mengumpulkan Informasi a) b) ngumpulan Spesifikasikan sumber-sumber informasi yang akan digunakan Spesifikasikan data yang diperlukan c) d) . 3) si Mengorganisasikan Informasi a) yang Sediakan akan dikumpulkan b) Analisis terhadap informasi yang diperoleh 4) Menganalisis Informasi a) Pilih prosedur analisis yang akan digunakan b) Tentukan teknik-teknik yang dipergunakan dalam analisis 5) Melaporkan Informasi a) Definisikan siapa yang menjadi sasaran laporan evaluasi ini b) Tentukan teknik penyajian informasi yang akan dipakai c) Tetapkan format laporan d) Buat jadwal pelaporan 6) Administrasi Evaluasi format-format untuk merekap informa Spesifikasikan prosedur penentuan sample yang akan dilakukan Spesifikasikan kondisi dan jadwal pelaksanaan pengumpulan data instrument-instrumen dan metode pe
a) Rangkum jadwal evaluasi b) Tetapkan keperluan staf dan sumberdaya serta jadwal pengadaanya c) Tentukan rluan-keperluan teknik-teknik untuk mengadakan kepe
informasi yang valid, reliable, kredibel, tepat waktu, dan perv asive. evaluasi e) Menentukan secara periodic rogram f) Menyediakan secara total. si di Alkin UCLA (1969) kerangka dalam model sebagai Direktur Pusat yang Kajian hampir Evalua parallel d ini angaran biaya untuk kegiatan evaluasi p dan mejadwalkan updating rancangan
kerja
evaluasi
----------------------- Page 18----------------------disebut sebagai UCLA el evaluasi ini terdiri dari lima tipe, yaitu: 1) System Assesment, dengan latar dalam belakang CIPP Model); 2) Program Planning, membantub memilih program-program yang lebih khusus dan mungkin efektif dalam memenuhi kebutuhan pendidikan tertentu (hampe r sama dengan input evaluation); kah 3) Program program Implementation, menyediakan informasi tentang: apa meyediakan (identik informasi dengan yang context berkaitan evaluation Evaluation Model. Secara garis besar, mod
suatu system
dilaksanakan untuk kelompok sasaran yang tepat sesuai yang diharapkan; 4) Program agaimana suatu erus dicapai, (hampir sama apakah ada hal-hal yang tidak diharapkan muncul Improvement, menyediakan informasi tentang: b
dengan process evaluation ); 5) Program nlai dari suatu sama program dengan dan Certification, menyediakan kemungkinannya untuk informasi dipergunakan lebih tentang jauh (
product evaluation ) e) THE UTILIZATION-FOCUSED EVALUATION APPROACH Pendekatan ilization-focused evaluasi yang berfokus pada utilitas (The ut
evaluation approach) yang dikembangkan Patton (1978) dalam satu aspek juga dapat dipandang sebagai pendekatan pembuatan keputusan. hwa proses indentifikasi dan keputusan dan pengguna informasi pandangan pengorganisasian merupakan langkah relevansi pertama Dia menekankan ba antara dalam pengambil Dalam
evaluasi.
dia, penggunaan hasil temuan evaluasi perlu memperhatika pemikiran para pengambi l keputusan, informasi ran, bagaimana apa yang dibutuhkan oleh kelompok sasa
informasi tersebut dikumpulkan, dan bagaimana disajikan kepada mereka. Beberapa ahli agai juga meyakini pendekatan bahwa pendekatan analisis system termasuk seb
evaluasi, walaupun rentang analisisnya lebih mengarah pada penelitian/riset. egara Model CIPP Amerika oleh telah banyak digunakan maupun di berbagai swasta. belahan Penggunaan N
pemerintah
agen-agen
evaluasi ini banyak digunakan dalam rangka menjamin akuntabilitas public dari su atu
program pendidikan. Stuffelbeam dan Shinkield (1985) menggambarkan pemanfaatan ----------------------- Page 19----------------------CIPP model dalam dua kepentingan, yakni pembuatan keputusan (orientasi formatif) dan akuntabilitas (orientasi sumatif), sebagai berikut. Orientasi Formatif Konteks uhmana berdasar sem-patan, Pedoman tujuan untuk memilih tujuan dan Orientasi Sumatif Mencatat yang kebutuhan, dan masalah Input ategi dan Panduan ranstrategi serta procedural Proses ng aktual Produk capaian an n f) NATURALISTIC AND PARTICIPANT APPROACH merupakan Pendekatan suatu naturalistic atau partisipatif dalam penilaian Panduan Implementasi Pedoman prestasi melanjutkan, kembali instalasi program untuk menghentikan, atau dan masukan untuk maupun memilih rancangan Mencatat cangan str yang seja diplih ke
program
dipilih,
memodifikasi
keputusan-keputusa
pendekatan yang secara paradigmatic sangat berbeda dengan pendekatan-pendekatan lain yang ergunakan, diuraikan pada sebelumnya. evaluasi pada Sesuai diharapkan yang dengan istilah yang natural sasaran dip dan eva
pendekatan ini kegiatan ada keterlibatan (partisipasi) evaluator luasi. Jika pada
berjalan menjadi
lapangan
kan dievaluasi, baik analisis maupun sejak perencanaan, pengumpulan informasi, seorang ev
pendekatan
naturalistic-partisipatif
masuk ke dalam situasi-situasi yang menjadi sasaran evaluasi. Pendekatan ini cocok terutama dalam rangka penilaian proses atau implementasi program. Pada awal tahun 1967 beberapa ahli evaluasi mulai melakukan reaksi terh adap apa yang mereka mekanistik dan sebut sebagai dominasi pendekatan evaluasi
insensitive pada bidang pendidikan. Pendekatan yang mendominasi ini oleh para ah li ----------------------- Page 20----------------------dieksepresikan sebagai pada : 1) seorang evaluator harus memulai kasi tujuan, 2) pendekatan dengan yang terlalu menekankan dan mengklasifi
merumuskan
merancang system evaluasi secara terurai, 3) mengembangkan instrument-instrumen obyektif yang secara laporan-laporan teknis sangat defensible, 4) mempersiapkan
teknis yang panjang. Keempat hal tersebut pada akhirnya akan menempatkan seorang evaluator jauh dari apa yang terjadi secara riil di lapangan pendidikan. ini banyak tanpa Kritik yang adalah bahwa paling diarahkan pendidikan pada dengan pendekatan skala di besar dalam bahkan tradisional dilakukan kelas. memperta
berpartisipasi mempublikasikan
secara berbagai
langsung
pertanyaan
apakah para evaluator memahami fenomena yang sesungguhnya terjadi di lapangan, yang terjadi di yang dilaporkan balik angka-angka dalam table dan gambar-gambar
sebagai hasil evaluasi? Segmen masyarakat pendidikan yang mempertanyakan unsur manusia dalam kompleksitas program pendidikan sebagai f
actor
yang
sering
diabaikan dalam kegiatan evaluasi makin meningkat. Oleh karena itu, orientasi ba ru evaluasi engalaman telah dilahirkan, tangan dengan penekanan pada pentingnya p
pertama dalam aktifitas dan seting program pendidikan. Pendekatan ini berkembang cangat cepat pada era tahun 1970-1980-an. Stake (1967) melakukan reaksi merupakan ahli evaluasi pertama yang
terhadap pendekatan-pendekatan penilaian pendidikan yang selama ini mendominasi. Paper telah dia yang merubah berjudul The pikir (Stake, Countenace evaluasi 1975a, pada 195b, of Educational decade-dekade 19778, 1980), Evaluation berikutnya. ia menyaj
prinsip-prinsip yang menjadi arah perubahan pendekatan ini. giatan Stake menganggap evaluasi, dan Evaluation. interpretasi hanya ada dua aktifitas (judgment), evaluator menciptakan utama yang dalam kerangka dalam ke diken mengorg kerj
digambarkan berikut ini. ----------------------- Page 21----------------------DESCRIPTION MATRIX INTENTS ENT R A T I O congru ence ANTE CE DENT c o n t i OBSERVATIONS JUDGMENT MARIX STANDARDS JUDGM
Dengan menggunakan kerangka kerja ini, seorang evaluator akan : 1) menyajikan onal program latar belakang, justifikasi dan deskripsi dari rasi
(termasuk kebutuhan); 2) membuat daftar disi yang serta hasilada), transaksi yang diharapkan (aktifitas dan proses), anteceden yang diharapkan (input, sumberdaya, dan kon
hasilnya; 3) mencatat anteceden, ransaksi, dan hasil-hasil yang terobservasi (termasu k alhal yang tidak diharapkan); 4) menyatakan secara eksplisit standar-standar (criteria, harapan-harapan, kinerja program yang setara) untuk membuat pertimbangan atas anteceden, ransaksi , danhasil-hasil program; 5) mencatat isi-kondisi pertimbanganopertimbangan yang dibuat tentang kond
anteceden, ransaksi, dan hasil. ----------------------- Page 22----------------------Seorang evaluator akan menganalisis informasi dalam matrik deskripsi de ngan melihat kongruensi antara yang diharapkan dan hasil observasi, serta ketergantun gan atau kontingensi antara anteseden maupun hasil yang dicapai dengan transaksi dan
transaksi
atas
anteseden.
Pertimbangan
akan
menerapkan standar terhadap data deskriptif. inasi Parllet dan paradigma Hamilton (1976) melakukan kritik terhadap dom
riset yang berbasis pada ahli agricultural-botani, yang telah deficient pada stu di-studi program pendidikan inovatif. Atas dasar kritik tersebut ia mengemukakan pendekat an alternative yang disebut dak lanjut dari paradigma antropologi. tentang Pendekatan program evaluasi iluminatif seperti melibatkan rasional, atau yang studi intensif evolusi, lngkungan berskala kec opera sebagai illuminative evaluation sebagai tin
pendidikan secara si, prestasi, dan kesulitan-kesulitan belajar. Manfaat pendekatan il, adalah ini, untuk
sekolah program
meniluminasi masalah-masalah, isu-isu, feature program yang bermakna. Pendekatan ini didasarkan atas paradigma antropologi social, dan dalam beberapa hal juga pa da riset gap partisipatif tepat bagi dan pada pengukuran dan prediksi. Tidak ada dalam Evaluasi Psikiatri iluminatif dan Sosiologi, yang diang pad
manusia/orang. a deskripsi
ini lebih
menekankan
manipulasi atau variable control, tetapi lebih menekankan pada kompleksitas kont eks pendidikan yang ada dan berusaha untuk memahaminya. Proses evaluasi yang diajukan Parlett dan Hamilton ini meliputi tiga ta hapan pokok, yaitu: 1) Observation, menjelajahi dan menjadi familier dengan realitas keseharian se ting
program yang akan dievaluasi; 2) Further Inquiry, memfokuskan studi dengan melakukan pencarian berlanjut untu k memilih isu-isu; 3) Explanation, mencari terobservasi dan penjelasan-penjelasan dari pola yang
mencari hubungan sebab-akibatnya. si Dengan menekankan subyektif dan pada proses-proses di kelas, informa
pencarian secara naturalistic, pendekatan evaluasi iluminatif sangat bergantung pada data dari observasi, sumber dokumen. wawancara, kuesioner dan tes, serta sumber-
----------------------- Page 23----------------------Kombinasi triangulasi mendapatkan dari data-data tersebut diperlukan untuk
gambaran yang lebih akurat tentang suatu realitas. Oleh karena itu, evaluasi den gan pendekatan seperti ini memerlukan waktu yang banyak di lapangan. n Ahli lain yang pendekatan memiliki adalah yang pandangan Rippey ada. relative sejalan denga s
(1973). Untuk
evaluasi
evaluation sebagai alternative yang dianggap tepat. Pendekatan ini lebih menekan kan pada perubahan-perubahan il dari sebuah yang sedang berjalan daripada hasil-has
system aktifitas. Evaluasi transaksional ini merupakan strategi tepat untuk meng elola ketidakberfungsian -tengah upaya yang terjadi dalam suatu organisasi di tengah
perubahan yang dilakukan (misalnya, ketika suatu sekolah memperkenalkan program baru atau melakukan revisi kurikulum). Adapun transaksional ini, meliputi: langkah-langkah pokok yang dilakukan dala evaluasi
titik masalah
(trouble
spots)
dengan
mengumpulkan
data
dalam
berbagai
pertemua
kelompok berkepentingan; 3) Proram ilai-nilai development, yang redefinisi untuk merefleksikan tujuan dan n
merupakan kesepakatan kelompok; 4) Program asikan monitoring, dan kesepakatan kelompok untuk mengimplement
memonitor program baru; 5) Recycling, proses daur ulang sebagai emerge konflik baru. Rippey perubahan, mengajukan penggunaan evaluasi berkelanjutan terhadap
baik perubahan proponen maupun oponen, untk memecahkan konflik yang berkaitan dengan konsekuensi-konsekuensi dari inovasi program pendidikan, baik konsekuensi yang diharapkan maupun yang tidak diharapkan. yang McDonald telah (1974, 1976) melihat pendekatan-pendekatan evaluasi
ada misuses infomasi evaluasi untuk kepentingan politik yang dipertanyakan. Pili han yang ditawarkan adalah democratic evaluation yang dirancang untuk melindungi hak hak dan kebutuhan informasi seluruh masyarakat yang terlibat. Ia membedakan ada ya tiga tipe evaluasi, jika dilihat dari pemilihan peran, tujuan, kelompok sasaran, teknik, dan isu-isu, yaitu: ----------------------- Page 24----------------------ori 1) Bureaucratic evaluasi, Evaluaton, dimana agen birokrasi yang menspons
mengendalikan informasi evaluasi dan laporan hasil evaluasi, bukan eval uator; 2) ik Autocratic evaluasi dan evaluation , dimana evaluator sebagai pemil
melaporkan temuan-temuannya kepada agen sponsor atau jurnal ilmiah; 3) Democratic informasi evaluasi evaluation , lapisan khusus dimana evaluator baik menampilkan sponsor mapn evaluasi p
kepada seluruh artisipan, dengan tersebut tanpa adanya dari pihak sponsor. Selama tahun awalnya tentang evaluasi lebih megemukakan mengarah
masyarakat, terhadap
klaim
temuan-temuan
1970-an, pada
Stake realm
mulai
memperluas
sebagai
responsive
penilaian responsif dialamatkan pada perhatian dan isu-isu stakeholders. galan Guba (1969) evaluasi adalah ahli evaluasi mencari 1981, penilaian Guba yang alternaif dan mendiskusikan pendekatan kega eva
Lincoln yang
pendidikan
menolak semuanya kecuali pemikiran Stake tentang responsive evaluation (penilaia n responsif) yang dianggap sejalan dengan pendekatan naturalistic sebagai payung d ari semua alternative pendekatan penilaian pendidikan. Dalam tulisan-tulisannya di lapangan tahun tentang pengalaman evaluasi
1975-1980, Patton menambah literature tentang evaluasi yang berorientasi partisi pan. Beberapa ahli lain yang engan pendekatan naturalistic-partisipatif d Wolker (1977), Kemmis (1982), (1977), Fetterman mengembangkan lain: Kelly (1976), pemikiran (1975), sejalan d an
antara
McDOnald Bullock
Hamilton
Stenhouse
(1975),
(1984), dan Simon (1984). Belajar dari berbagai model penilaian yang termasuk pendekatan naturali sticpastisipatif, nampak ada beberapa karakteristik utama dari pendekatan ini, yaitu : 1) Berdasar pada alasan-alasan induktif. Pemahaman isu, peristiwa, atau suatu p roses dating dari observasi dan penemuan berbasis akar rumput. 2) Menggunakan multiplicity data. Pemaaman atas suatu persoalan didasarkan pada asimilasi data yang dievaluasi, dari sejumlah sumber. Representasi gejala-gejala
baik yang subyektif maupun obyektif, kuantitatif maupun kualtatif digunakan ----------------------- Page 25----------------------3) Tidak eveluasi disandarkan berjalan pada rencana yang yang diperoleh standar. partisipan Proses dala
4) Mencatat realitas yang multiple ketimbang single. Seseorang melihat sesuatu dan menginterpretasikannya Tidak seorangpun megetahui segala sesuatu satu perspektif pun h yang diterima yang paling sebagai apa yang yang tugas dan dengan yang cara terjadi Karena semua di yang berbeda-beda. dan tidak
sekolah, orang
hanya
perspektif
utama
evaluator
adalah
menangkap