Anda di halaman 1dari 15

Makalah Hipertensi

Nama Bagus: Hyphema

Maba FK UMM 2012

Universitas Muhammadiyah Malang

KATA PENGANTAR Assalaamualaikum Wr. Wb. D e n g a n memanjatkan puji

s y u k u r k e h a d i r a t A l l a h S . W . T a t a s s e g a l a Rahmat dan Hidayah-Nya yang telah diberikan kepada kami sehingga kami dapatmenyelesaikan makalah dengan judulHipertensiMakalah ini tidak akan selesai tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak yang telah memberi dukungan, bimbingan serta arahan baik secara moril maupun m a t e r i l . Dari pembuatan makalah ini saya menyadari bahwa makalah yang saya buat masih jauh dari kesempurnaan, sehingga dengan hal tersebut saya sangatm e n g h a r a p k a n kritik dan saran dari p e m b a c a u n t u k p e n y u s u n a n m a k a l a h selanjutnya agar menjadi lebih baik dan bermanfaat untuk kita semua. Wassalaamualaikum Wr. Wb

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang sering dialami oleh para lansia, dan dapat memicu timbulnya penyakit degenerative seperti gagal ginjal dan gagal jantung kongestif. Penduduk lanjut usia merupakan bagian dari anggota keluarga dan anggota masyarakat yang semakin bertambah jumlahnya sejalan dengan peningkatan usia harapan hidup. Pada tahun 1980 penduduk lanjut usia berjumlah 7.7 juta jiwa atau 5.2% dari seluruh jumlah penduduk. Pada tahun 1990 jumlah penduduk lanjut usia meningkat menjadi 11.3 juta orang atau 8.9%. Jumlah ini meningkat di seluruh Indonesia menjadi 15.1 juta jiwa pada tahun 2000 atau 7.2% dari seluruh penduduk. Diperkirakan pada tahun 2020 akn menjadi 29 juta orang atau 19.4%. hal ini menunjukan bahwa penduduk lanjut usia meningkat secara konsisten dari waktu ke waktu. Angka harapan hidup penduduk Indonesia berdasarkan data biro pusat statistic pada tahun 1968 adalah 45.7 tahun, pada tahun 1990 adalah 61.2 tahun, pada tahun 2000 jumlah harapan hidup adalah 69.05 tahun(BPS,2000). Berdasarkan American Heart Association (AHA,2001) terjadi peningkatan rata-rata kematian akibat hipertensi sebesar 21% dari tahun 1989 sampai 1999. Secara keseluruhan kematian akibat hipertensi mengalami peningkatan sebesar 46%. Data riset kesehatan dasar (Riskesdas) menyebutkan hipertensi merupakan penyebab kematian nomor tiga setelah stroke dan tuberkolosis, jumlahnya mencapain 6.8% dari populasi penyebab kematian pada semua umur di Indonesia. Tujuan Mengetahui definisi, tanda dan gejala, dan komplikasi pada penderita hipertensi Mengidentifikasi pengkajian, diagnosa, intervensi, dan penatalaksanaan pada lansia dengan hipertensi

Mengimplementasikan intervensi pada penderita hipertensi. BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN Hipertensi atau tekananan darah tinggi merupakan gangguan pada sistem peredaran darah yang dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas nilai normal, yaitu melebihi 140 / 90 mmHg. Hipertensi dalam bahasa inggrisnya adalah Hypertension, Hypertension berasal dari dua kata yaitu Hyper yang berarti tinggi, dan Tension yang berarti tegangan. Ketika dilakukan pemeriksaan tekanan darah menghasilkan dua angka, yaitu angka yang lebih tinggi dan angka yang lebih rendah. Angka yang lebih tinggi didapat ketika jantung berkontraksi (sistolik), sedangkan angka yang lebih rendah didapatkan ketika jantuk berelaksasi (diastolik). Tekanan darah kurang dari 120 / 80 mmHg dapat diartikan sebagai tekanan darah yang normal. Ketika terjadi tekanan darah tinggi, umumnya terjadi kenaikan tekanan sistolik dan diastolik. Hipertensi umumnya terjadi ketika tekanan darah mencapai 140 / 90 mmHG atau lebih, pengukuran tekanan darah ini dilakukan pada lengan tiga kali dalam jangka beberapa minggu.

B. ETIOLOGI Apa yang menyebabkan tekanan darah bisa meningkat? Sebagai ilustrasi, jika Anda sedang menyiram kebun dengan selang. Jika Anda menekan ujung selang, maka air yang keluar akan semakin kencang. Hal itu karena tekanan air meningkat ketika selang ditekan. Selain itu, jika Anda memperbesar keran air,

maka aliran air yang melalui selang akan semakin kencang karena debit air yang meningkat. Hal yang sama juga terjadi dengan darah Anda. Jika pembuluh darah Anda menyempit, maka tekanan darah di dalam pembuluh darah akan meningkat. Selain itu, jika jumlah darah yang mengalir bertambah, tekanan darah juga akan meningkat. Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan seseorang memiliki tekanan darah tinggi. Ada faktor penyebab tekanan darah tinggi yang tidak dapat Anda kendalikan. Ada juga yang dapat Anda kendalikan sehingga bisa mengatasi penyakit darah tinggi. Beberapa faktor tersebut antara lain:

Keturunan Faktor ini tidak bisa Anda kendalikan. Jika seseorang memiliki orang-tua atau saudara yang memiliki tekanan darah tinggi, maka kemungkinan ia menderita tekanan darah tinggi lebih besar. Statistik menunjukkan bahwa masalah tekanan darah tinggi lebih tinggi pada kembar identik daripada yang kembar tidak identik. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ada bukti gen yang diturunkan untuk masalah tekanan darah tinggi.

Usia Faktor ini tidak bisa Anda kendalikan. Penelitian menunjukkan bahwa seraya usia seseorang bertambah, tekanan darah pun akan meningkat. Anda tidak dapat mengharapkan bahwa tekanan darah Anda saat muda akan sama ketika Anda bertambah tua. Namun Anda dapat mengendalikan agar jangan melewati batas atas yang normal.

Garam Faktor ini bisa Anda kendalikan. Garam dapat meningkatkan tekanan darah dengan cepat pada beberapa orang, khususnya bagi penderita diabetes, penderita hipertensi ringan, orang dengan usia tua, dan mereka yang berkulit hitam.

Kolesterol Faktor ini bisa Anda kendalikan. Kandungan lemak yang berlebih dalam darah Anda, dapat menyebabkan timbunan kolesterol pada dinding pembuluh darah. Hal ini dapat membuat pembuluh darah menyempit dan

akibatnya tekanan darah akan meningkat. Kendalikan kolesterol Anda sedini mungkin. Untuk tips mengendalikan kolesterol, silahkan lihat artikel berikut: kolesterol.

Obesitas / Kegemukan Faktor ini bisa Anda kendalikan. Orang yang memiliki berat badan di atas 30 persen berat badan ideal, memiliki kemungkinan lebih besar menderita tekanan darah tinggi.

Stres Faktor ini bisa Anda kendalikan. Stres dan kondisi emosi yang tidak stabil juga dapat memicu tekanan darah tinggi.

Rokok Faktor ini bisa Anda kendalikan. Merokok juga dapat meningkatkan tekanan darah menjadi tinggi. Kebiasan merokok dapat meningkatkan risiko diabetes, serangan jantung dan stroke. Karena itu, kebiasaan merokok yang terus dilanjutkan ketika memiliki tekanan darah tinggi, merupakan kombinasi yang sangat berbahaya yang akan memicu penyakitpenyakit yang berkaitan dengan jantung dan darah.

Kafein Faktor ini bisa Anda kendalikan. Kafein yang terdapat pada kopi, teh maupun minuman cola bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah.

Alkohol Faktor ini bisa Anda kendalikan. Konsumsi alkohol secara berlebihan juga menyebabkan tekanan darah tinggi.

Kurang Olahraga Faktor ini bisa Anda kendalikan. Kurang olahraga dan bergerak bisa menyebabkan tekanan darah dalam tubuh meningkat. Olahraga teratur mampu menurunkan tekanan darah tinggi Anda namun jangan melakukan olahraga yang berat jika Anda menderita tekanan darah tinggi.

Penyebab hipertensi berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi 2 jenis :

primer atau esensial adalah hipertensi yang tidak / belum diketahui penyebabnya (terdapat pada kurang lebih 90 % dari seluruh hipertensi).

sekunder adalah hipertensi yang disebabkan/ sebagai akibat dari adanya penyakit lain. Hipertensi primer kemungkinan memiliki banyak penyebab; beberapa

perubahan pada jantung dan pembuluh darah kemungkinan bersama-sama menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Jika penyebabnya diketahui, maka disebut hipertensi sekunder. Pada sekitar 5-10% penderita, penyebabnya adalah penyakit ginjal. Pada sekitar 1-2%, penyebabnya adalah kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu (misalnya pil KB). Untuk penyebab lainnya yang jarang adalah feokromositoma, yaitu tumor pada kelenjar adrenal yang menghasilkan hormon epinefrin (adrenalin) atau norepinefrin (noradrenalin). Kegemukan (obesitas), gaya hidup yang tidak aktif (malas berolah raga), stres, alkohol atau garam dalam makanan, bisa memicu terjadinya hipertensi pada orang-orang memiliki kepekaan yang diturunkan. Stres cenderung menyebabkan kenaikan tekanan darah untuk sementara waktu, jika stres telah berlalu, maka tekanan darah biasanya akan kembali normal. Beberapa Penyakit Ginjal

penyebab

terjadinya

hipertensi

sekunder:

Stenosis arteri renalis Pielonefritis Glomerulonefritis Tumor-tumor ginjal Penyakit ginjal polikista (biasanya diturunkan) Trauma pada ginjal (luka yang mengenai ginjal) Terapi penyinaran yang mengenai ginjal

Kelainan Hormonal

Hiperaldosteronisme Sindroma Cushing

Feokromositoma

Obat-obatan

Pil KB Kortikosteroid Siklosporin Eritropoietin Kokain Penyalahgunaan alkohol Kayu manis (dalam jumlah sangat besar) Koartasio aorta Preeklamsi pada kehamilan Porfiria intermiten akut Keracunan timbal akut.

Penyebab Lainnya

C. GEJALA Menurut dokter, gejala hipertensi biasanya tidak dirasakan, sehingga penyakit ini disebut silence diaseas. Banyak orang yang menganggap tekanan darah tinggi itu pasti menyebabkan pusing. Karena kekeliruan itu, tidak semua pasien berobat, karena memang tidak mengeluh pusing. Bagi orang sehat paling tiap tahun sekali memeriksa tekanan darah, sedang yang sakit setiap bulan sekali. Hipertensi sulit disadari karena tidak memiliki gejala khusus. Namun demikian, ada beberapa hal yang setidaknya dapat dijadikan indikator, sebab berkaitan langsung dengan kondisi fisik. Misalnya, pusing atau sakit kepala, sering gelisah, wajah merah, tengkuk terasa pegal, mudah marah, telinga berdenggung, susah tidur, sesak napas, mudah lelah, mata berkunang-kunang, dan mimisan.

Gejala lainnya yang dapat dikenali dari tejadinya serangan hipertensi pada kita tersebut ialah pandangan menjadi kabur. Hal ini terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung, dan ginjal. Penderita hipertensi berat dapat mengalami penurunan kesadaran bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensi yang memerlukan penanganan segera. Penyakit hipertensi yang sering kali terjadi umumnya tidak menimbulkan gejala yang mudah dikenali. Sementara tekanan darah terus meningkat meski dalam jangka waktu yang cukup lama hingga menimbulkan komplikasi adanya suatu penyakit bawaan dari hipertensi. Oleh karenanya hipertensi harus selalu dicek untuk mengetahui tekanan darah secara berkala. Seseorang yang dikatakan menderita darah tinggi apabila dalam beberap pemeriksaan tekanan darah diketahui memiliki tekanan darah hingga diatas 130/90 mmHg. Hipertensi menyebabkan timbulnya suatu penyakit yang dibawa akibat tekanan darah yang tinggi seperti menimbulkan resiko terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan gagal ginjal. Penyakit hipertensi tak mengenal batas usia seseorang dan jenis kelamin, semua orang memiliki resiko yang sama terhadap hipertensi tanpa harus menimbulkan ciri atau gejala terlebih dahulu. Tekanan darah dalam setiap kehidupan seseorang berbeda-beda secara alamiah. Bayi dan anak-anak yang secara normal pun memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah dibanding orang dewasa. Tekanan darah dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti aktivitas fisik yang dilakukan sehari-hari, tekanan darah akan mengalami peningkatan ketika melakukan aktivitas sehari-hari dan akan menurun ketika beristirahat. Tekanan darah dapat meningkat ketika di pagi hari dan akan lebih rendah ketika tidur/istirahat di malam hari.
D. Upaya pencegahan penyakit

Untuk mencegah darah tinggi bagi Anda yang masih memiliki tekanan darah normal ataupun mengatasi darah tinggi bagi Anda yang sudah memiliki tekanan darah tinggi, maka saran praktis berikut ini dapat Anda lakukan:

Kurangi konsumsi garam dalam makanan Anda. Jika Anda sudah menderita tekanan darah tinggi sebaiknya Anda menghindari makanan yang mengandung garam.

Konsumsi makanan yang mengandung kalium, magnesium dan kalsium. Kalium, magnesium dan kalsium mampu mengurangi tekanan darah tinggi.

Kurangi minum minuman atau makanan beralkohol. Jika Anda menderita tekanan darah tinggi, sebaiknya hindari konsumsi alkohol secara berlebihan. Untuk pria yang menderita hipertensi, jumlah alkohol yang diijinkan maksimal 30 ml alkohol per hari sedangkan wanita 15 ml per hari.

Olahraga secara teratur bisa menurunkan tekanan darah tinggi. Jika Anda menderita tekanan darah tinggi, pilihlah olahraga yang ringan seperti berjalan kaki, bersepeda, lari santai, dan berenang. Lakukan selama 30 hingga 45 menit sehari sebanyak 3 kali seminggu.

Makan sayur dan buah yang berserat tinggi seperti sayuran hijau, pisang, tomat, wortel, melon, dan jeruk.

Jalankan terapi anti stres agar mengurangi stres dan Anda mampu mengendalikan emosi Anda.

Berhenti merokok juga berperan besar untuk mengurangi tekanan darah tinggi atau hipertensi.

Kendalikan kadar kolesterol Anda. Kendalikan diabetes Anda. Hindari obat yang bisa meningkatkan tekanan darah. Konsultasikan ke dokter jika Anda menerima pengobatan untuk penyakit tertentu, untuk meminta obat yang tidak meningkatkan tekanan darah.

Ada beberapa makana alami yang dapat menurunkan tekanan darah tinggi antara lain : Bayam, Biji Bunga Matahari, Kacang-kacangan, Pisang, Kedelai, Kentang, Avokad, Cokelat Pekat, Mentimum, Melon, Semangka. Hipertensi dapat dicegah dengan pengaturan pola makan yang baik sepertikonsumsi makanan kaya serat, kurangi konsumsi garam dan pola diet rendah lemak jenuh, total lemak dan kolesterol serta aktivitas fisik yang cukup. Hindari kebiasaan lainnya seperti merokok dan mengkonsumsialkohol yang diduga berpengaruh dalam meningkatkan resiko hipertensi,walaupun mekanisme timbulnya belum diketahui pasti. Disarankan untuk mengurangi konsumsi natrium/sodium. Sumber natrium/sodium yang utamaadalah natrium klorida (garam dapur), penyedap masakan (monosodium glutamat= MSG), dan sodium karbonat. Konsumsi garam dapur (mengandung iodium)yang dianjurkan tidak lebih dari 6 gram per hari, setara dengan satu sendok teh.Dalam kenyataannya, konsumsi berlebih disebabkan oleh budaya masak-memasak masyarakat kita yang umumnya boros menggunakan garam.

E. PENGOBATAN Jika tekanan darah seseorang hanya sedikit meningkat (160/100 mm Hg atau kurang), sering dapat berhasil diobati dengan mengadopsi beberapa perubahan gaya hidup seperti berhenti merokok, makan seimbang, rendah lemak, diet rendah garam, dengan banyak buah, sayuran dan biji-bijian, membatasi konsumsi kafein kurang dari lima cangkir kopi atau teh sehari, berolahraga secara teratur (30 menit sehari latihan aerobik seperti berenang, jogging atau bersepeda) terapi relaksasi, seperti meditasi dan mengurangi berat badan mereka jika mereka kelebihan berat badan. Untuk sekitar sepertiga dari kasus langkah-langkah ini akan cukup untuk mengembalikan tekanan darah ke normal dan bahkan mencapai penurunan yang relatif rendah pada tekanan darah dapat memiliki manfaat kesehatan yang signifikan - pengurangan dari 5 mmHg pada tekanan darah diastolik akan mengurangi kemungkinan memiliki stroke sebesar 34%, dan penyakit
jantung sebesar 20%.

Bagi orang lain dokter akan meresepkan satu atau lebih dari berbagai macam obat yang tersedia untuk menurunkan tekanan darah. Obat ini memiliki perbedaan cara menurunkan tekanan darah - beberapa bersantai jantung, sementara yang lain mengendurkan otot-otot halus di arteri kecil sehingga mereka memperluas dan memungkinkan darah untuk melewati lebih mudah. Biasanya satu obat pada dosis rendah dan dosis awalnya diresepkan secara bertahap meningkat sampai tekanan darah dikendalikan - kadang-kadang, lain, atau obat yang lebih beberapa perlu ditambahkan untuk membawa di bawah kontrol dan menemukan obat terbaik, atau kombinasi dari obat untuk seseorang adalah proses trial and error. Kadang-kadang obat dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan pada orang atau mungkin memiliki interaksi yang merugikan dengan obat lain dan mungkin perlu dihentikan dan diganti obat lain. Dalam beberapa kasus setelah suatu periode, obat dapat dihentikan, dan memberikan tekanan darah tetap normal, tidak perlu diambil lagi, melainkan lebih umum bagaimanapun rezim akan perlu terus untuk seumur hidup.

BAB III PENUTUP Kesimpulan Definisi Hipertensi : Hipertensi adalah suatu kondisi dimana tekanan darah seseorang tekanansistoliknya 140 mmhg atau lebih atau tekanan diastoliknya 90 mmhg ataulebih atau sedang memakai obat anti hipertensi. Faktor Resiko Hipertensia. a. Faktor yang tidak dapat dimodifikasi, seperti : 1.Genetik 2.Umur 3.Jenis Kelamin 4.Etnis 5.Penyakit Ginjal 6.Obat-obataan 7.Preeklampsi pada kehamilan 8.Keracunan timbal akut b. Faktor yang dapoat dimodisikasi atau dikendalikan 1) Stress 2) Obesitas 3) Nutrisi 4) Merokok 5) Kurang Olahraga Jenis-jenis Hipertensi: 1). Menurut Kausanya a. Hipertensi Primer b. Hipertensi Sekunder a) Hipertensi pada ginjal b) Hipertensi pada penyakit renovaskular c) Hipertensi pada kelainan endokrin

d) Sindrom cushing e) Hipertensi adrenal konginetal f) Koarktasi aorta g) Feokromositoma h) Hipertensi pada kehamilan i) Hipertensi penggunaan obat-obatan 2) Menurut gangguan tekanan darah: a. Hipertensi Diastolik, b. Hipertensi Sistolik c. Hipertensi Campuran Mekanisme Terjadinya Penyakit Hipertensi Mekanisme terjadinya hipertensi adalah melalui terbentuknya angiotensin IIdari angiotensin I oleh angiotensin I-converting enzyme (ACE). Selanjutnyaoleh hormon, renin (diproduksi oleh ginjal) akan diubah menjadi angiotensinI. Oleh ACE yang terdapat di paru-paru, angiotensin I diubah menjadiangiotensin II. Angiotensin II inilah yang memiliki peranan kunci dalammenaikkan tekanan darah melalui dua aksi utama. Aksi pertama adalahmeningkatkan sekresi hormon antidiuretik (ADH) dan rasa haus. Aksi keduaadalah menstimulasi sekresi aldosteron dari korteks adrenal. Cara Pencegahan Penyakit Hipertensi Hipertensi dapat dicegah dengan pengaturan pola makan yang baik, sertaaktivitas fisik yang cukup seperti olahraga secara teratur. Selain itu denganmenghindari kebiasaan buruk seperti merokok dan konsumsi alkohol, sertakonsumsi natrium/sodium yang berlebih seperti garam dapur yang berlebihan, penyedap rasa (MSG). Selain itu, dengan melakukan diagnosis dini sebagaicara pencegahan. Saran Dalam upaya pencegahan penyakit hipertensi, hendaknya seseorang menerapkan pola hidup sehat. Baik dari segi penerapan pola makan, mencakup menghindarimakanan yang berisiko meningkatkan tekanan darah, hindari pemicu stress(stressor), serta asupan nutrisi yang seimbang. Selain itu aktifitas fisik

sepertiolahraga secara teratur, agar tidak terjadi obesitas. Hindari kebiasaan yang berakibat buruk seperti merokok serta konsumsi alkohol. Dalam pencegahanhipertensi pada usia dewasa, hendaknya pencegahan dimulai sejak dini. Disinilah perlu peranan aktif orang tua dalam mengontrol pola konsumsi anaknyamasing-masing

DAFTAR PUSTAKA

http://www.metris-community.com/darah-tinggi-gejala-penyebab-penyakit-hipertensi/ ridwan.com/kesehatan/apakah-pengertian-hipertensi-hipertensi-adalah http://www.news .medical.net

Anda mungkin juga menyukai