Anda di halaman 1dari 8

Perkembangan Teknologi Baterai Ponsel

memory effect (bisa di-charge kapan saja), bentuk sangat fleksibel, ringan, dan kehilangan daya saat digunakan paling kecil. Ditemukan pertama kali tahuan 1960 di Bell Labs. Kekurangannya adalah umur pakainya tergantung dari lama Kumpulan Artikel - 114 - Artikel Non Energi pembuatan dan seringnya frekuensi di-charge. Tegangan baterai Li-Ion ini adalah 3,6/3.7 V. Jika disimpan dalam kondisi Beberapa minggu terakhir kita dihebohkan oleh berita baterai penuh, kecepatan penurunan energinya adalah 5% per bulan. Nokia BL-C5 yang mengalami overheating pada saat pengisian (Gbr Li-Ion.jpg) daya (charging). Sebelumnya, pertengahan tahun 2007 ini, Lithium-Polymer (Li-Po) seorang pekerja pengelasan di pabrik besi di negeri tirai bambu meninggal akibat ponsel Motorola di saku bajunya Merupakan pengembangan dari Li-Ion. Mulai digunakan untuk meledak dan membuat patah tulang rusuk si korban. perangkat elektronik sejak tahun 1996, biaya pembuatan Li-Po Dikabarkan ponsel yang meledak tersebut menyebabkan lebih murah dibandingkan Li-Ion, dan lebih tahan terhadap adanya tulang rusuk korban yang menembus jantung sehingga kerusakan fisik. Tegangan baterai Li-Po adalah 3,7 V, dengan si korban meninggal. kecepatan penurunan energi 5% per bulan. Kapasitas penyimpanan energi Li-Po 20% lebih tinggi dibanding Li-Ion, Ibarat darah di tubuh kita, baterai di peralatan elektronik 300% lebih tinggi dibandingkan daya simpan NiCad dan NiMH. termasuk ponsel, sangatlah vital. Baterai inilah yang Saat ini jumlahnya belum sebanyak baterai Li-Ion sehingga menghidupi rangkaian elektornik yang telah dibuat agar harga per unitnya juga lebih mahal. Contoh ponsel: Samsung semua bekerja sesuai rancangan yang telah dibuat. SGH-Z170 Anda tentu kenal baterai Li-Ion bukan? Sebagian besar ponsel Batere Original & Non Original saat ini memang menggunakan baterai Li-Ion alias Lithium Ion. Sebenarnya, ada jenis baterai lain yang pernah digunakan Istilah baterai Ori dan non-ori ini umum diperkenalkan pada peralatan elektronik yaitu Nickel Cadmium (NiCad), kalangan pedagang. Baterai original (ori) adalah baterai yang Nickel-Metal Hydride (NiMH), dan Lithium-Polymer (Li-Po). resmi dikeluarkan vendor ponsel untuk ponsel tipe tertentu. Baterai ini memiliki kode atau nomor seri yang menunjukkan Baterai NiCad informasi asal pabrik dan tahun pembuatannya. Sedangkan Baterai Nickel Cadmium (NiCad) yang diproduksi pertama kali baterai non original (non-ori) merupakan baterai yang dibuat oleh pihak lain yang tidak ada hubungannya dengan produsen tahun 1946, merupakan baterai yang dibuat dari campuran Nikel dan Cadmium. Keunggulannya adalah ringan, lebih awet, ponsel. Produsen baterai non-ori hanya membuat baterai dengan jenis, ukuran dan kapasitas yang cocok dengan ponsel charging efisien, dan hambatan internal yang kecil sehingga tertentu. Karena itu, umumnya baterai non-ori lebih banyak tegangannya stabil. Tegangan baterai NiCad adalah 1,2 Volt, ditemukan pada merek ponsel yang laris seperti Nokia. dengan kecepatan penurunan energi 10% per bulan. Dalam penggunaan sehari-hari, baterai NiCad ini bisa diadu dengan baterai alkalin. Kekurangan baterai NiCad adalah biaya pembuatannya mahal, kapasitas berkurang jika tidak baterai dikosongkan (memory effect), dan tidak ramah lingkungan (beracun). Baterai NiMH Baterai Nickel-Metal Hydride (NiMH) yang dikembangkan akhir tahun 1980 adalah pengembangan baterai NiCad dengan kapasitas lebih besar dan tidak menggunakan senyawa kimia sehingga tidak berbahaya bagi lingkungan. Dengan ukuran yang sama, baterai NiMH berkapasitas 2-3 kali lebih besar dibandingkan NiCad, dan memory effect sudah berkurang. Tegangan baterai NiMH adalah 1,2 V dengan kecepatan penurunan energi 30% per bulan. Contoh ponsel : Nokia 2110, Nokia 3110, Siemens C11, Motorola D520. Lithium-ion (Li-ion) Baterai ini paling banyak digunakan untuk perangkat elektronik karena rasio energi dan berat paling baik, tanpa Pabrik pembuat baterai non-ori yang utama adalah Cina, dan ada sedikit dari Taiwan. Meski demikian, produsen baterai original (Nokia, Motorola, Sony Ericsson) juga memesan baterainya ke Cina untuk mendapatkan harga murah. Tentu saja mereka mensyaratkan standar, spesifikasi dan kontrol kualitas yang tinggi terhadap baterainya, karena terkait langsung dengan citra dan kinerja ponselnya. Sifat utama baterai non-ori adalah harganya sangat murah. Sebagai contoh, harga baterai Nokia 6600 BL-5C asli Rp 240.000, sedangkan baterai non-ori berkualitas baik dengan jenis, ukuran dan kapasitas yang sama persis, harganya hanya Rp 60.000. Baterai non-ori ini juga bermacam-macam kualitasnya, mirip istilah aksesoris mobil. Istilah KW1 untuk baterai non-ori kualitas terbaik dengan harga 25% baterai original, KW2 dengan harga sekitar 15% hingga KW3 yang sekitar 10% harga baterai asli. Dengan harga yang berbeda sangat jauh itu, tentu saja ada yang dikorbankan. Ada tiga hal bisa dikorbankan untuk membuat baterai yang jauh lebih murah, yaitu mengurangi

margin keuntungan, mengurangi kapasitas (daya tahan) dan menghilangkan pemutus arus (battery charge controller), sebuah komponen kecil yang ditanam dalam baterai untuk menghentikan proses pengisian jika baterai dianggap telah penuh. Tanpa adanya pemutus arus ini baterai beresiko panas berlebih dan dalam kondisi yang mendukung, baterai bisa meledak. Jadi, jika masih ingin tetap membeli baterai non-ori, lebih baik beli yang kualitas terbaik. Toh, harganya juga sangat murah dibanding baterai aslinya. Baterai Masa Depan Sudah bukan rahasia lagi kalau energi yang ada saat ini belum mampu menyediakan kebutuhan energi yang terus meningkat dari waktu ke waktu. Padahal berbagai sumber energi yang ada dan digunakan saat ini masih dianggap belum sempurna. Li-ion yang banyak digunakan pada baterai ponsel hanya bisa memberikan daya sekitar 2 sampai 4 jam pada laptop, atau 8 jam talktime waktu bicara- pada ponsel. Keadaan ini tidak sebanding dengan kemajuan teknologi informasi yang berkembang dengan cepat, misalnya saja video call pada teknologi 3G ataupun Video Graphic Adapter (VGA) pada komputer yang semakin haus daya. Para ilmuwan terus melakukan penelitian demi mendapatkan teknologi yang lebih efektif dan efisien. Pengembangan energi - baterai - sebenarnya tidak hanya sebatas pada ponsel saja namun juga pada laptop dan perangkat lainnya. Harapannya adalah teknologi baterai terbaru dapat dipakai pada semua perangkat yang ada saat ini. Salahsatu di antaranya adalah teknologi baterai dengan fuel cell. Pada awalnya fuel cell dikembangkan untuk pengganti bahan bakar fosil yang persediaannya semakin menipis. Namun seiring dengan perkembangannya, fungsi fuel cell pun turut dikembangkan. Saat ini ada fuel cell yang dinamakan micro fuel cell yang berfungsi sebagai sumber energi perangkat elektronik seperti ponsel dan komputer serta perangkat lainnya yang membutuhkan bentuk baterai lebih kecil dengan kekuatan tidak terlalu besar. Salah satu micro fuel cell yang berhasil dikembangkan saat ini adalah buatan Samsung yang mampu membuat laptop bekerja selama 10 jam nonstop tanpa recharging. Fuel cell memiliki bahan dasar yang beragam, ada yang menggunakan kombinasi antara hidrogen dan oksigen. Ada juga yang menggunakan bahan dasar methanol. Selain bahan dasar yang berbeda, kedua jenis fuel cell tersebut memiliki kinerja dan dampak yang berbeda juga. Di antara kedua jenis fuel cell tersebut methanol memiliki kinerja lebih baik, namun methanol dapat menghasilkan residu yang sangat berbahaya. Residu tersebut menghasilkan gas karbon yang dapat menimbulkan efek rumah kaca. Sedangkan hidrogen yang tidak memiliki kinerja sebaik methanol, hanya mengeluarkan air (H2O) sebagai residunya. Oleh sebab itu, fuel cell hidrogen lah yang saat ini paling banyak dikembangkan oleh para ilmuwan karena dianggap lebih ramah lingkungan.

Keberadaan fuel cell hidrogen sendiri bukan tanpa kelemahan. Selain sulit diperoleh, hidrogen yang sifatnya sangat reaktif akan sangat mudah meledak, sehingga untuk menggunakannya pada perangkat bergerak masih dianggap riskan. Para ilmuwan kemudian mengembangkan Direct Methanol Fuel Cell (DMFC), pada fuel cell jenis ini methanol digunakan sebagai bahan bakar yang direaksikan dengan air yang akan menghasilkan hidrogen. Cara ini dianggap lebih aman karena tidak perlu membawa-bawa hidrogen ke manamana. Metode ini juga belum bisa dianggap sempurna karena, seperti yang sudah disebutkan di atas, reaksi hidrogen akan menghasilkan karbon. Namun karena kebutuhan akan energi sudah mendesak maka sebelum sumber energi ramah lingkungan ditemukan, DMFC pun sudah mulai diproduksi. Salah satu produsennya adalah Casio, perusahaan yang terkenal dengan jam tangan ini berhasil membuat DMFC yang mampu membuat laptop bekerja selama 20 jam tanpa recharging. Awetkan Baterai Ponsel Berikut beberapa tip yang bisa dijadikan referensi agar umur pakai ponsel menjadi lebih lama. Saat pengisian sebaiknya ponsel dalam keadaan mati. Apabila status ponsel aktif selama charging, kemungkinan pengisian daya baterai tidak akan pernah maksimal karena selama ponsel aktif akan mengkonsumsi daya. Cabut segera bila baterai sudah penuh. Jika aktivitas Anda tidak mau terganggu dapat menggunakan Battery Charge Controller, sebuah komponen yang ditanam dalam baterai untuk menghentikan proses charging jika baterai telah penuh. Jangan terlalu sering melakukan pengisian, usahakan pengisian hanya dilakukan jika baterai benar-benar lemah karena baterai mempunyai umur pakai lifetime- yang umumnya 400-500 kali charge dan lama tidaknya waktu charging tidak akan berpengaruh, jadi walaupun Anda mencharge hanya dua menit atau tiga jam akan dianggap satu kali charge. Jika pengisian menggunakan aliran listrik dari kendaraan mobil- dapat terjadi fluktuasi tegangan yang disebabkan mati dan hidupnya mesin yang dapat menyebabkan umur baterai menjadi pendek. Tindakan lain yang bisa dilakukan untuk memperpanjang umur baterai adalah menjauhkan baterai dari panas dan dingin yang ekstrim dan benda yang terbuat dari logam yang mengandung medan magnet. Cara Lain Refill Baterai Ponsel Lagi kemping baterai ponsel abis? Jangan bingung nyari sumber listrik. Para ilmuwan dan perusahaan pembuat baterai saat ini tengah menguji coba sumber-sumber alternatif yang

dapat digunakan sebagai sumber energi pengganti batere konvensional. USB Perusahaan ponsel terbesar asal Finlandia Nokia awal tahun 2007 ini mengenalkan USB Nokia CA-100 yang merupakan charger baterai ponsel yang pemakaiannya cukup dikoneksikan ke port USB komputer saja. Dengan begitu kita tidak usah kesal lagi jika tidak tersedia colokan listrik di kantor maupun di mall Anda tetap dapat menggunakan laptop di meja seraya mengisi baterai ponsel. Angin Profesor Shashank Priya, dari Universitas Texas di Arlington, melakukan penelitian yang didanai operator seluler asal Inggris, Orange. Dari penelitian tersebut dihasilkan Orange Mobile Wind Charger. Charger tenaga angin yang dikembangkan Orange ini terdiri dari turbin angin seberat 150 gram. Turbin akan menyimpan listrik yang dibangkitkan dari tenaga angin ke dalam control box. Kotak kontrol inilah yang bisa digunakan untuk me-recharge ponsel mereka. Gula Cairan gula ternyata bisa diubah menjadi bahan bakar untuk menghidupkan ponsel, para peneliti di Saint Louis University di Missouri, Amerika Serikat menemukan bahwa hampir semua jenis gula dapat diubah menjadi daya listrik. Para peneliti di St Louis University yakin bahwa gagasan ini suatu saat bisa menggantikan baterai Lithium yang banyak dipakai berbagai perangkat elektronik, termasuk laptop maupun ponsel.

lemah untuk bisa bersaing dengan bensin sebagai sumber energi. Atau telepon genggam. Pernahkan Anda menggunakannya tanpa meninggalkan charger? Atau tanpa terganggu oleh sinyal lowbatt-nya? Tim peneliti internasional di Massachusetts Institute of Technology mencoba membuat sebuah lompatan besar untuk mengatasi permasalahan baterai itu. Mereka memanen talenta konstruksi virus-virus mikroskopis (virus M13) untuk menciptakan baterai ultra-mini yang berumur ultra-panjang. Dengan cara memanipulasi beberapa gen, tim ilmuwan yang terdiri dari para profesor itu (Angela Belcher, Paula Hammond, dan Yet Ming Chiang) mampu mengelabui organisme bersel tunggal itu untuk tumbuh dan membelah diri ke dalam fungsi alat elektronik. Baterai-baterai yang ada dalam bayangan mereka nantinya adalah yang hingga berukuran butiran gandum. Dalam penelitiannya, tim dari MIT mengubah informasi genetik selubung protein virus sehingga mengumpulkan molekulmolekul kobal oksida dan emas. Virus-virus yang menjadi bermuatan negatif itu lalu disusupkan diantara polimer yang bermuatan sebaliknya untuk membentuk lembaran yang lentur dan sangat tipis. Hasilnya menjelma sebagai lapisan film kaya virus dan berperan sebagai anoda, seperti yang termuat dalam laporannya dalam Jurnal Science edisi terbaru. Kobal dipilih sebagai unsur metal oksida karena dianggap memiliki kapasitas memuat energi yang sangat baik. Kerapatan energi yang dimilikinya bisa dua sampai tiga kali lebih tinggi daripada baterai yang ada saat ini dengan ukuran dan bobot yang sama. "Penambahan unsur emas akan lebih meningkatkan lagi kerapatan energi itu," kata Belcher, ketua tim. Seperti dinyatakan Belcher, anoda-anoda berukuran diameter enam nanometer (atau enam per miliar meter) dan panjang 880 satuan yang sama itu merupakan langkah pertama menuju baterai berkapasitas (energi) besar yang tak akan pernah mati. Dan sekali mampu melakukan rekayasa itu, akan mudah buat mereka untuk memproduksi jutaan kloning virus identiknya.

Untuk dapat memakai gula sebagai sel bahan bakar, perangkat harus memakai catridge khusus berisi larutan gula yang bisa diisi ulang kalau sudah habis. Baterai berbahan baku organis biasanya berisi enzim-enzim yang mengubah bahan Wuragil/MIT/RealTechNews/Webwire bakar -gula - menjadi tenaga listrik. Dalam uji coba tim peneliti memakai glukosa, minuman bersoda, cairan manis, dan getah pohon yang manis. Tapi sejauh ini sumber bahan bakar terbaik yang mereka uji adalah gula yang dilarutkan dengan air, hasil pengujian dengan minuman berkarbonasi menunjukkan hasil yang kurang bagus.

[10/12/2004] Baterai Masa Depan

Membuat Baterai dari Virus


Rabu, 12 April 2006 | 11:40 WIB

Dengan teknologi yang masih dikembangkan, saat ini sebuah notebook tidak lagi bekerja hanya 2 sampai 4 jam saja, melainkan dapat terus menyala sampai 20 jam tanpa harus diisi ulang! Cara Kerja Seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa pada fuel cell hidrogen, hidrogen, dan oksigenlah yang digunakan sebagai bahan bakarnya. Reaksi antara keduanya mampu menghasilkan energi listrik dan air.

TEMPO Interaktif, Massachusetts: Kerapatan energi, jumlah muatan listrik dalam sebuah ukuran baterai, adalah kualitas vital dari sebuah baterai. Kerapatan yang rendah selama ini Seperti halnya sebuah baterai yang memiliki bagian-bagian penting seperti merintangi pengembangan mobil-mobil elektrik. Baterai-baterai yang ada umumnya terlalu besar tapi terlalu
anoda dan katoda, fuel cell juga demikian. Yang berperan sebagai anoda adalah hidrogen (fuel) dan yang berperan sebagai katoda adalah oksigen

(oksidan). Sedangkan yang berperan sebagai katalisatornya adalah bubuk platina yang terbungkus oleh kertas karbon. Pada saat hidrogen (H2) yang diberikan tekanan terdorong pada anoda, maka hidrogen akan melewati katalisator yang akan membuatnya terionisasi menjadi (ion H+) dan elektron. Kemudian proton dan elektron akan mengalir menuju katoda dan bereaksi dengan zat O2 yang ada di sana membentuk sebuah zat yang dinamakan H2O atau yang biasa kita kenal dengan air. Namun, sebelum proton dan elektron mencapai katoda kedua zat ini akan terlebih dahulu melewati dua jalur berbeda. Elektron melewati sebuah sirkuit listrik, agar sempat membentuk arus listrik terlebih dahulu. Sedangkan proton mengalir melalui elektrolit yang tidak bersifat konduktor. Tegangan listrik searah (DC) yang dihasilkan oleh satu reaksi ini memang hanya 0,7 Volt. Namun, bukan berarti sebuah fuel cell hanya mampu menghasilkan tegangan 0,7 Volt saja. Sebab dalam satu sistem yang lengkap, tidak hanya menggunakan satu lapis fuel cell saja, melainkan banyak lapisan fuel cell yang kemudian disebut fuel cell stack. Sehingga jumlah tegangan yang dihasilkan dapat bertambah. Bahkan keseluruhan daya listrik yang diperoleh dari fuel cell ini ada yang dapat mencapai 20 Watt. Lumayan, bukan? Pro dan Kontra Menggunakan hidrogen sebagai bahan dasar sebuah baterai memang sangat efektif. Namun sayangnya, bahan bakar ini memiliki beberapa kelemahan yang membuatnya sampai saat ini belum umum digunakan. Hidrogen selain sangat sulit diperoleh juga sangat mudah meledak, sehingga untuk memasangnya pada perangkat mobile Anda yang banyak berpindah dianggap sangat riskan. Oleh sebab itu, muncullah gagasan untuk menggunakan methanol sebagai bahan dasar fuel cell. Fuel cell ini pun dinamakan DMFC, yaitu singkatan dari Direct Methanol Fuel Cell yang artinya fuel cell tersebut menggunakan methanol secara langsung sebagai bahan bakarnya. Keberadaan methanol sendiri bukanlah untuk menggantikan hidrogen seluruhnya. Methanol pada fuel cell justru digunakan untuk direaksikan dengan air yang hasilnya justru akan menghasilkan zat hidrogen. Membawa-bawa methanol tidak terlalu berbahaya seperti layaknya hydrogen. Begitu pula dengan proses perolehan hidrogennya, dengan cara ini dianggap lebih aman dibandingkan jika harus menenteng-nenteng hidrogen ke mana-mana. Sayangnya, seperti yang tadi sempat diungkapkan dalam proses mendapatkan hidrogen inilah reaksi methanol dengan air juga akan menghasilkan zat lain, yaitu karbon. Sebuah zat yang sangat berbahaya bagi lingkungan. Namun, berhubung kebutuhan akan sumber daya yang mampu bertahan lama sudah sangat mendesak, maka sebelum fuel cell yang lebih ramah lingkungan ditemukan, DMFC pun sudah mulai diproduksi. Di samping itu, hidrogen yang dihasilkan melalui DMFC ini dianggap lebih efektif ketimbang fuel cell berbahan bakar hidrogen langsung. Sebab pada saat reaksi kimia terjadi ketika methanol bertemu dengan air, maka jumlah electron yang mengalir tidak lagi 2e-, melainkan 6e. Untuk lebih jelasnya mengenai reaksi kimia ini, Anda dapat melihat pada rumus yang disediakan. Air yang akan bereaksi dengan methanol tidak perlu diisi secara manual. Seperti yang diketahui bahwa pada reaksi fuel cell, air telah menjadi hasil akhir. Air inilah yang nantinya akan diputar kembali, direaksikan dengan methanol untuk memperoleh hidrogen. Fuel cell yang menggunakan methanol dengan yang menggunakan hidrogen memiliki ukuran yang berbeda. Lebih besar fuel cell yang menggunakan bahan bakar methanol dibandingkan dengan fuel cell yang menggunakan langsung bahan bakar hidrogen. Sebab pada fuel cell berbahan bakar methanol diperlukan sebuah sistem tambahan untuk memproses zat methanol tersebut.

dengan katoda sama halnya dengan yang terjadi dalam fuel cell berbahan bakar hidrogen langsung. Hanya saja, konsentrasinya agak sedikit berubah. O2 yang digunakan tidak lagi melainkan T!. Dan H2O (air) yang dihasilkannya pun bernilai 3H2O. Yang artinya lebih banyak air yang dihasilkan. Sedangkan Karbon yang juga dihasilkan melalui proses ini akan terbuang ke udara langsung. Inilah yang menjadi alasan mengapa DMFC dapat merusak lingkungan. Sampai saat ini, justru fuel cell berbahan bakar methanol-lah yang paling banyak dikembangkan dan diproduksi oleh perangkat portabel. Salah satunya adalah Toshiba yang belum lama ini memperkenalkan salah satu notebooknya yang menggunakan baterai fuel cell yang berbahan bakar methanol. Notebook tersebut ada dua macam, yang pertama dengan jumlah zat methanol cair sebanyak 50 ml dapat bertahan selama 5 jam dan yang kedua dengan zat methanol cair sebanyak 100 ml dapat bertahan selama 10 jam tanpa proses recharge. Jauh lebih lama ketimbang menggunakan baterai biasa yang paling lama hanya bertahan 4 jam. Selain mencoba untuk memproduksi Notebook dengan DMFC, Toshiba juga mencoba untuk memproduksi DMFC untuk digunakan pada ponsel. Pembuatan baterai dari DMFC tidak hanya dilakukan oleh Toshiba, NEC juga memproduksi DFMC dengan ukuran yang sangat kecil. lihat saja pada gambarnya, jika dibandingkan dengan baterai AA, maka DMFC buatan NEC tidak jauh berbeda.

Batere Lithium-Ion Kunci Masa Depan Mobil Listrik

Batere Lithium-ion yang digunakan Mitsubishi pada iMiEV yang terdiri dari banyak sel.

Semakin gencarnya pengembangan mobil hibrida dan listrik, Tahapan tersebut dinamakan proses fuel processing section. Proses ini memiliki tempatnya sendiri, bukan pada anoda. Dalam anodanya sendiri zat nama batere Lithium-ion juga makin akrab bagi kita. Batere yang sering disingkat dengan Li-ion ini, dianggap paling pas untuk yang masuk adalah 3H2. Kemudian proses yang terjadi antara anoda

sumber daya mobil listrik murni dan hibrida (motor bakar dan listrik). Daya tarik Li-ion - dibandingkan dengan yang lainnya, seperti NiMH (Nickel Metal Hydride) dan NiCad (Nickel Cadmium) serta timah hitam (lead) - bisa diisi ulang dengan cepat, densitas penyimpanan lebih banyak da juga lebih daya. Daya tarik paling besar adalah perbandingan berat dan energi yang dihasilkannya, Li-ion juga unggul. Di samping itu, tidak punya efek memori. Sifat terakhir memungkinkan Li-ion bisa diisi kapan saja! Sebenarnya Li-Ion tidak hanya digunakan pada mobil listrik atau hibrida. Tetapi sudah digunakan pada perlengkapan elektronik yang akrab kita gunakan sehari-hari, antara lain laptop, iPod, HP, MP3 player, PDA dan Black Berry. Lithium vs Lithium-Ion Selain Li-ion juga ada batere yang disebut lithium. Jenis terakhir tersebut adalah batere yang umumnya tidak bisa diisi ulang atau hanya sekali pakai habis. Sedangkan Li-ion justru sebaliknya.

jumlahnya sangat banyak, perlengkapan elektronik pengguna Liion. Seperti sekarang ini, meski harga minyak turun, upaya pengembangan dan pemanfaatan Li-ion makin gencar.Tidak hanya mobil yang ditawarkan dengan tenaga listrik murni atau hibrida, juga sepeda motor. Malah, pada JMS 2008 yang lalu di Jakarta, produsen juga sudah memajang prototipe motor dan skuter bertenaga listrik. Di lain hal, penggembangan penggerak, seperti motor listrik untuk menjalankan mobil dan motor juga semakin maju. Motor listrik mampu menghasilkan tenaga yang besar. Putarannya juga lebih tinggi. Kemampuan mobil dan motor pun tidak berbeda jauh dibandingkan bila menggunakan motor bakar. Malah dalam menggelola atau memanfaatkan energi, mobil dan motor listrik lebih efisien. Penampilan mobil yang murni mengandalkan energi listrik atau batere Li-ion juga makin menarik, sporty dan gaya.

Perbedaan lain dari kedua batere yang sama-sama disebut lithium awalnya itu adalah materi dasarnya. Lithium menggunakan logam Teknologi Nano murni, sedangkan Li-ion campuran lithium yang jauh lebih stabil Masalah yang masih menganjal dalam pengembangan Li-ion dan dapat diisi ulang beberapa ratus kali. adalah pembuatannya masih harus dalam bentuk sel-sel dengan jumlah banyak. Padahal, untuk mobil diperlukan ukuran besar Keunggulan lain dari Li-ion adalah kemampuannya menyimpan agar bisa menghasilkan tenaga yang besar. Ukuran merupakan energi lebih lama bila tidak digunakan. Sedangkan jenis lain akan tantangan yang masih sulit diatasi produsen Li-ion. Karena ini habis lebih cepat. Meski begitu, bukan berarti Li-ion tidak punya nanti menyangkut masalah produksi dan akhirnya adalah harga. kelemahan. Masalah utama batere ini adalah keamanan: mudah terbakar atau meledak. Terutama bila penanganannya kurang Sebagai contoh, Volvo harus menggunakan 3.000 sel Li-ion yang baik. Itu bisa terjadi karena bahan yang digunakan mudah panas. terdiri dari baterai dengan ukuran AA untuk mobil konsepnya 3CC yang menghasilkan tenaga 105 PS. Kalau dibuat dengan Komponen Utama ukuran besar dengan menggunakan bahan kobalt, menyebabkan Tiga komponen utama Li-ion adalah anoda, katoda dan elektrolit unit cepat panas dan selanjutnya menimbulkan kebakaran atau yang diibuat dari berbagai macam bahan. Secara komersial dan ledakan. paling banyak digunakan sebagai anoda adalah grafit. Sedangkan katoda biasanya salah satu dari tiga bahan berikut, lapisan oksida Pengembangan batere Lithium-ion kini juga mulai memanfaatkan yaitu lithium cobalt oxide dan lithium iron teknologi nano atau mencari materi yang mampu menghasilkan phosphat, spinel yaitulithium manganesse oxide dan titanium kinerja lebih baik. Berdasarkan hasil penelitian, dengan teknologi disulfide (TiS2 ) yang materi asli Li-ion. Akibatnya, harga batere nano, Li-ion bisa diisi 10 kali lebih cepat dari batere sejenis ini awalnya sangat mahal. sekarang ini. Meski begitu tetap saja ditemui kelemahannya. Kini harga batere Li-ion masih mahal. Akibatnya, mobil listrik atau hibrida masin susah dijangkau oleh kebanyakan orang. Sebenarnya, mobil hibrida yang selama ini dibuat oleh Toyota (Prius) dan Honda (Civic) masih menggunakan batere NiMH. Kemampuan lebih baik dari batere konvensional yang menggunakan bahan dasar timah hitam. Toyota sendiri mengaku, faktor yang menyebabkan mobil hibrida mahal adalah batere. Karena itulah perusahaan mobil terbesar di Jepang ini terus mengenjot Prius bisa dijual 1 juta per tahun di seluruh dunia agar harganya nanti bisa ditekan. Dengan makin gencarnya berbagai perusahaan membuat batere Li-ion, dikabar Toyota maupun Honda segera akan beralih ke batere jenis tersebut. Namun yang cukup menarik, Mitsubishi yang sudah beberapa kali memamerkan mobil listrik murnia di Indoneia, iMiEV sudah mengguankan batere Li-ion. Dengan makin banyaknya perusahaan otomotif menawarkan kendaraan bertenaga listrik dan hibrida (ramah lingkungan), baik mobil maupun motor, membawa harapan baru bagi pengembangan batere Li-ion. Tak hanya harganya yang diperkirakan akan jadi lebih murah karena diproduksi secara massal, kemampuan kerja makin baik pula. Contohnya, Altarinano, sebuah perusahaan kecil di Reno, Nevada, Amerika Serikat telah menggunakan material elektroda yang disebut titanet berukuran nano. Kemampuannya menghasilkan tenaga 3 kali lebih besar dari Li-ion yang ada sekarang dan bisa diisi penuh hanya selama 6 menit. Masalahnya, kapasitas energinya setengah sel Li-ion normal. Padahal bisa diisi ulang sampai 2.000 kali selam 20 tahun atau empat kali umur baterai Li-ion sekarang. Kelompok peneliti di MIT (Massachussets Institute of Technology) juga telah berhasil mengembangkan kabel berukuran nano untuk Li-ion ultra tipis dengan densitas energi tiga kali Li-ion biasa. Sedangkan di Prancis, Li-ion dikembangkan dengan nanostruktur . Malah ada para ahli yang mencoba menggunakan emas. Dengan pengembangan yang gencar tersebut, mobil listrik nantinya bisa memenuhi kebutuhan konsumen, baik dari segi harga, waktu pengisian dan jarak tempuh yang makin jauh. Tak kalah penting, selain mengirit energi dan biaya operasional, dipastikan polusi, baik dalam bentuk emisi asap maupun suara berisik!

Kini banyak perusahaan besar dan kecil di negara maju seperti sumber : Jerman, Prancis, Jepang dan Amerika Serikat mengembangkan Liion. Bahkan lembaga riset dan perguruan tinggi ikut http://otomotif.kompas.com/read/xml/2008/12/17/12554454/bat mengembangkannya. Maklum, selain kendaraan bermotor yang ere.lithium-ion.kunci.masa.depan.mobil.listrik

Asetilen black lebih baik karena mempunyai sifat adsorptif yang sesuai. Ketika baterai mengantarkan arus listrik, mangan dioksida kehilangan oksigen sementara itu seng yang bertindak sebagai elektroda positif Baterai merupakan sistem elektrokimia. Tiap sel baterai terdiri atas 2 teroksidasi. Mangan dioksida umumnya bersifat tidak larut, tetapi Mn2+ yang larut ditemukan dalam larutan asam. Ternyata terjadi elektroda yang berbeda, dipisahkan satu sama lain dalam cairan penghantar yang disebut elektrolit. Masing-masing elektroda memiliki kesetimbangan antara kedua jenis mangan tersebut yang tergantung pada pH larutan. Reaksi dalam asam menghasilkan garam yang larut, sistem sendiri dan menghasilkan potensial yang berbeda. Perbedaan sedangkan dalam basa oksida yang tidak larut diperoleh. Dalam larutan potensial di antara keduanya disebut elektromotive force. asam Mn2+ berada dalam keadaan setimbang dengan MnO2 dan perubahan potensial 0,12 V per unit perubahan pH. Dalam larutan basa Energi kimia yang dihasilkan dari reaksi sel merupakan sumber listrik konsentrasi Mn2+ sangat rendah dan hasil reaksi utamanya adalah yang disuplai baterai ketika digunakan (discharge). Zat-zat pereaksi oksida Mn3+. Dalam hal ini terjadi perubahan potensial 0,06 V per unit dalam sel sekunder secara lengkap dan efisien dapat dikembalikan ke pH. Mangan diklorida dapat terdapat dalam sel kering namun keadaan asalnya dengan memberikan arus listrik (charging) dengan jumlahnya sangat kecil karena pH elektrolit lebih tinggi dari keadaan arah yang berlawanan, tetapi dalam sel primer hal ini tidak mungkin yang sesuai dengan MnCl2 tersebut. Dalam pH yang tinggi reaksi sel atau hanya sebagian saja. Hanya jenis tertentu saja dari baterai primer yang terjadi adalah: yang dapat diperbaharui, yaitu dengan cara mengganti elektroda dan elektrolitnya. 2e- + 2MnO2 + 2H+ Mn2O3.H2O dan Ketika dua terminal sel dihubungkan dengan sirkuit luar dengan kabel, Zn + 2OH- Zn(OH)2 + 2earus yang mengalir proporsional dengan besarnya emf dan berbanding terbalik dengan besarnya hambatan baterai dan sirkuit luar. Arus mengalir melewati elektrolit oleh partikel bermuatan, yang disebut ion yang akan memberikan : Zn + 2H2O + 2MnO2 ZnO + H2O + Mn2O3.H2O dan melewati bagian logam dari sirkuit oleh elektron. Reaksi kimia terjadi pada permukaan elektroda di mana terjadi perubahan dari Kemudian akan menjadi : konduksi elektronik menjadi konduksi ionik dan sebaliknya. Zn + 2MnO2 ZnO.Mn2O3 Material katodik biasanya terbuat dari senyawa kimia seperti, PbO2, MnO2, NiO2, CuCl, atau AgCl. Mereka adalah agens depolarisasi. Dicirikan dengan mudahnya menerima elektron, akibatnya tingkat oksidasinya turun. Di lain pihak material anodik, biasanya logam seperti Pb, Fe, Cd, Mg atau Zn. Sifatnya mudah melepaskan elektron membentuk ion positif dalam elektrolit. Reaksinya disebut oksidasi. Hetaerolit adalah bentuk kristal tanpa air, oleh karenanya dimungkinkan untuk menghilangkan air di kedua sisi reaksi di atas.

Teori Dasar Sel Listrik

Persamaan reaksi di atas merupakan persamaan reaksi dasar dalam sel kering yang memperlihatkan transfer oksigen dari elektroda yang satu ke lainnya, namun tidak menjelaskan tentang elektrolit atau kondisi Reaksi reduksi dan oksidasi disertai dengan perubahan kimia. Mungkin dinamis yang terjadi selama proses discharge. Beberapa elektrolit selain amonium klorida telah digunakan, di antarnya adalah juga terdapat perubahan di dalam elektrolit. Perubahan tersebut magnesium klorida, kalsium klorida, metilamin hidroklorida dan mengikuti hukum Faraday tentang elektrolisis. Ketika baterai mensuplai arus listrik dikatakan baterai tersebut sedang di-discharge. garam-garam yang lain dengan gugus alkil berupa metil dan etil. Nilai emf dari berbagai elektrolit ini tidak terlalu berbeda, tetapi shelf life Perubahan dari energi kimia ke energi listrik berlangsung menurut dan hambatan internalnya yang berbeda. hukum termodinamika. Elektrolit yang menyediakan konduksi ionik antar elektroda harus disesuaikan dengan bahan katoda dan anoda. Dalam elektrolit perlu adanya jumlah asam yang berlebih dibandingkan jumlah yang diperlukan secara teoritis. Kalau tidak ia akan terlalu larut dan terlalu resisten terhadap aliran arus listrik. Perubahan yang tidak diinginkan juga bisa terjadi. Laju reaksi akan sebanding dengan pertukaran elektron antar elektroda, hal ini tergantung pada difusi, suhu, permukaan efektif, dan kondisi dari sirkuit listrik. Reaksi dalam sel kering Pada prinsipnya reaksi dalam baterai dapat dituliskan sebagai berikut: Zinc klorida yang ditambahkan ke dalam elektrolit mempunyai peranan yang penting ditambah lagi zinc klorida yang terbentuk selama proses discharge. Zat ini membantu mempertahankan tegangan kerja sel dengan jalan hidrolisis untuk menghasilkan reaksi asam. Ketika ion Zn dalam campuran sedikit, akan terbentuk manganit (Mn2O3.H2O), bukannya hetaerolit. Di bawah kondisi yang dinamis, yaitu ketika sel secara aktif didischarge, beberapa reaksi mungkin terjadi. Terjadi perubahan pH yang tergantung pada lama dan besarnya beban selama discharge. Kekurangan ion Zn tidak akan menimbulkan pembentukan hetaerolit, reaksi yang terjadi adalah:

Zn + 2MnO2 ZnO.Mn2O3 2MnO2 + 2NH4+ + 2e- Mn2O3.H2O + 2NH3 Grafit atau karbon yang dicampur dengan mangan dioksida tidak mempunyai pengaruh dalam reaksi, meskipun demikian peranannya Amonia terbentuk di bawah kondisi demikian. Dalam jumlah yang sangat penting. Mangan dioksida adalah penghantar listrik yang buruk, sedikit H2 akan keluar dari sel. Ketika jumlah NH3 meningkat, senyawa grafit atau karbon ditambahkan untuk meningkatkan daya campuran. ini akan bereaksi dengan ZnCl2 membentuk zinc klorida diamina

(ZnCl2.2NH3). Mungkin tak satupun reaksi yang dapat digambarkan selama proses discharge sel kering. Hal ini disebabkan oleh sulitnya menentukan keadaan transisi masing-masing reaksi yang terlihat saling bergabung satu dengan lainnya. Gabungan beberapa sel membentuk baterai Bahan dasar untuk membuat baterai kering terdiri atas 5 bahan utama, yaitu: black mix, paste, carbon rod, Zn can, dan top seal. Black mix

Batang karbon yang terletak di tengah-tengah campuran dan sering disebut elektroda positif, walaupun sebenarnya hanya merupakan kolektor dan konduktor arus listrik dari katoda ke terminal positif eksternal sel. Zn can yang berfungsi sebagai anoda dan kontainer sel. Top seal yang menutupi sel dan membuatnya dapat dipakai dalam segala posisi. Seal tersebut jelas merupakan bahan isolator yang terikat dengan cap pada batang karbon dan top rim dari kontainer zinc.

Black mix terdiri atas mangan dioksida dengan karbon atau asetilen black dan grafit yang sesuai sebagai katoda dan depolarizer. Mangan dioksida dihancurkan dulu hingga mencapai 80% atau lebih butirannya Inhibitor untuk mengurangi korosi zinc dapat melewati saringan 200 mesh. Natural mangan maupun artifisial dapat digunakan bersama-sama, namun biasanya proporsi mangan Untuk mengurangi aksi lokal pada Zn, telah dikenal proses artifisial tidak lebih dari 30% karena harganya yang mahal. amalgamasi, misalnya dengan pemberian merkuri klorida. Sangat baik Penggunaan mangan artifisial meningkatkan output listrik dari sel. bila dilakukan amalgamasi pada zinc baterai kering karena mereka akan digunkan pada temperatur ruang, meskipun jumlah merkuri yang Ratio antara mangan dioksida dengan karbon dalam black mix digunakan terbatas karena efek destruktifnya terhadap kekuatan bervariasi antara 3:1 hingga 8:1 berdasarkan beratnya. Nilai ini mekanik dari Zn. Ketika sel diekspos pada temperatur yang lebih biasanya disebut nilai M/C. Sejumlah kecil amonia ditambahkan ke tinggi, efek amalgamasi ini cenderung berkurang. dalam campuran karena kelarutan amonia dalam elektrolit masih kurang mencukupi. Bahan-bahan ini pertama dicampurkan dalam Lapisan kromat telah digunakan secara komersial sebagai inhibitor keadaan kering, lalu dibasahi dengan sejumlah elektrolit yang dalam sel kering. Pada temperatur ruang penambahan kalium dikromat diaplikasikan dengan cara spraying. Proses mixing ini dilanjutkan hingga diperoleh campuran yang seragam dan bebas dari kotoran serta cukup efektif, apalagi pada temperatur 54C, hasilnya lebih baik partikel yang tidak rata. Biasanya 2-5 menit cukup untuk dry mixing, daripada dengan merkuri klorida. dilanjutkan dengan wet mixing selama 10 menit. Pada sel kering reaksi terjadi pada Zn ada 2 tipe. Pertama adalah reaksi discharge yang memberikan energi listrik yang berguna. Reaksi Untuk mengetahui apakah campuran itu telah mencapai derajat kebasahan yang cukup ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Metode tersebut berjalan menurut persamaan : yang sederhana adalah dengan memberikan tekanan kepada sampel sampai dikeluarkan cairan dari dalamnya. Kira-kira diperlukan tekanan sebesar 20-34 kgf/cm2. Sampel ditempatkan dalam silinder logam yang Zn + 2MnO2ZnO.Mn2O3 dibagian bawahnya terbuka. Selain itu diletakkan pula kertas saring di atas pelat zinc. Listrik dihubungkan di antara silinder dan pelat. Reaksi ini tidak menyebabkan timbulnya gas H2. Reaksi kedua adalah Besarnya press humidity dan tegangan campuran kemudian dapat serangan korosi lokal yang menimbulkan gas H2. Ini menunjukkan diketahui dari skala. energi yang tidak berguna dan dihasilkan dari daerah anodik dan Campuran yang sudah memenuhi standar dibentuk sesuai dengan tinggi dan diameter yang telah ditentukan dan dinamakan bobbin atau cores. Elektrolit dari sel kering adalah campuran amonium klorida dengan zinc klorida. Larutan ini digunakan dalam pembuatan pasta dan sebagai larutan pembasuh dalam pembuatan black mix. Amonium klorida atau sal ammoniac adalah klorida yang paling cocok bagi reaksi sel. Namun sifatnya korosif dan ketika discharge ia menyerang zinc can. Di lain pihak, zinc klorida mempunyai peranan yang cukup penting, terutama untuk mempertahankan tegangan kerja dari sel. Keberadaannya juga mampu menghambat serangan korosi amonium klorida terhadap Zn. Hidrolisis zinc klorida membantu mempertahankan pH elektrolit yang diinginkan dan meningkatkan tegangan sel. katodik dari Zn. Reaksi pada anoda adalah : Zn Zn2+ + 2eSedangkan pada katoda, reaksinya adalah: Zn2+ + 2NH4Cl + 2e- Zn(NH3)2Cl2 + H2 Dalam rangka pencarian inhibitor yang efektif, banyak material telah dicoba, kebanyakan merupakan senyawa organik. Senyawa tersebut mengandung gugus karbonil, seperti furfural, senyawa yang berisi nitrogen heterolik misalnya aldin, dan beberapa produk komersial lainnya telah terbukti efektif dalam menghambat reaksi korosi Zn dalam elektrolit sel kering, tetapi kebanyakan juga tidak berguna dalam sel lengkap karena ternyata mereka bereaksi dengan lapisan dinding pasta atau membentuk lapisan yang tidak larut di atas permukaan anoda Zn yang menghasilkan hambatan internal bagi sel.

Di lain pihak mateial koloid yang lumrah terdapt dalam dinding pasta juga memiliki aktivitas inhibisi. Pada tepung gandum, terdapat protein Lapisan pasta sebagai separator antara anoda Zn dengan koloidal yang mempunyai agens inhibisi yang dinamakan gluten. katoda dan juga sebagai reservoir elektrolit. Biasanya pasta terdiri atas campuran 2 bagian tepung jagung dengan 1 bagian Konstituen yang tergolong gluten di antaranya adalah glutenin, gliadin, tepung terigu dan dibuat pasta dengan penambahan elektrolit. dan mesonin. Gliadin dan mesonin terbukti cukup baik dalam menghambat korosi Zn. Baik zinc klorida maupun amonium klorida, keduanya memicu proses gelatinisasi.

Pada prinsipnya reaksi kimia dalam baterai kering dapat dituliskan sebagai berikut :

Zn + 2MnO2 ZnO.Mn2O3 Grafit atau karbon ditambahkan ke dalam mangan dioksida untuk meningkatkan daya hantar listrik campuran. Asetilen hitam lebih baik karena mempunyai sifat adsorptif yang sesuai terhadap mangan. Bahan karbon ini tidak terlibat langsung dalam reaksi. Ketika baterai mengantarkan arus listrik, mangan dioksida kehilangan oksigen dan mengalami reduksi, sementara itu zinc yang bertindak sebagai elektroda positif teroksidasi. Reaksi ini mengikuti hukum Faraday tentang elektrolisis. Dalam suasana basa, reaksi sel yang terjadi adalah :

2e- + 2MnO2 + 2H+ Mn2O3.H2O Zn + 2OH- Zn(OH)2 + 2eKedua persamaan tersebut akan memberikan : Zn + 2H2O + 2MnO2 ZnO + H2O + Mn2O3.H2O Kristal mangan hetaerolit adalah bentuk kristal yang tidak mengandung air, oleh sebab itu H2O dihilangkan dalam persamaan reaksi di atas. Dengan demikian persamaan reaksinya menjadi : Zn + 2MnO2 ZnO.Mn2O3 Dari persamaan dasar baterai di atas dapat diketahui alur transfer oksigen dari elektroda yang satu ke elektroda lainnya, namun keadaan elektrolit atau kondisi dinamis yang terjadi selama proses pemakaian baterai (discharge) tidak terungkap. Reaksi yang sebenarnya memang sangat kompleks dan sulit untuk dituliskan karena sulitnya menentukan keadaan transisi masing-masing senyawa selama reaksi berlangsung. Beberapa elektrolit selain amonium klorida telah digunakan, di antaranya adalah magnesium klorida, kalsium klorida, metilamin hidroklorida dan garam-garam yang lain dengan gugus alkil berupa metil dan etil. Nilai emf dari berbagai elektrolit ini tidak terlalu berbeda, tetapi shelf life dan hambatan internalnya yang berbeda. Zinc klorida yang ditambahkan ke dalam elektrolit mempunyai peranan yang penting untuk mempertahankan tegangan kerja sel dengan jalan hidrolisis menghasilkan reaksi asam. Bila terjadi kekurangan ion Zn2+ dalam campuran, maka akan terbentuk manganit (Mn2O3.H2O) menggantikan hetaerolit. Reaksi yang terjadi adalah :

2MnO2 + 2NH4+ + 2e- Mn2O3.H2O + 2NH3 Produk samping dari reaksi di atas adalah amonia. Dalam jumlah yang sedikit H2 akan keluar dari sel. Ketika jumlah NH3 meningkat, senyawa ini akan bereaksi dengan ZnCl2 membentuk zinc klorida diamina (ZnCl2.2NH3).

Anda mungkin juga menyukai