Anda di halaman 1dari 5

TINJAUAN PUSTAKA Hubungan antara kanabis dan manusia telah ada sedikitnya 10.000 tahun.

Dari asalnya di Cina atau Asia tengah, di zaman neolitik, penamaan kanabis telah menyebar hampir di seluruh dunia. Penggunaan pertama dari tanaman ini kemungkinan sebagai bahan nutrisi sejak zaman neolitik. Pada abad pertengahan dokter-dokter menganjurkan tanaman kanabis sebagai obat kanker, jaundice, dan batuk. Di Afrika, preparat kanabis digunakan untuk disentri, demam, asma, dan bahkan pada persalinan. Selama beberapa tahun kemudian kanabis mulai dianggap sebagai narkotik, suatu zat yang bertanggung jawab untuk kejahatan, kekerasan, dan bahaya yang besar bagi keamanan masyarakat. PROFIL KANABIS Kanabis adalah nama singkatan untuk tanaman Cannabis sativa. Tanaman ini ratarata akan tumbuh 5-12 kaki tingginya tapi bahkan sampai mencapai 20 kaki. Seluruh bagian tanaman mengandung kanabinoid psikoaktif, yaitu delta 9 tetrahidrocannabinol (THC). Istilah kanabis umumnya mengacu kepada pucuk daun, bunga, dan batang dari tanaman yang dipotong, dikeringkan, dan dicacah dan biasanya dibentuk menjadi rokok. Nama lain untuk kanabis adalah marijuana, grass, weed, pot, tea, Mary Jane, dan produknya hemp, hashish, charas, bhang, ganja, dagga, dan sinsemilla. Konsentrasi tertinggi dari kanabinoid psikoaktif ditemukan pada puncak bunga dari kedua jenis tanaman jantan dan betina. Kandungan THC dalam Charas dan hashis sekitar 7-8% dalam rentang sampai 14%. Ganja dan Sinsemilla berasal dari bahan kering dan ditemukan pada pucuk tanaman betina, di mana kandungan THC rata-rata sekitar 4-5% (jarang di atas 7%). Bhang sediaan tingkat rendah diambil dari tanaman sisa yang kering, kandungan THC sekitar 1%. Minyak hashish mengandung THC sekitar 15-70%. Dosis THC yang diperlukan untuk memperoleh efek farmakologis pada manusia dari menghisap sekitar 2-22 mg. THC larut dalam lemak dan dengan cepat diabsorbsi setelah inhalasi. Setelah dihisap atau dicerna, THC akan diubah oleh hati menjadi lebih dari 60% zat metabolit, beberapa di antaranya juga berupa psikoaktif. Pertama diubah ke bentuk aktif 11-hidroxy-THC dan dibentuk tidak aktif 9-carboxyTHC. Efek kardiovaskular dari sistem saraf pusat sebagai sifat yang merubah mood, dimulai < 1 menit setelah inhalasi. Puncak efek klinik mungkin terlambat 20-30 menit dan bertahan sedikitnya 2-3 jam. Puncak konsentrasi THC dalam darah tercapai dengan cepat, 10 menit dengan menghisap dan berkurang menjadi 10-15% dari jumlah awal dalam 1 jam. Waktu paruh

bersihan sekitar 30 jam secara umum dapat diterima, meskipun beberapa laporan, waktu paruhnya sekitar 4 hari. Sehingga THC bertahan di tubuh untuk beberapa hari bahkan berminggu-minggu. Efek farmakologis secara oral, pencernaan kanabis dimulai setelah 30 menit, puncaknya mencapai 2-3 jam dan bertahan 3-6 jam. Dosis oral sekitar 30 mg kanabis atau menghisap rokok mengandung sekitar 0,5-2% THC biasanya menghasilkan intoksikasi. Kanabis dicerna secara oral akan memerlukan sekitar 3 kali jumlah THC yang dihisap untuk menghasilkan efek yang setara karena hanya 3-6% THC yang diserap. Pada tahun 1990, ditemukan reseptor di otak yang bereaksi secara spesifik terhadap THC, yaitu reseptor anandamide. Reseptor ini ditemukan di beberapa area sistem limbik termasuk pusat reward-pleasure. Bagian otak lainnya dengan reseptor anandamide mengatur hubungan dari pengalaman sensasi dengan emosi sama baiknya mengontrol fungsi pembelajaran koordinasi motor dan beberapa fungsi tubuh yang otomatis. PENGARUH JANGKA PENDEK PADA FISIK Efek segera dari kanabis termasuk relaksasi fisik atau sedasi, mata merah, batuk akibat iritasi paru, peningkatan nafsu makan, dan hilangnya koordinasi otot. Pengaruh fisik lainnya meningkatkan denyut jantung, menurunkan tekanan darah, menurunkan tekanan di belakang bola mata dan mengurangi mual. Kanabis mengurangi kemampuan untuk mengikuti objek yang bergerak dan menyebabkan suatu fenomena jejak di mana seseorang melihat setelah bayangan dari benda yang bergerak. Gangguan kemampuan mengikuti jejak dan fenomena jejak dan efek sedasi menyebabkan lebih sulit untuk melaksanakan tugas yang memerlukan perkiraan jarak dan koordinasi tangan dan mata yang baik seperti mengendarai mobil. Kanabis dapat beraksi seperti stimulan sama baiknya sebagai depresan tergantung pada jenis dan jumlah kimia yang diserap otak, latar belakang penggunaan dan kepribadian pengguna. PENGARUH JANGKA PANJANG Penghisapan secara teratur mengakibatkan gejala akut dan kronis bronkitis. Pengisap kanabis dan rokok memiliki risiko tinggi lebih besar untuk menjadi kanker lidah, kanker laring, dan kanker paru. Beberapa bukti menunjukkan bahwa pengguna berat kanabis dapat menekan sistem imun mengakibatkan pengguna lebih mudah menderita demam, flu, dan infeksi virus lainnya. GAMBARAN KLINIS Intoksikasi Kanabis Pengaruh subjektif dari intoksikasi kanabis bervariasi dari suatu individu ke individu yang lain, menetapkan pada tingginya variabel farmakokinetik dosis cara pemberian latar belakang pengalaman, harapan, dan kerentana individual terhadap efek psikotik tertentu. Secara khas intoksikasi dicirikan oleh periode awal yang digambarkan sebagai perasaan

sejahtera dan bahagia. Tanda dan gejalanya berupa euforia diikuti periode mengantuk atau sedasi yang sering. Persepsi waktu berubah, pendengaran dan penglihatan terganggu. Efek subjektif sering berupa reaksi disosiasi. Fungsi yang terganggu bermacam-macam, bahkan pada dosis rendah pada kognitif, pelaksanaan tugas, termasuk ingatan, waktu reaksi, belajar, persepsi, koordinasi gerak, perhatian, dan mengenali tanda. Pada dosis yang tinggi juga mempengaruhi tingkat kesadaran. Kanabis membangkitkan delirium organik toksis yang menetap lama, confusion dengan proses pikir yang kacau, afek yang labil, waham dan halusinasi pernah dilaporkan. Sindroma Putus Kanabis Beberapa pasien telah melaporkan insomnia, iritabel, disforik, anoreksia, tangan tremor, demam ringan, atau mual ringan dengan penghentian dari penggunaan zat ini. Ini terjadi terutama pada pasien yang menghisap sediaan yang kuat. Gangguan Psikotik Akibat Kanabis Dosis tinggi kanabis lebih sering dari yang rendah untuk membangkitkan gejala psikotik singkat seperti waham kejar atau halusinasi auditorik dan visual, khususnya orang dengan gangguan psikiatrik yang mendasarinya. Ini belum jelas apakah seseorang dengan struktur kepribadian yang tidak stabil lebih mudah untuk episode psikotik singkat ini. Gangguan Cemas Akibat Kanabis Gangguan cemas akibat kanabis adalah diagnosis umum untuk intoksikasi kanabis akut yang pada banyak orang menyebabkan keadaan cemas singkat yang sering dibangkitkan oleh pikiran paranoid. Gejala ini muncul sehubungan dengan efek samping kanabis isap yang moderat. Beberapa pengguna melaporkan reaksi cemas dari intensitas ringan sampai sedang. Pengguna yang tidak berpengalaman lebih banyak mengalami gejala cemas daripada pengguna yang berpengalaman. Gangguan Terkait Kanabis Yang Tidak Terinci DSM-IV tidak secara resmi mengenal gangguan mood akibat kanabis, dengan demikan hal tersebut diklasifikasikan sebagai gangguan terkait kanabis yang tidak ditentukan. Intoksikasi kanabis dapat disertai dengan gejala depresif. Kilas Balik (Flashback) Kelainan persepsi yang menetap setelah penggunaan kanabis tidak diklasifikasikan pada DSM-IV secara resmi. Diduga kilas balik terjadi akibat pelepasan intermiten komponen psikoaktif dari susunan saraf pusat. Beberapa laporan klinis mengajukan bahwa penggunaan kanabis mungkin mempresipitasikan kilas balik pada individu yang sebelumnya telah menggunakan LSD (Lysergic Acid Diethylamide). Sindroma Amotivasional

Sindroma ini ditandai dengan apatis, konsentrasi yang jelek, menarik diri dari sosial, dan kehilangan minat dalam berprestasi. Sindroma ini dihubungkan dengan penggunaan kanabis yang kronis. Gejala-gejala mungkin menunjukkan intoksikasi yang berkelanjutan atau menunjukkan perbedaan psikososial yang mempredisposisikan untuk menggunakan kanabis atau zat lainnya. Bagaimanapun, karena perubahan struktur dan fungsional neuron hipokampus pada hewan dengan pemberian THC jangka panjang telah diamati, konsep perkembangan kepribadian dapat dipengaruhi intoksikasi kronis seharusnya tidak seluruhnya diabaikan. Pada beberapa kasus, penghentian mungkin membawa perbaikan yang bertahap. PEMERIKSAAN LABORATORIUM Pemeriksaan urin untuk kanabis dan zat lainnya telah umum pada beberapa keadaan seperti program pengobatan dan tempat penempatan tenaga kerja. Kebanyakan laboratorium menggunakan Enzym-Multiplied Immunoassay Technique (EMIT), meskipun Radio Immunoassay (ROA) adalah yang paling sering digunakan. Untuk konfirmasi tes, digunakan Chromatography-Mass Spectroscopy (GC-MS). Kanabis dan metabolitnya dapat dideteksi di urin pada nilai cut off 100 ng/ml pada 42-72 jam setelah efek psikologis menurun. Karena metabolit kanabinoid adalah larut lemak, menetap di cairan tubuh dalam periode yang agak lama dan diekskresikan secara perlahan. Uji saring untuk kanabinoid pada individu yang menggunakan secara iseng dapat memberikan hasil positif untuk 7-10 hari dan pada pengguna kanabis berat dapat memberikan nilai positif 2-4 minggu. PENATALAKSANAAN DAN REHABILITASI Pengguna kanabis sering dirujuk untuk pengobatan. Ekstrim pertama adalah yang menggunakan kanabis secara intermiten pada dosis rendah, sementara ekstrim kedua adalah individu dengan penggunaan dosis tinggi setiap hari dan memiliki kriteria ketergantungan. Ekstrim pertama mungkin hanya memerlukan uji saring secara periodik dan konseling suportif yang tidak begitu sering. Ekstrim kedua mungkin memerlukan rujukan program rehabilitasi zat yang intensif dan khusus. Penatalaksanaan pengguna kanabis terletak pada prinsip yang sama dengan penatalaksanaan penyalahgunaan zat abstinensia dan dukungan. Abstinensia dapat dicapai melalui intervensi langsung seperti perawatan rumah sakit atau melalui pengawasan ketat pada dasar rawat jalan dengan uji saring terhadap zat. Dukungan dapat dicapai melalui psikoterapi individual, keluarga, dan kelompok pendidikan seharusnya menjadi dasar untuk program abstinensia dan dukungan. Pada beberapa pasien obat anti cemas mungkin bermanfaat untuk jangka pendek dalam menghilangkan gejala withdrawal. Pada pasien lainnya, kanabis mungkin berhubungan dengan gangguan depresif yang mendasari, yang dapat berespon terhadap pengobatan antidepresan yang spesifik.

PROGNOSIS Ketergantungan kanabis terjadi perlahan, yang mana mereka akan mengembangkan pola peningkatan dosis dan frekuensi penggunaan. Efek yang menyenangkan dari kanabis sering berkurang pada penggunaan berat secara teratur. Sejarah gangguan tingkah laku pada masa anak, remaja, dan gangguan kepribadian antisosial adalah faktor risiko untuk berkembangnya gangguan terkait zat, termasuk gangguan terkait kanabis. Sedikit data yang tersedia pada perjalanan efek jangka panjang dari ketergantungan dan penyalahgunaan kanabis.

Anda mungkin juga menyukai

  • Kelinci Baruku
    Kelinci Baruku
    Dokumen2 halaman
    Kelinci Baruku
    Harimunsyi Anugerah Pratama
    Belum ada peringkat
  • Judul Laporan Kasus 2
    Judul Laporan Kasus 2
    Dokumen8 halaman
    Judul Laporan Kasus 2
    Harimunsyi Anugerah Pratama
    Belum ada peringkat
  • Ecek 21
    Ecek 21
    Dokumen8 halaman
    Ecek 21
    Harimunsyi Anugerah Pratama
    Belum ada peringkat
  • Ecek 21
    Ecek 21
    Dokumen8 halaman
    Ecek 21
    Harimunsyi Anugerah Pratama
    Belum ada peringkat
  • Ecek 21
    Ecek 21
    Dokumen8 halaman
    Ecek 21
    Harimunsyi Anugerah Pratama
    Belum ada peringkat
  • Teka-Teki Fachira Aina Hatari 2c
    Teka-Teki Fachira Aina Hatari 2c
    Dokumen2 halaman
    Teka-Teki Fachira Aina Hatari 2c
    Harimunsyi Anugerah Pratama
    Belum ada peringkat
  • 592 Kinanthi Mestuti Hayuningtyas G2c009063.pdfobesitas Anak
    592 Kinanthi Mestuti Hayuningtyas G2c009063.pdfobesitas Anak
    Dokumen23 halaman
    592 Kinanthi Mestuti Hayuningtyas G2c009063.pdfobesitas Anak
    Harimunsyi Anugerah Pratama
    Belum ada peringkat
  • Hidradenitis Suppurativa
    Hidradenitis Suppurativa
    Dokumen14 halaman
    Hidradenitis Suppurativa
    Muhammad Julpian
    Belum ada peringkat
  • Ecek 21
    Ecek 21
    Dokumen8 halaman
    Ecek 21
    Harimunsyi Anugerah Pratama
    Belum ada peringkat
  • Ecek 21
    Ecek 21
    Dokumen8 halaman
    Ecek 21
    Harimunsyi Anugerah Pratama
    Belum ada peringkat
  • Ecek 21
    Ecek 21
    Dokumen8 halaman
    Ecek 21
    Harimunsyi Anugerah Pratama
    Belum ada peringkat
  • Judul Laporan Kasus 2
    Judul Laporan Kasus 2
    Dokumen8 halaman
    Judul Laporan Kasus 2
    Harimunsyi Anugerah Pratama
    Belum ada peringkat
  • Ecek 21
    Ecek 21
    Dokumen8 halaman
    Ecek 21
    Harimunsyi Anugerah Pratama
    Belum ada peringkat
  • Ecek 21
    Ecek 21
    Dokumen8 halaman
    Ecek 21
    Harimunsyi Anugerah Pratama
    Belum ada peringkat
  • Judul Laporan Kasus 2
    Judul Laporan Kasus 2
    Dokumen8 halaman
    Judul Laporan Kasus 2
    Harimunsyi Anugerah Pratama
    Belum ada peringkat
  • Ecek 21
    Ecek 21
    Dokumen8 halaman
    Ecek 21
    Harimunsyi Anugerah Pratama
    Belum ada peringkat
  • Judul LAPORAN KASUS 1
    Judul LAPORAN KASUS 1
    Dokumen8 halaman
    Judul LAPORAN KASUS 1
    Harimunsyi Anugerah Pratama
    Belum ada peringkat
  • Ecek 21
    Ecek 21
    Dokumen8 halaman
    Ecek 21
    Harimunsyi Anugerah Pratama
    Belum ada peringkat
  • Judul Laporan Kasus 2
    Judul Laporan Kasus 2
    Dokumen8 halaman
    Judul Laporan Kasus 2
    Harimunsyi Anugerah Pratama
    Belum ada peringkat
  • Judul LAPORAN KASUS 1
    Judul LAPORAN KASUS 1
    Dokumen8 halaman
    Judul LAPORAN KASUS 1
    Harimunsyi Anugerah Pratama
    Belum ada peringkat
  • Judul LAPORAN KASUS 1
    Judul LAPORAN KASUS 1
    Dokumen8 halaman
    Judul LAPORAN KASUS 1
    Harimunsyi Anugerah Pratama
    Belum ada peringkat
  • Judul LAPORAN KASUS 1
    Judul LAPORAN KASUS 1
    Dokumen8 halaman
    Judul LAPORAN KASUS 1
    Harimunsyi Anugerah Pratama
    Belum ada peringkat
  • Ecek 21
    Ecek 21
    Dokumen8 halaman
    Ecek 21
    Harimunsyi Anugerah Pratama
    Belum ada peringkat
  • Judul LAPORAN KASUS 1
    Judul LAPORAN KASUS 1
    Dokumen8 halaman
    Judul LAPORAN KASUS 1
    Harimunsyi Anugerah Pratama
    Belum ada peringkat
  • Judul LAPORAN KASUS 1
    Judul LAPORAN KASUS 1
    Dokumen8 halaman
    Judul LAPORAN KASUS 1
    Harimunsyi Anugerah Pratama
    Belum ada peringkat
  • Ecek 21
    Ecek 21
    Dokumen8 halaman
    Ecek 21
    Harimunsyi Anugerah Pratama
    Belum ada peringkat
  • Ecek 21
    Ecek 21
    Dokumen8 halaman
    Ecek 21
    Harimunsyi Anugerah Pratama
    Belum ada peringkat
  • Judul LAPORAN KASUS 1
    Judul LAPORAN KASUS 1
    Dokumen8 halaman
    Judul LAPORAN KASUS 1
    Harimunsyi Anugerah Pratama
    Belum ada peringkat
  • Ecek 21
    Ecek 21
    Dokumen8 halaman
    Ecek 21
    Harimunsyi Anugerah Pratama
    Belum ada peringkat
  • Judul Laporan Kasus 2
    Judul Laporan Kasus 2
    Dokumen8 halaman
    Judul Laporan Kasus 2
    Harimunsyi Anugerah Pratama
    Belum ada peringkat