Anda di halaman 1dari 15

BAB I PENDAHULUAN

I.1

Latar Belakang Sistem penambangan adalah suatu metode atau teknik untuk mendapatkan

endapan bahan galian yang bernilai ekonomis. Dalam suatu kegiatan pertambangan berbagai hal perlu dipertimbangankan seperti metode yang akan digunakan, biaya operasional, letak endapan bahan galian, keselamatan pekerja dan lain-lain. Secara umum, sistem dan metode penambangan dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu : 1. Tambang terbuka (surface mining) 2. Tambang bawah tanah (underground mining) 3. Tambang bawah air (underwater mining) Tambang bawah tanah (underground mining) adalah metode penambangan yang aktifitas penambangannya dilakukan di bawah permukaan bumi dan tidak berhubungan langsung dengan udara luar. Metode tambang bawah tanah dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu : 1. Metode tanpa penyanggan (open stope method) 2. Metode penyangga (supported stope method) 3. Metode ambrukan (caving method)

I.2

Maksud dan Tujuan Adapun maksud dan tujuan penulisan makalah metode ambrukan (caving

method) adalah : 1. Menjelaskan mengenai metode ambrukan (caving method) pada tambang bawah tanah 2. Mengetahui cara menerapkan metode ambrukan (caving method) pada tambang bawah tanah

BAB II PEMBAHASAN

II.1

Pengertian Metode Ambrukan (caving method) Metode ambrukan (caving method) adalah cara penambangan untuk

endapan bijih dimana penambangan dilakuakn pertama-tama dengan melakukan penggalian bagian bawah (under cutting) yang kemudian menyebabkan runtuhnya batuan dibagian atas akibat berat batuan itu sendiri/tekanan dari

samping/gabungan dari keduanya. Atau biasa juga diartikan dengan cara penambangan endapan bijih pada tambang bawah tanah dengan cara pengambrukan / meruntuhkan bijih bagian atas setelah dibuat lombong ambrukan di bagian bawahnya. Caving method adalah metode penambanga yang bertujuan untuk memotong bagian bawah dari blok bijih sehingga blok bijih tersebut mengalami keruntuhan. Metode ini diterapkan terutama pada blok badan bijih yang besar karena tingkat produksinya yang lebih tinggi. Bidang pada massa batuan dengan ukuran yang sudah ditentukan diledakkan pada level undercut sehingga massa batuan yang berada diatasnya akan runtuh. Penarikan bijih hasil runtuhan pada bagian bawah kolom bijih menyebabkan proses runtuhan akan berlanjut keatas sampai semua bijih diatas level undercut hancur menjadi ukuran yang sesuai untuk proses selanjutnya. Area dan Volume dari bijih yang di pindahkan pada bagian bawah blok pada saat undercutting harus seluas mungkin untuk memulai

terjadinya peronggaan massa batuan diatasnya, dan akan terus berlangsung dengan sendirinya. Penarikan bijih yang berada di bagian bawah blok memberikan tempat untuk bijih yang hancur terkumpul dan memberikan proses peronggan berlanjut keatas sampai semua bijih pada blok batuan runtuh dan ditarik. Caving method memiliki beberapa cara penambangan, diantaranya : 1. Top slicing : penambangan untuk endapan bijih dan country rock, terutama apabila overburdennya lemah dimana penambangan dilakukan sepalis demi selapis dari atas ke bawah pada stope yang disangga. 2. Sub level caving : penambangan dari puncak ore body menuju ke bawah seperti pada top slicing, biasanya untuk batuan yang keras. 3. Block caving : penambangan dimana batuan dibagi dalam blok-blok besar yang kemudian dikeluarkan melalui drow point yang letaknya pada dasar blok. Seperti pada penambangan bawah tanah untuk batuan keras lainnya, daur development dan produksi terpisah dengan jela. Masing-masing menggunakan mekanisasi tinggi tetapi peralatan yang digunakan sesuai dengan fungsinya sendiri-sendiri. Produksi pada tambang block caving terdiri dari : 1. Pemboran (daerah undercut), menggunakan alat pneumatic dan rotary percussion 2. Peledakan (daerah undercut), bahan peledak yang digunakan umumnya adalah emulsion.

3. Pemuatan (dari drawbell atau orepass), peralatan yang digunakan adalah loader. 4. Pengangkutan (pada level utama), peralatan yang digunakan adalah LDH, belt conveyor. Level undercut terdapat di atas level produksi. Undercutting dilaksanakan pada jalur pararel di level undercut yang mana biasa disebut dengan daerah drill drift, pada level ini dilakukan serangkaian kegiatan pemborn yang bertujuan membuat lubang ledak.

II.1.1 Top Slicing Top Slicing adalah suatu penambangan untuk endapan-endapan bijih dan lapisan penutup (overburden) yang lemah atau mudah runtuh. Penambangan dilakukan selapis demi selapis dari atas ke bawah pada lombong yang disanggah. Kalau lombong sudah selesai digali, maka penyanggah di atasnya dibiarkan runtuh sedikit demi sedikit atau secara bertahap. Metode ini akan memungkinkan perolehan tambang yang tinggi walaupun sering terjadi dillution.

Upaya untuk meningkatkan efesiensi sistem penambangan ini adalah: 1. Untuk memperbesar produksi, daerah penggalian diperbesar di beberapa permukaan kerja (front).

2. Mengurangi jumlah raise berarti jarak antar raise dapat diperbesar. 3. Mengurangi pekerjaan, persiapan harus diimbangi dengan pengangkutaan yang lebih efisien. Untuk menghindari bahaya dan mengurangi keselamatan kerja, proses ambrukan sebaiknya dibuat secara pelan-pelan agar tidak runtuh.

Keuntungan Top Slicing : 1. Jika batuan samping tidak terlalu lemah, maka pengotoran jarang terjadi. 2. Dapat mengadakan pengambilan contoh batuan (sampling) di dalam lombong secara teratur untuk mengetahui batas endapan yang pasti. 3. Dapat menghasilkan produksi yang besar. 4. Jika endapan bijih teratur dan jelas batas - batasnya, maka perolehan tambangnya sangat tinggi (90 95).

Kerugian Top Slicing : 1. Penirisan menjadi sibuk karena pada saat hujan, air hujan masuk dari retakan retakan. 2. Dapat menyebabkan amblesan yang merusak topografi dan tata lingkungan 3. Ventilasi lombong menjadi sukar, sehingga perlu peralatan khusus. 4. Membutuhkan persiapan kerja yang lama dan banyak.

5. Banyak mengunakan penyanggah kayu sehingga dapat menyebabkan kebakaran dan penimbunan gasgas beracun dari proses pembusukan kayu penyanggah.

II.1.2

Sub Level Caving Sub Level Caving merupakan suatu cara penambangan yang mirip

top slicing tetapi penambangan dari sub level artinya penambangan dari atas ke bawah dan setiap penambangan pada suatu level dilakukan lateral atau meliputi seluruh ketebalan bijih. Endapan bijih antara dua sub level ditambang dengan cara meruntuhkan atau mengambrukkan. Suatu tumpukan bekas penyanggah (timber mat) akan terbentuk di bagian atas dari ambrukan, sehingga akan memisahkan endapan bijih yang pecah dari lapisan penutup di atasnya. Metode ini digunakan dalam orebodies besar dengan bijih relatif lemah dan dengan wallrock lemah yang akan runtuh sebagai bijih akan dihapus. Kondisi geologi harus mengizinkan penurunan, dan bijih besi harus cukup disambung atau patah untuk membentuk fragmen cukup kecil untuk dapat

Metode ini cocok untuk endapan endapan bijih yang memiliki sifat seperti berikut : 1. 2. Bentuk endapan tidak homogen Kekuatan batuan samping lemah dan dapat pecah menjadi bongkahan

bongkahan dan akan menjadi penyanggah batuan terhadap timber di bawahnya.

3.

Kekuatan bijih lemah tetapi batuan tidak runtuh untuk beberapa waktu

dengan penyanggahaan biasa tetapi endapan ini akan runtuh bila penyanggaan ini diambil.

Sub Level Caving merupakan salah satu metode penambangan untuk tambang bawah tanah yang berproduksi besar, tetapi cukup berbahaya. Umumnya kecelakaanyang terjadi yaitu tertimpa oleh penyanggah sendiri.

Keuntungan Sub Level Caving: 1. 2. 3. Cara penambambangannya agak murah. Tidak ada pillar yang di tinggalkan Kemungkinan terjadinya kebakaran kecil, karena penggunaan penyanggah

kayu sedikit, kecuali pada endapan endapan sulfida. 4. 5. Ventilasi agak lebih baik dibandingkan dengan top slicing. Bisa mengadakan pencapuran dengan memilih penambangan dari berbagai

lombong yang berbeda kadarnya. 6. Pekerjaan persiapan sebagian besar dilakukan pada badan bijih, sehingga

sekaligus dapat berproduksi.

Kerugian sub level caving: 1. Sukar untuk mengadakan tambang pilih (selective mining), karena tak dapat

ditambang bagian demi bagian. 2. Perolehan tambang tidak terlalu tinggi.

3.

Dillution sering terjadi sampai 10 % . Bila dillution harus rendah maka

mining recoverynya juga menurun. 4. Merupakan cara penambangan yang kurang luwes karena terlalu banyak

syarat yang harus dipenuhi dan tidak mudah diubah ke metode lain.

Gambar 1 Sub level caving

II.1.3 Block Caving Block Caving merupakan suatu cara penambangan yang dimulai dengan membuat suatu undercut terhadap suatu blok endapan bijih. Sebelum undercat diruntuhkan, harus disanggah dulu memakai pillar kemudian pillar ini di buang, maka blok akan runtuh secara perlahan lahan.

Corongan bijih ore chute harus banyak, agar pengambilan bijih yang pecah (broken ore) dapat merata dan batas antara bijih dan lapisan penutup teratur, sehingga kemungkinan terjadinya pengotoran (dillution) karena bercampurnya bijih dengan lapisan penutup dapat dibatasi atau dikurangi.

Metode ini cocok untuk endapan bijih yang memilki sifat seperti berikut: 1. Bentuk endapan homogen karena tidak mungkin dilakukan tambang pilih. 2. Kekuatan bijih lemah sehingga mudah pecah atau runtuh dan dapat dipisahkan dari block di sebelahnya. 3. Kekuatan batuan samping lemah, sehingga mudah pecah menjadi bongkah bongkah yang lebih besar dari pada bongkah bijih, dimana tekanannya akan membantu memecah endapan bijih di bawahnya. 4. Kemiringan endapan tidak menjadi soal, tetapi jika berbentuk urat bijih sebaiknya memiliki kemiringan > 65. 5. Kadar bijih tidak perlu bernilai tinggi. Pada umumnya cara ini cocok untuk endapan-endapan pada bijih yang berukuran besar, dan akan sangat mudah dalam penambangannya jika batas antara endapan bijih dan lapisan penutupnya teratur, tidak banyak kantung bijih (pockets) ore shoot, off shoot, dll.

Keuntungan blok caving:

10

1. Pekerjaan persiapan penambangan hanya terjadi pada permulaan saja, setelah ambrukan berjalan, maka pekerjaan persiapan umumnya sudah berakhir. 2. Keamanan karyawan lebih terjamin, kecuali perawatan pada draw point. 3. Dapat berproduksi besar, dan hanya memerlukan sedikit pemboran, peledakan serta penyanggah, jadi dapat menekan ongkos penambangan. 4. Ventilasi lebih baik, apalagi bila rekahanrekahan di antara bijihnya yang pecah itu tidak tertutup oleh partikelpartikel halus, jadi biasa terjadi ventilasi alam. 5. Produksi terpusat pada draw point dan draw point terkumpul pada grizzly level, sehingga produksi mudah terkontrol.

Kerugian blok caving : 1. Membutuhkan biaya besar dan waktu yang lama pada tahap pertama persiapan penambangan. 2. Perawatan draw point dan saluransaluran yang dilalui bijih (ore passes) umumnya sulit dan mahal. 3. Penggotoran sering terjadi terutama menjelang akhir penambangan, sehingga perolehan tambang rendah. 4. Cara penambangan ini sukar diubah ke sistem penambangan yang lain dan produksi tidak dapat dihentikan terlalu lama, karena dapat menyebabkan macetnya proses penurunan. 5. Ukuran broken ore tidak dapat dikontrol.

11

Gambar 2 Block caving

Perbandingan ketiga metode ambrukan tersebut sebagai berikut :

Urutan peringkat Sudut Pandang 1 Murahnya ongkos penambangan Clean mining/total mining Besarnya produksi per luas daerah penambangan Close grading of ore Pemakaian kayu penyanggah Ventilasi alam (natural ventilation Keluwesan (flexibility) BC TS BC TS BC BC TS 2 SC SC SC SC SC SC SC 3 TS BC TS BC TS TS BC

12

Pengaturan ambrukan (control of caving) Perolehan penambangan


Tabel 1 perbandingan caving method

TS TS

SC SC

BC BC

Keterangan TC : Top Slicing BC : Block Caving SC : Sub Level Caving

13

BAB III PENUTUP III.1 Kesimpulan Metode ambrukan (caving method) adalah cara penambangan untuk endapan bijih, dimana penambangan dilakukan pertama-tama dengan melakkukan penggalian dibagian bawah (under cutting) yang kemudian mnyebabkan runtuhnya batuan dibagian atas akibat berat batuan itu sendiri/tekanan dari samping/gabungan dari keduanya. Caving method terdiri dari beberapa metode penambangan seperti block caving, sublevel caving, dan top slicing.

14

DAFTAR PUSTAKA

Imambudiraharjo. 2009. Mengenal Tambang Batubara Bawah Tanah. http://search.conduit.com/ResultsExt.aspx?ctid=CT2269050&SearchSource=2&q =search.conduit.com Desrizal. 2008. Block Caving. http://blog.desrizal.com/favicon.ico.

15

Anda mungkin juga menyukai