Anda di halaman 1dari 11

UNIT BELAJAR 3 Aduh... pipiku bengkak 1.

Daerah rarefaksi Daerah yg mengalami penipisan jar tulang yg cukup untuk menyebabkan penurunan(berkurangnya) kepadatan tulang terhadap sinar x sehingga pada pemeriksaan radiograf akan terlihat daerah lebih gelap. Rarefaksi : penipisan; penurunan tekanan cairan sehingga mengakibatkan juga penurunan rapatan atau padatnya. 1. Goyang derajat 1 Goyang pada gigi sekitar kurang lebih 1mm yg dapat dirasakan oleh pasien sendiri dan untuk pemeriksa belum merasakan adanya kegoyangan. Goyang derajat 2= goyangnya sekitar 1 mm bukal lingual Goyang derajat 3 = lebih dari 2mm dan bisa goyang ke segala arah . klasifikasi derajat luksasi *Derajat 1: Kegoyangan yang sedikit lebih besar daripada normal *Derajat 2: kegoyangan gigi sekitar 1 mm *Derajat 3: Kegoyangan gigi lebih besar dari 1mm pada segala arah dan atau gigi dapat ditekan kearah apikal

STEP 2

1. Dari keluhan pasien yaitu mengeluh gigi kiri belakang bawah, diagnosis penyakitnya adalah ? 2. Mengapa pasien mengeluhkan gigi kiri belakang bawah sakit dan bengkak 3. Mengapa pada gigi 36 yang dulu berbatas jelas dan sekarang tidak berbatas jelas ? 4. Apa perbedaan daerah rarefaksi yg berbatas jelas dengan yang tidak 5. Mengapa pada hasil pemeriksaan radiografi berbeda2 ? 6. Penyebab daerah rarefaksi yaitu ? 7. Pada gigi 26 ada benjolan nanah, bagaimana bisa keluar nanah ? 8. Perawata yg trepat untuk masing2 gigi 9. Gigi 36 terdapat gusi bengkak dan keras, kenapa ? 10.Kemungkinan keberhasilan perawatannya bagaimana ? 11.Pada gigi 24 mengapa gigi bisa berwarna hitam 12.Gigi 36 goyang derajat 1,apakah ada hub dengan daerah rarefaksi dan penyebab goyang apa ? 13.Mengapa gigi pasien terasa seperti terdorong ke atas ? 14.Mengapa gigi 36 saat perkusi dan palpasi (++) ?

15.Mengapa pasien hanya mengeluhkan gigi 36 saja ? 16.Pada 1 tahun yg lalu pasien merasa sakit saat mengunyah, adakah hub dengan sakit saat ini ? 17.Apa yang menyebabkan keluarnya nanah pada gigi 26 dan pada gigi 36 tidak keluar nanah ? STEP 3 1. Etiologi dari gigi 36,26,24 ? 36 : kavitas kelas 2 profunda perforasi,abses eksasarbasi akut,nekrosis pulpa Etilogi: infeksi kronis yaitu granuloma atau kista 26 : kavitas kelas 2 profunda perforasi,abses apikal akut,nekrosis Etiologi : - perluasan penyakit pulpa ke dalam jaringan periapikal - Prosedur endodontik - infeksi dari pulpa dan atau periodontal. 24 : kavitas kelas 2 profunda,nekrosis pulpa, granuloma periapikal Etiologi : - iritan pada pulpa yang berlanjut hingga ke jaringan sekitar apeks maupun yang mengenai jaringan periapikal. Iritan

dapat disebabkan oleh organisme seperti: bakteri dan virus; dan non-organisme seperti: iritan mekanis, thermal, dan kimia. 1. Dari keluhan pasien yaitu mengeluh gigi kiri belakang bawah dan mengapa mengeluh gigi 36, diagnosis penyakitnya adalah ? Gigi 36 awalnya radiolusen 2mm=granuloma lama kelamaan bila terinfeksi akan menjadi abses periapikal. Abses periapikal akut karena terasa sakit kalau kronis sakitnya terasa ringan.kalau abses periapikal kronis disertai adanya jalan keluar nanah dan asimptomatik kalau akut belum ada jalan keluar nanah dan ada gejala adanya pembengkakan. Diagnosis masing2 gigi : 36 : abses periapikal akut ; karies profunda perforasi kelas 2 26 : karies profunda kelas 1 ; abses periapikal kronis

DD : abses periodontal ; periodontitis 24 : karies profunda kelas 2 ; granuloma ; nekrosis pulpa 1. Mengapa pasien mengeluhkan gigi kiri belakang bawah sakit dan bengkak ? Karena kavitas sudah mencapai kamar pulpa. Adanya inflamasi di bagian periapikal karena saat di perkusi sakit karena saat di perkusi menekan jaringan periapikal.Dan bengkaknya karena pada apex terdapat abses dengan diamater kurang lebih 7mm.

BAGAIMANA PATOFISIOLOGI ABSES BERTAMBAH BESAR DAN MENYEBABKAN BENJOLAN DI GUSI ? Awalnya abses kecil lama2 bertambah besar karena adanya aktifitas bakteri meluas . Adanya infeksi PMN mengeluarkan eksudat mengakibatkan gigi goyah dan ekstruksi Abses periapikal Patogenesis Umumnya disebabkan oleh infeksi kuman dari proses karies. Dengan perkembangan karies, atau beberapa antigen dapat menyebabkan respons keradangan jaringan pulpa. Oleh karena pulpa tertutup oleh struktur padat dentin maka tidak terdapat ruangan untuk perluasan eksudat radang dan melalui saluran akar akan menyebar ke jaringan periapikal membentuk abses periapikal akut dan bila prosesnya kronik akan menjadi kelainan berupa abses kronik, granuloma dan kista radikular. Kuman saluran akar merupakan penyebab utama abses periapikal, dan umumnya berupa Gram positif, Gram negatif baik aerob dan anaerob yang akan invasi ke jaringan periapikal dan akhirnya dapat menyebabkan kerusakan 1. Mengapa pada gigi 36 yang dulu berbatas jelas dan sekarang tidak berbatas jelas ? Karena awalnya terbentuk granuloma yang secara radiograf dan karena adanya infeksi yg terus menerus menyebabkan terjadinya abses periapikal yang berbatas tidak jelas. 1. Gigi 36 terdapat gusi bengkak dan keras, kenapa ?

1. Gigi 36 goyang derajat 1,apakah ada hub dengan daerah rarefaksi dan penyebab goyang apa ? 2. Mengapa gigi 36 saat perkusi dan palpasi (++) ? Karena adanya inflamasi , kalau abses periapikal akut terasa sakit sekali. 1. Apa perbedaan daerah rarefaksi yg berbatas jelas dengan yang tidak berbatas jelas ? Berbatas jelas : masih granuloma (gigi 24). Kapsul masih utuh belum terinfeksi Tidak berbatas jelas : abses periapikal ( gigi 26). Lisisnya granluoma 1. Mengapa pada hasil pemeriksaan radiografi berbeda2 ? Karena dari diagnosisnya sudah berbeda 1. Penyebab daerah rarefaksi yaitu ? kalsifikasi Rarefaksi disebabkan oleh penipisan/penurunan tekanan cairan penurunan kepadatan tulang 1. Pada gigi 26 ada benjolan nanah, bagaimana bisa keluar nanah ? Karena abses periapikal kronis. Jika ada bakteri proses inflamasi pengiriman sel2 inflamasi unutk mengurangi inflamator sel2 inflamasi mati terbentuk pus bila pus meluas dan menekan terus-menerus akan pecah melalui lubang kecil (fistula)

1. Perawatan yg tepat untuk masing2 gigi Gigi 36:

Menghilangkan rasa sakit . Dengan cara membuat drainase (membuat jalan keluar pus) atau bisa juga Gigi diekstraksi dan pus dibersihkan. Untuk abses biasanya di insisi dengan menggunakan garis Langers. Drainase = proses keluarnya pus dari kantongnya Gigi 26 : sama kayak gigi 36 Gigi 24 : di eksisi ; ekstraksi 1. Kemungkinan keberhasilan perawatannya bagaimana 1. Pada gigi 24 mengapa gigi bisa berwarna hitam ? 1. Mengapa gigi pasien terasa seperti terdorong ke atas ? Adanya infeksi pus pus bertambah luas mengenai ligament periodontal gigi goyah 1. Mengapa pasien hanya mengeluhkan gigi 36 saja ? 2. Pada 1 tahun yg lalu pasien merasa sakit saat mengunyah, adakah hub dengan sakit saat ini ? Ada ,

1. Apa yang menyebabkan keluarnya nanah pada gigi 26 dan pada gigi 36 tidak keluar nanah ? Gigi 26 : Jika ada bakteri proses inflamasi pengiriman sel2 inflamasi unutk mengurangi inflamator sel2 inflamasi mati terbentuk pus bila pus meluas dan menekan terus-menerus akan pecah melalui lubang kecil (fistula) Jenis- Jenis Kelainan Periapikal 2.2.1Abses Periapikal Abses periapikal adalah kumpulan pus yang terlokalisir dibatasi oleh jaringan tulang yang disebabkan oleh infeksi dari pulpa dan atau periodontal. Abses periapikal umumnya berasal dari nekrosis jaringan pulpa. Jaringan yang terinfeksi menyebabkan sebagian sel mati dan hancur, meninggalkan rongga yang berisi jaringan dan sel-sel yang terinfeksi. Sel-sel darah putih yang merupakan pertahanan tubuh dalam melawan infeksi, bergerak ke dalam rongga tersebut dan setelah memfagosit bakteri, sel darah putih akan mati. Sel darah putih yang mati inilah yang membentuk nanah yang mengisi rongga tersebut. Akibat penimbunan nanah ini maka jaringan sekitarnya akan terdorong dan menjadi dinding pembatas abses. Hal ini merupakan mekanisme pertahanan tubuh untuk mencegah penyebaran infeksi lebih lanjut. Jika suatu abses pecah di dalam maka infeksi bisa menyebar tergantung kepada lokasi abses. Etiologi Penyebab Abses Periapikal adalah Tubuh menyerang infeksi dengan sejumlah besar sel darah putih; nanah adalah sekumpulan sel darah putih dan jaringan yang mati. Biasanya nanah dari infeksi gigi pada awalnya dialirkan ke gusi, sehingga gusi yang berada di dekat akar gigi tersebut membengkak. Nanah bisa dialirkan ke kulit, mulut, tenggorokan atau tengkorak, tergantung kepada lokasi gigi yang terkena 4

Patogenesis Umumnya disebabkan oleh infeksi kuman dari proses karies. Dengan perkembangan karies, atau beberapa antigen dapat menyebabkan respons keradangan jaringan pulpa. Oleh karena pulpa tertutup oleh struktur padat dentin maka tidak terdapat ruangan untuk perluasan eksudat radang dan melalui saluran akar akan menyebar ke jaringan periapikal membentuk abses periapikal akut dan bila prosesnya kronik akan menjadi kelainan berupa abses kronik, granuloma dan kista radikular. Kuman saluran akar merupakan penyebab utama abses periapikal, dan umumnya berupa Gram positif, Gram negatif baik aerob dan anaerob yang akan invasi ke jaringan periapikal dan akhirnya dapat menyebabkan kerusakan. Diagnosis 2.2.2 Periapikal Granuloma Periapikal granuloma merupakan lesi yang berbentuk bulat dengan perkembangan yang lambat yang berada dekat dengan apex dari akar gigi, biasanya merupakan komplikasi dari pulpitis. Terdiri dari massa jaringan inflamasi kronik yang berprolifersi diantara kapsul fibrous yang merupakan ekstensi dari ligamen periodontal. Etiologi Granuloma periapikal dapat disebabkan oleh berbagai iritan pada pulpa yang berlanjut hingga ke jaringan sekitar apeks maupun yang mengenai jaringan periapikal. Iritan dapat disebabkan oleh organisme seperti: bakteri dan virus; dan non-organisme seperti: iritan mekanis, thermal, dan kimia. Patogenesis Patogenesis yang mendasari granuloma periapikal adalah respon system imun untuk mempertahankan jaringan periapikal terhadap berbagai iritan yang timbul melalui pulpa, yang telah menjalar menuju jaringan periapikal. Terdapat berbagai macam iritan yang dapat menyebabkan peradangan pada pulpa, yang tersering adalah 5

karena bakteri, proses karies yang berlanjut akan membuat jalan masuk bagi bakteri pada pulpa, pulpa mengadakan pertahanan dengan respon inflamasi. Terdapat tiga karakteristik utama pulpa yang mempengaruhi proses inflamasi. Pertama, pulpa tidak dapat mengkompensasi reaksi inflamasi secara adekuat karena dibatasi oleh dinding pulpa yang keras. Inflamasi akan menyebabkan dilatasi pembuluh darah dan meningkatnya volume jaringan karena transudasi cairan. Kedua, meskipun pulpa memiliki banyak vaskularisasi, namun hanya disuplai oleh satu pembuluh darah yang masuk melalui saluran sempit yang disebut foramen apikal, dan tidak ada suplai cadangan lain. Edema dari jaringan pulpa akan menyebabkan konstriksi pembuluh darah yang melalui foramen apikal, sehingga jaringan pulpa tidak adekuat dalam mekanisme pertahanan, terlebih lagi edema jaringan pulpa akan menyebabkan aliran darah terputus, menyebabkan pulpa menjadi nekrosis. Ruangan pulpa dan jaringan pulpa yang nekrotik akan memudahkan kolonisasi bakteri. Ketiga, karena gigi berada pada rahang, maka bakteri akan menyebar melalui foramen apikal menuju jaringan periapikal. Diagnosis Kebanyakan dari periapikal granuloma ditemukan secara tidak sengaja selama pemeriksaan rutin. Karena granuloma periapikal merupakan kelanjutan dari nekrosis pulpa maka pada pemeriksaan fisik akan didapatkan tes thermal yang negatif dan tes EPT yang negatif. Pada gambaran radiografi lesi yang berukuran kecil tidak dapat dipisahkan secara klinis dan radiografi. Periapikal granuloma terlihat sebagai gambaran radiolusen yang menempel pada apex dari akar gigi. Sebuah gambaran 6

radiolusensi berbatas jelas atau difus dengan berbagai ukuran yang dapat diamati dengan hilangnya lamina dura, dengan atau tanpa keterlibatan kondensasi tulang. 2.2.3 Kista Radikuler/Kista Periapikal Kista radikuler disebut juga kista periapikal. Kista ini merupakan jenis kista yang paling sering ditemukan. Kista radikuler terbentuk oleh karena iritasi kronis gigi yang sudah tidak vital. Kista ini tumbuh dari epitel rest of Malassez yang mengalami proliferasi oleh karena respon terhadap proses radang yang terpicu oleh karena infeksi bakteri pada pulpa yang nekrosis Kista periapikal adalah kista yang terbentuk pada ujung apeks (akar) gigi yang jaringan pulpanya sudah nonvital/mati. Kista ini merupakan lanjutan dari pulpitis (peradangan pulpa). Dapat terjadi di ujung gigi manapun, dan dapat terjadi pada semua umur. Ukurannya berkisar antara 0.5-2 cm, tapi bisa juga lebih. Bila kista mencapai ukuran diameter yang besar, ia dapat menyebabkan wajah menjadi tidak simetri karena adanya benjolan dan bahkan dapat menyebabkan parestesi karena tertekannya syaraf oleh kista tersebut. Dalam pemeriksaan rontgen kista radikuler akan terlihat gambaran radiolusen berbatas jelas.
Akbar, Siti Mardewi K. Soerono. Endodontologi kumpulan naskah 1991.2003. Desember 2003. Percetakan Hafizh : Jakarta. http://medicastore.com/penyakit/142/Abses_Periapikal.html http://mommiesdaily.com/2010/09/14/apa-itu-abses-periapikal/ http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1169/1/fkg-cut2.pdf

Anda mungkin juga menyukai