Anda di halaman 1dari 6

Gambaran Radiologi Udara di dalam mediastinum biasanya terlihat pada penemuan insidental pada radiograf dada pada anak

yang asimtomatik atau pasien dewasa karena rupturnya alveoli spontan dalam paru. Pneumomediastinum spontan disebabkan oleh asma, batuk berkepanjangan seperti pada batuk kering, olah raga, muntah lama seperti pada ketoasidosis diabetik, kelahiran anak dan ventilasi tekanan positif intermiten khususnya pada neonatus. Pneumomediastinum bisa pula mengikuti perforasi esophagus karena endoskopi atau terapi penyempitan esophagus, ruptur esophagus karena muntah berulang pada syndrome Boerhaave, setelah sternotomi median atau mediastinoskopi, ruptur trakhea atau bronkhus utama pada trauma jantung dan pneumoperitoneumdari kasus lain. Udara dalam mediastinum tampak sebagai garis translusen dari gas yang melingkari pembuluh darah dan struktur lain dengan perpindahan tempat lateral dari lapisan parietal pleura pada radiograf dada. Volume yang besar dari jejak udara melalui mediastinum dan ke atas sampai leher menghasilkan film posisi PA pada pembedahan emfisema tetapi volume udara yang sedikit hanya terlihat di belakang sternum atau jantung pada film lateral. Pneumomediastinum dan emfisema mediastinal menunjukkan adanya udara di antara permukaan jaringan pada mediastinum. Udara yang mencapainya sebagai hasil dari emfisema intersisial pulmoner, perforasi esophagus, trachea, atau bronkus atau dari luka tembus dada. Emfisema intersisial pulmoner sebagai hasil rupturnya dinding alveolar karena tekanan tinggi intraalveolar dan bisa terjadi selama batuk yang keras, serangan asma atau luka berat yang menghancurkan atau karena ventilasi tekanan positif. Udara yang terbelah sentral sepanjang selubung perivaskuler mencapai mediastinum.

Jarang sekali udara bisa membelah kedalam mediastinum dari pneumoperitoneum. Pneumomediastinum bisa melebar di bawah pintu masuk torak menuju leher dan diatas dinding dada. Pneumotorak adalah komplikasi yang umum dari pneumomediastinum tetapi kebalikannya jarang terjadi. Pneumomediastinum biasanya menghasilkan garis garis translusen vertikal pada mediastinum. Hal ini menunjukkan pemisahan dan garis melingkar pada permukaan jaringan lunak dan struktur dari mediastinum. Bayangan gas bisa melebar ke atas sampai ke leher atau membelah ekstrapleura di atas diafraghma, atau melebar kedalam permukaan jaringan ikat lunak pada dinding dada yang menyebabkan emfisema subkutan. Pleura mediastinal bisa terganti tempatnya lateral dan menjadi terlihat sebagai bayangan jaringan lunak linear paralel terhadap mediastinum. Jika udara mediastinal berkumpul dibawah pericardium, bagian sentral diafraghma bisa kelihatan menghasilkan tanda diafraghma kontinu. Kadang kadang sulit untuk membedakan antara pneumoperikardium dengan pneumomediastinum. Pada pneumoperikardium gas tidak meluas diluar aorta atau lebih banyak di luar arteri pulmonalis utama. Pada pneumomediastinum gas kadang kadang melingkari ruas aorta dan meluas ke dalam leher. Pada pneumoperikardium level fluida sering terlihat pada film sinar horizontal dan distribusi udara bisa berubah dengan perubahan posisi pasien. Posisi pasien berpengaruh sedikit atau tidak berpengaruh pada pneumomediastinum. Pneumomediastinum relatif lebih umum pada neonatus dan bayi dan bisa menggantikan tempat thymus atau menyerupai kista.

Pemeriksaan fisik biasanya menunjukkan emfisema subkutaneus pada takik suprasternal dan Hammans sign yang merupakan crunching atau clicking noise synchronous dengan detak jantung dan paling baik terdengar pada posisi lateral dekubitus kiri. Pneumomediastinum Pada Bayi Lesi ini pada bayi bisa muncul selama usaha resusitasi aktif atau dari obstruksi saluran respirasi. Kadang kadang keadaan seperti ini tanpa sebab yang dapat dibuktikan, mungkin berhubungan dengan rupturnya alveoli. Udara pada mediastinum anterior pada bayi baru lahir dibatasi oleh ruangan yang hanya di bawah sternum dan sebelah anterior jantung. Ini adalah ruangan potensial yang biasanya kolaps, meluas ke sekeliling hili. Di superior, daerah itu di batasi oleh ligamen perikardial sternal superior. Thymus terletak di atas ligamen ini, dimana ruang potensial ini terletak di bawahnya. Ada fasia yang menyelubunginya yang mengelilingi jantung dan mediastinum anterior dan posterior. Penurunan signifikan aliran darah balik pneumomediastinum kembali ke jantung mengakibatkan kardiak out put menjadi jatuh. Adanya tanda dekstra posisi dari jantung dan terputarnya pembuluh darah besar adalah mungkin. Tanda adanya dekstrokardia yang menyerupai kelainan jantung kongenital dan diagnosis rongten dari malposisi kardiak intrinsik seharusnya tidak dimasukkan ke dalam adanya pneumomediastinum yang signifikan. Pneumomediastinum pada anak sering berhubungan dengan asma dan pneumonia. Pneumoediastinum bisa menyebabkan pneumoperikardium, pneumotorak, atau pneumoperitoneum.

Kenampakan yang paling penting adalah perpindahan tempat dari lobus thymus pada proyeksi postero anterior dada, yang menghasilkan kenampakan kupu kupu tipikal (typical butterfly appearance). Proyeksi lateral akan memperlihatkan udara posterior dari sternum. Karena udara di resorbsi, thymus secara perlahan lahan kembali ke posisi normalnya. Tata Laksana Biasanya tidak memerlukan pengobatan tetapi udara mediastinal akan diabsorbsi lebih cepat jika pasien menginspirasi oksigen konsentrasi tinggi. Jika struktur mediastinum mengalami kompresi, kompresi tersebut bisa dibebaskan dengan aspirasi jarum.

REFERAT

PNEUMOMEDIASTINUM

Disusun Oleh : R. Sudrajad Elis Sopiani C110 50 219 C110 50 256

Pembimbing : Achmad Bunyamin, dr., SpRad

Tanggal : 14 Juni 2006

BAGIAN RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN RS Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG 2006

Daftar Pustaka
1. 2. 3. Harrisons. Principles of Internal mediocine. Vol 2. 16th ed. Mc Graw Hill. 2005. Meschan. Analysis of Rontgen Signs In General Radiology . Vol 2. Respiratory System Heart.

Anda mungkin juga menyukai