Anda di halaman 1dari 3

Hilman Fauzi Jurnalistik 4B 109051100072 Muhammad Abu Al-Futuh dalam kitabnya Al Madkhal Ila Ilm Addawat mengatakan bahwa

dakwah adalah menyampaikan ( At-Tabligh) dan menerangkan (Al-Bayyan) apa yang telah dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.1 Pada pengertian diatas secara simple menerangkan semua yang menyangkut dengan perkataan, perbuatan, dan ketetapan nabi Muhammad SAW adalah suatu tindakan dakwah. Namun tidak adanya kejelasan memetakan antara perbedaan dakwah dengan seluruh kegiatan pengjaran. Atau tidak adanya batasan yang jelas antara dakwah dengan hanya sekedar mengajar. Atau bahkan tidak adanya batasan dengan kegiatan lain apalagi yang menyangkut sekedar meniru perbuatan nabi, contohnya nabi suka dengan sorban berwarna hijau. Apakah jika kita mengikuti nabi Muhammad dengan suka memakai sorban hijau dan menjelaskannya sudah bisa disebut dakwah. Kemudian definisi ini juga bisa disebut sangat tradisional dan tidak dinamis tidak bisa mengandun makna kekinian, bisa saja orang yang mengartikan salah terhadap definisi ini menganggap seluruh kegiatan yang tidak sesuai dengan nabi adalah sebuah kesalahan, bahkan mungkin bisa dianggap melenceng dari islam. Ahmad Ghalwasy dalam kitabnya ad-Dawat al-Islamiyyat mendefinisaikan dakwah sebagai pengetahuan yang dapat memberikan segenap usaha yang bermacam-macam, yaitu mengacu kepada usaha penyampaian ajaran islam kepada seluruh manusia yang mencakup akidah, syariat, dan akhlak.2 Definisi ini menjelaskan bahwa dakwah bisa dilakukan dengan cara apapun agar mencapai tujuan-tujuan dakwah. Sedangkan definisi ini menjelaskan materi dakwah mencakup seluruh akidah, syariat, dan juga akhlak.

1 Faizah, S. Ag., MA. & H. Lalu Muchsin Effendi, Lc., MA, psikologi dakwah (Jakarta: prenada media,2006) hlm. 5-6 2 Ibid.hlm. 6

Namun definisi ini dirasa kurang mencakup, tidak adanya kejelasan tentang tujuan dari dakwah dinilai bahwa dakwah hanya sekedar penyampaian pesan-pesan agama. H.M Arifin dalam bukunya psikologi dakwah mengatakan bahwa dakwah adalah suatu kegiatan ajakan baik dalam bentuk lisan, tulisan, tingkah laku dan sebagainya yang dilakukan secara sadar dan berencana dalam usaha memengaruhi orang lain baik individu maupun secara kelompok agar timbul dalam dirinya suatu pengertian, kesadaran, sikap penghayatan serta pengamalan terhadap ajaran agama sebagai message yang disampaikan kepadanya tanpa adanya unsur paksaan.3 Mungkin dari beberapa definisi diatas definisi inilah yang lebih mendetil dan rinci dalam menjelaskan definisi dakwah. Pada definisi ini dikatakan bahwa dakwah bisa dilakukan dengan cara apapun, baik itu dengan lisan, tulisan bahkan tingkah laku seharihari pun bisa dijadikan sebagai media dakwah. Namun disini dijelaskan kegiatan dakwah adalah kegiatan yang secara sadar dilakukan, bahkan dijelaskan pula dakwah haruslah berencana, agar tujuan dakwah tercapai dan tepat sasaran. Dakwah juga diartikan sebagai kegiatan memengaruhi objek dakwah (madu) yaitu manusia baik itu individu ataupun secara kelompok yaitu masyarakat. Tujuan dakwah pun disini dijelaskan supaya dakwah mampu menimbulkan suatu pengertian, kesadaran, dan sikap penghayatan serta pengalaman agama. Dan juga dakwah adalah kegiatan saling menginginkan dan tanpa ada paksaan.

3 H.M. Arifin, Psikologi Dawah Suatu Pengantar Studi (Jakarta: Bulan Bintang, 1977) hlm. 17

Kesimpulan Dari beberapa definisi yang sudah dipaparkan secara keseluruhan sepakat bahwa dakwah adalah kegiatan penyampaian pesan agama islam. Dakwah menginginkan perubahan sikap manusia kearah yang lebih baik dan mampu menerapkannya ke kehidupan nyata. Namun dari beberapa definisi diatas tidak terlihat kesamaan bahwa dakwah harus dilakukan secara disengaja atau bahkan berencana, namun saya sepakat dengan pendapat yang menerangkan bahwa dakwah adalah kegiatan yang disengaja dan berencana, karena kegiatan yang disengaja dan berencana tentu berdakmpak terhadap hasil dan tercapainya tujuan-tujuan yang diinginkan dakwah. Kegiatan yang sudah direncanakan akan mendapatkan hasil maksimal. Kemudian media atau cara dakwah bisa dilakukan dengan media apapun, karena pada era globalisasi ini banyak media yang bisa mendukung kegiatan dakwah baik menggunakan lisan secara face to face atau melalui televisi dan media lain. Kemudian bisa menggunakan tulisan, dan tingkah laku pun bisa di sebut dakwah jika kita mencontohkan perilaku yang baik agar menjadi tuntutan bagi orang lain, dan masih banyak cara lain yang bisa menjadi media dakwah.

Anda mungkin juga menyukai