Anda di halaman 1dari 35

----------------------- Page 1----------------------BAB II MODEL, PENDEKATAN EVALUASI PROGRAM A.

Model-Model Evaluasi Dalam melakukan evaluasi, perlu dipertimbangkan model evaluasi yang aka n dibuat. Model evaluasi merupakan suatu desain yang dibuat oleh para ahli atau pa kar evaluasi. Biasanya n seseorang, model evaluasi ini dibuat berdasarkan kepentinga

lembaga atau instansi yang ingin mengetahui apakah program yang telah dilaksanak an dapat mencapai hasil yang diharapkan. l Berdasarkan evaluasi yang hal tersebut, dibawah ini dijelaskan lima mode

biasanya sering digunakan, yaitu 1. 2. 3. 4. 5. Model Evaluasi CIPP Model Evaluasi UCLA Model Evaluasi Brinkerhoff Model Evaluasi Stake atau model Countenance

Model Evaluasi Metfessel dan Michael

Berikut uraian dari kelima model evaluasi di bawah ini : 1. Model Evaluasi CIPP & Model evaluasi Shinkfield sebuah CIPP yang dikemukakan evaluasi yang oleh Stufflebeam berorientasi structured) unt

(1985) adalah pada pengambil

pendekatan oriented

keputusan (a decision uk memberikan bantuan kepada Stufflebeam

evaluation atau leader

approach

administrator

pengambil

keputusan.

mengemukakan bahwa hasil evaluasi akan memberikan alternatif pemecahan masalah bagi para pengambil keputusan. dari 4 hurup yang diuraikan sebagai berikut: Model evaluasi CIPP ini terdiri

a. cermat

Contect evaluation to serve planning decision. Seorang evaluator harus dan tajam memahami konteks evaluasi yang berkaitan dengan merencanakan keputusan, mengidentifikasi kebutuhan, dan merumuskan tujuan program.

ng

b. Input Evaluation berpengaruh benar. terhadap Input proses

structuring pelaksanaan

decision. evaluasi

Segala

sesuatu

ya

harus

disiapkan agar dapat mencari

dengan men be

ata rbagai

evaluasi keputusan, menentukan alternatif

ini akan

memberikan yang

bantuan

sumber-sumber

dibutuhkan,

----------------------- Page 2----------------------uat yang akan strategi dilakukan, menentukan rencana yang matang, memb

yang akan dilakukan dan memperhatikan prosedur kerja dalam mencapainya. c. Process evaluation proses ini to serve implementing decision. Pada evalu

asi g

berkaitan dengan implementasi suatu program. Ada sejumlah pertanyaan yan harus dijawab apakah rencana yang Dalam dalam telah proses dibuat pelaksanaan sesuai dengan evaluasi pelaksanaan ini. Mi di

salnya, lapangan?

proses pelaksanaan program adakah yang harus diperbaiki? Dengan demikian proses pelaksanaan program dapat dimonitor, diawasi, atau bahkan diperba iki. d. Product hasil digunakan evaluation to serve recycling keputusan apa yang decision. Evaluasi akan dikerjakan dengan

untuk menentukan berikutnya. Apa program manfaat yang yang

dirasakan

oleh masyarakat

berkaitan

digulirkan? Apakah memiliki pengaruh dan dampak dengan adanya program tersebut? Evaluasi hasil berkaitan dengan manfaat dan dampak suatu prog ram setelah dilakukan evaluasi secara seksama. Manfaat model

ini ggung luasi atau

untuk pengambilan jawaban keputusan (decision program penggambaran making) dan bukti pertan eva

(accountability) suatu dalam model ini yakni temuan

kepada

masyarakat. Tahapan (delineating),

perolehan

(obtaining), dan penyediakan (providing) bagi para pembuat keputusan. 2. Model Evaluasi UCLA an Menurut keputusan, Alkin (1969) evaluasi adalah suatu proses meyakink

memilih ga

informasi yang tepat, mengumpulkan, ringkasan data yang

dan menganalisa informasi sehing berguna bagi pembuat k

dapat melaporkan eputusan dalam

memilih beberapa alternatif. Ia mengemukakan lima macam evaluasi yakni : a. Sistem assessment, an atau posisi sistem. b. Program kin akan planning, membantu pemilihan program tertentu yang mung yaitu memberikan informasi tentang keada

berhasil memenuhi kebutuhan progam. c. Program implementation, rogram sudah yang menyiapkan informasi apakah

diperkenalkan kepada kelompok tertentu ng tepat seperti yang direncanakan? d. Program improvement, yang memberikan informasi tentang mana program n tujuan, adakah hal-hal atau masalah-masalah baru yang muncul takterduga? e. Program certification, yang memberi informasi tentang nilai atau guna program. ----------------------- Page 3----------------------3. Model Evaluasi Brinkerhoff Brinkerhoff & Cs . (1983) mengemukakan tiga golongan evaluasi yang disu sun berdasarkan penggabungan elemen-elemen yang sama, seperti bagai

berfungsi, bagaimana program bekerja, atau berjalan? Apakah menuju pencapaia

evaluator-evaluator lain, namun dalam komposisi dan versi mereka sendiri sebagai berikut : a. Fixed vs Emergent dan kriteria akhirnya rusan? Belum Evaluation Design . Dapatkah demikian, apakah masalah itu evaluasi keha

dipertemukan? Apabila

suatu

lengkap penjelasannya b. Formative an dipakai tu perbaikan program? keduanya? c. Experimental sive Inquiry. and Quasi Experimental Design vs Natural/ Unobtru vs Summative untuk atau Atau untuk Evaluation . kegunaan Apakah atau evaluasi manfaat ak sua

melaporkan

Apakah evaluasi akan melibatkan am/mencoba a, atau hanya diamati, atau keduanya? 4. Model

intervensi ke dalam kegiatan progr

memanipulasi kondisi, orang diperlakukan, variabe1 dipengaruhi dan sebagainy

Evaluasi Stake atau model Countenance Menurut model Countenance, penilaian harus mengandung langkah-langkah

berikut; menerangkan pihak yang

program;

melaporkan

keterangan

tersebut

kepada

berkepentingan; mendapatkan dan menganalisis judgment; melaporkan kembali hasil analisis ngkan kepada pelanggan. perhatian oleh Seterusnya, penilai 12 dan model semua responsif pihak interaksi yang antara mencada terlibat penila

yang terus menerus dengan penilaian. Stake (1975) telah i dan pelanggan dalam proses penilaian. es Model evaluasi

menentukan

langkah

evaluasi yang yang

Stake cukup konsep

(1967), besar yang

merupakan dalam cukup bidang kuat

analisis

pros

membawa dampak kkan dasar yang sederhana namun gan yang

ini, meleta perkemban

merupakan

untuk

lebih jauh dalam bidang nis operasi yaitu deskripsi (descriptions) kan tiga fase dan

evaluasi.

Stake

menekankan (judgments )

pada serta

dua

je

pertimbangan

membeda

dalam evaluasi program yaitu : Persiapan atau pendahuluan (antecedents) Proses/transaksi (transaction-processes ) Keluaran atau hasil (outcomes, output) ----------------------- Page 4----------------------Model stake tersebut dapat digambarkan dalam bentuk diagram sebagai berikut : Rational dgment Intens Observation Antecedents Transactions Otucomes Description Matrix Descriptions an observations matrix menunjukkan Intents Judgment Matrix (goal=tujuan) d Standard Ju

(effect=akibat) atau yang sebenarnya terjadi. Judgment berhubungan dengan stand ar (tolak ukur = kriteria)/danjudgment (pertimbangan). Stake menegaskan bahwa keti ka kita kan, menimbang-nimbang kita tentu di dalam menilai suatu program pendidi

melakukan pembandingan relatif (antara satu program dengan standard). Model /penilaian ini menekankan sedang kepada evaluator dievaluasi disatu model agar membuat benar, berbeda keputusan akurat dan

tentang program yang lengkap. Stake menunjukkan pertimbangan (judgment) atau endent (input), bahwa

secara pihak

description dalam

dengan Antec

menilai. Di

ini data tentang

Transaction (process) dan Outcomes (Product) data tidak hanya dibandingkan untuk menentukan kesenjangan antara yang diperoleh dengan yang diharapkan, tetapi juga

dibandingkan dengan nfaatan

standar yang mutlak

agar diketahui

dengan

jelas kema

kegiatan di dalam suatu program. 5. Model Evaluasi Metfessel dan Michael Metfessel dan evaluator dan Michael (1967), dapat digunakan oleh guru

program. Dalam strategi model Metfessel dan Michael terdapat delapan langkah yai tu kni a. Keterlibatan : orangtua, masyarakat (envalvement of the community) ya

ahli-ahli pendidikan dan peserta didik b. c. kan pengajaran. ----------------------- Page 5----------------------si d. Mengembangkan pencapaian tujuan. si e. Menyusun pencapaian tujuan f. Menganalisis hasil pengukuran g. Menginterpretasi dan mengevaluasi data h. Menyusun rekomendasi untuk mengembangkan pengajaran Metode ini dilengkapi dengan instrumen pengumpulan data, lengkap dengan kriteria-kriteria royek/kegiatan yang dapat digunakan untuk mengevaluasi meliputi sebuah p dan mengadministrasi ukuran untuk mengevalua metode untuk mengukur dan mengevalua Pengembangan tujuan dan memilih tujuan menurut skala prioritas. Menterjemahkan tujuan menjadi bentuk tingkah laku dan mengembang

program. Seperangkat check list, dan

instrumen

tersebut

: tes, angket,

sebagainya serta cara-cara lain untuk menghimpun data penunjang. B. Model Pendekatan Evaluasi Program Pendidikan Tiga pendekatan evaluasi program pendidikan yang banyak dikenal dan ser ing

dijadikan rujukan n, yakni : a) Objective-Oriented ach, dan c) Naturalistic-Participant disertai contoh penggunaannya.

dalam

pelaksanaan

evaluasi

program

pendidika Appro yang

Approach, Approach .

b) Management-Oriented dengan uraian-uraian

a) OBJECTIVE- ORIENTED EVALUATION APPROACH proach? Pernahkah Model anda mendengar istilah objective-oriented penilaian ap

Objective-Oriented tujuan) adalah

Approach

(pendekatan

berorientasi

pendekatan dalam melakukan evaluasi program yang menitik beratkan pada penilaian ketercapaian tujuan. Oleh bahwa suatu program pendidikan spesifiknya secara jelas. rulah harus karena itu, pandangan atau ini mempersyaratkan tujuan-tujuan

menetapkan

merumuskan

Terhadap tujuan-tujuan program yang sudah ditetapkan tersebut ba

evaluasi program difokuskan. Tujuan program yang dimaksud bisa saja hanya tujuan dari sebuah jaran, atau program juga pembelajaran di kelas dalam satu mata pela

tujuan program dalam pengertian yang lebih luas, misalnya tujuan program sekolah dalam tahun satu 200X tahun, di tujuan program pembangunan pendidikan

Kabupaten/ Kota A, dsb. ----------------------- Page 6----------------------Agar anda tidak menganggap konsep ini sesuatu yang sangat baru bagi and a, coba anda ingat-ingat apa yang sering dilakukan di lingkungan sekolah. Apakah an da ingat laian apa yang dilakukan keberhasilan yang dengan seorang guru ketika melakukan guru peni

pembelajaran penilaian

dilakukanya?

Kebanyakan

melakukan

memberikan sebagai

tes kepada penilaian

siswa.

Bentuk

kegiatan dilandasi

tes bagi siswa asumsi bahwa

terhadap keberhasilan suatu pembelajaran

pembelajaran

dianggap berhasil baik jika tujuan-tujuan belajar tercapai. Ketercapaian tujuan belajar tersebut tercermin dari hasil tes siswa. Oleh karena itu, tes sebagai alat (inst rument) untuk melakukan penilaian selalu dibuat berdasarkan pada tujuan-tujuan belajar y ang telah ditetapkan. Kalau tentu masih ingat bagaimana membuat n pada ranahanda pernah penyusunan sudah dilakukan menjadi soal seorang yang guru, anda didasarka pembe satu

kisi-kisis yang yang

selalu

ranah hasil belajar lajaran. Kegiatan penilaian contoh seperti penerapan

ditetapkan guru

sebagai itu adalah

tujuan salah

pendekatan penilaian program yang berorientasi tujuan (objective-oriented approa ch). uatu Tyler proses mendefinisikan untuk sejauhmana atau penilaian tujuan-tujuan penilaian pendidikan pendidikan yang sebagai dari dikemukakan s progr

menentukan am sekolah

kurikulum tercapai. Tyler ini meliputi

Pendekatan

langkah-langkah sebagai berikut: 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) Menentukan tujuan secara jelas Mengklasifikasikan tujuan-tujuan tersebut Mendefinisikan tujuan-tujuan dalam istilah perilaku terukur Temukan situasi dimana prestasi atau tujuan dapat diperlihatkan Mengembangkan atau memilih teknik-teknik pengukuran Mengumpulkan data Membandingkan dinyatakan dalam perilaku terukur. an Langkah-langkah suatu siklus, sebagaimana diuraikan di atas merupak data kinerja dengan tujuan-tujuan yang

artinya bahwa jika dari ngan tujuan sudah diperoleh berupa kukan perumusan/

hasil membandingkan

data maka

kinerja perlu

de dila

kesenjangan-kesenjangan,

penentuan ulang tujuan program yang telah dievaluasi tersebut. terdiri Kalau kita simak dari dua 1) secara bagian seksama, yang langkah-langkah terkait yang dengan secara di atas pe m

bagian pokok, yaitu: rencanaan program (langkah emang satu sampai merupakan

kegiatan langsung

tiga), 2) bagian

----------------------- Page 7----------------------kegiatan dalam tahap lanjutnya). Dengan evaluasi program (langka empat dan se

demikian, siklus kegiatan yang dimaksud sebenarnya lebih merupakan siklus kegiat an pengelolaan umi oleh dan pengembangan karena program. Hal ini bisa dimakl

pemikiran ini dilahirkan dalam rangka pengembangan kurikulum. dapat Pola pikir yang diterima secara ditawarkan untuk Tyler ini sangat logis dan

ilmiah, bahkan mudah pelaksana penilaian

ditiru atau dilakukan

oleh para

pendidikan (evaluator). Salah satu penerapan model ini oleh Tyler adalah bagaima na melakukan pengukuran gkan dengan tes kemampuan awal siswa (pre -test) dibandin

hasil pengukuran paska kegiatan pembelajaran (post -test). Kegiatan ini menjadi salah satu teknik yang penilaian program pembelajaran di dunia i pula lah yang banyak laian dilakukan keberhasilan banyak berpengaruh Contoh yang terhadap dilakukan melakukan praktis, dilakukan cara-cara Tyler in peni pendek pad

pendidikan. oleh guru-guru kelas waktu

kita dalam ini. Secara hanya

program pembelajaan atan ini memang

di

selama

tidak terlalu menyita a akhir kegiatan

karena

pembelajaran. Di samping at sejalan dengan

itu,

dengan

pendekatan yang

seperti

ini

sang

tradisi pemikiran manajemen kegiatan evaluasi sebagai kegiatan terakhir. Dari pendidikan, pengalamannya Tyler

(pengelolaan)

menempatkan

melakukan

penilaian

program

mengadvokasikan tujuan-tujuan umum pendidikan yang perlu menjadi criteria dalam melakukan di Amerika, penilaian Tyler program pendidikan. Untuk pendidikan

merekomendasikan 6 (enam) tujuan umum pendidikan, yaitu: 1) memperoleh informasi, 2) mengembangkan kebiasaan bekerja dan ketrampilan belajar, 3) mengembangkan cara berfikir yang efektif, 4) menginternalisasikan sikap social, minat, apresiasi, dan sensitifitas, 5) memelihara kesehatan fisik, dan 6) mengembangkan filsafat hidup. b) DISCREPAN CY EVALUATION MODEL ler Pendekatan dikembangkan lain yang banyak dipengaruhi pemikiran Ty

Provus berdasarkan pada tugas-tugas evaluasi di sebuah sekolah umum di Pittsburg h, Pensylvania. Provus proses pengelolaan (1973) memandang penilaian sebagai

informasi berkelanjutan yang dirancang memberi pelayanan sebagai the watchdog o f ----------------------- Page 8----------------------program agement management dan the of handmaiden of administration in the man

program development trough sound decision making . Walaupun Provus, nampak adanya pendekatan manajemen dalam pemikiran

tetapi tradisi Tyler lebih dominan. Hal ini dapat dilihat dari definisi evaluasi yang ia kembangkan. Menurut berdasarkan Provus, evaluasi adalah proses: 1) menyetujui

standar (istilah lain yang digunakan lah tujuan), 2) menentukan apakah ogram dengan standar kinerja yang kesenjangankesenjangan yang engelola, atau ada kesenjangan

secara

bergantian

dengan

isti pr

antara kinerja aspek-aspek informasi

ditetapkan; 3) menggunakan sebagai bahan untuk

tentang m

ditemukan

meningkatkan

mengakhiri program atau salah satu aspek dari program tersebut. Pendekatan Discrepancy Evaluation Model . si dengan yang diperkenalkan ini Provus ini dinamakan evalua

Pendekatan

memperkenalkan

pelaksanaan

langkah-langkah yang perlu dilakukan, meliputi: 1. Definisi 2. Instalasi 3. Proses 4. Produk

5. Analisis Biaya-Manfaat (Cost-Benefit Analysis) skan proses sipan Dalam tujuan, atau untuk tahap definisi, focus kegiatan dilakukan sumberdaya untuk dan merumu parti diteta yang m

aktifitas, serta pengalokasian

melakukan aktifitas dan mencapai pkan. Menurut Provus, eliputi program inputs pendidikan

tujuan-tujuan system

yang telah dinamis

merupakan

(antecedent), proses, dan outputs (juga outcomes). Standar atau harapan-harapan yang ingin dicapai ditentukan . Standar ini merupakan tujuan program nilaian yang dilakukan. andar Selama untuk tahap instalasi, rancangan langkah-langkah program digunakan program. sebagai st untk masing-masing komponen tersebut

yang kemudian menjadi criteria dalam kegiatan pe

mempertimbangkan

operasional

Seorang

evaluato

perlu

mengembangkan seperangkat tes kongruensi untuk mengidentifikasi tiap kesenjangan antara instalasi program atau aktifitas yang diharapkan dan yang actual. Hal ini perlu untuk meyakinkan ancangan yang ditetapkan. bahwa program telah diinstal sesuai dengan r

Pengalaman selama ini menunjukkan bahwa banyak rancangan program

yang sama dioperasionalkan oelh guru-guru dengan aktifitas yang berbeda-beda. ----------------------- Page 9----------------------na Pada tahap proses, memperoleh evaluasi difokuskan pada upaya bagaima

data tentang kemajuan para peserta program, untuk menentukan apakah perilakunya berubah sesuai dengan tidak, maka perlu dilakukan n untuk perubahan mencapai yang diharapkan atau tidak. Jika yang ternyata diarahka

terhadap

aktifitas-aktiaitas

tujuan perubahan perlaku tersebut. apakah Selama tahap produk, tujuan atau dampak penilaian tidak. jangka dilakukan Provus panjang untuk menentukan antar

akhir program tercapai a dampak terminal (immediate outcomes) ). Dengan pemikiran ini rupa dan

membedakan (long

term-outsomes

ia mendorong evaluator lebih

untuk tidak hanya mengevaluasi hasil be dari itu perlu mengadakan studi

kinerja program, tetapi lanjut sebagai bagian dari evaluasi.

Tahap lainnnya yang ditawarkan Provus adalah analisis biaya-manfaat (co stbenefit analysis), dimana hasil-hasil yang diperoleh dibandingkan dengan biaya y ang dikeluarkan. an sumber Analisis daya ini menjadi sangat urgen dalam keada

(khususnya biaya) pembangunan pendidikan yang sangat terbatas (limited resources ). Apapun kesenjangan yang ditemukan melalui evaluasi, Provus menganjurkan

agar pemecahan masalah r dengan staf pengelola program. lain membicarakan tentang: 1) mengapa apa yang mungkin dilakukan, 3) ahkan masalah yang dihadapi. rientasi Selama tahun tujuan upaya

dilakukan Proses ada mana

secara

kooperatif yang

antara

evaluato antara

kerjasama kesenjangan, yang paling

dilakukan

2) upaya baik dilakukan

perbaikan untuk memec

1950-an dalam

sampai rangka

awal

1960-an, dan

pendekatan pengembangan

bero kur

sangat kuat digunakan ikulum. Taba

evaluasi

(1962) seorang ahli yang beraliran Tyler (Tylerian) mengemukakan langkah-langkah pengembangan kebutuhan, kurikulum 2) sebagai berikut: 1) mendiagnosis

memformulasikan tujuan-tujuan, 3) memilih materi/ isi, 4) mengorganisasikan mate ri/ isi, 5) memilih pengalaman galaman belajar, 7) menentukan apa hli pendidikan dan bagaimana 1969; belajar, evaluasi Popham, tujuan, 6) megorganisasikan akan 1973) sementara tujuan berupa dilakukan. Beberapa pen a

(seperti: Gideonse, opori penggunaan

telah banyak ahli lainnya

memel (mi tidak

pendekatan berorientasi ssal: Atkin, 1968) memandang banyak bahwa membantu

spesifikasi

perilaku

pengembangan atau evaluasi kurikulum. ----------------------- Page 10----------------------c) PENILAIAN BERORIENTASI TUJUAN ra Pendekatan penilaian teknologis telah yang berorientasi tujuan ini seca tujuan prosedur s peng

merangsang berkembangnya ecara spesifik serta pengembangan ukuran atau penemuan

proses-proses instrument-instrumen

perumusan maupun

yang beragam. Dilihat ilaian berorientasi tujuan ni

dari

kajian

dan

literature,

pendekatan

pen

sudah lebih banyak dan terarah kepada persoalan bagaimana pendekatan i

diaplikasikan dalam penilaian di kelas, penilaian sekolah, penilaian program sek olah di satu kabupaten, atau ana dapat dikatakan bahwa kelebihan , mudah untuk diimpelementasikan, n informasi dan lainnya. Oleh ini banyak karena adalah pendidik itu, secara sederh dipahami menghasilka

pendekatan disepakati

mudah dapat

yang relevan dengan misi mereka. Pendekatan ini juga telah merefleksikan dan mengklarifikasi u berkaitan dengan bersama perhatian mereka menyebabkan para pendidik terdahul

terhadap

pemikiran-pemikiran

ambiguitas masyarakat

tujuan-tujuan yang program

pendidikan. dianggap pendidikan yang para

Diskusi-diskusi paling yang sudah ahli tepat, dija dilakukan. dirancang terhadap pen

tentang tujuan pendidikan dikan ajang untuk meningkatkan Dengan validitas behitu,

akuntabilitas dan legitimasi menjadi lebih kuat. Sebagai dekatan hasil dari ini adalah perhatian

program berlebih

berkembangnya tes (ujian) dan praktek-praktek pengukuran lainnya yang broadened unobtrusive and non paper and pencil evidence. paparkan Disamping manfaat di atas, dan keungulan beberapa sebagaimana kritik yang di sekali kriti

pendekatan ini juga gus meggambarkan sebagai k yang kelembahan mengemuka

mendapatkan dari pendekatan

tersebut. Beberapa

adalah (Worten and Sander, 1987): 1) komponen pengukuran penilaian dan kurang realistis ( lebih memfasilitasi

penilaian ketercapaian tujuan daripada menghasilkan pertimbangan-pertimbang an tentag kebenaran dan merit secara eksplisit) 2) kurangnya diskrepansi standar yang untuk memberi pertimbangan pentingnya

nampak antara tujuan dan kinerja; 3) mengabaikan nilai (value) dari tujuan itu sendiri; alternative penting yang harus dipertimbangkan dala

4) mengabaikan m perencaaan

suatu program pendidikan ----------------------- Page 11----------------------5) mengabaikan transaksi as program yang dinilai 6) mengabaikan konteks dimana suatu penilaian dilakukan; 7) mengabaikan yag dirumuskan tujuan-tujuan penting lainnya diluar yang tujuan yang terjadi selama proses atau aktifit

(termasuk tercapainya tujuan-tujuan yang tidak diharapkan); 8) omit fakta dari nilai suatu program tidak merefleksikan tujuan 9) mempromosikan penilaian yang linier dan tidak fleksibel Dari kesembilan kelemahan tersebut, secara umum dapat disimpulkan bahwa kelemahan pendekatan penilaian berorientasi tujuan dapat menghasilkan suatu tun nel vision yang cenderung membatasi efektifitas dan potensi penilaian. Untuk melihat penilaian dengan pendekatan berorientasi an penting untuk direnungkan. 1) Siapa sesungguhnya tujuan pendidikan selama ini? 2) Apakah tujuan-tuuan semua hal yang pendidikan tersebut telah mencakup yang menetapkan atau merumuskan lebih tujuan, jauh kelemahan ini ada dan keterbatasan pertanya

dibawah

beberapa

dianggap penting? 3) h Apakah semua pihak yang berkepentingan (stakeholders) dalam pendidikan suda sepakat dengan tujuan-tujuan yang ditetapkan tersebut? 4) Siapa yang menetapkan criteria keberhasilan atau ketercapaian/ ketidakercap aian tujuan tersebut? 5) Dan pertanyaan-pertanyaan kritis lain yang perlu dipertimbangkan agar penil aian dengan pendekatan ini tetap memiliki makna. Kalau ampaknya kita sumber simak pertanyaan-pertanyaan penilaian penilaiannya pada saat yang sendiri, berorientasi tetapi leih di atas, tujuan pada n bu ranca program.

kelemahan pendekatan kan terletak pada prosedur pelaksanaan nan program yang akan dinilai, Oleh karena

terutama itu,

penetapan

tujuan-tujuan

penting untuk disadari seorang evaluator bahwa kegiatan penilaian program tidak bisa berdiri sendiri terlepas ika penilaian akan dari kegiatan perencanaan. Apalagi j

dilakukan dengan mempergunakan penekatan yang berorientasi tujuan. ----------------------- Page 12----------------------d) MANAGEMENT-ORIENTED APPROACH ndekatan Management-oriented dalam yang approach memfokuskan berorientasi Hal ini merupakan pada kepentingan sangat pentingnya baik. salah sau pe

penilaian pendidikan Oleh karena itu, pendekatan lam membantu

manajerial berarti informasi Artinya, bah da

penilaian

manajemen mengingat yang

para pengambil keputusan. hasil penilaian sebagai bagian wa pengambilan keputusan informasi penilaian. dari

pengamblan dan

keputusan jika

akan tepat hasil

berguna

didasarkan

pada

informasi-

inkan

Dalam bidang pendidikan, seorang informasi yang

dengan

pendekatan kepada

ini dimungk guru, pendidik ma

evaluator memberi komite sekolah, pengambil keputusan/ an, atau pihak lainnya; sesuai sing-masing. dengan

bermanfaat

birokrasi pendidikan, tingkat kewenangan tersebut

administrator pengambilan menjadi

keputusan

Berdasarkan level kewenangan akan menjadi

jelas siapa yang

pengguna utama hasil-hasil penilaian, bagaimana mereka akan menggunakannya, dan pada aspek-aspek apa mereka akan mengambil keputusan. Aspek-aspek yang menjadi cakupan penilaian dalam pendekatan ini biasanya diklasifikasi berdasarkan kompon en system, yakni: input, proses, dan out put. Untuk mempelajari lebih dalam tentang management-oriented approach akan diperkenalkan pada dan kelemahan konsep dasar, cara penggunaan, serta kelebihan

pendekatan ini, khususnya dalam penilaian bidang pendidikan. tan Konstributor penilaian utama dalam terhadap pendidikan berkembangnya adalah Stufflebeam pendeka da

berorientasi manajemen n Alkin (1960).

Mereka sama-sama menyadari banyaknya kelemahan dari pendekatan penilaian yang selama ini ada. Dengan ulu, seperti Bernard, Mann, Harris, dan ir berlandaskan pada pemikiran-pemikiran terdah

Wishburne, mereka

memperluas cakrawala dan berfik

sistematis tentang studi-studi administrative dan pengambilan keputusan pendidik an. Selama tahun 1960-1970-an mereka juga mengembangkan wacana berdasarkan pada teori manajemen (seperti, Braybrook dan Lindblom 1963). Baik Stufflebeam maupun Alkin menjadikan keputusan manajer program the pivotal organizer bagi penilaian. Dalam pendekatan utama, ini, tujuan program bukan menjadi

perhatian

mereka lebih menekankan pada kebersamaan atara evalutator dan administrator seca ra erat dalam melakukan penilaian. Mereka bersama-sama mengidentifikasi keputusankeputusan dimana mengumpulkan administrator harus membuat dan kemudian

----------------------- Page 13----------------------informasi ri setiap yang cukup alternaif tentang keunggulan dan kelemahan da

keputusan agar diperoleh keputusan dan pertimbangan yang adil berdasarkan criter ia yang spesifik. Oleh karena itu, suksesnya penilaian sangat bergantung pada kuali tas tim kerja antara evaluator dan para pengambil keputusan. Stufflebeam gembangkan apa dalam sejarah penilaian ini pada akhirnya men

yang disebut sebagai CIPP Model ( Contex, Input, Process, dan Product Model). Dilihat dari namanya nampak jelas bahwa pendekatan ini merupakan kerangka kerja penilaian yang bertujuan dan administrator memberi pelayanan kepada manajer

program untuk menghadapi empat macam keputusan pendidikan yang berbeda, yaitu: 1) Context perencanaan. ang , akan termasuk dijadikan dasar dalam pengembangan program pendidikan Evaluation, melayani keputusan-keputusan pada level

Pada level ini lebih menitikberatkan pada upaya menentukan kebutuhan y

perumusan tujuan-tujuan program. ai eks hanya milik berpengalaman dalam bidang Undang-undang sebut orang pusat. luar Bagi anda (atau yang yang di era ini dalam di Pada era pada strategi sentralisasi, dimana kurikulum bahkan samp

pembelajaran ditentukan oleh pemerintah pusat, nampaknya evaluasi kont

pendidikan 2003

sekolah

disebut

No.20 Tahu jalur non

tentang

Sistem

Pendidikan

Nasional,

formal dan informal), mungkin penilaian konteks bukan masalah baru. Ha

l ini h kat dikarenakan lebih banyak program-program dari Walaupun pendidikan kebutuhan luar belajar sekola masyara banyak di

ditumbuh-kembangkan yang ingin mengikuti bukan program.

istilah yang

pergunakan (needs

evaluasi konteks tapi sering disebut analisis atau penilaian kebutuhan analysis atau needs assessment). Kini di era desentralisasi penilaian konteks ini menjadi penting untuk semua level pengambl pendidikan di baik pada jalur mal. Sebagaimana pendidikan formal, in an formal maupun non for keputusan, apakah pengelola pemerintahan

tingkat propinsi dan Kabupaten/ Kota atau pengelola satuan pendidikan,

diketahui bahwa bermakna: 1) un

otonomi

desentralisasi

pendidikan

desentralisasi pemerintahan pendidikan kepada Pemerintah Propinsi maup Kabupaten/ Kota, serta 2) otonomi pengelolaan satuan pendidikan. Pembe rian kewenangan Kabupaten/ Kota berimplikasi pendidikan kepada pada pemerintahan adanya Propinsi perencanaan maupun pembangunan

keharusan

----------------------- Page 14----------------------ah yang khas otonom. Memperhatikan menjadi arkan amat penting pada sesuai kewenangan agar dengan seperti kebutuhan itu, yang masing-masing kegiatan disusun evaluasi benar-benar daer konteks berdas

perencanaan

kebutuhan masyarakat. n Sebagaimana Nasional diketahui bahwa peran Departemen Pendidika

sebagai pemerintah pusat dalam pembangunan pendidikan di era desenralisasi

lebih teknis

banyak

dalam mutu pusat kurikulum

menyusun

standar-standar, Anda tahu

memberi bukan,

bimbingan dalam hal dan

dan penjaminan kurikulum KBK acuan. pemerintah

pendidikan. hanya

menetapkan

standar

kompetensi

Bagaimana sekolah, di sekolah-sekolah Proponsi

tersebut Kota

diimplementasikan

di satu

Kabupaten/

terrtentu, di sekolah-sekolah

tertentu, akan bergantung pada masing-masing kebutuhan. Untuk merancang ing maupun level mengevaluasi inilah rancangan evaluasi program sangat pada masing-mas penting

keputusan artinya bagi

konteks

keberlangsungan pembangunan pendidikan yang lebih baik. 2) a Input Evaluation , kegiatan melayani keputusan-keputusan pad

pengorganisasian. Menentukan sumberdaya yang tersedia, strategi alternative yang perlu dipergunakan dalam program, serta perencaan yang terbaik bagi pemenuhan kebutuhan, merupakan focus utama penilaian pada level ini. Jika anda paling tidak ng mengenal dari dievaluasi berpengalaman informasi dalam proyek, pengelolaan unsur input yang proyek paling atau seri

adalah biaya. Apakah biaya yang disediakan untuk suatu proyek mencukupi? Apakah komponen kegiatan tersebut merupakan pendidikan tau lainnya. 3) Process dengan Evaluation, melayani keputusan-keputusan yang berkaitan dana yang tersedia yang fokus itu dialokasikan direncanakan? evaluasi sesuai komponen-

proyek contoh

Pertanyaan-pertanyaan input program

input. Tentu

bukan satu-satunya biaya, banyak input lain seperti: guru, buku pelajaran, a

implementasi bagaimana

program.

Fokus

utama

pada

level

ini

adalah:

a)

rencana yang sudah ditetapkan dapat dilaksanakan secara baik? b) hambatanhambatan rbaikanapa yang dihadapi dan menghambat kesuksesan? c) pe

perbaikan apa yang diperlukan? Untuk bisa menjawab hal-hal tersebut perlu dilakukan evaluasi. ----------------------- Page 15----------------------ng Evaluasi terhadap merupakan proses disebut monitoring. JAdi monitori

upaya melakukan evaluasi terhadap proses pelaksanaan suatu program. Jika di lingkungan kerja anda masih kelihatan kegiatan monitoring sebagai kegiatan itu an jalan-jalan belum merupakan pengelolaan memotret monitoring istilah keadaan yang yang lapangan sesungguhnya. seolah-olah tidak saja, Dalam bisa sebenarnya tatar dirubah

proyek ada satu atau diperbaiki

saking sudah melembaga, yaitu ME (singkatan dari Monitoring dan Evaluasi). Istilah ini tentu diberikan proyek tidak salah, tetapi dalam pemaknaan yang

terhadap kegiatan ME seringkali menjadi kurang bermakna. Salah satu contoh pengertian yang banyak di lingkungan proyek adalah: monitoring merupakan kegiatan mengumpulkan data sedangkan analisis dan interpretasi terhadap data dilakukan dalam evaluasi. Pegertian ini memberi makna seolah-olah M dan E uka n ia, dan judgment . terhadap proses s maka dalam analisis dan Jadi, kalau monitoring monitoring juga merupakan harus evaluasi terjadi prose adalah sebuah kembali modul dan evaluasi kegiatan yang berurutan. dinyatakan Padahal bahwa kalau setiap anda b

referensi

sebelumnya

kegiata

paling sedikit selalu megandung 3 (tiga) komponen utama, yaitu: data, kriter

kegiatan

interpretasi terhadap data dibandingkan dengan kriteria, apakah sesuai, kur ang atau melebihi. Jika ingin dua kegiatan k. an proporsional, diperlukan sebaiknya dalam M-E di diposisikan pengelolaan pelaksanaan sebagai proye kegiat

penlaian yang Monitoring

rangka teradap

dilakukan sebagai (progress ),

penilaian

sedangkan evaluasi memrupakan penilaian terhadap hasil proyek. 4) Product dengan arena mana a kebutuhan yang harus sudah dapat terpenuhi atau berkurang? c) Ap evaluation, program melayani dan keputusan-keputusan perencanaan yang ulang. berkaitan Oleh k

pencapaian itu,

kemungkinan

focus penilaian ini meliputi: a) hasil-hasil apa yang diperoleh? b) sejauh

dilakukan setalah program berjalan seperti itu? Evaluasi hasil (product evaluation ) merupakan kegiatan evaluasi yang selama ini banyak memahami langkah-langkah menempatkan kegiatan alan, pada evaluasi, ahir dilakukan. Mungkin keadaan ini berakar yang pada trad selalu sej

isi

pengelolaan pengendalian,

(management) dan

istilah lain yang

kegiatan pengelolaan. Sehingga evaluasi yang banyak dikenal adalah evaluasi ----------------------- Page 16----------------------yang dilakukan jika suatu program sudah berakhir. kolah kita juga masih seperti mengevaluasi ahir r semester), program tiap itu, ujian misalnya ujian akhir (untuk semester mengevaluasi Ingat di se (untuk akhi

akhir nasional

jenjang pendidikan secara nasional), dll. mfokuskan ang pada hasil biasanya berorientasi identik dengan

Evaluasi yang hanya me pendekatan evaluasi y

tujuan sebagaimana dikemukakan pada pembahasan sebelumnya. Dalam evaluasi hasil, biasanya berkembang beberapa focus, yakni : 1) evaluasi yang memfokuskan pada hasil nyata sesuai tujuan program (out-p ut evaluation), i suatu program dari g eh ampak halnya nilaian program bertujuan mengevaluasi antara lain dipengaruhi biasanya dilakukan penilaian manfaat dampak. (impact/ outcome evaluation). hanya yang hasil berbeda. Masing-masin yang diperol d evaluasi terhadap manfaat yang diperoleh dar

(benefit evaluation), dan 3) evaluasi terhadap dampan yang ditimbulkan

hasil program, oleh jangka beberapa mungkin lama waktu

Penilaian lain

setelah program pelaksanaannya biasanya

berakhir,

lebih cepat out-put

daripada langsung

pe

Sedangkan setelah program mit cenario

penilaian

dilaukan

berakhir. Oleh karena itu, penilaian manfaat dan dampak program lebih ru dan memerlukan program pemikiran yang lebih luas dari sekedar s

yang sudah dirancang. ing level Untuk itu, dapat merancang kegiatan evaluasi pada masing-mas

Stufflebeam mengajukan beberapa langkah yang perlu ditempuh sebagai berikut: 1) Membuat Fokus Evaluasi dilayani l? b) Untuk tiap level pengambilan keputusan, perkirakan situasi kepu tusan focus, yang tingkat akan dilayani dan gambarkan masing-masing a) Identifikasi, dengan level keputusan apa yang utama akan

evaluasi tersebut, apakah tingkat local, regional, atau nasiona

kekritisan, waktu, dan alternative komposisinya eputusan dan (2) standar-standar yang akan digunakan dalam memberi pertimaba gan alternative. d) Definisikan harus melakukan pada area kebijakan mana evaluator c) Definisikan dengan criteria untuk masing-masing situasi k

membuat: (1) spesifikasi variable untuk kepentingan pengukuran

seluruh kegiatan penilaian ----------------------- Page 17----------------------2) Mengumpulkan Informasi a) b) ngumpulan Spesifikasikan sumber-sumber informasi yang akan digunakan Spesifikasikan data yang diperlukan c) d) . 3) si Mengorganisasikan Informasi a) yang Sediakan akan dikumpulkan b) Analisis terhadap informasi yang diperoleh 4) Menganalisis Informasi a) Pilih prosedur analisis yang akan digunakan b) Tentukan teknik-teknik yang dipergunakan dalam analisis 5) Melaporkan Informasi a) Definisikan siapa yang menjadi sasaran laporan evaluasi ini b) Tentukan teknik penyajian informasi yang akan dipakai c) Tetapkan format laporan d) Buat jadwal pelaporan 6) Administrasi Evaluasi format-format untuk merekap informa Spesifikasikan prosedur penentuan sample yang akan dilakukan Spesifikasikan kondisi dan jadwal pelaksanaan pengumpulan data instrument-instrumen dan metode pe

a) Rangkum jadwal evaluasi b) Tetapkan keperluan staf dan sumberdaya serta jadwal pengadaanya c) Tentukan rluan-keperluan teknik-teknik untuk mengadakan kepe

pelaksanaan evaluasi k d) Menilai menyediakan rancangan evaluasi yang potensial untu

informasi yang valid, reliable, kredibel, tepat waktu, dan perv asive. evaluasi e) Menentukan secara periodic rogram f) Menyediakan secara total. si di Alkin UCLA (1969) kerangka dalam model sebagai Direktur Pusat yang Kajian hampir Evalua parallel d ini angaran biaya untuk kegiatan evaluasi p dan mejadwalkan updating rancangan

mengembangkan engan pemikiran yang dikemukakan lebih popular

kerja evaluasi CIPP. Kerangka

kerja

evaluasi

----------------------- Page 18----------------------disebut sebagai UCLA el evaluasi ini terdiri dari lima tipe, yaitu: 1) System Assesment, dengan latar dalam belakang CIPP Model); 2) Program Planning, membantub memilih program-program yang lebih khusus dan mungkin efektif dalam memenuhi kebutuhan pendidikan tertentu (hampe r sama dengan input evaluation); kah 3) Program program Implementation, menyediakan informasi tentang: apa meyediakan (identik informasi dengan yang context berkaitan evaluation Evaluation Model. Secara garis besar, mod

suatu system

dilaksanakan untuk kelompok sasaran yang tepat sesuai yang diharapkan; 4) Program agaimana suatu erus dicapai, (hampir sama apakah ada hal-hal yang tidak diharapkan muncul Improvement, menyediakan informasi tentang: b

program berfungsi, apakah tujuan-tujuan yang ditetapkan berusaha untuk t

dengan process evaluation ); 5) Program nlai dari suatu sama program dengan dan Certification, menyediakan kemungkinannya untuk informasi dipergunakan lebih tentang jauh (

product evaluation ) e) THE UTILIZATION-FOCUSED EVALUATION APPROACH Pendekatan ilization-focused evaluasi yang berfokus pada utilitas (The ut

evaluation approach) yang dikembangkan Patton (1978) dalam satu aspek juga dapat dipandang sebagai pendekatan pembuatan keputusan. hwa proses indentifikasi dan keputusan dan pengguna informasi pandangan pengorganisasian merupakan langkah relevansi pertama Dia menekankan ba antara dalam pengambil Dalam

evaluasi.

dia, penggunaan hasil temuan evaluasi perlu memperhatika pemikiran para pengambi l keputusan, informasi ran, bagaimana apa yang dibutuhkan oleh kelompok sasa

informasi tersebut dikumpulkan, dan bagaimana disajikan kepada mereka. Beberapa ahli agai juga meyakini pendekatan bahwa pendekatan analisis system termasuk seb

evaluasi, walaupun rentang analisisnya lebih mengarah pada penelitian/riset. egara Model CIPP Amerika oleh telah banyak digunakan maupun di berbagai swasta. belahan Penggunaan N

Serikat, baik pendekatan

pemerintah

agen-agen

evaluasi ini banyak digunakan dalam rangka menjamin akuntabilitas public dari su atu

program pendidikan. Stuffelbeam dan Shinkield (1985) menggambarkan pemanfaatan ----------------------- Page 19----------------------CIPP model dalam dua kepentingan, yakni pembuatan keputusan (orientasi formatif) dan akuntabilitas (orientasi sumatif), sebagai berikut. Orientasi Formatif Konteks uhmana berdasar sem-patan, Pedoman tujuan untuk memilih tujuan dan Orientasi Sumatif Mencatat yang kebutuhan, dan masalah Input ategi dan Panduan ranstrategi serta procedural Proses ng aktual Produk capaian an n f) NATURALISTIC AND PARTICIPANT APPROACH merupakan Pendekatan suatu naturalistic atau partisipatif dalam penilaian Panduan Implementasi Pedoman prestasi melanjutkan, kembali instalasi program untuk menghentikan, atau dan masukan untuk maupun memilih rancangan Mencatat cangan str yang seja diplih ke

menentukan prioritas pada

program

dipilih,

alasan-alasannya Mencatat proses ya Merekam dan keter perumus

memodifikasi

keputusan-keputusa

pendekatan yang secara paradigmatic sangat berbeda dengan pendekatan-pendekatan lain yang ergunakan, diuraikan pada sebelumnya. evaluasi pada Sesuai diharapkan yang dengan istilah yang natural sasaran dip dan eva

pendekatan ini kegiatan ada keterlibatan (partisipasi) evaluator luasi. Jika pada

berjalan menjadi

lapangan

pendekatan-pendekatan lain peran evaluator cenderung diluar sasaran yang a

kan dievaluasi, baik analisis maupun sejak perencanaan, pengumpulan informasi, seorang ev

pelaporan, maka pada aluator dituntut

pendekatan

naturalistic-partisipatif

masuk ke dalam situasi-situasi yang menjadi sasaran evaluasi. Pendekatan ini cocok terutama dalam rangka penilaian proses atau implementasi program. Pada awal tahun 1967 beberapa ahli evaluasi mulai melakukan reaksi terh adap apa yang mereka mekanistik dan sebut sebagai dominasi pendekatan evaluasi

insensitive pada bidang pendidikan. Pendekatan yang mendominasi ini oleh para ah li ----------------------- Page 20----------------------dieksepresikan sebagai pada : 1) seorang evaluator harus memulai kasi tujuan, 2) pendekatan dengan yang terlalu menekankan dan mengklasifi

merumuskan

merancang system evaluasi secara terurai, 3) mengembangkan instrument-instrumen obyektif yang secara laporan-laporan teknis sangat defensible, 4) mempersiapkan

teknis yang panjang. Keempat hal tersebut pada akhirnya akan menempatkan seorang evaluator jauh dari apa yang terjadi secara riil di lapangan pendidikan. ini banyak tanpa Kritik yang adalah bahwa paling diarahkan pendidikan pada dengan pendekatan skala di besar dalam bahkan tradisional dilakukan kelas. memperta

kegiatan evaluasi evaluator

menginjakkan kaki Banyak praktisi pendidikan nyakan: mulai

berpartisipasi mempublikasikan

secara berbagai

langsung

pertanyaan

apakah para evaluator memahami fenomena yang sesungguhnya terjadi di lapangan, yang terjadi di yang dilaporkan balik angka-angka dalam table dan gambar-gambar

sebagai hasil evaluasi? Segmen masyarakat pendidikan yang mempertanyakan unsur manusia dalam kompleksitas program pendidikan sebagai f

actor

yang

sering

diabaikan dalam kegiatan evaluasi makin meningkat. Oleh karena itu, orientasi ba ru evaluasi engalaman telah dilahirkan, tangan dengan penekanan pada pentingnya p

pertama dalam aktifitas dan seting program pendidikan. Pendekatan ini berkembang cangat cepat pada era tahun 1970-1980-an. Stake (1967) melakukan reaksi merupakan ahli evaluasi pertama yang

terhadap pendekatan-pendekatan penilaian pendidikan yang selama ini mendominasi. Paper telah dia yang merubah berjudul The pikir (Stake, Countenace evaluasi 1975a, pada 195b, of Educational decade-dekade 19778, 1980), Evaluation berikutnya. ia menyaj

secara dramatis pola Dalam tulisantulisan selanjutnya ikan konsepsi dan

prinsip-prinsip yang menjadi arah perubahan pendekatan ini. giatan Stake menganggap evaluasi, dan Evaluation. interpretasi hanya ada dua aktifitas (judgment), evaluator menciptakan utama yang dalam kerangka dalam ke diken mengorg kerj

yaitu: deskripsi al sebagai Two Countenances anisasikan of

pertimbangan Untuk data, membantu Stake

pengumpulan dan a sebagaimana

digambarkan berikut ini. ----------------------- Page 21----------------------DESCRIPTION MATRIX INTENTS ENT R A T I O congru ence ANTE CE DENT c o n t i OBSERVATIONS JUDGMENT MARIX STANDARDS JUDGM

N A L E congru ence TRANS AC TIONS

n g e n c congru ence OUT CO MES i e s

Dengan menggunakan kerangka kerja ini, seorang evaluator akan : 1) menyajikan onal program latar belakang, justifikasi dan deskripsi dari rasi

(termasuk kebutuhan); 2) membuat daftar disi yang serta hasilada), transaksi yang diharapkan (aktifitas dan proses), anteceden yang diharapkan (input, sumberdaya, dan kon

hasilnya; 3) mencatat anteceden, ransaksi, dan hasil-hasil yang terobservasi (termasu k alhal yang tidak diharapkan); 4) menyatakan secara eksplisit standar-standar (criteria, harapan-harapan, kinerja program yang setara) untuk membuat pertimbangan atas anteceden, ransaksi , danhasil-hasil program; 5) mencatat isi-kondisi pertimbanganopertimbangan yang dibuat tentang kond

anteceden, ransaksi, dan hasil. ----------------------- Page 22----------------------Seorang evaluator akan menganalisis informasi dalam matrik deskripsi de ngan melihat kongruensi antara yang diharapkan dan hasil observasi, serta ketergantun gan atau kontingensi antara anteseden maupun hasil yang dicapai dengan transaksi dan

ketergantungan dibuat dengan

transaksi

atas

anteseden.

Pertimbangan

akan

menerapkan standar terhadap data deskriptif. inasi Parllet dan paradigma Hamilton (1976) melakukan kritik terhadap dom

riset yang berbasis pada ahli agricultural-botani, yang telah deficient pada stu di-studi program pendidikan inovatif. Atas dasar kritik tersebut ia mengemukakan pendekat an alternative yang disebut dak lanjut dari paradigma antropologi. tentang Pendekatan program evaluasi iluminatif seperti melibatkan rasional, atau yang studi intensif evolusi, lngkungan berskala kec opera sebagai illuminative evaluation sebagai tin

pendidikan secara si, prestasi, dan kesulitan-kesulitan belajar. Manfaat pendekatan il, adalah ini, untuk

keseluruhan, dalam khususnya konteks pada

sekolah program

meniluminasi masalah-masalah, isu-isu, feature program yang bermakna. Pendekatan ini didasarkan atas paradigma antropologi social, dan dalam beberapa hal juga pa da riset gap partisipatif tepat bagi dan pada pengukuran dan prediksi. Tidak ada dalam Evaluasi Psikiatri iluminatif dan Sosiologi, yang diang pad

manusia/orang. a deskripsi

ini lebih

menekankan

interpretasi, bukan upaya melakukan

manipulasi atau variable control, tetapi lebih menekankan pada kompleksitas kont eks pendidikan yang ada dan berusaha untuk memahaminya. Proses evaluasi yang diajukan Parlett dan Hamilton ini meliputi tiga ta hapan pokok, yaitu: 1) Observation, menjelajahi dan menjadi familier dengan realitas keseharian se ting

program yang akan dievaluasi; 2) Further Inquiry, memfokuskan studi dengan melakukan pencarian berlanjut untu k memilih isu-isu; 3) Explanation, mencari terobservasi dan penjelasan-penjelasan dari pola yang

mencari hubungan sebab-akibatnya. si Dengan menekankan subyektif dan pada proses-proses di kelas, informa

pencarian secara naturalistic, pendekatan evaluasi iluminatif sangat bergantung pada data dari observasi, sumber dokumen. wawancara, kuesioner dan tes, serta sumber-

----------------------- Page 23----------------------Kombinasi triangulasi mendapatkan dari data-data tersebut diperlukan untuk

gambaran yang lebih akurat tentang suatu realitas. Oleh karena itu, evaluasi den gan pendekatan seperti ini memerlukan waktu yang banyak di lapangan. n Ahli lain yang pendekatan memiliki adalah yang pandangan Rippey ada. relative sejalan denga s

naturalistic-partisipatif ensitifitas dari pendekatan-pendekatan transactional

(1973). Untuk

Ia meragukan itu, ia mengajukan

evaluasi

evaluation sebagai alternative yang dianggap tepat. Pendekatan ini lebih menekan kan pada perubahan-perubahan il dari sebuah yang sedang berjalan daripada hasil-has

system aktifitas. Evaluasi transaksional ini merupakan strategi tepat untuk meng elola ketidakberfungsian -tengah upaya yang terjadi dalam suatu organisasi di tengah

perubahan yang dilakukan (misalnya, ketika suatu sekolah memperkenalkan program baru atau melakukan revisi kurikulum). Adapun transaksional ini, meliputi: langkah-langkah pokok yang dilakukan dala evaluasi

1) Initial, mengidentifikasi evaluasi yang neutral; 2) Instrumentation, n kelompok-

titik masalah

(trouble

spots)

dengan

mengumpulkan

data

dalam

berbagai

pertemua

kelompok berkepentingan; 3) Proram ilai-nilai development, yang redefinisi untuk merefleksikan tujuan dan n

merupakan kesepakatan kelompok; 4) Program asikan monitoring, dan kesepakatan kelompok untuk mengimplement

memonitor program baru; 5) Recycling, proses daur ulang sebagai emerge konflik baru. Rippey perubahan, mengajukan penggunaan evaluasi berkelanjutan terhadap

baik perubahan proponen maupun oponen, untk memecahkan konflik yang berkaitan dengan konsekuensi-konsekuensi dari inovasi program pendidikan, baik konsekuensi yang diharapkan maupun yang tidak diharapkan. yang McDonald telah (1974, 1976) melihat pendekatan-pendekatan evaluasi

ada misuses infomasi evaluasi untuk kepentingan politik yang dipertanyakan. Pili han yang ditawarkan adalah democratic evaluation yang dirancang untuk melindungi hak hak dan kebutuhan informasi seluruh masyarakat yang terlibat. Ia membedakan ada ya tiga tipe evaluasi, jika dilihat dari pemilihan peran, tujuan, kelompok sasaran, teknik, dan isu-isu, yaitu: ----------------------- Page 24----------------------ori 1) Bureaucratic evaluasi, Evaluaton, dimana agen birokrasi yang menspons

mengendalikan informasi evaluasi dan laporan hasil evaluasi, bukan eval uator; 2) ik Autocratic evaluasi dan evaluation , dimana evaluator sebagai pemil

melaporkan temuan-temuannya kepada agen sponsor atau jurnal ilmiah; 3) Democratic informasi evaluasi evaluation , lapisan khusus dimana evaluator baik menampilkan sponsor mapn evaluasi p

kepada seluruh artisipan, dengan tersebut tanpa adanya dari pihak sponsor. Selama tahun awalnya tentang evaluasi lebih megemukakan mengarah

masyarakat, terhadap

klaim

temuan-temuan

1970-an, pada

Stake realm

mulai

memperluas

tulisan dengan respo

partisipatif-naturalistik, evaluation (penilaian

apa yang ia sebut nsif). Fokus dari

sebagai

responsive

penilaian responsif dialamatkan pada perhatian dan isu-isu stakeholders. galan Guba (1969) evaluasi adalah ahli evaluasi mencari 1981, penilaian Guba yang alternaif dan mendiskusikan pendekatan kega eva

pendidikan luasi yang

dan selanjutnya lebih tahun utama

rasionalistik. Pada kajian terhadap pendekatan-pendekatan an. Mereka

Lincoln yang

melakukan sering digunak

pendidikan

menolak semuanya kecuali pemikiran Stake tentang responsive evaluation (penilaia n responsif) yang dianggap sejalan dengan pendekatan naturalistic sebagai payung d ari semua alternative pendekatan penilaian pendidikan. Dalam tulisan-tulisannya di lapangan tahun tentang pengalaman evaluasi

1975-1980, Patton menambah literature tentang evaluasi yang berorientasi partisi pan. Beberapa ahli lain yang engan pendekatan naturalistic-partisipatif d Wolker (1977), Kemmis (1982), (1977), Fetterman mengembangkan lain: Kelly (1976), pemikiran (1975), sejalan d an

antara

McDOnald Bullock

Hamilton

Stenhouse

(1975),

(1984), dan Simon (1984). Belajar dari berbagai model penilaian yang termasuk pendekatan naturali sticpastisipatif, nampak ada beberapa karakteristik utama dari pendekatan ini, yaitu : 1) Berdasar pada alasan-alasan induktif. Pemahaman isu, peristiwa, atau suatu p roses dating dari observasi dan penemuan berbasis akar rumput. 2) Menggunakan multiplicity data. Pemaaman atas suatu persoalan didasarkan pada asimilasi data yang dievaluasi, dari sejumlah sumber. Representasi gejala-gejala

baik yang subyektif maupun obyektif, kuantitatif maupun kualtatif digunakan ----------------------- Page 25----------------------3) Tidak eveluasi disandarkan berjalan pada rencana yang yang diperoleh standar. partisipan Proses dala

sebagaimana pengalaman semua aktifitas program.

4) Mencatat realitas yang multiple ketimbang single. Seseorang melihat sesuatu dan menginterpretasikannya Tidak seorangpun megetahui segala sesuatu satu perspektif pun h yang diterima yang paling sebagai apa yang yang tugas dan dengan yang cara terjadi Karena semua di yang berbeda-beda. dan tidak

sekolah, orang

kebenaran. dia alami,

hanya

tersebutla diterima real

tahu benar sebagai sesuatu itas benar, dan ini semua

perspektif

utama

evaluator

adalah

menangkap

potertnya tanpa menyederhanakn kompleksitas dunia pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai